Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Bio Educatio Volume 5, Nomor 1, April 2020, hlm.

16-23 ISSN: 2541-2280

FAKTOR BERBUAHNYA POHON KURMA (Phoenix dactylifera) DI KAMPUS 2 UIN


SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG

Lita Puspa Dewi1, Iwan Ridwan Yusup2, Lulu Desia Mutiani R3, Muni Siti
Muhayah4

1, 2, 3, 4
Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung; Panyileukan
Jl.Cimincrang
Kec.Gede bage Kota Bandung, (022) 7800525
e-mail: 1Litapuspadewi0@gmail.com, 2iwanridwanyusup@uinsgd.ac.id
3luludesiamutiani24@gmail.com, 4muni.sitimuhayah@gmail.com4

ABSTRAK

Pohon kurma (Phoenix dactylifera) merupakan tanaman yang identik ditanam di Timur
Tengah. Begitupula di Indonesia yang merupakan wilayah beriklim tropis yang
memungkinkan segala jenis tanaman tumbuh. Namun, di kampus 2 UIN Sunan Gunung
Djati Bandung yang memiliki ruang terbuka cukup panas menyebabkan pohon kurma
selain dapat tumbuh juga dapat berbuah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
menganalisis faktor pertumbuhan dan perkembangan kurma. Metode penelitian yang
dilakukan yaitu observasi dan literature review. Hasil dari penelitian ini, faktor yang
mempengaruhi berbuahnya pohon kurma adalah Iklim yang panas, suhu yang
tinggi, kelembaban udara yang rendah, pH tanah dalam keadaan asam maupun
toleran terhadap basa dan Kelembaban tanah yang rendah dengan keadaan
kering kemudian ketersediaan air yang cukup.

Kata Kunci : Kelembaban, pH tanah, Phoenix dactylifera, Suhu

ABSTRACT

Date palm (Phoenix dactylifera) is an identical plant grown in the Middle East. Neither
in Indonesia, which is a tropical climate that makes all types of plants can grow in
fertile soil. However, on campus 2 UIN Sunan Gunung Djati Bandung which has open
space is quite hot causing the date palm trees to grow but also be able to bear fruit.
The purpose of this study was to analyze the growth factors of dates on campus 2 of
UIN Sunan Gunung Djati Bandung. The research method used is observation and
interviews. The results of this study, the factors affecting date palms are hot climate,
high temperatures, low humidity, acidic soil pH and tolerance to bases and low soil
moisture with dry water and then enough water appears.

Keywords : Humidity, soil pH, Phoenix dactylifera, Temperature

[16]
Jurnal Bio Educatio Volume 5, Nomor 1, April 2020, hlm. 16-23 ISSN: 2541-2280

PENDAHULUAN Pohon kurma (Phoenix dactylifera L.)


Iklim, curah hujan dan temperatur selalu merupakan salah satu tanaman tertua dan
berfluktuasi di bumi dan berubah-ubah tiap utama di Asia Barat Daya dan Afrika Utara.
tahunnya. Iklim dan suhu adalah salah satu Selain itu, kurma dapat tumbuh di Australia,
faktor utama yang mempengaruhi Meksiko, Amerika Selatan, Afrika selatan,
pertumbuhan buah kurma. Di Indonesia dan Amerika Serikat, terutama di California
sendiri pohon kurma (Phoenix dactylifera) selatan, Arizona, dan Texas. Pohon kurma
dapat tumbuh, tetapi tidak semua pohon termasuk ke dalam famili Arecaceae
kurma yang tumbuh dapat berbuah. (Angiospermae, monokotil) yang terdiri dari
Menurut Munns dan Lambers, sekitar 200 genus dan lebih dari 2.500
kekeringan dan efeknya pada tanaman spesies (Al-Alawi, Al-Mashiqri, Al-Nadabi,
adalah masalah yang paling besar di daerah Al-Shihi, & Baqi, 2017).
semi-kering. Masalah yang terkait dengan Nama biologi kurma berasal dari
kekeringan diperkirakan meningkat akibat buahnya: phoenix (bahasa Yunani) yang
perubahan iklim global dan dampak oleh artinya buah merah atau ungu dan
manusia. Ketersediaan air yang rendah “dactylifera” yang artinya “seperti jari”
merupakan faktor lingkungan yang serius. karena gerombol buahnya seperti jari
Namun, tanaman diketahui menggunakan manusia. Pohon kurma merupakan tanaman
strategi yang berbeda untuk mengatasi berumah dua sehingga pohon betina terpisah
masalah tersebut, dan strategi ini terkait dengan pohon jantan. Secara alami
dengan berbagai sifat adaptif. Ciri-ciri ini penyerbukan kurma oleh angin tetapi
terdeteksi melalui berbagai jenis respon, penyerbukan oleh serangga juga
seperti meminimalkan kehilangan air dan dimungkinkan. Sumber serbuk sari (polen)
memaksimalkan penyerapan air atau yang berbeda, akan mempengaruhi ukuran,
mempertahankan penyimpanan internal bentuk biji dan jaringan di sisi luar embrio
besar air (Elshibli, Elshibli, & Korpelainen, serta endosperm buah (Chao & Krueger,
2016). 2007). Kurma (Phoenix dactylifera)
Kota Bandung yang terletak ditengah merupakan pohon monokotil dioecious yang
provinsi jawa barat memiliki titik kordinat bisa tumbuh sampai 5000 tahun. Beberapa
107˚ BT dan 6˚ 55’ LS dengan luas 16.767 varietas kurma bisa toleran terhadap
Ha (Andikasani, Awaluddin, & Suprayogi, kekeringan (Djibril et al., 2005).
2014). Ketinggian kota bandung ±768 meter
diatas permukaan laut dengan daerah selatan
lebih rendah dari daerah utara (Bronto &
Hartono, 2006).

[17]
Jurnal Bio Educatio Volume 5, Nomor 1, April 2020, hlm. 16-23 ISSN: 2541-2280

Gambar 1. Pohon Kurma Betina Gambar 2. Pohon Kurma Jantan


Menurut Al-Qarawi dan Barghini, buah saat suhu tinggi atau setelah periode dingin
kurma adalah buah berry yang merupakan (Zaid and Wet, 2002 dalam(Cheruth, Kurup,
buah berbiji tertutup. Buah kurma memiliki & Subramaniam, 2015). Untuk mengatur
tiga bagian yaitu endocarp, mesocarp dan pematangan buah kurma adalah suhu yang
kulit buah (pericarp). Wilayah yang berbeda tinggi. Kurma tumbuh di daerah yang
memberikan perbedaan pada buah kurma hampir tanpa hujan (EC, CC, & RU, 2015).
dalam bentuk, ukuran, dan berat. Juga dapat Menurut hasil penelitian (Jassim &
bervariasi dalam organoleptik, karakteristik Limoges, 2014), meyebutkan bahwa
fisik dan kimia (Al-Alawi et al., 2017). pertumbuhan kurma tergantung pada
Pohon kurma mulai berbuah pada usia rata- iklimnya. Pertumbuhan kurma yang berhasil
rata 5 tahun dengan produksi rata-rata 400- membutuhkan musim panas yang panjang
600 kg / pohon / tahun dan terus berproduksi dengan hari dan malam suhu tinggi, musim
hingga 60 tahun (Al-Alawi et al., 2017). dingin yang sejuk tanpa es, tidak adanya
Bunga pada pohon kurma terletak antara hujan selama berbunga dan berbuah, dan
daun yang satu dengan daun yang lain. kelembaban relatif rendah dengan sinar
Berwarna kuning pucat, sepal bersatu, matahari yang cukup. Sedangkan menurut
memiliki tiga karpal dan tiga kelopak. Buah penelitian (Ningrum & Narulita, 2018), nilai
dari kurma berbentuk drupes dan berbiji pH tanah di Bandung yaitu 6,47 sampai
tunggal (Elsafy, Garkava-Gustavsson, & 6,98. Dan menurut (Dianardi, Hadian,
Mujaju, 2015). Pohon kurma dapat Iskandarsyah, & Muhamadsjah, 2018),
diperbanyak melalui kultur jaringan atau Berdasarkan hasil penelitiannya diketahui
melalui benih (secara vegetatif). Variasi bahwa telah terjadi pertambahan luasan
dalam kurma dianggap dihasilkan oleh daerah dengan suhu permukaan di atas 30°C
perbanyakan melalui biji yang menghasilkan di cekungan Bandung pada tahun 2014-
genotip (Elsafy et al., 2015). 2016.
Langkah yang perlu diperhatikan adalah Hasil penelitian yang didapatkan oleh
waktu transisi dari berbunga hingga berbuah (Shabani, Kumar, & Taylor, 2012), bahwa
karena merupakan awal dari reproduksi setelah melakukan penelitian menggunakan
seksual (Zhu and Davies, 1993). Suhu yang software CLIMEX, wilayah Afrika Utara
sesuai untuk pertumbuhan kurma dimulai yang biasanya cocok untuk pertumbuhan

[18]
Jurnal Bio Educatio Volume 5, Nomor 1, April 2020, hlm. 16-23 ISSN: 2541-2280

pohon kurma ada tahun 2100 nanti menjadi posisi yang sangat istimewa dalam Al-
tidak cocok. Sebaliknya, di wilayah Qur’an. Al-Qur’an dan al-Hadits secara
Amerika Utara dan Selatan yang biasanya tersirat menyebutkan bahwa Islam
tidak cocok untuk pertumbuhan pohon memerintahkan untuk bertanam kurma
kurma pada tahun 2100 nanti akan cocok. karena kurma memiliki banyak manfaat
Menurut (Shabani et al., 2012) untuk dalam kehidupan dan tanaman tersebut pada
mendapatkan buah yang matang ditandai dasarnya dapat dibudidayakan di berbagai
dengan panas yang berkepanjangan, curah kawasan di muka bumi, termasuk di
hujan rendah, dan tingkat kelembaban yang Indonesia. Secara ekonomis, budidaya
relatif sangat rendah selama periode kurma mempunyai banyak keunggulan,
pematangan buah. Jika kelembaban tinggi, yaitu dapat memandirikan petani, memiliki
akan menyebabkan buah pecah dan tingkat keuntungan yang lebih besar
timbulnya jamur pada tumbuhan kurma. dibanding berkebun sawit, memilik harga
Musim panas yang panjang dengan suhu pasaran yang tinggi, dan menciptakan
yang tinggi dan musim dingin yang kering industri baru untuk kesejahteraan
tanpa salju berkepanjangan adalah kondisi masyarakat. Sedangkan secara ekologis,
iklim yang ideal untuk spesies kurma ini. budidaya kurma bermanfaat sebagai
Suhu optimal untuk pertumbuhan kurma tanaman tumpangsari, rehabilitasi kawasan
yaitu sekitar 20°C - 39°C daerah operasi minyak dan gas, membuka
Kesimpulan dari seminar (Rahmadani, lahan marginal, dan menyelamatkan dari
Bulkis, & Budiman, 2017), kurma bencana.
merupakan salah satu buah yang memiliki

METODE Sedangkan bahan yang digunakan adalah


Metode penelitian menggunakan teknik air, tanah dan pohon kurma.
observasi ke lapangan dan literature review. Pohon kurma yang diuji yaitu spesies
Perlakuan yang digunakan terdiri dari faktor Phoenix dactylifera. Pohon kurma di tanam
suhu, kelembaban udara, Kelembaban tanah dengan cara berdampingan antara jantan dan
dan pH tanah. Penelitian dilakukan selama 3 betina. Buah Kurma berbentuk sedikit oval-
hari berturut-turut untuk mendapatkan silinder dan berwarna hijau atau kuning jika
perbedaan dan rata-rata. Alat yang masih muda dan warna merah pekat
digunakan untuk penelitian ini adalah kehitam-hitaman jika sudah matang,
thermometer, hygrometer dan soil tester. memiliki kandungan gizi dan nutrisi yang
melimpah.

HASIL DAN PEMBAHASAN tanah dan kelembaban tanah yang dilakukan


Hasil penelitian ini meliputi selama 3 hari berturut-turut (Tabel 1).
pengukuran suhu, kelembaban udara, pH

Tabel 1. Hasil Pengukuran Suhu, Kelembaban Udara, pH Tanah dan Kelembaban Tanah
Kelembaban pH Kelembaban
Hari Suhu
Udara Tanah Tanah
Ke-1 30˚C 73 % 6,35 2

Ke-2 31˚C 46 % 6,1 1

[19]
Jurnal Bio Educatio Volume 5, Nomor 1, April 2020, hlm. 16-23 ISSN: 2541-2280

Ke-3 30˚C 49 % 6,3 1

Dalam hasil penelitian selama 3 hari kepalanya berada dalam kobaran api.
berturut-turut di tempat dan waktu yang Kondisi seperti ditemukan di oase dan wadi
sama di dapatkan hasil suhu dengan rata-rata di pusat asal kurma di Timur Tengah (Chao
30˚C dan kelembaban udara yang berbeda- & Krueger, 2007).
beda. Pada hari pertama kelembaban Kurma dapat tumbuh pada suhu rata-rata
meningkat 73% karena cuaca sedang 12.7 – 27.5°C, dapat bertahan hingga 50°C
mendung, hari kedua dan ketiga kelembaban maupun pada suhu membeku hingga
diatas 45% dan dibawah 60% dalam serendah-rendahnya -5°C. Suhu ideal untuk
keadaan normal, pH tanah dalam keadaan pertumbuhan semasa penyerbukan hingga
asam, kemudian kelembaban tanah dengan pematangan buah berkisar dari 21-27°C.
keadaan sangat kering. Pohon kurma Kurma berbunga jika suhu meningkat
membutuhkan iklim yang panas, hujan yang hingga lebih dari 18°C dan membentuk buah
minim, dan akses air yang baik. Kisaran atas jika lebih dari 25°C (Chao & Krueger,
toleransi suhu begitu penting untuk pohon 2007).
kurma. Suhu maksimum yang dapat Kurma dapat memiliki strategi khusus
ditoleransi oleh pohon kurma yaitu sekitar untuk pertukaran gas dan metabolisme
50°C (Barreveld, 1993 dalam (El-Juhany, fotosintesis. Kurma memiliki lilin kutikula
2010)). yang tebal pada duri yang merupakan 1/5 -
Menurut penelitian Qureshi dan Barrett- 1/4 dari daun majemuk (Elshibli et al.,
Lennard, Meskipun kelembaban udara 2016). Sehingga dapat meminimalkan
rendah selama air tersedia di bawah tanah kehilangan air dari proses penguapan yang
pasti akan berbuah (Fatima, Wiehle, Khan, terjadi. Di sisi lain, pohon berhasil
Khan, & Buerkert, 2016). Kelembaban dibudidayakan di berbagai jenis tanah dan
udara berasal dari samudra yang menguap dapat menyerap air dengan cepat oleh
menjadi uap air. Udara yang lembab jaringan akar yang mendalam. Ciri-ciri
disebabkan oleh suhu udara yang tinggi tersebut adalah contoh fitur yang
sehingga banyak mengandung uap air berkontribusi terhadap penurunan
karena penguapan lebih besar (Amelia, penguapan dan penyerapan air dengan
2010). Hujan tidak akan turun jika maksimal, dan dianggap penting dalam
kelembaban <60% dan awan akan terbentuk adaptasi kurma di kondisi kekeringan,
jika kelembaban >50%. (Dalam (Priyahita, salinitas dan suhu tinggi (Nixon, 1951;
Suguanti, & Aliah, 2016). Martin, 1992; Wickens, 1998; Zaid dan de
Menurut Chao dan Krueger kurma Wet . 2002; Ramoliya dan Pandey, 2003;
mampu tumbuh pada iklim yang sangat Djibril et al., 2005 dalam (Elshibli et al.,
panas dan kering,dan relative toleran 2016)).
terhadap tanah basa dan bergaram. Kurma Pemupukan yang efisien tergantung dari
memerlukan cuaca musim panas yang pemberian irigasi air yang baik karena
panjang dengan sedikit sekali hujan dan nutrisi akan diserap pohon dengan baik jika
pemberian air cukup. Saeed et al. (1990),
kelembapan yang sangat rendah sejak masa menyatakan bahwa irigasi yang buruk akan
penyerbukan hingga pemanenan, tetapi mengurangi ukuran, berat dan jumlah buah.
memiliki air tanah yang cukup. Ada Hasil penelitian yang dilakukan oleh Amiri
yang menggambarkan kurma sebagai pohon et al. (2007) adalah meningkatnya
yang kakinya berada dalam air tetapi pertumbuhan pohon kurma juga dipengaruhi

[20]
Jurnal Bio Educatio Volume 5, Nomor 1, April 2020, hlm. 16-23 ISSN: 2541-2280

oleh peningkatan ketersediaan air. Selain itu, daun dan tinggi pohon. (Dalam (Ibrahim,
system irigasi yang baik juga mempengaruhi Saeed, Widaa, & Elamin, 2012)).
jumlah daun, luas daun, kandungan mineral

Gambar 3. Morfologi Pohon Kurma


Sumber: (Chao & Krueger, 2007)

KESIMPULAN Science, 8(May), 1–12.


Hasil penelitian ini meunjukkan bahwa https://doi.org/10.3389/fpls.2017.0084
faktor yang mempengaruhi tumbuhnya buah 5
kurma adalah iklim yang panas, suhu yang
tinggi, kelembaban udara yang rendah, pH Andikasani, M. R., Awaluddin, M., &
tanah dalam keadaan asam maupun toleran Suprayogi, A. (2014). Aplikasi
terhadap basa dan Kelembaban tanah yang Persebaran Objek Wisata Di Kota
rendah dengan keadaan kering kemudian Semarang Berbasis Mobile Gis
ketersediaan air yang cukup. Memanfaatkan Smartphone Android.
Jurnal Geodesi Undip, 3(2), 28–39.

DAFTAR PUSTAKA Bronto, S., & Hartono, U. (2006). Potensi


Al-Alawi, R., Al-Mashiqri, J. H., Al-Nadabi, sumber daya geologi di daerah
J. S. M., Al-Shihi, B. I., & Baqi, Y. Cekungan Bandung dan sekitarnya.
(2017). Date palm tree (Phoenix Indonesian Journal on Geoscience,
dactylifera L.): Natural products and 1(1), 9–18.
therapeutic options. Frontiers in Plant https://doi.org/10.17014/ijog.vol1no1.

[21]
Jurnal Bio Educatio Volume 5, Nomor 1, April 2020, hlm. 16-23 ISSN: 2541-2280

20062a palm trees and date production in Arab


countries: Causes and potential
Chao, C. C. T., & Krueger, R. R. (2007). rehabilitation. Australian Journal of
The date palm (Phoenix dactylifera Basic and Applied Sciences, 4(8),
L.): Overview of biology, uses, and 3998–4010.
cultivation. HortScience, 42(5), 1077– https://doi.org/10.1016/j.radphyschem.
1082. 2006.10.004
https://doi.org/10.21273/hortsci.42.5.1
077 Elsafy, M., Garkava-Gustavsson, L., &
Mujaju, C. (2015). Phenotypic
Cheruth, A. J., Kurup, S. S., & Diversity of Date Palm Cultivars (
Subramaniam, S. (2015). Variations in Phoenix dactylifera L.) from Sudan
Hormones and Antioxidant Status in Estimated by Vegetative and Fruit
Relation to Flowering in Early, Mid, Characteristics . International Journal
and Late Varieties of Date Palm of Biodiversity, 2015, 1–7.
(Phoenix dactylifera) of United Arab https://doi.org/10.1155/2015/610391
Emirates. Scientific World Journal,
2015. Elshibli, S., Elshibli, E. M., & Korpelainen,
https://doi.org/10.1155/2015/846104 H. (2016). Growth and photosynthetic
CO2 responses of date palm plants to
Dianardi, K., Hadian, S. D., Iskandarsyah, water availability. Emirates Journal of
T. Y. W. M., & Muhamadsjah, F. Food and Agriculture, 28(1), 58–65.
(2018). Study of Hydrochemistry and https://doi.org/10.9755/ejfa.2015.05.18
Groundwater Characteristics in Cibiru 9
and Cileunyi. Bulletin of Scientific
Contribution, 16(2), 71–78. Fatima, G., Wiehle, M., Khan, I. A., Khan,
A. A., & Buerkert, A. (2016).
Djibril, S., Kneyta, M. O., Diouf, D., Diouf, EFFECTS of SOIL
D., Badiane, F. A., Sagna, M., & CHARACTERISTICS and DATE
Borgel, A. (2005). Growth and PALM MORPHOLOGICAL
development of date palm (Phœnix DIVERSITY on NUTRITIONAL
dactylifera L.) seedlings under drought COMPOSITION of PAKISTANI
and salinity stresses. African Journal DATES. Experimental Agriculture,
of Biotechnology, 4(9), 968–972. 53(3), 321–338.
https://doi.org/10.5897/AJB2005.000- https://doi.org/10.1017/S00144797160
3183 00399

EC, N., CC, E., & RU, A. (2015). Effect of Ibrahim, Y. M., Saeed, A. B., Widaa, A., &
Substitution of Sucrose with Date Elamin, M. (2012). Effect of Irrigation
Palm (Phoenix dactylifera)Fruit on Water Management on Growth of Date
Quality of Bread. Journal of Food Palm offshoots (Phoenix dactylifera)
Processing & Technology, 06(09). under the River Nile State Conditions.
https://doi.org/10.4172/2157- University of Khartoum Journal of
7110.1000484 Agricultural Sciences, 20(3), 275–285.

El-Juhany, L. I. (2010). Degradation of date Jassim, S. A. A., & Limoges, R. G. (2014).

[22]
Jurnal Bio Educatio Volume 5, Nomor 1, April 2020, hlm. 16-23 ISSN: 2541-2280

Date Palm Tree’s Defense PYTHON. ALHAZEN Journal of


Mechanisms from Viral Infection and Physics, 2(2), 28–37.
Solar Ultraviolet Radiation. Advances https://doi.org/10.7868/s08695652162
in Microbiology, 04(01), 1–5. 10155
https://doi.org/10.4236/aim.2014.4100
1 Rahmadani, R. A., Bulkis, S., & Budiman,
M. A. (2017). Potensi Budidaya
Ningrum, W., & Narulita, I. (2018). Deteksi Kurma di Indonesia Ditinjau dari
Perubahan Suhu Permukaan Perspektif Ekonomis dan Ekologis.
Menggunakan Data Satelit Landsat Proceedings of National Seminar on
Multi-Waktu Studi Kasus Cekungan ASBIS (Applied Science, Business, and
Bandung. Jurnal Teknologi Information System), 427–437.
Lingkungan, 19(2), 145.
https://doi.org/10.29122/jtl.v19i2.2250 Shabani, F., Kumar, L., & Taylor, S. (2012).
Climate Change Impacts on the Future
Priyahita, F. W., Suguanti, N., & Aliah, H. Distribution of Date Palms: A
(2016). ANALISIS TAMAN ALAT Modeling Exercise Using CLIMEX.
CUACA KOTA BANDUNG DAN PLoS ONE, 7(10), 1–12.
SUMEDANG MENGGUNAKAN https://doi.org/10.1371/journal.pone.00
SATELIT TERRA BERBASIS 48021

[23]

Anda mungkin juga menyukai