Anda di halaman 1dari 53

Neraca Energi

MK Prinsip Teknik Pangan


Ir. I Putu Candra, M.P.
Topik Bahasan

• Prinsip Dasar
• Kapasitas Panas
• Bentuk Energi
• Neraca Energi Sistem Terbuka
• Nereaca Energi Sistem Tertutup

2
Referensi

• Singh, R. P. & Heldman, D. R. 2009. Introduction to Food


Engineering. New York: Academic Press
• Toledo, R. T. 2009. Fundamental of Food Process Engineering.
New York: AVI Publication Company

3
Prinsip Dasar

• Neraca energi adalah persamaan matematis yang menyatakan


hubungan antara energi masuk dan energi keluar suatu sistem
yang berdasarkan pada satuan waktu operasi.
• Hukum Dasar: “Energi tidak dapat diciptakan/ dimusnahkan,
hanya dapat berubah bentuk dan berpindah dari satu medium ke
medium lainnya”
• Ada dua macam proses dalam perhitungan neraca energi:
• Proses alir yaitu bahan masuk dan keluar sistem secara kontinyu
• Proses batch yaitu bahan masuk dan keluar pada waktu tertentu

4
Skema Proses pada Sistem Batch

5
SKema Proses pada Sistem Kontinyu

6
Kapasitas Panas

• Kapasitas panas (Cp) adalah energi panas yang diperlukan untuk


menaikkan suhu sejumlah zat sebesar 1°C, °F, K, karena energi
bisa dipindahkan dengan cara perpindahan panas dalam suatu
proses.
• Satuan kapasitas panas: kal/g °C, Btu/lb °F, J/g K
• Konversi:

7
Cp untuk Zat Padat
• Untuk zat padat, harga Cp
merukan fungsi temperature

• Dimana T dalam K, Cp dalam


Btu/(lbmol)(°F) atau
kal/(gmol)(°C) dan a, b, c
adalah konstanta.
• Bila dengan harga pendekatan
memakai aturan Kopp, yakni
pada suhu kamar, kapasitas
panas senyawa = kapasitas
panas total unsur-unsur
penyusunnya.

8
Contoh Soal Menghitung Cp

Soal: Hitung Cp Na2SO4.10H2O!

Jawab:
Cp Na2SO4.10H2O = 2(6,2) + 1(5,4) + 4(4) + 20(2,3) + 10(4)

= 119,8 kal/(gmol)(°C)

9
Nilai Cp beberapa Zat

10
Cp untuk Zat Cair

• Untuk larutan dalam air, bila tidak ada data experimental


digunakan Cp air
• Untuk Senyawa hidrokarbon, Cp merupakan fungsi gravity dan T
Cp = (0,355 + 0,128 + 10-20 API) + (0,503 + 0,117 x 10-20API)
x [10-3 T (0,05K + 0,41)] dalam satuan Btu/lb°F

• Untuk zat cair organik

11
Cp untuk Gas

• Uap Minyak Bumi

• Gas

• Gas Ideal

12
Contoh Soal

13
Cp beberapa Zat

14
Cp beberapa Zat dalam keadaan
ideal

15
Neraca Energi
Kerja, W

Aliran massa Aliran massa


Sistem/alat

masuk Volume (V) keluar

Kalor, Q
16
Persamaan Neraca Energi

[ input ] - [ output ] = [ new ] - [ old ] ..............[ 7 - 1]


……. dalam (satuan energi)
akumulasi
Harus diketahui : Harus diketahui :
• Bentuk energi masuk/ keluar • Bentuk energi yg terdapat dlm
• Mekanisme bagaimana sistem
energi masuk/keluar • Bagaimana suatu bentuk energi
(mekanisme transfer) berubah ke bentuk lain/ energi
transisi

17
1. Energi Kinetik, EK

• Energi yg dimiliki suatu sistem karena kecepatannya


relatif terhadap bidang referensi

1
EK = m v2 Energi kinetik total
2

ˆ EK 1 2
EK = = v Energi kinetik per-satuan massa
m 2
dimana: m = massa fluida; v = laju gerak linear

18
Contoh Soal :
Tentukan EK dari aliran air ? Q = 0,001 m3/s
Air
r = 1000 kg/m3

D = 3,0 cm

Basis perhitungan : Q = 0,001 m3/s


p
Luas A = p . D2 4 = [3 cm] 2.éê 1 m ù2
ú =
9
x 10 - 4 p m2
penampang, 4 ë 100 cm û 4

é ù
Q é m ù ê
3
1 ú
kec. alir, v= = ê 0,001 .
ú ê9 ú = 1,415 m s
A ë s û ê x 10 - 4 p m2 ú
ë4 û

é m 3
ù é kg ù
laju alir massa, m = Q . r = ê 0,001 .
ú ê 1000 3 ú
= 1 kg s
ë s û ë m û
19
maka :
2
1 1 é kg ù é mù
EK = m v =2
ê 1 ú . ê 1,415 ú
2 2 ë s û ë s û

= 1,0011
[ ]
kg . m s 2 m
s
N .m
= 1,0011 = 1,0011 J s
s
J
1,0011
ˆ EK s J
EK = = = 1
m kg kg
1
s
2. Energi Potensial, Ep

• Energi yg dimiliki suatu sistem berkaitan dengan


kedudukan sistem bermassa relatif terhadap bidang
referensi, bila sistem tsb. berada dalam medan
gravitasi yang uniform

m = massa sistem
ˆ Ep z = Posisi sistem
Ep = = g.z g = kuat medan ravitasi
m Ep = Energi potensial total

21
Contoh :
storage Jawab :

ˆ Ep g
Ep = = z
m gc

=
[ 32,174 ft s 2 ] ( 40 ft )
z = 40 ft é ft . lbm ù
ê 32,174 2ú
ëê lb f . s ûú
ft . lb f
= 40
lbm

atau

air Bidang é ù
referensi ˆE = 40 ft . lb f ê 1 btu ú
p
lbm ëê 778,2 ft . lb f úû
Pompa btu
= 0,0514
lbm
3. Energi-dalam (internal energy), U

• Energi yg terkandung dalam benda / sistem bermassa


yang terkait dengan energetika atom dan molekul
yang mnyusun benda/ sistem tersebut
• U = merupakan fungsi keadaan (state function), oleh
karena itu harganya terdefenisi secara pasti oleh
keadaan sistem
• U = juga merupakan sifat (property) ekstensive, oleh
karena itu harganya tergantung pada kuantitas sistem

23
Persamaan Energi Total

Energi total
dalam benda = D EK + D E p + D U + (D E p )e + (D E p )m
bermassa
Untuk sistem khusus

(DEp)e = energi medan listrik Bila benda tsb. Berada dalam


(DEp)m = energi medan magnet medan listrik/ magnet

24
Kalor (panas), Q

• Bila suatu benda bertemperatur TS ditempatkan dalam lingkungan


bertemperatur Te (dimana TS > Te), maka suhu benda akan turun
dan suhu lingkungan akan naik.
• Berarti terjadi perpindahan energi dari benda (sistem) ke
lingkungan.
• Bentuk energi yang dipindahkan karena “beda temperatur” ( T)
disebut Kalor (bahang/ panas)

Konvensi tanda (Reklaitis, G.V., 1983) :


(+) Sistem menerima energi dari lingkungan dlm bentuk kalor
Q (-) Sistem melepas energi ke lingk. Sebagai kalor
25
Kerja (work), W

• Bentuk Kerja:
1. Kerja poros (shaft work) (Ws)
2. Kerja Ekspansi & Kompresi (Ws)
3. Kerja Fluida, (Wf)
4. Kerja Elektrik, (Welectric)

Konvensi tanda (Reklaitis, G.V., 1983) :


(+) Sistem/ fluida melakukan kerja terhadap lingkungan
W (-) Sistem/ fluida menerima kerja dari lingkungan

26
Kerja Poros, Kompresi & Ekspansi,
WS
• Tekanan lingkungan : P = F
atau, A
dZ
F Fluida
F = p.A ..... (*)
Luas penampang
1 2 Gaya Tekanan
(kompresi)
Luas penampang, A

• Kerja , W Hasil kali Gaya dan jarak lintasan benda yang


dikenakan gaya tersebut
Z2 Z2

Kerja Poros , WS = ò F . dZ
Z1
= ò ( p . A ). dZ
Z1
...... (7.2)

27
= dV
• Kerja Kompresi : V2 < V1 dV = negatif (-)

Z2 Z2
• Energi sistem bertambah
WS = ò ( p . A ). dZ
Z1
=- ò p . dV
z1
karena kerja kompresi oleh
torak/ shaft

Jadi untuk sistem ini: Sistem menerima kerja; WS = negatif (-)

• Kerja Ekspansi : V2 > V1 dV = positif (+)

Z2 Z2 • Energi sistem berkurang


WS = ò ( p . A ). dZ
Z1
= ò p . dV
z1
karena kerja ekspansi oleh
torak/ shaft

Jadi untuk sistem ini: Sistem melakukan kerja; WS = negatif (+)


Energi yang diterima lingkungan (We)

We < WS Berlaku secara umum, karena ada


kehilangan energi

Berlaku hanya bila proses ekspansi


berlangsung secara reversible (artinya,
We = WS setiap saat sistem & lingkungan berada
dalam kesetimbangan

29
Kerja Fluida, Wf

• Kerja fluida/ kerja aliran: Yaitu kerja yang diberikan aliran fluida
terhadap sistem
Sistem menerima kerja, Wf,1 = (-)
Sistem melakukan kerja, Wf,2 = (+)
(1) (2)

m1 m2
W f = W f ,1 + W f , 2
Sistem P2
P1 W f = p2 .V2 - p1 .V1
Vˆ1 Vˆ2
= m2 . p2 .Vˆ2 - m1 . p1 .Vˆ1
W f ,1 = - p1 .Vˆ1 Bila : m1 = m2 = m :

W f , 2 = + p2 .Vˆ2 (
W f = m . p2 .Vˆ2 - p1 .Vˆ1 )
30
Kesimpulan

Kerja Total, W = WS + Wf + Welektrik

W = WS + (p2.V2 - p1.V1)

31
Persamaan Neraca Energi Sistem
Terbuka
2 output æ Energi total ö
çç ÷÷
è fluida / massa ø
Q m2 = U + EK + E p
........... (energi )
Sistem/fluida
m
1
æ massa ö input W
ç ÷ m1
è waktu ø
é energi total ù
ê fluida
ê
ú
ú =
(U + EK + E p )
= Uˆ + Eˆ K + Eˆ p
ê sat. massa ú m
ê ú
ë û
æ energi ö æ energi ö
dalam ç ÷ atau ç ÷
è massa ø è mol ø
32
Persamaan Neraca Energi Total
(Energi dibawa aliran massa)in/out
{ Uˆ + Eˆ K + Eˆ p }in / out
(satuan energi),
m2
kg 2
s

é kg . m 2 s 2 ù
ê ú [massa ] in / out
ë kg û
é laju alir ù é massa ù
xê ú ê ú [waktu ]
ëvolumetrik û in / out ë vol û
é m3 ù é kg ù s
ê ú ê m3 ú
ë s û ë û
Dt
F r
[ input ]krn aliran { } { }
= Uˆ1 + Eˆ K ,1 + Eˆ p ,1 F1 r1 Dt = m1 Uˆ1 + Eˆ K ,1 + Eˆ p ,1 Dt .......... (7.3a)

[ out ]krn aliran {


= Uˆ 2 + Eˆ K , 2 + Eˆ p , 2 }F
2 r 2 Dt = m {Uˆ
2 2 + Eˆ K , 2 + Eˆ p , 2 } Dt .......... (7.3b)
(Energi diserap sistem) sebagai kalor, Q

m2
Q (satuan energi), kg 2
s

é kg . m 2 s 2 ù
ê ú [waktu ]
ë s û
Dt
Catatan : watt , W = J = N m = kal kg m 2 s 2
=
s s men s

[ input ]sbg kalor = q . Dt ................................................. (7.3c)


(Energi keluar sistem) sebagai kerja, W

m2
W (satuan energi), kg 2
s
Dt
é kg . m s ù
2 2

ê ú [waktu ]
ë s û

J Nm kal kg m 2 s 2
Catatan : Hp = watt , W = = = =
s s men s

[ out ]sbg ker ja = W . Dt ................................................. (7.3d )


(Akumulasi Energi Total)sistem :
{Uˆ + Eˆ K + Eˆ p }sistem
(satuan energi),
m2
kg 2
s

é kg . m 2 s 2 ù
ê ú [massa total ] sistem
ë kg û
é massa ù
x ê ú [volume]sistem
ë vol û sistem
é kg ù m 3
ê m3 ú
ë û
r V

[ New ] {
= Uˆ + Eˆ K + Eˆ p } t + Dt
{
r V = m Uˆ + Eˆ K + Eˆ p } t + Dt
.......... (7.3e)

[ old ] = {Uˆ + Eˆ K + Eˆ p } t
rV = m {Uˆ + Eˆ K + Eˆ }
p t
.......... (7.3 f )
Subtitusi pers (7-3a s/d 7.3f) ke (7-1) :

{m [Uˆ
1 1 ]
+ Eˆ K ,1 + Eˆ p ,1 Dt + Q Dt } - {m [Uˆ + Eˆ + Eˆ ] Dt
2 2 K,2 p, 2 + W Dt }=
m {Uˆ + Eˆ + Eˆ }
K - m {Uˆ + Eˆ
p K + Eˆ p } .......... (7 - 4)
t + Dt t

Persamaan 7-4 dibagi dengan Dt :

{m [Uˆ + Eˆ K + Eˆ p ] t + Dt
[
- m Uˆ + Eˆ K + Eˆ p ]} t
=
Dt
[ ] [
m1 Uˆ 1 + Eˆ K ,1 + Eˆ p ,1 - m2 Uˆ 2 + Eˆ K , 2 + Eˆ p , 2 + Q - W ] .......... (7 - 5)

Bila Dt ® 0 dan bila : m1 = m2 = m = konstan, maka pers (7-5 ) :

m
d ˆ ˆ
dt
{ } [ ] [
U + EK + Eˆ p = m1 Uˆ 1 + Eˆ K ,1 + Eˆ p ,1 - m2 Uˆ 2 + Eˆ K , 2 + Eˆ p , 2 + Q - W ... (7 - 6) ]
akumulasi
Persamaan Neraca Energi Sistem
Tertutup
Mis : Sistem proses Batch
R (input) = m1 = 0
R (output) = m2 = 0

Persamaan 7-6 menjadi :

m
dt
{
d ˆ ˆ
}
U + EK + Eˆ p = Q - W ......... (7 - 7)

Karena dalam Pers (7-7) hanya 1 variabel bebas (dt), maka


“dt” dapat dikeluarkan dari persamaan tsb., sehingga diperoleh
:

ò d {Uˆ }=
2
m + Eˆ K + Eˆ p Q - W
1

m {[Uˆ 2 - Uˆ 1 ] + [ Eˆ K ,2 - Eˆ K ,1 ] + [Eˆ p,2 - Eˆ p ,1 ]} = Q -W

38
maka :

DU + DE K + DE p = Q - W
……….. (7-9)
atau, :
{DUˆ + DEˆ K + DEˆ p } ˆ - Wˆ
= Q
Q W
q = dan Wˆ =
m m

Catatan : untuk sistem tertutup, tidak ada kerja aliran (Wf = 0)

W = WS + Wf W = WS ……. (7-9)

0
Catatan : untuk sistem tertutup/ kebanyakan sistem
teknik kimia

DU + DE K + DE p = Q - W
DEK = 0 sistem tidak bergerak
DEp = 0 ketinggian sistem ~ 0

maka :

DU = Q - W ……………………………… (7-10)

Bentuk umum Hukum I


Pers (7-10) Thermodinamika untuk
sistem tertutup
• Energi dalam (U) adalah Fungsi Keadaan (state function) :
artinya :
Nilainya tidak bergantung pada jalannya proses, hanya
bergantung pada keadaan awal dan keadaan akhir

DU = U 2 - U1
Keadaan 1
Keadaan 2

Catatan : untuk sistem tertutup, tidak ada kerja aliran (Wf = 0)

W = WS + Wf W = WS ……. (7-9)

• Q dan W bukan fungsi keadaan, jadi nilainya bergantung


pada jalannya proses
Jenis Proses

• Tekanan konstan
• Volume konstan
• Temperatur konstan
• Adiabatis (DQ = 0)
• Isoentalpi (DH = 0)

42
Fungsi Energi-Dalam (U)
Uˆ = Uˆ { komposisi bahan ; Fasa; T ; p dan V }
• Bila tdk ada reaksi kimia/ komposisi bahan tidak berubahas
• Tidak ada perubahan fasa
• Pengaruh perubahan tekanan terhadap U sangat kecil / dapat
diabaikan

maka :

Uˆ = Uˆ ( T ; V ) .............................................................. (7 - 11)
æ ¶Uˆö é ¶Uˆù
dUˆ = çç ÷ dT + ê
÷ ú dV ...................................... (7 - 12)
è ¶T øV ë ¶V û T
é ¶Uˆ ù
Dari thermodinamika, ê ú T dV = CˆV (T )
ë ¶T û
Fungsi Energi-Dalam (U)

maka :

é ¶Uˆù
dUˆ = CV (T ) dT + ê
ˆ ú dV ...................................... (7 - 13)
ë ¶V û T

é ¶Uˆ ù
v Suku ê ú dV dapat diset = 0, bila :
ë ¶V û T
ð Proses berlangsung pada volume konstan (dV = 0)
ð Energi-dalam (U) tidak bergantung pada volume.
Berlaku untuk :
• Fluida berupa: Gas ideal, atau
• Fluida incompresible
Fungsi Energi-Dalam (U)

é ¶Uˆ ù
v Bila Suku ê ú dV diset = 0, Pers. (7-13) menjadi :
ë ¶V û T
T2

DUˆ ˆ (T ) dT ..................................................
= ò V
C
T1
(7 - 14)
Fungsi Entalpi (H)
• Hubungan Enthalpi (H) dengan energi-dalam (U) :
H º U + PV ............................... (7 - 15)
H = Enthalpi sistem/ fluida, dan merupakan fungsi keadaan
DH = H 2 - H1
Enthalpi sistem pada keadaan awal
Enthalpi sistem pada keadaan akhir

Hˆ = Hˆ { komposisi bahan ; Fasa; T ; p dan V }


• Bila tdk ada perubahan komposisi bahan/ reaksi kimia/
• Tidak ada perubahan fasa
• Pengaruh perubahan volume terhadap H sangat kecil / dapat
diabaikan
Fungsi Entalpi (H)

maka :

Hˆ = Hˆ ( T ; P ) .............................................................. (7 - 16)
æ ¶ ˆö
H é ¶Hˆù
dHˆ = çç ÷ dT + ê ú dP ...................................... (7 - 17)
÷
è ¶T øp ë ¶p û T
é ¶Hˆ ù
Dari thermodinamika, ê ú dT = Cˆ p (T )
ë ¶T û p

Persamaan (7-17) menjadi :


é ¶Hˆù
dHˆ = Cˆ P (T ) dT + ê ú dP ...................................... (7 - 17 a)
ë ¶p û T
Fungsi Entalpi (H)

é ¶Hˆ ù
v Suku ê ú dP dapat diset = 0, bila :
ë ¶P û T
ð Proses berlangsung pada tekanan konstan (dP = 0)
ð Entalpi tidak bergantung pada tekanan. Misal :
K Gas pada tekanan konstan
K Padatan
K Liquid (cairan) di luar daerah kritisnya

é ¶Hˆ ù
v Bila Suku ê ú dP diset = 0, Pers. (7-17a) menjadi :
ë ¶P û T
T2

DHˆ = ò Cˆ (T ) dT
T1
p .................................................. (7 - 18)

Dimana : CP : Kapasitas panas pada tekanan konstan


Contoh Soal:

1. 1 lb air pada 70oF dimasukkan ke dalam sebuah tangki tertutup yang


volumenya konstan. Jika temperatur dinaikkan hingga 800C dengan
pemanasan, hitunglah : Q ; W ; DU dan DH untuk proses tersebut
(dalam satuan Btu).
Jika perbahan temperatur yang sama dicapai dengan pengadukan air
tersebut, hitung : Q ; W ; DU dan DH untuk proses tersebut (dalam
satuan Btu).
Tuliskan asumsi-asumsi yang diperlukan.

Penyelesaian :

Diketahui : Sistem adalah sistem tertutup

mH2O = 1 lb T1 = 70oF = 530oR = 21,1oC


T2 = 80oF = 540oR = 26,67oC
é J ù -2 -5
C P , H 2O ( l ) ê ú = 18, 2964 + 47 , 212 x 10 T - 133 ,88 x 10 T 2
+
ë gmol . K û
1314,2 x 10 -9 T 3 ; ( T dalam K )
T2

òC
T1
p dT
J
C pm , H 2 O ( l ) = = 10,9158
T2 - T1 gmol . K
é ù
J ê 0,2390 Btu lbmol . oR ú
= 10,9158 ê ú
gmol . K ê J ú
1
êë gmol . K úû
= 2,6095 Btu lbmol . oR

q Persamaan Neraca Energi sistem tertutup :


DU = Q - WS WS = 0 (sistem tidak melakuan/
menerima kerja)

DU = Q ………………………..…………………… (A)
Uˆ = Uˆ ( T , V ) Þ untuk proses dgn volume konstan

æ ¶Uˆ ö é ¶Uˆ ù ˆ (T ) dT
dUˆ = çç ÷ dT + ê
÷ ú dV = C V
è ¶T øV ë ¶ V ûT
0
dUˆ = CˆV (T ) dT .......................................................... ( B)

Karena fluida inkompresible : CV ¥ C P Pers (B) :

DUˆ =C p DT = Qˆ ................................................. (C )
DU = m . DUˆ = m . Qˆ = m . Cˆ P ,m . DT ........................ ( D)
æ 1 lb mol ö é Btu ù
DU = Qˆ = ( 1 lbm ). çç ÷÷ . ê2,6095 o ú
(540 - 530 )o
R
è 1 lbm ø ë lb mol . R û

DU = Qˆ = 1,4497 Btu
• Entalpi Sistem :

0 0
H = U + p .V
DH = DU + p . DV + V . Dp Fluida inkompresibel
dan volume konstan
sehingga :

DH = DU = Q = 1,4497 Btu Q (+) = sistem mene


rima kalor
WS = 0
Soal 2
Pemanasan menggunakan pengaduk (sistem tidak menerima
kalor dari lingkungan, hanya karena pengadukan) :
Tidak ada kalor masuk melintas
Persamaan (7-10) : Q = 0 batas-batas sistem :

DU = Q - W DU = - W .................... ( E )

(C) - (D) : DU = - W = m . Cˆ P ,m . DT = 1,4497 Btu

maka :
DU = - W = DH = 1,4497 Btu
Q = 0

Anda mungkin juga menyukai