Makalah Tentang Paradigma Pelayanan Publ
Makalah Tentang Paradigma Pelayanan Publ
Dosen Pembimbing :
Ahmad Suprastiyo, S.Sos.,M.Si.
Disusun oleh :
Indriani Rahmawati
17632011027
Fisip pagi IV
1
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbilalamin, banyak nikmat yang Allah berikan, tetapi sedikit sekali yang
kita ingat. Segala puji hanya layak untuk Allah Tuhan seru sekalian alam atas segala berkat,
rahmat, taufik, serta hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah dengan judul “PARADIGMA PELAYAAN PUBLIK DALAM
PERKEMBANGAN ADMINISTRASI PUBLIK“.
Dalam penyusunannya, penulis memperoleh banyak bantuan dari berbagai pihak, karena
itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang telah memberikan
dukungan, kasih, dan kepercayaan yang begitu besar. Dari sanalah semua kesuksesan ini
berawal, semoga semua ini bisa memberikan sedikit kebahagiaan dan menuntun pada langkah
yang lebih baik lagi. Meskipun penulis berharap isi dari makalah ini bebas dari kekurangan dan
kesalahan, namun selalu ada yang kurang.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar makalah
ini dapat lebih baik lagi. Akhir kata penulis berharap agar makalah ini bermanfaat bagi semua
pembaca.
Penulis
2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL………………………………………………………………………1
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………..2
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………….3
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
KESIMPULAN…………………………………………………………………..14
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………..15
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
service mengawali pandangannya dari pengakuan atas warga negara dan posisinya yang
sangat penting bagi kepemerintahan demokratis. Jati diri warga negara tidak hanya
dipandang sebagai semata persoalan kepentingan pribadi (self interest ) namun juga
melibatkan nilai, kepercayaan, dan kepedulian terhadap orang lain. Warga negara
diposisikan sebagai pemilik pemerintahan (Owners of ganovernment) dan mampu
bertindak secara bersama-sama mencapai sesuatu yang lebih baik. Kepentingan publik
tidak lagi dipandang sebagai agregasi kepentingan pribadi melainkan sebagai hasil dialog
dan keterlibatan public dalam mencari nilai bersama dan kepentingan bersama. Perspektif
new public service menghendaki peran administrator public untuk melibatkan masyarakat
dalam pemerintahan dan bertugas untuk melayani masyarakat.
5
BAB II
PEMBAHASAN
Paradigma ini merupakan paradigma yang berkembang pada awal kelahiran ilmu
administrasi negara. Tokoh paradigma ini adalah antara lain adalah pelopor berdirinya
ilmu administrasi negara Woodrow Wilson yang merupakan presiden AS pada saat itu
dengan karyanya “The Study of Administration”(1887) serta F.W. Taylor dengan
bukunya “Principles of Scientific Management”.
Dalam bukunya ”The Study of Administration”, Wilson berpendapat bahwa problem
utama yang dihadapi pemerintah eksekutif adalah rendahnya kapasitas administrasi.
Untuk mengembangkan birokrasi pemerintah yang efektif dan efisien, diperlukan
pembaharuan administrasi pemerintahan dengan jalan meningkatkan profesionalisme
manajemen administrasi negara. Untuk itu, diperlukan ilmu yang diarahkan untuk
melakukan reformasi birokrasi dengan mencetak aparatur publik yang profesional dan
non-partisan. Karena itu, tema dominan dari pemikiran Wilson adalah aparat atau
birokrasi yang netral dari politik. Administrasi negara harus didasarkan pada prinsip-
prinsip manajemen ilmiah dan terpisah dari hiruk pikuk kepentingan politik. Inilah yang
dikenal sebagai konsep dikotomi politik dan administrasi. Administrasi negara
merupakan pelaksanaan hukum publik secara detail dan terperinci, karena itu menjadi
bidangnya birokrat tehnis. Sedang politik menjadi bidangnya politisi.
Ide-ide yang berkembang pada tahun 1900-an memperkuat paradigma dikotomi politik
dan administrasi, seperti karya Frank Goodnow ”Politic and Administration”. Karya
fenomenal lainnya adalah tulisan Frederick W.Taylor ”Principles of Scientific
Management (1911). Taylor adalah pakar manajemen ilmiah yang mengembangkan
pendekatan baru dalam manajemen pabrik di sector swasta – Time and Motion Study.
Metode ini menyebutkan ada cara terbaik untuk melaksanakan tugas tertentu. Manajemen
ilmiah dimaksudkan untuk meningkatkan output dengan menemukan metode produksi
yang paling cepat, efisien, dan paling tidak melelahkan.Jika ada cara terbaik untuk
meningkatkan produktivitas di sector industri, tentunya ada juga cara sama untuk
organisasi public.Wilson berpendapat pada hakekatnya bidang administrasi adalah bidang
bisnis, sehingga metode yang berhasil di dunia bisnis dapat juga diterapkan untuk
manajemen sektor publik.
Teori penting lain yang berkembang adalah analisis birokrasi dari Max Weber. Weber
mengemukakan ciri-ciri struktur birokrasi yang meliputi hirarki kewenangan, seleksi dan
promosi berdasarkan merit system, aturan dan regulasi yang merumuskan prosedur dan
6
tanggungjawab kantor, dan sebagainya. Karakteristik ini disebut sebagai bentuk
kewenangan yang legal rasional yang menjadi dasar birokrasi modern.
Ide atau prinsip dasar dari Administrasi Negara Lama (Dernhart dan Dernhart, 2003)
adalah
Fokus pemerintah pada pelayanan publik secara langsung melalui badan-badan
pemerintah. Kebijakan publik dan administrasi menyangkut perumusan dan implementasi
kebijakan dengan penentuan tujuan yang dirumuskan secara politis dan tunggal.
Administrasi publik mempunyai peranan yang terbatas dalam pembuatan kebijakan dan
kepemerintahan, administrasi publik lebih banyak dibebani dengan fungsi implementasi
kebijakan public Pemberian pelayanan publik harus dilaksanakan oleh administrator yang
bertanggungjawab kepada ”elected official” (pejabat/birokrat politik) dan memiliki
diskresi yang terbatas dalam menjalankan tugasnya. Administrasi negara
bertanggungjawab secara demokratis kepada pejabat politik Program publik dilaksanakan
melalui organisasi hirarkis, dengan manajer yang menjalankan kontrol dari puncak
organisasi Nilai utama organisasi publik adalah efisiensi dan rasionalitas Organisasi
publik beroperasi sebagai sistem tertutup, sehingga partisipasi warga negara terbatas
Peranan administrator publik dirumuskan sebagai fungsi POSDCORB (Planning,
Organizing, Staffing, Directing, Coordinating, Reporting dan Budgetting)
7
- Administrator publik ditantang untuk dapat menemukan atau mengembangkan cara
baru yang inovatif untuk mencapai hasil atau memprivatisasi fungsi-fungsi yang
sebelumnya dijalankan pemerintah ”steer not row” artinya birokrat/PNS tidak mesti
menjalankan sendiri tugas pelayanan publik, apabila dimungkinkan fungsi itu dapat
dilimpahkan ke pihak lain melalui sistem kontrak atau swastanisasi.
- NPM menekankan akuntabilitas pada customer dan kinerja yang tinggi, restrukturisasi
birokrasi, perumusan kembali misi organisasi, perampingan prosedur, dan
desentralisasi dalam pengambilan keputusan
Paradigma NPM memiliki konsep yang terkait dengan manajemen kinerja sektor publik,
yang mana pengukuran kinerja merupakan salah satu dari prinsip-prinsipnya. NPM
mengacu kepada sekelompok ide dan praktik kontemporer untuk menggunakan
pendekatan-pendekatan dalam sektor privat (bisnis) pada organisasi sektor publik.
Pemerintahan yang kaku dan sentralistik sebagaimana yang dianut oleh OPA harus
diganti dengan pemerintahan yang berjiwa wirausaha. NPM menganjurkan pelepasan
fungsi-fungsi pemerintah kepada sektor swasta. I
8
baik negara, bisnis, maupun masyarakat sipil. Pandangan semacam ini yang menjadikan
paradigma NPS disebut juga sebagai paradigma Governance. Teori Governance
berpandangan bahwa negara atau pemerintah di era global tidak lagi diyakini sebagai
satu-satunya institusi atau aktor yang mampu secara efisien, ekonomis dan adil
menyediakan berbagai bentuk pelayanan publik sehingga paradigma Governance
memandang penting kemitraan (partnership) dan jaringan (networking) antar banyak
stakeholders dalam penyelenggaraan urusan publik.
Para ahli kewarganegaraan, komunitas dan masyarakat sipil, humanisme organisasional
dan adminintrasi publik baru serta post-modernisme membantu menetapkan ide-ide
Layanan Publik Baru, yaitu :
- Melayani penduduk, bukan konsumen (Lebih memfokuskan pada hubungan saling
percaya)
- Mencari kepentingan public
- Menilai penduduk lebih dari kewirausahaan
- Berfikir strategis, bertindak demokratis
- Menyadari akuntabilitas bahwa itu tidak sederhana
- Melayani bukan menyetir
- Menilai orang, bukan hanya produktivitasnya
9
- Mulai fleksibel karena sudah mulai menjalin kemitraan dengan sektor privat
(swasta) / invisible hand.
KELEMAHAN NPM
- Berorientasi pada hasil bukan pada proses
- Masyarakat dianggap sebagai client sehingga berorientasi pada keuntungan (provit
oriented)
10
Element Old Public New Public New Public Service
Management
Administration
Peran Mengayuh (mendesain Mengarahkan (ber- Melayani (melakukan
negosiasi dan menjadi
Pemerintah dan melaksanakan tindak sebagai
perantara beragam
Kebijakan yang katalis untuk
kepentingan di
terpusat pada tujuan mengembangkan
masyarakat dan
tunggal dan ditentukan kekuatan pasar)
membentuk nilai
secara politik)
bersama)
Rasionalitas Rasionalitas sinoptis, Rasionalitas teknis Rasionalitas
dan
Manusia administratif dan ekonomis, Strategis atau formal,
Model perilaku
“economicman” Uji rasionalitas
Manusia
pengambilan Berganda (politis,
self-interested organisasional
Akuntabilitas Menurut hierarkhi Kehendak pasar Banyak dimensi;
Politik, profesionalisme,
Kepentingan citizen
Diskresi Diskresi terbatas pada Berjangkauan luas Diskresi diperlukan
11
Element Old Public New Public New Public Service
Management
Administration
entrepreneurial terpaksa
Struktur Organisasi birokratis, Organisasi publik Struktur kolaboratif
Kebijakan
Dasar Motivasi Gaji dan tunjangan, Semangat wirausaha, Pelayanan kepada
kontribusi bagi
masyarakat
Sumber : Denhardt & Denhardt, 2003,
12
- Pihak yang memerintah dan anak buahnya harus memiliki hubungan paternalistik
yang baik, dan memberi tauladan yang baik pada bawahannya.
- Menekankan pada loyalitas bawahan yang mampu membantu penguasa
- Pembatasan campur tangan pemerintah dalam urusan-urusan lokal dan pribadi
- Mengutamakan prosedur birokrasi formal dalam manajemen dan pelayanan public
- Dikotomi antara politik dan administrasi
- Perlunya Efisiensi dalam organisasi publik.
Hanya dalam prakteknya bisa dikatakan masih berjalan di negara-negara berkembang
yang menganut faham kerajaan (Brunai Darussalam, Arab Saudi, dll) dan juga termasuk
di Indonesia dimana prinsip ini berlaku pada masa penjajahan belanda, atau mungkin
sampai saat ini.
BAB III
PENUTUP
13
3.1 KESIMPULAN
Konsep NPM muncul tahun 1980-an dan digunakan untuk melukiskan reformasi sektor
publik di Inggris dan Selandia Baru. NPM menekankan pada control atas output kebijakan
pemerintah, desentralisasi otoritas manajemen, pengenalan pada pasar dan kuasi-mekanisme
pasar, serta layanan yang berorientasi customer (warganegara)
NPS adalah cara pandang baru dalam administrasi negara yang mencoba menutupi (cover)
kelemahan-kelemahan paradigma NPM.
Indonesia adalah salah satu negara di dunia yang sedang berjuang dan mendambakan clean and
good governance. Untuk mencapai good governance dalam tata pemerintahan di Indonesia, maka
prinsip-prinsip good governance hendaknya ditegakkan dalam berbagai institusi penting
pemerintahan. Sehingga apa yang didambakan Indonesia menjadi negara yang Clean and good
governance dapat terwujud dan hilangnya faktor-faktor Kepentingan politik, KKN, peradilan
yang tidak adil, bekerja di luar kewenangan, dan kurangnya integritas dan transparansi adalah
beberapa masalah yang membuat pemerintahan yang baik masih belum bisa tercapai. Masyarakat
dan pemerintah yang masih bertolak berlakang untuk mengatasi masalah tersebut seharusnya
menjalin harmonisasi dan kerjasama mengatasi masalah-masalah yang ada.
Good governance sebagai upaya untuk mencapai pemerintahan yang baik tercermin dalam
berbagai bidang yang memiliki peran yang peting dalam gerak roda pemerintahan di Indonesia
yang meliputi: bidang politik, ekonomi, sosial, dan hukum.
3.2 SARAN
Dengan makalah ini diharapkan mahasiswa mampu memeahami tentang paradigma public.
DAFTAR PUSTAKA
- http://firman25.blogspot.com/2013/09/makalah-paradigma-ilmu-administrasi.html?m=1
14
- http://blog-mue.blogspot.com/2016/02/makalah-sistem-administrasi-publik-di.html?m=1
- http://belajarilmukomputerdaninternet.blogspot.com/2013/06/perbedaan-tiga-perspektif-
administrasi_25.html?m=1
- https://www.google.com/amp/s/samsulaldi.wordpress.com/2016/11/30/paradigma-
administrasi-publik/amp/
- https://kuliahadministrasipublik.blogspot.com/2017/01/paradigma-administrasi-bunga.html?
m=1
15