STUDI KASUS
“PENGUNDURAN DIRI KARYAWAN SECARA MASSAL DI
PERUSAHAAN GOOGLE”
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas Take Home UTS
Mata Kuliah Sumber Daya Manusia
Disusun oleh:
Talitha Paramesti Nariswari 175020207111034
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2018
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Google merupakan sebuah perusahaan multinasional Amerika Serikat
yang berkekhususan pada jasa dan produk Internet. Produk-produk tersebut
meliputi teknologi pencarian, komputasi web, perangkat lunak, dan
periklanan daring. Perusahaan ini diperkirakan mengoperasikan lebih dari
satu juta server di beberapa pusat data di seluruh dunia dan memproses lebih
dari satu miliar kueri pencarian. Google juga menegaskan bahwa kunci utama
dari perusahaaannya adalah memberikan kenyamanan karyawan untuk
bekerja. Bahkan Google juga menjadi 10 perusahaan di Amerika Serikat yang
memberikan kompensasi dan keuntungan menarik bagi para karyawannya
dengan rating 4.4/5 (nilai yang sangat memuaskan).
Namun, belakangan ini terdengar kabar bahwa belasan karyawan
mengundurkan diri dari perusahaan tersebut dikarenakan Google tengah
bekerjasama dalam sebuah Project Maven. Para karyawan menolak keras
Proyek tersebut dengan alasan bahwa Project Maven merupakan inisiasi
Kementrian Pertahanan Amerika Serikat (AS) yang bermarkas di Pentagon,
untuk menganalisis rekaman drone berbasis kecerdasan buatan (artificial
intelligence/AI). Proyek tersebut akan menggunakan "Wide Area Motion
Imagery" (WAMI) untuk mendeteksi objek asing lain, melacak gerak
mereka, dan menyerahkan data ke Pentagon. Hal tersebut bertolak belakang
dengan motto Google yang mengatakan “don’t be evil”.
Oleh karena itu, karyawan Google mengeluarkan petisi sebagai bentuk
penolakan terhadap hal tersebut. Sayangnya petisi tersebut tidak
mendapatkan tanggapan yang baik sehingga banyak karyawan Google yang
memilih untuk resign / mengundurkan diri sebagai bentuk protes atas respon
dari para eksekutif Google yang kurang memuaskan, dan cara orang-orang
diperlakukan serta didengarkan.
Akan tetapi, Google masih tetap teguh dengan keputusannya untuk
bekerja sama dengan pihak militer. Google menilai sistemnya bersifat open
souce, sehingga pihak militer dapat menggunakannya tanpa keterlibatan
langsung perusahaan. Secara umum, pemanfaatan kecerdasan buatan untuk
kebutuhan militer memang masih menjadi polemik karena memiliki sisi
positif dan negatif. Namun, Google dan Pentagon menyebut, Project Maven
tidak akan mengarah pada sistem senjata yang dikhawatirkan banyak pihak.
Menurut Google, dengan bantuan teknologi kecerdasan buatan, militer bisa
menghindari salah target terutama terhadap masyarakat.
BAB III
PEMILIHAN ALTERNATIF
Sesuai dengan ketiga alternatif yang telah disebutkan sebelumnya,
pemecahan masalah yang cocok adalah ketiganya. Tergantung dari posisi apa
yang dibutuhkan oleh perusahaan. Jika perusahaan membutuhkan Pekerja yang
berpengalaman maka perusahaan perlu memilih Alternatif Kedua. Namun, jika
perusahaan membutuhkan pekerja pada posisi yang front-liner maka dapat
dilakukan dengan Alternatif Pertama
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Google
https://tekno.kompas.com/read/2018/05/15/19080037/belasan-karyawan-google-
kompak-mundur
https://www.liputan6.com/tekno/read/3525955/belasan-karyawan-resign-
berjemaah-dari-google-ada-apa
https://inet.detik.com/business/d-4021061/lusinan-pegawai-google-mendadak-
resign