Tugas Ilmu Penyakit Tropis "COVID-19": Oleh
Tugas Ilmu Penyakit Tropis "COVID-19": Oleh
Tugas Ilmu Penyakit Tropis "COVID-19": Oleh
“COVID-19”
Oleh:
IMAM RAMADHAN K. H.
NIM: 1707010163
KUPANG
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkat rahmat-Nya makalah tentang penyakit COVID-19 ini dapat diselesaikan tepat
pada waktunya.
dalam berbagai hal. Oleh karena itu tidak ada hal yang dapat diselesaikan dengan
sangat sempurna. Begitu pula dengan makalah yang telah penulis selesaikan ini.
Tidak semua hal dapat penulis jabarkan dengan sempurna dalam makalah ini. Penulis
Maka dari itu, penulis bersedia menerima kritik dan saran dari pembaca yang
budiman. Saya akan menerima semua kritik dan saran tersebut sebagai batu loncatan
yang dapat diambil dari makalah ini. Semoga dengan adanya makalah ini dapat
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Halaman Sampul
Kata Pengantar…………………………………………………………………...………….ii
Daftar Isi…………………………………………………………………………………..…iii
Daftar Tabel……………………………………………………………………………….…iv
Daftar Gambar……………………………………………………………………………….v
Bab I Pendahuluan…………………………………………………………………………..1
A. Latar Belakang…………………………………………………………………...1
B. Rumusan Masalah…………………………………………...…………………..3
C. Tujuan…………………………………………………………………………….3
Bab II Pembahasan………………………………………………………………….……….4
A. Definisi…………………………………………………………………....……....4
B. Penyebab/Etiologi……………………………………………………….....…….4
C. Distribusi/Epidemiologi………………………………………………………...6
D. Tanda Gejala……………………………………………………………………...8
E. Siklus Penularan…………………………………………………………………9
F. Pathogenesis/Pathofisiologi………………………………………………...…10
G. Diagnosis…………………………………………………………………….….13
H. Faktor Risiko…………………………………………………………………....15
I. Pengobatan………………………………………………………………..…….16
J. Pencegahan…………………………………………………………………..….17
A. Kesimpulan………………………………………………………………….….21
B. Saran………………………………………………………………………….….22
Daftar Pustaka………………………………………………………………………………23
Lampiran…………………………………………………………………………………….26
iii
DAFTAR TABEL
iv
DAFTAR GAMBAR
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dunia ini. Di saat yang sama pula timbul sebuah masalah baru yang menimpa
virus corona dengan tipe yang baru. Penyakit ini lebih dikenal dengan nama
tepatnya tahun 2003 telah muncul juga jenis penyakit serupa yakni SARS
Timur Tengah, terutama Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Qatar, dan Yordania,
Menurut laporan dari CDC 23 Agustus 2013, jumlah pasien keseluruhan 103
kematian 41, disusul Uni Emirat Arab 6 kasus, meninggal 2; Qatar 3 kasus,
Meskipun ada juga pasien infeksi MERS CoV dari Inggris, Perancis, Jerman,
dan Tunisa, tetapi semua yang terserang penyakit tersebut ada riwayat telah
Cina pada bulan desember 2019 lalu, kini telah menyebar di penjuru dunia.
1
Setidaknya hingga saat ini tanggal 14 April 2020, tercatat ada 1.844.863 kasus
disebabkan oleh penyakit ini jauh lebih besar. Maka dari itu penyakit ini tidak
boleh dianggap remeh dan akan dibahas di dalam makalah yang sederhana ini.
2
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. DEFINISI
penyakit mulai dari flu biasa hingga penyakit yang lebih parah seperti Sindrom
ditemukan pada tahun 2019 dan belum pernah diidentifikasi pada manusia.
Virus corona adalah zoonosis, artinya ditularkan antara hewan dan manusia.
B. PENYEBAB/ETIOLOGI
yang lain menyebabkan penyakit pada beberapa jenis hewan, seperti sapi,
virus korona yang menginfeksi hewan telah dapat menginfeksi manusia dan
4
pernapasan akut berat (SARS) dan sindrom pernapasan Timur Tengah (MERS)
adalah contoh penyakit yang disebabkan oleh coronavirus yang berasal dari
hewan dan menyebar ke manusia. Inilah yang diduga terjadi dengan virus
yang menyebabkan wabah COVID-19 saat ini. Namun, CDC sendiri tidak tahu
sumber pasti dari virus ini. Pejabat dan mitra kesehatan masyarakat bekerja
dengan pasar hewan hidup, tetapi virus sekarang menyebar dari orang ke
COVID-19 adalah yang menyebabkan SARS (Centers for Disease Control and
Prevention, 2020).
Virus ini menyerang mamalia dan unggas. Kata 'corona" berarti 'mahkota',
dan 'topi' virus ini adalah yang terbesar di antara virus- virus RNA lainnya.
Coronavirus mempunyai suatu metode yang unik untuk bereplikasi. Virus ini
Famili coronavirus terdiri dari dua genus yaitu coronavirus dan torovirus,
membentuk tiga atau empat struktur protein yang berbeda. Coronavirus jenis
RNA dan membentuk suatu nukleokapsid yang berbentuk seperti sekrup, dan
5
mungkin saja dilibatkan dalam sintesis RNA. Glikoprotein selaput (M) terlibat
dengan formasi amplop, protein paku (S) juga bertanggung jawab karena
C. DISTRIBUSI/EPIDEMIOLOGI
orang yang positif terinfeksi oleh COVID-19 di Indonesia mencapai 4.839 jiwa.
kesembuhan sebanyak 46 dan kematian 60 jiwa pada tanggal 14 April ini. Jadi
jumlah keseluruhan orang yang sembuh dan yang mengalami kematian hingga
kematian. Data distribusi ini dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Sumber: Covid19.co.id
6
Gambar 1. Distribusi Kasus COVID-19 di Indonesia.
Banten 280 7 22
Bali 92 21 2
Sumatera Utara 72 10 9
Papua 68 5 3
Daerah Istimewa 62 18 7
Yogyakarta
Sumatera Barat 48 7 5
Kalimantan Selatan 37 3 5
Kalimantan Timur 35 6 1
Kepulauan Riau 26 2 5
Kalimantan Tengah 25 8 1
Lampung 21 1 5
Riau 20 1 0
Sumatera Selatan 19 4 2
Sulawesi Tengah 19 2 3
Sulawesi Utara 17 2 2
7
Kalimantan Utara 16 0 1
Sulawesi Tenggara 16 1 1
Kalimantan Barat 13 5 3
Maluku 11 1 0
Aceh 5 4 1
Jambi 5 0 0
Sulawesi Barat 5 1 1
Bengkulu 4 0 1
Kepulauan Bangka 4 0 1
Belitung
Maluku Utara 2 1 0
Papua Barat 2 0 1
Gorontalo 1 0 0
kematian yang terjadi di Indonesia hingga saat ini cenderung terus meningkat.
D. TANDA GEJALA
(bisa > 400 C) dan berlangsung mendadak. Kadang-kadang disertai muntah dan
nyeri dada yang hebat. Nyeri dada ini acap kali diperberat oleh adanya batuk
dan pernapasan yang terganggu (sesak napas, napas cepat, dan dangkal). Jika
lapisan paru di daerah sekat rongga dada dan rongga perut (pleura
diafragmatika) ikut terkena, maka nyeri dada yang dirasakan bisa menjalar ke
8
Berdasarkan penyakit COVID-19 yang telah dilaporkan kepada CDC,
mulai dari gejala ringan hingga penyakit parah dan kematian untuk kasus
Gejala-gejala berikut mungkin muncul 2-14 hari setelah terpapar dengan virus.
Demam
Batuk
Pada kasus yang lebih parah, infeksi dapat menyebabkan pneumonia, sindrom
E. SIKLUS PENULARAN
orang ke orang melalui tetesan pernapasan (droplet) ketika batuk, bersin, dan
berbicara. Studi terbaru menunjukkan bahwa orang yang terinfeksi tetapi tidak
Pada saat ini, tidak ada bukti bahwa hewan pendamping, termasuk hewan
2020).
pegangan di bus maupun kereta, tombol mesin ATM, atau tombol lift), lalu
menyentuh area wajah seperti mata, hidung, atau mulut yang menyebabkan
virus tersebut dapat masuk ke dalam tubuh orang tersebut. Penularan melalui
9
droplet sangat bisa terjadi terutama bisa jarak dengan orang yang telah
Setelah itu menyebar ke saluran napas bawah. Pada infeksi akut terjadi
peluruhan virus dari saluran napas dan virus dapat berlanjut meluruh
F. PATHOGENESIS/PATHOFISIOLOGI
anatomi, fisiologi, dan kimia dan aplikasinya dalam tindakan praktis klinis.
SARS yang lebih tinggi pada pria yang lebih muda daripada wanita, dengan
tidak bisa hidup tanpa sel host. Berikut siklus dari Coronavirus setelah
virus ke sel host diperantarai oleh Protein S yang ada dipermukaan virus.
10
ditemukan pada mukosa oral dan nasal, nasofaring, paru, lambung, usus
halus, usus besar, kulit, timus, sumsum tulang, limpa, hati, ginjal, otak, sel
epitel alveolar paru, sel enterosit usus halus, sel endotel arteri vena, dan sel otot
polos. Setelah berhasil masuk selanjutnya translasi replikasi gen dari RNA
genom virus. Selanjutnya replikasi dan transkripsi dimana sintesis virus RNA
selanjutnya adalah perakitan dan rilis virus. Setelah terjadi transmisi, virus
masuk ke saluran napas atas kemudian bereplikasi di sel epitel saluran napas
bawah. Pada infeksi akut terjadi peluruhan virus dari saluran napas dan virus
11
Coronavirus syndrome pernapasan akut (SARS-CoV) berat memasuki
replikasi virus pp1a dan 1ab, yang kemudian dibelah menjadi produk-produk
kecil oleh proteinase virus. Templat untai negatif subgenomik disintesis dari
untuk sintesis mRNA. Templat untai negatif panjang penuh dibuat sebagai
templat untuk RNA genomik. Nukleokapsid virus dirakit dari RNA genomik
dan protein N dalam sitoplasma, diikuti oleh tunas ke dalam lumen ERGIC
membran sel inang (Du et al., 2009). Studi pada SARS menunjukkan virus
bawaan dan spesifik. Faktor virus dan sistem imun berperan penting dalam
dan infiltrasi sel T dan proliferasi pneumosit tipe 2. Pada rontgen toraks diawal
kedua, terjadi perubahan infiltrat atau konsolidasi luas di paru. Infeksi tidak
menyebabkan diare dan luruh di feses, juga urin dan cairan tubuh lainnya
12
G. DIAGNOSIS
atau juga yang biasa disebut skrining adalah dengan Pemeriksaan tes antibodi
(IgG/IgM) atau Rapid Test, sampel yang digunakan adalah sampel darah.
dan IgM yang meningkat sebagai bentuk perlawanan alami tubuh ketika
adanya infeksi virus. Pemeriksaan ini membutuhkan waktu 10-15 menit hingga
Swab Tenggorokan dan atau Hidung dengan sampelnya adalah lendir dari
yang akan memakan waktu berjam-jam hingga beberapa hari bahkan bisa lebih
sudah penuh hingga harus menunggu lebih lama lagi untuk pemeriksaan
sampel tersebut.
yang dimaksudkan untuk deteksi kualitatif asam nukleat dari 2019-nCoV pada
yang dikumpulkan dari individu yang memenuhi kriteria klinis dan / atau
13
yang lebih rendah selama infeksi. Hasil positif adalah indikasi infeksi aktif
dengan virus lain. Agen terdeteksi mungkin bukan penyebab penyakit yang
pasti. Hasil negatif tidak menghalangi infeksi 2019-nCoV dan tidak boleh
dan didasarkan pada amplifikasi asam nukleat yang banyak digunakan dalam
pengawasan (surveilans).
14
H. FAKTOR RISIKO
(2019-nCoV). Orang yang lebih tua, dan orang-orang dengan kondisi medis
tampaknya lebih rentan untuk menjadi sakit parah dengan virus (World
orang yang lebih tua atau yang memiliki kondisi medis kronis, seperti penyakit
penyakit COVID-19 yang serius. Ini mirip dengan apa yang terlihat dengan
suatu daerah yang mana sudah terjadi penyebaran COVID-19 atau terdapat
tersebut lebih berisiko mendapatkan infeksi COVID-19 dari orang yang telah
benda seperti gagang pintu. Atau contoh lain misalnya petuga kesehatan yang
terinfeksi atau tertular COVID-19 dari pasien yang ditanganinya tersebut dan
berpotensi pula menyebarkan virus tersebut kepada orang lain yang kontak
langsung dengannya.
15
I. PENGOBATAN
Hingga saat ini belum ada pengobatan khusus yang efektif untuk
kompleks.
diberikan pada tatalaksana pneumonia viral atau ARDS selain ada indikasi
dilaporkan tidak ada manfaat dan kemungkinan bahaya. Studi terbaru, pada
dalam tingkat kematian tetapi memperlama masa klirens virus MERS-CoV dari
saluran napas bawah. Oleh karena itu, disimpulkan kurangnya efikasi dan
sebaiknya dihindari, jika tidak diindikasikan oleh alasan lain. Saat ini belum
ada penelitian atau bukti talaksana spesifik pada COVID-19. Belum ada
memberi manfaat klinis. Saat ini penggunaan lopinavir dan ritonavir masih
yang belum teruji / terlisensi hanya boleh diberikan dalam situasi uji klinis
yang disetujui oleh komite etik atau melalui Monitored Emergency Use of
Selain itu, saat ini belum ada vaksin untuk mencegah pneumonia COVID-19
oleh para ahli dari 11 Departemen lingkup kesehatan termasuk dari rumah
16
sakit dan universitas di shanghai, cina serta 2 Departemen lingkup kesehatan
kematian pada pasien dengan ARDS (HR, 0,38; 95% CI, 0,20-0,72; P = 0,003).
respirasi dewasa diawali dengan berbagai penyakit yang serius yang pada
Sindrom ini dikenal dengan banyak nama, seperti Shock lung, Wet lung, Adult
hyaline membrane disease, dan stiff lung syndrome (Price dan Wilson, 1995b)
(Rumende, 2018)
J. PENCEGAHAN
Cuci tangan anda secara teratur dengan sabun dan air, atau
17
Tutupi mulut dan hidung anda saat batuk atau bersin.
kelelahan).
Bila anda mengalami demam, rasa lelah dan batuk kering, segera cari
pengobatan.
termasuk sekret pernapasan, dan kulit tidak intak), pencegahan tertusuk jarum
klorin, pelarut lipid dengan suhu 56℃ selama 30 menit, eter, alkohol, asam
18
perioksiasetat dan kloroform. klorheksidin tidak efektif dalam menonaktifkan
Kita juga harus menerapkan pola Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
minuman dan makanan bergizi seimbang dan lain sebagainya. Hal ini
dimaksudkan agar sistem imunitas tubuh kita tetap terjaga dan dapat bertahan
sangat besar dalam mencegah penularan COVID-19, namun hal ini kembali
lagi juga pada kesadaran dan kemauan serta kemampuan dari marsyarakat
semakin meluas.
19
Sumber: https://imamkoly123.wordpress.com/
20
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
pada tahun 2019 dan belum pernah diidentifikasi pada manusia. Protein virus
berperan besar terhadap infeksi virus dan pathogenesitas penyakit ini. Hingga
saat ini belum ada obat yang benar-benar efektif untuk menangani penyakit
COVID-19, vaksin pun dalam waktu dekat sepertinya belum akan tersedia.
terpapar dengan virus seperti demam, batuk, kesulitan bernafas atau sesak
sering suci tangan pakai sabun dan air mengalir, hindari menyentuh muka,
jauhi orang yang menunjukkan gejala (demam, batuk kering, kelelahan), bila
anda mengalami demam, rasa lelah dan batuk kering, segera cari pengobatan
perilaku sehat, seperti olah raga teratur, makan makanan bergizi seimbang,
tidak merokok dan memastikan Anda dan anak Anda mendapat imunisasi
lengkap.
21
B. Saran
untuk disiplin mengikuti semua instruksi yang diberikan oleh pemerintah baik
yang berlebihan agar kita dapat memproteksi diri dari infeksi COVID-19.
dan pencegahan COVID-19 yang lebih baik termasuk efektif bahkan efisien.
22
DAFTAR PUSTAKA
Cai, X. (2020) “An Insight of comparison between COVID-19 (2019-nCoV disease) and SARS
https://www.researchgate.net/publication/339375731_An_Insight_of_comparison_bet
ween_COVID-19_2019-nCoV_disease_and_SARS_in_pathology_and_pathogenesis
Centers for Disease Control and Prevention (2020) If You Have Animals, Coronavirus Disease
Centers for Disease Control and Prevention (2020) Symptoms of Coronavirus, Coronavirus
Du, L. et al. (2009) “The spike protein of SARS-CoV — a target for vaccine and therapeutic
Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 (2020) Situasi Virus Corona, Covid19.go.id.
2020).
Mayo Clinic (2020) Coronavirus disease 2019 (COVID-19) - Symptoms and causes, Patient
https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/coronavirus/symptoms-causes/syc-
https://www.persi.or.id/images/2020/data/buku_pneumonia_covid19.pdf (Diakses:
14 April 2020).
23
Price, S. A. dan Wilson, L. M. (1995) Buku 1| Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. 4
Price, S. A. dan Wilson, L. M. (1995) Buku 2| Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. 4
Qiang, W. et al. (2020) A Handbook of 2019-nCoV Pneumonia Control and Prevention, Hubei
http://staff.ui.ac.id/system/files/users/cleopas.martin/miscellaneous/ards_pit_2018_-
Sofro, M. A. dan Anurogo, D. (2018) Atasi Penyakit, Infeksi, dan Problematika Kesehatan |
The Art of Infections Diseases. 1 ed. Diedit oleh T. Ikrar. Yogyakarta: Rapha
Publishing.
https://apps.who.int/iris/bitstream/handle/10665/331509/WHO-COVID-19-
24
World Health Organization (2020) Molecular Assays to Diagnose COVID-19, Coronavirus
2020).
World Health Organization (2020) Myth busters, Coronavirus disease (COVID-19) advice for
https://www.who.int/emergencies/diseases/novel-coronavirus-2019/advice-for-
Wu, C. et al. (2020) Risk Factors Associated With Acute Respiratory Distress Syndrome and Death in
Patients With Coronavirus Disease 2019 Pneumonia in Wuhan, China | Critical Care
https://jamanetwork.com/journals/jamainternalmedicine/fullarticle/2763184 (Diakses:
10 April 2020).
25
LAMPIRAN
Judul Buku: Atasi Penyakit, Infeksi, dan Problematika Kesehatan | The Art of
Infections Diseases
Edisi: 1
Penulis: DR. dr. H. Muchlis AU Sofro, SpPD-KPTI, FINASIM & dr. Dito Anurogo,
M.Sc.
26
Judul Buku: Buku 1 | PATOFISIOLOGI | Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit
Edisi: 4
Penulis: Sylvia Anderson Price, Ph.D., R.N. & Lorraine McCarty Wilson, Ph.D., R.N.
Edisi: 4
27
Penulis: Sylvia Anderson Price, Ph.D., R.N. & Lorraine McCarty Wilson, Ph.D., R.N.
Pemberantasannya
Edisi: 2
28