Anda di halaman 1dari 3

Nama : Paskalia Apriyanti

NIM : F1012131016

Makul : Pengembangan Materi Ajar Bahasa Indonesia

Potret Pendidikan di Daerah Perbatasan

Pendidikan di perbatasan merupakan topik yang tidak pernah habis untuk


diperbincangkan. Keadaan pendidikan yang memprihatinkan menjadi alasan kemunduran bangsa
dimata dunia. Menurut pantauan dari perwakilan Dinas Pendidikan, satu diantara daerah di
Kalimantan Barat yang pendidikan perlu diperhatikan adalah Kecamatan Puring Kencana,
Kabupaten Kapuas Hulu. Pendidikan yang ada di kecamatan ini sangat memprihatinkan, terbukti
dengan hanya memiliki satu Sekolah Dasar (SD) dan satu Sekolah Menengah Pertama (SMP),
dan tidak memiliki Sekolah Menengah Atas (SMA).

Selain kurangnya bangunan sekolah, infrastruktur yang meliputi sarana dan sarana juga
sangat memprihatinkan. Buku yang menjadi sumber utama dalam melaksanakan kegiatan belajar
mengajar sangat kurang. Sekolah memang sudah memiliki fasilitas berupa perpustakaan, tetapi
buku yang menjadi acuan sangat kurang. Kelayakan ruang kelas juga perlu diperhatikan, banyak
meja dan kursi yang sudah hampir rusak dan rapuh, lantai kelas juga ada yang rapuh, sehingga
siswa harus berhati-hati saat memasuki ruang kelas. Sekolah juga masih menggunakan kapur
sebagai alat untuk menulis dipapan tulis.

Terlepas dari kelayakan gedung, tenaga pendidik di kecamatan ini masih sangat kurang.
Setiap sekolah memiliki tidak lebih dari 10 orang guru, yang artinya ada beberapa guru yang
merangkap dalam mengajar mata pelajaran. Misalnya mengajar mata pelajaran agama dan
kewarganegaraan atau mata pelajaran bahasa Indonesia dan IPA. Selain itu, permasalahn juga
datang dari internal guru tersebut. Daerah yang jauh dijangkau oleh alat komunikasi (terkadang
terdapat sinyal untuk komunikasi via telpon genggam, terkadang tidak ada sama sekali), listrik
hanya hidup dijam-jam tertentu, dan yang paling menjadi inti permasalahan adalah mahalnya
semua kebutuhan pokok. Guru yang bertugas didaerah ini dan masyarakat lebih suka membeli
kebutuhan pokok dari Malaysia daripada dari Indonesia. Pemakaian uang ringgit lebih sering
bahkan hampir disetiap kesempatan digunakan daripada uang rupiah.

Permasalahan terbesar yang dihadapi kecamatan ini dalam dunia pendidikan adalah
sedikitnya anak yang menjadi siswa-siswi disekolah. Banyaknya orang tua yang menyekolahkan
anak-anaknya di sekolahan yang ada di Malaysia. Hal ini dipicu oleh banyak hal, misalnya mutu
dan kualitas pendidikan lebih bagus, fasilitas lebih lengkap, dan yang terpenting adalah ada
beberapa sekolah di Malaysia yang meringankan bahkan membebaskan biaya pendidikan.

Permasalahan ini merupakan tanggung jawab dari pemerintah dalam mewujudkan dasar
Negara yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Permasalahan pendidikan merupakan
permasalahan terpenting supaya dapat menciptakan generasi muda yang berkualitas dan
menghapus anggapan kemunduran bangsa dimata dunia. Pendidikan seperti inilah yang terjadi
didaerah terpencil, dan pasti tidak hanya terjadi di kecamatan ini saja, tapi banyak dibelahan
daerah yang lainnya. Seperti inilah potret pendidikan di daerah terpencil, sangat memprihatinkan.

Pernyataan pendapat (tesis) :

Pendidikan di perbatasan merupakan topik yang tidak pernah habis untuk diperbincangkan.
Keadaan pendidikan yang memprihatinkan menjadi alasan kemunduran bangsa dimata dunia.
Menurut pantauan dari perwakilan Dinas Pendidikan, satu diantara daerah di Kalimantan Barat
yang pendidikan perlu diperhatikan adalah Kecamatan Puring Kencana, Kabupaten Kapuas
Hulu. Pendidikan yang ada di kecamatan ini sangat memprihatinkan, terbukti dengan hanya
memiliki satu Sekolah Dasar (SD) dan satu Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan tidak
memiliki Sekolah Menengah Atas (SMA).
Argumentasi :

Selain kurangnya bangunan sekolah, infrastruktur yang meliputi sarana dan sarana juga sangat
memprihatinkan. Buku yang menjadi sumber utama dalam melaksanakan kegiatan belajar
mengajar sangat kurang. Sekolah memang sudah memiliki fasilitas berupa perpustakaan, tetapi
buku yang menjadi acuan sangat kurang.

Terlepas dari kelayakan gedung, tenaga pendidik di kecamatan ini masih sangat kurang. Setiap
sekolah memiliki tidak lebih dari 10 orang guru, yang artinya ada beberapa guru yang
merangkap dalam mengajar mata pelajaran.

Permasalahan terbesar yang dihadapi kecamatan ini dalam dunia pendidikan adalah sedikitnya
anak yang menjadi siswa-siswi disekolah. Banyaknya orang tua yang menyekolahkan anak-
anaknya di sekolahan yang ada di Malaysia. Hal ini dipicu oleh banyak hal, misalnya mutu dan
kualitas pendidikan lebih bagus, fasilitas lebih lengkap, dan yang terpenting adalah ada beberapa
sekolah di Malaysia yang meringankan bahkan membebaskan biaya pendidikan.

Penegasan ulang pendapat :

Permasalahan ini merupakan tanggung jawab dari pemerintah dalam mewujudkan dasar Negara
yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Permasalahan pendidikan merupakan permasalahan
terpenting supaya dapat menciptakan generasi muda yang berkualitas dan menghapus anggapan
kemunduran bangsa dimata dunia. Pendidikan seperti inilah yang terjadi didaerah terpencil, dan
pasti tidak hanya terjadi di kecamatan ini saja, tapi banyak dibelahan daerah yang lainnya.
Seperti inilah potret pendidikan di daerah terpencil, sangat memprihatinkan

Anda mungkin juga menyukai