LK 1 - Modul 4
LK 1 - Modul 4
Preparasi, pe
gravimetr nimbangan
sampel, pelaru
tan,
i penimbangan
,
penyaringan
Asidi alkalim
etri
volumetr
i Redoks
(oksidimetri)
kuantitatif
pengendapa
n
komyang
1. Analisis Kualitatif /analisis jenis adalah analisa pleksom
digunakan
etri untuk
menentukan macam atau jenis zat atau komponen bahan menggunakan
sifat fisika atau kimia dari zat atau bahan yang akan dianalisis.
Berdasarkan metode:
a. Analisis Kualitatif berdasar sifat fisis :
i. Analisis pendahuluan adalah analisa yang berdasar pada :
- Warna bau, bentuk/wujud sampel
- Kelarutan
- Keasaman larutan
- Pemanasan zat pada pipa pijar(perubahan warna, meumer,
menyublim, keluar uap airgas, tes nyala)
ii. Analisis Sifat fisis, ditentukan oleh :
- Titik leleh adalah suhu dimana terjadi keadaan setimbang
antara fasa padat dan fasa cair
- Pengamatan bentuk kristal
- Indeks bias menunjukkan suatu ukuran seberapa besar suatu
bahan membiaskan cahaya atau bisa dikatakan indeks bias
suatu zat adalah perbandingan kelajuan cahaya di udara
dengan kelajuan cahaya di dalam zat tersebut. Alat yang
digunakan untuk melihat indeks bias cahaya adalah
refraktometer
- Titik didih adalah suhu dimana tekanan uap jenuh zat cair
sama dengan tekanan udara luar
- Sifat keasaman dan kebasaan sampel
b. Analisis Kualitatif Kation dan Anion
i. Analisis Kation berdasarkan Sistem H2S, metode analisa yang
didasarkan pada pengendapan sulfida dalam pH tertentu.
Pemisahan dilakukan dengan cara mengendapkan kelompok kation
tertentu dari larutannya. Jenis Kation:
- Golongan I : Pb2+, Hg+, Ag+
- Golongan II : Hg2+, Pb2+, Bi3+, Cu2+, Cd2+, As3+, As5+, Sb3+, Sb5+,
Sn2+, Sn4+
- Golongan III : Co2+, Ni2+, Fe2+, Zn2++, Mn2+, Cr3+, Mn2+, Cr3+, Al3+
- Golongan IV : Ca2+, Sr2+, Ba2+
- Golongan V : Mg2+, Na+, K+, NH4+
ii. Analisis Anion adalah pemisahan anion berdasarkan kelarutan
garam – garam perak, garam kalsium, barium dan seng.
2. Analisis Kuantitatif Klasik adalah analisa yang dilakukan untuk
menentukan jumlah zat yang terkandung di dalam suatu sampel :
a. Analisis Gravimetri merupakan teknik analisis yang didasarkan atas
pengukuran massa. Metode :
i. Secara konvesional :
- Metode pengendapan , analit dipisahkan dari larutan sampel
sebagai endapan dan diubah menjadi senyawa yang diketahui
komposisinya dan dapat ditimbang
- Metode penguapan, analit dipisahkan dari konstituen lain dalam
sampel dengan diubah menjadi gas yang diketahui
komposisinya.
- Gravimetri partikulat, analit dipisahkan dari matrik dengan
penyaringan atau ekstraksi
ii. Secara instrumental :
- Elektrogravimetri , sampel yang akan dianalisis ditempatkan di
dalam sel elektrolisa. Setelah dilakukan elektrolisis hasil berupa
deposit logam pada katoda dan selanjutnya ditimbang
- Termogravimetri , metode untuk menentukan produk dari
dekomposisi termal untuk memantau massa sampel sebagai
fungsi temperatur sehingga perubahan massa setiap saat dapat
disajikan dalam sebuah grafik.
iii. Metode dengan pengendapan, pada metode ini analit diubah
menjadi endapan, disaring, dicuci hingga bebas pengotor, diubah
menjadi bentuk yang diketahui komponennya, dipanaskan,
dipijarkan dan ditimbang
b. Analisis Volumetri merupakan suatu teknik analisis yang didasarkan
atas pengukuran volumenya larutan :
i. Asidi alkalimetri yaitu titrasi saam basa adalah teknik analisis
berupa titrasi yang didasarkan pada reaksi penetralan suatu asam
oleh basa : Titrasi Asam Kuat dengan Basa Kuat dan Titrasi Asam
Lemah dengan Basa Kuat
ii. Titrasi Redoks (Oksidimetri) adalah titrasi suatu larutan standar
oksidator dengan suatu reduktor atau titrasi yang didasarkan pada
reaksi oksidasi- reduksi antara analit dan titran. Analit yang
mengandung reduktor dititrasi dengan titran yang berupa larutan
standar dari oksidator atau sebaliknya. Terdiri dari :
- Titrasi dengan larutan standar oksidator kuat,misal : MnO 4-,
CrO72- dalam larutan asam, serta I 2 dalam larutan I. Biasanya
digunakan untuk larutan yang mudah dioksidasi
- Titrasi dengan reduktor, misal Fe 2+. Digunakan untuk larutan
yang bersifat oksidator kuat
- Titrasi secara tidak langsung , misal iodometri. Digunakan
untuk larutan yang bersifat oksidator. Untuk menentukan titik
akhir titrasi :
a. Mengikuti titrasi secara potensiometri
b. Titran bertindak sebagai auto-indikator
c. Indikator spesifik adalah suatu zat yang bereaksi secara
spesifik dengan salah satu pereaksi dalam suatu titrasi
sehingga menghasilkan sebuah warna
d. Indikator redoks adalah zat warna yang dapat berubah
warnanya bila direduksi atau dioksidasi. Indikator yang
dipilih harus mempunyai perubahan warna yang dekat
dengan titik ekuivalen titrasi.
Jenis titrasi redoks :
a. Permanganometri adalah titrasi redoks yang menggunakan
titran KMnO4yang merupakan oksidator kuat
b. Iodimetri ( cara langsung) adalah titrasi yang dilakukan
langsung dengan larutan standar iodium sebagai pengoksidasi,
dilakukan dalam suasananetral atau sedikit asam. Iodometri
(tak langsung) zat yang akan ditentukan direaksikan dengan ion
iodida berlebih biasanya digunakan KI berlebih
iii. Titrasi pengendapan (argentometri) adalah titrasi yang didasarkan
pada reaksi pengendapan analit oleh larutan standar titran yang
spesifik mampu mengendapkan analit. Titran yang banyak
digunakan adalah AgNO3. Metode penentuan titik akhir titrasi :
- Mohr : pada metode ini ion kromat bertindak sebagai indikator
yang banyak digunakan untuk titrasi argentometri ion klorida
dan bromida. Titik akhir ditandai dengan terbentuknya endapan
merah bata dari perak kromat
- Volhard : menggunakan larutan standar ion tiosianat untuk
menitrasi ion perak
- Fajans : pada metode ini yang bertindak sebagai indikator
adalah suatu senyawa organik yang dapat diserap pada
permukaan endapan yang terbentuk selama titrasi
berlangsung/dikenal sebagai indikator adsorpsi
iv. Titrasi kompleksometri adalah analisis volumetri yang melibatkan
pembentukan kompleks yang stabil pada reaksi antara
titrat(analit)dengan titran. Ion kompleks adalah agregat bermuatan
poliatomik terdiri dari ion logam yang bermuatan positif
dikombinasikan dengan ligan (molekul netral atau ion negatif).ligan
dapat berupa ion negatif monoatomik (F -, Cl-,Br-) atau molekul
poliatomik (H2O, CN-, SCN-).Jenis titrasi :
- Titrasi yang melibatkan ligan monodentat :
• Titrasi sianida dengan ion perak (Metode Liebig)
• Titrasi ion logam dengan EDTA
- Titrasi komplek EDTA dengan logam. Titrasi ion logam dengan
EDTA dapat dilakukan sebagai berikut :
• titrasi langsung, larutan ion logam yng akan dititrasi diberi
buffer pH tertentu
• titrasi kembali, dilakukan pada logam – logam tertentuyang
tidak dapat dititrasi langsung karena dapat mengendap pada pH
tertentu yang sesuai untuk titrasi sehingga logam tersebut
ditambahkan larutan standar EDTA berlebih kemudian diberi
larutan buffer, lalu kelebihan EDTA dititrasi dengan larutan
standar ion logam.
• titrasi subsitusi, digunakan untuk ion logam yang tidak
bereaksi (kurang bereaksi) dengan indikator logam atau ion
logam yang membentuk kompleks EDTA.
• titrasi alkalimetri
• titrasi tidak langsung
3. Faktor yang mempengaruhi titik akhir titrasi :
a. Konsentrasi
b. kelarutan
4. faktor yang mempengaruhi kurva titrasi :
a. pH larutan
b. harga Kf
5. indikator ion logam adalah suatu zat warna oranik yang membentuk kelat
berwarna dengan ion logam pada rentang tertentu. Beberapa kriteria nya
adalah :
a. ikatan zat warna dengan ion logam harus lebih lemah daripada ikatan
ion logam dengan EDTA
b. perubahan warna harus mudah diamati mata
c. reaksi warna harus spesifik atau selektif
d. harus ada perbedaan jelas antara warna indikator dan warna kompleks
indikator logam. Salah satu indikator logam yang paling banyak
digunakan adalah EBT
KB2. Elektrometri
pembanding
Elektroda
indikator
Potensiometri
E le k tr o m e tr i
Konduktometri
klasifikasi
Kromatografi
Waktu retensi tR
parameter
Faktor selektivitas
Efisiensi kolom
Resolusi (Rs)
Kromatografi kertas
jenis
Kromatografi lapis tipis
Kromatograficair gas
2 Daftar KB 1 : Gravimetri
materi KB 2 : Elektrometri
yang sulit KB 3 : Penggunaan Alat Spektrofotometri dan pembacaan hasil
dipahami KB 4 : Kromatografi Cair Kinerja Tinggi, perhitungan selektifitas, resolusi,
di modul efisiensi kolom
ini
3 Daftar KB 1 : Volumetri dan Gravimetri
materi KB 2 : Potensiometri dan Konduktometri
yang KB 3 : konsep spektrofotometri berdasarkan jenis jenisnya
sering KB 4 : Kromatografi Cair Kinerja Tinggi
mengalami
miskonsep
si