Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH TUGAS INDIVIDUAL III MSDM

Mata Kuliah Manajemen Sumber Daya Manusia

Dosen Prof Dr. Ir. Djoko Setyo Widodo, SE., MM., M.Si., CHRA. PhD

Disusun Oleh :
SARA RASTINA
NIM : 22011048
No Absen : 25

PROGRAM STUDI

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA , MAGISTERMANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI MANAJEMEN

UNIVERSITAS KRISNADWIPAYANA

JAKARTA
CARA MENENTUKAN STRATEGI SEGMENTASI PASAR YANG TEPAT

Apa itu segmentasi pasar dan kenapa strategi ini adalah salah satu hal bisa mengefisiensikan
kinerja marketing Anda? Bagaimana cara menentukan strategi yang tepat dalam melakukan
segmentasi pasar? Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini!

Ibarat seorang atlet pemanah, sebuah bisnis yang sukses pasti harus tahu bagaimana cara
menentukan target pasar yang tepat. Seorang pemanah pasti sudah tahu seberapa besar tenaga
yang harus dikeluarkan untuk mencapai target. Bila targetnya dekat, berarti tidak perlu
menarik anak panah terlalu jauh sehingga tenaga tidak terbuang sia-sia. Tetapi jika targetnya
jauh pastinya membutuhkan tenaga lebih agar bisa mencapai targetnya.Untuk itulah
diperlukan yang namanya segmentasi pasar sesuai “target”. Sayangnya di Indonesia ini masih
banyak para pebisnis yang belum mengetahui secara pasti segmentasi pasar dari produknya.
Semua produk yang dimiliki dianggap sama, bisa untuk semua kalangan. Akibatnya, bisnis
berjalan kurang fokus dan tidak memiliki target utama yang dituju, sehingga sumber daya
yang dimiliki malah terbuang sia-sia.Hal demikianlah yang berbahaya dalam bisnis, karena
bisa mematikan bisnis dengan perlahan. Padahal melakukan riset untuk menemukan
segmentasi pasar merupakan hal yang sangat penting agar bisnis bisa berjalan dengan lancar.
Ketika segmen pasar sudah berhasil ditemukan, proses pemasaran produk akan menjadi lebih
mudah dan lancar. Tentu saja hal ini akan berpengaruh ke proses penjualan produk.
Segmentasi pasar yang tepat akan membuat produk lebih cepat terjual.Contoh kasusnya
adalah jika Anda memiliki perusahaan pakaian bayi. Segmentasi pasar yang Anda pilih tentu
saja para Ibu-Ibu. Kemudian segmentasi pasar tersebut dikerucutkan lagi menjadi Ibu-Ibu
yang sedang hamil atau memiliki bayi. Segmentasi pasar tersebut bisa dikerucutkan lagi
dengan memilih Ibu-Ibu yang lebih suka berbelanja lewat toko online atau tidak, memiliki
anak perempuan atau laki-laki, bahkan Ibu-ibu bekerja atau tidak. Pemilihan segmentasi
pasar ini menyesuaikan seperti apa produk yang Anda miliki.

Kita akan mengetahui lebih jelas pengertian, jenis, ciri-ciri dan cara mudah menentukan
segmentasi pasar untuk bisnis Anda.

APA ITU SEGMENTASI PASAR ?

Pengertian segmentasi pasar (market segmentation) adalah pembagian kelompok konsumen


atau pembeli pada suatu bisnis yang memilki kebutuhan, karakteristik, serat perilaku berbeda
(heterogen) di dalam pasar tertentu yang kemudian akan menjadi satu pasar homogen
nantinya dan menjadi sasaran pasar dengan strategi tersendiri. Segmentasi pasar adalah salah
satu strategi dalam dunia bisnis dengan mengelompokkan produk yang dimiliki sesuai
dengan kesamaan, kemiripan, minat serta kebutuhan pelanggan.

Segmentasi pasar adalah strategi pemasaran suatu perusahaan untuk mengenal minat serta
kebutuhan konsumen di suatu market yang menciptakan produk baru yang sesuai dengan
minat serta kebutuhan konsumen. Dengan kata lain, pasar yang tadinya hanya berjumlah satu
dan memiliki cakupan luas berubah menjadi beberapa pasar yang bersifat homogen setelah
mengalami segmentasi.

Tujuan utama dari segmentasi pasar ini adalah membuat proses pemasaran lebih terarah.
Tujuan dan Manfaat Melakukan Segmentasi Pasar (Market Segmentation) Tujuan utama
pengelompokan pasar adalah untuk membagi target market / pasar yang masih sangat luas
menjadi beberapa pasar yang bersifat homogen.
Secara lebih lengkap, berikut ini adalah beberapa tujuan dilakukannya segmentasi pasar:

Untuk memudahkan dalam membedakan pasar, dimana minat dan selera konsumen sangat
beragam dan akan terus berkembang. Dengan mengelompokkan konsumen yang bersifat
homogen, maka suatu bisnis akan lebih mudah dalam memahami kebutuhan dan minat
konsumen. Hasil akhirnya adalah suatu pasar akan lebih mudah untuk dibedakan dengan
kelompok pasar yang lainnya.

Dapat memberikan pelayanan yang lebih baik kepada konsumen. Dengan melakukan market
segmentation, maka suatu bisnis akan lebih mudah dalam memberikan pelayanan sesuai
dengan segmentasinya.Strategi pemasaran menjadi lebih terarah, termasuk dalam menyusun
bauran pemasaran yang meliputi produk, harga, distribusi, dan promosi. Dengan adanya
pengelompokan pasar, maka suatu bisnis dapat mengarahkan dana dan usahanya ke dalam
market yang potensial dan lebih menguntungkan.

Lebih mudah dalam mengenal kompetitor dengan segmen yang sama. Dengan begitu, suatu
bisnis dapat mempelajari dan meniru strategi pemasaran kompetitor sehingga dapat merebut
perhatian konsumen. Lebih mudah dalam mengevaluasi target dan rencana bisnis. Segmentasi
pasar dilakukan bukan tanpa alasan, tetapi ada beberapa manfaat yang ingin didapatkan oleh
suatu bisnis, diantaranya adalah sebagai berikut:

• Dapat merencanakan produk dengan lebih baik sehingga dapat memenuhi permintaan
pasar.

• Menentukan cara promosi yang paling tepat.

• Menyalurkan modal ataupun usaha ke pasar potensial yang dapat menguntungkan


bisnis.

• Penjual akan berada pada posisi yang cukup baik, guna mengarahkan dan
membandingkan kesempatan atau harapan dalam pemasaran sehingga mampu
mempelajari setiap segmen.

• Penjual dapat memberikan wawasannya untuk menanggapi usaha pemasaran yang


berbeda-beda sehingga dapat mengalokasikan anggaran dengan tepat.

• Dapat memilih media iklan yang baik dan menemukan bagaimana cara
mengalokasikan dengan baik.
• Sebagai acuan dalam evaluasi bisnis.

• Segmentasi pasar sebagai pembanding di pasar dan kompetitor yang sama.

• Dapat memberikan strategi komunikasi yang baik dan efektif.

JENIS-JENIS SEGMENTASI PASAR

Sebelum memasarkan produk pada bisnis yang Anda jalankan, ada baiknya Anda perlu
mengetahui jenis-jenis segmentasi pasar yang ada saat ini, berikut jenisnya:

a. Segmentasi Lokasi

Tipe segmentasi lokasi ini mungkin paling banyak diaplikasikan di Indonesia. Contohnya saja
jika target utama adalah negara Indonesia, maka perusahaan biasanya akan membangun
perusahaan yang lokasinya berada di Indonesia. Dimana tujuan utamanya adalah agar lebih
dekat kepada konsumen sehingga pengeluaran biaya semua bisa ditekan lebih murah.

b. Segmentasi Waktu

Segmentasi waktu ini memang lebih jarang digunakan, tetapi biasanya pada waktu-waktu
tertentu segmentasi ini bisa diterapkan. Contohnya jasa fotografi akan laku saat musim
wisuda, penjual baju akan kebanjiran pesanan saat mendekati Idul Fitri, dan sebagainya.

c. Segmentasi Harga

Dengan menggunakan segmentasi harga, Anda dapat lebih mudah mempertimbangkan


tentang kekuatan ekonomi dari calon konsumen kita pastinya berbeda-beda. Ada yang
mampu dengan membeli dengan harga tinggi, ada juga yang hanya mampu membeli dengan
harga yang rendah. Apabila memang segmentasi pasarnya luas, Anda bisa menerapkan harga
pada setiap produk mulai dari harga rendah, menengah, dan tinggi agar semua kalangan bisa
masuk.

d. Demografi
Faktor jenis kelamin, usia, dan penghasilan merupakan variabel yang paling banyak
digunakan pada segmentasi demografi. Karena bisa jadi produk yang dijual hanya cocok
untuk laki-laki, sedangkan untuk perempuan sudah berbeda. Ada lagi produk yang hanya
dikhususkan kepada orang dewasa saja, sehingga Anda harus melakukan segmentasi
demografi ini agar tidak salah sasaran.

e. Psikografis

Segmentasi ini meliputi perilaku konsumen dalam merespon tren dan stimulasi produk. Data
segmentasi ini sulit ditentukan ke dalam kelompok-kelompok karena biasanya memiliki
anomali yang cukup besar. Hasil analisis data yang disajikan juga lebih deskriptif.

f. Sosial-Budaya

Segmentasi budaya lebih memperhatikan variabel pola sosial dan budaya konsumen. Data
yang dianalisis dapat berupa; kelas sosial, suku, norma masyarakan dalam lingkup pasar dan
daur hidup komunitas.

g. Behavioral atau Perilaku

Metode ini membuat segmen berdasarkan perilaku atau sifat pelanggan, seperti:

• Bagaimana mereka mengunjungi situs web Anda (halaman mana yang mereka
kunjungi, tautan mana yang mereka klik, jam berapa mereka berbelanja, kapan
terakhir kali mereka berbelanja, dan lain sebagainya).

• Apa yang mereka ketahui tentang produk Anda (apakah mereka masih belajar atau
siap melakukan pembelian?)

• Bagaimana mereka menggunakan produk Anda (apakah mereka sering kembali untuk
mengisi ulang suplai mereka atau mendapatkan lebih banyak?)

• Bagaimana mereka membuat keputusan pembelian (apakah mereka impulsif atau


slow respon ketika berbelanja?) Misalnya, beberapa pelanggan menghabiskan waktu
berbulan-bulan untuk mempelajari suatu produk dari toko Anda sebelum mereka
membelinya, sementara beberapa pelanggan adalah “pembeli yang impulsif” yang
akan segera membeli ketika mereka melihat suatu produk.

• Beberapa orang ingin pergi ke toko Anda untuk melihat produk secara langsung,
sementara beberapa orang selalu membeli secara online.
• Ketika Anda tahu bagaimana perilaku pelanggan Anda, lebih mudah untuk memberi
mereka apa yang mereka inginkan.

CIRI-CIRI STRATEGI SEGMENTASI PASAR EFEKTIF

Sebelum Anda mengetahui bagaimana tentukan segmentasi pasar, Anda harus mengetahui
tolak-ukur efektifitas dalam menentukan segmentasi pasar. Ciri-ciri segmentasi pasar efektif
harus;

• Terukur (measurable), Segmentasi pasar dapat diukur dengan tingkat tertentu, semua
hasil penelitian analisis data juga harus dibuktikan dengan data yang terukur dan
akurat.

• Terjangkau (accessible), Segmentasi yang efektif adalah menghilangkan dinding


antara produk dengan konsumen. Produk secara jelas dapat dijangkau oleh konsumen.

• Berpengaruh (Substansial), Proses segmentasi juga harus memengaruhi bisnis,


misalnya memberik keuntungan dan juga berpengaruh terhadap perubahan proses.

• Dapat dibedakan (differentiable), segmentasi pasar yang efektif adalah setiap elemen
dalam segmentasi dapat dibedakan secara jelas.

• Realistis (actionable), segmentasi yang efektif juga dapat merealisasikan atau


mewujudkan rencana bisnis Anda.

CARA MENENTUKAN STRATEGI SEGMENTASI PASAR

Setelah Anda memahami apa itu segmentasi pasar dan jenis-jenisnya, maka saatnya Anda
tahu bagaimana cara menentukan segmentasi pasar untuk bisnis Anda. Langkah dalam
menentukan segmentasi pasar secara garis besar adalah:

1. Pengumpulan data, Yaitu dengan melakukan penelitian berupa survey, diskusi dan
juga teknik lainnya, untuk mendapatkan variabel pada tiap jenis segmentasi.

2. Analisis, Setelah semua data didapat Anda dapat mengolah data tersebut dan
menganalisis hasil dari pengumpulan data yang akan disesuaikan dengan strategi
pemasaran.
3. Penyusunan, Tahap ini adalah Anda mengelompokkan hasil dari analisis dan pada
tahap ini hasil akan tersaring, manakah produk yang sesuai dan juga mana pasar yang
sesuai.

Berdasarkan tahap di atas, Berikut tahapan yang lebih lengkap dalam menentukan segmentasi
pasar.

1. Tentukan Target Pasar

Cara menentukan targetnya adalah tergantung dengan kebutuhan bisnis yang Anda jalankan.

Anda harus memperhatikan tiga hal ini:

• New Consumer, menentukan segmentasi berdasarkan bisnis baru sehingga Anda perlu
mencari konsumen baru.

• Focused Consumer, Hal ini biasanya dilakukan untuk mencari konsumen yang sudah
Anda namun untuk menunjang bisnis yang berkelanjutan.

• Supported Consumer, Konsumen ini terkait dengan kebutuhan supporting product Anda.

Berdasarkan tiga hal tadi, Anda dapat merujuk pada jenis-jenis segmentasi yang sebelumnya
dibahas seperti: demografis, harga, waktu, dan produk yang akan dijual.

2. Ketahui Masalah dan Kebutuhan Konsumen

Langkah selanjutnya adalah mencari tahu semua kebutuhan calon konsumen, lalu sesuaikan
dengan produk yang Anda jual. Untuk bisa mendapatkan informasinya, Anda bisa bertanya
langsung kepada calon konsumen atau dengan melakukan serangkaian tes produk. Jika Anda
telah mengetahui masalah konsumen, Anda dapat melakukan klasifikasi keinginan,
kebutuhan dan juga masalah konsumen. Hal ini berguna untuk acuan dalam membuat road
map strategi bisnis dan juga evaluasi produk.

3. Ketahui Perilaku Konsumen

Selanjutnya Anda dapat mengamati dan menganalisis perilaku konsumen. Anda dapat
memperhatikan bagaimana konsumen menggunakan produk, keadaan sebelum dan sesudah
menggunakan produk, dan juga pola tren yang berkaitan dengan produk tersebut.
4. Olah dan Analisis Data

Selanjutnya, Anda dapat mengolah semua data terkait konsumen yang telah Anda amati. Pada
tahap ini Anda akan mengetahui peluang produk yang Anda akan jual kepada tiap segmentasi
yang telah Anda lakukan. Analisis data berfungsi untuk acuan dalam menentukan strategi
dalam menyusun produk dan juga pemasarannya.

5. Tentukan Strategi Pemasaran Produk

Setiap segmen pasti memiliki strategi pemasaran yang berbeda, apalagi jika target pasarnya
berbeda. Jadi sesuaikan target pasar sesuai dengan strategi pemasarannya. Anda dapat
menerapkan jenis strategi pemasaran dengan merujuk segmentasi pasar. Misalnya, merujuk
pada segmentasi demografis; tools Apa yang sesuai dengan konsumen perempuan?

6. Evaluasi Respon Pasar

Jika strategi pasar sudah berjalan dan menghasilkan penjualan, Anda perlu tahu respon dari
konsumen terutama mengenai kekurangan dari produk yang Anda miliki. Catat semua
masukan yang diberikan konsumen kepada Anda dan segera perbaiki. Contoh Kasus Bisnis
Segmentasi Pasar Salah satu contoh implementasi segmentasi pasar adalah yang dilakukan
pada bisnis penerbangan murah. Dimana perusahaan-perusahaan ini menyasar pada
kelompok konsumen yang membutuhkan rute penerbangan pendek dan murah. Biasanya
dalam bisnis penerbangan biaya murah atau low cost airline juga menerapkan trade off yaitu
mengurangi kualitas untuk mendapatkan nilai tertentu yaitu penerbangan murah misalnya
tidak mendapatkan makan siang, kualitas seat yang tidak sebagus high cost airline.
Segmentasi pasar pada bisnis sangat penting dipahami untuk menjalankan pemasaran dengan
baik.

HUBUNGAN PENETAPAN SASARAN DENGAN SEGMENTASI PASAR

Istilah segmentasi pasar dan penetapan sasaran pasar ( target market ) sebenarnya
merupakan dua hal yang berbeda. Di atas telah diuraikan bahwa segmentasi pasar itu
merupakan kegiatan yang membagi-bagi pasar yang bersifat heterogen dari suatu produk ke
dalam satuan-satuan pasar yang bersifat homogen. Dalam hal ini, market targeting
merupakan keputusan perusahaan mengenai pasar manakah yang akan dilayani. Sebagai
gambaran, misalnya berdasarkan analisis dan perkiraan permintaan, perusahaan dapat
mengetahui adanya pasar tertentu yang dianggap menarik, yang membuat perusahaan
memperluas pangsa pasar. Perusahaan tersebut mensurvei sejumlah konsumen sebagai
sampel dari keseluruhan.

Dalam survey ini ditanyakan mengenai atribut produk yang ditawarkan, tentang
kualitas, harga, kemasan, servis, dan sejenisnya. Dari adanya survei tersebut akan diperoleh
informasi tentang pola segmentasi pasar berupa preferensi atau tingkat kesukaan konsumen
yang dibagi menjadi 3 kelompok yaitu:

1. Preferensi yang Homogen

Ini menunjukan suatu pasar di mana semua konsumen dapat dikatakan mempunyai kesukaan
yang sama, baik mengenai harga maupun kualitas. Dengan demikian diperkirakan para
konsumen mempunyai kesukaan yang sama terhadap merek yang ada.

2. Preferensi yang Menyebar

Ini menggambarkan bahwa konsumen mempunyai kesukaan yang berbeda-beda tentang apa
yang mereka inginkan dari sebuah produk. Preferensi ini juga menandakan bahwa masyarakat
tidak hanya bergantung pada satu brand saja.

3.Preferensi yang Mengelompok

Selain preferensi yang homogen dan preferensi yang menyebar juga terdapat preferensi yang
mengelompok. Dimana konsumen yang berada dalam satu kelompok cenderung memiliki
kesukaan yang sama. Dengan adanya preferensi ini, maka akan lebih mudah bagi perusahaan
untuk menentukan segmentasi pasar bagi produk yang telah diluncurkan. Dengan
menggunakan preferensi konsumen sebagai salah satu cara untuk menentukan segmentasi
pasar yang baik, maka sebuah produk diharapkan akan mampu terjual tepat sasaran sehingga
dapat menambah nilai penjualan.

STRATEGI DISTRIBUSI-JENIS, CONTOH & PENTINGNYA BAGI USAHA


DAGANG

Strategi distribusi merupakan suatu strategi pemasaran atau penyebaran barang dan
jasa pada konsumen tingkat akhir. Tujuan distribusi ini adalah untuk membuat suatu barang
dan jasa bagi setiap konsumen maupun bagi perusahaan dagang yang membutuhkan.

Melakukan strategi distribusi yang tepat adalah kunci untuk meningkatkan


pendapatan dan dapat menambah loyalitas pelanggan Anda. Semakin meningkatnya
permintaan produk, proses bisnis pun menjadi semakin kompleks. Dulu melakukan
pemesanan pada suatu produk sangatlah mudah, namun kini kegiatan supply mulai sulit
untuk dikelola. Dalam hal ini purchase order memiliki peran yang sangat penting.

Purchase order (PO) merupakan dokumen atau kontrak yang membentuk kesepakatan
antara pembeli dan penjual. Hal ini bertujuan untuk para konsumen yang ingin memesan dan
membeli barang dari pihak penjual. Distribusi ini juga merupakan suatu elemen dalam
menentukan besar pendapatan yang diperoleh sebuah perusahaan serta membangun kesetiaan
para pelanggan atau konsumen terhadap suatu produk. Dalam melakukan strategi distribusi
produk harus tepat sasaran dan harus sesuai dengan langkah pemasarannya. Di sini sebuah
sistem manajemen harus bisa mengambil langkah dan tujuan yang tepat dalam mengambil
sebuah keputusan.

Untuk pemilihan strategi distribusi produk yang tepat tentu harus sesuai dengan
pemilihan agen dan teknik pemasaran yang tepat juga. Berikut dalam artikel ini akan
dijelaskan apa itu strategi distribusi, dan apa saja jenis-jenisnya.

APA ITU STRATEGI DISTRIBUSI

Dalam sebuah dunia pemasaran tentu sudah tidak akan terlepas dari faktor produksi,
distribusi dan konsumsi. Dari keseluruhan proses di atas merupakan serangkaian strategi
dalam proses penyaluran. Tentu dalam proses penyaluran tersebut Anda juga harus mengenal
terlebih dahulu tentang apa yang dimaksud dengan strategi. Strategi distribusi produk tentu
harus melalui tangan produsen menuju tangan konsumen, dan pasti ada sebuah perantaranya.
Maka teknik seperti itulah yang dapat dinamakan dengan strategi distribusi. Tentunya dalam
strategi distribusi tersebut akan dikenal dengan sebutan saluran distribusi.

Saluran distribusi bisa dilakukan sesingkat interaksi langsung antara pelanggan dan
perusahaan atau dapat juga mencakup pada beberapa perantara seperti grosir, pengecer,
distributor dan lainnya.Maka dari itu, saluran distribusi juga sering disebut sebagai
serangkaian perantara yang saling bersinergi untuk membuat produk tersedia hingga jatuh
kepada konsumen akhir.

Tentu dalam menjalankan strategi distribusi, Anda juga harus memiliki manajemen
inventori yang optimal agar seluruh stok Anda selalu berada dalam kendali. Menghitung HPP
bagi perusahaan dagang sangat penting untuk Anda lakukan. Komponen biaya dalam cara
menghitung HPP bagi perusahaan jasa maupun perusahaan dagang juga masuk ke dalam
pembuatan laporan laba rugi.

JENIS-JENIS STRATEGI DISTRIBUSI

Adapun 3 jenis strategi distribusi, berikut penjelasannya di bawah ini:

• Strategi Distribusi Intensif

Perusahaan yang menerapkan strategi distribusi intensif biasanya akan memilih untuk
memasukkan produk sebanyak mungkin ke lokasi ritel. Seperti contoh pada produk mie
instan. Jenis produk ini dapat Anda temukan di toko manapun seperti toko kelontong,
minimarket, hingga supermarket. Hal yang penting untuk dilakukan dalam strategi distribusi
intensif ini adalah ketersediaan barang dalam jumlah besar di berbagai lokasi.

• Strategi Distribusi Selektif


Jenis strategi distribusi selektif ini sama hal nya dengan jenis strategi di atas, strategi ini
memiliki tujuan untuk memberikan dampak terbaik dari sebuah produksi barang tertentu.
Perbedaan strategi distribusi selektif dengan strategi insentif adalah melalui jenis strategi ini,
maka produsen akan memilih distributor yang dapat mendistribusikan setiap produknya.
Maka dari hal inilah yang menyebabkan strategi ini disebut sebagai strategi distribusi. Tentu
di dalam suatu daerah, tidak semua distributor atau pengecer dipilih untuk menjadi agen
distributor. Hal inilah menjadi langkah efektif bagi sebuah usaha guna memberikan hasil atau
dampak pada produk yang ingin disalurkan.

• Strategi Eksklusif

Dalam strategi ini tentu lebih eksklusif dan berbeda dari jenis strategi lainnya. Sebab hal ini
terjadi dikarenakan kebutuhan produksi yang pasarkan merupakan jenis barang-barang
dengan kualitas dan kuantitas yang tinggi. Maka untuk itu dalam melakukan proses
distribusinya tidak boleh diedarkan secara menyeluruh atau meluas. Dengan sebuah produk
dengan memiliki kualitas harga yang tinggi tentu menjadi cukup sulit untuk melakukan
proses pendistribusiannya.

Untuk jumlah konsumennya juga merupakan berupa konsumen dalam jumlah yang sedikit,
sehingga dalam strategi ini disebut eksklusif.

JENIS-JENIS SALURAN DISTRIBUSI

1. Distribusi Dari Produsen Ke Konsumen

2. Dari Produsen ke Pengecer Lalu ke Konsumen

3. Distribusi Dari Produsen, Lalu Pedagang Besar Kemudian Pengecer Sampai Ke Konsumen

4. Distribusi Dari Produsen Melalui Agen, Lalu ke Pengecer, dan Kemudian Kepada
Konsumen

Contoh Distribusi dalam Bisnis


Strategi distribusi tentu memiliki kaitan yang sangat erat dengan bisnis.Hal ini tidak lepas
dari peran serta usaha para produsen dalam memasarkan produknya Contoh pertama ialah
distribusi lokal, contoh strategi ini memungkinkan produsen atau pengelola bisnis dalam
menerapkan berbagai jenis distribusi yang mana produk nya tersedia dalam skala lokal. Yang
artinya produk akan dipasarkan dalam skala daerah saja. Contoh selanjutnya ialah wholesale,
contoh strategi ini merupakan contoh yang sangat sering digunakan. Wholesaler adalah bisnis
distribusi barang dengan cara membeli barang atau produk dalam jumlah besar kepada
perusahaan penyedia.

Selanjutnya barang yang sudah di pesan akan disortir menjadi unit-unit kecil lalu
didistribusikan kembali kepada pebisnis, industri, kantor, dan lainnya.Distribusi sudah
menjadi sebuah langkah yang tepat dalam memasarkan barang secara bertahap dan efektif,
agar nantinya di masa mendatang tidak memberikan dampak kerugian bagi perusahaan.

Hal ini juga harus diperhatikan dalam membangun strategi dan saluran distribusi secara
optimal, dengan cara melakukan manajemen persediaan barang agar nantinya seluruh stok
barang Anda selalu berada dalam perhitungan. Jika menggunakan sistem inventori secara
manual untuk melakukan proses penghitungan, dan pemantauan produk. Tentu memakan
waktu Anda, dan berisiko kesalahan pencatatan serta menimbulkan terjadinya fraud.

Anda mungkin juga menyukai