NPM : 19041010157
Review Jurnal
Penulis : Anthony M.B.; Mai H.; Dan H.; Daniel R.; Martin J.W.
Pengantar
Publik administrasi ada untuk melaksanakan komitmen pemerintah kepada warga negara. Di
negara berkembang, seperti halnya di negara maju, implementasinya tidak dapat dipisahkan
Terlihat dalam terang ini, menjadi publik praktek reformasi administrasi publik. Agenda kami
berdiri di atas empat pilar—mempelajari data baru, menekankan teori, mengintegrasikan
aktor non-negara, dan mengeksplorasi informasi kualitatif—dan kontribusi untuk edisi
khusus ini menggambarkannya secara individu dan kolektif. Pertama, diperlukan data baru,
dan cara baru untuk melihat data tersebut. , pilar kedua dari agenda penelitian yang kami
dorong adalah bahwa teori memainkan peran penting karena peneliti harus memilah-milah
informasi yang terbatas.
Untuk mendukung klaim kami bahwa penelitian administrasi publik telah terlalu
mengabaikan negara berkembang, kami melakukan penelitian singkat dan selektif—tapi tetap
ilustratif—analisis bibliometrik dari beberapa jurnal administrasi publik generalis
berperingkat tinggi. Tinjauan Administrasi Publik (PAR), dan Ilmu Pemerintahan—
mencurahkan kurang dari 10% dari total anggaran artikel tahunan mereka untuk studi yang
berfokus pada negaranegara berkembang (masing-masing 7,8, 9,4, dan 9,5%).
Argumen kami bahwa pekerjaan kualitatif adalah bagian yang lebih integral dari proses
penelitian di negara berkembang membutuhkan penjelasan lebih lanjut. Bentuk pekerjaan
kualitatif ini menjanjikan untuk meningkatkan kualitas penelitian dalam berbagai cara.
Pertama, analisis konteks awal yang dilakukan sebelum intervensi atau pengumpulan data
sistematis harus didasarkan pada fungsi de facto suatu lembaga. Kedua, proses sama
pentingnya dengan hasil. Keutamaan lembaga informal bukan berarti aturan formal tidak
diikuti. Ketiga, mengingat besarnya bantuan internasional yang ditujukan untuk
meningkatkan sektor publik di negara berkembang, pekerjaan deskriptif membantu peneliti
untuk menunjukkan dengan tepat mengapa intervensi di masa lalu gagal dan untuk
merancang solusi kebijakan yang lebih baik. Keempat, peningkatan korpus kerja deskriptif di
negara-negara berkembang menjanjikan untuk membantu mengatasi asumsi normatif tentang
apa itu birokrasi yang baik
Tantangan utama untuk studi administrasi publik di negara berkembang adalah bahwa
pengembangan teori dalam disiplin telah terjadi hampir seluruhnya di negara-negara
berpenghasilan tinggi, dan dengan mempertimbangkan konteksnya. Birokrasi di negara
berkembang pasti lebih mungkin untuk beroperasi dalam kondisi kelangkaan sumber daya
keuangan dan manusia yang parah. Perbedaan dalam institusi politik, hukum, dan
administrasi mungkin bahkan lebih penting untuk teori daripada ketidaksetaraan kekayaan.
Demikian pula, sistem peradilan administrasi yang lemah atau tidak dapat diprediksi dapat
menyebabkan kepatuhan yang buruk terhadap hukum dan proses formal dan ketergantungan
yang meluas pada praktik informal. Beberapa teori baru ini sebenarnya dapat membantu para
sarjana dan praktisi untuk lebih memahami negara maju yang paling sering mereka pelajarI.
Meskipun terdapat risiko yang signifikan terhadap kebijakan pengangkutan dari OECD ke
negara berkembang secara grosir, kebijakan tersebut jarang menjadi subjek eksplorasi
empiris yang sistematis. Peluang lain untuk teori administrasi publik adalah kehadiran
literatur besar dan berkembang tentang birokrasi dalam konteks negara berkembang dalam
disiplin ilmu sosial serumpun ilmu politik, ekonomi, , dan sosiologi.
Kesimpulan
Kami percaya bahwa program penelitian yang menekankan data baru, teori yang kuat dan
seringkali baru, pertimbangan aktor non-negara, dan informasi kualitatif yang sangat
diperlukan dapat membuat studi administrasi publik di negara berkembang lebih kaya dalam
dirinya sendiri dan lebih informatif bagi konteks negara maju. Itu “dunia berkembang”
menurut definisi adalah kategori residual—itu terdiri dari semua negara yang tidak “
dikembangkan.” Tetapi memperlakukan administrasi publik negara berkembang dengan cara
ini adalah kesalahan yang merugikan tidak hanya warga negara dan sarjana negara
berkembang, yang harus melakukan dengan rekomendasi dan beasiswa yang berasal dari
model dan pengaturan yang tidak tepat. Para peneliti di negara maju akan menemukan
pengaruh penting pada masalah melalui dialog yang mendalam dengan para sarjana dan
penelitian negara berkembang. Tak satu pun dari ini adalah untuk mengatakan studi
administrasi publik di negara-negara berkembang secara substantif tidak penting dalam
dirinya sendiri—klaim kami justru sebaliknya.
Menjelaskan Pemahaman kelompok
Kelompok 2
Profil Negara
Republik Rakyat China atau Tiongkok adalah Negara yang berada di Asia Timur yang berdiri
pada 1 Oktober 1949 adalah sebuah negara yang menganut paham komunis, sehingga segala
kebijakanya harus selaras dengan kebijakan Partai Komunis China. Partai Komunis China
(PKC) merupakan Partai di China sekaligus yang memiliki peran besar dalam menentukan
segala arah kebijakan pemerintahan China. Negara ini dipimpin oleh seorang Presiden (Xi
Jinping) yang dibantu oleh Perdana Mentrinya (Li Keqiang). Beribukotakan di Beijing RRC
menggunakan mata uang Yuan sebagai nilai tukarnya.
RRC merupakan suatu negara komunis karena ia memang merupakan negara komunis pada
kebanyakan abad ke-20. Secara resmi ia masih dikenal sebagai negara komunis, meskipun
sejumlah ilmuwan politik kini tidak mendefinisikannya sebagai negara komunis. Tidak ada
definisi yang tepat yang dapat diberikan pada jenis pemerintahan yang diamalkan negara ini,
karena strukturnya tidak dikenal pasti.
Struktur pemerintahan daerah di Cina pada dasarnya terdiri atas tiga tingkat pemerintahan
resmi –provinsi, kabupaten, dan dasar– ditambah berbagai unit lain di bawah atau di antara
tingkat-tingkat ini. Dari sudut pandangan warga negara, unit-unit yang paling penting adalah
unit-unit yang ada di bawah tingkat pemerintahan dasar. Unit-unit ini meliputi kantor-kantor
polisi dan kantor-kantor cabang kecil yang dibentuk oleh pemerintah tingkat dasar dan
berbagai unit pemukiman dan produksi.
Lembaga eksekutif
1.Partai Komunis China, merupakan partai terbesar dan penguasa. Dua per tiga anggotanya
terdiri dari kaum buruh dan tani.
2.Partai Non-Komunis yang berjumlah 8 partai, yaitu : Partai Petani dan Pekerja, Partai
Konstruksi Demokrasi, Liga Demokrasi China, Persatuan Dagang dan Industri - Partai Zhi
Gong Dang, Partai Demokrasi Taiwan, Partai Sosial Jiusan, Komite Revolusi Guo Mindang
Pemilihan Umum dilaksanakan setiap 5 tahun sekali untuk memilih wakil-wakil rakyat yang
akan duduk di dalam konggres di tingkat kota dan kabupaten. Selanjutnya dari konggres
rakyat di tingkat kota dan kabupaten mengirimkan delegasi yang telah mereka pilih untuk
duduk di dalam konggres rakyat di tingkat propinsi dan nasional (pusat). Setiap warga
negara, perempuan dan laki-laki, yang berusia 18 tahun ke atas memiliki hak untuk memilih
wakil-wakil mereka dalam konggres
Republik Rakyat China adalah sebuah negara komunis yang terdiri dari hampir seluruh
kebudayaan, sejarah dan geografis yang dikenal sebagai China. Sejak didirikan pada tahun
1949, RRC telah dipimpin oleh Partai Komunis China (PKC). Walupun seringkali dilihat
sebagai negara yang berhaluan komunis, kebanyakan sektor ekonomi China telah
diswastakan sejak tiga dasawarsa yang lalu. Walau bagaimanapun, pemerintah masih
mengawasi ekonominya secara politik terutama dengan perusahaan-perusahaan milik
pemerintah dan sektor perbankan.
Dalam bidang politik, China menerapkan sistem komunis dengan kontrol yang ketat terhadap
warganya. Dalam bidang ekonomi, China menerapkan sistem ekonomi pasar. Produk-produk
China sekarang ini banyak membanjiri pasaran dunia. China adalah negara kesatuan dengan
bentuk pemerintahan republik yang menerapkan sistem demokrasi komunis Pemegang
kekuasaan selaku kepala negara di China adalah presiden, dan kepala pemerintahan adalah
perdana menteri Presiden dipilih oleh konggres rakyat nasional dengan masa jabatan 5 tahun
dan pada umumnya merangkap sebagai ketua partai China adalah negara kesatuan dengan
bentuk pemerintahan republik yang menerapkan sistem demokrasi komunis Pemegang
kekuasaan selaku kepala negara.
Ideologi RRC
Revolusi China telah berlangsung selama puluhan tahun sebelum partai komunis menjadi
kekuatan yang besar dalam politik Cina dan mulai menguasaipemerintahannya. Anti
imperialisme merupakan unsur paling kuat dalam pembentukan ideologi komunis. Republik
Rakyat China (RRC) adalah sebuah negara kesatuan sentralistik yang wilayahnya dibagi
dalam beberapa Provinsi. Para Gubernur, Walikota dan Pemimpin Distrik serta Daerah
Otonom ditunjuk oleh Pemerintah Pusat yang ada di Beijing setelah menerima persetujuan
Kongres Rakyat Nasional (NPC).
China mempunyai pasukan tentara terbesar di dunia, meski ada kepercayaan umum baik di
dalam kalangan Pasukan Pembebasan. Rakyat (People's Liberation Army, PLA) maupun
pengamat luar bahwa jumlah bukanlah ukuran kekuatan militer yang baik. PLA terdiri
dariangkatan laut China dan angkatan udara. China yang memiliki hampir dua juta serdadu
tercatat sebagai kekuatan tempur terbesar di dunia.
Dilihat dari sejarah, administrasi negara china sudah dimulai pada 2000 tahun SM, hidup
terus, hingga saat waktu china memutuskan untuk mengubah tradisi & memperoleh
keuntungan dari Ilmu Pengetahuan Barat.Baru pada jaman dinasti Han, pengisian jabatan
dinas dilakukan dgn merit sistem (melalui ujian & saringan) sesuai dengan kecakapan atau
kemampuan. Sehingga sejarah kepejabatan China telah banyak memberi sumbangan kepada
kepejabatan modern.Dalam hal Administrasi Negara, pengaruh Confusius sangat besar
terhadap sistem AN. Pada masa itu Confusius telah mendidik para Administrator (Confusius
dikenal sebagai guru Etika).
Republik Rakyat Cina (RRC) terletak dikawasan Asia Timur, dengan ibukota terletak di
Beijing. Wilayah Cina di sebelah utara berbatasan dengan Mongolia dan Laut Cina Timur
serta Laut Kuning di sebelah timur. Batas geografis di sebelah selatan berbatasan dengan
Nepal, Bhutan, India, Myanmar, Laos, dan Vietnam serta di sebelah barat berbatasan dengan
Kazakstan, Tadzikistan, dan Afganistan. Republik Rakyat Cina (RRC) terletak di antara 18
LU – 54 LU dan 73 BT – 135 BT. Luas wilayah Cina adalah 9,596,960 km² dengan wilayah
daratan seluas 9,326,410 km² , dan perairan seluas 270,550 km².
Cina merupakan suatu negara yang memiliki jumlah penduduk yang padat, yaitu sekitar
1,373,541,278 (Juli 2016) 2.2.2. Keadaan Sosial. Cina juga merupakan negara yang memiliki
keberagaman etnis, terlihat dari banyaknya etnis-etnis yang dimiliki negara Cina diantaranya
yaitu, Han Chinese 91,6%, Zhuang 1,3%, dll (Hui, Manchu, Uighur, Miao, Yi, Tujia,
Tibetan, Mongol, Dong, Buyei, Yao, Bai, Korean, Hani, Li, Kazakh, Dai). Selain memiliki
keberagaman etnis, Cina juga memiliki keberagaman agama, yaitu Budha 18,2%, Kristen 5,1
%, Muslim 1,8%, Agama rakyat 21,9%, Hindu < 0,1%, Yahudi < 0,1%, dll 0,7%, Atheis
52,2%.
China mengadopsi sistem partai tunggal dengan monopoli politik komunis ajaran Lenin
(Manion 2015) melalui China’s Communist Party (CCP). Komite sentral dari partai komunis
memiliki kekuasaan penuh. Sementara posisi politis puncak di tiap provinsi merangkap
sebagai sekretaris partai di level provinsi, yang membentuk arah kebijakan. Hal itu diikuti
oleh gubernur di level provinsi yang bertanggungjawab dalam menjalakan kegiatan
manajemen sehari-hari dan membuat kebijakan. Kuatnya peran partai politik di China,
mempengaruhi siapa yang akan menjadi pemimpin di level provinsi, promosi jabatan, dan
siapa yang harus dikeluarkan dari jabatan tersebut (Gong et al. 2017).