HEPATITIS NEONATAL
DISUSUN OLEH:
Wardayani
111 2020 2049
PEMBIMBING:
dr. Setia Budi Salekede, SpA(K)
Mengetahui,
Supervisor Pembimbing
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL
LEMBAR PENGESAHAN..........................................................................i
KATA PENGANTAR.................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................iii
BAB I. PENDAHULUAN………………………………………………………1
2.1 Definisi......................................................................................3
2.2 Epidemiologi.............................................................................3
2.3 Etiologi......................................................................................3
2.4 Diagnosis..................................................................................4
2.5 Penatalaksanaan......................................................................4
2.6 Komplikasi................................................................................5
2.7 Pencegahan..............................................................................5
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................7
BAB I
PENDAHULUAN
awal masa bayi, biasanya satu sampai dua bulan setelah lahir. Penyakit
kejadian luar biasa, ditularkan secara fecal oral dan biasanya berhubu
ngan dengan perilaku hidup bersih dan sehat, bersifat akut dan dapat
dan lalu kanker hati.1 HBV dapat mengancam jutaan orang di dunia dan
telah menginfeksi sekitar 1,2 juta orang di Amerika Serikat dan 2 milyar
hepatitis.1,4,5
Indonesia merupakan negara endemisitas tinggi hepatitis B,
dan uji saring darah donor PMI maka diperkirakan di antara 100 orang
dan dari yang kronis tersebut 1,4 juta orang berpotensi untuk menderita
baik di tingkat nasional mau pun global, maka pada tahun 2010 pada
PEMBAHASAN
A. Definisi
awal masa bayi, biasanya satu sampai dua bulan setelah lahir. 7,9
B. Epidemiologi
C. Etiologi
atresia bilier masih belum jelas. Dalam 80 persen yang tersisa per bayi
yang terkena, tidak ada penyebab spesifik yang dapat diidentifikasi, tetapi
banyak ahli menduga bahwa hal itu merupakan ulah virus. Bayi-bayi dapat
wanita bisa menularkan virus kepada anaknya yang belum lahir. 7,9
(HB) dari ibu penderita tejadi pada saat lahir karena paparan darah ibu.
pertama dan kedua, risiko penularan pada bayinya kecil karena antigen
dalam darah sudah negatif pada kehamilan cukup bulan dan antiHBs
sudah muncul. Bila ibu terinfeksi virus HB pada kehamilan trimester akhir,
dapat terjadi melalui fekal oral (sangat jarang) dan ASI. Akan tetapi risiko
tersebut dapat minimal apabila bayi diberikan HBIG dan vaksin hepatitis
B.7
D. Diagnosis
Anamnesis
dan sendi.
Gejala lain berupa artralgia atau lesi kulit berupa urtikaria, ruam
Gianotti-Crosti
Pemeriksaan Fisis
Hepatosplenomegali
Limfadenopati
Pemeriksaan laboratorium
sesudah pemajanan.
E. Tatalaksana
Ibu yang menderita hepatitis akut selama hamil atau HBsAg positif
pencegahan dengan: 7
setelah lahir dilanjutkan dosis ke-2 dan ke-3 pada usia 1 dan 6
bulan.
(0,5 mL) IM disuntikkan pada paha sisi yang lainnya, dalam waktu
F. Pemantauan
Pada bayi yang dilahirkan dari ibu penderita hepatitis B dan tidak
HBsAg pada 1-2 bulan setelah lahir; bila positif perlu penanganan
Anti HBs untuk melihat tingkat kekebalan bayi; bila positif bayi telah
G. Komplikasi
sekitar 0,1% yang berkembang menjadi nekrosis hati. HAV dan HEV
menyebabkan infeksi akut saja, sementara HBV, HCV, dan HDV dapat
risiko karsinoma hati. Komplikasi sirosis hati dapat terjadi 10-20% dalam
20 tahun.8,9
H. Pencegahan
pada ibu hamil sebelum melahirkan dan skrining pada pasangan nikah.
Vaksinasi HBV
I. Kesimpulan
masa bayi, biasanya satu sampai dua bulan setelah lahir. Sekitar 20
virus yang menyebabkan peradangan hati baik sebelum lahir dari ibunya,
yang disertai gejala sakit. Transmisi virus hepatitis B (HB) dari ibu
DAFTAR PUSTAKA
1. Infodatin. Situasi dan Analisis Hepatitis. Jakarta: Kementrian
Kesehatan Republik Indonesia; 2014.
2. Health Protection Surveillance Centre. Guidelines for the Emergenc y
Management of Injuries. Ireland: Health Protection Surveillance
Centre; 2012.
3. CDC. Hepatitis B Information; 2016. Available at:
http://www.cdc.gov/Hep atitis/hbv/ [Accessed July 18, 2018].
4. WHO. Hepatitis B; 2016. Available at:
http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs20 4/en/ [Accessed July
18, 2018].
5. CDC. Hepatitis B. Atlanta: Centers for Disease Control and
Prevention; 2010.
6. Ahmad N, Kusnanto H. 2017. Kejadian infeksi Hepatitis B pada bayi
dan anak yang dilahirkan oleh ibu dengan HBsAg positif. Berita
Kedokteran Masyarakat, Vol. 33 No. 11. Departemen Biostatistik,
Epidemiologi, dan Kesehatan Populasi, Fakultas Kedokteran,
Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.
7. Ikatan Dokter Anak Indonesia. 2011. Pedoman Pelayanan Medis
Edisi II. IDAI.
8. Marcdante KJ, Kliegman RM. Viral hepatitis. In: Nelson essentials of
pediatrics. 7th Philadelphia : Elsevier;2015. p. 369-71.
9. Gani RA, Hasan I, Djumhana A, Setiawan PB. Konsensus nasional
penatalaksanaan hepatitis B. Perhimpunan Peneliti Hati Indonesia
(PPHI);2012.