Disusun Oleh :
”.
Pada kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada dosen mata
kuliah Manajemen Mutu Terpadu yang telah memberikan tugas terhadap saya.
Saya jauh dari sempurna dan ini merupakan langkah yang baik dari studi yang sesungguhnya.
Oleh karena itu, keterbatasan waktu dan kemampuan saya, maka kritik dan saran yang
membangun senantiasa saya harapkan semoga makalah ini dapat berguna bagi saya pada
khususnya dan pihak lain yang berkepentingan pada umumnya.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................................
DAFTAR ISI......................................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................................
A. Latar Belakang.......................................................................................................................
B. Rumusan Masalah..................................................................................................................
C. Tujuan ...................................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................................
A. Kesimpulan............................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tuntutan masalah peningkatan mutu pendidikan dipandang perlu mendapatkan perhatian
yang serius dari berbagai pihak. Rendahnya mutu pendidikan merupakan permasalahan yang
harus segera ditangani untuk ditindaklanjuti dan segera untuk mengadakan pembenahan dan
perubahan di berbagai sektor terutama manajemen sebagai bagian dari upaya meningkatkan
mutu pendidikan. Pendidikan di Indonesia masih tertinggal dengan negara tetangga yang
menduduki peringkat 5 dari 10 negara yang ada di ASEAN. Apabila dikaji lebih dalam
menurunnya mutu pendidikan ini, maka bisa dilihat diantaranya bagaimana seorang
pemimpin kepala sekolah menjalankan perannya dan sistem nanajemen yang dipergunakan
di sekolah yang menyangkut kegiatan pembelajaran, manajemen sekolah, partisipasi
masyarakat, dan strategi yang dilakukan dalam meningkatkan mutu pendidikan.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Pemimpin mengkomunikasikan visi & misi?
2. Bagaimana Merefleksi sikap pemimpin dalam mengembangkan sebuah budaya?
3. Apa Fungsi kepemimpinan dalam peningkatan mutu pendidikan?
4. Bagaimana Menggerakan Guru/Memotovasi pendidik dalam MMT?
C. Tujuan
1. Menjelaskan tentang Pemimpin mengkomunikasikan visi & misi
2. Menjelaskan tentang Merefleksi sikap pemimpin dalam mengembangkan sebuah
budaya
3. Menjelaskan Fungsi kepemimpinan dalam peningkatan mutu pendidikan
4. Menjelaskan tentang Menggerakan Guru/Memotovasi pendidik dalam MMT
BAB II
PEMBAHASAN
Untuk meningkatkan mutu pendidikan diperlukan pemimpin yang dapat menjalankan fungsi-fungsi
tersebut.
Dalam upaya mewujudkan pendidikan yang bermutu di sekolah dibutuhkan kepala sekolah yang
menjalankan fungsi-fungsi tersebut dengan optimal. Menurut Hadari Nawawi (1995), fungsi
kepemimpinan berhubungan langsung dengan situasi sosial dalam kelompok kehidupan masing-
masing yang mengisyaratkan bahwa setiap pemimpin berada didalam, bukan di luar situasi sosial
dan harus berusaha menjadi situasi sosial di dalam orgnaisasinya.
D. Menggerakan Guru/Memotovasi pendidik dalam MMT
Faktor yang cukup menentukan mutu pendidikan antara lain motivasi dan kinerja guru.
Motivasi kerja dan kinerja guru yang baik akan mendukung tercapainya pendidikan yang
bermutu.
Guru memegang peran utama pendidikan. Tanpa peran aktif guru, kebijakan pembaruan
pendidikan secanggih apapun tetap akan sia-sia. Sebagus apa pun dan semodern apapun
sebuah kurikulum dan perencanaan strategis pendidikan dirancang, jika tanpa guru yang
berkualitas,maka tidak akan membuahkan hasil optimal. Artinya, pendidikan yang baik dan
unggul tetap akan bergantung pada kondisi mutu guru. Maka dapat dikatakan untuk
memperbaiki mutu pendidikan pertama- tama tergantung pada perbaikan perekrutan,
pelatihan, status sosial, dan kondisi personal, prospek professional, dan motivasi yang tepat
pada guru jika ingin memenuhi harapan.
Berdasarkan beberapa pandangan di atas, mutu pendidikan selalu mengacu pada segala
sesuatu yang menentukan kepuasan, sehingga pendidikan yang bermutu merupakan
pendidikan yang produknya sesuai dengan keinginan pelanggan, dapat dimanfaatkan dengan
baik, serta dihasilkan dengan cara yang baik dan benar.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa mutu pendidikan dipengaruhi oleh faktor performance
(kinerja), motivation (motivasi), abilities (kemampuan), knowledge (pengetahuan), skill
(keterampilan), attitude (sikap), behavior (perilaku) dan situation (situasi) dari para guru
dan personal dalam organisasi pndidikan.
DAFTAR PUSTAKA
B.Uno, Hamzah. Teori Motivasi dan Pengukurannya (Analisis di Bidang Pendidikan). Jakarta:
Bumi Aksara, 2010.
Choliq MT, Abdul. Panduan Perkuliahan Manajemen Mutu Terpadu(Total Quality Management ),
t.t.p. : t.p., t.t.
Nasution, M.N. Manajemen Mutu Terpadu (Total Quality Management). Jakarta: Ghalia
Indonesia, 2001.