TUGAS INDIVIDUAL II
MENILIK PROSES SELEKSI REKRUTMEN TERBUKA DI PERUSAHAN GOOGLE
Disusun Oleh:
Sara Rastina
NIM : 220111048
PROGRAM STUDI
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
MAGISTER MANAJEMEN
UNIVERSITAS KRISNADWIPAYAN
2022
Pendahuluan
Setiap tahun Google menerima 1.000.000 hingga 3.000.000 aplikasi, sedangkan yang
diterima hanya sekitar 0,25 persen. Hal ini berarti melamar ke Google dua puluh lima
kali lebih sulit dibandingkan melamar menjadi mahasiswa di Harvard University.
Selain dikenal sebagai tempat kerja favorit, ternyata Google juga memiliki proses
rekrutmen yang panjang. Untuk mendapatkan satu kandidat, proses rekrutmen bisa
memakan waktu enam bulan atau lebih. Ada sebagian orang mengeluhkan proses
rekrutmen yang dianggap terlalu melelahkan dan bahkan “arogan”, namun hal itu
adalah bagian yang harus dilalui untuk mendapatkan kandidat terbaik. Dari tingginya
persaingan dan proses seleksi yang panjang bagi para kandidat, kita dapat menilik
bagaimana alur dan fokus utama dalam pencarian kandidat yang di terima di
perusahaan favorit para pencari kerja saat ini.
Pembahasan
Mengapa begitu penting untuk mendapatkan orang bagus di depan? Para ahli
berpendapat kinerja tidak mengikuti kurva normal, karena itu seseorang yang bagus,
kinerjanya bisa berlipat-lipat kali seseorang yang biasa. Terlebih di kalangan engineer.
Menurut Alan Eustace (SVP of Knowledge, Google), engineer papan atas nilainya bisa
tiga ratus kali seorang engineer biasa.
Lalu bagaimana cara kita menemukan seseorang yang benar-benar hebat? Bock
mengajarkan prinsip yang diterapkannya yaitu, “hanya merekrut orang yang lebih baik
dari kita sendiri.” Setiap orang yang direkrutnya setidaknya memiliki satu hal penting
yang lebih baik dibanding dirinya.
Satu hal menarik di sini adalah bahwa Google merekrut dengan hiring committee
(panitia perekrut). Pada proses rekrutmen umumnya seoranghiring manager (user) bisa
memutuskan kandidat yang dipilihnya. Misalnya untuk bagian TI akan diputuskan oleh
direktur/manager TI yang akan menjadi user-nya. Di Google prosesnya tidak demikian.
Google juga fokus dalam 4 hal yang dinilai mereka merupakan kriteria penting dalam
perekrutan calon karyawan mereka. 4 hal tersebut adalah : Leadership, Role-Related
Knowledge, How You Think , dan Googleyness.
Mengutip Eric Schmidt, “Pada kenyataannya, ada sebagian karyawan yang harus
kita keluarkan, tetapi tujuan rekrutmen seharusnya adalah agar tidak ada karyawan
seperti itu!” Google juga menggunakan cara-cara “lazim” dalam mencari kandidat
seperti menggunakan Google Search, LinkedIn, posting di job board, dan meminta
referral dari karyawan.
Akan tetapi, mereka juga memiliki cara-cara unik untuk menarik kandidat,
terutama dari kalangan engineer, seperti memasang billboarddengan teka-teki untuk
dipecahkan, atau yang baru-baru ini, yaitu membuat laman tes yang hanya bisa
ditemukan orang-orang tertentu yang mencari (di Google) dengan kata-kata kunci istilah
coding seperti misalnya:“python lambda function list comprehension.”
Kesimpulan
Dengan uniknya cara perekrutan karyawan Google dibanding perusahaan
lainnya, maka dapat dilihat bahwa Google merupakan salah satu perusahaan
yang tidak kaku dan melihat potensi - potensi calon karyawannya dengan baik,
tidak hanya melalui transkrip nilai melainkan dari cara-cara para calon karyawan
dalam menyelesaikan masalah, bekerja dalam tim, dan juga kreativitas yang
tinggi dimana hal-hal tersebut merupakan modal utama dalam dunia kerja saat
ini.
REFRENSI