Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

Total Quality Management (TQM)


KEPEMIMPINAN DAN KERJASAMA TIM

KELOMPOK 9
ANGGOTA :
Azzura septi melva 18101155310641
Eka putra winanda 18101155310114
Jeffi setiawan 18101155310706
Yossiana Putri Jeli 18101155310515

DOSEN
ABRIZEN JUSTA S.E

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISINIS

UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA “YPTK” PADANG

TP 2020/2021

1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Kepemimpinan dan
Kerjasama Tim ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini
adalah untuk memenuhi tugas Bapak Abrizen Justa pada mata kuliah TQM program studi
Management dan Bisnis. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
tentang apa itu Kepemimpinan dan Kerjasama Tim bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Dalam menyusun makalah ini penulis benar-benar berniat untuk mencari ridho Allah Swt sert
a untuk memenuhi nilai tugas mata kuliah TQM (Total Quality Management). Jika di dalam p
embahasan makalah ini terdapat kekeliruan atau kesalahan penulis memohon maaf yang sang
at dalam kepada pembaca yang budiman. Penulis juga berharap senantiasa adanya koreksi da
n perbaikan dari pembaca jika ada hal yang masih belum benar dan kurang tepat.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Abrizen Justa selaku dosen mata kuliah TQM
yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai
dengan bidang studi yang saya tekuni. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan
makalah ini. Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.

2
BAB  I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan zaman dan persaingan dalam dunia bisnis semakin ketat. S
ebuah lembaga perlu melaksanakan TQM supaya kualitas yang dimiliki lembaga tetap terjaga
dan semakin meningkat.
Perusahaan harus memastikan bahwa segala aspek dalam perusahaan dapat berjalan
dengan lancar, dengan adanya Pemimpin dan Kerjasama dalam sebuah perusahaan maka
akan terciptanya kelancaran dalam perusahaan tersebut
Kerjasama Tim dalam mencapai tujuan organisasi sangat penting. Dengan melibatkan
kerjasama dalam segala aspek kegiatan perusahaaan seluruh komponen dalam perusahaan ak
an menghasilkan rencana dan hasil yang lebih baik. Selain itu, Untuk mengatasi suatu
masalah yang ada nantinya, Kepemimpinan diperlukan agar segala kegiatan dapat
terkondisikan dengan benar
Penerapakan kerjasama dalam sebuah perusahaan sendiri mendorong semua karyawan
untuk saling membatu menyelesaikan segala masalah dalam perusahaan sehingga dihasilkan
solusi yang baik dari masalah tersebut, untuk mendorong kerjasama itu sendiri biasanya
dipimpin oleh seorang pemimpin yang mempunyai jiwa Kepemimpinan agar dapat
mengkoordinis karyawannya dengan baik

 B. Rumusan Masalah


1.       Apa pengertian Kepemimpinan dan Kerjasama Tim ?
2.       Apa faktor pendukung dan faktor penghambat kerjasama tim?
3.   Bagaimana cara membangun kerjasama tim yang baik ?

C. Tujuan Pembahasan
Untuk mengetahui apa itu Kepemimpinan dan Kerjasama Tim, faktor apa saja kah
yang mendukung dan menghambat kerjasama tim itu sendiri, serta untuk mengetahui
bagaimana cara membangun kerjasama tim yang baik

3
BAB II
PEMBAHASAN

KEPEMIMPINAN DAN KERJASAMA TIM


A. DEFINISI KEPEMIMPINAN DALAM KONSEP TQM
Kepemimpinan merupakan suatu konsep abstrak, tetapi hasilnyanyata. Kadang kala k
epemimpinan mengarah kepada seni, tetapi seringkalipula berkaitan dengan ilmu. Pada kenya
taannya, Kepemimpinan merupakanseni sekaligus ilmu.
Robbins (1991) mendefinisikan kepemimpinan sebagai kemampuanuntuk mempengar
uhi sekelompok anggota agar bekerja mencapai tujuandan sasaran yang ditetapkan. Schrieshi
m, et al. (dalam Kreitner dan Knicki,1992:516) menyatakan bahwa kepemimpinan adalah pro
ses pengaruh socialdimana pemimpin mengupayakan partisipasi sukarela para bawahannyada
lam usaha mencapai tujuan organisasi. Gibson et al. (1991:364)memberikan definisi kepemi
mpinan sebagai kemampuan untukmempengaruhi motivasi atau kompetensi individu-individ
u lainnya dalamsuatu kelompok. Ketiga definisi tersebut hanyalah sebagian dari definisidefini
si yang ada. Sedangkan dalam kaitannya dengan TQM, definisi yangdiberikan oleh Goetsch d
an Davis (1994:192) adalah bahwa kepemimpinanmerupakan kemampuan untuk membangkit
kan semangat orang lain agarbersedia dan memiliki tanggung jawab total terhadap usaha men
capai ataumelampaui tujuan organisasi.
Definisi-definisi di atas pada hakikatnya mengandung kesamaan,dimana konsep dasar
nya berkaitan dengan penerapannya dalam TQM, yaitumembangkitkan motivasi atau semang
at orang lain, yaitu dengan jalanmemberikan inspirasi atau mengilhami. Konsep ini mengand
ung pengertianbahwa motivasi-motivasi tersebut telah ada dalam diri tiap karyawan danmotiv
asi yang ada tersebut bukanlah sekedar tanggapan temporer terhadaprangsangan eksternal.
Kepemimpinan merupakan suatu konsep abstrak, tetapi hasilnya nyata. Kadangkala
kepemimpinan mengarah pada seni, tetapi seringkali pula berkaitan dengan ilmu. Pada
kenyataan kepemimpinan merupakan seni sekaligus ilmu.
1. Gaya Kepemimpinan
Gaya kepemimpinan adalah salah satu cara yang digunakan pemimpin dalam
berintraksi dengan bawahannya. (Edward Sallis, 2010: 170) Umumnya dikenal lima macam
gaya kepemimpinan, yaitu otokratis, demokratis, partisifatif, orientasi pada tujuan dan
situasional. Kepemimpinan Otokritas Kepemimpinan Demokratis Kepemimpinan Partisifatif
Kepemimpinan Situasional
2. Gaya Kepemimpinan Dalam Konteks Tqm
Gaya kepemimpinan yang tepat dalam konteks TQM adalah kepemimpinan
partisipatif yang lebih tinggi level/ tingkatannya. Kepemimpinan partisiptif dalam pandangan
tradisional meliputi usaha mencari masukan dari karyawan. Sedangkan dalam pandangan
TQM meliputi upaya mencari masukan dari karyawan yang diberdayakan,
mempertimbangkan masukan tersebut, dan bertindak berdasarkan masukan itu. Agar para

4
bawahan respek terhadapnya dan bersedia mengikutinya, maka ada beberapa karakteristik
yang harus dimiliki oleh manajer di antaranya meliputi: Rasa tanggung jawab yang besar.
Disiplin pribadi Bersifat jujur Memiliki kredibilitas tinggi Menggunakan akal sehat, sehingga
dapat menentukan kapan harus bersikap fleksibel dan kapan harus bersikap tegas Memiliki
energi dan stamina tinggi Memegang teguh komitmen terhadap tujuan organisasi, setiap
orang yang bekerja dengannya dan terhadap pengembangan pribadi dan profesionalnya
secara berkesinambungan Setia dan tabah dalam menghadapi segala situasi, termasuk situasi
yang paling sulit.
.
 Prinsip-Prinsip Dasar Kepemimpinan
Prinsip, sebagai paradigma terdiri dari beberapa ide utama berdasarkan motivasi
pribadi dan sikap serta mempunyai pengaruh yang kuat untuk membangun dirinya atau
organisasi.  Menurut Stephen R. Covey, prinsip adalah bagian dari suatu kondisi, realisasi dan
konsekuensi. Mungkin prinsip menciptakan kepercayaan dan berjalan  sebagai sebuah
kompas/petunjuk yang tidak dapat dirubah. Prinsip merupakan suatu  pusat atau sumber
utama sistem pendukung kehidupan yang ditampilkan dengan 4 dimensi seperti;
keselamatan, bimbingan, sikap yang bijaksana, dan kekuatan.   

Karakteristik seorang pemimpin didasarkan kepada prinsip-prinsip (Stephen R. Coney)


sebagai berikut:
 
1. Seorang yang belajar seumur hidup
Tidak hanya melalui pendidikan formal, tetapi juga diluar sekolah. Contohnya, belajar
melalui membaca, menulis, observasi, dan mendengar. Mempunyai pengalaman yang baik
maupun yang buruk sebagai sumber belajar.

2. Berorientasi pada pelayanan


Seorang pemimpin tidak dilayani tetapi melayani, sebab prinsip pemimpin dengan
prinsip melayani berdasarkan karier sebagai tujuan utama.  Dalam memberi pelayanan,
pemimpin seharusnya lebih berprinsip pada pelayanan yang baik.

3. Membawa energi yang positif


Setiap orang mempunyai energi dan semangat. Menggunakan energi yang positif
didasarkan pada keikhlasan dan keinginan mendukung kesuksesan orang lain. Untuk itu
dibutuhkan energi positif untukmembangun hubungan baik. Oleh karena itu, seorang
pemimpin harus dapat menunjukkan energi yang positif, seperti:

a. Percaya pada orang lain


Seorang pemimpin mempercayai orang lain termasuk staf bawahannya, sehingga mereka
mempunyai motivasi dan mempertahankan pekerjaan yang baik. Oleh karena itu,
kepercayaan harus diikuti dengan kepedulian.

b. Keseimbangan dalam kehidupan


Seorang pemimpin harus dapat menyeimbangkan tugasnya. Berorientasi kepada prinsip
kemanusiaan dan keseimbangan diri antara kerja dan olah raga, istirahat dan rekreasi.
Keseimbangan juga berarti seimbang antara kehidupan dunia dan akhirat.

c. Melihat kehidupan sebagai tantangan

5
Kata ‘tantangan’ sering di interpretasikan negatif. Dalam hal ini tantangan berarti
kemampuan untuk menikmati hidup dan segala konsekuensinya. Sebab kehidupan adalah
suatu tantangan yang dibutuhkan, mempunyai rasa aman yang datang dari dalam dirisendiri.
Rasa aman tergantung pada inisiatif, ketrampilan, kreatifitas, kemauan, keberanian,
dinamisasi dan kebebasan.

d. Sinergi
Orang yang berprinsip senantiasa hidup dalam sinergi dan satu katalis perubahan. Mereka
selalu mengatasi kelemahannya sendiri dan lainnya.  Sinergi adalah kerja kelompok dan
memberi keuntungan kedua belah pihak. Seorang pemimpin harus dapat bersinergis dengan
setiap orang atasan, staf, teman sekerja.

e. Latihan mengembangkan diri sendiri


Seorang pemimpin harus dapat memperbaharui diri sendiri untuk mencapai
keberhasilan yang tinggi.  Jadi dia tidak hanya berorientasi pada proses.  
 

B. KERJA SAMA TIM


Kerja sama tim merupakan salah satu unsur fundamental dalam TQM. Tim
merupakan sekelompok orang yang memiliki tujuan dan pencapaian target bersama.
Kepuasan yang dicapai melalui sebuah tim dihasilkan dari menguatnya sistem nilai seseorang
setelah adanya sharing nilai. Selain itu individu juga mendapatkan kekuatan psikologis
karena adanya kebersamaan. Tujuan dibentuknya tim adalah untuk mengumpulkan sumber
daya kolektif guna mencapai keputusan yang lebih baik, dengan asumsi bahwa kemampuan
dan pengalaman anggota dapat dimanfaatkan secara optimal. Kombinasi antara skill akan
mempermudah proses kerja dan juga akan lebih mampu menciptakan serta mengembangkan
gagasan daripada pekerjaan itu dikerjakan sendiri.
 Pentingnya Kerjasama Tim
 
Sebuah tim diawali ketika dua orang bertemu dan saling berbagi, saling mencukupi untuk
mencapai tujuan bersama yang telah disepakati bersama. Dalam bahasa Inggris, TEAM
diartikan sebagai “Together Everyone Achieve More” yang dalam bahasa Indonesia berarti
Setiap Orang Bersama-sama Berprestasi Lebih. Inti dari sebuah tim adalah masing-masing
individu memiliki ketertarikan dengan yang lain untuk bekerja sama, bekerja lebih baik
dengan aturan yang jelas, dimana satu bagian individu menjadi bagian dari individu lainnya.
Ciri-ciri tim yang solid dan produktif adalah memiliki visi dan misi yang jelas, ada
pembagian tugas dan tanggung jawab, saling menjaga dan memberikan kepercayaan serta
memiliki aturan dan disiplin dalam bekerja.
 Karakteristik Tim
- Harus memiliki tujuan bersama yang jelas. Apapun bentuk tujuannya, usaha untuk
mencapai
 tujuan tersebut merupakan alasan keberadaan suatu tim.
- Adanya kerjasama untuk mencapai tujuan.
 
Kerjasama tim sangat diperlukan karena kualitas keputusan dan tingkat kreativitas yang
dihasilkan oleh sebuah tim, jauh lebih baik daripada kualitas dan kreativitas yang

6
dihasilkanoleh rata-rata individu yang bekerja sendirian. Keuntungan tim adalah adanya
kekuatan kerjasama.

B. FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT


a. FAKTOR PENDUKUNG KERJASAMA TIM
Faktor-Faktor Yang Mendasari Perlunya Dibentuk Suatu Tim Adalah: Pemikiran dari 2 orang
atau lebih cenderung lebih baik daripada pemikiran satu orang saja. Konsep sinergi (1+1 > 2),
yaitu bahwa hasil keseluruhan (tim) jauh lebih baik daripada sejumlah bagiannya (anggota
individual). Anggota Tim dapat saling mengenal dan saling percaya, sehingga dapat saling
membantu. Kerja sama tim dapat menyebabkan komunikasi terbina dengan baik.
Suatu tim biasanya juga memberikan perbaikan-perbaikan permanen dalam proses dan
operasi-operasi. Dalam sebuah tim, orang-orang merasa lebih nyaman untuk mengajukan
masalahmasalah yang terjadi dan dapat dengan segera memperoleh bantuan dari pekerja-
pekerja lainnya berupa solusi-solusi yang akan digunakan untuk menanggulangi masalah-
masalah yang dihadapi. Secara umum terdapat tiga jenis tim :
a. Tim Perbaikan Mutu (Quality Improvement Teams atau (QITs)
b. Tim Penyelesaian Masalah (Problem Solving Teams atau (PSTs)
c. Tim Kerja Biasa (Natural Work Teams atau NWTs)
Pembentukan suatu tim tidak berjalan dengan sendirinya, untuk itu diperlukan usaha
mengatasi faktor-faktor yang dapat menghambat kesuksesan kerja sama tim dan dibutuhkan
pula berbagai upaya agar tim dapat mencapai misi dan tujuan pembentukannya. Disini di
utarakan paling tidak ada 10 kunci keberhasilan kerjasa sama tim : Saling ketergantungan
Perluasan tugas Penjajaran (menyisihkan sikap individualis) Memakai bahasa yang umum
Kepercayaan Kepemimpinan/ keanakbuahan yang dibagi rata Keterampilan pemecahan
masalah Keterampilan menangani konflik Penilaian/ tindakan Perayaan.
b. FAKTOR PENGHAMBAT KERJASAMA TIM
Faktor-Faktor Penghambat Kesuksesan Kerja Sama Tim Selain hal-hal yang pendukung,
factor-faktor yang bisa menghambat dalam kerjasama tim juga perlu diperhatikan sebab
orang-orang dalam membangun kerja sama tim seringkali tidak dapat berjalan sebagaimana
yang diharapkan. Penyebab utamanya adalah faktor manusia. Beberapa aspek di antaranya
adalah: Identitas pribadi anggota tim Hubungan antar anggota tim Identitas tim di dalam
organisasi.
Menurut Patrick Lencioni, terdapat 5 hambatan yang membuat tim menjadi tidak kohesif dan
efektif:

1. Kurangnya kepercayaan antar anggota tim. Pada dasarnya, hambatan ini terjadi karena
anggota tim tidak bersedia menampilkan sisi rentannya kepada sesama anggota tim. Mereka
tidak mau terbuka mengenai kelemahan dan kekurangan diri, kesalahan yang dilakukan, serta
kebutuhan untuk meminta bantuan rekan-rekannya. Keadaan ini membuat tim kesulitan untuk
membangun kepercayaan yang merupakan fondasi penting dalam kerja sama tim.

2. Ketakutan terhadap konflik. Tim yang tidak saling percaya satu sama lain, tidak akan

7
bersedia untuk terlibat dalam konflik yang terbuka dan konstruktif. Mereka lebih memilih
untuk menyimpan pendapat yang mereka miliki ketimbang berdebat dengan rekan satu
timnya. Anggota tim memilih untuk mempertahankan keharmonisan (palsu) dalam tim.

3. Kurangnya komitmen dalam tim. Keengganan tim untuk terlibat dalam konflik
mengakibatkan kurangnya komitmen anggota terhadap tim. Komitmen dalam konteks kerja
sama tim berfokus pada pembuatan rencana dan pengambilan keputusan. Ketika anggota tim
tidak memberikan pendapatnya dalam diskusi (karena takut terlibat konflik), mereka akhirnya
tidak benar-benar terlibat dalam keputusan yang diambil oleh tim.

4. Menghindari pertanggungjawaban. Tanpa adanya komitmen terhadap perencanaan dan


pengambilan keputusan yang diambil oleh tim, anggota tim tidak dapat meminta
pertanggungjawaban kepada rekan kerjanya. Mereka ragu-ragu untuk memberikan feedback
kepada rekan kerja terkait dengan performanya dalam tim. Mereka memilih untuk tidak
mengingatkan rekan kerjanya mengenai standar performa yang tinggi demi menghindari
ketidaknyamanan antar anggota tim.

5. Ketidakpedulian terhadap hasil yang diperoleh tim. Tanpa adanya pertanggungjawaban,


anggota tim akhirnya lebih fokus pada tujuan pribadi ketimbang tujuan tim. Kegagalan untuk
meminta pertanggungjawaban kepada rekan kerja, menciptakan lingkungan dimana anggota
tim tidak peduli terhadap hasil yang diperoleh secara tim. Mereka cenderung mencari
pengakuan untuk diri sendiri dengan mengorbankan tujuan tim.

C. MEMBANGUN KERJASAMA TIM YANG BAIK

Agar Kerjasama dapat berjalan dengan baik maka kita harus dapat membangun tim yang
baik, dengan cara:
1) Bergerak ke arah yang sama secara bersama-sama.
    Untuk membangun sebuah tim yang baik, setiap anggota tim harus mengetahui tujuan
tim dan memiliki persepsi yang sama tentang arti dari tujuan tim tersebut.
2) Perjelas Keahlian dan Tanggung Jawab Anggota Tim. ( Job Description)
    - Setiap anggota tim harus mengetahui tugas dan tanggung jawab secara personal.
    - Setiap anggota tim harus mengetahui cara dan melakukan tugas teknis mereka.
    -Setiap anggota tim harus mengerti dan memahami peraturan dasar yang dibangun
berdasarkan tujuan tim.
3) Hindari Masalah yang Dapat Diprediksi
   Jangan mengambil risiko dengan tetap melakukan suatu proses yang memungkinkan
terjadinya kegagalan.
4) Gunakan Segala Peraturan, Panduan atau Prosedur Sebagai Alat Pengukur
    Peraturan, Panduan atau Prosedur dapat menjelaskan bagaimana tim ingin bekerjasama.
Peraturan tim harus diperhitungkan sebagai konsep yang hidup dan dinamis, yang dapat
dilakukan dengan meluangkan waktu untuk membicarakannya, mengubah peraturan/
panduan jika tidak berfungsi dan buatlah dokumen mengenai perubahan tersebut. Jika terjadi
pelanggaran terhadap Peraturan/Panduan harus langsung dibicarakan, setiap anggota harus
bertanggung jawab terhadap kinerja tim dan juga bekerja keras untuk mencapai tujuan tim.
5) Membantu Rekan Baru dalam Tim
    Yang dibutuhkan oleh anggota baru adalah

8
    - Memperoleh gambaran jelas tentang cara kerja, norma dan nilai-nilai tim.
    - Orientasi tentang budaya tim.
 Untuk membantu rekan baru dalam tim fokuskan pada hal dasar terlebih dahulu.
Jangan berasumsi bahwa rekan baru akan otomatis mengerti apa yang sedang terjadi.
6) Selalu Bekerjasama
    Ketika seseorang berkerjasama untuk memecahkan suatu masalah maka pandangan
dan interprestasi masalah yang berbeda ditambah kenyataan dan pengetahuan yang berbeda
akan menciptakan solusi yang lebih baik.
masalah harus ditangani.
7) Hindari Pemecahan Masalah dengan Kompromi
      Kompromi adalah apa yang terjadi ketika tim mencapai keputusan yang tidak disetujui
sebagian anggota atau mereka tidak benar-benar perduli pada keputusan itu.
Agar keputusan kompromi dapat berguna dan berjalan dengan baik :
- Perhatikan Kompromi. Ketika mengambil keputusan haris dipertanyakan bagaimana
perasaan tim. Apabila anggota tim setuju maka keputusan dapat dilaksanakan tetapi apabila
tidak setuju maka ada baiknya menimbang kembali keputusan tersebut.
- Perhatikan Penerapannya. Pastikan keputusan yag dicapai melalui kompromi diterapkan
seefektif dan seefisien mungkin.
- Jangan jadikan keputusan kompromi sebagai kebiasaan. Sebagian anggota akan merasa
diacuhkan. Semangat dan komitmen akan jatuh.
8) Carilah Kesamaan Pandangan dengan Pengambilan Keputusan secara Konsensus
      Konsensus adalah melakukan diskusi yang mengacu pada pemecahan masalah,
menciptakan sudut pandang yang sama terhadap masalah dan hambatan, serta memikirkan
tindakan yang paling mungkin dilakukan berdasarkan suatu kondisi tertentu. Manfaatkan
Pertentangan Sebagai Langkah Membangun Kreativitas
      Tim adalah sekelompok orang yang berkerjasama untuk meraih tujuan bersama.
Kenyataannya, setiap orang berbeda. Setiap orang di dalam tim berasal dari tempat yang
berbeda, memiliki pendidikan, pekerjaan, pengalaman, dan kegemaran yang berbeda. Apa
yang menjadi jelas dan penting bagi pihak lain belum tentu jelas dan penting juga bagi pihak
lain. Cara mengatasi perbedaan adalah dengan menghadapi perbedaan tanpa emosi, dengan
tidak memandang perbedaan sebagai serangan pribadi. Perbedaan harus dihadapi dengan
dewasa dan profesional.
9) Saling Percaya
 Bagaimana tim membangun kepercayaan :
      - Tepati janji anda tanpa ragu.
      - Pastikan apa yang anda katakan dan informasi yang anda bawa merupakan
informasi terkini dan akurat.
      - Lakukan tugas anda dengan sungguh-sungguh. Orang cenderung mempercayai orang
yang kompeten dan punya disiplin diri.
      - Selesaikan tugas anda dengan kualitas dan akurasi yang baik.
      - Bergaul dengan oranglain. Apakah anda akan mempercayai indovidu yang cenderung
enggan bersosialisasi?
      - Kerjasama dengan oranglain dalam mengambil keputusan. Tunjukkan fleksibilitas dan
kreativitas.

9
      - Biasanya orang akan mengerjakan segala sesuatu dengan baik dan bertanggung jawab
apabila dia merasa dipercaya.
10) Adakan Rapat dengan Baik
      Susun agenda rapat dan lakukanlah rapat secara baik.
11) Saling Memberi Penghargaan
      Hasil penelitian yang telah dilakukan berulang kali menunjukkan bahwa uang bukanlah
motivator paling penting dalam pekerjaan. Faktor nomor satu yang memotivasi adalah bahwa
mereka telah berkontribusi terhadap pekerjaan yang menarik. Selain itu tanggung jawab
tambahan juga dapat merupakan bentuk tanda kepercayaan dan keyakinan. Dan jangan lupa
untuk mengucapkan “Terimakasih”.

10
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Robbins (1991) mendefinisikan kepemimpinan sebagai kemampuanuntuk mempengar
uhi sekelompok anggota agar bekerja mencapai tujuandan sasaran yang ditetapkan.
Kerja sama tim merupakan salah satu unsur fundamental dalam TQM. Tim
merupakan sekelompok orang yang memiliki tujuan dan pencapaian target bersama.
Kepuasan yang dicapai melalui sebuah tim dihasilkan dari menguatnya sistem nilai seseorang
setelah adanya sharing nilai.
Faktor-Faktor Yang Mendasari Perlunya Dibentuk Suatu Tim Adalah: Pemikiran dari
2 orang atau lebih cenderung lebih baik daripada pemikiran satu orang saja. Konsep sinergi
(1+1 > 2), yaitu bahwa hasil keseluruhan (tim) jauh lebih baik daripada sejumlah bagiannya
(anggota individual). Anggota Tim dapat saling mengenal dan saling percaya, sehingga dapat
saling membantu. Kerja sama tim dapat menyebabkan komunikasi terbina dengan baik.
Faktor-Faktor Penghambat Kesuksesan Kerja Sama Tim Selain hal-hal yang pendukung,
factor-faktor yang bisa menghambat dalam kerjasama tim juga perlu diperhatikan sebab
orang-orang dalam membangun kerja sama tim seringkali tidak dapat berjalan sebagaimana
yang diharapkan. Penyebab utamanya adalah faktor manusia. Beberapa aspek di antaranya
adalah: Identitas pribadi anggota tim Hubungan antar anggota tim Identitas tim di dalam
organisasi.

11
DAFTAR PUSTAKA
https://docplayer.info/49743421-Kepemimpinan-dan-kerjasama-tim.html
http://septianludy.blogspot.com/2014/07/kepemimpinan-dan-kerjasama-tim.html
https://www.im-cons.com/post/5-cara-mengatasi-hambatan-dalam-tim-atasi-hambatan-
bangun-tim-yang-kohesif-dan-efektif

12

Anda mungkin juga menyukai