Anda di halaman 1dari 5

LEMBAR KERJA

PRAKTIKUM INDUSTRI TERNAK PERAH (PTD 2302)


Materi A

Nama : Muhammad Evan Magistrama


NIM : 19/443001/PT/08133
Kelompok :8
Asisten Pendamping : Sekar Anis Karisa Jati

LABORATORIUM ILMU TERNAK PERAH DAN INDUSTRI PERSUSUAN


DEPARTEMEN PRODUKSI TERNAK
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2021
RECORDING

UPT

Keterangan
No Jenis recording (Data apa saja yang diambil?)

1 Identifikasi ternak Nama ternak, induk dan


pejantannya, tanggal lahir, dan jenis
kelamin.
Nama ternak, jenis kelamin, tanggal
2 Reproduksi
IB, pemeriksa kebuntinan, hari
perkiraan lahir (HPL), bobot induk,
nama pejantan, perkiraan IB.
Jenis kelamin, bobot pedet, bobot
3 Kelahiran
badan induk, nama pedet, tanggal
lahir.
Nama ternak, jenis kelamin,
4 Kematian
penyebab kematian, berat badan,
ternak yang mati, tanggal kematian.
Nama ternak, tanggal produksi susu,
5 Produksi Susu
total jumlah produksi dalam satu
hari.

MILKING HYGIENE

PRODUKSI DAN PENANGANAN SUSU

A. KINERJA PRODUKSI (Milking Hygiene)

Lokasi Jumlah sapi laktasi (ekor) Produksi susu/hari (liter)


UPT 6 ekor 63,5 liter
Pra pemerahan UPT

Tahapan
1. Sanitasi Kandang
Kandang harus dibuat memenuhi syarat, antara lain: drainase dan ventilasi
baik, lantai tidak licin, ada penampungan kotoran dan ukuran kandang
minimal 1,5 × 2,5 meter per ekor. Sanitasi kandang bertujuan membersihkan
kandang dari feses, urin, dan kotoran lain. Sanitasi kandang dilakukan
dengan membersihkan kandang menggunakan air bersih yang mengalir.
2. Sanitasi Ternak
Sanitasi ternak dilakukan dengan memandikan ternak dengan air bersih yang
mengalir. Setiap hari ketika dilakukan pemerahan, sebaiknya sapi
dimandikan. sapi yang akan diperah susunya juga harus dipastikan bebas
dari penyakit.
3. Sanitasi Pemerah
Sanitasi pemerah bertujuan agar susu tidak terkontaminasi oleh bakteri.
Pemerah diwajibkan cuci tangan sebelum melangsungkan pemerahan agar
susu tidak terkontaminasi oleh bakteri.
4. Sanitasi Alat Pemerahan
Menjaga sanitasi peralatan dapat dilakukan dengan menggunakan air panas,
larutan alkali atau dengan larutan asam dan dapat juga alat pemerahan di
cuci menggunakan air mengalir dan sabun agar terbebas dari bakteri. Jika
menggunakan air panas, maka sebaiknya digunakan air panas, yang
suhunya minimal 75oC dan dikerjakan minimal 5 menit. Penggunaan uap air
panas akan mendapatkan hasil yang lebih baik.
5. Stripping
Sebelum memerah dilakukan stripping pada puting sapi perah yang
bertujuan untuk mengeluarkan sisa susu dalam puting yang masih tersisa
sebelumnya. Kemudian memastikan puting dan susu dalam keadaan baik.
Selain itu dapat juga menyusukan pedet pada induknya untuk memberikan
rangsangan keluarnya air susu.
Saat Pemerahan UPT

Tahapan
1. Pemasangan alat
Sebelum alat dipasangkan pastikan posisi hewan dan pemerah pada posisi
yang benar agar ternak dalam kondisi aman dan nyaman.
2. Kompresor dinyalakan
Mesin pemerahan dihidupkan hingga terdengar dan terasa aliran udara
melalui selang. Kompresor dari alat dihidupkan.
3. Milk can ditutup dengan tujuan agar kedap udara
Milk can merupakan alat yang berfungsi sebagai tempat penampungan dan
penyimpanan sementara susu hasil dari pemerahan. Susu yang disimpan
pada milk can tidak boleh lebih dari 2 jam, sehingga harus segera
dipindahkan ke TPS (tempat penampungan susu).
4. Milk cup dipasangkan pada putting ternak
Milk cup dipasang dengan tepat dan hati hati dan diusahakan jangan ada
kebocoran udara. Milk cup di pasangkan pada tiap-tiap puting, untuk
pemasangannya harus hati-hati dan tepat. Pastikan selang tidak berbelit dan
semua milk cup terpasang dengan rapi, sehingga bekerja dengan baik dan
ternak akan tetap merasa nyaman

Pasca Pemerahan UPT

Tahapan
1. Deeping/spraying
Deeping merupakan suatu tindakan mencelupkan puting susu ke dalam
desinfektan yang bertujuan untuk mencegah terkontaminasinya puting susu
oleh bakteri yang dapat merusak susu dan menyebabkan mastitis.
2. Susu disaring menggunakan kain saring
Kain saring berfungsi untuk menyaring benda-benda asing yang diduga
dapat mempengaruhi kualitas susu. susu disaring menggunakan kasa bersih.
3. Susu diukur dan dicatat
Hasil produksi dicatat dalam buku catatan reproduksi dengan cara susu
diukur volume dan dicatat sesuai hasil (recording)
4. Susu dimasukkan ke cooling unit
Susu disimpan dalam suhu yang rendah untuk mencegah mikroba dalam
susu yang dapat menurunkan kualitas berkembang. Susu dimasukkan ke
cooling unit dengan orang yang berbeda dengan orang yang bertugas
ditempat pemerahan. Susu yang telah disaring dimasukkan ke dalam
pendingin pada suhu 4 derajat Celcius.

ANIMAL WELFARE

Aspek Penerapan di UPT


Ada TIdak
Bebas dari rasa lapar dan haus Ada

Bebas dari rasa tidak nyaman Ada

Bebas dari rasa sakit, luka, dan penyakit Ada

Bebas mengekspresikan perilaku alami Tidak

Bebas dari rasa stress dan tertekan Tidak

Anda mungkin juga menyukai