Anda di halaman 1dari 32

FORMAT UPP APOTEKER STFB 2018

FORMAT UPP

Ephedrine Hcl 25 mg

Bab I: Tinjauan Umum Senyawa Aktif dan Sediaan

I.1 Deskripsi Umum Senyawa Aktif Ephedrine Hcl adalah agen simpatomimetik yang terjadi secara alami
pada tumbuhan genus ephedra, efedrin menstimulasi reseptor a dan b.
(AHFS)

Pemerian : hablur putih atau serbuk putih halus; tidak berbau; rasa
pahit.

Kelarutan : larut dalam lebih kurang 4 bagian air, dalam lebih


kurang 14 bagian etanol (95%) P: praktis tidak larut
dalam eter P.

Kadar air : Tidak lebih dari 0,5%, ditentukan dengan 1,00 g dengan
pengeringan hingga berat konstan dalam oven pada 100 "-
105 ° C
Titik lebur : 2170 - 220 0C
Rotasi optik spesifik: -33,5 O hingga -35,5 O, ditentukan dengan
melarutkan 5,00 g dalam air yang cukup untuk
menghasilkan 50,0 ml, mengencerkan 10 ml hingga 20 ml
dengan air dan dihitung dengan mengacu pada zat kering.
Nilai pH : PH larutan air 0,5% adalah 5,9.
FI V hal 356-357, USP 28, Farmakope2 lain, TPC, Florey,RPP,dll

I.2 Definisi Bentuk Sediaan Terkait Tablet ephedrine Hcl

Tablet Efedrin Hidroklorida mengandung Efedrin Hidroklorida,


C10HNO.HCl, tidak kurang dari 92,5% dan tidak lebih dari 107,5% dari
jumlah yang tertera pada etiket.

FI V hal 356-357, USP 28

I.3 Golongan obat  Obat keras golongan prekursor


Prekursor Farmasi adalah zat atau bahan pemula atau bahan kimia yang
dapat digunakan sebagai bahan baku/penolong untuk keperluan proses
produksi Industri Farmasi atau produk antara, produk ruahan dan
produk jadi yang mengandung efedrin, pseudoefedrin,
norefedrin/fenilpropanolamin, ergotamin, ergometrin, atau potassium
permanganat.

Peraturan Badan Pengawas Obat Dan Makanan Nomor 4 Tahun 2018

I.4 Penandaan pada wadah, leaflet Tanda khusus untuk obat keras adalah lingkaran bulat berwarna merah
atau brosur
dengan garis tepi berwarna hitam dengan huruf K yang menyentuh garis
tepi.

1
FORMAT UPP APOTEKER STFB 2018

Kepmenkes RI No. 02396/A/SKA/III/1998

I.5 Nomor Registrasi (dengan No Reg efedrin hcl 25 mg : GKL 1702505610 A1


uraian/penjelasan penomoran) &
nomor bets No. 1 :Membedakan Nama Obat Jadi (Dagang/Generik)
No. 2 :Menggolongkan Golongan Obat
Nomor batch sediaan adalah ……………….
No. 3 :Membedakan Jenis Produksi
06 = tahun produksi
No. 4-5 :Membedakan periode pendaftaran obat jadi
No. 6-8 :Menunjukan Nomor Urut Pabrik
…. = kode bentuk sediaan No. 9-11 :Menunjukan Nomor urut obat jadi yang disetujui
masing-masing pabrik.
…. = nomor urut pembuatan No. 12-13 :Menunjukan Bentuk Sediaan Jadi
No. 14 :Menunjukan Kekuatan Sediaan Obat Jadi
No. 15 :Menunjukan Kemasan yang berbeda untuk tiap nama
kekuatan dan bentuk sediaan obat jadi.
Literatur: (Permenkes No. 920/Menkes/Per/X/1995 tentang
Pendaftaran Obat Jadi Impor)

No.batch : N 09 02 217

Bab II : Uraian dan Analisis Farmakologi

Pustaka:

GG, AHFS, USPDI, AMA drug ed VI, Martindale, Drug Fact, Drug Interaction Stockley

Alternatif:

US Dispensatory, John Hopkins Handbook of Drug, Current Medical Diagnosis Lange, Harrison, Katzung,
Applied Theurapetic, PDR, Smith, Interaksi Obat Harkness

II.1 Nama Obat dan Sinonim EPHEDRINE HCL 25 MG


Ephedrine Hcl
 nama kimia/umum ZA
 golongan farmol (eg.
Termasuk analgesic)  Golongan Farmol (agent.a simpatomimetik)
 golongan kimia (eg.  Golongan Kimia (alpha dan beta-adrenergik Agonis)
Antibiotic beta laktam) Utama: AHFS’ 11, GG
Alternatif: Martindale
II.2 Bentuk Senyawa Aktif Bentuk senyawa aktif yang dipakai dalam sediaan dalam bentuk garamnya
(asam, basa, garam, ester,
Alasannya:
bentuk pro-drug)
Kelarutan : larut dalam lebih kurang 4 bagian air, dalam lebih kurang 14
Bentuk senyawa aktif yang bagian etanol (95%) P: praktis tidak larut dalam eter P.
akan dipakai dalam sediaan FI V hal 356-357
disertai alasan yang jelas
kenapa dipilih bentuk tersebut.

II. 3 Mekanisme Kerja a. Efek farmakologi


dalam Tubuh BRONKOPASME

b. Mekanisme Kerja
efedrin menstimulasi reseptor alfa dan beta adrenergik. diyakini bahwa efek
beta adrenergik dihasilkan dari stimulasi produksi siklik adenosin 3 ', 5'

2
FORMAT UPP APOTEKER STFB 2018

-monofosfat (AMP) oleh aktivasi enzim adenil cyclase sedangkan efek


adrenergik hasil dari penghambatan aktivitas adenil cyclase kontras dengan
epinefrin, efedrin juga memiliki efek tidak langsung dengan melepaskan
norepinefrin dari tempat penyimpanan. dengan penggunaan jangka panjang
atau jika dosis diberikan secara teratur, efedrin dapat menguras simpanan
norepinefrin pada saraf simpatik dan tachypylaxis dapat berkembang menjadi
efek jantung dan tekan. tachyphylaxis ke efek bronkus obat mungkin juga
terjadi, tetapi bukan hasil dari penipisan norepinefrin. efek utama dari dosis
terapi efedrin adalah relaksasi otot polos dari pohon bronkial, dan ketika
norephinephrine tidak habis, stimulasi jantung dan peningkatan sistolik dan
biasanya meningkatkan tekanan darah diastolik. tidak seperti epinefrin dan
norepinefrin, efedrin menghasilkan bronkodilatasi dan mungkin meningkatkan
tekanan darah dan telah menyatakan aktivitas CNS setelah pemberian oral.

(AHFS Drug Information th 2010).

Menstimulasi reseptor alfa dan beta, menghasilkan relaksasi otot halus di


bronkus dan gastrointestinal. Menghasilkan peningkatan detak jantung,
meningkatkan kardiak output,meningkatkan tekanan darah. Menstimulasi
cerebral cortex dan dilatasi pupil.

(AHFS Drug Information th 2011).

Utama: GG, AHFS 2010 hal 12:12:12,


Alternatif: AMA Drug, Drug Fact, USP DI
II.4 Nasib Obat dalam  Bioavailabilitas: Cepat dan benar-benar diserap melalui oral, IV, IM, atau sub-
Tubuh (ADME) Q (SC, Subkutan). Puncak konsentrasi serum dicapai dalam waktu 2,6-3 jam
setelah penggunaan oral.
 Distribusi: didistribusi kedalam ASI (air susu ibu)
a. Absorbsi  Protein binding (durasi): Oral: bronkodilatasi berlangsung selama 2-4 jam;
respon pressor dan jantung bertahan sampai 4 jam.
b. Distribusi  Metabolisme: Perlahan-lahan dimetabolisme di liver / Hati.
 Eliminasi Waktu paruh: Sekitar 3 jam bila urin diasamkan sampai pH 5;
c. Metabolisme
sekitar 6 jam bila pH urin adalah sekitar 6.3.
d. Ekskresi  Waktu untuk mencapai puncak (onset):
Oral administrasi: bronkodilatasi terjadi dalam 15-60 menit
 Ekskresi: Efedrin dan metabolitnya diekskresikan dalam urin; sebagian besar
obat ini diekskresikan sebagai ephedrine utuh. Laju ekskresi efedrin dan
metabolitnya tergantung pada pH saluran kemih.
(AHFS Drug Information th 2011).

Utama: AHFS 2010 hal 12:12:12,GG


Alternatif: Martindale, AMA Drug
Lihat di USPDI untuk berbagai sediaan.
II.5 Indikasi & Dasar Pemilihan Bronkospasme

Digunakan secara oral sebagai bronkodilator untuk meringankan sesak
napas, sesak dada,mengi, dan batuk yang berhubungan dengan asthma.
Peningkatan gejala batuk yangberhubungan dengan flu biasa, asma
bronkial, atau bronchitis.

3
FORMAT UPP APOTEKER STFB 2018

Hipotensi

Telah digunakan baik untuk pencegahan dan pengobatan hipotensi akibat
anestesi spinal ataujenis anesthesia konduksi nontopikal.
Bisa digunakan untuk mengobati hipotensi berikut simpatektomi atau
overdosis obat-obatan tertentu (adrenergik dan agen ganglionic bloker,
alkaloid veratrum, obat antihipertensi lain)  

Kondisi CNS

Pengobatan narkolepsi atau keadaan depresi; efek kardiovaskular dibatas
penggunaan pada kondisi ini.

Obesitas

Sebelumnya digunakan untuk pengobatan sendiri dalam pengelolaan obesitas


suplemen diet yang mengandung alkaloid efedrin tidak lagi tersedia komersial.

Kemacetan nasal

Telah digunakan tetapi meragukan bila diberikan secara oral.

(AHFS Drug Information th 2011).


Utama: AHFS, USPDI, Drug Fact
Alternatif: Martindale
II.6 Kontraindikasi dan  Penggunaan bersamaan atau baru akan menggunakan (yaitu, dalam waktu 2
Alasannya minggu) terapi dengan inhibitor MAO. 
 Anastesi umum dengan siklopropana atau halothane.
 Secara umum seharusnya tidak digunakan jika kontraindikasi dengan obat
vasopressor (misalnya, pada pasien dengan tirotoksikotis atau diabetes
mellitus, ketika ibu BP >130/80 mmHg, pada pasien dengan hipertensi atau
gangguan kardiovaskular lainnya). 
  Pasien yang hipersensitivitas terhadap efedrin atau obat simpatomimetik.
(AHFS Drug Information th 2011).

Utama: AHFS
Alternatif: Martindale, John Hopkins
II.7 Dosis (sesuai indikasi) Anak-anak:
& Perhitungan
Bronkospasme
 Oral:
Dosis anak-anak: Ephedrine hydrochloride atau sulfat pada anak-anak
Dosis dibuat per indikasi
(sesuaikan dengan indikasi > 2 tahun: 2-3 mg/kg atau 100 mg/m3 setiap hari dalam 4-6 dosis terbagi (missal
yang kita cantumkan) dan 0.3-0.5 mg/kg setiap 4 jam).
cantumkan dosis untuk semua
umur. Dosis dewasa yang biasa. untuk pengobatan sebagai bronkodilator (dalam
kombinasi tetap dengan ekspektoran) pada orang dewasa. Ephedrine
hidroklorida atau sulfat dikombinasi dengan obat lain, usia ≥ 12 tahun: 12.5-25
mg setiap 4 jam sesuai kebutuhan; tidak melebihi 150 mg dalam 24 jam.

Dewasa
bronkospasme
 Oral: 
Sebagai bronkodilator (dalam kombinasi tetap dengan ekspektoran) pada
orang dewasa. Ephedrine hidroklorida atau sulfat dikombinasi dengan obat
lain, usia ≥ 12 tahun: 12.5-25 mg setiap 4 jam sesuai kebutuhan; tidak melebihi

4
FORMAT UPP APOTEKER STFB 2018

150 mg dalam 24 jam.

Batasan Peresepan / Penggunaan


Anak-anak:
Bronkospasme

Oral: Ephedrine hydrochloride atau sulfat pada anak-anak > 2 tahun: 2-3 mg/kg
atau 100 mg/m3 setiap hari dalam 4-6 dosis terbagi (missal 0.3-0.5 mg/kg setiap
4 jam).

Dewasa
Bronkospasme
Oral: Ephedrine hidroklorida atau sulfat dikombinasi dengan obat lain, 12.5-25
mg setiap 4 jam sesuai kebutuhan; tidak melebihi 150 mg dalam 24 jam.

(AHFS Drug Information th 2010).

Utama: AHFS 2010 hal 12:12:12, Drug Fact, USPDI


Alternatif:
PDR, Martindale
II.8 Cara Pakai  Oral: 
Dosis anak-anak: > 2 tahun: 2-3 mg/kg atau 100 mg/m 3 setiap hari dalam 4-6
dosis terbagi (missal 0.3-0.5 mg/kg setiap 4 jam).
Tuliskan frekuensi pemakaian,
waktu pemakaian dan
Dosis dewasa yang biasa. untuk pengobatan sebagai bronkodilator (dalam
bagaimana memakainya kombinasi tetap dengan ekspektoran) pada orang dewasa dan anak-anak.
Ephedrine hidroklorida atau sulfat dikombinasi dengan obat lain, pada usia an ≥
Contoh : - untuk obat malaria
12 tahun: 12.5-25 mg setiap 4 jam sesuai kebutuhan; tidak melebihi 150 mg
harus dipakai
seminggu sebelum dalam 24 jam.
pergi ke daerah
endemik dan (AHFS Drug Information th 2010).
diulang pada hari
dan jam yang sama. Utama: AHFS 2010 hal 12:12:12, Drug Fact, USPDI
Alternatif:
PDR, Martindale

II.9 Efek Samping Oral: efek stimulasi CNS dari efedrin adalah kegelisahan, kecemasan, iritabilitas,
atau insomnia. pusing, kepala terasa ringan, dan vertigo dapat terjadi.
terutama dengan dosis besar. tremor, dan refleks hiperaktif juga telah
Efek samping: efek yang dilaporkan. Distrubances cns dapat dicegah atau diatasi dengan pemberian
menyertai efek utama, kadang obat penenang atau traquilizer.
masih bisa ditoleransi, dan
berada pada rentang dosis (AHFS Drug Information th 2010).
terapi sesuai indikasi.
Utama: AHFS 2010 hal 12:12:12, AMA Drug
Alternatif:
Martindale, Lange
II.10 Toksisitas Manifestasi :

Pada pasien yag menerima efedrin I.V untuk pengobatan hipotensi, terapi
Toksisitas: efek yang tidak berkepanjangan menghasilan hilangnya efek vasopressor karena deplesi
dapat ditoleransi. Efek yang norepinefrin dari ujung saraf. Hipotensi yang serius daripada yang ada sebelum
muncul pada penggunaan di inisiasi efedrin dapat mengembangkan tidak adanya penipisan norepinefrin,
atas dosis terapi.
pemberian I.V yang berlebihan dari garam tak beralkohol menghasilkan
takikardia, peningkatan tekanan darah yang berlebih, kemungkinan adanya

5
FORMAT UPP APOTEKER STFB 2018

perdarahan brovascular, dan efek CNS yang merugikan.

Manifestasi utama dari overdosis efedrin adalah pengembangan kejang. efek


akut efedrin juga dapat menyebabkan mual. menggigil, sianosis, iritasi, gelisah,
demam, perilaku bunuh diri, takikardia pupil melebar, vesion kabur,
opishetonos, sesak, edema paru, respirasi terengah-engah, koma, dan gagal
napas. hipertensi dapat berkembang awalnya diikuti kemudian oleh hipertensi
disertai anuria.

(AHFS Drug Information th 2010).

Utama: AHFS 2010 hal 12:12:12, AMA Drug


Alternatif:
Martindale, Lange
II.11 Interaksi Obat  β-adrenergik blocker: Antagonisme terhadap efek efedrin pada jantung dan
bronchodilator.
 Anestesi, umum (siklopropana atau hidrokarbon terhalogenasi):
Peningkatan cardiosensitivitas dari efedrin
 Atropin: Menghambat reflek bradikardi dari efedrin dan meningkatkan
penekanan respon dari efedrin.
 Glikosida Jantung: Meningkatkan kardiosensitivitas terhadap efedrin.
 Guanethidine: Guanitidin menghasilkan antagonis dari blockade neuron,
menghasilkan kehilangan efek antihipertensi atau peningkatan tekanan darah
secara tiba- tiba.
 Metildopa: Respon penekanan dari efedrin menurun
 MAOI: Efek penekanan dari efedrin meningkat, mungkin menghasilkan krisis
hipertensi
 Oxitosin/ Oxytocics: Dapat menghasilkan hipotensi parah
 Reserpin: Respon penekanan efedrin menurun
 Obat Simtomimetik: Efek aditif dan meningkatkan toksisitas.
(AHFS Drug Information th 2011).

 Agen Hipotensi:obat-obatan seperti reserpin dan methyldopa yang


mengurangi kuantitas norepinefrin pada ujung saraf simpatis dapat
mengurangi respons pressor terhadap efedrin. efedrin dapat menghasilkan
antagonis dari blokade neuron yang dihasilkan oleh guanethidine, sehingga
hilangnya efek antihipertensi.
 Theophyllines: administrasi turunan theophilin seperti; aminofilin bersamaan
dengan efedrin telah dilaporkan menghasilkan efek samping yang lebih besar
daripada obat digunakan sendiri.
 glikosida jantung: Glikosida jantung dapat membuat miokardium sensitive
terhadap efek obat simpatomimetik, efedrin harus digunakan dengan
nyaman pada pasien yang menerima glikosida jantung.
 Diuretics: pemberian furosemide atau diuretik lainnya dapat menurunkan
kepekaan arteri terhadap efedrin.
(AHFS Drug Information th 2010).

Reserpine
Clinical evidence
Seorang pria yang mengkonsumsi reserpin menjadi hipotensi saat menjalani
operasi dengan efedrin secara intravena, tetapi melakukannya setelah 30
menit pengobatan dengan noradrenalin, mungkin karena simpanan
noradrenalin pada neuron adrenergik telah terisi kembali. Efek mydriatic dari
efedrin juga telah terbukti menjadi antagonis dengan pengobatan setelah
reserpin. Namun, sebaliknya, satu laporan mengklaim bahwa efedrin 25 mg

6
FORMAT UPP APOTEKER STFB 2018

yang diberikan secara oral atau intramuskular, sekali atau dua kali sehari,
terbukti sebagai pengobatan yang efektif untuk hipotensi yang diinduksi oleh
reserpin dan bradikardia pada pasien skizofrenia.

Studi pada anjing telah menunjukkan bahwa adrenalin (epinefrin), noradrenalin


(norepinefrin) dan fenilefrin (semua simpatomimetik dengan aksi langsung)
tetap menjadi vasopresor yang efektif setelah pengobatan dengan reserpin,
dan tindakan mereka ditingkatkan sampai batas tertentu. Metaraminol juga
telah berhasil digunakan untuk meningkatkan tekanan darah pada pasien yang
diobati reserpin.

Mekanisme

Alkaloid rauwolfia (misalnya reserpin) menyebabkan neuron adrenergik


kehilangan toko mereka dari noradrenalin (norepinefrin), sehingga mereka
tidak lagi dapat merangsang reseptor adrenergik dan transmisi berhenti. Secara
tidak langsung bertindak simpatomimetik, yang bekerja dengan merangsang
pelepasan noradrenalin yang tersimpan, karena itu diharapkan menjadi tidak
efektif. Sebaliknya, efek simpatomimetik yang bekerja langsung harus tetap
tidak berubah. Namun, efeknya dapat ditingkatkan (seperti yang dijelaskan di
atas) karena ketika reseptor dirampas stimulasi oleh noradrenalin untuk jangka
waktu berapa pun mereka dapat menjadi supersensitif. Obat-obatan dengan
aksi campuran langsung dan tidak langsung, seperti efedrin, harus jatuh di
antara keduanya, meskipun laporan yang dikutip tampaknya menunjukkan
bahwa efedrin memiliki aktivitas tidak langsung yang dominan.

Importance and management

Ini adalah interaksi yang mapan, tetapi kekurangan informasi klinis


menunjukkan bahwa dalam prakteknya mereka tidak menimbulkan banyak
masalah, mungkin karena efek vasopresor ini dimonitor secara ketat, dan
dititrasi untuk efek. Jika obat tekan diperlukan, obat yang langsung bertindak
seperti noradrenalin (norepinefrin) atau fenilefrin dapat diharapkan efektif.
Reseptor mungkin menunjukkan beberapa supersensitivitas sehingga
pengurangan dosis mungkin diperlukan.

Metildopa
Clinical evidence, mechanism, importance and management
Dalam sebuah penelitian di 5 subjek hipertensi yang menggunakan methyldopa
2 hingga 3 g setiap hari, tekanan pressor (naik dalam tekanan darah) dari
tyramine meningkat dua kali lipat. Dalam studi lain efek pressor dari tyramine
adalah 50/16 mmHg, dibandingkan dengan 18/10 mmHg sebelum perawatan
methyldopa.

Seorang pria dengan hipertensi ginjal, yang tekanan darahnya terkontrol


dengan baik dengan methyldopa 250 mg dua kali sehari dan oxprenolol 160 mg
tiga kali sehari, mengalami peningkatan tekanan darah dari bawah 140/80
mmHg menjadi 200/150 mmHg dalam waktu 2 hari sejak mulai mengambil dua
tablet Triogesic (phenylpropanolamine 12,5 mg dan paracetamol 500 mg) tiga
kali sehari. Tekanan darahnya turun ketika Triogesic ditarik.

Alasannya tidak pasti. Satu saran adalah bahwa methyldopa menyebabkan

7
FORMAT UPP APOTEKER STFB 2018

penggantian noradrenalin pada ujung saraf adrenergik oleh methyl


noradrenaline, yang memiliki aktivitas pressor (alpha) yang lebih lemah tetapi
aktivitas vasodilator (beta) yang lebih besar. Dengan aktivitas vasodilator yang
diblokir oleh oksprenolol, aktivitas vasokonstriktor (pressor) fenilpropanolamin
akan dilawan dan dibesar-besarkan. Kemungkinan lain, ia mungkin sangat
sensitif terhadap efek pressor fenilpropanolamin.

Meskipun informasi yang diperoleh dari penelitian yang diuraikan di atas dan
laporan tunggal yang dikutip, tampaknya tidak ada yang lain dalam literatur
untuk menunjukkan bahwa simpatomimetik yang bekerja secara tidak langsung
biasanya menyebabkan reaksi yang merugikan dengan methyldopa. Satu
laporan secara singkat menyebutkan bahwa efek antihipertensi dari berbagai
obat, termasuk methyldopa, tidak dipengaruhi oleh diethylpropion.

Pada 9 pasien dengan hipertensi yang tidak diobati, efek mydriatic efedrin
normal berkurang sebesar 54% setelah mereka memulai pengobatan dengan
methyldopa 500 mg hingga 1,5 g setiap hari.

TEOPHYLIN
Clinical evidence, mechanism, importance and management
Penelitian double blind, acak pada 23 anak usia 4 hingga 14 menemukan bahwa
ketika efedrin diberikan dengan theophilin (dalam rasio 25 mg efedrin hingga
130 mg theophilin), jumlah efek samping meningkat secara signifikan, jika
dibandingkan dengan masing-masing obat yang diminum secara terpisah. .
Lebih dari itu, kombinasi itu tidak lebih efektif daripada theophilin saja.
Kombinasi ini dikaitkan dengan insomnia (14 pasien), gugup (13) dan keluhan
gastrointestinal (18), termasuk muntah (12). Kadar teofilin serum tidak berubah
oleh efedrin. Sebuah penelitian sebelumnya oleh penulis yang sama pada 12
anak penderita asma yang diberikan efedrin dan aminofilin menemukan hasil
yang serupa. Sebaliknya, sebuah penelitian kemudian menunjukkan bahwa
efedrin 25 mg setiap 8 jam diberikan dengan aminofilin tidak menghasilkan
perbaikan dalam spirometri dan tidak ada efek samping yang terlihat. Namun,
itu dihitung bahwa dosis teofilin yang digunakan adalah sekitar setengah yang
digunakan dalam penelitian sebelumnya. Pasien yang memakai teofilin
membutuhkan efedrin harus disarankan melaporkan efek samping.

Utama: Drug interaction Stockley, AHFS 2011, AHFS 2010 hal 12:12:12
Alternatif: Interaksi Obat Harkness
II.12 Penggunaan pada  Pediatri :
Kondisi Khusus Overdosis dan toksisitas (termasuk kematian) telah dilaporkan pada anak-anak
yang lebih dari 2 tahun yang menerima resep OTC (over the counter) yang
mengandung antihistamin, penekan batuk, ekspektoran, dan dekongestan
hidung saja atau dalam kombinasi untuk menghilangkan gejala infeksi saluran
Misal penggunaan pada pasien
nafas atas.Ada keterbatasan efisiensi untuk persiapan ini pada kelompok usia,
pediatri, geriatri, gagal ginjal, dan dosis yang tepat (yaitu, disetujui oleh FDA untuk pengobatan
dll. sympatomimetic dari pilek dan batuk belum ditetapkan. Karena itu, FDA
menyatakan bahwa tidak boleh digunakan pada anak-anak yang lebih dari 2
tahun, badan ini terus menilai keamanan dan kemanjuran dari persiapan ini
pada anak yang lebih dari 2 tahun, sementara itu, karena anak-anak usia 2-3
tahun juga berada pada peningkatan risiko overdosis dan toksisitas, beberapa
produsen obat batuk dan pilek oral tanpa resep baru-baru ini telah setuju

8
FORMAT UPP APOTEKER STFB 2018

untuk secara sukarela meninjau pelabelan produk untuk menyatakan bahwa


persiapan tersebut tidak boleh digunakan pada anak-anak yang kurang dari 4
tahun.karena FDA biasanya tidak meminta penghapusan produk dengan label
selama perubahan label sukarela, beberapa persiapan akan memiliki
rekomendasi baru (jangan gunakan untuk usia dari 4 tahun). sementara yang
lain akan memiliki rekomendasi sebelumnya (jangan gunakan untuk usia
kurang dari 2 tahun). FDA merekomendasikan bahwa orang tua dan wali
mematuhi instruksi dosis dan peringatan pada label produk yang mengatur
kepada anak-anak dan berkonsultasi dengan dokter tentang masalah apa pun.
dokter harus bertanya tentang penggunaan obat batuk tanpa resep untuk
menghindari overdosis. untuk tambahan informasi pada tindakan pencegahan
yang terkait dengan penggunaan obat batuk dan pilek pada pasien anak.

 Pregnancy And Lactation


Penelitian produksi hewan belum dilakukan dengan efedrin. itu juga tidak
diketahui apakah efedrin dapat menyebabkan kerusakan janin atau dapat
mempengaruhi kapasitas reproduksi ketika diberikan kepada wanita hamil.
Efek jangka panjang atau pemberian efedrin sebelum atau selama persalinan
pada neonatus atau pertumbuhan dan perkembangan anak jelas diperlukan.
pemberian efedrin secara parenteral untuk mempertahankan tekanan darah
selama anestesi spinal untuk persalinan dapat menyebabkan akselerasi denyut
jantung letal dan tidak boleh digunakan pada pasien ketika tekanan darah
sistolik / diastolik ibu melebihi 150/80 mmHG.

efedrin didistribusikan ke dalam ASI. Penggunaan efedrin pada wanita


menyusui tidak dianjurkan karena risiko untuk bayi.

(AHFS Drug Information th 2010).


Utama: Drug interaction Stockley, AHFS 2010 hal 12:12:12
Alternatif: Interaksi Obat Harkness
II.13 Peringatan Peringatan / Kewaspadaan
Peringatan
Peringatan: efek merugikan Efek kardiovaskular
sudah jelas akan terjadi jika
obat digunakan pada suatu Dapat menyebabkan hipertensi dan takikardi; resiko efek samping yang serius
kondisi. Biasanya ditulis dengan (misalnya: MI, stroke, pendarahan intracranial, eksaserbasi CHF, kematian).
“tidak boleh, jangan, harus…”
Risiko nyeri angina pada pasien dengan insufisiensi koroner atau
pasien dengan factor Risiko.jantung iskemik aritmia fatal pada
Perhatian: efek merugikan
pasien dengan penyakit jantung organik atau mereka yang
belum pasti akan terjadi. Biasa
menerima obat yang peka miokardium (misalnya, siklopropana, halotan).
ditulis dengan kata “hati-hati”
Hati-hati pada pasien dengan penyakit kardiovaskular (misalnya, insufisiensi
coroner, angina pectoris, aritmia jantung, system vasomotor tidak stabil) dan
pada mereka yang menerima digitalis.

Penyakit Lain
Gunakan dengan hati-hati pada pasien dengan penyakit jantung coroner,
hipertensi, hipertiroidisme, diabetes mellitus, atau hipertropi prostat. Pasien
dengan kondisi harus berkonsultasi dokter sebelum memulai pengobatan
sendiri dengan ephedrine.

Reaksi sensitivitas

9
FORMAT UPP APOTEKER STFB 2018

Reaksi alergi yang mungkin pada individu yang rentan (misalny
mereka sensitif terhadapaspirin)

Kewaspadaan Umum

Ketika digunakan dalam kombinasi tetap dengan obat lain,
mengamati biasa memperingatkan,tindakan pencegahan, dan
kontraindikasi yang terkait dengan semua obat 

CNS Efek

Mungkin terjadi gugup, tremor, atau insomnia. Hentikan pengobatan sendiri


dan berkonsultasi dengan dokter jika gejala ini menetap atau bertambah buruk.

GI Effects

Mungkin terjadi Mual atau kehilangan nafsu makan. Hentikan
pengobatan sendiri dan berkonsultasi dengan dokter jika gejala
ini menetap atau memburuk.

Penggunaan jangka Panjangan

Penggunaan parenteral berkepanjangan dapat menghasilkan
sindrom menyerupai kecemasan.Toleransi dapat berkembang;
setelah penggunaan obat dihentikan beberapa saat efektivitas
dapat kembali lagi.

Durasi Terapi

Pengobatan sendiri asma: hentikan da berkonsultasi dokter jika gejala tidak


membaik dalam waktu 1 jam atau memburuk. Hentikan jika batuk berlangsung
selama >7 hari, berulah, atau disertai dengan demam, ruam, atau sakit kepala
persisten.

POPULASI TERTENTU
Indeks Kehamilan
Kategori C.

Efedrin parenteral tidak boleh digunakan pada pasien hamil ketika ibu BP >
130/80 mm Hg.

Laktasi

Didistribusikan ke ASI (air susu ibu). Penggunaan tidak direkomendasikan.

Penggunaan Pediatrik (anak anak)

Sediaan parenteral: Keamanan dan kemanjuran tidak diketahui. Penggunaan


terbatas pada pasien anak; dosis dan keterbatasan penggunaan tidak ditehui.

(AHFS Drug Information th 2011).


Utama: AHFS
Alternatif: Martindale
II.14 Cara Penyimpanan wadah tertutup rapat, tidak tembus cahaya.
Berhubungan dengan stabilitas
(FI edisi IV, hal 350-351)
obat yang bersangkutan

10
FORMAT UPP APOTEKER STFB 2018

Utama: FI edisi IV, hal 350-351, AHFS 2010, USPDI


Alternatif:
PDR, Martindale
II.15 Contoh Sediaan yang Aflucaps, antusin, ephedrine hcl, ephedrine
Beredar di Pasaran serta
HCL berlico, grafasma, hufagrip, ifasma, nellco special, neo asma, neo hufasma,
Kekuatannya
neo napacin,oskadryl.

Utama: AHFS 2011, USPDI


Alternatif: Martindale, ISO, MIMS
II.16 Analisis Farmakologi 1. ZA yang digunakan dalam bentuk garamnya
Alasannya: berdasarkan data pemerian dalam bentuk hablur putih atau serbuk
putih halus sehingga sifat alir buruk dan kompresibilitas buruk, berdasarkan
1. Tulis bentuk ZA yg data stabilitas, stabil dalam panas dengan titik lebur 2170 - 220 0C.
digunakan (bentuk
basa bebasnya atau 2. Efedrin tablet 25 mg sebagai bronkodilator, karena pada sediaan parenteral
bentuk garamnya) +
alasan. Jangan lupa kurang efektif dibandingkan epinefrin.
konversi zat aktif 3. diindikasikan sebagai bronkopasme, menghasilkan bronkodilatasi dan
berdasarkan BM.
mungkin meningkatkan tekanan darah dan telah menyatakan aktivitas CNS
2. Rasionalitas pemilihan
bentuk sediaan setelah pemberian oral.
Contoh : klorpromazin
sebagai antipsikotik 4. Dosis usia >12 th :
cocok ga dibuat
cream ??
dosis dewasa: 12.5-25 mg (broncopasme)
Setiap 4 jam atau 6 kali sehari. Maksimal 150 mg/hari.
3. Pemilihan indikasi 5.Perhitungan dosis:
4. Cara pemilihan dosis
beserta alasan
anak-anak usia > 2 tahun: 2-3 mg/kg atau 100 mg/m 3 setiap hari dalam 4-6
-Konversi dari dosis dosis terbagi (missal 0.3-0.5 mg/kg setiap 4 jam).
ke posologi, jangan Ex:
ada 1 1/3 tablet, ¼ Anak-anak: bb 20 kg
sendok teh.
40-60 mg/hari
Dosis min: 6.6-10 mg
Dosis max: 10-15 mg
5. Perhitungan dosis
6. Alasan pemilihan
Dewasa :12.5-25 mg
kekuatan sediaan 1x minum (4 jam): 0.5-1 tablet
7. lain-lain: 24/4 x 1 tablet : 6 tablet/hari.
a. obat
mengiritasi Max 150 mg/25 mg : 6 tablet/hari
lambung  6. Kekuatan sediaan 25 mg, merupakan sediaan yang beredar dipasaran dan
diminum
setelah dosis maksimal untuk satu kali minum pada pasien dewasa.
makan 7. Diminum sesudah makan, kombinasi dengan obat lain misalnya ekspektoran,
b. tablet INH 
dimakan
dapat berinteraksi dengan berbagai obat, dan memiliki efek samping yang
bersama vit perlu di waspadai.
B6
Kesimpulan analisis farmakologi:

Kesimpulan Analisis 1. Kekuatan sediaan: tiap 1 tablet


Farmakologi : mengandung 25 mg efedrin HCL
Indikasi : BRONKOSPASME
1. Kekuatan sediaan
(misal: …mg zat Digunakan secara oral sebagai bronkodilator untuk meringankan sesak
aktif/…bobot tablet)
2. Indikasi napas, sesak dada,mengi, dan batuk yang berhubungan dengan asthma.
3. Dosis dan aturan Peningkatan gejala batuk yangberhubungan dengan flu biasa, asma
pakai
bronkial, atau bronchitis

2. Dosis:
Dosis anak-anak: > 2 tahun: 2-3 mg/kg atau 100 mg/m 3 setiap hari dalam 4-6

11
FORMAT UPP APOTEKER STFB 2018

dosis terbagi (missal 0.3-0.5 mg/kg setiap 4 jam).

Dosis dewasa yang biasa. untuk pengobatan sebagai bronkodilator (dalam


kombinasi tetap dengan ekspektoran) pada orang dewasa dan anak-anak.
Ephedrine hidroklorida atau sulfat dikombinasi dengan obat lain, pada usia an ≥
12 tahun: 12.5-25 mg setiap 4 jam sesuai kebutuhan; tidak melebihi 150 mg
dalam 24 jam.

(AHFS Drug Information th 2010).


Utama: Drug interaction Stockley, AHFS 2010 hal 12:12:12
Alternatif: Interaksi Obat Harkness

III. Analisis preformulasi, formulasi dan usulan formula

III. 1 Pendekatan Formulasi (Analisis Pemilihan Zat Aktif dan Eksipien)

o Bentuk zat aktif yang digunakan dan alasannya


Bentuk dasar, garam, anhidrat, dll. Biasanya kalau zatnya kurang larut dicari bentuk garamnya, atau
lihat di sediaan yang ada di pasaran bentuk mana yang paling sering dipakai.

o Metode pembuatan yang dipilih dan alasan


Metode : granulasi basah

Stabilitas: Dekomposisi (-) - efedrin kurang dari 1% setelah perjalanan udara yang berkepanjangan
melalui dingin (2OOC) atau refluks netral atau larutan berair dasar (0,2% W / V efedrin hidroklorida
dalam dapar fosfat pH 7,4 atau dalam 1% natrium hidroksida) . Pada paparan panas ephedrine
hidroklorida terdekomposisi dalam fenil etil keton dan metil amina.
Sifat alir dan kompresibilitas: buruk karena berbentuk hablur putih atau serbuk putih halus; tidak
berbau; rasa pahit

Berkaitan dengan stabilitas zat aktif, dan sifat dari zat aktif seperti aliran, kompresibilitas, bobot
jenis.

o Eksipien yang digunakan


3. LACTOSE
Pemerian : dalam keadaan padat, laktosa muncul sebagai berbagai bentuk isomerik,
tergantung pada kondisi kristalisasi dan pengeringan, yaitu alactose
monohidrat, b-laktosa anhidrat, dan a-laktosa anhidrat.
Bentuk kristal stabil laktosa adalah laktosa
monohidrat, b-laktosa anhidrat, dan a-laktosa anhidrat stabil.
Laktosa terjadi sebagai partikel kristal putih ke off-putih atau
bubuk. Laktosa tidak berbau dan sedikit terasa manis; a-laktosa
sekitar 20% semanis sukrosa, sementara b-laktosa adalah 40%
manis.
Kelarutan : Solvent Kelarutan pada 208 C kecuali dinyatakan lain
Chloroform Praktis tidak larut
Etanol Praktis tidak larut
Eter Praktis tidak larut
Air 1 dalam 5,24
1 dalam 3,05 pada 408C
1 dalam 2,30 pada 508C
1 dalam 1,71 pada 608C
1 dalam 0,96 pada 808C
Larut dalam air; sedikit larut dalam etanol (95%) dan eter; 40 g / 100 mL pada 258C untuk
produk-produk Bahan Farmasi Sheffield yang khas.

Inkompatibilitas : Reaksi kondensasi tipe Maillard mungkin terjadi antara laktosa dan
senyawa dengan kelompok amina primer untuk membentuk coklat, atau produk berwarna

12
FORMAT UPP APOTEKER STFB 2018

kuning-coklat. Interaksi Maillard juga telah terbukti terjadi antara laktosa dan amina sekunder.
Namun, urutan reaksi berhenti dengan pembentukan theimine, dan tidak ada warna kuning-
coklat berkembang. Laktosa juga tidak sesuai dengan asam amino, amfetamin, dan lisinopril.

Stabilitas : pertumbuhan jamur dapat terjadi di bawah kondisi lembab (kelembaban relatif 80%
dan di atas). Laktosa dapat mengembangkan warna coklat. Sifat fisik yang khas dari laktosa
yang dipilih secara komersial, monohidrat. Supplier / grade Density (bulk) (penyimpanan g /
cm, reaksi dipercepat oleh hangat, kondisi lembab. Kemurnian laktosa yang berbeda dapat
bervariasi dan evaluasi warna mungkin penting, terutama jika tablet putih sedang diformulasi.
Stabilitas warna berbagai laktosa juga berbeda, Solusi menunjukkan mutarotasi, Laktosa harus
disimpan dalam wadah tertutup di tempat yang sejuk dan kering.

Pertumbuhan jamur dapat terjadi di bawah kondisi lembab (80% RH ke atas). Laktosa dapat
mengembangkan warna coklat pada penyimpanan, reaksi dipercepat oleh hangat, kondisi
lembab; lihat Bagian Pada 808C dan RH 80%, tablet yang mengandung laktosa anhidrat telah
terbukti berkembang 1,2 kali setelah satu hari. Laktosa anhidrat harus disimpan dalam wadah
tertutup di tempat yang sejuk dan kering.

Fungsi dan konsentrasi yang dibutuhkan : Pembawa inhaler bubuk kering; bantuan
lyophilization; pengencer tablet dan kapsul; pengisi tablet dan kapsul.

4. STARCH dan STARCH FOR PASTE


Pemerian : Pati terjadi sebagai bubuk yang tidak berbau dan tidak berasa, halus, putih sampai
putih. Ini terdiri dari butiran bulat atau oval yang sangat kecil atau biji-bijian yang ukuran dan
bentuknya adalah karakteristik untuk setiap varietas botani.
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam etanol dingin (96%) dan dalam air dingin. Pati
membengkak secara instan dalam air sekitar 5-10% pada 378C. Pati menjadi larut dalam air
panas pada suhu di atas suhu gelatinisasi. Pati sebagian larut dalam dimethylsulfoxide dan
dimethylformamide.
Inkompatibilitas : Pati tidak sesuai dengan zat pengoksidasi kuat. Senyawa inklusi berwarna
dibentuk dengan yodium.
Stabilitas : Pati kering stabil jika terlindung dari kelembaban tinggi. Pati dianggap inert secara
kimia dan mikrobiologi dalam kondisi penyimpanan normal. Larutan atau pasta pati secara
fisik tidak stabil dan mudah dimetabolisme oleh mikroorganisme; karena itu mereka harus baru
disiapkan ketika digunakan untuk granulasi basah. Sekat harus disimpan dalam wadah kedap
udara di tempat yang sejuk dan kering.
Fungsi dan konsentrasi yang dibutuhkan : Tablet dan pengencer kapsul; tablet dan kapsul
disintegrant; pengikat tablet; agen pengental.

5. TALCUM
Pemerian : : bubuk putih yang sangat halus, putih keabu-abuan-putih, tidak berbau, tidak dapat
dipalsukan, bermanifestasi. Ini menempel dengan mudah ke kulit dan lembut untuk disentuh
dan bebas dari grittiness.
Kelarutan : Secara praktis tidak larut dalam asam encer dan alkali, pelarut organik, dan air.
Inkompatibilitas : Tidak kompatibel dengan senyawa amonium kuaterner.
Stabilitas : stabil dan dapat disterilkan dengan pemanasan pada 1608C selama tidak kurang
dari 1 jam. Ini juga dapat disterilisasi dengan paparan etilen oksida atau iradiasi gamma. Alas
harus disimpan dalam wadah tertutup baik di tempat yang sejuk dan kering.
Fungsi dan konsentrasi yang dibutuhkan : Agen anticaking; glidant; tablet dan pengencer
kapsul; tablet dan pelumas kapsul.
Aplikasi dalam Teknologi atau Formulasi digunakan pada sediaan oral padat sebagai lubrikan
dan pengisi. Pemakaian :
Glidan dan lubrikan tablet : 1-10%
Pengisi tablet dan kapsul : 5-30%

6. LACTOSE STARCH GRANULES


Pemerian: a-Laktosa monohidrat dan pati jagung terjadi sebagai bubuk berbau putih atau
hampir putih yang mengandung 82-88% laktosa monohidrat dan 12-18% pati jagung (jagung).
Ini adalah bubuk mengalir bebas karena struktur bulatnya.

13
FORMAT UPP APOTEKER STFB 2018

Kelarutan : Sebagian larut dalam air dingin untuk StarLac.


Inkompatibilitas : Lihat Laktosa, Monohidrat, dan Pati.
Stabilitas : Simpan dalam wadah tertutup baik di bawah kondisi kering dan bebas bau.
Fungsi dan konsentrasi yang dibutuhkan : Directly compressible tablet excipient;
disintegrant; pengencer tablet dan kapsul

7. MAGNESIUM STEARATE
Pemerian : bubuk yang sangat halus, berwarna putih, diendapkan atau digiling, tidak dapat
direndam dengan kerapatan curah rendah, memiliki bau samar asam stearat dan rasa yang khas.
Bubuk berminyak untuk disentuh dan mudah melekat pada kulit.
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam etanol, etanol (95%), eter dan air; sedikit larut dalam
benzena hangat dan etanol hangat (95%).
Inkompatibilitas : Tidak cocok dengan asam kuat, alkali, dan garam besi. Hindari
pencampuran dengan bahan pengoksidasi yang kuat. Magnesium stearat tidak dapat digunakan
dalam produk yang mengandung aspirin, beberapa vitamin, dan sebagian besar garam alkaloid.
Stabilitas : Magnesium stearat stabil dan harus disimpan dalam wadah tertutup baik di tempat
yang sejuk dan kering.
Fungsi dan konsentrasi yang dibutuhkan : Pelumas (Lubricant) Tablet Dan Kapsul.
o Eksipien yang digunakan dan alasan pemilihan eksipien dan konsentrasi yang digunakan (harus ada
dalam rentang konsentrasi yang diperbolehkan di pustaka sesuai dengan fungsinya)
<Pustaka:HOPE, FI IV, USP)
 Pemerian
 Kelarutan
 Inkompatibilitas
 Stabilitas
 Fungsi dan konsentrasi yang dibutuhkan
Handbook of Pharmaceutical Excipient, 5th ed, 2006

III. 2 Kesimpulan Formula Utama & Alternatif

o Sediaan yang akan dibuat: tablet,


o kekuatan sediaan: 25 mg,
o bobot per tablet: 95.5 mg
o penggunaan dewasa/anak2: bronkopasme,
Digunakan secara oral sebagai bronkodilator untuk meringankan sesak
napas, sesak dada,mengi, dan batuk yang berhubungan dengan asthma.
Peningkatan gejala batuk yangberhubungan dengan flu biasa, asma bronkial, atau bronchitis.

o Formula utama (komposisi untuk satu tablet):


Ephedriine Hydrochloride : Zat Aktif
Lactose: Diluent (Pengisi)
Starch: Disintegrant (Penghancur)
Starch For Paste: Pengikat
Talcum: Glidant & Lubricant
Lactose Starch Granules:Disintegrant (Penghancur)
Magnesium Stearate:Lubricant
o Formula Alternatif (Komposisi Untuk Satu Tablet)
Ephedriine Hydrochloride : Zat Aktif
Stearic Acid: Lubricant
Carnauba Wax: Lilin Untuk Tablet Coating
Ethyl Cellulose: Flavoring Agent (Agen Penyedap)
Magnesium Stearate: Lubricant
Colour Ponceau 4R: Pewarna
Distilled Water: Pelarut
Handbook of Pharmaceutical Excipient, 5th ed, 2006

IV. Pembuatan & Evaluasi Farmasetik Sediaan Akhir

14
FORMAT UPP APOTEKER STFB 2018

IV. 1 Metode Sediaan yang akan dibuat : tablet


Pembuatan Sediaan Kekuatan : 25 mg
Metode pembuatan : Granulasi basah
Berisi kesimpulan Alasannnya :
sediaan yang akan Pemerian: hablur putih atau serbuk putih halus; tidak berbau; rasa pahit. Karena
dibuat, kekuatan sediaan, bentuknya hablur sehingga sifat alir buruk dan apabila tidak melalui
metode pembuatan dan proses granulasi dikhawatirkan tablet rapuh.
alasan pemilihan metode. Stabilitas : stabil terhadap panas dengan titik leleh 217 oC-220 0C
FI EDISI V HAL 356-357

IV. 2 Perhitungan &


Penimbangan

Tiap tablet Efedrin HCL Mengandung 25mg Efedrin HCL


Bobot tablet yang akan dibuat 95.5 mg
Jumlah tablet Efedrin HCL yang akan di buat 1000 tablet
Fase dalam : 96%
Fase luar: 4%
Untuk tiap tablet dosis 15 mg
1.EFEDRIN HIDROKLORIDA 27.0 kg
= 1.5 x10-6 kg/tab = 15
1.800.000
mg/tab
15 mg/tab x 1000 tab = 15.000 mg = 15 g
15 mg/tab
x 100 % = 15.70 %
95.5 mg
2.LAKTOSE 90.0 kg
= 5 x10-5 kg/tab = 50 mg/tab
1.800.000
50 mg/tab x 1000 tab = 50.000 mg = 50 g
50 mg/tab
x 100 % = 52.35 %
95.5 mg
3.STARCH 45.0 kg
= 2.5 x10-5 kg/tab = 25
1.800.000
mg/tab
25 mg/tab x 1000 tab = 25.000 mg = 25 g
25 mg/tab
x 100 % = 26.17 %
95.5 mg

15
FORMAT UPP APOTEKER STFB 2018

4.STARCH FOR PASTE 4.5 kg


= 2.5 x10-6 kg/tab = 2.5
1.800.000
mg/tab
2.5 mg/tab x 1000 tab = 2.500 mg = 2.5 g
2.5 mg/tab
x 100 % = 2.6 %
95.5 mg
5.LACTOSE FOR GRANUL 1.0 kg
= 5.55 x10-7 kg/tab = 0.555
1.800.000
mg/tab
0.555 mg/tab x 1000 tab =555 mg= 0.555 g
0.555 mg/tab
x 100 % = 0.59 %
95.5 mg
6.TALKUM 2.2 kg
= 1.2 x10-6 kg/tab = 1.2
1.800.000
mg/tab
1.2 mg/tab x 1000 tab = 1.200 mg = 1.2 g
1.2mg/tab
x 100 % = 1.2 %
95.5 mg
7.MAGNESIUM STEARAT 2.3 kg
= 1.27 x10-6 kg/tab = 1.27
1.800.000
mg/tab
1.27 mg/tab x 1000 tab =1.270 mg = 1.27 g
1.27 mg/tab
x 100 % = 1.32 %
95.5 mg
Fase Dalam:
92.5 mg
efedrin: 15 mg x 100% = 96 %
95.5 mg
lactose: 50 mg
starch: 25 mg
starch for paste: 2.5 mg

Fase Luar :
3.475 mg
Mg.Stearat: 1.27 mg x 100% = 4 %
95.5 mg
Talcum: 1.2 mg
Lactose for granul: 0.555 mg

Untuk tiap tablet dosis 25 mg


1.EFEDRIN HIDROKLORIDA 15 mg
x 25 mg = 25 mg/tab
15 mg
25 mg/tab x 1000 tab = 25.000 mg = 25 g
25 mg/tab
x 100 % = 26.1 %
95.5 mg
2.LAKTOSE 50 mg
x 25 mg = 83.33 mg/tab
15 mg
83.33 mg/tab x1000 tab= 83.330 mg =83.33 g
83.33 mg/tab
x 100 % = 87.25 %
95.5 mg
3.STARCH 25 mg
x 25 mg = 41.667 mg/tab
15 mg
41.66 mg/tab x 1000 tab = 41.66 mg = 41.66 g

16
FORMAT UPP APOTEKER STFB 2018

41.66 mg/tab
x 100 % = 43.63 %
95.5 mg
4.STARCH FOR PASTE 2.5 mg
x 25 mg = 4.16 mg/tab
15 mg
4.16 mg/tab x 1000 tab = 4.160 mg = 4.16 g
4.16 mg/tab
x 100 % = 4.35 %
95.5 mg
5.LACTOSE FOR GRANUL 0.555 mg
x 25 mg = 0.92 mg/tab
15 mg
0.92 mg/tab x 1000 tab = 920 mg= 0.92 g
0.92 mg/tab
x 100 % = 0.96 %
95.5 mg
6.TALKUM 1.2mg
x 25 mg = 2 mg/tab
15 mg
2 mg/tab x 1000 tab = 2000 mg = 2 g
2mg /tab
x 100 % = 2.09 %
95.5mg
7.MAGNESIUM STEARAT 1.27 mg
x 25 mg = 2.11 mg/tab
15 mg
2.11 mg/tab x 1000 tab = 2110 mg = 2.11 g
2.11 mg/tab
x 100 % = 2.20 %
95.5 mg

Fase Dalam:
154.15mg
efedrin: 25 mg x 100% = 96 %
158.18 mg
lactose: 83.33 mg
starch: 41.66 mg
starch for paste: 4.16 mg

Fase Luar :
5.03mg
Mg.Stearat: 2.11 mg x 100% = 4 %
159.18 mg
Talcum: 2 mg
Lactose for granul: 0.92 mg
Drug Formulation Manual hal.56

IV. 3 Prosedur Cara pembuatan tablet ephedrine hcl 25 mg


Pembuatan Sediaan
Drug,
Diluen Mixing
Diluent
Binder,
Wetting
solvent
Solvent
Granulation

Drying

Screening

17
FORMAT UPP APOTEKER STFB 2018

Desintegrant

Glidant Mixing

Fill die

Compress tablet

Coating, packaging etc.


1. Efedrin Hcl dan bahan pembantu lainnya ditimbang sesuai dengan yang
dibutuhkan
2. Efedrin Hcl dan lactose dicampur kedalam mixer. Aduk dengan
kecepatan lambat.hingga homogen 5 menit pada suhu 106 0C-108 0C.
3. Basahi starch for paste dan starch
4. Campur kedua bagian selama 30 menit pada suhu 80 0C – 85 0C dengan
mematikan pemanas.
5. Pindahkan masa cair pada nampan allumunium, ratakan dan potong 3
cm x 3cm dengan spatula ketika masa nya masih lunak.
6. Biarkan masa mendingin pada suhu kamar selama 30 menit hingga 60
menit. Simpan di ruangan dengan suhu 24 0C.
7. Letakan potongan-potongan yang didinginkan melalui penggilingan,
pertama dengan kecepatan lambat dengan pisau maju diikuti dengan
kecepatan sedang dengan pisau kedepan dan kumpulkan granul dalam
drum dan periksa berat bersih.
8. Keringkan granul pada suhu 55 0C- 600C sampai kadar air 2% hingga
3%.
9. Saring, jika granul menggumpal maka pindahkan granul dan mixer
kembali tambahkan granul dengan sebagian kecil starch lalukan
pencampuran selama 30 menit.
10. Tambahkan lactose starch for granul, talcum, dan mg stearate lalu
campur selama 30 menit. Catat beratnya dan simpan granul sustained
release final pada drum letakan di area dengan suhu 24 0C, bebas
kelembaban udara dan gas lalu kirim sample pada QC.
11. Kompres granul menggunakan 3/8 inch standar pukulan cekung pada
mesin. Kompresi harus pada ruangan dengan suhu 240C. kirim sampel
pada QC.
12. Tablet siap untuk dimasukkan kemasan.
Drug Formulation Manual hal.171

IV. 4 Pengawasan A. Evaluasi Garnul


dalam Proses (IPC) 1. Distribusi ukuran partikel
Dalam melakukan analisis granulometri digunakan susunan pengayak
dengan berbagai ukuran. Mesh terbesar diletakkan paling atas dan
dibawahnya disusun pengayak dengan mesh yang makin kecil dari mesh
dengan no 20,40,60,80 dan penampung. Timbang granul 100 gram
masukan kedalam alat. Nyalakan alat selama 15 menit, kemudian
timbang bobot granul dari tiap mesh.

2. Laju Alir dan Sudut Istirahat


Prosedur : Massa tablet ditimbang kemudian dimasukkan ke dalam
corong flowmeter, diratakan bagian atasnya dan ditutup bagian
bawahnya. Alat dijalankan dan diukur waktu kecepatan alirnya.
Kecepatan laju alir ini dinyatakan dalam gram/detik. Pengukuran sudut

18
FORMAT UPP APOTEKER STFB 2018

istirahat dilakukan setelah serbuk mengalir bebas, diukur tinggi dan


diameter puncak (cone) yang terbentuk, kemudian timbang bobotnya,
masukkan nilainya kedalam rumus sebagai berikut:

Keterangan: α = sudut istirahat


Tan α = h/r
h = tinggi granul
r = jari – jari serbuk
Tabel Hubungan Sifat Alir Terhadap Sudut Istirahat

Sudut Istirahat Sifat Alir

25 – 30 Bagus Sekali

31- 35 Baik

36 – 40 Cukup Baik

41 – 45 Agak Baik

46 – 55 Buruk

56 – 65 Sangat Buruk

>66 Sangat Buruk Sekali

Sumber: United State Pharmacopeia 29, 2006

3. Kerapatan Nyata, Kerapatan Mampat, Kompresibilitas


Massa tablet dimasukkan ke dalam tabung nesler 100 ml dan dibaca
volume awal yang terlihat ketika masa tablet dimasukkan (V 1).
Kerapatan massa tablet diperoleh dengan cara mengetuk – ngetuk
tabung nesler menggunakan alat Tapped Density Tester sebanyak 250
kali selama 1 menit sampai volumenya tetap stabil (V 2), Kemudian
dimasukkan nilainya kedalam rumus sebagai berikut :

Tabel Hubungan Antara Sifat Aliran Serbuk dengan


Kompresibilitas

Indeks Kompresibilitas (%) Sifat Alir

<10 Sangat Baik

11 – 15 Baik

16 – 20 Cukup Baik

21 – 25 Agak Baik

26 – 31 Buruk

32 – 37 Sangat Buruk

19
FORMAT UPP APOTEKER STFB 2018

>38 Sangat Buruk Sekali

Sumber : United State Pharmacopeia 29, 2006

4. Uji kerapatan serbuk ruahan dan serbuk mampat


Kerapatan serbuk ruahan adalah perbadingan antara masa serbuk yang
belum dimampatkan terhadap volume termasuk volume kontribusi,
volume pori antar partikel.

5. Kerapatan / Serbuk Mampat


adalah tingkatan dari kerapatn serbuk mampat yang diperoleh dengan
cara mengetuk secara mekanis gelas ukur atau bejana pengukur yang
berisi serbuk. Setelah mengamati volume atau bobot serbuk awal, gelas
ukur atau bejana pengukur diketuk secara mekanik dan pembacaan
volume atau bobot dilakukan setelah terjadi perubahan volume atau
bobot.

6. Pengukuran Kompresibilitas Serbuk


Karena interaksi antar partikel yang mempengaruhi sifat ruahan dari
serbuk juga mempengaruhi aliran serbuk, perbandingan antara kerapatan
serbuk ruahan dan kerapatan serbuk mampat menggambarkan nilai
interaksi ini dalam serbuk. Perbandingan ini sering digunakan sebagai
Indeks Kompresibilitas atau Perbandingan Hausner seperti dijelaskan
dibawah ini :
Indeks Kompresibilitasdan Perbandingan Hausner adalah ukuran dari
kecenderungan serbuk yang akan dikompres seperti dijelaskan diatas,
yang merupakan kemampuan serbuk untuk mantap dan relative berguna
untuk menetapkan interaksi antar particular. Pada serbuk yang mengalir
bebas, interaksi tersebut kurang berarti dan nilai kerapatan serbuk
ruahan dan serbuk mampat lebih dekat. Untuk bahan yang lebih sukar
mengalir, interaksi antar partikel sering lebih besar dan perbedaan antara
kerapatan serbuk ruahan dan serbuk mampat juga besar. Perbedaan ini
tercermin dalam Indeks Kompresibilitas dan Perbandingan Hausner.
Indeks Kompresibilitas dihitung dengan rumus :

Vo−Vf
100( )
Vo
Vo = Volume sebelum dimampatkan

Vf = Volume setelah pengetukan

Perbandingan Hausner dihitung dengan rumus :


Vo
Vf
Tergantung pada serbuk, indeks kompresibilitas dapat diukur
menggunakan V10 selain V0.

(catatan : jika V10 digunakan, harus dicantumkan pada laporan


hasil).

Pustaka: FI V, USP, The Theory and Practice of Industrial Pharmacy.

IV. 5 Uji Mutu 1. Evaluasi Tablet


Farmasetik Sediaan 1. Keseragaman Ukuran
Akhir (disesuaikan Prosedur : Sebanyak 20 tablet diuji diukur diameter dan

20
FORMAT UPP APOTEKER STFB 2018

dengan Pustaka) tebalnya satu persatu menggunakan alat jangka sorong. Uji
keseragaman ini kecuali dinyatakan lain diameter tablet tidak lebih dari
3 kali dan tidak kurang dari 1 1/3 kali tebal tablet. (FI edisi III,1979;
Lachman,1987).
Syarat : kecuali dinyatakan lain, diameter tablet tidak lebih dari 3 kali
dan tidak kurang dari 1 1/3 tebal tablet (FI III, 1979 hal 6).
2. Keseragaman Sediaan (FI V 1526)
Untuk menjamin konsistensi satuan sediaan, masing-masing satuan
dalam bets harus mempunyai kandungan zat aktif dalam rentang sempit
yang mendekati kadar yang tertera pada etiket. Keseragaman sediaan
ditetapkan dengan salah satu dari dua metode, yaitu keragaman bobot
dan keseragaman kandungan.
Bentuk Tipe Sub Tipe Dosis dan perbandingan zat
sediaan aktif
≥25 mg <25 mg atau
dan ≥ 25% <25%
Tablet Tidak Keragaman Keseragaman
bersalut bobot kandungan
Salut Selaput Keragaman Keseragaman
bobot kandungan
Lainnya Keseragam Keseragaman
an kandungan
kandungan

a. Keseragaman Kandungan
Ambil tidak kurang dari 30 satuan dan lakukan seperti berikut:
Untuk sediaan padat, tetapkan kadar masing-masing 10 satuan
menggunakan metode analisis yang sesuai. Hitung nilai penerimaan.
Rumus :
│M - X │+ ks
b. Keragaman Bobot
Lakukan penetapan kadar zat aktif pada contoh bets yang mewakili
menggunakan metode analisis yang sesuai. Nilai ini disebut hasil A,
dinyatakan dalam persen dari jumlah yang tertera pada etiket (seperti
tertera pada perhitungan nilai penerimaan) dengan asumsi kadar ( bobot
zat aktif per bobot satuan sediaan) homogeny. Ambil tidak kurang dari
30 satuan sediaan dan lakukan seperti berikut untuk sediaan yang
dimaksud.
Untuk tablet tidak bersalut atau bersalut selaput, timbang saksama 10
tablet satu per satu. Hitung jumlah zat aktif dalam tiaptablet yang
dinyatakan dalam persen dari jumlah yang tertera pada etiket dari hasil
Penetapan kadar masing-masing tablet. Hitung nilai penerimaan.
3. Kekerasan Tablet
Sebanyak 20 tablet diuji kekerasannya satu persatu menggunakan alat
penguji kekerasan yaitu Stokes Monshato Hardness Tester, dengan cara
tablet dimasukkan kedalam ujung alat secara vertical, kemudian putar
sekrup pada ujung yang lain sehingga tablet tertekan. Lalu pemutaran
dihentikan sampai tablet pecah.(Lachman,1987).
Bobot < 300 mg = 4-7 kg/cm3 (Newton)

Bobot 400 – 700 mg = 5-12 kg/cm3

4. Kerapuhan Tablet
Alat penguji friabilitas yaitu friabilator Roche. Alat ini memperlakukan
sejumlah tablet terhadap gabungan pengaruh goresan dan guncangan
dengan memakai sejenis kotak plastik yang berputar pada kecepatan
25±1 rpm. Biasanya tablet yang telah ditimbang diletakkan di dalam

21
FORMAT UPP APOTEKER STFB 2018

alat itu, kemudian dijalankan sebanyak 100 putaran. Tablet kemudian


dibersihkan dan ditimbang ulang. Tablet yang masih utuh ditimbang
kemudian dihitung kehilangan bobotnya dan dinyatakan dalam
presentase menggunakan rumus sebagai berikut:
W 1 –W 2
Kehilangan Bobot (% )= x 100 %
W1
Keterangan:
W1 = berat tablet awal dalam gram
W2 = berat tablet setelah uji dalam gram
Kehilangan bobot yang diizinkan tidak lebih dari 1 % (USP 32, 2009,
Lachman, 1987).
5. Uji Waktu Hancur
FI V, 2014 hal 1614
Uji ini dimaksudkan untuk menetapkan kesesuaian batas waktu hancur
yang tertera dalam masing-masing monografi, kecuali pada etiket
dinyatakan bahwa tablet atau kapsul digunakan sebagai tablet isap atau
dikunyah atau dirancang untuk pelepasan kandungan obat secara
bertahap dalam waktu tertentu atau melepaskan obat dalam dua periode
berbeda atau dengan jarak waktu yang jelas diantara periode pelepasan
tersebut. Tetapkan sediaan yang akan diuji dari etiket serta dari
pengamatan dan gunakan prosedur yang tepat untuk enam unit sediaan
atau lebih.
Uji waktu hancur tidak menyatakan bahwa sediaan atau bahan aktifnya
terlarut sempurna. Sediaan dinyatakan hancur sempurna bila sisa
sediaan yang tertinggal pada kasa alat uji merupakan masa lunak yang
tidak mempunyai inti yang jelas. Kecuali bagian dari penyalut atau
cangkang kapsul yang tidak larut.
6. Uji Disolusi
Uji ini digunakan untuk menentukan kesesuaian dengan persyaratan
disolusi yang tertera dalam masinig-masing monografi untuk sediaan
yang digunakan secara oral. Satu sediaan yang dimaksud adalah 1 tablet
atau 1 kapsul atau sejumlah yang ditentukan. Dari jenis alat yang
diuraikan, gunakan salah atau sesuai dengan yang tertera masing-masing
monografi.
Terdapat empat tipe alat untuk disolusi, yaitu alat 1(tipe keranjang), alat
2 (tipe dayung), alat 3 (Silinder kaca bolak-balik), alat 4 (Sel yang
dapat dialiri). Media disolusi, gunakan pelarut seperti yang tertera
dalam· masing-masing monografi. Bila Media disolusi adalah suatu
larutan dapar, atur pH larutan sedemikian hingga berada dalam batas
0,05 satuan pH yang tertera pada masing-masing monografi.Untuk
waktu, bila dalam spesifikasi hanya terdapat satu waktu, pengujian dapat
diakhiri dalam waktu yang lebih singkat bila persyaratan jumlah
minimum yang terlarut telah dipenuhi. Bila dinyatakan dua waktu atau
lebih, cuplikan dapat diambil hanya pada waktu yang ditentukan dengan
toleransi ± 2'10.
Pustaka: FI V , USP, The Theory and Practice of Industrial Pharmacy.

IV. 6 Pengemasan Dikemas dalam pot.


Sediaan Jadi

V. Analisis Masalah & Penyelesaiannya yang Berkaitan dengan Pengujian Mutu Serta Usulan Teknik
Metode Analisis yang akan Digunakan

22
FORMAT UPP APOTEKER STFB 2018

V. 1 Gugus fungsi, jenis ikatan,


rangka molekul & ion yang
dapat digunakan sebagai dasar
untuk analisis

Ephedrine Hydrochloride

CloH15NO HCl

Analytical Profiles of Drug Substances Volume 15, 1986 hal.233-276

V. 2 Data spektrofotometri (UV, Spektrum Ultraviolet


IR)
Spektrum ultraviolet efedrin hidro klorida diambil dengan
spetrophotometer Perkin-Elmer UV 571 pada konsentrasi 0,5 mg / ml
dalam metanol, 0,1 N HC1 dan 0,1 N NaOH. Dalam semua tiga pelarut
spektrum menunjukkan pita serapan pada gelombang panjang hampir
identik 250, 256 dan 262 nm.

Spektrum inframerah

Spektrum diperoleh dengan Perkin Elmer 1420 Ratio Recording


Infrared Spectrophotometer dari pelet KBr.

23
FORMAT UPP APOTEKER STFB 2018

Analytical Profiles of Drug Substances Volume 15, 1986 hal.233-276

V. 3 Stabilitas dan kemurnian Stabilitas dan Degradasi

Dekomposisi (-) - efedrin kurang dari 1% setelah perjalanan udara yang


berkepanjangan melalui dingin (2OOC) atau refluks netral atau larutan
berair dasar (0,2% W / V efedrin hidroklorida dalam dapar fosfat pH
7,4 atau dalam 1% natrium hidroksida) . Pada paparan panas ephedrine
hidroklorida terdekomposisi dalam fenil etil keton dan metil amina.
APDS.
efedrin, garam ephedrine, dan preparat yang mengandung obat secara
bertahap terurai dan gelap pada paparan cahaya dan sebagian besar
disimpan dalam wadah yang tahan terhadap cahaya. efedrin basa harus
disimpan pada atau di bawah 8 0C.
AHFS 2010
V. 4 Metode-metode analisis 1. Titrimetri
yang diusulkan dalam pengujian
mutu bahan baku & sediaan Pengujian garam halogen dari basa organik dapat dilakukan baik
dengan titrasi dua fase atau melalui titrasi zat yang tidak berair. Titrasi
dua fase berlaku etanol 96% dan kloroform sebagai pelarut, fenolftalein
sebagai indikator dan natrium hidroksida 0.1 N sebagai titran.

2. Spektrofotometri UV dan VIS

Penentuan spektrofotometri UV benzaldehida atau benzaldehida


pengganti yang dibentuk oleh oksidasi berkala efedrin dan obat lain
dengan hidroksil vicinal dan fungsi amina telah memberikan metode
pengujian yang sederhana dan sensitif bagi mereka. Efedrin
hidroklorida dalam larutan HCl encer menunjukkan absolaritas molar
pada 190 pada maksimum 258 nm.

3. Fluorimetri

Metode fluorimetrik telah dikembangkan untuk penentuan efedrin


hidroklorida sebagai turunan dansil pada tablet ephedrine. Setelah
dansylation, dansyl derivatif dipisahkan pada pelat lapisan tipis dan
ditentukan secara langsung secara densitometri pada 526 nm. Dalam
metode lain, turunan dansyl dari efedrin hidroklorida dielusi dari pelat

24
FORMAT UPP APOTEKER STFB 2018

dengan etanol dan ditentukan pada fluoresensi maksimum 505 nm.


Turunan Dansyl efedrin memiliki eksaksinya maksimum pada 354 nm
dan emisi maksimum pada 476 nm.

4. Metode Kromatografi lapis tipis

Beckett dan Choulis telah memisahkan efedrin dari senyawa lain


seperti adrenalin, noradrenalin dll, pada selulosa, silicagel G dan pelat
aluminium oksida menggunakan n-butanol + asam asetat glasial dan air
(40 + 10 + 50) atau dengan air jenuh dengan n- butanol sebagai fase
gerak. Pada pelat selulosa tlc efedrin dan garamnya memberikan dua
titik. Penggunaan fase gerak basa mengarah ke hanya satu titik. Choulis
telah menggunakan fase gerak n-butanol-asam asetat (4 + 1 + 5) atau
fenol-0,1 N HC1 (85 + 15) dengan pelat selulosa tlc untuk pemisahan
efedrin. Waldi merekomendasikan konversi efedrin ke
triacetylderivative yang sesuai sebelum menerapkannya pada lempeng
silicagel G. Setelah menurunkan karakter hidrofiliknya adalah mungkin
untuk mengembangkan kromatogram dengan kloroform - metanol (9 +
1) sebagai fase gerak. Nilai Rf dari efedrin ditemukan menjadi 0,51.
Efedrin dapat dideteksi dengan menyemprot pelat tlc dengan larutan
ninhidrin 0,2% dalam etanol atau n-butanol dan memanaskan
kromatogram ke 13O-14O0C. Modifikasi terbaik dengan reagen
ninhidrin adalah menggunakan larutan 0,3% dalam n-butanol + 3 ml
asam asetat. Reaksi serupa dapat dilakukan dengan reagen Folin yang
menghasilkan pembentukan tempat berwarna merah terang untuk
efedrin.

5. NMR-Assay

Metode cepat NMR dijelaskan untuk penentuan efedrin hidroklorida


dalam tablet. Spektrum NMR dari efedrin hidroklorida di D20
menampilkan pergeseran kimia untuk doublet metil proton pada 1,16
ppm, N-metil proton singlet pada 2,83 ppm dan singlet proton aromatik
pada 7,43 ppm.

6. Radioimmunoassay

Stereospecific radioimmunoassay untuk l-efedrin dan d-efedrin dalam


plasma manusia setelah pemberian dosis tunggal 50 mg dl ephedrine
hidroklorida oral telah dilaporkan. RIAS terpisah dikembangkan untuk
d-efedrin dan 1-efedrin digunakan untuk mengukur konsentrasi
enansiomer efedrin dalam darah dua relawan berdosis dengan efedrin
rasemik. RIAS divalidasi dengan membandingkan jumlah konsentrasi
enansiomer dengan konsentrasi efedrin total ditentukan oleh metode
GLC-ECD nonstereoselektif. Budd telah menyajikan perbandingan

GC dan EMIT (enzim dikalikan teknik immunoassay) metode untuk


analisis efedrin dan obat terkait lainnya.

7. Isotachophoresis

Utilitas isotachophoresis telah diperiksa untuk penentuan simultan dari


semua enam alkaloid efedrin dalam ekstrak herbal ephedra.

V. 5 Preparasi (penyiapan) Timbang dan serbukkan tidak kurang dari 20 tablet. Timbang saksama
sampel sejumlah serbuk tablet setara dengan lebih kurang 150 mg efedrin
hidroklorida, masukkan ke dalam labu destilasi 300 ml. Tambahkan 10
g natrium klorida P, 15 ml natrium hidroksida 5 N dan sedikit batu
didih, lakukan destilasi uap. Tampung destilat dalam labu berisi 25 ml
asam klorida 0,05 N LV. Atur destilasi hingga volume fase air di dalam
labu tetap antara 15 - 30 ml. Harus ada natrium klorida yang tidak larut.

25
FORMAT UPP APOTEKER STFB 2018

Jika telah diperoleh lebih kurang 700 ml destilat, titrasi kelebihan asam
dengan natrium hidroksida 0,05 N LV menggunakan indikator merah
metil LP. Lanjutkan destilasi, kumpulkan 50 ml destilat dalam labu lain
berisi sedikit air dan 1 ml asam klorida 0,05 N dan titrasi dengan
natrium hidroksida 0,05 N LV. Jika perlu lanjutkan destilasi hingga
tidak ada lagi alkaloida yang terdestilasi. Lakukan destilasi yang sama
tanpa zat uji dengan mengumpulkan volume destilat yang sama.
Perbedaan hasil titrasi menunjukkan jumlah asam klorida 0,05 N LV
yang diperlukan untuk titrasi zat uji.

Tiap ml asam klorida 0,05 N setara dengan 10,08 mg C10H15NO.HCL

FI IV hal 356-357, USP 28, Farmakope2 lain, TPC, Florey,RPP,dll

V. 6 Masalah analisis yang Sampel dalam bentuk tablet jadi perlu dilakukan proses destilasi untuk
disebabkan kadar & matriks mendapatkan efedrin HCL murni dengan tujuan agar kadar yang
dalam sampel didapat tidak terganggu oleh matriks yang berada pada sampel uji,
penetapan kadar dilakukan dengan metode titrasi titrimetri (Alkalimtri).

FI IV, USP 28, Farmakope2 lain, TPC, Florey,RPP,dll

V. 7 Usulan (secara singkat) Pengujian mutu bahan baku dan sediaan


pengujian mutu bahan baku &
sediaan (metode utama & Metode utama : titrimetri,
alternatif)
Tes garam halogen dari basa organik dapat dilakukan baik dengan
titrasi dua fase atau melalui titrasi zat yang tidak berair. Titrasi dua fase
berlaku etanol 96% dan kloroform sebagai pelarut, fenolftalein sebagai
indikator dan 0,1 N natrium hidroksida sebagai titran. Hasil yang baik
diperoleh untuk penentuan efedrin HC1 dalam sediaan parenteral dan
tablet.

Metode alternatif: spektrofotometer uv-vis

Penentuan spektrofotometri UV benzaldehida atau benzaldehida


tersubstitusi yang dibentuk oleh oksidasi berkala efedrin dan obat lain
dengan hidroksil vicinal dan fungsi amina telah memberikan metode
pengujian yang sederhana dan sensitif. Efedrin hidroklorida dalam
larutan HCl encer menunjukkan absolaritas molar pada 190 pada
maksimum 258 nm. Oksidasi untuk benzaldehid memberikan nilai €
sekitar 14400 pada maksimumnya sekitar 241 nm dalam pelarut
hidrokarbon, sekitar 75 kali lipat lagi dalam sensitivitas. Metode ini
berlaku untuk penentuan zat tunggal dengan adanya serapan yang tidak
relevan dari eksipien seperti laktosa, pati, sukrosa, gelatin, bedak, asam
stearat dan magnesium stearat. Efedrin dipisahkan dari kotoran yang
larut dalam air dan asam kuat oleh elusi dari kolom celite dasar yang
lemah, dan selanjutnya dibersihkan oleh retensi pada kolom asam
lemah sementara asam lemah, basa lemah dan netral yang larut organik
dielusi. Efedrin dielusi dari kolom setelah netralisasi dengan NH3 dan
diubah menjadi benzaldehida melalui pada reaksi periodat kolom dan
ditentukan fotometrik menggunakan p-dianisidin dalam larutan berair
pada pH 7. Selanjutnya efedrin HC1 dielusi dengan 0,1 N HC1 dan
ditentukan secara spektrofotometri pada 257 nm. Pemulihan efedrin
dengan metode ekstraksi adalah 99,2%. Warna kuning telah diukur
pada 424 nm. Metode ini memungkinkan penentuan efedrin dalam
kisaran 50-200 pg dengan standar deviasi relatif dari 2 4%. Penentuan
spektrofotometri efedrin dilakukan pada 629 nm setelah bereaksi
dengan asam periodik 3-methyl-benzthiazolin-2-on-hydrazon. Efedrin
hidroklorida telah ditentukan secara spektrofotometri pada 437 setelah
mengekstrak chelate warnanya dengan kloroform.

26
FORMAT UPP APOTEKER STFB 2018

Analytical Profiles of Drug Substances Volume 15, 1986 hal.233-


276

VI. Wadah dan informasi obat

 Nama Obat: efedrin Hcl tablet 25 mg


 Stabilitas dan Degradasi
Dekomposisi (-) - efedrin kurang dari 1% setelah perjalanan udara yang berkepanjangan melalui
dingin (2OOC) atau refluks netral atau larutan berair dasar (0,2% W / V efedrin hidroklorida dalam
dapar fosfat pH 7,4 atau dalam 1% natrium hidroksida) . Pada paparan panas ephedrine hidroklorida
terdekomposisi dalam keton phenylethyl dan metil amina. GLC-MS menyediakan hampir satu-
satunya alat untuk mengidentifikasi beberapa produk pemecahan efedrin karena sifat-sifat GLC dan
labilitasnya yang serupa pada tlc. Kerugian signifikan terjadi selama ekstraksi ephedrin dalam
jumlah kecil dari media berair baik menggunakan nilai reguler atau analitis dari dietileter. Kerugian
itu, setidaknya sebagian, disebabkan oleh reaksi dari ehedrine dengan kotoran aldehid di eter.
Penambahan n-butanol ke ekstrak halus sebelum penguapan mengurangi "kerusakan" yang terjadi
jika ekstrak dibiarkan mendidih kering di air mandi. Untuk alasan ini penggunaan rutin n-butanol
bebas aldehid adalah nilai.

 Uraian kerja farmol :


 Indikasi: Bronkospasme
Digunakan secara oral sebagai bronkodilator untuk meringankan sesak
napas, sesak dada,mengi, dan batuk yang berhubungan dengan asthma.
Peningkatan gejala batuk yangberhubungan dengan flu biasa, asma bronkial, atau bronchitis.

 Kontraindikasi: Penggunaan bersamaan atau baru akan menggunakan (yaitu, dalam waktu 2
minggu) terapi dengan inhibitor MAO, Anastesi umum dengan siklopropana atau halothane, obat
vasopressor (misalnya, pada pasien dengan tirotoksikotis atau diabetes mellitus, ketika ibu BP
>130/80 mmHg, pada pasien dengan hipertensi atau gangguan kardiovaskular lainnya)., Pasien yang
hipersensitivitas terhadap efedrin atau obat simpatomimetik.
 Efek samping: kegelisahan, kecemasan, iritabilitas, atau insomnia. pusing, kepala terasa ringan, dan
vertigo.
 Bentuk sediaan: Tablet
 Kandungan obat / komposisi: efedrin HCL 25 mg
 Volume / jumlah: 1000 tablet
 Dosis: 25 mg
 Cara pakai: Ephedrine hidroklorida atau sulfat dikombinasi dengan obat lain, 12.5-25 mg setiap 4
jam sesuai kebutuhan; tidak melebihi 150 mg dalam 24 jam.
 Peringatan: Efek kardiovaskular
Dapat menyebabkan hipertensi dan takikardi; resiko efek samping yang serius (misalnya: MI,
stroke, pendarahan intracranial, eksaserbasi CHF, kematian).

 Penandaan berdasarkan UU (tanda golongan obat & peringatan): obat keras , lingkaran merah
bergaris tepi hitam terdapat huruf K didalamnya . efedrin HCL merupakan prekursor farmasi.
 Label kocok dahulu, harus dengan resep dokter, obat luar, dll (bila perlu) Hrus dengan resep dokter
 Batas kadaluarsa :2020
 Wadah & kemasan : pot
 Cara simpan: Simpan di tempat sejuk dan terlindung dari sinar matahari
 No. Bets: N 09 02 217
 No. Registrasi: GKL 1702505610 A1
 Nama pabrik: PABRIK FARMASI STFB
 Simbol pabrik:
 Alamat pabrik: JL. RAYA SOEKARNO-HATTA NO.754 CIBIRU BANDUNG 40617

VII. Daftar Pustaka

AHFS, 2010, AHFS Drug Information, Bethesda, American Society of Health System Pharmacists.
AHFS, 2011, AHFS Drug Information, Bethesda, American Society of Health System Pharmacists.

27
FORMAT UPP APOTEKER STFB 2018

Florey, K., 986. Efedrin Hidroclorida in Analytical Profiles of Drug Sustances volume 15. New York, Academi
Press
Departeen Kesehatan Republik Indonesia, 1995. Farmakope Indonesia Edisi IV. Departemen Kesehatan
Republik Indonesia, Jakarta.
Departeen Kesehatan Republik Indonesia, 2014. Farmakope Indonesia Edisi V. Departemen Kesehatan
Republik Indonesia, Jakarta.
Hardwood,R.J., 2009.in: Rowe R. C., Shesky, P.J., and Owen, SC, (eds), Handbook of Pharmaceutical
Excipient, Sixth edition, Pharmaceutiical Press, UK.
Departemen Kesehatan, 1986, Keputusan Mentri Kesehatan No. RI No. 02396/A/SKA/III/1998 tentang
Penandaan Obat Keras, Departemen Kesehatan RI, Jakarta.
Departemen Kesehatan, 1995. Peraturan Mentri Kesehatan No. 920/Menkes/Per/X/1995 tentang Pendaftaran
Obat Jadi Impor. Departemen Kesehatan RI, Jakarta.
Badan Pengawas Obat Dan Makanan, No.4, 2018. tentang Pengawasan Pengelolaan Obat Bahan Obat,
Narkotika, Psikotropika, dan Prekursor Farmasi di Fasilitan Pelayanan Kefarmasian. Badan Pengawas
Obat dan Makanan Republik Indonesia, Jakarta.
Stockkley, I.H., 2008. Stockley’s Drug Interaction, Eight Edition, Pharmacetical Press, London.
United State Pharmacopeia 29, 2006,USP 2 4-NF 24 . Rockville

28
FORMAT UPP APOTEKER STFB 2018
FORMAT UPP APOTEKER STFB 2018

Efedrin HCL®
Tablet 25 mg

1000 tablets 1000 tablets

Aturan Pakai : Komposisi :


Anak-Anak usia > 2 tahun:
® 2-3 mg/kg atau 100 mg/m3 ® Tiap tablet mengandung:

Efedrin HCL
Efedrin HCl 25 mg
Efedrin HCL setiap hari dalam 4-6 dosis.
Dewasa: 12.5-25 mg
Tablet 25 mg Tablet 25 mg
(broncopasme), Setiap 4 Indikasi :
jam atau 6 kali sehari. Pengobatan Bronkopasme
Maksimal 150 mg/hari. (asma bronkial)

Penyimpanan :
wadah tertutup rapat, tidak No. Reg : GKL 1702505610 A1
tembus cahaya. Exp Date : September 2020
No. Batch : N 09 02 217
Keterangan Lengkap :
Lihat di Brosur STF
B
PT. FARMASI STFB
JL. RAYA SOEKARNO-HATTA
NO.754 CIBIRU BANDUNG
40617

Efedrin HCL®
Tablet 25 mg
1000 tablets

Efedri
®
FORMAT UPP APOTEKER STFB 2018
n HCL
T
ablet
25
mg

Aturan Pakai : Komposisi :


Anak-Anak usia > 2 Tiap tablet mengandung:
tahun: 2-3 mg/kg atau Efedrin HCl 25 mg
100 mg/m3 setiap hari
dalam 4-6 dosis. Indikasi :
Dewasa: 12.5-25 mg Pengobatan Bronkopasme
(broncopasme), Setiap 4 (asma bronkial)
jam atau 6 kali sehari.
Maksimal 150 mg/hari. No. Reg : GKL 1702505610 A1
PT. FARMASI STFB
JL. RAYA SOEKARNO-HATTA Exp Date : September 2020
No. Batch : N 09 02 217
NO.754 CIBIRU BANDUNG
Penyimpanan : 40617

wadah tertutup rapat, STF PT. FARMASI STFB


tidak tembus cahaya. B JL. RAYA SOEKARNO-HATTA
NO.754 CIBIRU BANDUNG
Keterangan Lengkap : 40617
Lihat di Brosur
FORMAT UPP APOTEKER STFB 2018

EFEDRIN HCL®
Tablet 25 mg

Komposisi: Tiap tablet mengandung:


Efedrin HCl 25 mg

Farmakologi. menstimulasi reseptor alfa dan beta adrenergik. diyakini


bahwa efek beta adrenergik dihasilkan dari stimulasi produksi siklik
adenosin 3 ', 5' -monofosfat (AMP) oleh aktivasi enzim adenil cyclase
sedangkan efek adrenergik hasil dari penghambatan aktivitas adenil
cyclase kontras dengan epinefrin, efedrin juga memiliki efek tidak
langsung dengan melepaskan norepinefrin dari tempat penyimpanan.
dengan penggunaan jangka panjang atau jika dosis diberikan secara
teratur, efedrin dapat menguras simpanan norepinefrin pada saraf
simpatik dan tachypylaxis dapat berkembang menjadi efek jantung dan
tekan. tachyphylaxis ke efek bronkus obat mungkin juga terjadi, tetapi
bukan hasil dari penipisan norepinefrin. efek utama dari dosis terapi
efedrin adalah relaksasi otot polos dari pohon bronkial, dan ketika
norephinephrine tidak habis, stimulasi jantung dan peningkatan sistolik
dan biasanya meningkatkan tekanan darah diastolik. tidak seperti
epinefrin dan norepinefrin, efedrin menghasilkan bronkodilatasi dan
mungkin meningkatkan tekanan darah dan telah menyatakan aktivitas
CNS setelah pemberian oral.

Farmakokinetik. Cepat dan benar-benar diserap melalui oral, IV, IM,


atau sub-Q (SC, Subkutan). Puncak konsentrasi serum dicapai dalam
waktu 2,6-3 jam setelah penggunaan oral.didistribusi kedalam ASI (air
susu ibu). Durasi oral bronkodilatasi berlangsung selama 2-4 jam;
respon pressor dan jantung bertahan sampai 4 jam. Perlahan-lahan
dimetabolisme di liver / Hati. Waktu paruh sekitar 3 jam bila urin
diasamkan sampai pH 5; sekitar 6 jam bila pH urin adalah sekitar 6.3.
Waktu untuk mencapai puncak (onset) Oral administrasi: bronkodilatasi
terjadi dalam 15-60 menit. Efedrin dan metabolitnya diekskresikan
dalam urin; sebagian besar obat ini diekskresikan sebagai ephedrine
utuh. Laju ekskresi efedrin dan metabolitnya tergantung pada pH
saluran kemih.

Indikasi. Digunakan secara oral sebagai bronkodilator untuk


meringankan sesak nafas, sesak dada, mengi, dan batuk yang
berhubungan dengan asthma. Peningkatam gejala batuk yang
berhubungan dengan flu biasa, asma bronkial, atau bronchitis.

Kontra indikasi. Penggunaan bersamaan atau baru akan menggunakan


(yaitu, dalam waktu 2 minggu) terapi dengan inhibitor MAO, anastesi
umum dengan siklopropana atau halothane, obat vasopressor
(misalnya, pada pasien dengan tirotoksikotis atau diabetes mellitus,
ketika ibu BP >130/80 mmHg, pada pasien dengan hipertensi atau
gangguan kardiovaskular lainnya), pasien yang hipersensitivitas
terhadap efedrin atau obat simpatomimetik.

Kemasan. Efedrin HCL 25 mg tablet


Penyimpanan. Simpan di tempat sejuk dan terlindung dari sinar matahari

HARUS DENGAN RESEP DOKTER

No. Registrasi : GKL 1702505610 A1


No. Batch : N 09 02 217
Kadaluarsa : 2020
Diproduksi oleh:
PT. FARMASI STFB
JL. RAYA SOEKARNO-HATTA NO.754 CIBIRU BANDUNG
40617

Anda mungkin juga menyukai