Elok Fitriya
Universitas Muhammadiyah Jember
elokfitriya@unmuhjember.ac.id
Abstract
Abstract: This study aims to determine the influence of brand islamic to consumer
decisions in buying goods. This research is a kuntitatif research. The population in this
study were students in jember district. Samples of research students of Muhammadiyah
University of Jember. The data collected in the form of primary data is questionnaire.
Data processing techniques with tools SPSS 19. The results of the analysis states that the
brand islamic effect on consumer decisions in making purchases.
Keywords: Islamic Branding, Product, Purchase Decision
1. PENDAHULUAN
Pada era modern ini, perkembangan Membanjirnya produk ini akan
ekonomi Indonesia sangat cepat. mengakibatkan dilema bagi masyarakat
Pertumbuhan ini tidak lepas dari peran Indonesia. Di satu sisi banyak pilihan
pengusaha di dalamnya. Pengusaha bagi masyarakat, disisi lain masyarakat
memanfaatkan penduduk Indonesia harus jeli dalam memperhatikan
yang banyak dan bervariatif, karena kehalalan produk terutama makanan.
pertumbuhan ekonomi sebenarnya Produk makanan di Indonesia sangat
bertumpu pada adanya pertambahan bervariasi. Dengan pangsa pasar yang
penduduk (Smith Adam, 1976). Dengan banyak perusahaan membuat produk
penduduk Indonesia yang mencapai 220 yang sangat bervariasi terutama untuk
jiwa merupakan pasar yang sangat besar ekonomi kalangan menengah kebawah.
di Indonesia. Disisi lain populasi umat Karena mayoritas masyarakat Indonesia
islam di Indonesia mencapai 90 persen berekonomi menengah ke bawah.
dari jumlah penduduk. Indonesia sebagai negara muslim
Hal ini mengakibatkan terbesar di dunia merupakan pasar
membanjirnya produk-produk dari potensial bagi para produsen. Para
dalam maupun luar negeri. produsen sadar bahwa konsumen
Elok Fitriya│ 31
JIAI (Jurnal Ilmiah Akuntansi Indonesia) ISSN (Print) : 2528-6501
Vol. 2, No. 1, April 2017 ISSN (Online) : 2620-5432
muslim merupakan sasaran empuk bagi akan meneliti lebih lanjut bahan-bahan
pemasaran produk mereka. Salah satu yang tercantum dalam produk tersebut
strategi yang mereka terapkan adalah untuk memastikan bahwa produk
Islamic Branding yaitu menggunakan tersebut benar-benar halal dan layak
identitas Islam (dengan kata Islam, konsumsi.
Syariah, nama-nama Islam, label halal) Berdasarkan latar belakang di atas,
dalam pemasaran produk mereka. maka penelitian ini bertujuan untuk
Islamic Branding terdiri dari 3 mengetahui pengaruh Islamic Branding
klasifikasi yaitu: Islamic brand by terhadap keputusan konsumen, dalam
complience, by origin dan by customer. hal ini yaitu: mahasiswa Universitas
Secara singkat, Islamic branding Muhammadiyah Jember, dalam
secara faktual dipakai oleh produk yang membeli produk makanan, minuman
berasal dari negara muslim, dan negara maupun kosmetik.
non-muslim yang membuat produk
untuk konsumen muslim. Contoh 2. LANDASAN TEORI
Islamic branding adalah produk Nestle, Perilaku konsumen adalah proses
KFC, CFC, yang berasal dari negara yang dilalui oleh seseorang/organisasi
non-muslim tapi untuk dikonsumsi dalam mencari, membeli, menggunakan,
orang muslim. Mereka rela mengevaluasi, dan membuang produk
mengeluarkan biaya tinggi untuk atau jasa setelah dikonsumsi untuk
mendaftarkan produknya untuk memenuhi kebutuhannya. Perilaku
mendapatkan sertifikat halal. Konsumen konsumen akan diperlihatkan dalam
muslim dituntut selektif dalam memilih beberapa tahap yaitu tahap sebelum
produk untuk dikonsumsi. Label halal pembelian, pembelian, dan setelah
pada bungkus produk belum tentu pembelian. Pada tahap sebelum
menjamin kehalalan produk. Hal ini pembelian konsumen akan melakukan
sesuai dengan penelitian Ali (2012) yang pencarian informasi yang terkait produk
menyatakan bahwa baik muslim di dan jasa. Pada tahap pembelian,
Australia maupun di Malaysia terkadang konsumen akan melakukan pembelian
tidak percaya begitu saja terhadap produk, dan pada tahap setelah
produk yang tersertifikat halal. Mereka pembelian, konsumen melakukan
Elok Fitriya│ 32
JIAI (Jurnal Ilmiah Akuntansi Indonesia) ISSN (Print) : 2528-6501
Vol. 2, No. 1, April 2017 ISSN (Online) : 2620-5432
konsumsi (penggunaan produk), produk atau jasa dari satu penjual atau
evaluasi kinerja produk, dan akhirnya kelompok dan membedakan mereka
membuang produk setelah digunakan. dengan pesaingnya (Kotler, 2008).
Perilaku konsumen dapat juga diartikan Konsumen melihat merek sebagai
sebagai kegiatan-kegiatan individu yang bagian yang penting dan memberi nilai
secara langsung terlibat dalam tambah dalam produk (Kotler, 2008).
mendapatkan dan menggunakan barang Branding berkaitan dengan kemampuan
dan jasa termasuk di dalamnya proses suatu produk atau jasa untuk
pengambilan keputusan pada persiapan menciptakan hubungan dengan
dan penentuan kegiatan-kegiatan konsumen, biasanya, melalui jaminan
tersebut. yang menarik. Ringkasan tujuan
Konsumen dapat merupakan branding dapat ditemukan di Walter
seorang individu ataupun organisasi, Landor tahun 1964: "Produk dibangun di
mereka memiliki peran yang berbeda pabrik, merek tercipta dalam pikiran”
dalam perilaku konsumsi, mereka (Foley, 2010). Aaker (1996) mengklaim
mungkin berperan sebagai initiator, kepedulian akan merek berkontribusi
influencer, buyer, payer atau user. terhadap peningkatan brand equity
Perilaku konsumen mempelajari di dengan menciptakan memori untuk
mana, dalam kondisi macam apa, dan memesan kembali, membentuk rasa
bagaimana kebiasaan seseorang keakraban, menciptakan sinyal
membeli produk tertentu dengan merk kepercayaan pada merek dan
tertentu. Kesemuanya ini sangat memberikan dasar bagi seseorang untuk
membantu manajer pemasaran di dalam mempertimbangkan merek tersebut
menyusun kebijaksanaan pemasaran sebagai pilihan pemenuhan
perusahaan. Proses pengambilan kebutuhannya.
keputusan pembelian suatu barang atau Banyak literatur yang menyatakan
jasa akan melibatkan berbagai pihak, bahwa agama merupakan elemen
sesuai dengan peran masing-masing. fundamental dalam kebudayaan kita dan
Merek didefinisikan sebagai nama, berhubungan dengan berbagai aspek
istilah, tanda atau desain, atau kombinasi kehidupan serta perilaku konsumen
diantaranya yang mengidentifikasi (Bailey dan Sood, 1993; Lupfer dan
Elok Fitriya│ 33
JIAI (Jurnal Ilmiah Akuntansi Indonesia) ISSN (Print) : 2528-6501
Vol. 2, No. 1, April 2017 ISSN (Online) : 2620-5432
Wald, 1985; Lupfer et al, 1992;. Brand by Origin dan Islamic Brand by
McDaniel dan Burnett, 1990; Wilkes et Customer (Jumani, 2012). Variabel
al., 1986). Bukti adanya hubungan dependen (Y) dalam penelitian ini yaitu
antara agama dan perilaku dapat keputusan konsumen dengan indikator
ditemukan dalam aktivitas keseharian sebagai berikut: a. Kemantapan pada
individu, serta dalam ritual yang langka sebuah produk; b. Kebiasaan dalam
dan unik. Selain itu, bukti lain hubungan membeli produk; c. Memberikan
antara agama dan perilaku dapat dilihat rekomendasi kepada orang lain; serta d.
dari berbagai bidang yaitu ajaran orang Melakukan pembelian ulang (Kotler,
tua, gaya berpakaian, makan, minum, 1995). Dalam penelitian ini populasinya
penggunaan kosmetik, pandangan sosial adalah Mahasiswa Universitas
politik dan perilaku lainnya (Levin, Muhammadiyah Jember, dengan sampel
1979). Maka jelaslah motivasi untuk yang digunakan adalah sebagian dari
berpartisipasi dalam pengalaman religi populasi Mahasiswa Muhammadiyah
dipengaruhi oleh agama. (Gorlow dan Jember.
Schroeder, 1968). Swimberghe et al. Instrumen dalam penelitian ini
(2009) menyatakan bahwa kepercayaan menggunakan kuisioner. Kuesioner
agama konsumen beresonansi/sejalan adalah sejumlah daftar pertanyaan yang
dengan pilihan konsumsi mereka. Jika diajukan oleh peneliti untuk
jumlah konsumen muslim yang peduli mendapatkan informasi yang mendasar
akan kepatuhan syariah meningkat, dari laporan tentang diri sendiri (self
maka pilihan Islamic brand pun juga report) atau pada pengetahuan atau
akan meningkat keyakinan pribadi subyek atau informasi
yang diteliti (Sugiyono, 2008).
3. METODE PENELITIAN Kuesioner yang digunakan dalam
Penelitian ini merupakan jenis penelitian ini bersifat tertutup, dimana
penelitian kuantitatif. Variabel pertanyaan dibuat sedemikian rupa
independen (X) dalam penelitian ini sehingga responden dibatasi dalam
yaitu atribut Islamic Branding. Islamic memberikan jawaban kepada beberapa
Branding diukur dengan indikator yaitu: alternatif saja atau pada satu jawaban
Islamic Brand by Complience, Islamic saja. Sedangkan penyusunan skala
Elok Fitriya│ 34
JIAI (Jurnal Ilmiah Akuntansi Indonesia) ISSN (Print) : 2528-6501
Vol. 2, No. 1, April 2017 ISSN (Online) : 2620-5432
Elok Fitriya│ 35
JIAI (Jurnal Ilmiah Akuntansi Indonesia) ISSN (Print) : 2528-6501
Vol. 2, No. 1, April 2017 ISSN (Online) : 2620-5432
Tabel 4
Uji Validitas Islamic Branding (X)
Item Pertanyaan X r hitung r table (5%) Keterangan
Pertanyaan 1 0.702 0.361 Valid
Pertanyaan 2 0.433 0.361 Valid
Pertanyaan 3 0.485 0.361 Valid
Pertanyaan 4 0.676 0.361 Valid
Pertanyaan 5 0.380 0.361 Valid
Pertanyaan 6 0.623 0.361 Valid
Pertanyaan 7 0.535 0.361 Valid
Sumber: Data Diolah, 2017
Elok Fitriya│ 36
JIAI (Jurnal Ilmiah Akuntansi Indonesia) ISSN (Print) : 2528-6501
Vol. 2, No. 1, April 2017 ISSN (Online) : 2620-5432
Tabel 6
Hasil Uji Reliabilitas
Alpha Cronbach’s N of Items Batas reliabilitas Keterangan
0.895 100 0.60 Reliabel
Sumber: Data Diolah, 2017
Elok Fitriya│ 37
JIAI (Jurnal Ilmiah Akuntansi Indonesia) ISSN (Print) : 2528-6501
Vol. 2, No. 1, April 2017 ISSN (Online) : 2620-5432
Dari tabel diatas menunjukkan hasil 0,91 – 0,99 = Korelasi kuat sekali
nilai dengan signifikan sebesar 0,000 1 = Korelasi Sempurna
atau lebih kecil dari 0,05 ( 0,000 <
Berdasarkan Tabel 7 maka dapat
0,005). Maka hasil ini menyatakan
dilihat nilai koefisien korelasi (R)
bahwa variabel Islamic branding (X)
sebesar 0,558 yang menjelaskanbahwa
berpengaruh signifikan terhadap
antara Islamic branding (X) dan
keputusan pembelian (Y).
keputusan pembelian produk (Y)
terdapat korelasi kuat dan searah/positif.
4.2.3 Koefisien Korelasi&Determinasi
Adapun kontribusi variabel bebas
Koefisien korelasi adalah nilai yang
terhadap variabel terikat dilakukan
menunjukkan kuat atau tidaknya
dengan menggunakan besaran angka
hubungan linear antara kedua variabel
koefisien determinasi (R square). Nilai R
yaitu Islamic branding (X) dan
square yang didapatkan adalah sebesar
keputusan pembelian (Y). Menurut
0,312. Angka ini menunjukkan bahwa
Wiratna Sujarweni, keeratan korelasi
kontribusi variabel Islamic branding (X)
dapat dikelompokkan sebagai berikut:
terhadap variabel keputusan pembelian
0,00 – 0,20 = Korelasi sangat lemah
(Y) hanya sebesar 31,2 %. Artinya
0,21 – 0,40 = Korelasi lemah
sebesar 68,8% dipengaruhi oleh variabel
0,41 – 0,70 = Korelasi Kuat
lain yang tidak masuk dalam penelitian.
0,71 – 0,90 = Korelasi sangat kuat
Elok Fitriya│ 38
JIAI (Jurnal Ilmiah Akuntansi Indonesia) ISSN (Print) : 2528-6501
Vol. 2, No. 1, April 2017 ISSN (Online) : 2620-5432
Elok Fitriya│ 39
JIAI (Jurnal Ilmiah Akuntansi Indonesia) ISSN (Print) : 2528-6501
Vol. 2, No. 1, April 2017 ISSN (Online) : 2620-5432
Elok Fitriya│ 40
JIAI (Jurnal Ilmiah Akuntansi Indonesia) ISSN (Print) : 2528-6501
Vol. 2, No. 1, April 2017 ISSN (Online) : 2620-5432
DAFTAR PUSTAKA
Adityanggara, Krishna. Building Identified Islamic
2010. Membangun Perusahaan Brands, On Journal EJBM-Special
Islam dengan Manajemen Budaya Issue: Islamic Management and
Perusahaan Islami. Jakarta: PT Business ISSN 2222-1719 (Paper)
Rajagrafindo Persada. ISSN 2222-2863 (Online) Vol.5
No.1. www.iiste.org
Chariri, Charles. 2012. Analisis
Pengaruh Islamic Corporate Ghozali, Imam. 2009. Aplikasi Analisis
Governance Terhadap Multivariate dengan Program
Pengungkapan Corporate Social SPSS, Edisi Kedua. Penerbit
Responsibility (Studi Kasus Pada Universitas Diponegoro.
Bank Syariah Di Asia). Diponegoro Haniffa, Roszaini dan Mohammad
Journal Of Accounting: Halaman
Hudaib. 2007. Exploring the
1-15.
Ethical Identity of Islamic Banks via
Farook, S, Z, dan Lanis, R. Communication in Annual
2005. Banking On Islam? Reports. on Journal of Business
Determinants of CSR Disclosure. Ethics 76:97–116 _ Springer 2007
International Conference on Islamic DOI 10.1007/s10551-006-9272-5.
Economics and Finance. Nasir, Muhammad. 2003. Metode
Fatema, Mohsina. Penelitian. Cetakan Keempat,
2013. Shari’a Compliance in Penerbit Ghaila. Jakarta.
Elok Fitriya│ 41