(P-3)
S1 Farmasi 2019
ABSTRAK
Simplisia Herba adalah bahan alami untuk pengobatan tradisional yang berasal dari
tumbuhan yang berbatang lunak, mengandung sejumlah air dan tidak berkayu. Simplisia
herba merupakan salah satu bagian dari bahan alami yang banyak digunakan dalam tekhnik
pengobatan herbal atau tradisional. Pengobatan herbal sudah ada sejak jaman dulu, sebelum
munculnya profesi farmasi, biasanya tekhnik pengobatan ini didapat secara turun temurun
Pendahuluan
Farmakognosi berasal dari bahasa yunani yang artinya Pharmakon adalah obat dan agnosis
adalah ilmu atau pengetahuan. Jadi pengertian farmakognosi adalah ilmu atau pengetahuan
tentang obat. Dalam farmakognosi, yang menjadi objek diamati atau bahan yang diamati adalah
bahan alam berupa tumbuhan. Tumbuhan memiliki banyak kandungan yang bisa dimanfaatkan
menjadi obat. Simplisia dalam bahasa farmakognosi merupakan bahan yang kita amati dimana
didalamnya mempunyai komposis. senyawa bahan yang terkandung dari jenis tertentu.
Simplisia Herba adalah bahan alami untuk pengobatan tradisional yang berasal dari tumbuhan
yang berbatang lunak, mengandung sejumlah air dan tidak berkayu. Simplisia herba merupakan
salah satu bagian dari bahan alami yang banyak digunakan dalam tekhnik pengobatan herbal atau
tradisional. Pengobatan herbal sudah ada sejak jaman dulu, sebelum munculnya profesi farmasi,
biasanya tekhnik pengobatan ini didapat secara turun temurun. Maka tak heran jika kita
seringkali mendengar masyarakat yang mengatakan Resep obat atau ramuan tradisional dari
suatu penyakit. Salah satu tanaman yang dipakai sebagai obat adalah Phyllanthi Herba
(Phyllanthus niruri). Phyllanthi Herba (Phyllanthus niruri) merupakan salah satu tanaman obat
yang sudah lama digunakan untuk pengobatan tradisional penyakit hati, antikanker, antidiabetes
dll.
Metodologi
Alat : mikroskop, objek cover glass, pipet tetes, batang pengaduk.
Bahan : serbuk Andrographidis Herba, serbuk Equiseti Herba, Menthae Herba, Phyllanthi
Herba, Thymi Herba.
Uji Mikroskopi
a) Andrographidis Herba : Epidermis atas terdiri dari satu lapis sel berbentuk
segi empat, epidermis bawah dengan stomata, sistolit dan sel kelenjar. Stomata
banyak, tipe bidiastik dan diastik. Berkas pembuluh tipe bikolateral. Fragmen
mesofil.
b) Equiseti Herba : Epidermis berbentuk persegi panjang, berkelok
dan berdinding tebal. Stomata bentuk agak lonjong bergaris – garis
melintang.serabut sklerenkim.
c) Menthae Herba : Epidermis atas berbentuk agak pipih, lurus atau
bergelombang dengan rambut kelenjar.berkas pembuluh tipe kolateral. Jaringan
bunga karang dengan stomata tipe diastik.
d) Phyllanti Herba : sel – sel epidermis dengan hablur kalsium
oksalat,fragmen kulit buah dan biji,jaringa mesofil daun, Kristal kalsium oksalat
bentuk roset.
e) Thymi Herba : rambut penutup multisel, bentuk bengkok
(spesifik). Epidermis daun dengan rambut kelenjar tipe labiatae. Stomata tipe
diasitik.
Hasil dan pembahasan
a) Andrographidis Herba
Pada simpisia Andrographidis Herba terdapat fragmen kulit buah, rambut dari kelopak
bunga,fragmen berkas pembuluh.
b) Equiseti Herba
Pada simplisia Menthae Herba terdapat pembuluh penutup dan pembuluh kayu.
d) Phyllanti Herba
Pada sinplisia Phyllanti Herba terdapat fragmenkulit biji dan fragmen kulit buah.
e) Thymi Herba
Kesimpulan
a) Andrographidis Herba memili ciri khas terdapat fragmen kulit buah, rambut dari kelopak
bunga,fragmen berkas pembuluh.
b) Equiseti Herba memiliki ciri khas terdapat epidermis, pembuluh kayu, serabut
c) Menthae Herba memiliki ciri khas terdapat pembuluh penutup dan pembuluh kayu
d) Phyllanti Herba memiliki ciri khas terdapat fragmenkulit biji dan fragmen kulit buah
e) Thymi Herbamemiliki ciri khas terdapat fragmen batang, rambut penutup,kelenjar
minyak, kalsium oksalat, epidermis, berkas pembuluh kayu, epidermis dengan penebalan.
Pustaka
Azizah, D. N., K. Endang & F. Fahrauk. 2014. Penetapan Kadar Flavonoid Metode
Agromedia. 2008. Buku Pintar Tanaman Obat Penebar swadaya. Jakarta.
Depkes, 1979, Farmakope Indonesia, Edisi III, Departemen Kesehatan Republik
Indonesia, Jakarta, 43.
Tjay, T.H. dan Rahardja, K., 2002, Obat-Obat PentingKhasiat Penggunaan dan Efek - Efek
Sampingnya, Edisi 5, PT. Elex Media Komputer, Jakarta, 295-299.