B0c4a 6. Modul Tata Cara Pengawasan
B0c4a 6. Modul Tata Cara Pengawasan
CARA
PENGAWASAN
MODUL TATA CARA PENGAWASAN
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI........................................................................................................................I
DAFTAR GAMBAR...........................................................................................................ii
DAFTAR TABEL...............................................................................................................iii
BAB I UMUM.....................................................................................................................1
1.1 Pengertian/Definisi..................................................................................................1
1.2 Fungsi Pengawasan...............................................................................................1
1.3 Tata Laksana Pengawasan....................................................................................3
1.4 Hak Dan Kewajiban Konsultan Pengawas.............................................................7
BAB II PENGENDALIAN PEKERJAAN (PROYEK).......................................................9
2.1. Umum..................................................................................................................9
2.2. Proses Pengendalian........................................................................................10
2.3. Faktor Penghambat Proses Pengendalian.......................................................11
2.4. Faktor Pendukung Proses Pengendalian.........................................................12
BAB III ASPEK-ASPEK YANG BERKAITAN DENGAN PENGENDALIAN
PEKERJAAN (PROYEK)................................................................................................14
3.1 Alat Ukur Pengendali Pekerjaan (Proyek)............................................................14
3.2 Aspek Pengendalian Secara Umum.....................................................................29
3.3 Aspek-Aspek Pengendalian Secara Khusus........................................................30
BAB IV MONITORING DAN UPDATING.......................................................................50
4.1 Arti Penting Updating............................................................................................50
4.2 Frekuensi Updating...............................................................................................52
4.3 Contoh Updating Bar Chart Dan Updating Network Diagram..............................53
BAB V PENUTUP...........................................................................................................60
5.1 Simpulan...............................................................................................................60
5.2 Tindak Lanjut........................................................................................................60
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
BAB I
UMUM
1.1 PENGERTIAN/DEFINISI
1. Asistance Concept
Konsultan sebagai pembantu pemimpin proyek dan memberikan advice untuk
tindakan supervisi.
2. Task Concept
Sebagai Direksi/Engineer yang melakukan tugas supervisi langsung kepada
kontraktor, sebagaimana diatur dalam kontrak.
Tugas dan tindakan pengawasan tidak berarti hanya menyalahkan orang lain,
tetapi juga mencarikan dan memutuskan alternatif terbaik dalam tindakan
pencegahan dan perbaikan atas ketidaksesuaian yang terjadi. Harus dipahami
bahwa tindakan pengawasan tidak hanya bersifat check dan monitoring, tetapi juga
merupakan tindakan mengenai adanya jangkauan yang lebih luas dalam
pengendalian. Pada dasarnya pengawasan memiliki dua fungsi yang sangat
penting, yaitu :
Fungsi Pemantauan
Dengan pemantauan yang baik terhadap semua kegiatan proyek akan
memaksa unsur-unsur pelaksana untuk bekerja secara cakap dan jujur.
Pemantauan yang baik akan menjadi motivasi utama untuk mencapai
performa yang tinggi, misalnya dengan memberi penjelasan kepada pekerja
mengenai apa saja yang harus mereka lakukan untuk mencapai performa
yang tinggi kemudian memberikan umpan balik terhadap performa yang telah
dicapainya, sehingga masing-masing mengetahui sejauh mana prestasi yang
telah dicapai.
Fungsi Manjerial
Pada proyek-proyek yang kompleks dan mudah terjadi perubahan (dinamis)
pemakaian pengendalian dan sistem informasi yang baik akan memudahkan
manajer untuk segera mengetahui bagian-bagian pekerjaan yang mengalami
kejanggalan atau memiliki performa yang kurang baik. Dengan demikian
MODUL TATA CARA PENGAWASAN
B. Ruang Lingkup
Lingkup layanan Jasa Konsultansi Pengawasan/Supervisi Konstruksi dapat
mencakup pekerjaan antara lain sebagai berikut :
a) Arsitektural yang meliputi :
Arsitektur bangunan telekomunikasi, gedung
Arsitektur interior
Arsitektur landscape
b) Pekerjaan tanah
c) Prasarana keairan
d) Prasaranan transportasi
e) Struktur bangunan telekomunikasi, gedung dan lain-lain
f) Mekanika dan elektrikal
g) Pekerjaan survey dan investigasi
D. Ketentuan Umum
1) Tata laksana ini disampaikan kepada Tim Pengawasan/Supervisi di awal setiap
proyek Pengawasan/Supervisi Konstruksi akan dimulai.
2) Tata laksana ini harus dijalankan secara konsisten oleh Tim
Pengawasan/Supervisi di lapangan dan dimonitor/dikontrol secara berkala oleh
Divisi Operasional Konsultan yang bersangkutan.
Pelaksanaan kegiatan
Pelaporan Selesai
BAB II
PENGENDALIAN PEKERJAAN (PROYEK)
MODUL TATA CARA PENGAWASAN
2.1. UMUM
Proyek konstruksi memiliki karakteristik unik yang tidak berulang. Proses yang
terjadi pada suatu proyek tidak akan berulang pada proyek lainnya. Hal ini
disebabkan oleh kondisi yang mempengaruhi proses suatu proyek konstruksi
berbeda satu sama lain. Misalnya kondisi alam seperti perbedaan letak geografis,
hujan, gempa, dan keadaan tanah merupakan faktor yang turut mempengaruhi
keunikan proyek konstruksi.
Pengendalian (control) diperlukan untuk menjaga kesesuaian antara
perencanaan dan pelaksanaan. Tiap pekerjaan yang dilaksanakan harus benar-
benar diinspeksi dan dicek oleh pengawas lapangan, apakah sudah sesuai dengan
spesifikasi atau belum. Misalnya pengankutan bahan harus diatur dengan baik dan
bahan-bahan yang dipesan harus diuji terlebih dahulu di masing-masing
pabrikannya. Dengan perencanaan dan pengendalian yang baik terhadap kegiatan-
kegiatan yang ada, maka terjadinya keterlambatan jadwal yang mengakibatkan
pembengkakan biaya proyek dapat dihindari.
Untuk mengatisipasi terjadinya perubahan kondisi lapangan yang tidak pasti dan
mengatasi kendala terbatasnya waktu manajemen dalam mengendalikan seluruh
unsur pekerjaan proyek, maka diperlukan suatu konsep pengendalian yang efektif
yang dikenal dengan nama Management By Exception (MBE). Teknik yang
diterapkan MBE adalah dengan membandingkan antara perencanaan terhadap
parameter proyek yang dapat diukur setiap saat. Laporan hanya dilakukan pada
saat-saat tertentu jika terdapat kejanggalan atau performa tidak memenuhi syarat.
Ada tiga penilaian terhadap mutu suatu proyek konstruksi, yaitu penilaian atas
mutu fisik konstruksi, biaya dan waktu. Divisi pengendalian mutu fisik konstruksi
terpisah dengan divisi pengendalian jadwal dan biaya. Pengendalian terhadap mutu
fisik konstruksi dilakukan secara tersendiri oleh pengawasan teknik melalui gambar-
gambar rencana dan spesifikasi teknik. Pengendalian jadwal dan biaya dimasukkan
dalam divisi manajemen proyek yang mencakup pemantauan kemajuan pekerjaan
(progress), reduksi biaya, optimasi, model dan analisis.
Gambar 2.
Gambar Siklus Pengendalian dalam Proyek Konstruksi
Sepanjanag daur hidup proyek hanya sekitar 20% kegiatan manajemen proyek
berupa perencanaan, selebihnya adalah kegiatan pengendalian. Perencanaan
sebagian besar dilakukan sebelum proyek dilaksanakan. Begitu proyek dimulai,
fungsi manajemen didominasi oleh kegiatan pengendalian.
bisa juga timbul karena kerumitan pendefinisian struktur organisasi proyek yang
dibuat oleh perencana.
Mutu suatu pengendalian tidak terlepas dari mutu informasi yang diperoleh. Jika
informasi yang diperoleh pengawas di lapangan dapat mewakili kondisi yang
sebenarnya maka solusi yang diambil akan lebih mengena sasaran. Ada beberapa
faktor yang perlu diperhatikan agar pengendalian dan sistem informasi berlangsung
baik, yaitu :
A. Ketepatan Waktu
Ketelambatan pemantauan hanya akan menghasilkan informasi yang sudah tidak
sesuai lagi dengan kondisi
manajer dapat melacak dengan cepat bila terdapat bagian yang memiliki performa
jelek.
E. Obyektifitas Data
Data yang diperoleh harus sesuai apa yang terjadi di lapangan. Pemakaian asumsi
kira-kira atau pendapat pribadi tidak boleh dimasukkan sebagai data hasil
pengamatan.
MODUL TATA CARA PENGAWASAN
BAB III
ASPEK-ASPEK YANG BERKAITAN DENGAN PENGENDALIAN PEKERJAAN
(PROYEK)
Gambar 3.
Indikator Kinerja Waktu
Kurva S adalah alat monitor dan evaluasi yang informsinya paling mudah dan
jelas untuk dibaca, apabila dengan tampilan kombinasi menggunakan diagram
batang-sehingga pengelola proyek dapat cepat mengatisipasi bila ada
penyimpangan pada proyek. Untuk mempermudah monitoring dan evaluasi,
diberikan baseline setiap periode tertentu.