Proposal Skripsi
Disusun Oleh :
NIM 17.01.069
DAFTAR ISI............................................................................................................1
KERANGKA SKRIPSI...........................................................................................2
B. Identifikasi Masalah..................................................................................7
D. Tujuan Penelitian.......................................................................................8
E. Manfaat Penelitian.....................................................................................8
F. Tinjauan Pustaka........................................................................................9
G. Kerangka Teori........................................................................................10
H. Metodologi Penelitian.............................................................................14
I. Sistematika Penulisan..............................................................................15
J. Jadwal Penyelasaian................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................18
1
KERANGKA SKRIPSI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
PERNYATAAN PENULIS
LEMBAR PENGESAHAN
HALAMAN PERSEMBAHAN
ABSTRAK
DAFTAR ISI
BAB I : PENDAHULUAN
2
BAB III : KARAKTERISTIK METODOLOGI KITAB TAFSIR AL-
MISBAH
BAB IV : PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Kerangka Metodologi
2. Penilain Terahdap Kitab Tafsir Al-Misbah
B. Saran-saran
DAFTAR PUSTAKA
CURICULUM VITAE
3
A. Latar Belakang Masalah.
Al-Quran merupakan mukjizat yang diturunkan Alloh SWT. melalui
Rasul-Nya yakni baginda alam habibana maulana Muhammad
SHALALLOHU ALAIHI WASALAM. Yang tidak bisa diragukan lagi
kebenerannya.1
4
Bahasa Arab sebagai bahasa Al-Qur’an (bilisani qaumih) adalah bahasa
orang Arab, maka di antara mereka tidak mengalami permasalahan yang
berarti dalam memahami bahasa Al-Qur’an, meskipun tingkat kecerdasan
mereka berbeda-beda. Ini tentu berbeda apabila Al-Qur’an dipahami oleh
selain orang Arab (ajam) dan tidak mengetahui secara langsung turunnya
Al-Qur’an. Oleh karena itu, untuk memahami ayat-ayat Al-Qur’an para
ulama nusantara terlebih dahulu memulai dengan menerjemahkan ayat-ayat
Al-Qur’an ke dalam bahasa Indonesia, setelah itu kemudian dilanjutkan
dengan pemberian penafsiran yang lebih luas dan detail.
5
terhadap kitab sucinya, meskipun tidak sesemarak apa yang telah
dikaryakan oleh orang-orang Arab. Walaupun demikian perlu disyukuri
adanya ulama’-ulama’ Nusantra di Indonesia telah mampun menafsirkan
ayat-ayat Al-Qur’an 30 Juz lengkap semisal, Abdul Rauf al-Sinkili dengan
karya Tarjuman al-Mjstafid, Hamka dengan karya Tafsir al-Azhar, dan
Quraish Shihab dengan karya Tafsir al-Mishbah.
6
dampak dari gencarnya penerjemahan berbagai bidang ilmu. Pada masa
pemerintahan ‘Umar ‘Abdul ‘Azîz inilah sebagai pintu gerbang munculnya
berbagai metode dan corak penafsiran al-Qur`an, juga sebagai implikasi dari
berkembang ilmu pengetahuan beserta berbagai cabang-cabangnya.
Perkembangan metode dan corak penafsiran al-Qur`an dilatarbelakangi oleh
perbedaan kecenderungan, interest, motivasi, keilmuan, masa, lingkungan,
darimasing-masing mufassir yang tersebut.5
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang tertulis diatas, memberikan informasi
berikut tentang masalah yang akan digunakan sebagai bahan penelitian ;
5
M. Quraish Shihab, Membumi al-Quran.......hal. 73
7
a. Bagaimana riwayat hidup penulis Kitab Tafsir almisbah dan
motivasi Pengarang dalam penulisan kitab Tafsir Al-Misbah?
b. Bagaimana karakteristik metodelogi M. Quraish Shihab dalam
karyanya Tafsir Al-Misbah ?
c. Bagaimana kelebihan dan kekurangan Tafsir Al-Misbah.?
D. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian adalah
E. Manfaat Penelitian
a. Secara Akademik
1. Membahas metode dan karakteristik atau corak penafsiran
Tafsir Al-Misbah secara detail dan sistematis, sehingga
penafsiran-penafsiran yang dibawa oleh Muhammad Quraish
Shihab dapat difahami dengan baik, kelebihan dan
kekurangannya terlihat jelas.
2. Unruk menambahkan wawasan penulis dalam dalam
pengembangan keilmuan tafsir Al-Qur’an terkait dengan
pemahaman karakkteristik metodologi tafsir Al-Qur’an
3. Melengkapi salah satu pensyaratan pada akhir program S1
Prodi Ilmu Al-Quran Dan Tafsir , Sekolah Tinggi Ilmu Al-
Quran Al-Multazam Kuningan Jawa Barat, dalam meraih
gelar S.Ag.
b. Secara Praktis
1. Penelitian ini secara praktis bertujuan untuk memberikan
pengetahuan kepada masyarakat dalam memahami kajian
tafsir secara komprehensif dan mendalam
8
2. Sumbangan ilmiah dalam memperkayakan khazanah
kepustakaan Islam, khususnya bidang tafsir
F. Tinjauan Pustaka
9
berkembang dalam dunia sains , akan tetap, hal tersebut tidak lain
merupakan sebuah penguat dalam kasus-kasus tertentu dan tidak
begitu dominan dalam keseluruhan karya tersebut. Disisi lain, hal
yang demikian juga pada dasarnya untuk melihat kemabli persoalan-
persolan yang terkait dengan problem manusia itu sendiri. Secara
historis, menurut Ahmad Al-Syarbashi sebagaimana dikutip oleh
Rahmat Syafi’e beberapa tokoh utama tafsir dengan corak adabi
ijtima’i adalah Muhammad Abduh yang kemudian dikembangkan
oleh Muhammad Rasyid Ridha dengan tafsirnya Tafsir Alquran Al-
Hakim atau yang lebih dikenal dengan Tafsir Al-Manar. Nuansa
yang sama juga dikembangkan oleh beberapa mufasir lain seperti
Ahmad Mustafa Al-Maraghi dalam Tafsir Al-Maraghi, Mahmud
Syaltut, dan Abdul Jalil ‘Isa.
4. Buku Dr. M. Quraish Shihab dengan judul “ Membumikan Al-
Quran” cetakan pertama. Al-Quran merupakan inspirator, pemandu
gerakan-gerakan umat Islam sepanjang empat belas abad sejarah
pergerakan umat. Jika demikian hal itu, maka pemahaman terhadap
ayat ayat al-Quran, melalui penafsiran- penafsirannya, mempunyai
peranan yang sangat penting bagi maju mundur umatnya. Sekaligus
penafsiran-penafsiran itu mencerminkan perkembangan serta corak
pemikiran mereka.
Perbedaan Jurnal Waharjani tahun 2019. Dengan judul “ Pengaruh
Penafsiran Thaba’Thaba’I terhadap Tafsir Al-Misbah Karya M.
Quraish Shihab. dengan Jurnal Muhammad Hasdin Hass tahun
2016. Dengan judul “Kontribusi Tafsir Nusantara Untuk Dunia.
( Analisis Metodologi Tafsir Al-Misbah Karya M. Quraish Shihab )
bahwasanya Tafsir Almisbah dalam menafsirkan Al-Qur’an tidak
hanya menggunkan metode Tahlili saja melainkan dengan metode
Ijmali.
10
G. Kerangka Teori
Secara etimologis, istilah karakteristik adalah kalimat yang diambil dari
bahasa Inggris yakni characteristic, yang artinya mengandung sifat khas. Ia
mengunkapkan sifat-sifat khas dari sesuatu atau bisa disebut dengan corak.
1. Suatu Suatu kualitas atau sifat yang tetap terus-menerus dan kekal
yang dapat dijadikan ciri untuk mengidentifikasikan seorang pribadi,
suatu objek, suatu kejadian.
2. Integrasi atau sintese dari sifat-sifat individual dalam bentuk suatu
untas atau kesatuan.
3. Kepribadian seeorang, dipertimbangkan dari titik pandangan etis
atau moral.
6
Ahmad Izzan, “Metodologi Ilmu Tafsir”, Bandung, Tafakur, 2011, hlm. 199
7
Badruzzaman M Yunus dan Eni Zulaiha, Medologi Tafsir Klasik
11
Metodologi tafsir dapat diartikan sebagai pengeta-huan mengenai cara
yang ditempuh dalam menelaah, membahas, dan merefleksikan pesan-
pesan Al-Qur’ansecara apresiatif berdasarkan kerangka konseptual tertentu
sehingga menghasilkan suatu karya tafsir yang representatif. Metodologi
tafsir ini mencakup variabel yang banyak, yaitu: (a) sistematika penyajian
tafsir, (b) bentuk penyajian tafsir, (c) metode tafsir dan analisis-nya, (d)
nuansa (laun) tafsir, dan pendekatan tafsir.
8
Dr. Muhamad Husain al-Dzahabi “Tafsir al-Quran: Sebuah Pengantar” hal 12.
12
Adapun Menurut al-Kilabi dalam al-Tashil menyatakan bahwa tafsir
adalah uraian yang menjelaskan al-Qu’an, menerangkan maknanya dan
menjelaskan apa yang dikehendaki nash, isyarat dan tujuannya. Sedangkan
menurut Abu Hayyan mengatakan bahwa tafsir adalah ilmu mengenai cara
pengucapan kata-kata Al-Qur’an serta cara mengungkapkan petunjuk,
kandungan-kandungan hokum, dan makna-makna yang terkandung di
dalamnya.
Sebagian ulama lain mengatakan behwa tafsir menurut istilah yaitu ilmu
tentang turunnya ayat-ayat Al-Qur’an, sejarah dan situasi pada ayat-ayat itu
diturunkan, juga sebab-sebab diturunkannya ayat; meliputi sejarah tentang
penyusunan ayat yang turun di Mekah (Makkiyyah) dan yang di Madinah
(Madaniyyah), ayat-ayat yang Muhkamat (terang dan jelas maknanya) dan
yang Mutasyabihat (yang memerlukan penafsiran atau penta’wilan), ayat-
ayat nasikh dan mansukh, ayat-ayat yang bermakna umum, ayat-ayat yang
muthlak dan yang muqayyad (terikat oleh ayat lainnya), ayat-ayat yang
mujmal (garis besar) dan yang muashshal (terperinci), ayat-ayat yang
menghalalkan dan mengharamkan sesuatu, ayat-ayat yang menjanjikan
pahala dan yang memperingatkan akan adzab siksa, ayat-ayat yang
bermakna perintah dan yang bermakna larangan, ayat-ayat yang bersifat
memberi pelajaran dan lain sebagainya.
13
laun (corak) penafsiran, sistematika, teknik penafsiran dan lain sebagainya.
Namun istilah karakteristik sebuah tafsir dalam ‘Ulum al-Tafsir sering
diidentifikasikan lewat metode penafsiran, teknik penafsiran dan corak
pemikiran penafsiran.
H. Metodologi Penelitian
1. Jenis Penelitian
14
judul penelitian. Sehubungan dengan hal ini, data peneltian dibagi menjadi
2 bagian, yaitu data primer dan data sekunder.
Data primer bersumber dari buku yang ditulis oleh M. Quraish Shihab
dengan judul :
I. Sistematika Penulisan
Untuk mempermudah penulisan dalam karya ilmiah skripsi ini penulis
menyusun berdasarkan sistematika sebagai berikut:
15
tinjauan pustaka, metode penelitian dan sistematikan
penulisan.
16
J. Jadwal Penyelasaian
Rencana Pelaksanaan Hasil
Apr 21
Sep 20
Okt 20
Nov 20
Des 20
Jan 21
Feb 21
Mar 21
Mei 21
No Bentuk
. Kegiatan
1. Pengajuan
Judul
2. Penyusuna
n Proposal
Skripsi
3. Bimbingan
Proposal
Skripsi
4. Sidang
Proposal
Skripsi
5. Revisi
Proposal
Skripsi
6. Penelitian
Skripsi
7. Bimbingan
Skripsi
Sidang
8
Skripsi
17
DAFTAR PUSTAKA
18
19