Anda di halaman 1dari 9

Makalah Manajemen Mutu Terpadu

Peran pemimpin Pendidikan & Kepemimpinan dalam mutu Pendidikan

Dosen : Prof. Dr. Novianty Djafri, S.Pd.I, M.Pd.I

Disusun Oleh :

Meilan Utia (131420039)


Kelas 5B

JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO


KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT , yang atas rahmatnya dan karunianya saya
dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya . Adapun judul dari makalah ini adalah
“Peran pemimpin Pendidikan & Kepemimpinan dalam mutu Pendidikan

”.

Pada kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada dosen mata
kuliah Manajemen Mutu Terpadu yang telah memberikan tugas terhadap saya.

Saya jauh dari sempurna dan ini merupakan langkah yang baik dari studi yang sesungguhnya.
Oleh karena itu, keterbatasan waktu dan kemampuan saya, maka kritik dan saran yang
membangun senantiasa saya harapkan semoga makalah ini dapat berguna bagi saya pada
khususnya dan pihak lain yang berkepentingan pada umumnya.

Gorontalo, 25 Oktober 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................................

DAFTAR ISI......................................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................................

A. Latar Belakang.......................................................................................................................
B. Rumusan Masalah..................................................................................................................
C. Tujuan ...................................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................................

A. Pemimpin mengkomunikasikan visi & misi..........................................................................


B. Merefleksi sikap pemimpin dalam mengembangkan sebuah budaya...................................
C. Fungsi kepemimpinan dalam peningkatan mutu pendidikan................................................
D. Menggerakan Guru/Memotovasi pendidik dalam MMT.......................................................

BAB III PENUTUP...........................................................................................................................

A. Kesimpulan............................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tuntutan masalah peningkatan mutu pendidikan dipandang perlu mendapatkan perhatian
yang serius dari berbagai pihak. Rendahnya mutu pendidikan merupakan permasalahan yang
harus segera ditangani untuk ditindaklanjuti dan segera untuk mengadakan pembenahan dan
perubahan di berbagai sektor terutama manajemen sebagai bagian dari upaya meningkatkan
mutu pendidikan. Pendidikan di Indonesia masih tertinggal dengan negara tetangga yang
menduduki peringkat 5 dari 10 negara yang ada di ASEAN. Apabila dikaji lebih dalam
menurunnya mutu pendidikan ini, maka bisa dilihat diantaranya bagaimana seorang
pemimpin kepala sekolah menjalankan perannya dan sistem nanajemen yang dipergunakan
di sekolah yang menyangkut kegiatan pembelajaran, manajemen sekolah, partisipasi
masyarakat, dan strategi yang dilakukan dalam meningkatkan mutu pendidikan.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Pemimpin mengkomunikasikan visi & misi?
2. Bagaimana Merefleksi sikap pemimpin dalam mengembangkan sebuah budaya?
3. Apa Fungsi kepemimpinan dalam peningkatan mutu pendidikan?
4. Bagaimana Menggerakan Guru/Memotovasi pendidik dalam MMT?

C. Tujuan
1. Menjelaskan tentang Pemimpin mengkomunikasikan visi & misi
2. Menjelaskan tentang Merefleksi sikap pemimpin dalam mengembangkan sebuah
budaya
3. Menjelaskan Fungsi kepemimpinan dalam peningkatan mutu pendidikan
4. Menjelaskan tentang Menggerakan Guru/Memotovasi pendidik dalam MMT
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pemimpin mengkomunikasikan visi & misi


Visi dan misi merupakan sebuah tolok ukur untuk mencapai kesuksesan dan kemajuan
perusahaan, sehingga dalam praktiknya, perusahaan memiliki dasar dalam membuat
kebijakan dan aturan untuk kepentingan perusahaan maupun karyawan.
Membuat pernyataan visi ternyata ada seninya juga. Visi bisa diartikan sebuah pandangan
atau rencana dalam jangka panjang yang ingin dicapai oleh sebuah perusahaan.
Visi sebuah perusahaan biasanya cenderung singkat, namun mampu mencakup keseluruhan
cita-cita dan tujuan yang ingin dicapai oleh sebuah perusahaan. Setidaknya, sebuah
pernyataan visi yang powerful harus memiliki karakter-karakter penting berikut ini :
1. Mendeklarasikan jati diri
Pernyataan visi yang terlalu umum sama sekali bukanlah visi yang powerful, yang
bahkan bisa jadi membuat para karyawannya kehilangan kepercayaan terhadap
keunggulan perusahaan di mana mereka bekerja.
Visi yang baik seharusnya juga menjelaskan dalam bahasa sederhana mengenai jati diri
perusahaan, apa yang membuatnya berbeda dari perusahaan-perusahaan sejenis yang
lain.
2. Memuat nilai hidup
Visi Martin Luther King, Jr. “I Have a Dream”, misalnya, memuat nilai-nilai yang jelas,
yakni perusahaan, kebebasan dan martabat.
Akan lebih mudah untuk Anda fokus dan tetap termotivasi ketika visi Anda terkait erat
dengan apa yang benar-benar Anda pedulikan, yakni nilai-nilai hidup.
Dalam konteks perusahaan keuangan, misalnya, maka Anda bisa saja memuat nilai-nilai
seperti akurasi dan kredibilitas dalam visi Anda.
Atau jika usaha Anda bergerak di dunia hiburan, maka nilai-nilai seperti “fun” atau
keamanan bisa dimasukkan dalam visi.
3. Proaktif
Sebuah visi sebaiknya proaktif. Dengan kata lain, visi tersebut memang muncul dari sikap yang
selalu melihat ke depan, apa yang memang Anda ingin capai, dan apa yang Anda pikir bisa Anda
lakukan.
Visi seperti ini pada akhirnya akan melahirkan tindakan-tindakan yang positif juga.
Lain halnya apabila visi itu reaktif, yang timbul dari negativitas, seperti ingin menjatuhkan
kompetitor.
Visi seperti ini biasanya bukannya membuat seseorang bersemangat namun justru menguras
energi. Bukannya fokus pada apa yang diri bisa lakukan, ia justru fokus pada pihak lain.
4. Berorientasi pada hasil
Sebuah visi yang baik sebaiknya menggambarkan secara jelas akan seperti apa masa
depan (perusahaan) Anda.
Visi adalah gambaran dari hasil akhir, apa yang akan terjadi atau Anda dapatkan saat
Anda mencapai tujuan. Sebuah visi sama sekali tidak menyertakan proses yang harus
Anda lalui untuk sampai ke tujuan. Sebuah visi adalah murni sebuah target.
5. Disupport Dukungan
Ketika jalannya perusahaan dipimpin oleh sebuah visi, peran kepemimpinan secara
alami bergeser dari “controlling and managing” ke “supporting and enabling”.
Ketika setiap orang dalam perusahaan memahami visi yang telah ditetapkan bersama,
mengabdikan dirinya pada visi tersebut, dan paham benar akan peran dan fungsinya,
maka mereka seharusnya dipercaya untuk mengambil keputusan.
6. Never-ending
Sebuah visi sebaiknya ditetapkan untuk memotivasi diri agar selalu memberikan dan
melakukan yang terbaik, bukan untuk memenuhi tujuan tertentu. Tanpa dibatasi waktu
atau angka, ia memberikan tuntunan tanpa akhir kepada seseorang.
Oleh sebab itu, hindari menggunakan angka atau periode waktu tertentu dalam sebuah
pernyataan visi.
Jika memang diperlukan, angka dan periode waktu itu mungkin bisa dimasukkan dalam
sub-sub tujuan yang ditetapkan untuk membawa Anda kepada visi yang ditetapkan.
B. Merefleksi sikap pemimpin dalam mengembangkan sebuah budaya
Pemimpin memiliki kontribusi sebagai pencipta dan membentuk budaya organisasi, karena
memiliki kemampuan dan kekuasaan untuk melakukannya. Selain itu, pemimpin memiliki
visi dan misi, kemudian memberikan contoh dan menyebarkannya yang kemudian diikuti
oleh bawahannya.
C. Fungsi kepemimpinan dalam peningkatan mutu pendidikan
Sondang P. Siagian dalam Saidah (2018) mengatakan beberapa fungsi kepemimpinan
sebagai berikut:
1) Pimpinan sebagai penentu arah dalam usaha pencapaian tujuan;
2) pemimpin sebagai wakil dan juru bicara organisasi dalam hubungan dengan pihak-pihak
di luar organisasi;
3) pemimpin sebagai komunikator yang efektif;
4) pemimpin sebagai mediator, khususnya dalam hubungan ke dalam, terutama dalam
menangani situasi konflik; dan
5) pemimpin sebagai integrator yang efektif, rasional, objektif dan netral.

Untuk meningkatkan mutu pendidikan diperlukan pemimpin yang dapat menjalankan fungsi-fungsi
tersebut.
Dalam upaya mewujudkan pendidikan yang bermutu di sekolah dibutuhkan kepala sekolah yang
menjalankan fungsi-fungsi tersebut dengan optimal. Menurut Hadari Nawawi (1995), fungsi
kepemimpinan berhubungan langsung dengan situasi sosial dalam kelompok kehidupan masing-
masing yang mengisyaratkan bahwa setiap pemimpin berada didalam, bukan di luar situasi sosial
dan harus berusaha menjadi situasi sosial di dalam orgnaisasinya.
D. Menggerakan Guru/Memotovasi pendidik dalam MMT
Faktor yang cukup menentukan mutu pendidikan antara lain motivasi dan kinerja guru.
Motivasi kerja dan kinerja guru yang baik akan mendukung tercapainya pendidikan yang
bermutu.
Guru memegang peran utama pendidikan. Tanpa peran aktif guru, kebijakan pembaruan
pendidikan secanggih apapun tetap akan sia-sia. Sebagus apa pun dan semodern apapun
sebuah kurikulum dan perencanaan strategis pendidikan dirancang, jika tanpa guru yang
berkualitas,maka tidak akan membuahkan hasil optimal. Artinya, pendidikan yang baik dan
unggul tetap akan bergantung pada kondisi mutu guru. Maka dapat dikatakan untuk
memperbaiki mutu pendidikan pertama- tama tergantung pada perbaikan perekrutan,
pelatihan, status sosial, dan kondisi personal, prospek professional, dan motivasi yang tepat
pada guru jika ingin memenuhi harapan.
Berdasarkan beberapa pandangan di atas, mutu pendidikan selalu mengacu pada segala
sesuatu yang menentukan kepuasan, sehingga pendidikan yang bermutu merupakan
pendidikan yang produknya sesuai dengan keinginan pelanggan, dapat dimanfaatkan dengan
baik, serta dihasilkan dengan cara yang baik dan benar.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa mutu pendidikan dipengaruhi oleh faktor performance
(kinerja), motivation (motivasi), abilities (kemampuan), knowledge (pengetahuan), skill
(keterampilan), attitude (sikap), behavior (perilaku) dan situation (situasi) dari para guru
dan personal dalam organisasi pndidikan.
DAFTAR PUSTAKA
B.Uno, Hamzah. Teori Motivasi dan Pengukurannya (Analisis di Bidang Pendidikan). Jakarta:
Bumi Aksara, 2010.
Choliq MT, Abdul. Panduan Perkuliahan Manajemen Mutu Terpadu(Total Quality Management ),
t.t.p. : t.p., t.t.
Nasution, M.N. Manajemen Mutu Terpadu (Total Quality Management). Jakarta: Ghalia
Indonesia, 2001.

Anda mungkin juga menyukai