Anda di halaman 1dari 2

Andreas Ricky Ferdinand/ 174114012

Analisis Habitus dalam Cerpen Kado Istimewa karya Jujur Prananto:


Prespektif Pierre Bourdieu

A. Latar Belakang
Pierre Bourdieu (1930-2002) adalah sosiolog Perancis dan penulis yang dikenal
karena pandangan politiknya yang vokal dan keterlibatannya dalam isu-isu publik. Bourdieu
adalah salah satu pemain terkemuka dalam kehidupan intelektual Perancis. Ia menjadi
“referensi intelektual” bagi gerakan yang menentang neo-liberalisme dan globalisasi, yang
berkembang di Perancis dan bagian dunia lain selama 1990-an.
Bordieu mengkombinasikan teori dan fakta-fakta yang bisa diverifikasi, dalam usaha
mendamaikan kesulitan-kesulitan, semacam bagaimana memahami subyek di dalam struktur
obyektif. Dalam proses itu, ia mencoba mendamaikan pengaruh dari dua hal –latar belakang
sosial dan “pilihan bebas”—terhadap individu.
Bourdieu merintis kerangka investigatif dan terminologi seperti modal budaya, modal
sosial, dan modal simbolik, serta konsep habitus, ranah (field) atau lokasi, dan kekerasan
simbolik untuk mengungkapkan dinamika relasi kuasa dalam kehidupan sosial. Karyanya
menekankan peran praktik dan perwujudan atau bentuk-bentuk (forms) dalam dinamika
sosial dan konstruksi pandangan-dunia, yang sering bertentangan dengan tradisi filsafat Barat
yang diuniversalkan.

Cerpen Kado Istimewah karya Jujur Prananto dipilih dalam analisis habitus prespektif


Pierre Bourdieu ini karena menceritakan keteguhan seorang bawahan yang sangat
menghormati atasannya. Berawal dari tekad Bu Kustiyah untuk menghadiri resepsi
pernikahan putra Pak Hargi, Pak Hargi adalah orang yang paling di hormati oleh Bu
Kustiyah, karena Pak Hargi adalah seorang pejuang sejati, termasuk di antara yang berjuang
mendirikan negeri ini. Itu menurut Bu Kustiyah yang sering iya ceritakan kepada
tetangganya. Bu Kustiyah pun segera berangkat ke Jakarta karena takut ketinggalan resepsi
yang akan dihadirinya.

Bu Kustiyah yang menjadi penghuni kota kecil Kalasan, berkeinginan sekali


menghadiri perhelatan perkawinan anak Pak Hargi, bekas atasannya di zaman gerilya yang
kini tinggal di Jakarta, pembaca sudah bisa menduga bahwa jarak waktu dan jarak perbedaan
sosial tidak akan mempertemukan lagi batin kedua orang yang pernah berkenalan dengan
akrab itu. Sekalipun Bu Kustiyah masih merasa pertalian hubungannya dengan lelaki yang
kini hidup di dalam suasana mewah itu, Pak Hargi sudah lupa kepadanya.

Cerpen Kado Istimewa menguraikan tentang nasib orang dari lapiasan bawah. Dapat
dilihat bahwa ada rasa simpati dari pengarang terhadap rakyat kecil, yang rata-rata masih
menderita kekurangan dalm berbagai pemenuhan kebutuhan hidupnya. Mungkin juga
sebagian besar masyarakat kita terdiri dari kelas menegah ke bawah sehingga membuat
pengarang, yang disadari atau tidak bahwa menulis tentang kelas sosial mudah
menggambarkannya dan tidak kompleks struktur pergaulan serta pikirannya.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, terdapat rumusan masalah yang menarik untuk diteliti
lebih lanjut, yaitu sebagai berikut:
1. Apa yang membentuk habitus Bu Kustiyah?
2. Bagaimana habitus mempengaruhi pilihan-pilihan dan tindakan Pak Hargi dalam
relasi dengan Bu Kustiyah?

Anda mungkin juga menyukai