Anda di halaman 1dari 12

Kumpulan Hadits Tentang 

Pendidikan
1. PENDIDIKAN ANAK
ُ 5‫ َرأَيْتَ َمنْ يَ ُم‬5َ‫ج اإْل ِ ِب ُل ِمنْ بَ ِهي َم ٍة َج ْم َعا َء هَلْ تُ ِحسُّ ِمنْ َج ْدعَا َء قَالُوا يَا َرسُو َل هَّللا ِ أَف‬5ُ َ‫ط َر ِة فَأَبَ َواهُ يُهَوِّ دَا ِن ِه َويُنَصِّ َرا ِن ِه َك َما تَنَات‬
َ ‫ َو‬5ُ‫وت َوه‬5
‫ ِغي ٌر‬5‫ص‬ ْ ‫ َعلَى ْال ِف‬ ‫ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم ُكلُّ َموْ لُو ٍد يُولَ ُد‬ ُ ‫صلَّى هَّللا‬
َ ِ ‫قَا َل َرسُو ُل هَّللا‬ ‫ج َعنْ أَ ِبي هُ َر ْي َرةَ قَا َل‬ َ
ِ ‫ا ِد َعنْ اأْل ْع َر‬
]1[)‫أبو داود‬

Artinya :

Menceritakan kepada kami Al-Qa’nabi dari Malik dari Abi Zinad dari Al–A’raj
dari Abu Hurairah berkata Rasulullah saw bersabda : “Setiap bayi itu dilahirkan
atas fitroh maka kedua orang tuanyalah yang menjadikannya Yahudi, Nasroni
sebagaimana unta yang melahirkan dari unta yang sempurna, apakah kamu
melihat dari yang cacat?”. Para Sahabat bertanya: “Wahai Rasulullah
bagaimana pendapat tuan mengenai orang yang mati masih kecil?” Nabi
menjawab: “Allah lah yang lebih tahu tentang apa yang ia kerjakan”. (H.R.
Abu Dawud)
 KANDUNGAN HADITS

Setiap anak dilahirkan atas fitrohnya yaitu suci tanpa dosa, dan apabila anak
tersebut menjadi yahudi atau nasrani, dapat dipastikan itu adalah dari orang
tuanya. Orang tua harus mengenalkan anaknya tentang sesuatu hal yang baik
yang harus dikerjakan dan mana yang buruk yang harus ditinggalkan. Sehingga
anak itu bisa tumbuh berkembang dalam pedndidikan yang baik dan benar.

Dalam proses pendidikkan anak ini, adakalanya orang tua bersikap keras dalam
mendidik anak. Contohnya, pada umur tujuh tahun orang tua mengingatkan
anaknya untuk melakukan sholat dan pada saat umur sepuluh tahun, orang tua
boleh memukulnya ketika sianak tersebut tidak mengerjakan sholat.

Ketika anak tersebut oleh orang tuanya dijadikan seorang muslim maka anak
tersebut harus menjalankan kewajiban-kewajibannya sebagai seorang muslim.
Salah satunya adalah berbakti kepada kedua orang tuanya seperti firman Allah
SWT.

“dan Kami wajibkan manusia (berbuat) kebaikan kepada dua orang ibu-
bapaknya”. (Q.S Al-ankabuut).

Alangkah tepat andai firman Allah tersebut kita baca berulang-ulang dan kita
renungkan dalam-dalam. Sehingga Allah berkenan mengaruniakan cahaya
hidayahnya kepada kita, mengaruniakan kesanggupan untuk mengoreksi diri dan
mengaruniakan kesadaran untuk bertanya: “Telah seberapa besarkah kita
memuliakan ibu bapak?”. Boleh jadi kita sekarang mulai mengabaikan orang tua
kita. Bisa saja saat ini mereka tengah memeras keringat banting tulang mencari
uang agar studi kita sukses. Sementara kita sendiri mulai malas belajar dan
tidak pernah menyesal ketika mendapatkan nilai yang pas-pasan. Bahkan,
dalam shalat lima waktunya atau tahajudnya mereka tak pernah lupa
menyisipkan doa bagi kebaikan kita anak-anaknya.
Tetapi, berapa kalikah dalam sehari semalam kita mendoakannya? Shalat saja
kita sering telat dan tidak khusyuk Rasulullah SAW menempatkan ibu “tiga
tingkat” di atas bapak dalam hal bakti kita pada keduanya. Betapa tidak,
sekiranya saja kita menghitung penderitaan dan pengorbanan mereka untuk
kita, sungguh tidak akan terhitung dan tertanggungkan. Orang
bijak mengatakan, “Walau kulit kita dikupas hingga telepas dari tubuh tidak
akan pernah bisa menandingi pengorbanan mereka kepada kita.”

Jadi orang tua itu berperan penuh dalam proses mendidik anaknya, apabila
anak itu sampai tidak mengenal agama (mengenal Allah) maka itu merupakan
kelalaian orang tua.

2.      ETIKA MENJAWAB PERTANYAAN KETIKA DALAM PEMBICARAAN PENTING

– ‫ عن أبي هريرة قال‬،‫ عن عطاء بن يسار‬،‫ حدثني هالل بن علي‬:‫ حدثني أبي قال‬:‫ حدثنا محمد بن فليح قال‬:‫ وحدثني إبراهيم بن المنذر قال‬.)‫ حدثنا فليح (ح‬:‫حدثنا محمد بن سنان قال‬ :
‫ال‬.‫ وق‬.‫ال‬.‫ره ما ق‬..‫ال فك‬..‫مع ما ق‬.‫ س‬:‫وم‬.‫ال بعض الق‬.‫ فق‬،‫دث‬.‫ فمضى رسول هللا صلى هللا عليه وسلم يح‬.‫ متى الساعة؟‬:‫ جاءه أعرابي فقال‬،‫بينما النبي صلى هللا عليه وسلم في مجلس يحدث القوم‬
‫ (إذا وسد‬:‫ال‬..‫اعتها؟ ق‬..‫ كيف إض‬:‫ال‬..‫ ق‬.)‫اعة‬..‫ (فإذا ضعيت األمانة فانتظر الس‬:‫ قال‬،‫ ها أنا يا رسول هللا‬:‫ قال‬.)‫ (أين – أراه – السائل عن الساعة‬:‫ حتى إذ قضى حديثه قال‬.‫ بل لم يسمع‬:‫بعضهم‬
)‫األمر إلى غير أهله فانتظر الساعة‬.

Artinya: Muhammad bin Sinan menceritakan kepadaku, beliau berkata, Falih


menceritakan kepadaku dan Ibrahim bin Mundzir menceritakan kepadaku,
beliau berkata, Muhammad bin Falih menceritakan kepadaku, beliau berkata,
Bapakku menceritakan kepadaku, beliau berkata, Hilal bin Ali menceritakan
kepadaku dari atho’ bin Yasar dari Abi Hurairah beliau berkata,”pada suatu
hari Nabi SAW dalam suatu majlis sedang berbicara dengan sebuah kaum,
datanglah kepada beliau orang badui dan bertanya,” kapan kiamat datang?”
maka Rasulullah meneruskan pembicaraannya. Maka sebagian kaum berkata,”
beliau dengar apa yang diucapkan dan beliau tidak suka apa yang
dikatakannya.” Sebagian lagi berkata,” beliau tidak mendengarnya.” Setelah
beliau selesai dari pembicaraannya beliau berkata,” dimana orang yang
bertanya tentang kiamat?.” Saya ya Rasulullah.” Beliau bersabda,”Ketika
amanat disia-siakan maka tunggu saja kedatangan kiamat.” Orang itu bertanya
lagi,” Bagaimana menyia-nyiakan amanat?.” Beliau bersabda: Ketika sesuatu
perkara diserahkan kepada selain ahlinya maka tunggulah datangnya kiamat
( kehancurannya ).”
 (HR. Bukhori bab Barangsiapa ditanyai suatu ilmu sementara dia sedang
sibuk berbicara maka selesaikan pembicaraannya lalu jawab
pertanyaannya).

Hadis di atas memberikan pelajaran pada kita dua hal:

(1). Kita hendaknya jangan memotong pembicaraan orang lain ketika hendak


bertanya tentang suatu ilmu, karena memotong pembicaraan orang lain untuk
tujuan apapun tidak dibenarkan sama sekali. Termasuk di dalamnya adalah
menginterupsi guru atau dosen yang sedang mengajar dengan sebuah
pertanyaan sebelum sang guru/dosen tersebut memberikan waktu khusus untuk
bertanya kepadanya. Memotong pembicaraan guru atau dosen termasuk su’ul
adab kepada sang guru, dan itu bisa mengurangi keberkahan ilmu yang ia
dapatkan,
(2). Apabila si penanya telah menyampaikan pertanyaannya sementara kita
masih serius dalam pembicaraan maka kita lanjutkan pembicaraan sampai
selesai, baru kemudian menjawab pertanyaan yang disampaikan, hal itu
dimaksudkan agar tujuan dari pembicaraan tidak terputus.

Disamping itu hadis di atas juga memberikan informasi pada kita tentang
profesionalisme kerja, segala sesuatu harus diserahkan kepada yang
membidanginya atau orang yang berkompeten terhadapnya. Sebab
menyerahkan sesuatu kepada selain ahlinya hanya akan menyebabkan
kehancuran semata. Begitu juga dalam pendidikan, kompetensi guru mutlak
diperlukan dalam rangka menunjang mutu pendidikan, sebab tanpa ditangani
guru yang kompeten maka tujuan pendidikan tidak akan pernah dapat dicapai.

3.      KEUTAMAAN MAJELIS ILMU

– ‫ عن أبي واقد الليثي‬:‫ أن أبا مرة مولى عقيل بن أبي طالب أخبره‬:‫ عن إسحاق بن عبد هللا بن أبي طلحة‬،‫ حدثني مالك‬:‫حدثنا إسماعيل قال‬ :
‫لى هللا‬..‫ول هللا ص‬..‫ فوقفا على رس‬:‫ قال‬،‫ فأقبل إثنان إلى رسول هللا صلى هللا عليه وسلم وذهب واحد‬،‫ إذ أقبل ثالثة نفر‬،‫أن رسول هللا صلى هللا عليه وسلم بينما هو جالس في المسجد والناس معه‬
‫ة؟ أما‬.‫ (أال أخبركم عن النفر الثالث‬:‫ فلما فرغ رسول هللا صلى هللا عليه وسلم قال‬،‫ وأما الثالث فأدبر ذاهبا‬،‫ فجلس خلفهم‬:‫ وأما اآلخر‬،‫ فرأى فرجة في الحلقة فجلس فيها‬:‫ فأما أحدهما‬،‫عليه وسلم‬
]462[ .)‫ وأما اآلخر فأعرض فأعرض هللا عنه‬،‫ وأما اآلخر فاستحيا فاستحيا هللا منه‬،‫أحدهم فأوى إلى هللا فآواه هللا‬.

 
Ismail menceritakan kepadaku, beliau berkata, Malik menceritakan kepadaku,
dari Ishak bin Abdullah bin Abi Tholhah sesungguhnya Abu Marrah budak dari
Aqil bin Abi Thalib memberikan informasi kepadaku Dari Abi Waqid Al Laitsi
r.a., dia berkata : “ Pada suatu waktu Rasulullah saw sedang duduk di masjid
kemudianh datanglah tiga rombongan manusia, yang dua kelompok menghadap
rasulullah saw, sedang yang satunya melihat tempat senggang dalam majelis
itu, maka duduklah mereka. Sedangkan yang lain duduk di belakang mereka,
sedangkan kelompok ketiga pergi dan berpaling. Setelah itu Rasulullah saw
bersabda: “ Adakah belum aku beritahukan kepadamu tentang tiga kelompok
manusia tersebut ?. adapun kelompok pertama adalah mencari keridhoan Allah
swt, maka Allah ridho pula kepada mereka, adapun yang lainnya mereka malu
kepada Allah, maka Allahpun malu kepada mereka. Sedangkan yang satunya
lagi mereka berpaling dari keridhoan Allah, maka Allahpun berpaling dari
mereka.
 (HR. Bukhori, Bab Orang yang duduk ketika sampai kesuatu majelis, dan
Orang yang melihat celah dalam halaqoh lalu ia duduk di dalamnya).

Hadis di atas menceritakan tentang keutamaan bermajelis ilmu, bahkan dalam


hadis lain Rasulullah mensifati majelis ilmu dengan sebutan Riyadhul Jannah
( taman surga ). Dimanapun kita berada apabila kita lewat atau melihat
halaqatul ilmi ( majelis ta’lim ) maka seyogyanya kita berhenti sejenak dan
bergabung didalamnya dengan tujuan mencari ridho Allah swt, jika itu kita
lakukan maka Allahpun akan Ridho terhadap kita. Subtansi hadis tersebut
adalah merangsang para pencari ilmu agar mencintai majelis ta’lim, sekolah,
kampus ataupun tempat-tempat ilmu lainnya.
Sekaligus larangan bagi kita untuk berpaling dari majelis ilmu, dengan kata lain
bahwa pulang dari kampus ketika ada dosen adalah termasuk dalam kategori
orang yang berpaling dari keridhoan Allah. Ketika kita berpaling dari keridhoan
Allah maka Allahpun akan berpaling dari kita. Ketika Allah berpaling dari kita,
siapa lagi yang kita harapkan akan memberikan pertolongan kepada kita ?.

4.      PENTINGNYA PENDIDIKAN AGAMA

– ‫ سمعت معاوية خطيبا يقول‬:‫ قال حميد بن عبد الرحمن‬:‫ عن ابن شهاب قال‬،‫ عن يونس‬،‫ حدثنا ابن وهب‬:‫حدثنا سعيد بن عفير قال‬ :

.
)‫ حتى يأتي أمر هللا‬،‫ ال يضرهم من خالفهم‬،‫ ولن تزال هذه األمة قائمة على أمر هللا‬،‫ وإنما أنا قاسم وهللا يعطي‬،‫ (من يرد هللا به خيرا يفقهه في الدين‬:‫سمعت النبي صلى هللا عليه وسلم يقول‬

Hamid bin Abdirrahman berkata, aku mendengar Muawwiyah berkata, aku


mendengar Rasulullah saw Bersabda:” Barangsiapa yang dikehendaki oleh Allah
menjadi orang yang baik, maka Allah akan memberikan kepadanya
pengetahuan dalam Agama, sesungguhnya aku adalah orang yang membagi
sementara Allah adalah sang pemberi, umat ini tidak akan pernah berhenti
menegakkan perintah Allah, dan tidak akan medhoroti mereka, orang-orang
yang menentangnya sampai datang hari kiamat.
 (HR. Bukhori, Bab Siapapun yang dikehendaki Allah menjadi baik, maka
Allah pahamkan ia dalam masalah agama).

Hadis di atas menerangkan kepada kita bahwa kehendak Allah untuk


menjadikan kita baik,itu digantungkan dengan kepahaman kita menyangkut
agama. Ilmu agama adalah ilmu yang berkaitan dengan akhlak, maka dengan
semakin tinggi pemahaman seseorang terhadap masalah agama maka akan
semakin baik pula akhlak dan perilakunya yang puncaknya bisa
mengantarkannya menjadi orang yang takut kepada Allah semata. Kalau dewasa
ini kita sering melihat seseorang yang dalam pengetahuan agamanya namun dia
justeru makin tenggelam dalam kesesatan, itu dikarenakan ia salah dalam
mengaplikasikan ilmunya. Dia hanya pandai beretorika namun hampa dari
pengamalan. Imam Ali Karramallahu Wajhah pernah berkata,” Bahwa yang
dikatakan orang Alim bukanlah orang yang banyak ilmunya, namun yang
dinamakan orang alim adalah orang yang bias mengamalkan ilmunya.”
Rasulullah memberikan peringatan kepada kita dengan sabdanya “ barangsiapa
makin tambah ilmunya namun tidak bertambah hidayahnya, maka ia semakin
bertambah jauh dari Allah swt.” Bahkan Allah dengan tegas mengatakan bahwa
yang disebut ulama hanyalah orang yang takut kepadaNya semata.” Innama
Yakhsyallaha min ibaadihil ulamaa’.”

Jadi hadis di atas harus dipahami bahwa orang yang dapat mengamalkan ilmu
agamanya itulah orang yang dikehendaki Allah menjadi baik.

5.      KOMPETISI YANG SEHAT DALAM PENDIDIKAN

73 – ‫ سمعت عبد هللا بن مسعود قال‬:‫ سمعت قيس بن أبي حازم قال‬:‫ حدثني إسماعيل بن أبي خالد على غير ما حدثناه الزهري قال‬:‫ حدثنا سفيان قال‬:‫حدثنا الحميدي قال‬ :

.
)‫ ورجل آتاه هللا الحكمة فهو يقضي بها ويعلمها‬،‫ رجل آتاه هللا ماال فسلط على هلكته في الحق‬: ‫ (ال حسد إال في اثنتين‬:‫قال النبي صلى هللا عليه وسلم‬
 
Humaidiy menceritakan kepadaku, dia berkata sufyan menceritakan kepadaku,
dia berkata, Ismail bin Kholid atas selain apa yang diceritakan Azzuhri
menceritakan kepadaku, dia berkata, aku mendengar Qais bin Abi hazim
berkata, aku mendengar Abdullah Bin Mas’ud berkata, Nabi Muhammad Saw
bersabda : ”Tidak dosa hasud kepada dua orang, pertama kepada laki-laki yang
Allah telah berikan harta kepadanya, maka ia habiskan dalam kebenaran,
kedua laki-laki yang Allah berikan kepadanya Ilmu hikmah, maka ia
memutuskan perkara dengannya dan mengajarkannya.
( HR. Bukhori).

6.      TAHU KONDISI DAN BELAJAR MEMAHAMI ORANG LAIN

– ‫ عن أبي مسعود األنصاري قال‬،‫ عن قيس بن أبي حازم‬،‫ عن ابن أبي خالد‬،‫ أخبرنا سفيان‬:‫حدثنا محمد بن كثير قال‬ :
‫اس‬..‫لى بالن‬..‫ فمن ص‬،‫رون‬..‫ إنكم منف‬،‫اس‬.‫ (أيها الن‬:‫ال‬..‫ فق‬،‫ من يومئذ‬.‫ فما رأيت النبي صلى هللا عليه وسلم في موعظة أشد غضبا‬،‫ ال أكاد أدرك الصالة مما يطول بنا فالن‬،‫ يا رسول هللا‬:‫قال رجل‬
)‫ فإن فيهم المريض والضعيف وذا الحاجة‬،‫فليخفف‬ .

Muhammad bin Katsir menceritakan kepadaku, beliau berkata,Sofyan


menginformasikan kepadaku, dari Ibnu Abi Kholid, dari Qois bin Abi Hazim,
dari Abi Mas’ud Al Anshoriy, beliau berkata, seorang laki-laki mengadu kepada
Nabi, Ya Rasulullah, hampir-hampir aku tidak dapat mengikuti sholat karena
fulan memanjangkan bacaannya kepada kami. Maka aku tidak pernah melihat
Nabi saw dalam memberikan nasehatnya lebih marah dibanding pada hari itu,
kemudian beliau bersabda : Wahai manusia, sesungguhnya kalian adalah orang
yang membuat lari, barangsiapa sholat bersama dengan manusia maka
ringankanlah, karena sesungguhnya di dalamnya terdapat orang yang sakit,
orang yang lemah maupun orang yang mempunyai keperluan.
 (HR Bukhori. Bab Marah dalam memberikan nasehat dan pelajaran ketika
melihat hal yang tidak disukai).
7. Tentang Penguasaan Ilmu
 
‫ل‬55‫ير عم‬55‫ا ني الئلم بغ‬55‫ و الث‬.‫ االول الئلم بغير عمل يكون والئمل بغير علم ال يكون‬: ‫ الئلم افضل من الئمل بخمسة او جة‬:‫ يقا ل‬.‫ الد رجتين خمسا ما ئة سنة‬5‫ ما بين‬.‫ للعلماء درجات فوق درجاة المؤمنين بسبعما ئة درجا ت‬: ‫ا انه قال‬
)‫ (اخرجه درة الناصحين) (رواه احمد‬.‫ والصفة هللا افضل من صفة الئباد‬.‫ث الئملل الزم والئمل صفة الئباد‬

Artinya:“Dari Ibnu Abbas RA berkata: bagi orang-orang yang berilmu (ulama)


beberapa derajat diatas derajat orang mukmin dengan berbanding 700
derajat. Antara derajat yang satu dengan yang lain mencapai 500 tahun
dikatakan: “ilmu lebih utama dari amal melalui 5 sistem: 1) Ilmu tanpa amal
pun tetap ada, dan amal tanpa ilmu tak akan bisa, 2) Ilmu tanpa amal bisa
manfaat, dan amal tanpa ilmu tak ada manfaatnya, 3) Amal adalah
permistian, dan ilmu yang menerangi seperti lampu, 4) Ilmu adalah ucapan
para nabi, 5) Ilmu adalah sifat Allah, dan amal adalah sifatan hamba,
sementara sifat Allah lebih utama dari sifatan Hamba”. (Durrotun Nasihin)
(H.R. Ahmad)
 
)‫ (رواه الترمذ‬.‫يكم بالئلم قبل ان يرفع ور فعه موت رءاته فوالذي نفس بيده ليعدن رجا ل قتلوا في سبيل هللا شهداء انتبشهم هللا علماء لما يرون من كرا مثهم فان احدا لم يعلد عا لما وانما الئلم باالتعلم‬
Artinya:“Ibnu Mas’ud RA berkata: kalian mesti berilmu (menguasai ilmu)
sebelum mati menjemput. Maka demi “dzat” yang menguasai diri yang
menyayangi seseorang yang meninggal di jalan Allah dengan mati syahid.
Sesungguhnya Allah akan membangkitkannya (ulama) karena kemuliaannya.
Sesungguhnya seorang dilahirkan tanpa ilmu dan ilmu bisa di dapat melalui
dipelajari”. (H.R. Tirmidzi)
8.        Harus Menghayati Apa yang Diajarkan
 
)‫مو عظة وجلت منها القلوب وذرفت منها العيون (رواه ترمذي‬:‫ وعظنا رسول هللا صلى هللا عليه وسلم‬: ‫عنه قال‬

Artinya:“Dari I’rbad bin Sariyah RA ia berkata: Rasulullah SAW memberikan


nasehat (pengarahan) pada kami, dan hentikan bergerak hingga keluar air
mata kami karenanya”. (H.R. Tirmidzi)
‫ا‬55‫ة فجلس فيه‬55‫ة فى الحلق‬55‫ فامااحدهما فراى فرج‬.‫ وذهب واحد قال فوقفا الى رسول هللا صلى هللا عليه وسلم‬:‫ بينما هو جا لسه في المسجد والناس معه اذ اقبل ثالثة نفر فاقبل اثنان الى رسول هللا صلى هللا عليه وسلم‬:‫ل هللا عليه وسلم‬
)‫ (اخرجه البخاري‬.‫ واما االخر فاعرض هللا فاعرض هللا عنه‬.‫ االاخبركم عن النفر الثال ثة‬:‫فادبرذاهبا فلما فرغا رسول هللا صلى هللا عليه وسلم قال‬

Artinya:“Dari Abi Allaisi, ia berkata sesungguhnya Rasulullah SAW ketika


beliau sedang duduk di mesjid bersama orang-orang pada saat itu datang 3
kelompok, kemudian yang 2 tersebut menunggu Rasulullah SAW. sementara
diantara mereka yang satu melihat ruang kemudian ia duduk, sementara yang
lainnya lagi duduk dibelakang orang banyak. Dan orang yang ke 3
membelakangi lalu pergi. Ketika Rasulullah SAW selesai dari pembicaraannya
beliau berkata: ingat!! Aku informasikan tentang 3 kelompok tadi, satu dari
semua itu mereka mencintai Allah dan Allah pun mencintainya, kemudian yang
lainnya merasa malu, maka Allah pun malu akannya. Sementara yang lain lagi
ia berpaling, maka Allah pun berpaling darinya”. (H.R. Bukhari)
9.      Mampu Mengendalikan Diri
)‫ فكان خيرا له (رواه امام احمد‬،‫ وان اصابته ضراء صبر‬،‫ وكان خير له‬،‫ ان اصابته سرا شكرا‬،‫ وليس ألحد اال للمؤ من‬،‫ر‬

Artinya:“Keitimewaan (takjub) dari urusan seorang mu’min. Sesungguhnya


segala urusan mu’min itu baik, dan tidak ada seorang pun yang memilikinya
melainkan orang mu’min (orang yang memiliki ilmu) atau (orang yang hidupnya
berkendali ilmu): apabila ia dapat keburukan, ia akan bersyukur dan akhirnya
dapat kebaikan dan apabila mendapat madharat, ia selalu sabar, maka
kebaikan pulalah yang ia dapatkan”. (H.R. Ahmad)
10.  Pentingnya Menjadi Guru
 
)‫ والمحب لهم (رواه ابو نعيم عن على‬،‫ والمستمع‬،‫ فانه يؤجر فيه اربعة – السا ئل‬،‫سألوا يرحمكما هللا‬

Artinya:Ilmu adalah gudang dan kuci pembuka gudang tersebut adalah


pertanyaan/ permintaan. Maka kalian bertanyalah (pada guru / ulama) maka
kalian akan di rahmat Allah, sesungguhnya ada empat orang yang akan
pendapat / diberi pahala yaitu, orang yang bertanya, yang mengajarkan, yang
mendengarkan, dan yang mencintai pada orang-orang tersebut. (H.R. Abu
Nua’im dari Ali) ‫مختاراالحاديث‬
)‫ األمراء أل كل بعض الناس بعضا كما يأ كل الذنب الغنم (الحديث‬5‫ ولوعدل‬5‫ الفقراء ولو ال دعاء الفقراء لهلك األ غنياء‬5‫ والرابع بدعوة‬5‫ او لها بعلم العلماء والثانى بعدل األ مراء والثالث بسخاوة األغنياء‬:‫الد نيا بأربعة اشياء‬

Artinya:“Berdiri tegaknya dunia dengan empat hal: 1) dengan ilmu para ulama
(guru) 2) dengan adilnya pemimpin, 3) dengan murahnya agniya (orang kaya),
4) dengan do’anya orang fakir. Jika bukan / tidak karena ilmunya ulama (guru)
maka rusaklah orang-orang bodoh, dan jika bukan karena murahnya orang kaya
maka rusaklah orang-orang fakir, dan jika bukan karena do’anya orang fakir
maka rusaklah orang kaya, dan jika tidak dengan adilnya pemimpin maka
manusia satu sama lain akan saling tindas dan binasakan / saling terkam,
seperti serigala menerkam kambing”.
11.   Salah Satu Sifat Pendidik Adalah Penyantun
 
‫ فلما رأيتهم‬،‫ على افخادهم‬5‫ ما شأ نكم تنظرون الي؟ فجعلوا فيضربون بأيديهم‬،‫ فقلت واثكل امياه‬،‫ فرما نى القوم بابصرهم‬،‫ يرحمك هللا‬:‫ اذ عطس رجل من القوم فقلت‬،‫ انا اصلى مع رسول هللا صلى هللا عليه وسلم‬5‫ بينا‬:‫ي هللا عنه قال‬
،‫ران‬55‫رأة الق‬55‫رأة الق‬55‫ير وق‬55‫ انما هي التسبيح والنكب‬،‫ قال ان هذه الصالة ال يصلح فيها شين من كالم الناس‬،‫ فوهللا ماكرحرنى وال ضربن وال شتمن‬،‫ فبابى هو وامى ما رأيت معلما قبله وال بعده احسنى تعليما منه‬: ‫سول هللا عليه وسلم‬
)‫ ذلك شئ يجيد نه فى صدورهم فال يصد هم (رواه مسلم‬:‫ قال‬،‫ ومنارجال يتطيرون‬:‫ قلت‬5‫ الضان قال فال تأتيهم‬5‫ وان منا رجاال يأتون‬،‫ وقد جاءهللا با االسالم‬،‫ قلت يا رسول هللا انى حديث عهد بجا هلية‬:‫وسلم‬

Artinya:“Dari Mu’awiyyah bin Hakam Sulamy RA ia berkata: ketika aku shalat


bersama Rasulullah SAW pada saat itu ada seseorang yang bersin-bersin,
kemudian aku ucapkan “yarhamukalloh” (semoga Allah menyayangimu) maka
mereka (kaum) pada meroleh kepadaku, kemudian aku berkata: “celakalah
ibu-ibu orang itu” apa yang membuat kalian melihat aku? maka mereka
serentak memukuli pahanya dengan tangannya, lalu ketika aku melihat pada
mereka, mereka minta aku untuk diam / jangan bicara. Tetapi akhirnya aku
diam, maka ketika Rasulullah SAW melaksanakan shalat, “semoga jadi penebus
dosa bapak dan ibuku” aku tak pernah melihat seorang pendidik (guru)
sebelumnya dan juga sesudahnya yang lebih baik cara mendidiknya dari Nabi
SAW. maka demi Allah, aku tidak dibentuk, tidak dipukul, tidak pula dimaki,
akan tetapi beliau berkata: sesungguhnya shalat itu tidak dibenarkan ada
suatu hal dari ucapan manusia, sesungguhnya shalat itu ialah: Tasbih, Takbir
dan Baca Al-Quran,” atau seperti Rasulullah SAW bersabda: aku berkata: “Ya
Rasulullah, sesungguhnya aku orang baru di zaman jahiliyyah, dan Allah
mendatangkan islam, dan diantara kami ada orang yang mendatangi dukun,
Nabi berkata: “jangan datangi mereka, aku berkata: dan diantara kami ada
yang bertaruh pada burung, Nabi berkata: itu semua bisa ditemukan pada hati-
hati mereka, maka ia tak akan menolaknya”. (H.R. Muslim)
12. Orangtua Wajib Mendidik Anaknya
 
)‫ودا نه او ينصرانه واويمجسانه (رواه مسلم‬

Artinya:  “Setiap bayi itu lahir atas kesucian, maka kedua orangtuanya lah
yang akan menjadikannya yahudi, nasrani, atau majusi”. (H.R. Muslim)
)‫ با سناد حسن‬5‫ وفرقوا بينهم فى المضاجع (حديث رواه ابودود‬،‫ مروااوالدكم با الصالة وهم ابناء سنين واضربوهم عليها وهم ابناء عشر‬:‫ قال رسول هللا صلى هللا عليه وسلم‬:‫جدهرضي هللا عنه قال‬

Artinya: “Dari Amru bin Syu’aib dari bapaknya dari kakeknya RA berkata:


Rasulullah SAW bersabda: perintahkan anak-anakmu untuk melaksanakan
shalat, ketika mereka sampai di usia 7 tahun, kemudian pukul mereka karena
meninggalkan shalat jika telah sampai usia 10 tahun dan pisahkan diantara
mereka di tempat tidurnya”. (H.R. Abu Daud)
13.  Orangtua Harus Memberikan Pendidikan Terbaik
 
)‫ ألن يؤدب الرجل ولده خير له من ان ينصدق بصاع (رواه الترمذ‬:‫هللا صلى هللا عليه وسلم‬

Artinya:“Dari Jubair bin Samurah RA ia berkata: Rasulullah SAW bersabda:


sungguh bahwa seseorang mendidik anaknya adalah lebih baik daripada ia
bersedekah satu sha”. (H.R. Tirmidzi)
14. Manajer Pendidikan Harus Bertanggung Jawab
)‫ ويمس نا صحا هلل ولرسوله ولكتابه والمامه ولعامة المسلمين فليس منهم (رواه الطبرانى‬5‫ من ال يحتم بأمره المسلمين فليس منهم ومن ال يصبح‬:‫ قال رسول هللا صلى هللا عليه وسلم‬:‫قال‬

Artinya: “Dari riwayat Hudaifah ibnil Yaman RA berkata: Rasulullah SAW


bersabda: Barang siapa yang tidak memperhatikan kepentingan kaum muslimin
maka ia tidak termasuk golongan mereka, dan barang siapa pada waktu pagi
dan petang tidak memberi nasihat bagi Allah, kitabnya, imamnya, dan
umumnya muslimin, maka ia juga tidak termasuk golongan mereka”. (H.R. At-
tabrany)
15.           Kewajiban Mengajar
‫ك‬55‫ان ال تمس‬55‫ا هي قي‬55‫ انم‬،‫رى‬5‫ واصاب طا ئفة منها اخ‬،‫ فأنبتت الكال والعشب الكشير وكان منها طا ئفة طيبة قبلتالماء فنفع هللا بها الناس فشربوا منها وسقوا وزرعوا‬،‫ كمثل غيث اصاب ارضا فكا نت منها طا ئفة طيبة قبلت الماء‬،‫م‬
)‫ (زواه ابو موس اال شعرى‬..‫بذالك رأسا ولم يقبل هدى هللا الذي ارسلت به‬

Artinya:“Perumpamaan tuntunan hidayah dan ilmu yang diutuskan Allah


padaku bagaikan hujan yang turun ke tanah ada tanah yang subur menerima
air, dan menumbuhkan tanaman dan rumput yang banyak, dan ada yang kering
hanya dapat menahan air sehingga orang dapat mengambil minum dan
mengairi tanaman, dan ada yang keras tidak dapat menahan air dan tidak
dapat menumbuhkan tumbuh-tumbuhan. Demikianlah contoh orang yang dapat
mengerti agama Allah dan memanfaatkan akan apa yang di utus aku (Nabi)
dengannya oleh Allah, lalu belajar dan mengajar dan perumpamaan orang yang
tidak mengangkat kepala dengan tidak belajar dan mengajar, dan ada orang
yang sama sekali tidak dapat petunjuk ajaran Allah”. (H.R. Abu Musa Al-
As’ary)
16.   Pentingnya Ilmuwan / ulama
‫ة (رواه‬55‫ر طيب المعيث‬55‫له خس‬55‫أ ص‬55‫تخف ب‬55‫ ومنن اس‬،‫ودة‬55‫را الم‬5‫اء خس‬55‫ا االقرب‬55‫ ومن ستخف با الجيران خسرالمنا فع ومن استخف ب‬5‫ ومن استخف با االمراء خسرالدنيا‬،‫ من استخف با العلماء خرالدين‬: ‫ من اهان خمسة خسر خمسة‬:

Artinya:“Diriwayatkan dari Nabi SAW. Barang siapa yang merendahkan lima


hal, maka akan rugi pada lima hal: satu siapa yang meremehkan ulama, maka
akan rugi dalam hal agama, dan barang siapa yang merendahkan pemimpin,
akan rugi hal dunia, dan siapa yang meremehkan tetangga, akan rugi
kebaikannya”. (H.R. Bukhari)
17.     Keutamaan Orang Yang Mengajar
)‫ فمن اخده اخد بحظ وكفر (رواه ابو داود والتر مذى‬،‫ انما ورثوالعلم‬،‫ وان اآل نبياء لم يورثوا دينارا والدرهما‬,‫ وانما االعلماء ورثة اآل نبياء‬،‫ فضل العا لم على العابد كفضل القمر على الكو كب‬:‫هللا صلى هللا عليه وسلم يقول‬
Artinya:“Dari Abi Darda ia berkata: Saya mendengar Rasulullah SAW beliau
bersabda: keutamaan orang alim dibanding ahli ibadah adalah seperti
keutamaan bulan dibanding bintang-bintang, sesungguhnya para ulama itu
pewaris para Nabi, dan sesungguhnya para Nabi tidak mewariskan dinar dan
tidak pula dirham, sesungguhnya mereka mewariskan ilmu, maka barang siapa
mengambil warisan itu berarti ia mengambil bagian yang sempurna”. (H.R.
Abu Daud dan Tirmidzi).
18.  Motivasi Belajar
)‫ ومن سلك طريقا يلتمس فيه علما سهل هللا له طريقا الى الجنة (رواه مسلم‬:‫سول هللا قال‬

Artinya: “Dari Abu Hurairah RA Rasulullah SAW bersabda: Dan barang siapa


menjalani akan suatu jalan, untuk mencari ilmu pengetahuan, maka Allah akan
memudahkan baginya jalan menuju syurga”. (H.R. Muslim)
 
)‫ من تعلم با با من العلم ليعلم الناس اعطي ثواب سبعين صديقا (رواه ابو داود‬:‫سمعت رسول هللا صلى هللا عليه وسلم يقول‬

Artinya: “Ibnu Mas’ud RA berkata: Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda,


Barang siapa yang mempelajari satu bab dari ilmu dengan tujuan untuk
menyampaikan kepada umat manusia, maka ia diberi pahala seperti tujuh
puluh sodikin”. (H.R. Abu Daud)
19.   Kewajiban Belajar
)‫ ان المال ئكة تضع اجنتها الطا لب العلم رضا بما يطلب (رواه ابن عبد البر‬،‫ فان طلب العلم فريضة على كل مسلم‬،‫ اطلب العلم ولو باالصين‬:‫النبي صلى هللا عليه وسلم قال‬

Artinya: “Dari Anas bin Malik RA sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda:


carilah ilmu meskipun di negeri Cina, karena sesungguhnya menuntut ilmu
adalah fardu / wajib bagi setiap muslim, sesungguhnya malaikat meletakkan
sayap-sayapnya bagi orang yang menuntut ilmu karena rela terhadap apa yang
ia tuntut”. (H.R. Ibnu Abdil Bar)
20.  Ulama Adalah Pewaris Nabi
)‫ (رواه ابو داود‬5‫ ان العلماء ورثة االنبياء‬،‫ وانه العالم يستغفرله من في السموات ومن فى االرض حتى اليتا فى الخير‬،‫ من سلك طريقا الى العلم سلك هللا طريقا ال الجنة‬:‫النبي صلى هللا عليه وسلم انه قال‬

Artinya: “Dari Abu Hurairah RA Rasulullah SAW bersabdal: Barang siapa


menjalani akan suatu jalan untuk mencari ilmu pengetahuan (ilmu Allah) maka
Allah akan memudahkan baginya jalan menuju syurga, sesungguhnya orang
alim semua makhluk yang ada di langit, dan makhluk yang ada di bumi hingga
ikan Hiu yang ada di laut memohon ampunan baginya, sesungguhnya ulama itu
adalah pewaris Nabi”. (H.R. Abu Daud)
21.           Ilmu Lebih Penting Dari Uang / Harta
)‫ او اكل معه لقمتين او سمع منه كلمتين او مشي معه خطوتين اعطاه هللا تعا لى جنتين كل جنة مثل الد نيا مرتين (رواه ابن ماجه‬5‫ من جلس عند العالم ساعتين‬،‫عليه الصالة والسالم‬

Artinya: “Abu Dar RA berkata: Rasulullah SAW bersabda: Barang siapa yang


duduk bersama orang alim dalam dua waktu, atau sama-sama makan dua suap
atau mendengar dua kalimat dari dia, atau melangkahkan kaki dua langkah
bersamanya, maka Allah akan memberikan dua syurga yang masing-masing
syurga sebanding dengan dua putaran dunia”. (H.R. Ibnu Majah)
)‫ فاختار العلم فاعطي العلم والملك (رواه احمد‬,‫ خير سليمان عليه السالم بين العلم والملك‬: ‫قال النبي صلى هللا عليه وسلم‬

Artinya:“Dari Ibnu Abbas RA ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: Sulaiman


AS beliau memilih antara ilmu dan kerajaan, maka kemudian beliau memilih
ilmu, lalu diberikannya ilmu dan kerajaan”. (H.R. Ahmad)
22.   Ilmu Lebih Utama Dari Ibadah Shalat
)‫ يا ابا در لألن تخدو فتعلم بابا من كتب هللا تعا لى خيرا لك من ان تصلى مانة ركعة (رواه ابن ماجه‬: ‫م‬

Artinya: “Abu Dar berkata: Rasulullah SAW bersabda: Ya Abu Dar seandainya


kau pergi pagi lalu kemudian mempelajari ilmu satu bab dari kitab Allah SWT
maka itu lebih baik dibanding kau melaksanakan shalat seratus rakaat”. (H.R.
Ibnu Majah)
23.  Pentingnya Menuntut Ilmu
)‫ من خرج فى طلب العلم فهو فى سبيل هللا حتى ير جع (رواه الترمذي‬،‫سول هللا صلى هللا عليه وسلم‬

Artinya: “Dari Anas RA ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: Barang siapa


yang keluar dengan tujuan menuntut ilmu, maka ia berada di jalan Allah
hingga sampai pulang”. (H.R. Tirmidzi)
)‫ من دعاء الى هدى كان له مثل اجور من تبعه ال ينقص ذلك من اجورهم شياء (رواه مسلم‬:‫سول هللا صلى هللا عليه وسلم قال‬

Artinya: “Dari Abi Hurairah RA sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda: siapa


yang memberi petunjuk ke jalan yang baik (dengan ilmunya) maka ia akan
mendapat pahala seperti yang di dapatkan oleh orang yang mengikutinya tanpa
kurang sedikit pun”. (H.R. Muslim)
24.  Diantara Adab Murid Itu Memuliakan Guru
)‫ وقروا من تتعلمون منه (رواه ابو حسن المردى‬:‫ قال رسول هللا صلى هللا عليه وسلم‬:‫وعن انس رضي هللا عنه قال‬

Artinya:“Dari Anas RA ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: Muliakanlah


orang yang telah memberikan pelajaran kepadamu”. (H.R. Abu Hasan Al-
Mawardi)
25.  Keutamaan Dan Pentingnya Ilmu
)‫ اما اهل العلم فد لعا الناس على ما جاءت به الرسول واما اهل الجهاد فجاهدوا باسيا فهم على ما جاءت به الرسل (رواه درقطن‬،‫ اقرب الناس من درجة النبوة اهل العلم والجهاد‬:‫رسول هللا صلى هللا عليه وسلم‬

Artinya: “Dari Umamah RA ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: orang paling


dekat derajatnya dari para Nabi ialah ahkul ilmi (yang berilmu) dan pejuang,
jika orang yang berilmu memberi petunjuk pada manusia melalui apa yang
datang dari Rasul (ilmu), dan kalau pejuang berjuanglah dengan pedangnya,
seperti yang ditunjukkan Rasul”. (H.R. Daruqutni)
)‫ من ارادا الدنيا فعليه با العلم ومن ارداال خرة فعليه با العلم ومن ارد هما فعليه با العل (رواه الدار قطنى‬: ‫ل رسول هللا صلى هللا عليه وسلم‬

Artinya: “Dari Mu’awiyah RA ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: Barang


siapa menginginkan (kebahagiaan) duniawi maka dia harus (mempunyai ilmu)
dan barang siapa yang (menginginkan) kebahagiaan akhirat, maka dia harus
mempunyai ilmu, dan barang siapa yang menginginkan keduanya maka harus
mempunyai ilmu”. (H.R. Daruqutni)
26.  Ulama Laksana Bintang Di Lautan Bagi Nelayan
)‫ مثل العلماء فى االرض االرض مثل النجوم فى السماء اذا برزت للناس اهتددا بها (رواه ديلمي‬:‫ل هللا صلى هللا عليه وسلم قال‬

Artinya:“Abu Muslim Haulani berkata: saya mendengar Rasulullah SAW


bersabda: perumpamaan ulama di muka bumi laksana bintang di langit,
apabila ia muncul buat manusia, mereka mendapat petunjuk karenanya”. (H.R.
Dailimi)
27.  Ulama Laksana Pelita
)‫ والويل لمن ان كرهم وابغضهم (رواه النساء‬،‫ طلوبى لمن عرفهم‬،‫ هم سرج امتك فى الدنيا و األخرة‬:‫ سأ لت جبر يل عن اصحاب العلم فقال‬:‫صلى هللا عليه وسلم انه قال‬

Artinya:“Dari Ali Karromallohu Wajhah dari Nabi SAW sesungguhnya beliau


bersabda: Aku bertanya pada Jibril AS dari orang yang berilmu (ashabul ilmi).
Kemudian Jibril berkata: mereka ialah pelita (lampu) ummatmu di dunia dan
akhirat, beruntunglah orang yang mengenalinya dan celakalah bagi orang yang
mengingkari dan membencinya”. (H.R. Nasa’i)
)‫ العلماء مصباح األمة (رواه ابودر‬: ‫ي صلى هللا عليه وسلم‬

Artinya: “Dari Jabir RA ia berkata: Nabi SAW bersabda: ulama itu adalah


pelita bagi umat”. (H.R. Abu Dar)
28.  Mencari Ilmu Untuk Mendapatkan Ridho Allah
)‫ ان هللا تعالى ال يقبل من العمل اال ما كان خا لصا وابتض به رضاه (رواه نسائ‬: ‫سول هللا صلى هللا عليه وسلم‬

Artinya: “Dari Jabir RA ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: sesungguhnya


Allah SWT tidak akan menerima amal seseorang kecuali dengan niat yang tulus
dan semata-mata mencari keridhoan-Nya”. (H.R. Nasa’i)
29.  Belajar Tidak Boleh Bermotif
1        Menandingi Ulama
2        Mengakali Orang Yang Bodoh
3        Agar Terkenal Diantara Manusia
)‫(رواه ابن ماجه‬  ‫ فمن فعل ذا لك فهو فى النار‬،‫ ولتماراوبه السفهاء ولتصرفوا به وجه الناس اليكم‬،‫رسول هللا صلى هللا عليه وسلم ال تتعلم العلم لتبا هوا به العلماء‬

Artinya:“Dari Jabir RA ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: janganlah kalian


belajar (menuntut ilmu) bertujuan untuk berbangga pada ulama karenanya,
dan untuk berdebat dengan orang-orang bodoh, begitu pula bertujuan agar
karenanya orang-orang dapat berpaling (menarik perhatian), maka barang
siapa yang melakukan itu maka ia masuk neraka”. (H.R. Ibnu Majah)
30.  Tentang Pentingnya Niat Dalam Mencari Ilmu
‫رأة‬55‫ انما االعمال با النيات وانما لكل امرء ما نوى فمن كا نت هجرته الى هللا ورسوله فحجرته الى هللا ورسوله ومن كا نت هجرته لدنيا يصيبها اوم‬:‫ن الخطاب رضي هللا تعالى عنه قال سمعت رسول هللا صلى هللا عليه وسلم يقول‬
)‫رواه شيخين‬

Artinya:“Dari Amirul mu’minin Abi Hapsin, Umar bin Khatab RA ia berkata:


Saya mendengar Rasulullah SAW beliau bersabda: Sesungguhnya syah atau
tidaknya suatu amal (perbuatan taat) tergantung pada niat, dan bagi tiap
orang punya niat, maka barang siapa yang niatnya hijrah menuju Allah dan
Rasulnya maka ia akan hijrah pada Allah dan Rasulnya, dan bagi yang niatnya
hijrah menuju dunia, akan sampai pada dunia, atau pada wanita maka ia akan
menikahinya, alhasil hijrahnya seseorang tergantung apa yang di tujunya”.
(H.R. Bukhari Muslim)
)‫(حديث حسن صحيح‬  ‫ اعمال األخرة ثم يصير من اعمال الدنيا بسؤ النية‬5‫ وكم من عمل يتصدر بصورة‬،‫ ر بصورة اعمال الدنيا ويسير بحسن النية من اعمال األخرة‬5‫ كم من عمل يتصد‬:

Artinya: “Dari Rasulullah SAW: beberapa amal yang berupa amal dunia, tetapi
dengan baik niatnya akhirnya menjadi amal akhirat, dan banyak pula yang
berupa amal akhirat kemudian jadi amal dunia karena jelek niatnya”. (Hadits
Hasan)
31.  Amal yang tidak terputus sampai akhir hayat
‫ صدقة جارية او علمينتفع به او ولد صالح يدعوا له‬:‫إذا مات إبن أدم إنقطع عمله إال من ثالث‬

Artinya: Apabila anak Adam (manusia) mati maka terputuslah amalnya kecuali


3 hal; bersedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat atau anak sholeh yang selalu
mendoakan kedua orang tuanya. (HR. Muslim)

Anda mungkin juga menyukai