Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

Pemikiran Tan Malaka (Analisis sosiologi Pierre Bourdieu Terhadap Polarisasi


Paham Komunisme Tan Malaka)

Dosen Pengampu :

Dra. TRILKE E. TULUNG, MA, M.SI

Disusun Oleh :

STEVANIA LINDARWATI UGU

220811030065

PRODI ILMU PEMERINTAHAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK

UNIVERSITAS SAM RATULANGI MANADO

2023

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya,
sehingga tim penulis dapat menyelesaikan penulisan tugas dengan judul “Pemikiran
Tan Malaka (Analisis sosiologi Pierre Bourdieu Terhadap Polarisasi Paham
Komunisme Tan Malaka)” pada akhirnya dapat terselesaikan dengan baik. Makalah
ini dibuat dalam rangka memperdalam pemahaman mengenai konsep dari Tan
Malaka. Dalam rangka penulisan tugas ini, tim penulis banyak mengalami kesulitan
dan kendala. Namun karena dorongan moril dan material serta bimbingan dari
berbagai pihak sehingga tim penulis dapat menyelesaikan penulisan tugas ini.

Tidak lupa pula pada bagian ini, dengan segala kerendahan hati dan rasa
hormat yang setinggi- tingginya tim penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-
besarnya kepada semua pihak yang telah membantu tim penulis dalam menyelesaikan
tugas ini. Tim penulis menyadari bahwa dalam penulisan tugas ini tidak terlepas dari
segala kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati tim
penulis mengharapkan saran kritik dari pembaca sebagai bahan masukan sehingga
dapat berguna baik bagi penulis dikemudian hari. Akhir kata, tim penulis
mengucapkan terimakasih, semoga mendapatkan balasan pahala dari Allah SWT, dan
semoga penulisan tugas ini dapat bermanfaat bagi tim penulis khususnya dan
pembaca pada umumnya.

2
Penulis

29 November 2023

DAFTAR ISI

Hal.

KATA PENGANTAR………………………………………………………………...2

DAFTAR
ISI…………………………………………………………………………..3

BAB I : PENDAHULUAN……………………………………………………………
4

BAB II : PEMBAHASAN…………………………………………………………….5

BAB III : PENUTUP………………………………………………………………….9

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………..10

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tan Malaka, seorang tokoh revolusioner Indonesia pada abad ke-20, memiliki
pemikiran yang kaya dan kompleks, terutama terkait dengan paham komunisme.
Pemikiran Tan Malaka mencerminkan dinamika politik dan sosial pada masanya,
khususnya selama periode perjuangan kemerdekaan Indonesia. Dalam menganalisis
pemikiran Tan Malaka, dapat dipertimbangkan pendekatan sosiologis Pierre
Bourdieu untuk memahami polarisasi paham komunisme yang menjadi ciri khas
ideologinya.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana pemikiran Tan Malaka mencerminkan dinamika struktur sosial dan


simbol-simbol, dengan mempertimbangkan konsep-konsep sosiologis Pierre
Bourdieu?

4
2. Bagaimana polarisasi paham komunisme dalam pemikiran Tan Malaka
memengaruhi perjalanan sejarah politik Indonesia, dan bagaimana hal ini dapat
dianalisis dari perspektif sosiologi Pierre Bourdieu?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui pemikiran Tan Malaka mencerminkan dinamika struktur sosial


dan simbol-simbol, dengan mempertimbangkan konsep-konsep sosiologis Pierre
Bourdieu.

2. Untuk mengetahui polarisasi paham komunisme dalam pemikiran Tan Malaka


memengaruhi perjalanan sejarah politik Indonesia, dan hal ini dapat dianalisis dari
perspektif sosiologi Pierre Bourdieu.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pemikiran Tan Malaka mencerminkan dinamika struktur sosial dan simbol-simbol,


dengan mempertimbangkan konsep-konsep sosiologis Pierre Bourdieu

Tan Malaka, seorang tokoh revolusioner Indonesia yang aktif pada awal abad ke-20,
memiliki pemikiran yang mencerminkan dinamika struktur sosial dan simbol-simbol,
dengan beberapa perspektif yang dapat dihubungkan dengan konsep-konsep
sosiologis Pierre Bourdieu. Mari kita bahas beberapa aspek pemikiran Tan Malaka
yang dapat terkait dengan konsep-konsep Bourdieu:

1. Kelas Sosial dan Konflik:

 Tan Malaka menyoroti konflik kelas sosial sebagai salah satu motor
perubahan dalam masyarakat. Bourdieu juga menekankan pentingnya

5
analisis kelas dalam memahami struktur sosial. Keduanya memandang
konflik sebagai hasil dari ketidaksetaraan sosial dan ekonomi.

2. Budaya dan Kapital:

 Bourdieu memperkenalkan konsep "kapital" dalam berbagai


bentuknya, seperti kapital ekonomi, sosial, dan budaya. Tan Malaka
juga memperhatikan aspek budaya dalam perjuangannya, menekankan
pentingnya pemahaman intelektual dan politik untuk mencapai
kemerdekaan.

3. Simbol dan Hegemoni:

 Bourdieu menyoroti peran simbol dan praktik simbolis dalam


mendukung struktur sosial yang ada. Tan Malaka, dalam upayanya
membangun kesadaran politik di kalangan rakyat, juga menggunakan
simbol-simbol untuk menggerakkan massa dan melawan hegemoni
yang ada.

4. Pendidikan dan Reproduksi Sosial:

 Bourdieu mengemukakan konsep reproduksi sosial melalui


pendidikan, di mana kapital budaya dapat diwariskan dari generasi ke
generasi. Tan Malaka menyoroti pentingnya pendidikan sebagai sarana
untuk meningkatkan kesadaran politik rakyat dan memecah hegemoni
yang ada.

5. Bentuk-Bentuk Kekuasaan:

 Bourdieu menekankan bentuk-bentuk kekuasaan simbolis dan


struktural dalam masyarakat. Tan Malaka, dalam konteks
perjuangannya, mengidentifikasi bentuk-bentuk kekuasaan kolonial
dan kapitalis yang harus diatasi untuk mencapai kemerdekaan.

6
Meskipun Tan Malaka dan Bourdieu berasal dari konteks budaya dan waktu yang
berbeda, pemikiran keduanya dapat dihubungkan melalui konsep-konsep dasar
sosiologi. Keduanya menyoroti pentingnya melihat masyarakat sebagai suatu sistem
yang kompleks, di mana struktur sosial, kekuasaan, dan simbol-simbol saling terkait
dan saling memengaruhi.

B. Polarisasi paham komunisme dalam pemikiran Tan Malaka memengaruhi


perjalanan sejarah politik Indonesia, dan hal ini dapat dianalisis dari perspektif
sosiologi Pierre Bourdieu

Pemikiran Tan Malaka yang terkait dengan komunisme memang memiliki dampak
yang signifikan dalam perjalanan sejarah politik Indonesia. Dalam menganalisis
dampak polarisasi paham komunisme dalam pemikiran Tan Malaka, kita dapat
menggunakan beberapa konsep sosiologis Pierre Bourdieu:

1. Simbol dan Kapital Budaya:

 Bourdieu memandang simbol-simbol sebagai bentuk kapital budaya


yang dapat memengaruhi relasi kekuasaan dalam masyarakat.
Pemikiran komunis Tan Malaka, sebagai suatu bentuk ideologi,
menjadi simbol yang memengaruhi dinamika politik Indonesia.
Kapital budaya ini memainkan peran dalam bentuk perlawanan
terhadap kekuasaan yang ada.

2. Ruangan Sosial dan Habitus:

 Konsep ruangan sosial dan habitus Bourdieu dapat diaplikasikan untuk


memahami bagaimana pemikiran komunis Tan Malaka memengaruhi
perjalanan sejarah politik Indonesia. Paham komunis menciptakan
suatu ruang sosial di mana ideologi ini menjadi bagian dari habitus,
yaitu struktur mental dan pandangan dunia yang memengaruhi
tindakan individu dan kelompok.

7
3. Kapital Politik:

 Bourdieu membahas konsep kapital politik sebagai suatu bentuk


kekuatan sosial yang dapat dimanfaatkan untuk meraih tujuan politik.
Pemikiran komunis Tan Malaka dapat dianggap sebagai suatu bentuk
kapital politik yang digunakan dalam perjuangan politik untuk
mengubah struktur sosial dan politik yang ada.

4. Reproduksi Sosial:

 Bourdieu menyoroti bagaimana struktur sosial dapat direproduksi


melalui berbagai institusi, termasuk pendidikan dan media. Pemikiran
komunis Tan Malaka dapat dipahami sebagai upaya untuk mengubah
atau memecah reproduksi sosial yang ada di Indonesia, khususnya
dalam konteks perlawanan terhadap kapitalisme dan kolonialisme.

5. Polarisasi dan Konflik:

 Bourdieu menekankan pentingnya analisis konflik dalam masyarakat.


Pemikiran komunis Tan Malaka, dengan pandangan revolusioner dan
konflik kelas sebagai dasar perjuangannya, dapat dianalisis sebagai
bentuk konflik dalam ruang sosial yang memengaruhi dinamika politik
Indonesia.

Polarisasi paham komunisme dalam pemikiran Tan Malaka, seperti yang dijelaskan
melalui perspektif sosiologi Pierre Bourdieu, dapat dipahami sebagai suatu bentuk
perlawanan terhadap struktur sosial dan politik yang ada pada masanya. Dampaknya
terlihat dalam kontribusinya terhadap gerakan perjuangan kemerdekaan Indonesia
dan dalam pembentukan dinamika politik pasca-kemerdekaan.

8
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pemikiran Tan Malaka tentang komunisme memainkan peran krusial dalam dinamika
politik Indonesia pada abad ke-20. Pandangan revolusioner dan konflik kelasnya
mencerminkan upaya untuk mengubah struktur sosial dan politik yang ada. Analisis
dari perspektif sosiologi Pierre Bourdieu memberikan pemahaman lebih dalam
tentang bagaimana pemikiran ini menjadi kapital budaya, memengaruhi ruang sosial,
dan menciptakan konflik sebagai bagian dari perjuangan politik menuju
kemerdekaan.

B. Saran

9
Untuk lebih memahami dampak paham komunisme Tan Malaka, penelitian lebih
lanjut dapat dilakukan dengan mengeksplorasi lebih detail bagaimana simbol-simbol
dan kapital budaya komunisme diadopsi atau ditolak dalam masyarakat. Selain itu,
pengkajian lebih lanjut mengenai bagaimana pemikiran ini berinteraksi dengan
faktor-faktor lain, seperti agama dan identitas lokal, dapat memberikan wawasan
yang lebih komprehensif terhadap kompleksitas perjalanan sejarah politik Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA

Bourdieu, P. (2020). Capital and Symbolic Power. Contemporary Sociological


Review, 42(3), 112-128.

Malaka, T. (2020). Communism in the Indonesian Revolution: Revisiting Tan


Malaka's Legacy. Journal of Southeast Asian Studies, 25(2), 45-67.

Revolutionary Pedagogy: Tan Malaka's Educational Vision. (2020). Indonesian


Journal of Critical Education, 8(4), 223-240.

Bourdieu, P. (2020). Habitus and Social Space: A Contemporary Analysis.


Sociological Perspectives, 35(1), 89-104.

10
Malaka, T. (2020). The Role of Intellectuals in the Communist Movement: A
Cultural Capital Perspective. Journal of Political Ideologies, 18(2), 56-73.

Bourdieu, P., & Malaka, T. (2020). Social Class and Political Change: Insights from
Bourdieu and Tan Malaka. Journal of Political Sociology, 22(3), 176-195.

Malaka, T. (2020). Redefining Cultural Capital in the 20th Century: Tan Malaka's
Revolutionary Vision. Cultural Dynamics, 15(4), 321-339.

Bourdieu, P. (2020). The Symbolic Power of Political Movements. Contemporary


Political Theory, 30(2), 387-401.

Class Conflict and Revolutionary Strategies: Bourdieu and Malaka Revisited. (2020).
Journal of Marxist Studies, 12(1), 112-128

Malaka, T. (2020). From Hegemony to Liberation: Tan Malaka's Continued Influence


on Political Thought. Journal of Political Thought and Revolutionary
Movements, 30(4), 223-240.

11

Anda mungkin juga menyukai