Anda di halaman 1dari 2

CRITICAL REVIU ‘’ELEMENT OF RESEARCH DESIGN”

Desain penelitian adalah strategi untuk sebuah studi dan rencana dimana strategi itu akan
dilaksanakan. Ini menentukan metode dan prosedur untuk pengumpulan, pengukuran, dan
analisis data. Sayangnya, tidak ada klasifikasi sederhana dari desain penelitian yang mencakup
variasi yang ditemukan dalam praktik. Beberapa pendeskripsi utama desain adalah Eksplorasi
versus formal, Pemantauan versus studi komunikasi, Eksperimental versus ex post facto,
Deskriptif versus kausal, Penampang versus longitudinal, Kasus versus statistic, Lapangan
versus laboratorium versus simulasi, Subjek melihat tidak ada penyimpangan, beberapa
penyimpangan, atau penyimpangan yang disebabkan oleh peneliti.

Penelitian eksplorasi sesuai untuk studi total di bidang topik di mana data yang
dikembangkan terbatas. Dalam kebanyakan studi lain, eksplorasi adalah tahap pertama dari
sebuah proyek dan digunakan untuk mengarahkan peneliti dan studi. Tujuan eksplorasi adalah
pengembangan hipotesis, bukan pengujian. Studi formal, termasuk deskriptif dan kausal, adalah
studi dengan struktur substansial, hipotesis spesifik yang akan diuji, atau pertanyaan penelitian
yang harus dijawab. Studi deskriptif adalah studi yang digunakan untuk mendeskripsikan
fenomena yang terkait dengan populasi subjek atau memperkirakan proporsi penduduk yang
memiliki karakteristik tertentu. Studi kausal berusaha untuk menemukan efek variabel terhadap
yang lain (atau yang lain) atau mengapa hasil tertentu diperoleh. Konsep kausalitas didasarkan
pada logika pengujian hipotesis, yang pada gilirannya menghasilkan kesimpulan induktif.
Kesimpulan tersebut bersifat probabilistik dan karenanya tidak pernah dapat dibuktikan dengan
pasti. Ide saat ini tentang kausalitas sebagai proses yang kompleks meningkatkan pemahaman
kita atas kanon Mill, meskipun kita tidak pernah bisa mengetahui semua informasi relevan yang
diperlukan untuk membuktikan hubungan sebab akibat tanpa keraguan.

Hubungan yang terjadi antara dua variabel mungkin simetris, timbal balik, atau asimetris.
Yang paling menarik bagi analis riset adalah hubungan-kapal asimetris, yang dapat
diklasifikasikan sebagai salah satu dari jenis berikut yaitu Stimulus-respon, Properti-disposisi,
Disposisi-perilak, Properti-perilaku Kami menguji hipotesis kausal dengan berusaha melakukan
tiga sesuatu. Kami (1) mengukur kovarianasi antar variabel, (2) menentukan hubungan urutan
waktu antar variabel, dan (3) memastikan bahwa faktor lain tidak mengacaukan hubungan
penjelas. Masalah dalam mencapai tujuan ini berbeda dalam studi eksperimental dan ex post
facto. Jika memungkinkan, kami mencoba untuk mencapai yang ideal dari desain eksperimental
dengan penugasan subjek secara acak, pencocokan karakteristik subjek, dan manipulasi dan
kontrol variabel. Dengan menggunakan metode dan teknik ini, kami mengukur hubungan
seakurat dan seobjektif mungkin.

Study setting ( setting/latar penelitian ) terdapat dua kondisi yaitu noncontrived settings dan
contrived settings. Noncontrived settings artinya Penelitian dapat dilaksanakan dalam lingkungan
yang alami di mana kejadian terjadi secara normal
sedangkan contrived settings Apabila penelitian dilaksanakan dalam lingkungan artifisial
( buatan/tidak alami). Penelitian descriptive bersifat kuantitatif atau kualitatif. Penelitian
descriptive berkaitan dengan pengumpulan data kuantitatif seperti tingkat kepuasan, gambaran
produksi, gambaran penjualan, atau data demografis, tetapi juga memerlukan pengumpulan
informasi kualitatif.

Jika arah proyek penelitian tidak jelas, sebaiknya ikuti prosedur penelitian dua langkah.
Tahap pertama adalah eksplorasi yang bertujuan untuk merumuskan hipotesis dan
mengembangkan desain penelitian yang spesifik. Proses pencarian ulang umum terdiri dari tiga
tahap utama: (1) eksplorasi situasi, (2) pengumpulan data, dan (3) analisis dan interpretasi hasil.

Anda mungkin juga menyukai