Anda di halaman 1dari 35

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

SEJARAH

VISI

MISI

Bidang Pelayanan penunjang memiliki Tugas Pokok dan Fungsi sebagai berikut :
a. Tugas Pokok adalah melaksanakan pengelolaan kebutuhan pelayanan
penunjang medis dan non medis.
b. Dalam melaksanakan tugas, Bidang Pelayanan Penunjang menyelenggarakan
fungsi :
1. Melaksanakan Penyiapan penyusunan rencana pelayanan penunjang
medis dan non medis.
2. Melaksanakan Penyiapan koordinasi pelaksanaan pelayanan penunjang
medis dan non medis.
3. Melaksanakan Pemantauan dan Evaluasi pelayanan penunjang medis
dan non medis.
a. Bidang Pelayanan Penunjang terdiri dari 2 ( dua) seksi :
1. Seksi Pelayanan Penunjang Medis mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan penyusunan rencana pelayanan, koordinasi
pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi pelayanan penunjang medis
dengan Fungsi :
a) Penyiapan bahan penyusunan rencana pelayanan penunjang medis.
b) Penyiapan koordinasi pelaksanaan penunjang medis.
c) Pemantauan dan evaluasi pelayanan penunjang medis.

1
Pedoman Pelayanan Penunjang 2015
2. Seksi Pelayanan Penunjang Non Medis mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan penyusunan rencana pelayanan, koordinasi
pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi pelayanan penunjang medis
dengan Fungsi :
a) Penyiapan bahan penyusunan rencana pelayanan penunjang non
medis.
b) Penyiapan koordinasi pelaksanaan penunjang non medis.
c) Pemantauan dan evaluasi pelayanan penunjang non medis
b. Instalasi Terkait :
I. Instalasi binaan Bidang Pelayanan Penunjang adalah :
1. Instalasi Patologi Klinik,
2. Instalasi Patologi Anatomi,
3. Instalasi Mikrobiologi,
4. Instalasi Diagnostik Terpadu,
5. Instalasi Radiologi
6. Unit Radiotherapy
7. Unit Kedokteran Nuklir.
II. Instalasi Terkait Koordinasi yaitu : Instalasi Pelayanan Medis,
meliputi :
1. Instalasi Rawat Jalan
2. Instalasi Gawat Darurat
3. Instalasi Rawat Inap Terpadu A
4. Instalasi Rawat Inap Terpadu B
5. Instalasi Rehabilitasi Medik
6. Instalasi Perawatan Intensif ( IPI )
7. Instalasi Kardiovaskuler Cardiac Center
8. Instalasi Bedah Pusat
9. Instalasi Haemodialisa

B. Tujuan Pedoman
Tujuan umum : Menjadi pedoman dalam pelaksanaan tugas Bidang
Pelayanan Penunjang.

2
Pedoman Pelayanan Penunjang 2015
Tujuan Khusus :
1. Sebagai acuan dalam administrasi proses surat masuk dan surat
keluar Bidang Pelayanan Penunjang.
2. Sebagai tolok ukur dalam melakukan kegiatan pelayanan penunjang.
3. Sebagai pedoman dalam pelaksanaan monitoring dan evaluasi
pelaksanaan pelayanan penunjang

C. Ruang Lingkup Kegiatan


Adapun kegiatan Bidang Pelayanan Penunjang meliputi :
1. Kegiatan Adminitrasi Surat Menyurat oleh Tata Usaha Bidang Pelayanan
Penunjang
2. Kegiatan Seksi Pelayanan Penunjang Medis ( perencanaan kebutuhan
peralatan medis/usulan pengadaan alat medis, kegiatan monitoring,
membuat laporan bulanan, triwulan, semester dan tahunan kegiatan seksi
penunjang medis, melakukan evaluasi kegiatan seksi penunjang medis,
melakukan koordinasi antar unit kerja dalam hal pelayanan penunjang
medis).
3. Kegiatan Seksi Pelayanan Penunjang Non Medis ( perencanaan
kebutuhan peralatan non medis/usulan pengadaan alat non medis, kegiatan
monitoring, membuat laporan bulanan, triwulan, semester dan tahunan
kegiatan seksi penunjang non medis, melakukan evaluasi kegiatan seksi
penunjang non medis, melakukan koordinasi antar unit kerja dalam hal
pelayanan penunjang non medis).
.
D. Landasaan Hukum
1. UU No.23/1992 tentang Kesehatan
2. UU No.10 /1997 tentang ketenaganukliran
3. UU No 29/ 2004 tentang praktik kedokteran
4. PP No 32/1996 tentang tenaga kesehatan
5. PP No 33/2007 tentang keselamatan radiasi pengion dan keamanan
sumber radioaktif .

3
Pedoman Pelayanan Penunjang 2015
6. Kepmenkes RI No. 1014/Menkes/SK/XI/2008 tentang standar
pelayanan radiologi diagnostik disarana pelayanan kesehatan.
7. Kepmenkes RI No. 410/Menkes/SK/III/2010 tentang perubahan atas
Kepmenkes RI No. 1014/Menkes/SK/XI/2008 tentang standar
pelayanan radiologi diagnostik disarana pelayanan kesehatan.
8. Kepmenkes RI No. 008/Menkes/SK/I/2009 tentang standar pelayanan
kedokteran nuklir disarana pelayanan kesehatan.
9. Kepmenkes RI No. 1427/Menkes/SK/XII/2006 tentang standar
pelayanan radioterapi di RS.
10. Peraturan pemerintah No 29 Tahun 2008 tentang perizinan sumber
radiasi pengion dan bahan nuklir.
11. Peraturan Menteri Kesehatan No 780/Menkes/Per/VIII/ 2008 tentang
penyelenggaraan pelayanan radiologi.
12. Peraturan Menteri Kesehatan No 159b/Menkes/Per/II/ 1988 tentang
Rumah Sakit sebagaimana diubah terakhir dengan Peraturan Menteri
Kesehatan No 145/ Menkes/Per/II/ 1988 .
13. Peraturan Menteri Kesehatan No 1250/Menkes/Per/XIII/ 2009 tentang
pedoman kendali mutu (quality control) peralatan radiodiagnostik.
14. Perka BAPETEN No.9 Tahun 2011 tentang uji kesesuaian pesawat
sinar-X Radiologi dan Intervensional.

4
Pedoman Pelayanan Penunjang 2015
BAB II
STANDAR KETENAGAAN

Berdasarkan SK NO : 244/MENKES/PER/III/2008 tentang


Organisasi dan Tata Kerja rs Grand Medistra, maka struktur Organisasi Bidang
Pelayanan Penunjang Direktorat Medik dan Keperawatan sebagai berikut :

5
Pedoman Pelayanan Penunjang 2015
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI
BIDANG PELAYANAN PENUNJANG

Direktur
Medik & Keperawatan

Kepala Bidang
Pelayanan Penunjang

Kepala Seksi Pelayanan Penunjang Medis


Kepala Seksi Pelayanan Penunjang Non Medis

Instalasi
Instalasi

6
Pedoman Pelayanan Penunjang 2015
A. KUALIFIKASI SUMBER DAYA MANUSIA
Sumber daya manusia yang ada dilingkungan Bidang Pelayanan
Penunjang dan Instalasi yang berada dibawah Binaan Bidang Pelayanan
Penunjang Direktorat Medik dan Keperawatan RS Grand Medistra keadaan
sampai dengan bulan , masih belum kurang terutama SDM di Intalasi,
keadaan SDM dapat dilihat pada table 2.1 berikut ini :

Tabel 1. JUMLAH SUMBER DAYA MANUSIA ( SDM )


DILINGKUNGAN PELAYANAN PENUNJANG KEADAAN TAHUN
201
No. Unit Kerja Tenaga Para Non Honorer Jumlah
Medis Medis Medis

1 Bidang Pelayanan Penunjang


Instalasi Patologi Klinik
2 Inst. Patologi Anatomi
3 Inst. Diagnostik Terpadu
4 Inst. Mikrobiologi.
5 Inst. Radiologi.
6 Unit Radioterapy.
7 Unit Kedokteran Nuklir.
8
Jumlah
1. A. Kualifikasi SDM
1. Bidang Pelayanan Penunjang
:
1. S2 Kesehatan :
2. S1 Medis : Dokter Gigi :
3. S1 Umum :
4. D3 Apro : 1
5. SMA :
2. Instalasi Patologi Klinik :
1) Dr. SpPK :
2) Analis :
3) Non Medis :
3.Instalasi Mikrobiologi

7
Pedoman Pelayanan Penunjang 2015
1) Dr. SpPK :
2) Dokter Umum :
3) Analis :
4) Non Medis :
4. Instalasi Radiologi :
1) Dr. Sp.Rad :
2) Radiografer :
3) Fisika Medik :
4) Perawat :
5) Non Medis :
5. Unit Radiotherapi :
6. Radiografer :
1) Fisika Medik :
2) Perawat :
3) Non Medis :
7. Unit Kedokteran Nuklir :
1) Dr. Sp.KN :
2) Radiografer :
3) Perawat :
4) Fisika Medik :
5) Analis :
6) Non Medis :
8. Instalasi Patologi Anatomi
1) Dr. Sp PA :
2) Analis :
3) Non Medis :
9. Instalasi Diagnostik Terpadu
1) Dokter Spesialis :
2) Perawat :
3) Non Medis :

8
Pedoman Pelayanan Penunjang 2015
B. Distribusi Ketenagaan

N N A M A N I P GOL JABATAN
O
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

9
Pedoman Pelayanan Penunjang 2015
BAB III
STANDAR FASILITAS DAN PERALATAN

A. Sarana Fasilitas Bidang Pelayanan Penunjang


Keterangan Kondisi
Baik R.Ringan R.Berat
No Nama Barang Merk/Type Jmlh
1 Bak Surat 3 tingkat
2 Filling Cabinet
3 Jam Dinding
4 Kulkas 2 pintu
5 Kursi Exclusive
6 Kursi Putar pakai Tangan
7 Meja Tulis setengah Biro
8 Meja Tulis Execlusive
9 Airphone
10 White Board uk.Sedang
11 Komputer
12 Lemari Arsip
13 Lemari Arsip Kayu
14 Meja Komputer
15 Mesin Ketik
16 Trolley Stainless Steel
17 TV 20 Inci ( Kas Penmed )
18 Lokker 4 pintu
19 Kursi Sofa
20 Lemari Kabinet
21 Laptop

B. Peralatan di Instalasi Diagnostik Terpadu :


Kondi
Jlh Keteran
No Ruangan Nama Alat Merk / Seri si
Unit gan
Baik

10
Pedoman Pelayanan Penunjang 2015
- USG Hitam Putih

- USG Hitam Putih


1 USG
- USG Color Dopler
3D

EMG + Evoke
2 EMG
potensial

- EEG Digital
3 EEG
Mapping

4 TCD - TCD

5 EKG - EKG MAC 50

6 Treadmil Treadmill Test

7 ESWL - ESWL

SPIROMET
8 - Spirometri
RI

- Scope Thoraxoscopy

- Suction

- Camera conector

sumber cahaya

- Alat TTLB
BRONCHOS
9 Bronkoscopy set
COPY
- Scope Dewasa

- Scope Anak - anak

- Light Source Dewasa

- Light Source Anak

- Monitor TV

10 GASTROS Gastroscopy set

11
Pedoman Pelayanan Penunjang 2015
Acecorisnya :

- Sklerotherapy

- Biopsi

- Biopter gastroscopy
COPY
- Brushing
gastroscopy

-Sklerotherapy wayar
logam

- Light source

11 COLONOSC - Scope Colonoscopy


OPY - Monitor TV + remote
control
- Color video printer

- Suction pump

- Polipectomi pendek

- Polipectomi panjang

-Biopter colonoscopy

EVIS EXERA Video


SISTEM

Acecorisnya:

- Keyboard

-Videoscope Cable
Exera

- Monitor Cable

- Keyboard Cover

12
Pedoman Pelayanan Penunjang 2015
- Water Container

-VideoscopeCable
Holder

- Foot Holder

- White Cap Set

- Spare Fuse

EVIS EXERA
COLONOSCOPY

Acecorisnya :

- Semi Disposible
Biopsi

- Channel Opening
Cleaning

- Channel Cleaning
Brush

- Water Resistant Cap

- Suction Cleaning
Adapter

COLONOSC
OPY
- AW Channel
Cleaning

- Channel Plug

- Injection Tube

- Air/Water Valve

- Suction Valve

- Diatermi

13
Pedoman Pelayanan Penunjang 2015
- Sunction Pump

Scope endoscopy :

-ERCP Evis

-ERCP Fiberoptik

-Hot biopsy ERCP

12 ERCP -Probe HPU

-Lithotriptor

-Guide wayar BML 2


QH(E)

-Polipectomi

14
Pedoman Pelayanan Penunjang 2015
Kondi
Jlh
No Ruangan Nama Alat Merk / Seri si Ket
Unit
Baik
13 ERCP -Injektor
-Canulla ball tip
metal
-Canula metal
-Canula plastic
Springterectomi

-Pre cutting knife

Pengait stent
-Balon ERCP
* ERCP Cannulae:
Metal Tip
Ball Tip
Disposable
* Sphinceteromi:
Guidewire Pull
Type
Guidewire Pull
Type
Push Type
Braided Wire
Pre – cutting
Knives

15
Pedoman Pelayanan Penunjang 2015
* Retrievel Baskets:
Soft Basket
Flower Basket
* Mevhanical
Lithotriptor
Basket with
Sheat
Basket with sheat
Disposibel
Emergency
Lithotriptor
* Ballon Chateters:
Disposible
0,021” Gudewire
Disposible0,035”
Gudewire
* Biopsy Forceps:
Swins Jaws Rat
Tooth
Standart Type
Fenestrated

Ruangan Nama Alat Merk / Seri Jlh Kond Ket


Unit isi

16
Pedoman Pelayanan Penunjang 2015
Baik

* Cytology Brushes:

Disposible channel dia

DisposibleGuidwire channel

* Biliary Stents:

Straght Type 7 Fr (3,2 mm)

Straght Type 8,5 Fr (3,2 mm)

Straght Type 10 Fr(4,2mm)

Straght Type 7 Fr(3,2mm)

Straght Type 10 Fr(3,2mm)

Straght Type 12 Fr(4,2mm)

* Sten Conventional Type


ERCP
* Nasal Biliary Reversea Type

* Grasping Forceps:

Rat Tooth Alligator

Extraction Ballon

* Disposable Guide Wire

Mucosectomy

Acecorisnya :

- Polyptomy snare

- SprayCatheter/Washing pipe

- Injection Needle

- Distal Attachment

17
Pedoman Pelayanan Penunjang 2015
C. FASILITAS PERALATAN INSTALASI RADIOLOGI
yang terdiri dari :
1. MSCT terdiri dari : 4 slices, 16 slices dan 128 slices
2. DSA, multi function diagnostik dan terapy
3. DR (digital radiography)
4. Mammography
5. Dental panoramic
6. Analog X Ray Fixed unit
7. Fluoroskopi, multipurpose
8. Mobile X Ray
9. Dental Unit
10. CR (computed radiography)
11. PACS (picture archiving and communication sistem)
12. USG (ultrasonography) multipurpose, 3 / 4 D
13. X-Ray C-ARM
14. Peralatan proteksi radiasi (apron, dll)
15. Perlengkapan proteksi radiasi (survey meter, TLD, pen dose/digital)
16. Viewing Box
D. FASILITAS PERALATAN UNIT RADIOTHERAPI
No Peralatan Jumlah
1 CT Simulator dengan Virtual 3Dimensi
2 Komputer Operator Simulator
3 Komputer Onchentra
4 Treatment Planning Ssytem (TPS)
5 Pesawat LINAC
6 Komputer Operator Perawat LINAC
7 Alat Dosimetri
8 Mammography, digital,stereotactic
9 Peralatan Pembuatan Alat bantu
10 Komputer Plato Brachiterapi
11 HDR / MHDR. Ir192 (Nucletron)
12 Peralatan Aplikator dan pendukung
pemasangan Aplikator
13 Peralatan proteksi Radiasi (apron, dll)
14 Perlengkapan proteksi Radiasi (survey

18
Pedoman Pelayanan Penunjang 2015
meter, TLD/fil badge, pen dose/digital)
15 Peralatan QA dan QC (kendali mutu)
radiografi
16 Emergency KIT (alat dan obat untuk
RJP)
17 Viewing Box

19
Pedoman Pelayanan Penunjang 2015
N KONDISI ALAT
O NAMA BARANG JLH BAIK RUSAK KETERANGAN
1. Korentang 
2. Wadah Korentang 
3. Timbangan Dewasa 
4. Spygmomanometer 
5. Termometer 
6. Torniquet 
7. Sofa Tempat Penyuntikan 
8. Pinset Anatomis 
9. Pinset Cirurgis 
10. Nierbeken (Bengkok) Kecil 
11. Klem Lurus 
12. Kom Bulat + Tutup 
13. Bak Instrumen 
14. Lemari Kaca Tempat Alat 
15. Tabung Oksigen + Regulator 
16. Stetoskop Lidman 
17. Meja Instrumen 
18. Gilingan Obat 
19. Tangga Pasien 
20. Tromol Besar 
21. Tromol Sedang 
22. Gamnma Kamera SPECT + PC 
23. Collimator Gamma 
24. PC Treadmill + Printer
25. Treadmill 
26. Sarung Tangan Lapis Timbal 
27. Portabel Dehumidifier 
28. Termometer Ruangan Digital 
29. EKG Set Gamma Kamera 
30. Infus Pump 
31. Poket Dosimeter 
32. Surveymeter Kontaminasi 
33. TLD Badge 
34. TLD Ring 
35. Iluminator 
36. Apron 
37. Kontainer Dekontaminasi 
38. Kit Dekontaminasi 
39. Spil Kit 
40. APAR (Alat Pemadam Api Ringan) 
41. Curiemeter + Printer 
42. Processing Box  

20
Pedoman Pelayanan Penunjang 2015
43. Radioisotop nebulizer pulmonal 
44. Protection Pb Syring 7 mm 
45. Protection Pb Syring 9 mm 
46. Container Pb Eluate Coll  
47. Pelpis leher berlapis Pb 
48. Panoramic Mask Shield 
49. Kaca mata Google lapis Pb 
50. QC Intrinsic Set 

BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN

I. Tata Laksana Bidang Pelayanan Penunjang


A. JAM KERJA BIDANG PELAYANAN PENUNJANG
Adapun jam kerja Bidang Pelayanan Penunjang, mengikuti jam kerja yang
ditetapkan oleh Rumah Sakit , sbb :
a. Hari Senin s.d. Kamis : pukul 07.45 - 16.15 WIB
Istirahat : pukul 12.00 - 13.00 WIB
b. Hari Jum’at : pukul 07.45 - 16.45 WIB
Istirahat : pukul 12.00 - 14.00 WIB

B. ADMINISTRASI BIDANG PELAYANAN PENUNJANG


1. Alur Surat Masuk
a. Setiap surat masuk diterima oleh staf Tata Usaha.
b. Mengagendakan surat masuk ke dalam buku Agenda.
c. Menomorin dan menempel lembar disposisi Kabid .
d. Menerima disposisi dari Ka.Bid untuk di distribusikan ke Ka.sie
yang di tuju.
2. Proses Surat
a. Ka.sie menerima surat yang telah di disposisi oleh Ka.Bid

21
Pedoman Pelayanan Penunjang 2015
b. Mempelajari surat berdasarkan arahan dan petunjuk disposisi
c. Ka.sie membuat draf balasan terhadap surat yang dimaksud, sesuai
dengan tujuan/maksud surat.
d. Draf surat disampaikan kembali ke Kepala Bidang Pelayanan
Penunjang untuk dikoreksi dan disetujui.
e. Apabila sudah disetujui maka Kepala Seksi, membuat finalisasi
surat yang dimaksud untuk ditanda tangani oleh Ka.Bidang
Pelayanan Penunjang atau Direktur Medik & Keperawatan atau
Direktur Utama
f. Untuk Surat Balasan yang ditujukan keluar dari RS Grand Medistra
maka surat tersebut ditanda tangani oleh Direktur Utama, kecuali
Surat Pengantar Pemeriksaan MRI / Penunjang lainnya ditanda
tangani oleh Kepala Bidang Pelayanan Penunjang.
3. Alur Surat Keluar
a. Setiap surat keluar terlebih dahulu diagendakan oleh staf tata usaha
b. Memberikan nomor surat dan menstempel surat.
c. Setiap surat yang akan dikirim dituliskan ke dalam buku ekspedisi.

C. PELAKSANAAN KEGIATAN MONITORING


1. Jadwal Monitoring
Monitoring dilakukan setiap minggunya.
Instalasi yang dimonitoring :
a. Instalasi Radiologi
b. Instalasi Patologi Klinik
c. Instalasi Patologi Anatomi
d. Instalasi Mikrobiologi
e. Unit Radiotherapi
f. Unit Kedokteran Nuklir
Monitoring juga dilakukan terhadap Instalasi Pelayanan lainnya :
1. Instalasi Rawat Jalan
2. Instalasi Gawat Darurat
3. Instalasi Rawat Inap Terpadu A

22
Pedoman Pelayanan Penunjang 2015
4. Instalasi Rawat Inap Terpadu B
5. Instalasi Rehabilitasi Medik
6. Instalasi Perawatan Intensif ( IPI )
7. Instalasi Kardiovaskuler Cardiac Center
8. Instalasi Bedah Pusat
9. Instalasi Haemodialisa
Untuk Instalasi Pelayanan yang dimonitoring adalah fasilitas peralatan
medis dan non medisnya ( sarana dan prasarana ) dan usulan permintaan
alat medis/non medis.

D. PELAKSANAAN KEGIATAAN KOORDINASI


Kegiatan koordinasi dilakukan untuk pembahasan antar unit kerja /
Instalasii sesama Direktorat atau Unit Kerja / Instalasi Direktorat yang
berbeda. Koordinasi dilakukan dalam bentuk :
1. Perbaikan Alat berkoordinasi dengan IPSRS.
2. Kebutuhan Obat – obatan dan BHP Alkes berkoordinasi dengan
Instalasi Farmasi.
3. Kebutuhan / permintaan gas medis berkoordinasi dengan Instalasi Gas
Medis.
4. Permintaan Pemeriksaan Penunjang ke luar Rumah Sakit, terlebih
dahulu berkoordinasi dengan Bidang Pelayanan Medis, setelah mereka
setuju untuk dilakukan pemeriksaan penunjang maka Bidang
Pelayanan Penunjang membuat surat pengantar ke Rumah Sakit yang
dituju.
5. Dan koordinasi lainnya dengan unit lainnya sesuai dengan kebutuhan.

II. Tata Laksana Pelayanan Radiologi


A. Pendaftaran pemeriksaan
Pendaftaran pasien radiologi dilakukan rutin setiap hari kerja mulai hari
senin sampai jum’at melalui loket pendaftaran radiologi dengan jadwal
sebagai berikut :
Pendaftaran Pemeriksaan Radiologi Rutin dibuka setiap hari kerja :

23
Pedoman Pelayanan Penunjang 2015
1. Hari Senin s.d. Kamis : pukul 07.45 - 15.00 WIB
Istirahat : pukul 12.00 - 13.00 WIB
2. Hari Jum’at : pukul 07.45 - 15.00 WIB
Istirahat : pukul 11.30 - 13.30 WIB
Pelayanan Radiologi untuk pasien Gawat Darurat , Cito atau Emergency
dari rawat inap, ICU, ICCU, PICU terbuka selama 24 Jam.

III. Persiapan pemeriksaan


Pemeriksaan radiologi yang memerlukan persiapan maka petugas
radiologi akan memberikan informasi kepada pasien tentang syarat-syarat
persiapan tersebut .
1. Persiapan pemeriksaan BNO-IVP
a. Persiapan dilakukan 1 hari sebelum pemeriksaan
b. Sehari sebelum pemeriksaan pasien makan bubur halus + kecap,
di anjurkan pasien untuk minum air putih yang banyak. Makan
malam terahir pukul 19.00 WIB.
c. Pukul 21.00 pasien minum Dulcolax 3-4 tablet sekaligus, pasien
anak-anak 1-2 tablet.
d. Pukul 23.00 bila pasien masih haus boleh minum air hangat 1
gelas selanjutnya pasien puasa sampai pemeriksaan di lakukan
esok hari dan kurangi bicara.
e. Pukul 05.00 pagi masukkan Dulkolax Suppositoria 2 Tablet
sekaligus ke dalam dubur, anak-anak cukup 1 tablet.
f. Hasil laboratorium. ureum creatinin terbaru sebelum foto harus
dilampirkan.
g. Mengisi formulir persetujuan (informed concent) pemberian
kontras injeksi.
2. Persiapan pemeriksaan OMD (oesophagus, maag, duodenum) dan
follow through (usus halus)
a. Pada pemeriksaan OMD ( Oesophagus Maag dan Duodenum )
dan Follow Through (usus halus tidak ada persiapan khusus

24
Pedoman Pelayanan Penunjang 2015
b. Pasien hanya di puasakan 6-8 jam sebelum pemeriksaan
dilakukan .
3. Persiapan pemeriksaan usus besar/ barium enema (colon in loop)
a. Persiapan dilakukan 1 hari sebelum pemeriksaan
b. Sehari sebelum pemeriksaan pasien makan bubur + kecap,
jangan makan makanan berserat dan di anjurkan pasien untuk
minum air putih yang banyak.
c. Bila pasien Obstipasi (susah BAB) persiapanya selama 2 hari
sebelum pemeriksaan pasien makan bubur halus+kecap.
Makan malam terahir pukul 19.00 WIB.
d. Pukul 21.00 minum Dulcolax 3-4 tablet sekaligus, sedangkan
untuk anak-anak 1-2 tablet.
e. Pukul 23.00 bila pasien masih haus boleh minum air hangat 1
gelas selanjutnya pasien puasa sampai pemeriksaan di lakukan
esok hari
f. Pukul 05.00 pagi masukkan dulkolax supositoria 2 Tablet
sekaligus ke dalam dubur dengan posisi yang tumpul masuk
terlebih dahulu, untuk anak-anak 1-2 tablet dulkolax sup.
g. Selama puasa dilarang merokok dan kurangi bicara.
h. Pasien datang ke Radiologi pukul 08.30 dalam keadaan puasa
untuk dilakukan pemeriksaan

4. Persiapan pemeriksaan appendix


a. Persiapan dilakukan 1 hari sebelum pemeriksaan
b. Sehari sebelum pemeriksaan pasien makan bubur halus + kecap
dan banyak minum air putih.
c. Makan malam terahir pukul 19.00 WIB (7 malam)
d. Pukul 23.00 WIB bila pasien masih haus boleh minum air hangat 1
gelas.
e. Pukul 24.00 WIB (12 malam) pasien minum BaSO4 (bubur
Barium) yang telah diberikan oleh petugas Radiologi dicampur

25
Pedoman Pelayanan Penunjang 2015
dengan 1 gelas air hangat , boleh dicampur gula kemudian aduk
sampai larut semua dan minum sekaligus.
f. Esok harinya pukul 08.30 WIB pasien datang ke bagian radiologi
untuk dilakukan foto Appendix.

5. Persiapan pemeriksaan lopografi


a. Persiapan dilakukan 1 hari sebelum pemeriksaan
b. Sehari sebelum pemeriksaan pasien makan bubur + kecap, jangan
makan makanan berserat dan di anjurkan pasien untuk minum air
putih yang banyak.
c. Pasien makan malam terahir pukul 19.00 WIB (7 malam).
d. Pukul 21.00 (9 malam) minum Dulcolax 3-4 tablet sekaligus,
sedangkan untuk anak-anak 1-2 tablet.
e. Pukul 23.00 bila pasien masih haus boleh minum air hangat 1 gelas
selanjutnya pasien puasa sampai pemeriksaan di lakukan esok hari
f. Pasien datang ke Radiologi pukul 08.30 dalam keadaan puasa
untuk dilakukan pemeriksaan

6. Persiapan pemeriksaan fistulografi/cystografi/uretrografi


a. Pada pemeriksaan pemeriksaan Fistulografi/ Uretrografi/
Cystografi tidak ada persiapan khusus.
b. Untuk pemeriksaan Cystografi sebaiknya pasien puasa pada malam
hari.
c. Selanjutnya esok hari pukul 08.30 pasien dating ke radiologi untuk
dilakukan pemeriksaan .
7. Persiapan pemeriksaan HSG (Hystero Salpingography )
a. Mengisisi formulir persetujuan pelaksanaan tindakan
b. Lakukan pengecekan jadwal menstruasi.Pemeriksaan dapat
dilakukan pada hari Ke 3-7 dari hari bersih menstruasi, atau hari
ke 8-11 dari hari pertama Menstruasi
c. Tidak melakukan hubungan suami istri setelah menstruasi sampai
saat pemeriksaan

26
Pedoman Pelayanan Penunjang 2015
d. Berikan obat Antispasmolitik per oral dan 5 mg Valium
Intramuscular 10-15 menit sebelum pemeriksaan.

8. Pemeriksaan USG Abdomen


a. Pasien di puasakan 6 (enam ) jam sebelum pemeriksaan.

IV. Tata Laksana Pelayanan Radiotherapi

A. Pendaftaran pemeriksaan
Pendaftaran pasien Radioterapi dilakukan rutin setiap hari kerja mulai hari
senin sampai jum’at melalui loket pendaftaran Radioterapi dengan jadwal
Pelayanan mulai jam 08:00 s/d 17:00 Wib (Sampai pasien selesai semua di
layani

B. Persiapan pemeriksaan
Pemeriksaan Radioterapi yang memerlukan persiapan maka petugas
Radioterapi akan memberikan informasi kepada pasien tentang syarat-
syarat persiapan tersebut .
a. Persiapan Simulator Ca. Cervix
Memberikan pasien banyak minum dan menahan Buang Air Kecil
sampai dengan selesai Simulator.
b. Persiapan Simulator Ca Buli-buli
Memberikan pasien minum kontras dengan perbandingan Iopamiro
dan Aqua 1 : 20 dengan jumlah sebanyak (120cc)

C. Persiapan Simulator / Sinar bagi anak yang tidak Kooperatif


Pemberian Klorohidrat cair sesuai dosis melalui oral.
D. Persiapan Brachiterapi
Sehari sebelum tindakan
- Pasien puasa selama 6 Jam

27
Pedoman Pelayanan Penunjang 2015
- Jam 18:00 Makan bubur kecap
- Jam 20:00 Makan Dulkolax 2 tab
- Jam 22 00 Dulkolax Supp 1 Sup.
- Jam 03:00 Puasa
- Jam 05:00 Dulkolax Supp
- Jam 07:00 Pasang Infus dan memberikan Premedikasi
Jam 08:00 pasien dibawa ke Brachiterapi.

V. Tata Laksana Pelayanan Istalasi Diagnostik Terpadu


A. Penerimaan Pasien Rawat Inap
a. Surat permintaan pemeriksaan diisi dengan jelas data pasien lengkap,
diagnosis, jenis pemeriksaan yang dibutuhkan, dan ditanda tangani oleh
dokter pengirim dari rawat inap diterima dan dilayani oleh petugas
administrasi lDT .
b. Data pasien dan jenis permintaan pemeriksaan dicatat pada buku register
IDT atau di entyikan ke komputer SIRS meliputi;
a) Identitas pasien (nama, jenis kelamin, umur)
b) Tempat perawatan pasien (bangsal, ruangan, kelas)
c) Nomor rekam medik
d) Status cara bayar pasien ( Askes, Askeskin, IKS, tunai)
e) Nama dokter yang meminta pemeriksaan
f) Tanggal permintaan pemeriksaan
g) Waktu permintaan pemeriksaan bagi pemeriksaan cito
h) Waktu tindakan pelayanan
i) Hasil pemeriksaan
c. Print out bukti pelayanan tindakan IDT

B. Penerimaan pasien rawat jalan

28
Pedoman Pelayanan Penunjang 2015
a. Pasien rawat jalan yang datang dan membawa surat permintaan
pemeriksaan tindakan dari dokter, diterima dan dilayani oleh petugas
administrasi IDT bagian penerimaan pasien rawat jalan.
b. Surat permintaan pemeriksaan yang telah diisi dengan jelas data
pasien lengkap, jenis pemeriksaan yang dibutuhkan dan ditanda
tangani oleh dokter pengirim dari rawat jalan serta dicatat dalam buku
register.
c. Data pasien dan jenis permintaan pemeriksaan dicatat pada buku
register IDT atau di entrykan ke komputer SIRS, meliputi:
a) Identitas pasien (nama, alamat, jenis kelamin, umur)
b) Nomor rekam medik
c) Status cara bayar pasien ( BPJS, tunai)
d) Nama dokter yang melakukan pemeriksaan
e) Tanggal permintaan pemeriksaan
f) Diagnosis
d. Parameter jenis pemeriksaan
e. Pasien BPJS harus melampirkan Surat Jaminan Perawatan (SJP) dari
PT BPJS dan jaminan pemeriksaan luar paket yang telah disetujui
oleh petugas BPJS
f. Pasien Ikatan Kerja Sama (IKS) harus melampirkan surat rujukan dari
dokter perusahaan
g. Pasien yang bayar tunai diberikan surat bukti registrasi masuk untuk
membayar tagihan biaya pemeriksaan di kasir IDT.
h. Pasien yang telah menyelesaikan registrasi masuk dan pembayaran
biaya pemeriksaan bagi pasien umum, menunggu giliran untuk
melakukan tindakan
i. Pasien di IDT dapat diterima dan dilayani pada
a) Hari Senin - Kamis jam 08.00 - 16.00 WIB
b) Hari Jumat jam 08.00 – 16.00 WIB

BAB V

29
Pedoman Pelayanan Penunjang 2015
LOGISTIK

A. Logistik Bidang Pelayanan Penunjang


Bidang Pelayanan Penunjang dalam melaksanakan tugasnya membutuhkan
bahan – bahan Alat Tulis Kantor ( ATK). Adapun kebutuhan selama 1
tahun untuk logistik Bidang Pelayanan Penunjang sebagai berikut :

NO NAMA BAHAN ATK JUMLAH SATUAN


1. Kertas HVS Folio
2. Kertas HVS A4
3. Map Biasa
4. Flashdisk
5. Pulpen Boiliner Hitam
6. Pulpen Boiliner Biru
7. Tip -ex
8. Tinta Komputer
9. Box File
10. Map Status
11. Hekter Kecil
12. Kater
13. Kertas Cop Rumah Sakit
14. Paper Clips
15. Anak Hekter No. 10
16. Spidol

30
Pedoman Pelayanan Penunjang 2015
Untuk kebutuhan rumah tangga, Bidang Pelayanan Penunjang memerlukan
logistik sbb:
NO NAMA BAHAN JUMLAH SATUAN
1. Tissue Kotak
2. Tissue Gulung
3. Sunlight
4. Baygon
5. Sabun Cair
6. Baterai Remot
7. Kemoceng
B. Logistik Instalasi Radiologi
Bahan-bahan logistik untuk operasional radiologi disediakan oleh
Instalasi farmasi. Minimal sebulan sekali Instalasi Radiologi mengamprah
kebutuhan yang diperlukan antara lain; film radiologi berbagai ukuran,
kontras, BaSO4, spuit, nald, kertas foto untuk hasil USG dan kedokteran
nuklir, termasuk juga obat-obatan emergency ataupun obat yang lain yang
diperlukan dalam pelayanan baik di radiologi diagnostik maupun kedokteran
nuklir.
C. Logistik Unit Radiotherapi
Bahan-bahan logistik untuk operasional Radioterapi disediakan oleh
Instalasi farmasi. Minimal sebulan sekali Instalasi Radioterapi
mengamprah kebutuhan yang diperlukan antara lain; Kebutuhan Alat
Kesehatan, Obat-obatan, Source ir-92 Orvit, Alat bantu,termasuk ATK dan
alat Rumah tangga , termasuk juga obat-obatan emergency ataupun obat
yang lain yang diperlukan dalam pelayanan Radioterapi.
D. Logistik Unit Kedokteran Nuklir
Bahan-bahan logistik untuk operasional Unit Kedokteran Nuklir
disediakan oleh Instalasi farmasi . Minimal sebulan sekali Instalasi Unit
Kedokteran Nuklir mengamprah kebutuhan yang diperlukan antara lain;
spuit, nald, kertas foto , termasuk juga obat-obatan emergency ataupun
obat farmaka yang diperlukan dalam pelayanan di Unit Kedokteran
Nuklir .
BAB VI
KESELAMATAN KERJA

31
Pedoman Pelayanan Penunjang 2015
A. Pengertian
Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) amat berkaitan dengan upaya
pencegahan kecelakaan dan penyakit akibat kerja serta memiliki jangkauan berupa
terciptanya masyarakat dan lingkungan kerja yang aman, sehat dan sejahtera, serta
efisien dan produktif.
Secara teknis kesehatan dan keselamatan kerja adalah upaya perlindungan
yang ditujukan agar tenaga kerja dan orang lain ditempat kerja/perusahaan selalu
dalam keadaan selamat dan sehat sehingga setiap sumber produksi dapat
digunakan secara aman dan efisien.
Penyebab kecelakaan dan penyakit akibat kerja dapat dibagi dalam dua
kelompok yaitu :
1. Kondisi berbahaya yaitu kondisi yang tidak aman yang disebabkan:
a. Mesin, pesawat, bahan, dan lain-lain.
b. Lingkungan
c. Proses
d. Sifat pekerjaan
e. Cara kerja
2. Perbuatan berbahaya yaitu perbuatan dari manusia yang dapat terjadi antara
lain :
a. Kurangnya pengetahuan dan keterampilan pelaksana
b. Cacat tubuh yang tidak kentara
c. Keletihan dan kelesuan
d. Sikap dan tingkah laku yang tidak sempurna
Departemen tenaga kerja RI mengharapkan bahwa upaya pencegahan
kecelakaan adalah merupakan program terpadu koordinasi dari berbagai aktivitas,
pengawasan yang terarah yang didasarkan atas sikap, pengetahuan dan
kemampuan.
Misi keselamatan dan kesehatan kerja hakekatnya adalah untuk
mencegah dan mengurangi angka kecelakaan dan penyakit akibat kerja serta
menjamin :
a. Bahwa setiap petugas atau tenaga kerja dan orang lain ditempat kerja dalam
keadaan sehat dan selamat,

32
Pedoman Pelayanan Penunjang 2015
b. Setiap sumber produksi dipergunakan secara aman dan efisien,
c. Proses produksi berjalan lancar.

B. Keselamatan Kerja Pegawai Bidang Pelayanan Penunjang


Keselamatan Kerja pegawai Bidang Pelayanan Penunjang yang paling utama
adalah radiasi komputer pada mata, dikarenakan kelelahan di depan komputer
pada saat bekerja.
Cara mengatasinya : setelah 3 jam bekerja didepan komputer, istrahat sejenak
untuk menghilangkan dampak radiasi / kelelahan mata.

33
Pedoman Pelayanan Penunjang 2015
BAB VII
PENGENDALIAN MUTU

Bidang Pelayanan Penunjang setiap tahunnya melakukan evaluasi secara


menyeluruh , baik evaluasi internal didalam bidang sendiri maupun evaluasi
instalasi penunjang dalam rangka peningkatan mutu pelayanan maupun mutu etos
kerja.
Evaluasi Internal meliputi :
1. Evaluasi kehadiran staf Bidang Pelayanan Penunjang dilakukan setiap bulan.
2. Evaluasi kinerja staf Bidang Pelayanan Penunjang dilakukan setiap bulan,
yang dituangkan dalam Penilaian Capaian Kinerja Bulanan.
Evaluasi eksternal meliputi :
Evaluasi Pelayanan Instalasi Penunjang yang dilakukan oleh Bidang
Pelayanan Penunjang dilakukan setiap tahun dalam bentuk laporan
tahunan untuk melihat capaian kegiatan pelayanan penunjang.

Untuk peningkatan mutu kinerja bagi SDM Bidang Pelayanan Penunjang, perlu
dilakukan Pelatihan dan Study Banding.
Pelatihan yang diperlukan :
1. Pelatihan Komputer
2. Pelatihan Statistik
3. Pelatihan Pengadaan Barang Dan jasa.

34
Pedoman Pelayanan Penunjang 2015
BAB VIII
PENUTUP

Bidang Pelayanan Penunjang merupakan bagian integral dari kegiatan pelayanan


di Direktorat Medik Dan Keperawatan. Dimana dalam meningkatkan mutu
pelayanan kepada pasien, perlu didukung oleh penegakan diagnosa yang akurat
melalui pemeriksaan penunjang.

Bidang Pelayanan Penunjang merupakan struktural dibawah Direktur Medik &


Keperawatan yang mengakomodir pengembangan mutu pelayanan penunjang
yang dilakukan oleh Instalasi Penunjang. Adapun Instalasi Penunjang yang
merupakan instalasi dibawah binaan Bidang Pelayanan Penunjang adalah :
Instalasi Radiologi, Instalasi Patologi Klinik, Instalasi Patologi Anatomi, Instalasi
Diagnostik Terpadu, Unit Radiotherapi dan Unit Kedokteran Nuklir.

Dalam upaya mencapai pelayanan penunjang yang bermutu dan aman diperlukan
pengelolaan manajemen dan teknis yang prima yang didukung oleh sarana dan
prasarana, SDM dan peralatan yang baik.

Pedoman Pelayanan Penunjang dipakai sebagai acuan dalam melaksanakan


kinerja di bidang Pelayanan Penunjang.

Direktur Utama

__________________________

35
Pedoman Pelayanan Penunjang 2015

Anda mungkin juga menyukai