Anda di halaman 1dari 5

LEMBAR KERJA PENUGASAN AGENDA I

ANALISIS ISU KONTEMPORER

Nama Peserta : Nailla Fariq Alfiani


NIP : 19901106 202012 2 011
No.Daft.Hadir/ Kelp : 35/3
Latsar CPNS Angk. : 123 Golongan : IIIb
Tempat Latsar : Kabupaten Grobogan
Jabatan/ Instansi : Dokter Ahli Pertama / UPTD Puskesmas Toroh 1

DATA
Cakupan indikator kinerja Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Esensial mengacu pada
tujuan dan sasaran RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah)
kabupaten grobogan tahun 2017-2021, lima cakupan kinerja terendah yang ada di
Puskesmas Toroh 1 dari bulan Januari hingga Mei 2021 adalah:
1. Persentase desa /kelurahan yang melaksanakan STBM (Sanitasi Total Berbasis
Masyarakat), target 100%, pencapaian 35,25%
2. Persentase anak usia 0-11 bulan mendapat imunisasi dasar lengkap, target 100%,
pencapaian 18,6%
3. Cakupan penemuan penderita penyakit TBC (Tuberculosis) BTA (Bakteri Tahan
Asam) +, target 70%, pencapaian 11,2%
4. Proporsi kasus tuberculosis yang berhasil diobati dalam program DOTS (Directly
Observed Treatment Shortcourse) succes rate, target 95%, pencapaian 35%
5. Proporsi penduduk yang terinfeksi HIV (Human Imuno Deficiency Virus) lanjut yang
memiliki akses pada obat antiretroviral, target 80%, pencapaian 24%
Berdasarkan data di atas dilakukan analisis isu menggunakan sistem APKL berikut ini:
FORM 2a. LEMBAR KERJA PERSEORANGAN
Identifikasi/ Analisis Isu (APKL)
No Isu Kriteria (skor) Jumlah Peringkat
A P K L
1. Kurangnya persentase desa /kelurahan yang 3 4 3 3 13 5
melaksanakan STBM (Sanitasi Total Berbasis
Masyarakat)

2. Kurangnya persentase anak usia 0-11 bulan 3 4 5 3 15 4


mendapat imunisasi dasar lengkap

3. Kurangnya cakupan penemuan penderita 5 5 4 5 19 1


penyakit TBC (Tuberculosis) BTA (Bakteri
Tahan Asam) +

4. Kurangnya proporsi kasus tuberculosis yang 4 5 4 5 18 2


berhasil diobati dalam program DOTS
(Directly Observed Treatment Shortcourse)
succes rate
5. Kurangnya proporsi penduduk yang 3 5 4 5 17 3
terinfeksi HIV (Human Imuno Deficiency
Virus) lanjut yang memiliki akses pada obat
antiretroviral
Keterangan: dibuat skor APKL pada kisaran 1 - 5
1. Aktual : Isu sedang terjadi atau dalam proses kejadian, atau diperkirakan bakal terjadi
dalam waktu dekat.
2. Problematik : Merupakan masalah mendesak yang memerlukan berbagai upaya alternatif
jalan keluar dengan aktivitas dan tindakan nyata.
3. Kekhalayakan : Menyangkut hajat hidup orang banyak, masyarakat pada umumnya,
bukan untuk seseorang atau kelompok.
4. KeLayakan : Logis, Pantas, Realitas, dapat dibahas sesuai dengan tugas, hak,
kewenangan dan tanggung jawab.

Berdasarkan analisis APKL, terdapat 3 isu yang paling strategis untuk diselesaikan yaitu:
1. Kurangnya cakupan penemuan penderita penyakit TBC (Tuberculosis) BTA (Bakteri Tahan
Asam) +
2. Kurangnya proporsi kasus tuberculosis yang berhasil diobati dalam program DOTS
(Directly Observed Treatment Shortcourse) succes rate
3. Kurangnya proporsi penduduk yang terinfeksi HIV (Human Imuno Deficiency Virus) lanjut
yang memiliki akses pada obat antiretroviral
Kemudian dilakukan analisis isu USD untuk menentukan satu isu paling strategis sebagaimana
dijabarkan dalam tabel di bawah ini:

FORM 2b. LEMBAR KERJA PERSEORANGAN


ANALISIS ISU KONTEMPORER
Identifikasi/ Analisis Isu (USG)
No. Isu Urgency Seriousness Growth Jumlah Rangking
1. Kurangnya cakupan penemuan 5 5 5 15 1
penderita penyakit TBC (Tuberculosis)
BTA (Bakteri Tahan Asam) +

2. Kurangnya proporsi kasus tuberculosis 4 5 4 14 2


yang berhasil diobati dalam program
DOTS (Directly Observed Treatment
Shortcourse) succes rate
3. Kurangnya proporsi penduduk yang 4 4 4 12 3
terinfeksi HIV (Human Imuno
Deficiency Virus) lanjut yang memiliki
akses pada obat antiretroviral
Keterangan: dibuat skor 5=sangat besar, 4=besar, 3=sedang, 2=kecil, 1=sangat kecil
Kesimpulan dari hasil analisis isu melalui pendekatan USG maka isu strategis yang perlu
diselesaikan adalah Kurangnya cakupan penemuan penderita penyakit TBC (Tuberculosis)
BTA (Bakteri Tahan Asam) + (positif).

Isu yang sama pun juga ada seperti di bahas pada link berikut:
https://ugm.ac.id/id/berita/20918-terganggu-pandemi-covid-19-penemuan-kasus-tuberkulosis-
di-indonesia-menurun
FORM 2.c. LEMBAR KERJA PERSEORANGAN
ANALISIS ISU KONTEMPORER
Analisis Penyebab Masalah
(Diagram Sirip Ikan/ Fish Bone)
Dari hasil analisis isu melalui pendekatan USG maka isu strategis yang perlu diselesaikan
adalah Kurangnya cakupan penemuan penderita penyakit TBC (Tuberculosis) BTA (Bakteri
Tahan Asam) +

Akar penyebab masalah selanjutnya didiagnosis menggunakan fishbone diagram. Diagram ini
merupakan merupakan suatu alat untuk mengidentifikasi, mengeksplorasi, dan
menggambarkan secara detail semua penyebab yang berhubungan dengan suatu
permasalahan. Kategori penyebab permasalahan yang digunakan sebagai start awal meliputi
manpower (sumber daya manusia), material (bahan baku), method (metode), dan milieu
(lingkungan) atau melalu pendekatan lain yang dimantapkan melalui braistorming bersama
rekan kerja di instansi, sehingga hasilnya dirumuskan sebagai berikut (analog):

MAN MATERIAL
Pasien takut berobat Efek samping obat
karena stigma covid-19
SDM yang ada dioptimalkan
untuk menangani COVID-19
Pasien masih
merasa sepertiPasien takut tertular
batuk biasa Kurangnya cakupan penemuan
covid-19 saat ke Faskes
penderita penyakit TBC
(Tuberculosis) BTA (Bakteri
Tidak ada keluarga yang
mengantar ke faskes Tahan Asam) +
Pasien malas Tidak ada keluarga
mengantri di faskes yang mengantar ke
Perlunya keterlibatan faskes Jarak rumah dengan
Tokoh masyarakat faskes jauh

METHOD MILIEU/ENVIRONMENT
FORM 2.d. LEMBAR KERJA PERSEORANGAN
ANALISIS ISU KONTEMPORER

Gagasan Pemecahan Isu


Gagasan kegiatan yang dipilih untuk memecahkan isu yang diprioritaskan berdasarkan analisis
akar penyebab, maka penulis menyusun gagasan pada rancangan aktualisasi, sebagai berikut:
No. Gagasan Kegiatan Langkah-langkah
1. Melakukan sosialisasi a. Bekerjasama dan membuat jadwal sosialisasi dengan petugas
tentang Tubercolusis promosis kesehatan dengan tetap memperhatikan protokol
kesehatan
b. Membuat leaflet tentang penyakit tubercolusis
c. Transfer knowledge pada kader kesehatan desa baik secara daring
2. Menggerakan tokoh a. mengajak kepala dusun, pak RT meminta warga yang mengalami
masyarakat keluhan batuk untuk memeriksakan diri ke Puskesmas Toroh 1
b. memberikan tugas kepada kader kesehatan desa untuk mencari
warga yang memiliki gejala seperti TB untuk periksa ke Puskesmas
Toroh 1
3. Menggerakan jejaring a. meminta jejaring Puskesmas Toroh 1 seperti praktek dokter, klinik,
Puskesmas Toroh 1 praktek bidan, dan praktek perawat bila ada yang batuk lama
untuk dapat melapor ke Programer TB Puskesmas Toroh 1.
b. melalukan pertemuan secara daring dengan jejaring Puskesmas
Toroh 1 terkait dengan teknis pelaporan dan pemantauan pasien
TB
4. Edukasi pasien a. memberikan edukasi kepada suspek TB bila telah tegak diagnosis TB
terkait dengan penyakit, pengobatan, efek samping obat, dan
jadwal kontrol serta evaluasi pengobatan bila timbul efek samping
5. Membuat Poli TB a. membuat ruang/poli tersendiri bagi suspek TB
b. Membuat pojok dahak

Anda mungkin juga menyukai