Anda di halaman 1dari 8

MANAGEMEN KEUANGAN

OLEH :
HASLANDO ADIPUTRA
186601355

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI ENAM-ENAM


KENDARI
2020
Tugas MID
Manajemen Keuangan

Soal:
1. Ada 3 keputusan yang diambil dalam Manajemen Keuangan yaitu Keputusan
Investasi (Investement Decision), Keputusan Pendanaan (Financing Decision), dan
Keputusan Mengenai Dividen (Dividen Policy). Diminta kepada Anda untuk
menjelaskan maksud dari tiga keputusan tersebut disertai contohnya!
2. Ada 3 batasan modal kerja yang umum digunakan. Masing-maisng Batasan tersebut
berdasarkan konsep kuantitatif, konsep kualitatif, dan konsep fungsional. Yang
menjadi tugas Anda adalah menjelaskan maksud dari masing-masing konsep tersebut!
3. Kas adalah salah satu unsur modal kerja yang paling tinggi tingkat likuiditasnya, dan
harus dikelola dengan baik agar jumlah kas tidak terlalu besar dan tidak terlalu
rendah. Menurut Anda apa yang harus dilakukan?
4. Menurut Anda kenapa piutang perlu dikelola dengan baik, bagaimana kaitannya
dengan Obligasi yang diterbitkan oleh Perusahaan dan saham yang dibeli oleh
perusahaan?
5. Nilai uang sekarang tidak akan sama dengan nilai di masa depan. Coba Anda jelaskan
maksud statement tersebut dan berikan contoh!

Jawab:
1. Maksud dari 3 Keputusan manajemen yaitu:
1) Keputusan Investasi (investment Decision) merupakan tindakan untuk
menanamkan dana yang dimiliki saat ini ke dalam aktiva lancar maupun
aktiva tetap dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa yang
akan datang (Salim dan Moeljadi, 2001). Keputusan investasi merupakan
ketetapan yang dibuat oleh pihak perusahaan dalam membelanjakan dana
yang dimilikinya dalam bentuk aset tertentu dengan harapan mendapatkan
keuntungan di masa yang akan datang (Nahdiroh, 2013). Pujiati dan
Widanar (2009), menyatakan bahwa keputusan investasi merupakan
keputusan yang dikeluarkan perusahaan terkait dengan kegiatan perusahaan
untuk melepaskan dana pada saat sekarang dengan harapan untuk
menghasilkan arus dana masa mendatang dengan jumlah yang lebih besar
dari yang dilepaskan pada saat investasi awal, sehingga harapan perusahaan
untuk selalu tumbuh dan berkembang akan semakin jelas dan terencana.
Contoh: salah satu bentuk alternative dalam keputusan investasi adalah
Investasi Penggantian Aktiva (replacemenet Investment). Investasi dalam
aktiva tetap menyangkut harapan terhadap hasil penjualan di waktu yang akan
datang. Kesalahan dalam mengadakan “forecasting” akan dapat mengakibatkan
adanya “over” atau “under-investment” dalam aktiva tetap. Apabila investasi
dalam aktiva tetap terlalu besar melebihi daripada yang diperlukan akan
memberikan beban tetap yang besar bagi perusahaan. Sebaliknya kalau jumlah
investasi dalam aktiva tetap terlalu kecil akan dapat mengakibatkan kekurangan
peralatan, yang ini dapat mengakibatkan perusahaan bekerja dengan harga
pokok yang tinggi sehingga mengurangi daya bersaingnya

b. Keputusan Pendanaan (Financing Decision) berkaitan dengan keputusan


perusahaan dalam mencari dana untuk membiayai investasi dan menentukan
komposisi sumber pendanaan (Kumar et al, 2012). Pendanaan perusahaan dapat
dikelompokkan berdasarkan sumber dananya yaitu pendanaan internal dan
pendanaan eksternal. Efni, dkk. (2011), menyatakan bahwa pendanaan internal
merupakan pendanaan yang berasal dari dalam perusahaan berupa laba ditahan
sedangkan pendanaan eksternal yaitu pendanaan utang, ekuitas, dan hybrid
securities. Contoh:
Ketika dalam pengerjaan proyek selesai dengan cepat, dan perusahaan mendapatkan
keuntungan lebih dari 100 juta, maka PT. Erlina Prima Grup memberikan bonus kepada
para pekerja nya. Bonus tersebut senilai 2.5% dari keuntungan yang di dapat dari proyek
tersebut. Bonus = 2.5% * Rp121.433.000,00 = Rp3.035.825,00,-
Jadi, bonus yang di dapatkan oleh pekerja dan mandor adalah sebesar Rp3.035.825,00.
Proporsi dalam pembagian bonus di serahkan oleh para pekerja dan mandor yang mereka
sepakati.
Keputusan Pendanaan
Dalam proses pendanaan suatu proyek jalan, ada 3 tahap yang dilakukan pemerintah
dalam mengucurkan dana proyek tersebut, yaitu :
1. Termin 1. Pada tahap awal ini pemerintah mengucurkan dana sebesar 25% dari nilai
proyek tersebut.
2. Termin 2. Pada tahap ini, pemerintah akan memberikan dana dari tahap ke 2 sebesar
50%. Akan tetapi, dana ini akan di keluarkan jika pembangunan jalan sudah mencapai
sekitar 50% pengerjaan.
3. Termin 3. Pada tahap ini dana yang diberikan adalah sebesar 75%.
Akan tetapi, ketika proyek telah selesai dilaksanakan, PT. Erlina prima Grup harus
memberikan agunan sebesar 10% dari nilai proyek tersebut. Dana tersebut adalah
sebagai jaminan untuk biaya perawatan. Akan tetapi, uang tersebut dapat diterima
kembali oleh PT. Erlina prima Grup jika dalam 1 tahun proyek tersebut tidak mengalami
kerusakan.

Keputusan mengenai Dividen (Dividen Policy) dividen merupakan keputusan yang berkaitan
dengan penggunaan laba yang menjadi hak para pemegang saham dan laba tersebut dapat
dibagi sebagai dividen atau laba yang ditahan untuk diinvestasikan kembali (Husnan, 2013).
Apabila perusahaan memilih untuk membagikan laba perusahaan sebagai dividen, maka akan
mengurangi laba yang ditahan (retained earning) dan selanjutnya mengurangi total sumber
dana intern (internal financing). Sebaliknya apabila laba yang diperoleh perusahaan
digunakan sebagai laba ditahan, maka kemampuan pembentukan dana intern perusahaan akan
semakin besar (Ningsih dan Iin, 2012). Apabila perusahaan meningkatkan pembayaran
dividen, maka dapat diartikan oleh investor sebagai sinyal harapan manajemen tentang
membaiknya kinerja perusahaan di masa yang akan datang sehingga kebijakan dividen
memiliki pengaruh terhadap nilai perusahaan. Kebijakan dividen melibatkan dua pihak yang
memiliki kepentingan berbeda, yaitu pemegang saham dan perusahaan itu sendiri. Contoh:
Ada bebrapa tipe kebijakan Dividen, salah satunya adalah Kebijakan Dividen pembelian
kembali saham, Contoh:
PT Abadi adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri manufaktur
yang memproduksi produk-produk perlengkapan busana wanita dan pria. Pada tahun
2005 memperoleh laba sebesar Rp 550 juta dan 50% dari jumlah tersebut akan
dibagikan kepada para pemegang saham dalam bentuk pembelian kembali saham. 
Jumlah saham yang beredar saat ini adalah sebanyak 1.100.000 lembar dengan harga
pasar sebesar Rp 2.500,- per lembar saham. Manajer keuangan saat ini menawarkan kepada
mereka yang mau menjual kembali saham biasa yang dimilikinya seharga Rp 2.750,- jadi
seolaholah menawarkan cash dividend Rp 250 per lembar saham. Berdasarkan data tersebut.

carilah:
a. laba per saham dan PER sebelum kebijakan pembelian kembali saham 
b. laba per saham setelah kebijakan pembelian kembali saham           
c. harga saham setelah kebijakan pembelian kembali saham dengan asumsi PER konstan. 

Jawab:
  ð  EAT = 550 juta Payout Ratio 50%
  ð  Outstanding share = 1,1 juta
  ð  P saham = Rp 2500 / lembar   
  ð  P treasury stock = Rp 2750 / lembar   
a.       Sebelum kebijakan pembelian saham:         
EPS = Rp.550,- juta / 1,1 juta = Rp 500 /lembar       
PER = 2500 / 500 = 5 EPS
b.      Setelah kebijakan pembalian kembali saham:         
EAT untuk treasury stock = ½ x Rp.550,- juta = Rp.275,- juta                     
Jumlah saham yang dapat ditarik kembali = 275 juta / 2750 = 100 000 lembar         
EPS = Rp.550,- juta / 1 juta = Rp 550,- / lembar        
c.       P saham    = PER x EPS =    
           = 5 x Rp 550,- = Rp 2.750,-

2. Ada 3 konsep modal kerja yang umum digunakaan, yaitu :


a. Konsep Kuantitatif
Konsep ini menitik beratkan kepada kuantum yang diperlakukan untuk
mencukupi kebutuhan perusahaan dalam membiayai operasinya yang bersifat
rutin atau menunjukan jumlah dana (fund) yang tersedia untuk tujuan operasi
jangka penpek. Dalam konsep ini menganggap bahwa modal kerja adalah jumlah
aktiva lancar (gross working capital ).
b. Konsep Kualitatif
Konsep ini menitik beratkan pada kualitas modal kerja, dalam konsep ini
pengertian modal kerja adalah kelebihan aktiva lancar terhadap hutang jangka
pendek (net working capital), yaitu jumlah aktiva lancar yang berasal dari
pinjaman jangka panjang maupun para pemilik perusahaan.
c. Konsep Fungsional
Konsep ini menitik beratkan fungsi dari dana yang dimiliki dalam rangka
menghasilkan pendapatan (laba) dari usaha pokok perusahaan.
3. Kas sangat berperan dalam pemenuhan kewajiban finansial jangka pendek perusahaan
atau untuk membiayai berbagai yang sebelumnya tidak diduga akan muncul. Kalua
perusahaan tidak menyimpan kas dalam jumlah yang cukup maka perusahaan akan
sulit untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya sehingga akibatnya perusahaan
akan dinilai buruk dan dinyatakan dalam keadaan tidak likuid. Hal ini akan
mempengaruhi citra perusahaan dan menghilangkan kepercayaan pihak lain terhadap
perusahaan. Di lain pihak, menyimpan kas dalam jumlah berlebihan mengakibatkan
perusahaan tidak dapat mencapai tingkat profitabilitas yang optimal, yaitu tingkat
keuntungan yang seharusnya dapat diperoleh perusahaan bila perusahaan dapat
memanfaatkan kas yang berlebihan itu untuk melakukan aktifitas usaha. Kas yang
dibiarkan menganggur akan menimbulkan biaya penyimpanan.
Dengan adanya kepentingan tesebut, terjaganya likuiditas dan profitabilitas usaha
sekaligus maka keberadaan persediaan minimum kas yang benar dalam suatu usaha
mutlak diperlukan supaya kondisi perusahaan tetap baik (kas yang tersimpan tidak
terlalu kecil dan tidak terlalu besar). Disamping itu perlu juga diperhatikan mengenai
penggunaan budget kas untuk mengetahui sumber penerimaan kas dan alokasi
penggunaannya. Analisis persediaan minimum yang benar dapat juga dijadikan
sebagai dasar untuk mengambil suatu kebijakan dalam menetapkan persediaan
minimum kas sehinggaapa yang diharapkan perusahaan dapat tercapai secara
maksimal, yaitu terjaminnya likuiditas usaha dan tercapainya profitabilitas
perusahaan.

4. Piutang timbul karena adanya transaksi penjualan barang atau jasa secara kredit. Pada
kenyataannya, perusahaan pasti memiliki beberapa pelanggan yang tidak sanggup
membayar atau akan melunasi hutang mereka. Rekening pelangggan seperti itu
umumnya disebut piutang tidak tertagih seperti yang telah dibahas di artikel
sebelumnya. Piutang tak tertagih merupakan suatu kerugian atau beban untuk
perusahaan.

Piutang merupakan kebiasaan bagi perusahaan untuk memberikan kelonggaran


kepada para pelanggan pada waktu melakukan penjualan. Kelonggaran-kelonggaran
yang diberikan biasanya dalam bentuk memperbolehkan para pelanggan tersebut
membayar kemudian atas penjualan barang atau jasa yang dilakukan.

Tujuan perusahaan menanamkan modal atau dananya pada piutang yaitu:

 Untuk meningkatkan penjualan.


 Untuk meningkatkan laba.
 Untuk menghadapi persaingan

Agar tujuan perusahaan dalam mendapatkan laba melalui piutang terwujud, maka
perusahaan harus benar-benar melakukan pengelolaan piutang yang baik sehingga
tidak muncul kerugian. Pengelolaan piutang dapat dilakukan oleh perusahaan dengan
melakukan Manajemen Piutang.

Tujuan dari manajemen piutang itu sendiri yaitu untuk mengelola dan mengorganisir
piutang perusahaan agar semua piutang dapat ditagih dan diterima atau di konversi
sebagai kas yang akan menghasilkan laba bagi perusahaan.
Dengan Manajemen Piutang, selain untuk memastikan bahwa piutang dapat
sepenuhnya tertagih juga dapat membantu perusahaan menghindari risiko-risiko
kecurangan yang terjadi, antara lain:

a) Piutang tidak dibayarnya seluruh tagihan (piutang)

Risiko ini terjadi jika jumlah piutang tidak dapat direalisasikan sama sekali. Hal ini
dapat disebabkan oleh beberapa faktor, misalnya karena seleksi yang kurang baik
dalam memilih langganan sehingga perusahaan memberikan kredit kepada langganan
yang tidak potensial dalam membayar tagihan, juga dapat terjadi adanya stabiitas
ekonomi dan kondisi Negara yang tidak menentu sehingga piutang tidak dapat
dikembalikan.

b) Piutang tidak dibayarnya sebagai piutang

Hal ini akan mengurangi pendapatan perusahaan, bahkan bisa menimbulkan kerugian
jika jumlah piutang yang diterima kurang dari harga pokok barang yang dijual secara
kredit.

c) Keterlambatan pelunasan piutang

Hal ini akan menimbulkan adanya tambahan dana atau biaya penagihan. Tambahan
dana ini akan menimbulkan biaya yang lebih besar apabila harus dibelanjai oleh
pinjaman.

d) Tertanamnya modal dan piutang

Risiko ini terjadi karena adanya tingkat perputaran piutang yang rendah sehingga
akan mengakibatkan modal kerja yang tertanam dalam piutang semakin besar dan hal
ini bisa

mengakibatkan adanya modal kerja yang tidak produktif.

Selain itu juga, Manajemen Piutang dilakukan untuk menghindari risiko kecurangan
yang terjadi pada piutang, seperti:

 Kegagalan untuk menagih pelanggan


 Kesalahan dalam penagihan
 Kesalahan dalam memasukan data ketika memperbarui piutang usaha
 Pencurian kas
 Kehilangan data
 Kinerja yang buruk

Untuk menghindarkan risiko-risiko tersebut, perusahaan dapat melakukan kegiatan


Manajemen Piutang antara lain :

 Perencanaan jumlah dan pengumpulan piutang


 Pengendalian piutang
 Penyaringan langganan
 Penentuan risiko kredit
 Penentuan potongan-potongan ( return )
 Penetapan ketentuan-ketentuan dalam menghadapi para penunggak
 Pelaksanaan administrasi yang berhubungan dengan penarikan kredit

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa piutang merupakan sumber laba
perusahaan yang likuid. Perusahaan perlu melakukan Manajemen Piutang untuk
memastikan bahwa piutang perusahaan telah dikelola dengan baik. Manajemen
Piutang ini akan membantu perusahaan dalam pengelolaan piutang dan memastikan
bahwa semua piutang dapat ditagih dan menjadi kas yang akan menambah laba
perusahaan.

5. Kita pasti menyadari bahwa uang saat ini memiliki nilai lebih kecil dibanding
beberapa tahun yang lalu. Sebagai contoh, pada awal tahun 2000-an, untuk membeli
satu kilogram telur mungkin hanya sekitar Rp 8000,-. Namun sekarang, satu kilo
telur sudah berada di kisaran harga Rp 20.000,-. Ini artinya, nominal uang di masa
lalu memiliki nilai yang berbeda dengan nominal yang sama di saat ini. Begitupun
selanjutnya, uang yang kita miliki sekarang akan memiliki nilai lebih tinggi jika
dibandingkan dengan nilai uang di masa mendatang. Hal inilah yang menjadi
konsep dari ‘Nilai Waktu atas Uang’.
Nilai waktu atas uang (time value of money) adalah konsep menghitung nilai uang
yang berkaitan dengan waktu. Seperti yang diungkap di atas, konsep ini dilakukan
karena nilai uang saat ini berbeda dengan nilai uang di masa mendatang. Bisa
dikatakan bahwa waktu menjadi fungsi dari uang itu sendiri atau waktu merupakan
bagian dari variabel yang mempengaruhi perubahan nilai uang.

Nilai uang saat ini selalu lebih berharga dari nilai uang di masa depan. Untuk itulah konsep
ini disebut sebagai nilai waktu uang (time value of money). Perlu diketahui pula bahwa
semakin tinggi tingkat bunga yang dipandang relevan, maka semakin besar perbedaan nilai
uang sekarang dengan nilai yang akan diterima di masa depan. Tinggi rendahnya tingkat
bunga ini sendiri dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah risiko investasi.
Semakin tinggi resikonya, maka tingkat bunga akan semakin tinggi pula. Berdasarkan
penjabaran tersebut, maka konsep nilai waktu atas uang ini sangat penting dikuasai oleh
seorang manajer perusahaan. Hal ini penting karena seringkali analisis keuangan dilakukan
dengan prinsip-prinsip akuntansi tapi mengabaikan konsep waktu ini. Apalagi sebuah
perusahaan yang mengelola uang sangat besar maka kesalahan strategi akan sangat
berdampak bagi keberlangsungan perusahaan tersebut. Contoh: Nilai uang akan datang
merupakan nilai uang yang diterima di masa mendatang dari sejumlah uang yang disimpan
sekarang dengan tingkat bunga tertentu. Karakteristik dari nilai uang akan datang adalah
kemungkinan jumlah uang yang dimiliki seseorang menjadi berlipat ganda. Nilai dari uang
akan datang ini sendiri bisa ditentukan dengan mengalikan tingkat bunga dengan pokok
pinjaman pada periode tertentu.

Rumus matematis untuk future value ini sendiri masih sama dengan rumus present value di
atas, sehingga di dapat rumusan:

Fv = Pv (1+i)n
Berikut contoh dari perhitungan present value :

Tuan X menabungkan uangnya tahun ini sebesar 10 juta rupiah di sebuah bank. Dengan
tingkat bunga sebesar 5% per tahun, maka untuk mengetahui nilai uang Tuan X pada 2 tahun
mendatang adalah sebagai berikut.

Fv = Pv (1+i)n

Fv = 10.000.000 (1+0.05)2

Fv = 10.000.000 (1,1025)

Fv = 11.025.000

Jadi, nilai uang Tuan X yang saat ini sebesar Rp10.000.000,-, pada 2 tahun mendatang akan
memiliki nilai Rp11.025.000,-.

Anda mungkin juga menyukai