Anda di halaman 1dari 3

Bayangan

Bau anyir darah menyelimuti hidungku,. “Bruuuk”


sebuah buku jatuh dari rak buku. Aku yang tertidur pulas
merasa sangat terganggu. Kuusap-usap mataku, aku
mulai berpikir, aku telah tertidur selama tujuh jam.
Terakhir kulihat malam tadi jam masih diangka sepuluh.
Aku mulai berjalan gentayangan menuju ke arah
jatuhnya buku.

Buku harian seseorang di sekolah ini, tanpa nama. Aku


menuju katalog, kucari-cari tetapi tidak ada judul buku
seperti itu. Bau anyir semakin menguat, angin
berhembus perlahan, membuka buku yang kupegang,
selambar kertas lusuh terjatuh dari halaman buku.
Nampak bayangan putih seorang gadis berlumuran
darah. Kukedipkan mataku, seketika bayangan itu
hilang.

Dito, kenapa kamu gk pernah balas cintaku? Apa


kurangnya aku? Aku sangat terluka ketika kamu
menolak cintaku.
Hanya itu isinya, aku langsung teringat Hana, teman
sekelasku. Pikiranku kacau. Aku lari keluar disaksikan
pak satpam yang membuka ruangan. Tiba- tiba pak
satpam teriak keras. Aku yang sedang panik kembali ke
dalam perpustakaan. Pak satpam yang ketakutan
langsung memegang erat tanganku dan membawaku ke
kantor guru.

Kulihat para guru dan siswa mulai berdatangan, aku


duduk manis di kantor guru. Aku melihat ke arah jendala
kaca, nampak bayangan gadis, Hana yang berjalan, ia
melirikku. Anyir darah mulai berhembus lagi, aku
hampir saja muntah. Polisi-polisi mulai masuk
keperpustakaan , membawa bungkusan oranye berisi
mayat, sepertinya.

Ruang CCTV yang dekat kantor guru mulai ramai,


termasuk polisi yang tadi membawa bungkusan mayat.
Mereka ke arahku dan menanyai keadaanku tadi malam.
Aku hanya menjawab bahwa tak ada yang janggal
selama aku tidur di perpustakaan. Hana bunuh diri
dengan mengiris pergelangan tangannya, di perpustakaan
tadi malam, begitu yang kudengar. Meski aku di
perpustakaan mereka tahu dari CCTV aku tak ada
hubungannya dengan kematian Hana. Tidak! dalam surat
itu akulah Dito, penyebab Hana bunuh diri. Masih
kugenggam buku harian itu, kulihat bayangan Hana yang
tersenyum, akupun semakin heran.

Yasinta Ave Maria Purisma

Jambi Kota, 4 Juni 2021

Anda mungkin juga menyukai