Anda di halaman 1dari 4

Nama : Abdul Widayat Seno Adji

NIM : K2520001
Kelas : PTM A 2020

TUGAS REFLEKSI MATERI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


PENDIDIKAN TEKNIK MESIN UNS 2021

Refleksi pembelajaran yaitu kegiatan melihat kembali dan mengkaji kegiatan pembelajaran yang
sudah dilakukan, untuk menemukan berbagai kelebihan dan kelemahan diri dalam proses
pembelajaran sehingga dapat melakukan perbaikan dalam pembelajaran berikutnya. Refleksi
sendiri bertujuan untuk memberikan masukan kepada pembimbing untuk mengevaluasi apakah
pengajaran yang diberikan memuaskan atau tidak. Evaluasi bias meliputi aktivitas pembelajaran,
langkah-langkah pembelajaran maupun penglompokan siswa yang kurang tepat sehingga bias
diperbaiki di kemudian hari. Disini saya akan memaparkan dan sedikit mereview twntang materi
yang sudah diberikan serta memberi opini terhadap jalannya pembelajaran Penddikan Agama
Islam yang sudah dilalui di semester ini.
Materi pertama yaitu tentang konsep dan cara pembelajaran pendidikan agama islam di
perguruan tinggi. Dalam materi tersebut yang pertama menjelaskan tentang alasan adanya
pendidikan agama islam di perguruan tinggi. Pendidikan agama islam berfungsi untuk
mengontrol dan mengimbangi kebebasan berpendapat dari mahasiswa itu sendiri. Dijelaskan
juga tentang sumber psikologis, social budaya, historis, dan yuridis mengenai pentingnya PAI
dalam perguruan tinggi. Dijelaskan juga tentang 2 pendapat metode pembelajaran PAI, yang
pertama berbasis substansi materi dimana mahasiswa diberi materi sebanyak-banyaknya. Dan
yang kedua yaitu berbasis proses dimana diperbanyak tentang praktik dan pelaksanaan teori
agama di dunia nyata. Keduanya juga punya sisi kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Materi yang kedua yaitu membahas judul yang unik yaitu tentang bagaimana manusia bertuhan.
Dalam materi kedua ini dijelaskan alasan-alasan mengapa manusia sangat membutuhkan unsur
spiritual dalam dirinya. Spiritual menjadi dasar bagi tumbuhnya harga diri, nilai-nilai, moral dan
rasa memiliki. Spiritualitas juga memiliki peran untuk memperbaiki pegangan moral untuk
peradaban modern seperti saat ini. Berbagai perspektif pandangan mengenai Tuhan dan
spiritualitas juga dijelaskan. Seperti pandangan dari sudut psikologis, sosiologis, filosofis dan
teologis yang pastinya punya jalan yang berbeda. Untuk menciptakan kehidupan yang damai
diperlukan tata kehidupan yang holistic, komprehensif dan empatik. Ketiga hal tersebut didasari
oleh ketuhanan dan spiritual dalam diri manusia.
Kemudian bahasan yang ketiga yaitu bagaimana agama menjamin kebahagiaan. Bahagia adalah
perasaan senang dalam mencapai sesuatu. Bahagia juga dipengaruhi hati yang sehat dan
berfungsi dengan baik. Hati yang sehat punya beberapa karakter yaitu hati selalu berorientasi ke
masa depan dan akhirat, tidak pernah lupa dari mengingat Allah dan tidak menyia-nyiakan
waktunta. Dalam hidupnya, manusia harus beragama karena dalam diri manusia sudah ada
potensi untuk beragama, yang kedua ada kelemahan dan kekurangan dalam diri manjsia serta ada
tantangan dalam diri manusia. Beragama adalah fitrah. Jika manusia hidup sesuai fitrahnya maka
hidupnya juga akan bahagia. Hal lain yang dijelaskan yaitu jalan menuju kebahagiaan melalui
pemikiran agama dari pandangan sumber historis, filosofis, psikologis, sosiologis dan pedagogis.
Selanjutnya adalah pembahasan mengenai mengintegritaskan iman, islam, dan ihsan dalam
membentuk insan kamil. Insan kamil sendiri didefinisikan mempunyai arti manusia yang
sempurna. Iman adalah percaya kepada Allah, para malaikat, kitab, Rasul, hari akhir dan takdir
Allah. Islam adalah bersaksi tidak ada tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah..
Sedangkan Ihsan adalah tingkatan muroqobah ( mendekatkan diri kepada Allah ). Ketiga unsur
tersebut adalah persyaratan untuk membentuk insan kamil. Insan kamil juga terdapat 3 tingkatan,
mulai dari tingkat pemula (al-bidayah) lalu tingkat menengah (al-twasuth) dan tingkat terakhir
(al-khitam). Metode konkret mencapai insan kamil kuncinya ada dalam sholat. Yaitu
menjalankan dengan niat dan menjaganya karena Allah.
Materi yang kelima yaitu membangun paradigm qurani. Apa definisi paradigm qurani?
Paradigma qurani didefinisikan cara pandang dan cara berpikir tentang suatu realitas atau suatu
permasalahan berdasarkan Al-Quran. Semua orang menyatakan bahwa ada suatu keyakinan
dalam hati orang-orang beriman, di dalam Al-Quran mengandung gagasan yang sempurna
mengenai bagaimana cara menjalani kehidupan. Kandungan didalamnya seperti meneguhkan
kemuliaan manusia, menetapkan hak-hak manusia dan meneguhkan hak-hak kaum duafa.
Disebutkan juga mengenai sumber historis, filosofis, psikologis, sosiologis dan pedagogis
mengenain paradigm qurani untuk menghadapi kehidupan modern saat ini. Paradigma sendiri
juga berperan dalam pemgembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang memungkinkan
munculnya ilmu-ilmu alternative. Selain itu terdapat pengembangan budaya yang melahirkan
budaya masyarakat islami serta ikut membangun pengembangan ekonomi dengan melahirkan
konsep dan kegiatan ekonomi yang sesuai syariat islam.
Materi yang keenam yaitu membumikan islam. Bagaimana cara membumikan islam? Yang
pertama ada menelusuri transformasi wahyu dan implikasinya terhadap corak keberagaman.
Yang kedua yaitu menanyakan alasan dari perbedaan ekspresi dan praktik keagamaan. Disini
terjadi perdebatan tentang islam yang ajarannya diakulturasikan dengan kebudayaan local
dengan yang tidak. Walaupun praktik keagamaannya berbeda, namun sama-sama beribadah
kepada Allah sesuai apa yang diyakini. Lalu kita bisa menggali dari sumber historis, sosiologis,
teologis dan filosofis tentang pribumisasi Islam itu sendiri. Disana terdapat penjelasan dari setiap
jenis sumber tersebut. Dijelaskan juga tentang inovasi dakwah di era modern, seperti
menggunakan media social yang lebih mudah diakses oleh semua kalangan.
Bab yang ketujuh yaitu bagaimana islam membangun persatuan dalam keberagaman. Perbedaan
adalah suatu hal yang biasa dalam Islam , namun hal tersebut seharusnya menjadi sebuah
keberagaman untuk membuat persatuan menjadi semakin kuat. Dalam Al-Quran juga sudah
dijelaskan dalam surat Al-Hujurat ayat 13 yang sudah dijelaskan bahwa manusia diciptakan oleh
Allah itu sudah beragam. Walaupun keragaman merupakan sebuah hal yang pasti, namun hal
tersebut kurang begitu diindahkan dalam menyikapinya. Keberagaman kultural justru
menimbulkan konflik keumatan dan kemasyaralatan yang tidak mudah untuk diseleseikan. Lebih
ironisnya, berbagai bentuk khilafah dan konflik yang masuk ke Indonesia malah memperoleh
penguatan dari dan dalam proses inkulturasi dan sosialisasi melalui kegiatan politik, pendidikan,
social budaya dan keagamaan. Banyaknya ormas-ormas di Indonesia juga membuat perpecahan
dan bukan persatuan. Ditambah lagi adanya kepentingan polotik yang dikaitkan dengan unsur
agama menambah deretan penyebab perpecahan antau umat di Indonesia.
Pembahasan selanjutnya yaitu masih sama dengan materi sebelumnya yakni cara Islam
membangun persatuan dalam keberagaman. Penyebab perbedaan aliran dalam islam yaitu karena
adanya pergerakan politik dalam negeri. Dunia poltik itu kejam karena kawan bias menjadi
lawan dan sebaliknya. Pemangku politik akan menggunakan segala cra untuk mendapatkan
tujuannya bahkan dengan isu-isu agama yang sering membuat perpecahan. Yang kedua yaitu
mengalirnya pemikiran non muslim dan yang ketiga adanya proses perubahan kultural dan
politik dari masyarakat nasional ke modern. Disajikan juga pendangan Tahlilan antara 2 ormas
Islam besar di Indonesia. Muhammadiyah yang tidak mendukung adanya tahlilan dan Nahdatul
Ulama yang mendukung adanya tradisi tahlilan. Toleransi antar umat adalah solusi dari
perbedaan yang terjadi untuk bias menyatukan agar menjadi sebuah persatuan.
Materi kesembilan yaitu bagaimana cara islam menghadapi tantangan modernisasi. Dalam hal ini
modernisasi yang dibahas mengenai kemajuan iptek, ekonomi, politik, soosial budaya dan
pendidikan. Saya contohkan pandangan Islam mengenai politik saja. Dalam Islam politik disebut
sebagai sisayah yang merupakan bagian tak terpisahkan dari fikih Islam. Salah satu kajian fikih
Islam adalah siyasah atau fikih politik. Secara global fikih politik membahas masalah
ketatanegaraan (siyasah dusturiyyah) hokum internasional (siyasah dauliyyah) dan hokum yang
mengatur keuangan negara (siyasah maliyyah). Dalam modernisasi, agama islam harusmenjadi
solusi dalam menghadapi dampak kemajuan industrialisasi dan derasnya gelombang komunikasi
serta informasi. Islam menjadi penyeimbang serta berfungsi pegangan dari modernisasi yang
terjadi. Islam sebagai agama rasional adalah agama masa depan, yaitu agama yang membawa
perubahan untuk kemajuan seiring perubahan kemajuan kehidupan masyarakat modern.
Materi kesepuluh berjudul kontribusi islam dalam pengembangan peradaban dunia. Sejak abad
ke-14 islam telah mewarnai sejarah peradaban dunia. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya
perpustakaan dan lembaga keilmuan islam seperti Baitul Hikmah dan Masjid Al-Azhar. Selain
itu juga ditemukan peninggalan karya intelektual muslim seperti Ibnu Sina, Ibnu Haytam, Imam
Syafii dan masih banyak lainnya. Periode peradaban islam juga terbagi menjadi 3 fase, yaitu
periode klasik, periode pertengahan dan periode modern. Kontribusi islam untuk peradaban
dunia tidak bias dianggap sepele. Beberapa contoh kontribusi islam yang pertama yaitu Ibnu Sina
sebagai Avicenna di dunia barat, seorang filsuf dan ilmuwan kedokteran. Contoh yang kedua
yaitu Al Razi yang merupakan orang pertama yang membuat jahitan pada perut dengan benang
yang terbuat dari serat. Dia juga berhasil membedakan antara penyakit cacar dan campak.
Contoh lainnya yaitu adanya lembaga-lembaga pendidikan islam yang telah didirikan jauh
sebelum Eropa bangkit dalam bentuk ratusan madrasah sebagai pendahulu universitas yang ada
di Eropa serta adanya perpustakaan islam dan lembaga keilmuan sebagai pusat penerjemah.
Materi berikutnya yaitu pandangan islam mengenai zakat dan pajak. Zakat sendiri sudah
dijelaskan dalam Al-Quran tepatnya dalam Surat At-Taubah ayat 103 yang dapat disimpulkan
bahwa zakat merupakan usaha mensucikan diri dari kemungkinan pemiliknya cinta berlebih-
lebihan kepada harta dan dari kemungkinan memiliki harta kotor yang disebabkan bercampurnya
harta yang bersih dengan harta yang menjadi hak orang lain dengan jalan memberikan sebagian
hartanya kepada orang yang berhak menerimanya. Zakat memiliki fungsi yang besar, baik bagi
muzaki (pemberi zakat) maupun mustahik (penerima zakat). Bagi muzaki, zakat memiliki fungsi
sebagai wujud dari ketaatan kepada perintah Allah dan sekaligus merupakan pembersihan dan
pensucian harta yang dimilikinya. Sedangkan bagi mustahik, zakat memberikan harapan adanya
perubahan nasib dan sekaligus menghilangkan sifat iri, dengki, dan prasangka buruk terhadap
orang kaya. Dengan zakat, jurang pemisah antara orang kaya dan miskin dapat dihilangkan.
Sedangkan pajak adalah harta yang diwajibkan Allah SWT kepada kaum muslim untuk
membiayai berbagai kebutuhan dan pos-pos pengeluaran yang diwajibkan atas mereka, pada
kondisi baitul mal tidak ada uang/harta. Pajak dengan zakat itu berbeda. Zakat sudah diatur
dalam Al-Quran dan Hadist sedangkan pajak dibentuk oleh hokum Negara. Zakat hanya
dikeluarkan oleh umat muslim sedangkan pajak dikeluarkan oleh setiap warga Negara.
Materi yang terakhir yaitu pandangan zakat tentang zakat dan pajak yang melengkapi materi
sebelumnya. Zakat merupakan rukun islam yang leempat. Zakat sebagai salah satu rukun islam
mempunyai sifat yang mutlak terhadap harta seseorang sesuai syariat yang berlaku. Ada
beberapa dalil tentang zakat, yaitu terdapat dalam sura Al-Kahfi ayat 81, Maryam ayat 13 dan
Al-Mu’minun ayat 4. Terdapat 5 jenis zakat dalam islam, yaitu zakat fitrah , zakat maal, zakat
emas dan perak, zakat binatang ternak, dan zakat perdagangan yang masing-masing terdapat
nishab dan ketentuannya sendiri. Sedangkan pajak tergantung dari hokum negaranya sendiri
diantaranya pajak bumi dan bangunan, pajak penghasilan, pajak pertambahan nilai, dan pajak
penjualan barang mewah yang masing-masing diatur sesuai hokum Negara.

Anda mungkin juga menyukai