Anda di halaman 1dari 299

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karuniaNya

sehingga saya dapat menyelesaikan Laporan Tugas Program Peningkatan Keterampilan Dasar

Tehnik Instruksional – Applied Approach ( PEKERTI-AA ) ini sebagai salah satu bukti para

peserta mampu dan memahami materi yang telah diberikan oleh Nara Sumber.

Teriring rasa syukur kehadirat Allah SWT, saya mengucapkan terima kasih dan

menyampaikan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada anak-anakku yang tercinta dan

tersayang atas do'a dan pengorbanan material maupun moril yang tak ternilai harganya demi

selesainya Laporan Tugas ini.

Selesainya Laporan Tugas ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Pada

kesempatan ini, saya menghaturkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Armanto, M.Pd., MA., M.Sc., Ph.D., selaku Koordinator Kopertis Wilayah

1 SUMUT.

2. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd., selaku Rektor Universitas Negeri Medan.

3. Bapak Dr. Ismail Efendy, M.Si., selaku Rektor Institut Kesehatan Helvetia Medan.

4. Bapak Prof. Dr. Efendi Napitulu, M.Pd., selaku Koordinator PEKERTI–AA UNIMED.

5. Bapak Prof. Motlan, M.Sc., Ph.D., selaku Pembimbing Penulisan Laporan Tugas PEKERTI-

AA..

6. Bapak dan Ibu Nara Sumber PEKERTI-AA dari UNIMED

7. Seluruh Panitia PEKERTI-AA dari Kopertis Wilayah 1 Medan

Semoga Allah SWT memberi balasan yang berlipat ganda atas do'a restu, pengorbanan

material maupun moril dan bantuan yang tak terhingga nilainya.

iv
Sebagai manusia biasa, saya menyadari tidak terlepas dari kekhilafan sehingga Laporan

Tugas ini jauh dari kesempurnaan, maka saya sangat mengharapkan kritik dan saran dari

pembaca untuk perbaikan.

Laporan Tugas ini diharapkan dapat dijadikan sebagai acuan dalam usaha memperbaiki

Sistem Pembelajan bidang studi Kimia Organik di Institut Kesehatan Helvetia Medan. Semoga

Laporan Tugas yang jauh dari kesempurnaan ini dapat berguna bagi kita semua.

Medan, Desember 2017

Penulis,

Suprianto, S.Si., M.Si., Apt


NIP.196808182005011001

v
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN SAMPUL ………………………………………… ............... i

HALAMAN PENGESAHAN ………………………………………....... .. ii

LEMBAR KONSUL ................................................................................. iii

KATA PENGANTAR .............................................................................. iii

DAFTAR ISI ………………………………………………. ...................... v

SILABUS MATA KULIAH ...................................................................... 1

TATA KELOLA PERKULIAHAN .......................................................... 7

KONTRAK PERKULIAHAN …………………………………………... 9

ANALISIS INSTRUKSIONAL ……………………………...................... 15

PETA KONSEP MATERI ………………………………………………... 16

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER ......................................... 18

BAHAN AJAR ......................................................................................... 114

SOAL DAN KUNCI JAWABAN ............................................................. 287

vi
SILABUS MATA KULIAH

MATA KULIAH : Kimia Organik


BEBAN SKS : 2 SKS
SEMESTER : III
KODE MK : SF 212
PROGRAM STUDI : S1 Farmasi
DOSEN : Suprianto, S.Si., M.Si., Apt

1. Profil Lulusan :
Penguasaan Ilmu dan Kemampuan Riset (Scientific comprehension & research abilities)

2. Capaian Pembelajaran :
1. Mampu menerapkan konsep kimia organik dan melakukan riset dengan
memanfaatkan IPTEK pada pengembangan bahan obat dari bahan alam atau sintesis.
3. Mampu mengikuti perkembangan IPTEK dan meningkatkan penguasaan ilmu,
pengetahuan, ketrampilan dan kemampuan diri secara berkelanjutan.
4. Mampu mengambil keputusan yang tepat berdasarkan analisis informasi dan data, dan
mampu memberikan petunjuk dalam memilih berbagai alternatif solusi secara mandiri
dan kelompok. Bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi tanggung
jawab atas pencapaian hasil kerja organisasi.

3. Tujuan Pembelajaran :
Setelah mengikuti perkuliahan ini mahasiswa dapat menggambarkan struktur, menuliskan
nama senyawa (IUPAC atau trivial), teori asam basa, stereokimia, mekanisme reaksi, sifat
fisika kimia, reaksi identifikasi dan pembuatan senyawa alifatis, siklis, gugus fungsi,
tatanama, alkohol-tiol, eter-epoksida, senyawa karbonil, senyawa amina, dan senyawa
biomolekul.

4. Deskripsi Mata Kuliah :


Matakuliah Kimia Organik mempelajari tentang rumus struktur, tatanama, teori asam
basa, stereokimia, mekanisme reaksi, sifat fisika-kimia, reaksi identifikasi dan pembuatan
senyawa golongan alkana, alkena, alkuna, haloalkana, alkohol-tiol, eter-epoksida,
senyawa karbonil, asam karboksilat dan turunannya, senyawa amina, senyawa aromatik,
senyawa polisiklik-heterosiklik dan senyawa biomolekul.

5. Prasyarat : -

1
6. Strategi Pembelajaran Makro:
KOMPETENSI INDIKATOR MATERI BANGUNAN ATRIBUT SOFT INTEGRASI ALOKASI SUMBER
PERTEMUAN RINCIAN MATERI
DASAR KEBERHASILAN POKOK KARAKTER SKILL TEMATIK WAKTU BELAJAR
Kontrak Perkuliahan Mahasiswa Kontrak Kuliah 1. Penjelasn tentang Mahasiswa Tunduk pada
diharapkan dapat matakuliah mengikuti peraturan
menjalani 2. Peraturan dan tata perkuliahan dengan perkuliahan yang
perkuliahan tertib yang penuh disiplin dan sudah
hingga selesai berlaku dalam bertanggung jawab disampaikan
sesuai dengan perkuliahan
100 Kontrak
I kontrak Kimia Organik -
menit Kuliah
perkuliahan yang 3. Penandatanganan
sudah kontrak
disampaikan perkuliahan
dosen dengan
perwakilan
mahasiswa
Menjelaskan Mahasiswa dapat Senyawa 1. Konfigurasi 1. Mahasiswa sadar, 1. Sikap rasa ingin
konfigurasi elektron, menjelaskan karbon elektron disiplin dan aktif tahu konsep
distribusi elektron konfigurasi 2. Elektron valensi berdiskusi saat pembetukan
dan elektronvalensi elektron, distribusi 3. Distribusi perkuliahan. rantai senyawa
1. Fessenden
atom karbon dan elektron dan elektron valensi 2. Mahasiswa karbon.
100 2. Solomon
II klasifikasi senyawa elektronvalensi 4. Klasifikasi mempunyai 2. Mempunyai -
menit 3. Mcmurry
karbon atom karbon dan senyawa karbon kemampuan ketajaman dalam
klasifikasi mendistribusikan penulisan rantai
senyawa karbon elektron valensi senyawa karbon
dalam ikatan pada
senyawa karbon
Menjelaskan Mahasiswa dapat Gugus Fungsi 1. Pengertian gugus 1. Mahasiswa sadar, 1. Sikap rasa ingin
pengertian gugus mengklasifikasi dan Tatanama fungsi disiplin dan aktif tahu perbedaan
fungsi, klasifikasi senyawa organik IUPAC 2. Jenis gugus berdiskusi saat gugus fungsi 1. Fessenden
gugus fungsi, contoh berdasarkan gugus fungsi perkuliahan. senyawa. 100 2. Solomon
III -
gugus fungsi, cara fungsi 3. Nama rantai 2. Mahasiswa 2. Mempunyai menit 3. Mcmurry
memberikan nama Mahasiswa dapat batang mempunyai kemampuan
senyawa dan menjelaskan 4. Nama rantai kemampuan menentukan jenis
contohnya tatanama senyawa cabang menentukan jenis gugus fungsi dan

2
organik dan 5. Nomr urut C gugus fungsi dan nama senyawa
menuliskan nama Rantai batang naman senyawa
senyawa organik
Menjelaskan Mahasiswa dapat Senyawa Alifatis 1. Definisi 1. Mahasiswa sadar, 1. Mempunyai
definisi, klasifikasi, menjelaskan senyawa alifatis disiplin dan aktif pemahaman
sifat fisika kimia dan definisi, 2. Klasifikasi berdiskusi saat tentang senyawa
reaksi pembuatan klasifikasi, sifat senyawa alifatis pekuliahan. alifatis
1. Fessenden
senyawa alifatis fisika kimia dan 3. Sifat fisika 2. Mahasiswa 2. Mempunyai
100 2. Solomon
IV reaksi pembuatan kimia senyawa memunyai ketajaman -
menit 3. Mcmurry
senyawa alifatis alifatis kemampuan menganalisa dan
4. Pembuatan membedakan dan membuat
senyawa alifatis membuat senyawa senyawa alifatis
alifatis sesuai sifat berdasarakan sifat
fisika kimia fisika kimia
Menjelaskan Mahasiswa dapat Senyawa siklik 1. Definisi 1. Mahasiswa sadar, 1. Mempunyai
definisi, klasifikasi, menjelaskan senyawa siklis disiplin dan aktif pemahaman
sifat fisika kimia dan definisi, 2. Klasifikasi berdiskusi saat tentang senyawa
reaksi pembuatan klasifikasi, sifat senyawa siklis perkuliahan. siklis
1. Fessenden
siklis fisika kimia dan 3. Sifat fisika 2. Mahasiswa 2. Mempunyai
100 2. Solomon
V reaksi pembuatan kimia senyawa mempunyai ketajaman -
menit 3. Mcmurry
siklis siklis kemampuan menganalisa dan
4. Pembuatan membedakan dan membuat
senyawa siklis membuat senyawa senyawa siklis
siklis sesuai sifat berdasarakan sifat
fisika kimia fiska kimia
Menjelaskan sifat Mahasiswa dapat Derivat 1. Alkohol -tiol 1. Mahasiswa sadar, 1. Sikap rasa ingin
fisika kimia dan menjelaskan sifat Hidrokarbon-1 2. Eter, epoksida disiplin dan aktif tahu perbedaan
reaksi pembuatan fisika kimia dan dan sulfida berdiskusi saat senyawa.
alkohol -tiol, eter- reaksi pembuatan 3. Amina alifatik perkuliahan. 2. Mempunyai 1. Fessenden
epoksida, amina dan alkohol-tiol, eter- 4. Arilamina dan 2. Mahasiswa dapat ketajaman dalam 100 2. Solomon
VI -
sulfida eposida, amina, fenol membedakan menganalisa menit 3. Mcmurry
dan sulfida. masing-masing senyawa
senyawa berdasarkan sifat
berdasarkan sifat fisika kimia
fisika kimia

3
Menjelaskan Mahasiswa dapat Derivat 1. Klasifikasi 1. Mahasiswa sadar, 1. Sikap rasa ingin
klasifikasi, sifat menjelaskan Hidrokarbon-2 senyawa disiplin dan aktif tahu perbedaan
fisika kimia dan klasifikasi, sifat karbonil berdiskusi saat masing-masing
reaksi pembuatan fisika kimia dan 2. Sifat fisika perkuliahan. karbonil. 1. Fessenden
senyawa karbonil reaksi pembuatan kimia senyawa 2. Mahasiswa 2. Mempunyai 100 2. Solomon
VII -
senyawa karbonil karbonil mempnyai ketajaman dalam menit 3. Mcmurry
3. Reaksi kemampuan menganalisa
pembuatan membedakan senyawa karbonil
senyawa masing-masing
karbonil senyawa karbonil.
100
VIII UJIAN TENGAH SEMESTER
menit
Menjelaskan teori Mahasiswa dapat Teori Asam 1. Teori asam basa 1. Mahasiswa sadar, Sikap rasa ingin
asam basa dalam menjelaskan dan Basa Arrhenius disiplin dan aktif tahu perbedaan
senyawa organik mengaplikasikan 2. Teori asam basa berdiskusi saat ketiga konsep
konsep teori asam Bronsted Lowry perkuliahan. teori asam basa. 1. Fessenden
basa dalam 3. Teori asam basa 2. Mahasiswa 100 2. Solomon
IX -
senyawa organik Lewis mempunyai menit 3. Mcmurry
kemampuan
penentuan sifat
asam atau basa
senyawa organik.
Menjelaskan Mahasiswa dapat Stereokimia 1. Definisi Isomer 1. Mahasiswa sadar, 1. Sikap rasa ingin
definisi, klasifikasi menjelaskan 2. Klasifikasi disiplin dan aktif tahu cara
isomer, aturan rotasi definisi, Isomer berdiskusi saat mementukan
optik, enantiomer, klasifikasi isomer, 3. Aturan rotasi perkuliahan. jenis isomer.
1. Fessenden
diastomer, campuran aturan rotasi optik, optik, 2. Mahasiswa 2. Mempunyai
100 2. Solomon
X rasemik enantiomer, 4. Enantiomer, mempunyai ketajaman dalam -
menit 3. Mcmurry
diastomer, diastereomer dan kemampuan menganalisa
campuran rasemik campuran menentukan jenis isomer senyawa
rasemik isomer dan
mengaplikasikanatu
ran rotasi optik

4
Menjelasakan Mahasiswa dapat Mekanisme 1. Keelektro 1. Mahasiswa sadar, 1. Sikap rasa ingin
keelektronegatifan, menjelaskan Reaksi-1 negatifan disiplin dan aktif tahu perbedaan
klasifikasi pereaksi, keelektronegatifan 2. Klasifikasi berdiskusi saat konsep masing-
mekanisme reaksi , klasifikasi perekasi perkuliahan. masing reaksi 1. Fessenden
substitusi dan pereaksi, 3. Reaksi substitusi 2. Mahasiswa organik 100 2. Solomon
XI -
eliminasi mekanisme reaksi 4. Reaksi eliminasi mempunyai 2. Mempunyai menit 3. Mcmurry
substitusi dan kemampuan ketajaman
eliminasi menentukan jenis menganalisa
reaksi yang akan reaksi yang
dilakukan. berlangsung
Menjelasakan dan Mahasiswa dapat Mekanisme 1. Reaksi Adisi 1. Mahasiswa sadar, 1. Sikap rasa ingin
membedakan menjelaskan dan Reaksi-2 2. Reaksi oksidasi disiplin dan aktif tahu perbedaan
mekanisme adisi, membedakan 3. Reaksi reduski berdiskusi saat konsep masing-
reaksi reduksi, mekanisme adisi, 4. Reaksi perkuliahan. masing reaksi
oksidasi dan reaksi reduksi, kondensasi 2. Mahasiswa organik 1. Fessenden
kondensasi. oksidasi dan mempunyai 2. Mempunyai 100 2. Solomon
XII -
kondensasi kemampuan ketajaman menit 3. Mcmurry
menentukan jenis menganalisa jenis
reaksi dalam suatu reaksi dalam
proses reaksi kimia suatu proses
organik reaksi kimia
organik
Menjelaskan Mahasiswa dapat Karbohidrat 1. Definisi Mahasiswa 1. Sikap rasa ingin
struktur, klasifikasi menjelaskan Karbihidrat mempunyai tahu perbedaan
dan reaksi struktur, 2. Struktur kemampuan karbohidrat.
1. Fessenden
identifikasi klasifikasi dan karbohidrat menentukan jenis 2. Mempunyai
100 2. Solomon
XIII karbohidrat reaksi-reaksi 3. Klasifikasi karbohidrat dalam ketajaman dalam -
menit 3. Mcmurry
identifikas karbohidrat analisis. menganalisa
karbohidrat 4. Reaksi senyawa
identifikasi karbohidrat
karbohidrat

5
Menjelaskan Mahasiswa dapat Protein 1. Definisi Protein Mahasiswa 1. Sikap rasa ingin
definisi, struktur, menjelaskan 2. Struktur protein mempunyai tahu perbedaan
1. Fessenden
klasifikasi dan definisi, struktur, 3. Klasifikasi kemampuan protein.
100 2. Solomon
XIV reaksi identifikasi klasifikasi dan protein menentukan jenis 2. Mempunyai -
menit 3. Mcmurry
protein reaksi identifikasi 4. Reaksi protein dalam ketajaman dalam
protein identifikasi analisis. menganalisa
protein senyawa protein
Menjelaskan Mahasiswa dapat Lipid 1. Definisi Lipid Mahasiswa 1. Sikap rasa ingin
definisi, struktur, menjelaskan 2. Struktur lipid mempunyai tahu perbedaan
1. Fessenden
klasifikasi dan definisi, struktur, 3. Klasifikasi lipid kemampuan lipid.
100 2. Solomon
XV reaksi identifikasi klasifikasi dan 4. Reaksi menentukan jenis 2. Mempunyai -
menit 3. Mcmurry
lipid reaksi identifikasi identifikasi lipid lipid dalam analisis. ketajaman dalam
lipid menganalisa
senyawa lipid
100
XVI UJIAN AKHIR SEMESTER
menit

6
TATA KELOLA PERKULIAHAN:

A. Pelaksanaan perkuliahan ini menggunakan pendekatan penguasaan atas tujuan yang

dinyatakan dalam bentuk:

1. Semua tes dan tugas diselesaikan dengan baik dan diberikan secara berkala. Tes

pertengahan, akhir semester dan tugas untuk penguasaan bahan ajaran sebelum atau

sesudah atau berkaitan langsung dengan pembahasan suatu pokok bahasan minimal lima

kali.

2. Semua kegiatan pembahasan pokok bahasan wajib diikuti. Apabila disebabkan sesuatu

hal terpaksa tidak dapat mengikuti pembahasan pokok bahasan di kelas, maka mahasiswa

harus melakukan pembahasan secara mandiri yang dituangkan dalam bentuk tulisan, dan

diserahkan selambatnya 2 (dua) minggu setelah pembahasan di kelas.

3. Mempresentasikan dan membahas topik yang telah ditentukan dalam forum diskusi kelas.

4. Menganalisis atau mengulas secara tuntas suatu topik dan materi kuliah dari refrensi,

buku teks atau sumber lainnya yang ditentukan, secara kelompok maupun individu.

5. Menulis makalah individu secara ilmiah yang berupa ulasan atas suatu aspek teori kimia

organik yang dipilih sendiri setelah berkonsultasi dengan dosen.

B. Mahasiswa dibagi dalam kelompok dengan anggota 5 sampai 10 orang atau disesuaikan

dengan jumlah mahasiswa. Masing-masing kelompok memilih topik yang akan dibahas

dan disajikannya di dalam kelas, dalam bentuk seminar atau forum diskusi yang

memungkinkan semua kelompok atau anggota berperan aktif. Dosen aktif mengikuti,

mengarahkan diskusi, dan memberikan penjelasan atau ulasan tentang topik yang dibahas.

7
PENILAIAN HASIL BELAJAR:

Penilaian tingkat penguasaan dilakukan atas kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan

mahasiswa dengan pembobotan sebagaimana tercantum di bawah ini:

No. Unsur Penilaian Bobot Penilaian (%)


1 Tugas Mandiri (N1) 10
2 Tugas Kelompok dan Persentase (N2) 20
3 Ujian Tengah Semester (N3) 30
4 Ujian Akhir Semester (N4) 40
Total 100

Nilai Akhir  0,1xN1  0,2xN2  0,3xN3  0,4xN4 

Skor Nilai Huruf Nilai Angka


80-100 A 4
75-79 B+ 3,5
70-74 B 3
65-69 C+ 2,5
60-64 C 2
50-59 D 1
0-49 E 0

8
KONTRAK PERKULIAHAN

Mata Kuliah : Kimia Organik


Kode Mata Kuliah : SF212
Semester / TA : Ganjil/ 2017-2018
Hari Pertemuan / Jam : Selasa / 08.30 – 10.10
Tempat/ Ruang Kuliah : Gedung INKES Helvetia Lanta II/209
Nama Dosen : Suprianto, S.Si., M.Si., Apt
Alamat : Jl. Genteng Ujung No. 05 Deli Tua
HP : 08126363013
email : ekahasbi@gmail.com

1. Tujuan / Manfaat Mata Kuliah

Setelah mengikuti perkuliahan ini mahasiswa dapat menggambarkan struktur molekul, menentukan gugus fungsi, menuliskan nama senyawa
(IUPAC atau trivial), teori asam basa, stereokimia, mekanisme reaksi, sifat fisika kimia, reaksi identifikasi dan pembuatan senyawa alifatis,
siklis, alkohol-tiol, eter-epoksida, sulfida, senyawa karbonil, senyawa amina, dan senyawa biomolekul.

2. Deskripsi Perkuliahan

Matakuliah Kimia Organik mempelajari tentang struktur molekul, gugus fungsi, tatanama, teori asam basa, stereokimia, mekanisme reaksi,
sifat fisika-kimia, reaksi identifikasi dan pembuatan senyawa alifatis, siklis, alkohol-tiol, eter-epoksida, sulfida, senyawa karbonil, senyawa
amina, dan senyawa biomolekul.

9
3. Profil Lulusan dan Capaian Pembelajaran

Prifil lulusan dan capaian pembelajaran (salah satu dari 9 profil)


Penguasaan Ilmu dan Kemampuan Riset (Scientific comprehension & research abilities)
Sarjana Farmasi harus mampu menerapkan konsep kimia organik dan melakukan riset dengan memanfaatkan IPTEK pada pengembangan bahan
obat dari bahan alam atau sintesis.
.
Capaian Pembelajaran
1. Mampu menerapkan konsep kimia organik dan melakukan riset dengan memanfaatkan IPTEK pada pengembangan bahan obat dari bahan
alam atau sintesis.
2. Mampu mengikuti perkembangan IPTEK dan meningkatkan penguasaan ilmu, pengetahuan, ketrampilan dan kemampuan diri secara
berkelanjutan.
3. Mampu mengambil keputusan yang tepat berdasarkan analisis informasi dan data, dan mampu memberikan petunjuk dalam memilih
berbagai alternatif solusi secara mandiri dan kelompok. Bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi tanggung jawab atas
pencapaian hasil kerja organisasi.

10
4. Analisis Instruksional dan Materi Kajian

Mata kuliah ini terdiri dari materi teoritis yang memberikan wawasan pada mahasiswa secara komprehensif tentang struktur molekul,
menentukan gugus fungsi, menuliskan nama senyawa (IUPAC atau trivial), teori asam basa, stereokimia, mekanisme reaksi, sifat fisika kimia,
reaksi identifikasi dan pembuatan senyawa alifatis, siklis, alkohol-tiol, eter-epoksida, sulfida, senyawa karbonil, senyawa amina, dan senyawa
biomolekul

5. Strategi Makro Perkuliahan

Mata kuliah ini lebih bersifat kognitif, sehingga penekanannya pada pemahaman dan wawasan kepada mahasiswa tentang dasar -dasar sediaan
cair dan steril konsep teori dasar mengenai struktur atom dan molekul, ikatan kimia, sifat molekul, stereokimia, sifat dan reaksi senyawa-
senyawa alkana, alkena, alkil halida, eter, epoksida, sulfida, alkohol, tiol,amina dan senyawa aromatis , sehingga strategi perkuliahan yang
dipakai lebih banyak menggunakan metode ceramah interaktif, diskusi dan penugasan. Penugasan dilakukan untuk menambahkan pemahaman
mahasiswa tentang materi yang telah disampaikan. Perkuliahan akan disampaikan secara berimbang antara keaktifan dosen dan mah asiswa
tentang materi yang telah disampaikan. Mahasiswa akan diberikan kesempatan untuk bertanya dan menyampaikan hasil tugas untuk
dipresentasikan untuk selanjutnya dibahas dan didiskusikan.

6. Materi Bahan Bacaan Perkuliahan / Sumber Belajar

1. Fessenden, R.J. and Fessenden, J.S., 1983, Kimia Organik 2nd, Terjemahan Hadyana Pujaatmaka, Jakarta: Penerbit Erlangga.
2. Hart, Harold, et. All, 2003, Kimia Organik, Terjemahan Suminar Setiati A., Ph.D., Jakarta: Erlangga.
3. Morrison, R.T. and Boyd, R.N., 1992, Organic Chemistry, 6th Ed., New Jersey: Prentice Hall International, Inc.
4. Sheitweizer, A. and Heathcoch, C.H., 1976, Introduction to Organic Chemistry, New York: Macmillan Publishing Co. Inc.
5. Solomon, T.W. Graham & Graig B Fryhle, 2004, Organic Chemistry, Singapore: John Wiley & Sons.

11
7. Tugas – Tugas / Tagihan Perkuliahan

1. Laporan tugas mandiri.


2. Laporan tugas kelompok.
3. Ujian Tengah Semester (UTS)
4. Ujian Akhir Semester (UAS)

8. Kriteria Penilaian

Penilaian menggunakan acuan dengan rincian sebagai berikut:


No. Unsur Penilaian Bobot Penilaian (%)
1 Tugas Mandiri (N1) 10
2 Tugas Kelompok dan Persentase (N2) 20
3 Ujian Tengah Semester (N3) 30
4 Ujian Akhir Semester (N4) 40
Total 100

Nilai Akhir  0,1xN1  0,2xN2  0,3xN3  0,4xN4 

Skor Nilai Huruf Nilai Angka


80-100 A 4
75-79 B+ 3,5
70-74 B 3
65-69 C+ 2,5
60-64 C 2
50-59 D 1
0-49 E 0

12
9. Jadwal Perkuliahan

Hari/Tanggal Topik Bahasan Bacaan/Bab


Jum’at/23-09-2017 Kontrak Perkuliahan Kontrak Kuliah
Jum’at/29-09-2017 Senyawa Karbon Fessenden, Harold, Morrison, Sheitweizer, Solomon.
Jum’at/06-10-2017 Gugus Fungsi dan Tatanama Fessenden, Harold, Morrison, Sheitweizer, Solomon.
Jum’at/13-10-2017 Senyawa Alifatis Fessenden, Harold, Morrison, Sheitweizer, Solomon.
Jum’at/20-10-2017 Senyawa Siklis Fessenden, Harold, Morrison, Sheitweizer, Solomon.
Jum’at/27-10-2017 Derivat Hidrokarbon-1 Fessenden, Harold, Morrison, Sheitweizer, Solomon.
Jum’at/03-11-2017 Derivat Hidrokarbon-2 Fessenden, Harold, Morrison, Sheitweizer, Solomon.
Jum’at/10-11-2017 UTS Fessenden, Harold, Morrison, Sheitweizer, Solomon.
Jum’at/17-11-2017 Teori Asam Basa Fessenden, Harold, Morrison, Sheitweizer, Solomon.
Jum’at/24-11-2017 Stereokimia Fessenden, Harold, Morrison, Sheitweizer, Solomon.
Jum’at/01-12-2017 Mekanisme Reaksi-1 Fessenden, Harold, Morrison, Sheitweizer, Solomon.
Jum’at/08-12-2017 Mekanisme Reaksi-2 Fessenden, Harold, Morrison, Sheitweizer, Solomon.
Jum’at/15-12-2017 Karbohidrat Fessenden, Harold, Morrison, Sheitweizer, Solomon.
Jum’at/22-11-2017 Protein Fessenden, Harold, Morrison, Sheitweizer, Solomon.
Jum’at/29-11-2017 Lipid Fessenden, Harold, Morrison, Sheitweizer, Solomon.
Jum’at/05-01-2018 UAS Fessenden, Harold, Morrison, Sheitweizer, Solomon.

13
10. Kontrak Etika

Dosen :
1. Dosen wajib melaksanakan kegiatan perkuliahan sebanyak 16 kali selama satu semester.
2. Dosen wajib memantau dan mengarahkan kegiatan kerja kelompok mahasiswa.
3. Dosen wajib memeriksa dan memberi masukan pada hasil kerja mahasiswa baik kelompok maupun individu ..
4. Dosen wajib memfasilitasi dan mengarahkan kegiatan baik kegiatan individu maupun kelompok.
5. Dosen wajib memeriksa dan menilai hasil kerja mahasiswa baik individu maupun kelompok.
6. Dosen wajib melaksanakan penilaian untuk menilai kompetensi mahasiswa.

Mahasiswa :
1. Setiap mahasiswa wajib mengikuti minimal 75% kegiatan perkuliahan terjadwal, bagi yang tidak memenuhi minimal 75% kegiatan terjadawal
tidak berhak mendapatkan nilai akhir.
2. Setiap mahasiswa wajib mengerjakan soal-soal pada setiap akhir kuliah sebagai tugas rutin.
3. Setiap mahasiswa wajib berpartisipasi dalam kegiatan kerja kelompok, sesuai kelompok yang ditetapkan.
4. Setiap kelompok mahasiswa harus menyerahkan hasil kerja kelompok kepada dosen yang disertai dengan daftar hadir kelompok.
5. Setiap kelompok mahasiswa yang ditunjuk wajib mempresentasikan hasil kerja kelompok di dalam kelas.
6. Setiap mahasiswa wajib mengerjakan soal di depan kelas, apabila ditunjuk/disuruh oleh dosen.
7. Setiap mahasiswa wajib mengikuti dua kali tes yang ditetapkan untuk satu semester yaitu Ujian tengah Semester (UTS) dan Ujian Akhir
Semester (UAS).

14
ANALISIS INSTRUKSIONAL
Mampu menerapkan konsep kimia organik dan melakukan riset dengan memanfaatkan IPTEK pada pengembangan bahan obat
dari bahan alam atau sintesis

12. Menjelaskan
Mekanisme Reaksi

10. Menjelaskan 11. Menjelaskan


Teori Asam Basa Stereokimia

4. Menjelaskan 5. Menjelaskan 6. Menjelaskan 7. Menjelaskan 8. Menjelaskan 9. Menjelaskan


Senyawa Senyawa Siklis Derivat Karbohidrat Protein Lipid
Alifatis Hidrokarbon

3. Menjelaskan dan membandingkan


Gugus Fungsi dan Tatanama

2. Menjelaskan dan mengklasifikasi


Senyawa Karbon

1. Menjelaskan Kontrak Perkuliahan


Kimia Organik

15
PETA KONSEP KIMIA ORGANI

KIMIA ORGANIK

I. Kontrak II. Senyawa III. Gugus IV. Senyawa V. Senyawa VI. Derivat VII. Derivat VIII. Ujian
Kuliah Karbon Fungsi dan Alifatis Siklis Hidro Hidro Tengah
Tatanama Karbon-1 Karbon-2 Semester

1. Konfiguras 1. Pengertian 1. Definisi dan 1. Definisi dan 1. Alkohol - 1. Klasifikasi


i elektron gugus Klasifikasi Klasifikasi tiol senyawa
2. Elektron fungsi senyawa senyawa 2. Eter, karbonil
valensi 2. Jenis alifatis siklis epoksida 2. Sifat fisika
3. Distribusi gugus 2. Sifat fisika 2. Sifat fisika dan sulfida kimia
elektron fungsi kimia kimia 3. Amina senyawa
valensi 3. Tatanama senyawa senyawa alifatik karbonil
4. Kalsifikasi senyawa alifatis siklis 4. Arilamina 3. Reaksi
senyawa 4. Awalan 3. Pembuatan 3. Pembuatan dan fenol umum
karbon nama senyawa senyawa senyawa
cabang alifatis siklis karbonil

16
KIMIA ORGANIK

IX. Teori X. Stereokimia XI. Mekanisme XII. Mekanisme XIII. Karbohidrat XIV. Protein XV. Lipid IX. Ujian
Asam Reaksi-1 Reaksi-2 Akhir
Basa Semester

1. Teori asam 1. Klasifikasi 1. Keelektrone 1. Reaksi Adisi 1. Struktur 1. Struktur 1. Struktur


basa Isomer gatifan 2. Reaksi karbohidrat protein lipid
Arrhenius 2. Aturan rotasi 2. Klasifikasi oksidasi 2. Klasifikasi 2. Klasifikasi 2. Klasifikasi
2. Teori asam optik, perekasi 3. Reaksi karbohidrat protein lipid
basa 3. Enantiomer, 3. Reaksi reduski 3. Reaksi 3. Reaksi 3. Reaksi
Bronsted diastereome, substitusi 4. Reaksi identifikasi identifikasi identifikasi
Lowry campuran 4. Reaksi kondensasi karbohidrat protein lipid
3. Teori asam rasemis, eliminasi
basa Lewis 4. Sifat fisika
stereoisomer

17
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)

I. Identitas
Mata Kuliah : Kimia Organik
Semester : Ganjil
Beban Studi : 2 SKS
Pertemuan : Pertama
Pokok Bahasan : Kontrak Kuliah
Sub Pokok bahasan : Penjelasan mata kuliah, peraturan dan tata tertib dan penandatanganan kontrak perkuliahan antara Dosen dengan
Perwakilan Mahasiswa.
Standar Kompetensi : Mahasiswa memahami ruang lingkup materi kuliah dan tugas yang harus ditempuh dalam perkuliahan Kimia
Organik.
Kompetensi Dasar : Mahasiswa dapat memahami ruang lingkup materi kuliah dan tugas yang harus ditempuh dalam perkuliahan
Kimia Organik.
Indikator Keberhasilan : Mahasiswa diharapkan dapat memahmi dan menyetujui Kontrak Perkuliahan.

18
II. Peta Konsep

Kontrak Kuliah

Penjelasan Mata Kuliah Peraturan dan Tata Tertib Penandatanganan


Kontrak Kuliah

III. Uraian Materi

Menjalani perkuliahan pada pertemuan selanjutnya hingga selesai sesuai dengan kontrak perkuliahan yang sudah disampaikan

19
IV. Strategi Pembeajaran Mikro
Learning Revolution
Tahapan Alokasi Jenis Tugas
No Aktivitas Perkuliahan Atribut Sumber
Pembelajaran Metode Media Evaluasi Waktu Soft Skill/ Belajar
Pembelajaran Pembelajaran Belajar
Dosen Mahasiswa T P L TR CR/JR CBR MR RI Prj Karakter
3 4 5 6 7 8 9 2 1 10 11
Pendahuluan
(Kegiatan 15
Awal): Ketertiban, m
1 a. Motivasi e Tertib, Naskah
Slide Power Kedisiplinan
disiplin Kontrak
b. Appersepsi Ceramah Mendengarkan Ceramah
Point dan n
dan patuh Kuliah
c. Tujuan Kepatuhan i
d. Deskripsi t
e. Relevansi
Penyajian 75
(Kegiatan Inti) : Ketertiban, m
e Tertib, Naskah
a. Uraian Mendengarkan Slide Power Kedisiplinan
2 Ceramah Ceramah disiplin Kontrak
b. Contoh dan melakukan Point dan n
dan patuh Kuliah
c. Latihan Kepatuhan i
t
Penutup
(Kegiatan 10
Akhr): Ketertiban, m
e Tertib, Naskah
a. Simpulan Mendengarkan Slide Power Kedisiplinan
3 Ceramah Ceramah disiplin Kontrak
b. Umpan dan bertanya Point dan n
dan patuh Kuliah
Balik Kepatuhan i
c. Tindak t
Lanjut

20
V. Evaluasi
VI. Bahan Ajar dan Media Pembelajaran
Bahan Ajar: : Handout
Media Pembelajaran : Multimedia

Tata Kelola Perkuliahan;


I. Kondisi Perkuliahan:
a. Karakterisitik Mahasiswa : Memiliki motivasi membangun diri kedisiplinan dan kejujuran
b. Setting Kelas Perkuliahan dilakukan di ruang kelas yang telah ditetapkan oleh Institut Kesehatan Helvetia, di kelas
:
tersebut disampaikan kontrak perkuliahan serta bahan berupa soft skill bahan ajar
II. Metode
1. Ceramah : Tatap Muka
Tatap muka diterapkan untuk menyampaikan materi secara menyeluruh serta mengenai aktivitas perkulia han dan pelaksanaan tugas-tugas.
2. Belajar Terstruktur dan mandiri
Belajar mandiri dilaksanakan dengan mengikuti alur belajar mahasiswa, termasuk pelaksanaan seluruh tugas dan ujian. Mahasiswa wajib
mengikuti perkuliahan tatap muka. Mengerjakan tugas-tugas baik kelompok maupun individual. Setiap penyajian tugas kelompok diharuskan
setiap anggota tim harus hadir.
3. Belajar Kolaboratif
Kerjasama mahasiswa dibina melalui kegiatan belajar kelompok kecil untuk mengerjakan topik/tugas tertentu yang menuntut kerjasama yang
baik antar mahasiswa. Tanggung jawab terletak pada seluruh anggota kelompok. Konsep belajar ko laboratif diterapkan agar setiap mahasiswa
dapat menyumbangkan konsep pemikirannya terhadap kemajuan kelompok dan individu anggotanya. Melalui model belajar kolaborasi ini
diharapkan kesulitan belajar dapat diatasi dengan bantuan teman sejawat. Lebih lanjut model pembelajaran ini diperk irakan akan
menumbuhkan kemampuan dalam bekerja dengan tim, seperti kemampuan meminpin, berkomunikasi, menghargai pendapat orang lain,
menjungjung tinggi ettika bergaul dan lain sebagainya.
III. Perangkat Pembelajaran
1. Media Persentase (Power Point)
2. Laptop
3. LCD Proyektor
IV. Sumber Bacaan Perkuliahan :
1. Naskah Kontrak Kuliah
21
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)

I. Identitas
Mata Kuliah : Kimia Organik
Semester : Ganjil
Beban Studi : 2 SKS
Pertemuan : Kedua
Pokok Bahasan : Senyawa karbon
Sub Pokok bahasan : Konfigurasi elektron, elektron valensi, distribusi elektron valensi dan kalsifikasi senyawa karbon
Standar Kompetensi : Mahasiswa harus mampu menjelaskan konfigurasi elektron, elektron valensi, distribusi elektron valensi dan
klasifikasi senyawa karbon
Kompetensi Dasar : Mahasiswa dapat menjelaskan konfigurasi elektron, elektron valensi, distribusi elektron valensi dan klasifikasi
senyawa karbon
Indikator Keberhasilan : Mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan konfigurasi elektron, elektron valensi, distribusi elektron valensi dan
klasifikasi senyawa karbon.

22
II. Peta Konsep

Senyawa Karbon

Konfigurasi Elektron Elektron Valensi Distribusi Elektron Valensi Klasifikasi Senyawa Karbon

III. Uraian Materi

Menjelaskan konfigurasi elektron, elektron valensi, distribusi elektron valensi dan kalsifikasi senyawa karbon

23
IV. Strategi Pembeajaran Mikro
Learning Revolution
Tahapan Alokasi Jenis Tugas
No Aktivitas Perkuliahan Atribut Sumber
Pembelajaran Metode Media Evaluasi Waktu Soft Skill/ Belajar
Pembelajaran Pembelajaran Belajar
Dosen Mahasiswa T P L TR CR/JR CBR MR RI Prj Karakter
3 4 5 6 7 8 9 2 1 10 11
Pendahuluan
(Kegiatan 15
Awal): Ketertiban, m
1 a. Motivasi e Tertib, Naskah
Slide Power Kedisiplinan
Ceramah Mendengarkan Ceramah disiplin Kontrak
b. Apperseps Point dan n
dan patuh Kuliah
c. Tujuan Kepatuhan i
d. Deskripsi t
e. Relevansi
Penyajian 75
(Kegiatan Inti) : Ketertiban, m
e Tertib, Naskah
a. Uraian Mendengarkan Slide Power Kedisiplinan
2 Ceramah Ceramah disiplin Kontrak
b. Contoh dan melakukan Point dan n
dan patuh Kuliah
c. Latihan Kepatuhan i
t
Penutup
(Kegiatan 10
Akhr): Ketertiban, m
e Tertib, Naskah
a. Simpulan Mendengarkan Slide Power Kedisiplinan
3 Ceramah Ceramah disiplin Kontrak
b. Umpan dan bertanya Point dan n
dan patuh Kuliah
Balik Kepatuhan i
c. Tindak t
Lanjut

24
V. Evaluasi
1. Tuliskan konfigurasi elektron atom belerang, 16S32 !
Jawab: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p4
2. Tuliskan konfigurasi electron atom 19K+ !
Jawab: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6
3. Tuliskan konfigurasi electron atom 17Cl- !
Jawab: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6
4. Tuliskan jumlah elektron valensi dari atom 35Br80!
Jawab: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p5. Eelektron valensi (EV) = 7
5. Tuliskan distribusi elektron valensi atom 15 P31 !
Jawab: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p3. EV = 5, maka distribusi elektron sebagai berikut:

Gambar untuk soal nomor 6 sampai 10


A C E G I

N CH3

B D F H J

25
6. Manakah gambar senyawa dibawah ini yang termasuk senyawa karbon alifatis!
Jawab: Gambar B dan D
7. Manakah gambar senyawa dibawah ini yang termasuk senyawa karbon alisiklis!
Jawab: Gambar C dan I
8. Manakah gambar senyawa dibawah ini yang termasuk senyawa karbon heterosklis!
Jawab: Gambar A, E, F, H dan J
9. Manakah gambar senyawa dibawah ini yang termasuk senyawa karbon aromatis!
Jawab: Gambar G
10. Manakah gambar senyawa dibawah ini yang termasuk senyawa karbon alisiklis dan heterosiklis!
Jawab: Gambar J

VI. Bahan Ajar dan Media Pembelajaran

Bahan Ajar: : Handout


Media Pembelajaran : Multimedia

Tata Kelola Perkuliahan;

I. Kondisi Perkuliahan:
a. Karakterisitik Mahasiswa : Memiliki motivasi membangun diri kedisiplinan dan kejujuran
b. Setting Kelas Perkuliahan dilakukan di ruang kelas yang telah ditetapkan oleh Institut Kesehatan Helvetia, di kelas
: tersebut disampaikan kontrak perkuliahan serta bahan berupa soft skill bahan ajar

26
A. Metode
1. Ceramah : Tatap Muka
Tatap muka diterapkan untuk menyampaikan materi secara menyeluruh serta mengenai aktivitas perkuliahan dan pelaksanaan tugas-tugas.
2. Belajar Terstruktur dan mandiri
Belajar mandiri dilaksanakan dengan mengikuti alur belajar mahasiswa, termasuk pelaksanaan seluruh tugas dan ujian. Mahasiswa wajib
mengikuti perkuliahan tatap muka. Mengerjakan tugas-tugas baik kelompok maupun individual. Setiap penyajian tugas kelompok diharuskan
setiap anggota tim harus hadir.
3. Belajar Kolaboratif
Kerjasama mahasiswa dibina melalui kegiatan belajar kelompok kecil untuk mengerjakan topik/tugas tertentu yang menuntut kerjasama yang
baik antar mahasiswa. Tanggung jawab terletak pada seluruh anggota kelompok. Konsep belajar kolaboratif diterapkan agar setia p mahasiswa
dapat menyumbangkan konsep pemikirannya terhadap kemajuan kelompok dan individ u anggotanya. Melalui model belajar kolaborasi ini
diharapkan kesulitan belajar dapat diatasi dengan bantuan teman sejawat. Lebih lanjut model pembelajaran ini diperkirakan aka n
menumbuhkan kemampuan dalam bekerja dengan tim, seperti kemampuan meminpin, b erkomunikasi, menghargai pendapat orang lain,
menjungjung tinggi ettika bergaul dan lain sebagainya.
B. Perangkat Pembelajaran
1. Media Persentase (Power Point)
2. Laptop
3. LCD Proyektor
C. Sumber Bacaan Perkuliahan :
1. Fessenden, R.J. and Fessenden, J.S., 1983, Kimia Organik 2nd, Terjemahan Hadyana Pujaatmaka, Jakarta: Penerbit Erlangga
2. Solomon, T.W. Graham & Graig B Fryhle, 2004, Organic Chemistry, Singapore: John Wiley & Sons.
3. Mcmurry, J, Organic Chemistry, 7th edition, Thomson Learning, 2008
4. Morrison, R.T. and Boyd, R.N., 1992, Organic Chemistry, 6th Ed., New Jersey: Prentice Hall International, Inc.
5. Sheitweizer, A. and Heathcoch, C.H., 1976, Introduction to Organic Chemistry, New York: Macmillan Publishing Co. Inc.

27
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)

I. Identitas
Mata Kuliah : Kimia Organik
Semester : Ganjil
Beban Studi : 2 SKS
Pertemuan : Ketiga
Pokok Bahasan : Gugus Fungsi dan Tatanama IUPAC
Sub Pokok bahasan : Pengertian gugus fungsi, Jenis gugus fungsi, Tatanama senyawa, Awalan nama cabang
Standar Kompetensi : Mahasiswa harus mampu menjelaskan definisi gugus fungsi, klasifikasi gugus fungsi, contoh gugus fungsi, cara
memberikan nama senyawa dan contohnya.
Kompetensi Dasar : Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian gugus fungsi, klasifikasi gugus fungsi, contoh gugus fungsi, cara
memberikan nama senyawa dan contohnya.
Indikator Keberhasilan : Mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan pengertian gugus fungsi, klasifikasi gugus fungsi, contoh gugus fungsi,
cara memberikan nama senyawa dan contohnya.

28
II. Peta Konsep

Gugus Fungsi dan


Tatanama Senyawa

Gugus Fungsi Tatanama senyawa

Definisi Klasifikasi Gugus Nama Nama Nomor Urut C


Gugus Fungsi Fungsi Rantai Batang Rantai Cabang Rantai Batang

III. Uraian Materi

Menjelaskan definisi gugus fungsi, klasifikasi gugus fungsi, contoh gugus fungsi, cara memberikan nama senyawa dan contohnya.

29
IV. Strategi Pembeajaran Mikro
Learning Revolution
Tahapan Alokasi Jenis Tugas
No Aktivitas Perkuliahan Atribut Sumber
Pembelajaran Metode Media Evaluasi Waktu Soft Skill/ Belajar
Pembelajaran Pembelajaran Belajar
Dosen Mahasiswa T P L TR CR/JR CBR MR RI Prj Karakter
3 4 5 6 7 8 9 2 1 10 11
Pendahuluan
(Kegiatan 15
Awal): Ketertiban, m
1 a. Motivasi e Tertib, Naskah
Slide Power Kedisiplinan
Ceramah Mendengarkan Ceramah disiplin Kontrak
b. Apperseps Point dan n
dan patuh Kuliah
c. Tujuan Kepatuhan i
d. Deskripsi t
e. Relevansi
Penyajian 75
(Kegiatan Inti) : Ketertiban, m
e Tertib, Naskah
a. Uraian Mendengarkan Slide Power Kedisiplinan
2 Ceramah Ceramah disiplin Kontrak
b. Contoh dan melakukan Point dan n
dan patuh Kuliah
c. Latihan Kepatuhan i
t
Penutup
(Kegiatan 10
Akhr): Ketertiban, m
e Tertib, Naskah
a. Simpulan Mendengarkan Slide Power Kedisiplinan
3 Ceramah Ceramah disiplin Kontrak
b. Umpan dan bertanya Point dan n
dan patuh Kuliah
Balik Kepatuhan i
c. Tindak t
Lanjut

30
V. Evaluasi

1. Senyawa karbon yang mengandung gugus fungsi alkena dan eter dalam tiap molekul adala h :
A. CH  C – CH2 - O – CH3 D. CH2 = CH – CO – CH2CH3
B. CH2 = CH – CHO E. CH3 – CH = CH – CH2 – O – CH3
C. CH  C – CO – CH3
Jawab: E
2. Senyawa berikut mengandung gugus fungsi:

A. alkohol dan aldehid D. alkohol dan keton


B. aldehid dan asam karboksilat E. aldehid dan ester
C. alkohol dan asam karboksilat
Jawab: A
3. Berikut struktur amoxicilin yang digunakan untuk mengatasi berbagai jenis bakteri.

Gugus fungsi yang dimiliki oleh senyawa amoxicilin tersebut, kecuali


A. hidroksil D.alkil amina
B. tioeter E.tiol
C. asam karboksilat
Jawab: E
31
4. Berdasarkan gugus fungsionalnya, timol termasuk ke dalam kelompok ...

A. eter D. aldehida
B. alkohol E. asam
C. keton
Jawab: B
5. Apakah nama IUPAC dari senyawa berikut?

A. 1,3,2-pentametilpropana D. 1,1,3,3-tetrametilbutana
B. 2,4,4-trimetilpentana E. 2,2,4-trimetilpentana
C. 1,2,3E-trimetilpentana
Jawab: E
6. Nama senyawa berikut adalah ….

A. 3-metilenheksana D. 2-propil-1-butena
B. 4-etil-4-pentena E. 2-etil-1-pentena
C. 2-etil-4-pentena
Jawab: E
7. Nama senyawa berikut adalah ….

A. 2-metilsikloheksena D. 3-metilheksana
B. 1-metilsikloheks-2-ena E. 3-metilsikloeksena
C. 3-metilheptana
Jawab: A

32
8. Nama IUPAC dari senyawa berikut adalah……

A. 1,2-dimetilsikloheksana D. 1,3-dimetilsikloheksana
B. 1,4-dimetilsikloheksana E. 1,5-dimetilsikloheksana
C. 2,3-dimetilsikloheksana

Jawab: D
9. Nama IUPAC asam sorbat adalah …
A. Asam-1,2- heksadienoat D. Asam-2,4- heksadienoat
B. Asam-1,3- heksadienoat E. Asam-2,5- heksadienoat
C. Asam-2,3- heksadienoat

Jawab: D
10. Struktur senyawa berikut mempunyai nama …
A. 5-isopropil-3-metilfenol D. 2-isopropil-4-metilfenol
B. 5-isopropil-2-metilfenol E. 2-isopropil-5-metilfenol
C. 5-isopropil-1-metilfenol
Jawab: E

VI. Bahan Ajar dan Media Pembelajaran

Bahan Ajar: : Handout


Media Pembelajaran : Multimedia

33
Tata Kelola Perkuliahan;

I. Kondisi Perkuliahan:
a. Karakterisitik Mahasiswa : Memiliki motivasi membangun diri kedisiplinan dan kejujuran
b. Setting Kelas Perkuliahan dilakukan di ruang kelas yang telah ditetapkan oleh Institut Kesehatan Helvetia, di kelas
:
tersebut disampaikan kontrak perkuliahan serta bahan berupa soft skill bahan ajar
II. Metode
1. Ceramah : Tatap Muka
Tatap muka diterapkan untuk menyampaikan materi secara menyeluruh serta mengenai aktivitas perkuliahan dan pelaksanaan tugas -tugas.
2. Belajar Terstruktur dan mandiri
Belajar mandiri dilaksanakan dengan mengikuti alur belajar mahasiswa, termasuk pelaksanaan seluruh tugas dan ujian. Mahasiswa wajib
mengikuti perkuliahan tatap muka. Mengerjakan tugas-tugas baik kelompok maupun individual. Setiap penyajian tugas kelompok diharuskan
setiap anggota tim harus hadir.
3. Belajar Kolaboratif
Kerjasama mahasiswa dibina melalui kegiatan belajar kelompok kecil untuk mengerjakan topik/tugas tertentu yang menuntut kerja sama yang
baik antar mahasiswa. Tanggung jawab terletak pada seluruh anggota kelompok. Konsep belajar kolaboratif diterapkan agar setiap mahasiswa
dapat menyumbangkan konsep pemikirannya terhadap kemajuan kelompok dan individu anggotanya. Melalui model belajar kolaborasi ini
diharapkan kesulitan belajar dapat diatasi dengan bantuan teman sejawat. Lebih lanjut model pembelajaran ini diperkirakan akan
menumbuhkan kemampuan dalam bekerja dengan tim, seperti kemampuan meminpin, berkomunikasi, menghargai pendapat orang lain,
menjungjung tinggi ettika bergaul dan lain sebagainya.
III. Perangkat Pembelajaran
1. Media Persentase (Power Point)
2. Laptop
3. LCD Proyektor
IV. Sumber Bacaan Perkuliahan :
1. Fessenden, R.J. and Fessenden, J.S., 1983, Kimia Organik 2nd, Terjemahan Hadyana Pujaatmaka, Jakarta: Penerbit Erlangga
2. Solomon, T.W. Graham & Graig B Fryhle, 2004, Organic Chemistry, Singapore: John Wiley & Sons.
3. Mcmurry, J, Organic Chemistry, 7th edition, Thomson Learning, 2008
4. Morrison, R.T. and Boyd, R.N., 1992, Organic Chemistry, 6th Ed., New Jersey: Prentice Hall International, Inc.
5. Sheitweizer, A. and Heathcoch, C.H., 1976, Introduction to Organic Chemistry, New York: Macmillan Publishing Co. Inc.

34
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)

1. Identitas
Mata Kuliah : Kimia Organik
Semester : Ganjil
Beban Studi : 2 SKS
Pertemuan : Keempat
Pokok Bahasan : Senyawa Alifatis
Sub Pokok bahasan : Definisi, klasifikasi, sifat fisika kimia dan pembuatan senyawa alifatis
Standar Kompetensi : Mahasiswa harus mampu menjelaskan definisi klasifikasi, sifat fisika kimia dan pembuatan senyawa alifatis
Kompetensi Dasar : Mahasiswa dapat menjelaskan definisi klasifikasi, sifat fisika kimia dan pembuatan senyawa alifatis
Indikator Keberhasilan : Mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan definisi klasifikasi, sifat fisika kimia dan pembuatan senyawa alifatis

35
II. Peta Konsep

Senyawa Alifatis

Definisi Klasifikasi Sifat fisika kimia Reaksi pembuatan


senyawa alifatis senyawa alifatis senyawa alifatis senyawa alifatis

III. Uraian Materi

Menjelaskan definisi, klasifikasi alifatis, sifat fisika kimia dan reaksi pembuatan alifatis

36
IV. Strategi Pembeajaran Mikro
Learning Revolution
Tahapan Alokasi Jenis Tugas
No Aktivitas Perkuliahan Atribut Sumber
Pembelajaran Metode Media Evaluasi Waktu Soft Skill/ Belajar
Pembelajaran Pembelajaran Belajar
Dosen Mahasiswa T P L TR CR/JR CBR MR RI Prj Karakter
3 4 5 6 7 8 9 2 1 10 11
Pendahuluan
(Kegiatan 15
Awal): Ketertiban, m
1 a. Motivasi e Tertib, Naskah
Slide Power Kedisiplinan
Ceramah Mendengarkan Ceramah disiplin Kontrak
b. Apperseps Point dan n
dan patuh Kuliah
c. Tujuan Kepatuhan i
d. Deskripsi t
e. Relevansi
Penyajian 75
(Kegiatan Inti) : Ketertiban, m
e Tertib, Naskah
a. Uraian Mendengarkan Slide Power Kedisiplinan
2 Ceramah Ceramah disiplin Kontrak
b. Contoh dan melakukan Point dan n
dan patuh Kuliah
c. Latihan Kepatuhan i
t
Penutup
(Kegiatan 10
Akhr): Ketertiban, m
e Tertib, Naskah
a. Simpulan Mendengarkan Slide Power Kedisiplinan
3 Ceramah Ceramah disiplin Kontrak
b. Umpan dan bertanya Point dan n
dan patuh Kuliah
Balik Kepatuhan i
c. Tindak t
Lanjut

37
V. Evaluasi
1. Pernyataan berikut ini yang tidak sesuai untuk senyawa alkena adalah :
A. Merupakan senyawa tidak jenuh D. Mempunyai ikatan rangkap
B. Mempunyai rumus umum CnH2n E. Merupakan senyawa jenuh
C. Tidak larut dalam air
Jawab: A
2. Asetilena suatu senyawa alkuna yang banyak digunakan untuk :
A. Anastetik D. Pelarut
B. Pengelasan logam E. Antiseptik
C. Memeram buah
Jawab: B
3. Rumus garis-ikatan yang benar untuk senyawa (CH3)3CCH = CHCH2CH(CH3)2 adalah ....

A. D.

B. E.

C.

Jawab: B
4. Rumus singkat yang benar untuk struktur berikut adalah ....

A. (CH3)2CHCH(C2 H5)CH2CH2CH(Cl)CH(CH3)2 D. (CH3)2CHCH(CH3)CH2CH2 CH(Cl)CH(CH3)2


B. (CH3)2CH2CH2(C2H5)CH2CH2CH2(Cl)CH2(CH3)2 E. (CH3)2CHCH(CH3)2CH2CH2 CH(Cl)CH(CH3)2
C. CH3CH(CH3)CH(C2 H5)CH2CH(Cl)CH(CH3)2
Jawab: A

38
5. Di antara beberapa fraksi hasil distilasi minyak bumi berikut, manakah yang mempunyai titik didih lebih tinggi?
A. LNG (C1-C2) D. minyak tanah (C 12-C16)
B. LPG (C3-C4) E. solar (C 16-C18)
C. bensin (C6-C12)
Jawab: E
6. Alkana dapat dibuat melalui reaksi-reaksi di laboratorium, reaksi yang sesuai adalah
A. Alkana dibuat dengan hidrogenasi alkena dengan katalis Ni
B. Reduksi alkilhalida akan menghasilkan suatu alkana apabila direaksikan dengan kat alis Pt
C. Reaksi wurtz dapat terjadi dengan melibatkan logam Zn
D. alkil iodida yang dioksidasi dengan HI
E. Dehidrohalogenasi alkil halida dengan larutan kalium hidroksida dalam etanol
Jawab: A
7. Pembuatan alkena dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut ini, kecuali :
A. Dehidrasi alkohol D. Pembentukan epoksida
B. Eliminasi alkil halida E. Dehidrohalogenasi alkil halida
C. Cracking (pemecahan molekul besar)
Jawab: D
8. 1-propena bila direaksikan dengan HBr akan menghasilkan senyawa :
A. 2-bromopropana D. 1-bromopropanal
B. 1-bromopropana E. 1,2-dibromopropana
C. 1-propanol
Jawab: A
9. 2-butena bila direaksikan dengan HBr akan menghasilkan senyawa :
A. 2-bromobutana D. 1-bromobutanal
B. 1-bromobutana E. 1,2-dibromobutana
C. 1-butanol
Jawab: A
10. Reaksi hidrogenasi alkena akan menghasilkan senyawa :
A. Alkana D. Sikloalkana
B. Alkena D. Alkadiena
C. Alkuna
Jawab: A
39
VI. Bahan Ajar dan Media Pembelajaran

Bahan Ajar: : Handout


Media Pembelajaran : Multimedia

Tata Kelola Perkuliahan;

I. Kondisi Perkuliahan:
a. Karakterisitik Mahasiswa : Memiliki motivasi membangun diri kedisiplinan dan kejujuran
b. Setting Kelas Perkuliahan dilakukan di ruang kelas yang telah ditetapkan oleh Institut Kesehatan Helvetia, di kelas
:
tersebut disampaikan kontrak perkuliahan serta bahan berupa soft skill bahan ajar
II. Metode
1. Ceramah : Tatap Muka
Tatap muka diterapkan untuk menyampaikan materi secara menyeluruh serta mengenai aktivitas perkuliahan dan pelaksanaan tugas -tugas.
2. Belajar Terstruktur dan mandiri
Belajar mandiri dilaksanakan dengan mengikuti alur belajar mahasiswa, termasuk pelaksanaan seluruh tugas dan ujian. Mahasiswa wajib
mengikuti perkuliahan tatap muka. Mengerjakan tugas-tugas baik kelompok maupun individual. Setiap penyajian tugas kelompok diharuskan
setiap anggota tim harus hadir.
3. Belajar Kolaboratif
Kerjasama mahasiswa dibina melalui kegiatan belajar kelompok kecil untuk mengerjakan topik/tugas tertentu yang menuntut kerja sama yang
baik antar mahasiswa. Tanggung jawab terletak pada seluruh anggota kelompok. Konse p belajar kolaboratif diterapkan agar setiap mahasiswa
dapat menyumbangkan konsep pemikirannya terhadap kemajuan kelompok dan individu anggotanya. Melalui model belajar kolaborasi ini
diharapkan kesulitan belajar dapat diatasi dengan bantuan teman sejawat. Lebih lanjut model pembelajaran ini diperkirakan akan
menumbuhkan kemampuan dalam bekerja dengan tim, seperti kemampuan meminpin, berkomunikasi, menghargai pendapat orang lain,
menjungjung tinggi ettika bergaul dan lain sebagainya.
40
III. Perangkat Pembelajaran
1. Media Persentase (Power Point)
2. Laptop
3. LCD Proyektor
IV. Sumber Bacaan Perkuliahan :
1. Fessenden, R.J. and Fessenden, J.S., 1983, Kimia Organik 2nd, Terjemahan Hadyana Pujaatmaka, Jakarta: Penerbit Erlangga
2. Solomon, T.W. Graham & Graig B Fryhle, 2004, Organic Chemistry, Singapore: John Wiley & Sons.
3. Mcmurry, J, Organic Chemistry, 7th edition, Thomson Learning, 2008
4. Morrison, R.T. and Boyd, R.N., 1992, Organic Chemistry, 6th Ed., New Jersey: Prentice Hall International, Inc.
5. Sheitweizer, A. and Heathcoch, C.H., 1976, Introduction to Organic Chemistry, New York: Macmillan Publishing Co. Inc.

41
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)

I. Identitas
Mata Kuliah : Kimia Organik
Semester : Ganjil
Beban Studi : 2 SKS
Pertemuan : Kelima
Pokok Bahasan : Senyawa Siklis
Sub Pokok bahasan : Definisi, klasifikasi, sifat fisika kimia dan reaksi pembuatan siklis
Standar Kompetensi : Mahasiswa harus mampu menjelaskan definisi, klasifikasi, sifat fisika kimia dan reaksi pembuatan siklis
Kompetensi Dasar : Mahasiswa dapat menjelaskan definisi, klasifikasi, sifat fisika kimia dan reaksi pembuatan siklis
Indikator Keberhasilan : Mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan definisi, klasifikasi, sifat fisika kimia dan reaksi pembuatan siklis

42
II. Peta Konsep

Senyawa Siklis

Definisi Klasifikasi Sifat fisika kimia Reaksi pembuatan


senyawa siklis senyawa siklis senyawa siklis senyawa siklis

III. Uraian Materi

Menjelaskan definisi, klasifikasi, sifat fisika kimia dan reaksi pembuatan siklis

43
IV. Strategi Pembeajaran Mikro
Learning Revolution
Tahapan Alokasi Jenis Tugas
No Aktivitas Perkuliahan Atribut Sumber
Pembelajaran Metode Media Evaluasi Waktu Soft Skill/ Belajar
Pembelajaran Pembelajaran Belajar
Dosen Mahasiswa T P L TR CR/JR CBR MR RI Prj Karakter
3 4 5 6 7 8 9 2 1 10 11
Pendahuluan
(Kegiatan 15
Awal): Ketertiban, m
1 a. Motivasi e Tertib, Naskah
Slide Power Kedisiplinan
Ceramah Mendengarkan Ceramah disiplin Kontrak
b. Apperseps Point dan n
dan patuh Kuliah
c. Tujuan Kepatuhan i
d. Deskripsi t
e. Relevansi
Penyajian 75
(Kegiatan Inti) : Ketertiban, m
e Tertib, Naskah
a. Uraian Mendengarkan Slide Power Kedisiplinan
2 Ceramah Ceramah disiplin Kontrak
b. Contoh dan melakukan Point dan n
dan patuh Kuliah
c. Latihan Kepatuhan i
t
Penutup
(Kegiatan 10
Akhr): Ketertiban, m
e Tertib, Naskah
a. Simpulan Mendengarkan Slide Power Kedisiplinan
3 Ceramah Ceramah disiplin Kontrak
b. Umpan dan bertanya Point dan n
dan patuh Kuliah
Balik Kepatuhan i
c. Tindak t
Lanjut

44
V. Evaluasi

1. Senyawa α-pinen, komponen utama minyak terpentin yang diperoleh dari pohon pinus mempunyai struktur sebagai berikut Bagaimanakah rumus
molekulnya?

A.C10H22 D.C10H16
B.C10H20 E.C10H14
C.C10H18
Jawab: D
2. Manakah senyawa berikut yang termasuk aromatis?

Jawab: B
3. Pernyataan yang sesuai tentang piridina dengan benzena adalah ..
A. Piridina dan benzena merupakan senyawa nonpolar
B. Piridina dan benzena tidak mudah dioksidasi
C. Reaktifitas piridina terhadap substitusi tinggi
D. Reaksi eliminasi piridina akan menghasilkan benzena
Jawab: B

45
4. Timol adalah minyak antibakteri yang diperoleh dari tanaman thyme. Nama IUPAC senyawa ini adalah 2 -isopropil-5-metilfenol. Struktur timol
adalah ....

Jawab: A
5. Benzena dapat mengalami reaksi halogenasi, nitrasi, sulfonasi, asilasi dan alkilasi melalui reaksi ..
A. Adisi D. oksidasi
B. Eliminisai E. Kondensasi
C. Substitusi
Jawab: C
6. Untuk dapat memperoleh benzena harus dilakukan dengan reaksi berikut, kecuali :
A. Destilasi Natrium benzoat dengan NaOH berlebih
B. Nitrasi senyawa anilina
C. Pirolisis dari hidrokarbon alifatik pada suhu 470 0C dan katalis Cr2O3
D. Reduksi fenol dengan logam seng
Jawab: B
7. Benzena direaksikan dengan asam sulfat pada kondisi tertentu menurut persamaan berikut C6H6(aq) + H2SO4(aq) → C6H5SO3H(aq) +H2O(l). Pada
reaksi sulfonasi ini, asam sulfat berperan sebagai . . . . .
A. Zat Pendehidrasi D. Zat pengadisi
B. Oksidator E. Zat pensubstitusi
C. Suatu asam kuat
Jawab: E

46
8. Senyawa berikut termasuk aromatis, kecuali:
A. C. E.

B. D.

Jawab:B

9. Senyawa heterosiklik adalah senyawa organik yang di dalam lingkar siklisnya terdapat atom -atom selain...
A. Atom sulfat (S) dan atom nitrogen (N)
B. Atom oksigen (O) dan atom karbon (C)
C. Atom karbon (C)
D. Atom sulfat (S), atom nitrogen (N) dan atom oksigen (O)
E. Atom karbon (C) dan hidrogen (H)
Jawab: C

47
10. Senyawa berikut termasuk heterosiklis, kecuali:
A. C. E.

B. D.

Jawab: C

VI. Bahan Ajar dan Media Pembelajaran

Bahan Ajar: : Handout


Media Pembelajaran : Multimedia

48
Tata Kelola Perkuliahan;

I. Kondisi Perkuliahan:
a. Karakterisitik Mahasiswa : Memiliki motivasi membangun diri kedisiplinan dan kejujuran
b. Setting Kelas Perkuliahan dilakukan di ruang kelas yang telah ditetapkan oleh Institut Kesehatan Helvetia, di kelas
:
tersebut disampaikan kontrak perkuliahan serta bahan berupa soft skill bahan ajar
II. Metode
1. Ceramah : Tatap Muka
Tatap muka diterapkan untuk menyampaikan materi secara menyeluruh serta mengenai aktivitas perkuliahan dan pelaksanaan tugas -tugas.
2. Belajar Terstruktur dan mandiri
Belajar mandiri dilaksanakan dengan mengikuti alur belajar mahasiswa, termasuk pelaksanaan seluruh tugas dan ujian. Mahasiswa wajib
mengikuti perkuliahan tatap muka. Mengerjakan tugas-tugas baik kelompok maupun individual. Setiap penyajian tugas kelompok diharuskan
setiap anggota tim harus hadir.
3. Belajar Kolaboratif
Kerjasama mahasiswa dibina melalui kegiatan belajar kelompok kecil untuk mengerjakan topik/tugas tertentu yang menuntut kerjasama yang
baik antar mahasiswa. Tanggung jawab terletak pada seluruh anggota kelompok. Konsep belajar kolaboratif diterapkan agar setia p mahasiswa
dapat menyumbangkan konsep pemikirannya terhadap kemajuan kelompok dan individu anggotanya. Melalui model belajar kolaborasi ini
diharapkan kesulitan belajar dapat diatasi dengan bantuan teman sejawat. Lebih lanjut model pembelajaran ini diperkirakan aka n
menumbuhkan kemampuan dalam bekerja dengan tim, seperti kemampuan meminpin, berkomunikasi, menghargai pendapat orang lain,
menjungjung tinggi ettika bergaul dan lain sebagainya.
III. Perangkat Pembelajaran
1. Media Persentase (Power Point)
2. Laptop
3. LCD Proyektor
IV. Sumber Bacaan Perkuliahan :
1. Fessenden, R.J. and Fessenden, J.S., 1983, Kimia Organik 2nd, Terjemahan Hadyana Pujaatmaka, Jakarta: Penerbit Erlangga
2. Solomon, T.W. Graham & Graig B Fryhle, 2004, Organic Chemistry, Singapore: John Wiley & Sons.
3. Mcmurry, J, Organic Chemistry, 7th edition, Thomson Learning, 2008
4. Morrison, R.T. and Boyd, R.N., 1992, Organic Chemistry, 6th Ed., New Jersey: Prentice Hall International, Inc.
5. Sheitweizer, A. and Heathcoch, C.H., 1976, Introduction to Organic Chemistry, New York: Macmillan Publishing Co. Inc.

49
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)

I. Identitas
Mata Kuliah : Kimia Organik
Semester : Ganjil
Beban Studi : 2 SKS
Pertemuan : Keenam
Pokok Bahasan : Derivat Hidrokarbon-1
Sub Pokok bahasan : Alkohol -tiol , eter, epoksida, amina alifatik, arilamina dan fenol dan sulfide
Standar Kompetensi : Mahasiswa harus mampu menjelaskan sifat fisika kimia dan reaksi pembuatan alkohol -tiol, eter-epoksida, amina
fenol dan sulfida.
Kompetensi Dasar : Mahasiswa dapat menjelaskan sifat fisika kimia dan reaksi pembuatan alkohol -tiol, eter-epoksida, amina, fenol
dan sulfida.
Indikator Keberhasilan : Mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan sifat fisika kimia dan reaksi pembuatan alkohol -tiol, eter-epoksida,
amina, fenol dan sulfida.

50
II. Peta Konsep

Derivat Hidrokarbon-1

Alkohol-Tiol Eter-Epoksida Amina Fenol dan sulfida

III. Uraian Materi

Menjelaskan sifat fisika kimia dan reaksi pembuatan alkohol -tiol, eter-epoksida, amina, fenol dan sulfida.

51
IV. Strategi Pembeajaran Mikro
Learning Revolution
Tahapan Alokasi Jenis Tugas
No Aktivitas Perkuliahan Atribut Sumber
Pembelajaran Metode Media Evaluasi Waktu Soft Skill/ Belajar
Pembelajaran Pembelajaran Belajar
Dosen Mahasiswa T P L TR CR/JR CBR MR RI Prj Karakter
3 4 5 6 7 8 9 2 1 10 11
Pendahuluan
(Kegiatan 15
Awal): Ketertiban, m
1 a. Motivasi e Tertib, Naskah
Slide Power Kedisiplinan
Ceramah Mendengarkan Ceramah disiplin Kontrak
b. Apperseps Point dan n
dan patuh Kuliah
c. Tujuan Kepatuhan i
d. Deskripsi t
e. Relevansi
Penyajian 75
(Kegiatan Inti) : Ketertiban, m
e Tertib, Naskah
a. Uraian Mendengarkan Slide Power Kedisiplinan
2 Ceramah Ceramah disiplin Kontrak
b. Contoh dan melakukan Point dan n
dan patuh Kuliah
c. Latihan Kepatuhan i
t
Penutup
(Kegiatan 10
Akhr): Ketertiban, m
e Tertib, Naskah
a. Simpulan Mendengarkan Slide Power Kedisiplinan
3 Ceramah Ceramah disiplin Kontrak
b. Umpan dan bertanya Point dan n
dan patuh Kuliah
Balik Kepatuhan i
c. Tindak t
Lanjut

52
V. Evaluasi
1. Sifat fisik alkohol sesuai adalah…
A.Titik didihnya lebih rendah dibandingkan alkil halida padanannya
B. Titik didihnya lebih rendah dibandingkan eter padanannya
C. Semakin panjang gugus R pada alkohol maka kelarutannya semakin rendah
D. Bertambahnya gugus hidroksil akan mengurangi kelarutan alkohol
E. Tidak bereaksi deanga logam natrium
Jawab: C
2. Senyawa dengan rumus molekul C 5H12O termasuk kelompok senyawa
A . Fenol D. Eter
B. Amin E. . Asam Karboksilat
C. Alkanon
Jawab: D
3. Rumus bangun alkohol sekunder ditunjukkan oleh
A. CH3–(CH2)4OH D. (CH3)2CHOH
B. CH3–CH2–C(CH3)2OH E. (CH3)3COH
C. (CH3)2CH(CH2)2OH
Jawab: D
4. Suatu senyawa dengan rumus molekul C 2 H6O jika direaksikan dengan logam natrium akan menghasilkan gas hidrogen, sedangkan dengan asam
karboksilat akan menghasilkan ester. Senyawa tersebut adalah … .
A. eter D. asam karboksilat
B. aldehid E. alkohol
C. keton
Jawab: E
5. Hasil utama reaksi antara etanol dengan asam sulfat pekat pada suhu 130 0C adalah …
A. etena D. asam asetat
B. dietil eter E. metil propil keton
C. etana
Jawab: A

53
6. 1-butanol yang direaksikan dengan asam sulfat pekat pada suhu 180 0 C akan menghasilkan :
A. Asam butanoat D. 1-klorobutana
B. 2-butanol E. 2-klorobutana
C. 1-butena
Jawab: C
7. Metoksi metana dapat dibedakan dengan etanol dengan cara direaksikan dengan …
A. PCl3 D. HI
B. PCl5 E. HCl
C. KMnO4 dan H2SO4
Jawab: A
8. CH3OC(CH3)2CH3, nama lazimnya adalah …
A. metil butil eter D. metil isobutil eter
B. metil tersier butir eter E. pentil eter
C. dimetil eter
Jawab: B
9. Berdasarkan gugus fungsinya, timol termasuk ke dalam kelompok ...

A. fenol D. asam karboksilat


B. aldehid E. alkohol
C. keton
Jawab:A
10. Berikut adalah pernyataan-pernyataan mengenai epoksida, kecuali . . . .
A. Epoksida merupakan isomer dari eter
B. Sama dengan siklopropana, senyawa ini sangat reaktif
C. Senyawa epoksida yang paling sederhana adalah oksirana
D. Merupakan senyawa siklik eter
E. Reaksi epoksida dengan nukleofilik menghasilkan suatu alkohol
Jawab: B
54
VI. Bahan Ajar dan Media Pembelajaran

Bahan Ajar: : Handout


Media Pembelajaran : Multimedia

Tata Kelola Perkuliahan;


I. Kondisi Perkuliahan:
a. Karakterisitik Mahasiswa : Memiliki motivasi membangun diri kedisiplinan dan kejujuran
b. Setting Kelas Perkuliahan dilakukan di ruang kelas yang telah ditetapkan oleh Institut Kesehatan Helvetia, di kelas
:
tersebut disampaikan kontrak perkuliahan serta bahan berupa soft skill bahan ajar
II. Metode
1. Ceramah : Tatap Muka
Tatap muka diterapkan untuk menyampaikan materi secara menyeluruh serta mengenai aktivitas perkuliahan dan pelaksanaan tugas -tugas.
2. Belajar Terstruktur dan mandiri
Belajar mandiri dilaksanakan dengan mengikuti alur belajar mahasiswa, termasuk pelaksanaan seluruh tugas dan ujian. Mahasiswa wajib
mengikuti perkuliahan tatap muka. Mengerjakan tugas-tugas baik kelompok maupun individual. Setiap penyajian tugas kelompok diharuskan
setiap anggota tim harus hadir.
3. Belajar Kolaboratif
Kerjasama mahasiswa dibina melalui kegiatan belajar kelompok kecil untuk mengerjakan topik/tugas tertentu yang menuntut kerjasama yang
baik antar mahasiswa. Tanggung jawab terletak pada seluruh anggota kelompok. Konsep belajar kolaboratif diterapkan agar setia p mahasiswa
dapat menyumbangkan konsep pemikirannya terhadap kemajuan kelompok dan individu anggotanya. Melalui model belajar kolaborasi ini
diharapkan kesulitan belajar dapat diatasi dengan bantuan teman sejawat. Lebih lanjut model pembelajaran ini diperkirakan aka n
menumbuhkan kemampuan dalam bekerja dengan tim, seperti kemampuan meminpin, berkomunikasi, menghargai pendapat orang lain,
menjungjung tinggi ettika bergaul dan lain sebagainya.

III. Perangkat Pembelajaran


1. Media Persentase (Power Point)
2. Laptop
3. LCD Proyektor
55
IV. Sumber Bacaan Perkuliahan :
1. Fessenden, R.J. and Fessenden, J.S., 1983, Kimia Organik 2nd, Terjemahan Hadyana Pujaatmaka, Jakarta: Penerbit Erlangga
2. Solomon, T.W. Graham & Graig B Fryhle, 2004, Organic Chemistry, Singapore: John Wiley & Sons.
3. Mcmurry, J, Organic Chemistry, 7th edition, Thomson Learning, 2008
4. Morrison, R.T. and Boyd, R.N., 1992, Organic Chemistry, 6th Ed., New Jersey: Prentice Hall International, Inc.
5. Sheitweizer, A. and Heathcoch, C.H., 1976, Introduction to Organic Chemistry, New York: Macmillan Publishing Co. Inc.

56
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)

I. Identitas
Mata Kuliah : Kimia Organik
Semester : Ganjil
Beban Studi : 2 SKS
Pertemuan : Ketujuh
Pokok Bahasan : Derivat Hidrokarbon-2
Sub Pokok bahasan : Klasifikasi, sifat fisika kimia dan reaksi pembuatan senyawa karbonil
Standar Kompetensi : Mahasiswa harus mampu menjelaskan klasifikasi, sifat fisika kimia dan reaksi pembuatan senyawa karbonil
Kompetensi Dasar : Mahasiswa dapat menjelaskan klasifikasi, sifat fisika kimia dan reaksi pembuatan senyawa karbonil
Indikator Keberhasilan : Mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan klasifikasi, sifat fisika kimia dan reaksi pembuatan senyawa karbonil

57
II. Peta Konsep

Derivat Hidrokarbon-2

Aldehid Keton Asam karboksilat Ester Amida Alkil Halida Anhidrida asam karboksilat
Asam

III. Uraian Materi

Menjelaskan klasifikasi, sifat fisika kimia dan reaksi pembuatan senyawa karbonil

58
IV. Strategi Pembeajaran Mikro
Learning Revolution
Tahapan Alokasi Jenis Tugas
No Aktivitas Perkuliahan Atribut Sumber
Pembelajaran Metode Media Evaluasi Waktu Soft Skill/ Belajar
Pembelajaran Pembelajaran Belajar
Dosen Mahasiswa T P L TR CR/JR CBR MR RI Prj Karakter
3 4 5 6 7 8 9 2 1 10 11
Pendahuluan
(Kegiatan 15
Awal): Ketertiban, m
1 a. Motivasi e Tertib, Naskah
Slide Power Kedisiplinan
Ceramah Mendengarkan Ceramah disiplin Kontrak
b. Apperseps Point dan n
dan patuh Kuliah
c. Tujuan Kepatuhan i
d. Deskripsi t
e. Relevansi
Penyajian 75
(Kegiatan Inti) : Ketertiban, m
e Tertib, Naskah
a. Uraian Mendengarkan Slide Power Kedisiplinan
2 Ceramah Ceramah disiplin Kontrak
b. Contoh dan melakukan Point dan n
dan patuh Kuliah
Kepatuhan i
c. Latihan
t
Penutup
(Kegiatan 10
Akhr): Ketertiban, m
a. Simpul e Tertib, Naskah
Mendengarkan Slide Power Kedisiplinan
3 Ceramah Ceramah disiplin Kontrak
b. Umpan dan bertanya Point dan n
dan patuh Kuliah
Balik Kepatuhan i
c. Tindak t
Lanjut

59
V. Evaluasi

1. Untuk membedakan aldehida dengan keton digunakan pereaksi … .


A. Tollens D. Alkil halida
B. Molish E. Xantoprotein
C. Biuret
Jawab: A
2. Reaksi Aldehida dengan pereaksi Fehling menghasilkan endapan berwarna ……
A. Putih D. Kuning Kecoklatan
B. Ungu E. Coklat
C. Merah bata
Jawab: C
3. Suatu senyawa dengan rumus molekul C 5 H10O menghasilkan endapan merah bata dengan pereaksi Fehling. Banyaknya kemungkinan rumus
struktur senyawa di atas adalah … .
A. 1 D. 4
B. 2 E. 5
C. 3
Jawab: D
4. Ibuprofen, suatu obat pereda nyeri mempunyai struktur

Berdasarkan gugus fungsinya, ibuprofen termasuk ke dalam golongan ....


A. Aldehid D. Ester
B. Keton E. Asam karboksilat
C. Alkohol
Jawab: E

60
5. Dua pereaksi yang merupakan pereaksi khusus untuk identifikasi aldehida…..
A. Pereaksi Tollens dan pereaksi grignard D. Semua benar
B. Perekasi tollens dan pereaksi fehling E. A dan B benar
C. Pereaksi Grignard dan pereaksi Fehling
Jawab: B
6. Senyawa alkil halida yang berbau khas, digunakan sebagai anestetik dan bersifat mudah terbakar adalah :
A. CH3Cl D. CCl 4
B. CH2Cl2 E. C2H4Cl2
C. CHCl3
Jawab: C
7. Pernyataan berikut merupakan sifat fisik dari alkil halida, kecuali:
A. Peningkatan bobot molekul senyawa alkilhalida akan menaikkan titik didih dan titik leburnya
B. Titik didihnya lebih rendah dibandingkan alkana padanannya karena bobot molekulnya lebih tinggi
C. Titik didihnya menurun dengan bertambahnya berat atom halogen
D. Makin panjang rantai alkilnya maka bobot jenisnya akan semakin besar
E. Kelarutan bertambah dengan bertambah panjang rantai karbonnya.
Jawab: E
8. Senyawa berikut yang merupakan senyawa aril amina adalah :
A. Sikloheksilamina D. Difenilamina
B. Etilmetilamina E. Metilamina
C. Dietilamina
Jawab: D
9. Senyawa organik yang termasuk golongan senyawa ester adalah ... .
A. metil asetat D. metil amina
B. 3–metil butanon E. 2–metil butanon
C. metil–etil eter
Jawab: A
10. Turunan asam karboksilat yang terbentuk dari penggabungan dua molekul asam karboksilat dan kehilangan molekul air adalah :
A. Amida D. Nitril
B. Anhidrida E. Amin
C. Halida asam
Jawab: B

61
VI. Bahan Ajar dan Media Pembelajaran

Bahan Ajar: : Handout


Media Pembelajaran : Multimedia

Tata Kelola Perkuliahan;


I. Kondisi Perkuliahan:
a. Karakterisitik Mahasiswa : Memiliki motivasi membangun diri kedisiplinan dan kejujuran
b. Setting Kelas Perkuliahan dilakukan di ruang kelas yang telah ditetapkan oleh Institut Kesehatan Helvetia, di kelas
:
tersebut disampaikan kontrak perkuliahan serta bahan berupa soft skill bahan ajar
II. Metode
1. Ceramah : Tatap Muka
Tatap muka diterapkan untuk menyampaikan materi secara menyeluruh serta mengenai aktivitas perkuliahan dan pelaksanaan tugas -tugas.
2. Belajar Terstruktur dan mandiri
Belajar mandiri dilaksanakan dengan mengikuti alur belajar mahasiswa, termasuk pelaksanaan seluruh tugas dan ujian. Mahasiswa wajib
mengikuti perkuliahan tatap muka. Mengerjakan tugas-tugas baik kelompok maupun individual. Setiap penyajian tugas kelompok diharuskan
setiap anggota tim harus hadir.
3. Belajar Kolaboratif
Kerjasama mahasiswa dibina melalui kegiatan belajar kelompok kecil untuk mengerjakan topik/tugas tertentu yang menuntut kerja sama yang
baik antar mahasiswa. Tanggung jawab terletak pada seluruh anggota kelompok. Konsep belajar kola boratif diterapkan agar setiap mahasiswa
dapat menyumbangkan konsep pemikirannya terhadap kemajuan kelompok dan individu anggotanya. Melalui model belajar kolaborasi ini
diharapkan kesulitan belajar dapat diatasi dengan bantuan teman sejawat. Lebih lanjut model pembelajaran ini diperkirakan akan
menumbuhkan kemampuan dalam bekerja dengan tim, seperti kemampuan meminpin, berkomunikasi, menghargai pendapat orang lain,
menjungjung tinggi ettika bergaul dan lain sebagainya.
III. Perangkat Pembelajaran
1. Media Persentase (Power Point)
2. Laptop
3. LCD Proyektor

62
IV. Sumber Bacaan Perkuliahan :
1. Fessenden, R.J. and Fessenden, J.S., 1983, Kimia Organik 2nd, Terjemahan Hadyana Pujaatmaka, Jakarta: Penerbit Erlangga
2. Solomon, T.W. Graham & Graig B Fryhle, 2004, Organic Chemistry, Singapore: John Wiley & Sons.
3. Mcmurry, J, Organic Chemistry, 7th edition, Thomson Learning, 2008
4. Morrison, R.T. and Boyd, R.N., 1992, Organic Chemistry, 6th Ed., New Jersey: Prentice Hall International, Inc.
5. Sheitweizer, A. and Heathcoch, C.H., 1976, Introduction to Organic Chemistry, New York: Macmillan Publishing Co. Inc.

63
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)

I. Identitas
Mata Kuliah : Kimia Organik
Semester : Ganjil
Beban Studi : 2 SKS
Pertemuan : Kesembilan
Pokok Bahasan : Teori Asam Basa
Sub Pokok bahasan : Teori asam basa Arrhenius, Bronsted Lowry dan Lewis
Standar Kompetensi : Mahasiswa harus mampu menjelaskan teori asam basa dalam senyawa organik
Kompetensi Dasar : Mahasiswa dapat menjelaskan dan mengaplikasikan konsep teori asam basa dalam senyawa organik.
Indikator Keberhasilan : Mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan dan mengaplikasikan konsep teori asam basa dalam senyawa organik .

64
II. Peta Konsep

Teori Asam Basa

Arrhenius Bronsted-Lowry Lewis

III. Uraian Materi

Menjelaskan dan mengaplikasikan konsep teori asam basa dalam senyawa organik.

65
IV. Strategi Pembeajaran Mikro
Learning Revolution
Tahapan Alokasi Jenis Tugas
No Aktivitas Perkuliahan Atribut Sumber
Pembelajaran Metode Media Evaluasi Waktu Soft Skill/ Belajar
Pembelajaran Pembelajaran Belajar
Dosen Mahasiswa T P L TR CR/JR CBR MR RI Prj Karakter
3 4 5 6 7 8 9 2 1 10 11
Pendahuluan
(Kegiatan 15
Awal): Ketertiban, m
1 a. Motivasi e Tertib, Naskah
Slide Power Kedisiplinan
Ceramah Mendengarkan Ceramah disiplin Kontrak
b. Apperseps Point dan n
dan patuh Kuliah
c. Tujuan Kepatuhan i
d. Deskripsi t
e. Relevansi
Penyajian 75
(Kegiatan Inti) : Ketertiban, m
e Tertib, Naskah
a. Uraian Mendengarkan Slide Power Kedisiplinan
2 Ceramah Ceramah disiplin Kontrak
b. Contoh dan melakukan Point dan n
dan patuh Kuliah
Kepatuhan i
c. Latihan
t
Penutup
(Kegiatan 10
Akhr): Ketertiban, m
a. Simpul e Tertib, Naskah
Mendengarkan Slide Power Kedisiplinan
3 Ceramah Ceramah disiplin Kontrak
b. Umpan dan bertanya Point dan n
dan patuh Kuliah
Balik Kepatuhan i
c. Tindak t
Lanjut

66
V. Evaluasi

1. Parasetamol dapat dibuat dengan cara mereaksikan senyawa p-aminofenol dengan asam asetat anhidrat.

Berdasarkan gugus fungsi dan pKa=9,5; parasetamol mempunyai sifat:


A. Asam kuat D. Basa lemah
B. Basa kuat E. Amfoter
C. Asam lemah
Jawab: D
2. Ibuprofen, suatu obat pereda nyeri mempunyai struktur

Berdasarkan gugus fungsinya, ibuprofen termasuk ke dalam senyawa yang bersifat ....
A. Membirukan lakmus merah D. asam lemah
B. Basa kuat E. Amfoter
C. Asam kuat
Jawab: D
3. Sifat fenol dalam larutan adalah…..

A. Larut menjadi CO2 dan H2O D. Sebagai asam kuat


B. Dapat memerahkan kertas lakmus E. Sebagai basa lemah
C. Membirukan kertas lakmus
Jawab: B

67
4. Berdasarkan gugus fungsinya, timol termasuk ke dalam senyawa yang bersifat ....

A. Asam kuat D. Basa lemah


B. Basa kuat E. Amfoter
C. Asam lemah
Jawab: C
5. Isoprenalin mempunyai harga pKa = 8,6; digunakan untuk mengobati gangguan jantung dengan struktur sebagai berikut:

Berdasarkan gugus fungsi dan harga pKa, isoprenalin termasuk senyawa yang bersifat....
A. Membirukan lakmus merah D. asam lemah
B. Basa kuat E. Amfoter
C. Asam kuat
Jawab: A
6. Propanolol mempunyai harga pka=9,5 digunakan untuk mengobati hipertensi dengan struktur sebagai berikut:

Berdasarkan harga pka, gugus fungsi yang menyatakan bersifat basa lemah adalah....
A. CH3- D. -NH
B. –O- E. C6H5-
C. –OH
Jawab: D

68
7. Amoksilin mempunyai harga pKa=2,4; 7,4 dan 9,6 digunakan sebagai antibakteri dengan struktur sebagai berikut:

Berdasarkan harga pKa, gugus fungsi yang menyatakan bersifat asam lemah adalah....
A. -NH2 D. -S
B. –CO- E. COOH
C. –OH
Jawab: E
8. Teofilin sebagai antiasma mempunyai harga pKa=8,6 dengan struktur sebagai berikut:

Berdasarkan harga pKa, gugus fungsi yang menyatakan bersifat basa lemah adalah....
A. Amin primer dan amin sekunder D. Amin primer dan karbonil
B. Amin primer dan amin tersier E. Amin sekunder dan karbonil
C. Amin sekunder dan amin tersier
Jawab: C
9. Etambutol sangat larut dalam air dan mempunyai harga pKa=9,5 sebagai anti TBC dengan struktur sebagai berikut:

Berdasarkan harga pKa, gugus fungsi yang menyatakan bersifat basa lemah adalah....
A. Hidroksil D. Amida
B. Metil E. Metilen
C. Amin
Jawab: C

69
10. Salbutamol sebagai antiasma mempunyai harga pKa=9,3 dengan struktur sebagai berikut:

Berdasarkan harga pKa, gugus fungsi yang menyatakan bersifat basa lemah adalah....
A. Amin primer D. Hidroksil
B. Amin sekunder E. Metil
C. Amin tersier
Jawab: B

VI. Bahan Ajar dan Media Pembelajaran

Bahan Ajar: : Handout


Media Pembelajaran : Multimedia

Tata Kelola Perkuliahan;


I. Kondisi Perkuliahan:
a. Karakterisitik Mahasiswa : Memiliki motivasi membangun diri kedisiplinan dan kejujuran
b. Setting Kelas Perkuliahan dilakukan di ruang kelas yang telah ditetapkan oleh Institut Kesehatan Helvetia, di kelas
:
tersebut disampaikan kontrak perkuliahan serta bahan berupa soft skill bahan ajar
II. Metode
1. Ceramah : Tatap Muka
Tatap muka diterapkan untuk menyampaikan materi secara menyeluruh serta mengenai aktivitas perkuliahan dan pelaksanaan tugas -tugas.
2. Belajar Terstruktur dan mandiri
Belajar mandiri dilaksanakan dengan mengikuti alur belajar mahasiswa, termasuk pelaksanaan seluruh tugas dan ujian. Mah asiswa wajib
mengikuti perkuliahan tatap muka. Mengerjakan tugas-tugas baik kelompok maupun individual. Setiap penyajian tugas kelompok diharuskan
setiap anggota tim harus hadir.
70
3. Belajar Kolaboratif
Kerjasama mahasiswa dibina melalui kegiatan belajar kelompok kecil untuk mengerjakan topik/tugas tertentu yang menuntut kerjasama yang
baik antar mahasiswa. Tanggung jawab terletak pada seluruh anggota kelompok. Konsep belajar kolaboratif diterapkan agar setia p mahasiswa
dapat menyumbangkan konsep pemikirannya terhadap kemajuan kelompok dan individu anggotanya. Melalui model belajar kolaborasi ini
diharapkan kesulitan belajar dapat diatasi dengan bantuan teman sejawat. Lebih lanjut model pembelajaran ini diperkirakan aka n
menumbuhkan kemampuan dalam bekerja dengan tim, seperti kemampuan meminpin, berkomunikasi, menghargai pendapat orang lain,
menjungjung tinggi ettika bergaul dan lain sebagainya.
III. Perangkat Pembelajaran
1. Media Persentase (Power Point)
2. Laptop
3. LCD Proyektor
IV. Sumber Bacaan Perkuliahan :
1. Fessenden, R.J. and Fessenden, J.S., 1983, Kimia Organik 2nd, Terjemahan Hadyana Pujaatmaka, Jakarta: Penerbit Erlangga
2. Solomon, T.W. Graham & Graig B Fryhle, 2004, Organic Chemistry, Singapore: John Wiley & Sons.
3. Mcmurry, J, Organic Chemistry, 7th edition, Thomson Learning, 2008
4. Morrison, R.T. and Boyd, R.N., 1992, Organic Chemistry, 6th Ed., New Jersey: Prentice Hall International, Inc.
5. Sheitweizer, A. and Heathcoch, C.H., 1976, Introduction to Organic Chemistry, New York: Macmillan Publishing Co. Inc.

71
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)

I. Identitas
Mata Kuliah : Kimia Organik
Semester : Ganjil
Beban Studi : 2 SKS
Pertemuan : Kesepuluh
Pokok Bahasan : Stereokimia
Sub Pokok bahasan : Definisi, klasifikasi isomer, aturan rotasi optik, enantiomer, diastereome dan campuran rasemik.
Standar Kompetensi : Mahasiswa harus mampu menjelaskan definisi, klasifikasi isomer, aturan rotasi optik, enantiomer, diastereome dan
campuran rasemik.
Kompetensi Dasar : Mahasiswa dapat menjelaskan definisi, klasifikasi isomer, aturan rotasi optik, enantiomer, diastereome dan
campuran rasemik.
Indikator Keberhasilan : Mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan definisi, klasifikasi isomer, aturan rotasi optik, enantiomer, diastereome
dan campuran rasemik.

72
II. Peta Konsep

Stereokimia

Definisi Isomer Klasifikasi Isomer Aturan Rotasi Optik Enantiomer Diastomer Campuran Rasemik

III. Uraian Materi

Menjelaskan definisi, klasifikasi isomer, aturan rotasi optik, enantiomer, diastereome dan campuran rasemik.

73
IV. Strategi Pembeajaran Mikro
Learning Revolution
Tahapan Alokasi Jenis Tugas
No Aktivitas Perkuliahan Atribut Sumber
Pembelajaran Metode Media Evaluasi Waktu Soft Skill/ Belajar
Pembelajaran Pembelajaran Belajar
Dosen Mahasiswa T P L TR CR/JR CBR MR RI Prj Karakter
3 4 5 6 7 8 9 2 1 10 11
Pendahuluan
(Kegiatan 15
Awal): Ketertiban, m
1 a. Motivasi e Tertib, Naskah
Slide Power Kedisiplinan
Ceramah Mendengarkan Ceramah disiplin Kontrak
b. Apperseps Point dan n
dan patuh Kuliah
c. Tujuan Kepatuhan i
d. Deskripsi t
e. Relevansi
Penyajian 75
(Kegiatan Inti) : Ketertiban, m
e Tertib, Naskah
a. Uraian Mendengarkan Slide Power Kedisiplinan
2 Ceramah Ceramah disiplin Kontrak
b. Contoh dan melakukan Point dan n
dan patuh Kuliah
Kepatuhan i
c. Latihan
t
Penutup
(Kegiatan 10
Akhr): Ketertiban, m
a. Simpul e Tertib, Naskah
Mendengarkan Slide Power Kedisiplinan
3 Ceramah Ceramah disiplin Kontrak
b. Umpan dan bertanya Point dan n
dan patuh Kuliah
Balik Kepatuhan i
c. Tindak t
Lanjut

74
V. Evaluasi
1. Bagaimana hubungan kedua senyawa berikut?

A. isoelektron D. Isoton
B. Isotop E. Tidak ada hubungan
C. Isomer
Jawab: C
2. Senyawa yang merupakan isomer fungsional dari butanol adalah … .
A. CH3–CH2–CH(OH)–CH3 D. CH3–CO–CH2–CH3
B. C2H5–O–C2H5 E CH3–CH2–CHO
C. C3H7–COOH
Jawab: B
3. Pasangan senyawa karbon di bawah ini yang merupakan isomer gugus fungsional adalah :
A. metil etanoat dan propanol D. etil metil eter dan 2-propanon
B. etil metil eter dan metil etanoat E. propanol dan propanal
C. propanol dan etil metil eter
Jawab: C
4. Senyawa berikut yang bukan isomer dari asam butanoat adalah …
A. etil etanoat D. asam 2-metil propanoat
B. metil propanoat E. asam 2,2-dimetil propanoat
C. propil metanoat
Jawab: E
5. Senyawa berikut yang bukan isomer dari C 4H10O adalah...
A. dietil eter D. 2-metil 2-propanol
B. tersier butil alkohol E. metil propil eter
C. dietil keton
Jawab : C

75
6. Pasangan yang berisomer geometris adalah...
A. CH2BrCH2Br dan CH3CH2Br D. C 2H5COH dan C2H5CHO
B. CHBrCHBr dan CH2CHBr E. C 2H5COOCH3 dan CH3COOC2H5
C. CHBrCHBr dan BrCHCHBr
Jawab: C
7. Senyawa berikut memiliki konfigurasi:

A. 2R, 3S D. 2S, 3S
B. 2R, 3R E. . 3S, 3R
C. 2S, 3R
Jawab: C
8. Isomer geometri senyawa berikut adalah….

A. cis D. trans
B. E- E. Z-
C. m-
Jawab: B

76
9. Senyawa alkohol berikut ini yang bersifat optis aktif adalah … .
A. 2–propanol D. 3–pentanol
B. 2–metil–2–propanol E. 2–metil–2–butanol
C. 2–butanol
Jawab: C
10. Nama yang tepat dari senyawa beriku adalah….

A. (Z)-2-kloro-3-heksena D. (E)-2-kloro-3-heksena
B. (Z)-3-kloro-2-heksena E. (E)-3-kloro-2-heksena
C. (Z)-4-kloro-2-heksena
Jawab: E

VI. Bahan Ajar dan Media Pembelajaran

Bahan Ajar: : Handout


Media Pembelajaran : Multimedia

Tata Kelola Perkuliahan;


I. Kondisi Perkuliahan:
a. Karakterisitik Mahasiswa : Memiliki motivasi membangun diri kedisiplinan dan kejujuran
b. Setting Kelas : Perkuliahan dilakukan di ruang kelas yang telah ditetapkan oleh Institut Kesehatan Helvetia, di kelas
tersebut disampaikan kontrak perkuliahan serta bahan berupa soft skill bahan ajar

77
II. Metode
1. Ceramah : Tatap Muka
Tatap muka diterapkan untuk menyampaikan materi secara menyeluruh serta mengenai aktivitas perkuliahan dan pelaksanaan tugas-tugas.
2. Belajar Terstruktur dan mandiri
Belajar mandiri dilaksanakan dengan mengikuti alur belajar mahasiswa, termasuk pelaksanaan seluruh tugas dan ujian. Mahasiswa wajib
mengikuti perkuliahan tatap muka. Mengerjakan tugas-tugas baik kelompok maupun individual. Setiap penyajian tugas kelompok diharuskan
setiap anggota tim harus hadir.
3. Belajar Kolaboratif
Kerjasama mahasiswa dibina melalui kegiatan belajar kelompok kecil untuk mengerjakan topik/tugas tertent u yang menuntut kerjasama yang
baik antar mahasiswa. Tanggung jawab terletak pada seluruh anggota kelompok. Konsep belajar kolaboratif diterapkan agar setia p mahasiswa
dapat menyumbangkan konsep pemikirannya terhadap kemajuan kelompok dan individu anggotan ya. Melalui model belajar kolaborasi ini
diharapkan kesulitan belajar dapat diatasi dengan bantuan teman sejawat. Lebih lanjut model pembelajaran ini diperkirakan aka n
menumbuhkan kemampuan dalam bekerja dengan tim, seperti kemampuan meminpin, berkomunika si, menghargai pendapat orang lain,
menjungjung tinggi ettika bergaul dan lain sebagainya.
III. Perangkat Pembelajaran
1. Media Persentase (Power Point)
2. Laptop
3. LCD Proyektor
IV. Sumber Bacaan Perkuliahan :
1. Fessenden, R.J. and Fessenden, J.S., 1983, Kimia Organik 2nd, Terjemahan Hadyana Pujaatmaka, Jakarta: Penerbit Erlangga
2. Solomon, T.W. Graham & Graig B Fryhle, 2004, Organic Chemistry, Singapore: John Wiley & Sons.
3. Mcmurry, J, Organic Chemistry, 7th edition, Thomson Learning, 2008
4. Morrison, R.T. and Boyd, R.N., 1992, Organic Chemistry, 6th Ed., New Jersey: Prentice Hall International, Inc.
5. Sheitweizer, A. and Heathcoch, C.H., 1976, Introduction to Organic Chemistry, New York: Macmillan Publishing Co. Inc.

78
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)

I. Identitas
Mata Kuliah : Kimia Organik
Semester : Ganjil
Beban Studi : 2 SKS
Pertemuan : Kesebelas
Pokok Bahasan : Mekanisme Reaksi-1
Sub Pokok bahasan : Keelektronegatifan, klasifikasi perekasi, reaksi substitusi, reaksi eliminasi
Standar Kompetensi : Mahasiswa harus mampu menjelaskan keelektronegatifan, klasifikasi pereaksi, mekanisme reaksi substitusi dan
eliminasi.
Kompetensi Dasar : Mahasiswa dapat menjelaskan keelektronegatifan, klasifikasi pereaksi, mekanisme reaksi substitusi dan eliminasi.
Indikator Keberhasilan : Mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan keelektronegatifan, klasifikasi pereaksi, mekanisme reaksi substitusi
dan eliminasi.

79
II. Peta Konsep

Mekanisme Reaksi - 1

Keelektronegatifan Klasifikasi Pereaksi Reaksi Substitusi Reaksi Eliminasi

III. Uraian Materi

Menjelaskan keelektronegatifan, klasifikasi pereaksi, mekanisme reaksi substitusi dan eliminasi.

80
IV. Strategi Pembeajaran Mikro
Learning Revolution
Tahapan Alokasi Jenis Tugas
No Aktivitas Perkuliahan Atribut Sumber
Pembelajaran Metode Media Evaluasi Waktu Soft Skill/ Belajar
Pembelajaran Pembelajaran Belajar
Dosen Mahasiswa T P L TR CR/JR CBR MR RI Prj Karakter
3 4 5 6 7 8 9 2 1 10 11
Pendahuluan
(Kegiatan 15
Awal): Ketertiban, m
1 a. Motivasi e Tertib, Naskah
Slide Power Kedisiplinan
Ceramah Mendengarkan Ceramah disiplin Kontrak
b. Apperseps Point dan n
dan patuh Kuliah
c. Tujuan Kepatuhan i
d. Deskripsi t
e. Relevansi
Penyajian 75
(Kegiatan Inti) : Ketertiban, m
e Tertib, Naskah
a. Uraian Mendengarkan Slide Power Kedisiplinan
2 Ceramah Ceramah disiplin Kontrak
b. Contoh dan melakukan Point dan n
dan patuh Kuliah
Kepatuhan i
c. Latihan
t
Penutup
(Kegiatan 10
Akhr): Ketertiban, m
a. Simpul e Tertib, Naskah
Mendengarkan Slide Power Kedisiplinan
3 Ceramah Ceramah disiplin Kontrak
b. Umpan dan bertanya Point dan n
dan patuh Kuliah
Balik Kepatuhan i
c. Tindak t
Lanjut

81
V. Evaluasi
1. Reaksi antara etanol dengan asam bromida berlangsung sebagai berikut CH3CH2OH + HBr  CH3CH2Br + H2O. Reaksi tersebut termasuk jenis
reaksi:
A. hidrolisis D. dehidrogenasi
B. eliminasi E. substitusi
C. adisi
Jawab: E
2. Parasetamol dapat dibuat dengan cara mereaksikan senyawa p-aminofenol dengan asam asetat anhidrat, sehingga menghasilkan parasetamol
berdasarkan reaksi berikut :

Produksi parasetamol dari p-aminofenol dengan asam asetat anhidrat termasuk reaksi:
A. Adisi D. Kondensasi
B. Substitusi E. Reduksi
C. Oksidasi
Jawab: B
3. Reaksi 2–propanol dengan asam bromida menghasilkan 2–bromopropana merupakan reaksi ... .
A. adisi D. redoks
B. substitusi E. polimerisasi
C. eliminasi
Jawab: B
4. Suatu gugus aromatik direaksikan dengan asetil klorida,pada reaksi berikut;
O O
AlCl3
+ CH3CCl CCH3 + HCl
80o
asetil k lorida
suatu halida asam asetofenon

Reaksi tersebut disebut dengan . . . . .


A. Reaksi Halogenisasi D. Reaksi Subtitusi
B. Reaksi Alkilasi E. Reaksi Nitritasi
C. Reaksi Asilasi
Jawab: C.

82
5. Benzena dapat mengalami reaksi halogenasi, nitrasi, sulfonasi, asilasi dan alkilasi melalui reaksi ..
A. Adisi D. Oksidasi
B. Eliminisai E. Kondensasi
C. Substitusi
Jawab: C
6. Benzena direaksikan dengan asam sulfat pada kondisi tertentu menurut persamaan: C 6H6(aq) + H2SO4(aq) → C6H5SO3H(aq) +H2O(l). Pada reaksi
sulfonasi ini, asam sulfat berperan sebagai . . . .
A. Zat pendehidrasi D. Zat Pengadisi
B. Oksidator E. Zat Pensubstitusi
C. Reduktor
Jawab: E
7. Benzaldehida dioksidasi akan terbentuk senyawa ... .
A. fenol D. toluena
B. asam benzoat E. stirena
C. asam benzena sulfonat
Jawab: B
8. Proses pengolahan margarin dari minyak nabati melalui reaksi... .
A. adisi dengan hidrogen D. esterifikasi dengan gliserol
B. hidrolisis dengan NaOH E. oksidasi dengan oksigen
C. reaksi dengan logam Na
Jawab: A
9. p-dimetilbenzena dioksidasi akan menghasilkan ... .
A. asam benzoat D. asam salisilat
B. fenol E. p-dihidroksibenzena
C. asam tereftalat
Jawab: C
10. Toluena dioksidasi sempurna akan menghasilkan ... .
A. fenol D. asam benzoat
B. anilin E. nitrobenzena
C. benzaldehida
Jawab: D
83
VI. Bahan Ajar dan Media Pembelajaran

Bahan Ajar: : Handout


Media Pembelajaran : Multimedia

Tata Kelola Perkuliahan;


I. Kondisi Perkuliahan:
a. Karakterisitik Mahasiswa : Memiliki motivasi membangun diri kedisiplinan dan kejujuran
b. Setting Kelas : Perkuliahan dilakukan di ruang kelas yang telah ditetapkan oleh Institut Kesehatan Helvetia, di kelas
tersebut disampaikan kontrak perkuliahan serta bahan berupa soft skill bahan ajar
II. Metode
1. Ceramah : Tatap Muka
Tatap muka diterapkan untuk menyampaikan materi secara menyeluruh serta mengenai aktivitas perkuliahan dan pelaksanaan tugas -tugas.
2. Belajar Terstruktur dan mandiri
Belajar mandiri dilaksanakan dengan mengikuti alur belajar mahasiswa, termasuk pelaksanaan selu ruh tugas dan ujian. Mahasiswa wajib
mengikuti perkuliahan tatap muka. Mengerjakan tugas-tugas baik kelompok maupun individual. Setiap penyajian tugas kelompok diharuskan
setiap anggota tim harus hadir.
3. Belajar Kolaboratif
Kerjasama mahasiswa dibina melalui kegiatan belajar kelompok kecil untuk mengerjakan topik/tugas tertentu yang menuntut kerjasama yang
baik antar mahasiswa. Tanggung jawab terletak pada seluruh anggota kelompok. Konsep belajar kolaboratif diterapkan agar setia p mahasiswa
dapat menyumbangkan konsep pemikirannya terhadap kemajuan kelompok dan individu anggotanya. Melalui model belajar kolaborasi ini
diharapkan kesulitan belajar dapat diatasi dengan bantuan teman sejawat. Lebih lanjut model pembelajaran ini diperkirakan aka n
menumbuhkan kemampuan dalam bekerja dengan tim, seperti kemampuan meminpin, berkomunikasi, menghargai pendapat orang lain,
menjungjung tinggi ettika bergaul dan lain sebagainya.
III. Perangkat Pembelajaran
1. Media Persentase (Power Point)
2. Laptop
3. LCD Proyektor
84
IV. Sumber Bacaan Perkuliahan :
1. Fessenden, R.J. and Fessenden, J.S., 1983, Kimia Organik 2nd, Terjemahan Hadyana Pujaatmaka, Jakarta: Penerbit Erlangga
2. Solomon, T.W. Graham & Graig B Fryhle, 2004, Organic Chemistry, Singapore: John Wiley & Sons.
3. Mcmurry, J, Organic Chemistry, 7th edition, Thomson Learning, 2008
4. Morrison, R.T. and Boyd, R.N., 1992, Organic Chemistry, 6th Ed., New Jersey: Prentice Hall International, Inc.
5. Sheitweizer, A. and Heathcoch, C.H., 1976, Introduction to Organic Chemistry, New York: Macmillan Publishing Co. Inc.

85
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)

VII. Identitas
Mata Kuliah : Kimia Organik
Semester : Ganjil
Beban Studi : 2 SKS
Pertemuan : Kedua belas
Pokok Bahasan : Mekanisme Reaksi-2
Sub Pokok bahasan : Reaksi adisi, reaksi oksidasi, reaksi reduski dan reaksi kondensasi.
Standar Kompetensi : Mahasiswa harus mampu menjelasakan dan membedakan mekanisme reaksi reduksi, oksidasi dan kondensasi
Kompetensi Dasar : Mahasiswa dapat menjelaskan menjelaskan dan membedakan mekanisme adisi, reaksi reduksi, oksidasi dan kondensasi. .
Indikator Keberhasilan : Mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan dan membedakan mekanisme adisi, reaksi reduksi, oksidasi dan kondensasi.

86
VII. Peta Konsep

Mekanisme Reaksi - 2

Adisi Reduksi Oksidasi Kondensasi

VIII. Uraian Materi

Menjelaskan dan membedakan mekanisme adisi, reaksi reduksi, oksidasi dan kondensasi

87
IX. Strategi Pembeajaran Mikro
Learning Revolution
Tahapan Alokasi Jenis Tugas
No Aktivitas Perkuliahan Atribut Sumber
Pembelajaran Metode Media Evaluasi Waktu Soft Skill/ Belajar
Pembelajaran Pembelajaran Belajar
Dosen Mahasiswa T P L TR CR/JR CBR MR RI Prj Karakter
3 4 5 6 7 8 9 2 1 10 11
Pendahuluan
(Kegiatan 15
Awal): Ketertiban, m
1 a. Motivasi e Tertib, Naskah
Slide Power Kedisiplinan
Ceramah Mendengarkan Ceramah disiplin Kontrak
b. Apperseps Point dan n
dan patuh Kuliah
c. Tujuan Kepatuhan i
d. Deskripsi t
e. Relevansi
Penyajian 75
(Kegiatan Inti) : Ketertiban, m
e Tertib, Naskah
a. Uraian Mendengarkan Slide Power Kedisiplinan
2 Ceramah Ceramah disiplin Kontrak
b. Contoh dan melakukan Point dan n
dan patuh Kuliah
Kepatuhan i
c. Latihan
t
Penutup
(Kegiatan 10
Akhr): Ketertiban, m
a. Simpul e Tertib, Naskah
Mendengarkan Slide Power Kedisiplinan
3 Ceramah Ceramah disiplin Kontrak
b. Umpan dan bertanya Point dan n
dan patuh Kuliah
Balik Kepatuhan i
c. Tindak t
Lanjut

88
X. Evaluasi
1. Reaksi yang menyebabkan penjenuhan pada ikatan rangkap disebut…
A. Reaksi adisi D. Reaksi oksidasi
B. Reaksi subtitusi E. Reaksi polimerisasi
C. Reaksi eliminasi
Jawab: A
2. Hidrogenasi benzena menghasilkan senyawa ... .
A. siklobutana D. sikloheptana
B. siklopentana E. sikloheksatriena
C. sikloheksana
Jawab: C
3. Hasil akhir dari reaksi adisi 2-pentena oleh Cl2 adalah:
A. 3-kloropentana D. 2,3-dikloropentana
B. 1,2-dikloropentana E. 2-kloropentana
C. 1,3-dikloropentana
Jawab: D
4. Hasil reaksi etuna dengan Br2 akan menghasilkan senyawa….
A. 1,1,2,2-tetrabromoetena D. 1,2,3-tribromoetena
B. 1,2,3-tribromoetana E. 1,2-dibromoetana
C. 1,1,2,2-tetrabromoetana
Jawab: C
5. Reaksi pembentukan CH3CHO dari C2H5OH tergolong rekasi :
A. Oksidasi D. Kondensasi
B. Substitusi E. Reduksi
C. Adisi
Jawab: A

89
6. Senyawa alkohol di bawah ini yang tidak dapat dioksidasi adalah … .
A. etanol D. 3–metil–2–butanol
B. 2–propanol E. 3–metil–1–butanol
C. 2–metil–2–propanol
Jawab: C
7. Senyawa alkohol yang jika dioksidasi menghasilkan alkanon adalah … .
A. 2–metil–1–butanol D. 2,3–dimetil–2–butanol
B. 3–metil–2–butanol E. 2,3,3–trimetil–1–butanol
C. 2–metil–2–butanol
Jawab: B
8. Oksidasi 2–propanol akan menghasilkan … .
A. CH3–CH2–COOH D. CH3COOH
B. CH3–O–CH3 E. CH3–CHO
C. CH3–CO–CH3
Jawab: C
9. Aldehid dibuat secara laboratorium dengan mengoksidasi alkohol primer, oksidator yang digunakan adalah...
A. C2Cr2O7 C. K2Cr2O7
B. KOH E. K2Cr2O4
C. Ca(OH)2
Jawab: C
10. Alkohol dengan rumus molekul C 4H8O dioksidasi dengan kalium dikromat dalam asam menghasilkan butanon, alkohol tersebut adalah ... .
A. n–butanol D. 2–metil–1–propanol
B. 2–butanol E. 2–metil–2–propanol
C. t–butil alkohol
Jawab: B

90
XI. Bahan Ajar dan Media Pembelajaran

Bahan Ajar: : Handout


Media Pembelajaran : Multimedia

Tata Kelola Perkuliahan;


I. Kondisi Perkuliahan:
a. Karakterisitik Mahasiswa : Memiliki motivasi membangun diri kedisiplinan dan kejujuran
b. Setting Kelas : Perkuliahan dilakukan di ruang kelas yang telah ditetapkan oleh Institut Kesehatan Helvetia, di kelas
tersebut disampaikan kontrak perkuliahan serta bahan berupa soft skill bahan ajar
II. Metode
1. Ceramah : Tatap Muka
Tatap muka diterapkan untuk menyampaikan materi secara menyeluruh serta mengenai aktivitas perkuliahan dan pelaksanaan tugas-tugas.
2. Belajar Terstruktur dan mandiri
Belajar mandiri dilaksanakan dengan mengikuti alur belajar mahasiswa, termasuk pelaksanaan seluruh tugas dan ujian. Mahasiswa wajib
mengikuti perkuliahan tatap muka. Mengerjakan tugas-tugas baik kelompok maupun individual. Setiap penyajian tugas kelompok diharuskan
setiap anggota tim harus hadir.
3. Belajar Kolaboratif
Kerjasama mahasiswa dibina melalui kegiatan belajar kelompok kecil untuk mengerjakan topik/tuga s tertentu yang menuntut kerjasama yang
baik antar mahasiswa. Tanggung jawab terletak pada seluruh anggota kelompok. Konsep belajar kolaboratif diterapkan agar setia p mahasiswa
dapat menyumbangkan konsep pemikirannya terhadap kemajuan kelompok dan individu anggotanya. Melalui model belajar kolaborasi ini
diharapkan kesulitan belajar dapat diatasi dengan bantuan teman sejawat. Lebih lanjut model pembelajaran ini diperkirakan aka n
menumbuhkan kemampuan dalam bekerja dengan tim, seperti kemampuan meminpin, be rkomunikasi, menghargai pendapat orang lain,
menjungjung tinggi ettika bergaul dan lain sebagainya.
III. Perangkat Pembelajaran
1. Media Persentase (Power Point)
2. Laptop
3. LCD Proyektor

91
IV. Sumber Bacaan Perkuliahan :
1. Fessenden, R.J. and Fessenden, J.S., 1983, Kimia Organik 2nd, Terjemahan Hadyana Pujaatmaka, Jakarta: Penerbit Erlangga
2. Solomon, T.W. Graham & Graig B Fryhle, 2004, Organic Chemistry, Singapore: John Wiley & Sons.
3. Mcmurry, J, Organic Chemistry, 7th edition, Thomson Learning, 2008
4. Morrison, R.T. and Boyd, R.N., 1992, Organic Chemistry, 6th Ed., New Jersey: Prentice Hall International, Inc.
5. Sheitweizer, A. and Heathcoch, C.H., 1976, Introduction to Organic Chemistry, New York: Macmillan Publishing Co. Inc.

92
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)

I. Identitas
Mata Kuliah : Kimia Organik
Semester : Ganjil
Beban Studi : 2 SKS
Pertemuan : Ketiga belas
Pokok Bahasan : Karbohidrat
Sub Pokok bahasan : Definisi, struktur, klasifikasi dan reaksi identifikasi karbohidrat
Standar Kompetensi : Mahasiswa harus mampu menjelasakan definisi, struktur, klasifikasi dan reaksi identifikasi karbohidrat.
Kompetensi Dasar : Mahasiswa dapat menjelaskan menjelaskan definisi,struktur, klasifikasi dan reaksi identifikasi karbohidrat.
Indikator Keberhasilan : Mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan definisi, struktur, klasifikasi dan reaksi identifikasi karbohidrat.

93
II. Peta Konsep

Karbohidrat

Definisi Struktur Klasifikasi Reaksi Identifikasi

III. Uraian Materi

Menjelaskan definisi, struktur, klasifikasi dan reaksi identifikasi karbohidrat.

94
IV. Strategi Pembeajaran Mikro
Learning Revolution
Tahapan Alokasi Jenis Tugas
No Aktivitas Perkuliahan Atribut Sumber
Pembelajaran Metode Media Evaluasi Waktu Soft Skill/ Belajar
Pembelajaran Pembelajaran Belajar
Dosen Mahasiswa T P L TR CR/JR CBR MR RI Prj Karakter
3 4 5 6 7 8 9 2 1 10 11
Pendahuluan
(Kegiatan 15
Awal): Ketertiban, m
1 a. Motivasi e Tertib, Naskah
Slide Power Kedisiplinan
Ceramah Mendengarkan Ceramah disiplin Kontrak
b. Apperseps Point dan n
dan patuh Kuliah
c. Tujuan Kepatuhan i
d. Deskripsi t
e. Relevansi
Penyajian 75
(Kegiatan Inti) : Ketertiban, m
e Tertib, Naskah
a. Uraian Mendengarkan Slide Power Kedisiplinan
2 Ceramah Ceramah disiplin Kontrak
b. Contoh dan melakukan Point dan n
dan patuh Kuliah
Kepatuhan i
c. Latihan
t
Penutup
(Kegiatan 10
Akhr): Ketertiban, m
a. Simpul e Tertib, Naskah
Mendengarkan Slide Power Kedisiplinan
3 Ceramah Ceramah disiplin Kontrak
b. Umpan dan bertanya Point dan n
dan patuh Kuliah
Balik Kepatuhan i
c. Tindak t
Lanjut

95
V. Evaluasi

1. Karbohidrat dalam lambung manusia akan terhidrolisis. Hasil hidrolisis oleh insulin tersimpan sebagai cadangan makanan yang digunakan untuk
menghasilkan tenaga. Zat cadangan itu adalah :
A. maltosa D. fruktosa
B. sukrosa E. glikogen
C. glukosa
Jawab: E
2. Penderita penyakit diabetes dapat diidentifikasi dengan menggunakan pereaksi fehling melalui urinnya, karena dalam urin tersebut terdapat
senyawa :
A. sukrosa D. glukosa
B. fruktosa E. maltosa
C. galaktosa
Jawab: D
3. Senyawa di bawah ini yang merupakan kelompok disakarida adalah….
A. Sukrosa, laktosa, dan manosa D. Sukrosa, laktosa, dan gala ktosa
B. Sukrosa, galaktosa, dan manosa C. Sukrosa, fruktosa, dan maltosa
C. Sukrosa, laktosa, dan maltosa
Jawab: C
4. Pernyataan berikut yang bukan merupakan sifat fruktosa adalah:
A. suatu monosakarida D. mereduksi fehling
B. suatu polihidroksi aldehida E. bukan polihidroksi keton
C. suatu heksaketosa
Jawab: D
5. Manusia beraktivitas memerlukani, sumber energi utama dalam tubuh manusia adalah
A.karbohidrat D.asam nukleat
B.protein E.ATP
C.lemak
Jawab: A

96
6. Manakah satu di antara karbohidrat berikut yang tidak mereduksi pereaksi Fehling atau pereaksi Benedict ?
A. glukosa D. sukrosa
B. fruktosa E . laktosa
C. maltosa
Jawab: B
7. Senyawa karbohidrat yang terdapat dalam susu ….
A. glukosa D. sukrosa
B. fruktosa E. laktosa
C. maltosa
Jawab:E
8. Sukrosa dihidrolisis akan menghasilkan senyawa ….
A. glukosa + glukosa D. fruktosa + galaktosa
B. glukosa dan fruktosa E. ribosa + fruktosa
C. glukosa + galaktosa
Jawab: B
9. Kelompok senyawa berikut yang terdiri atas monosakarida, disakarida dan polisakarida secara berurutan adalah ….
A. laktosa – fruktosa – selulosa D. amilum – selulosa – glikogen
B. galaktosa – maltosa – glikogen E. galaktosa – maltosa – glikogen
C. glikogen – maltosa – selulosa
Jawab: B
10. Jumlah isomer optis senyawa glukosa sebanyak ….
A. 2 D. 12
B. 4 E. 16
C. 8
Jawab: E

97
VI. Bahan Ajar dan Media Pembelajaran

Bahan Ajar: : Handout


Media Pembelajaran : Multimedia

Tata Kelola Perkuliahan;


I. Kondisi Perkuliahan:
a. Karakterisitik Mahasiswa : Memiliki motivasi membangun diri kedisiplinan dan kejujuran
b. Setting Kelas : Perkuliahan dilakukan di ruang kelas yang telah ditetapkan oleh Institut Kesehatan Helveti a, di kelas
tersebut disampaikan kontrak perkuliahan serta bahan berupa soft skill bahan ajar
II. Metode
1. Ceramah : Tatap Muka
Tatap muka diterapkan untuk menyampaikan materi secara menyeluruh serta mengenai aktivitas perkuliahan dan pelaksanaan tugas -tugas.
2. Belajar Terstruktur dan mandiri
Belajar mandiri dilaksanakan dengan mengikuti alur belajar mahasiswa, termasuk pelaksanaan seluruh tugas dan ujian. Mahasiswa wajib
mengikuti perkuliahan tatap muka. Mengerjakan tugas-tugas baik kelompok maupun individual. Setiap penyajian tugas kelompok diharuskan
setiap anggota tim harus hadir.
3. Belajar Kolaboratif
Kerjasama mahasiswa dibina melalui kegiatan belajar kelompok kecil untuk mengerjakan topik/tugas tertentu yang menuntut kerja sama yang
baik antar mahasiswa. Tanggung jawab terletak pada seluruh anggota kelompok. Konsep belajar kolaboratif diterapkan agar setiap mahasiswa
dapat menyumbangkan konsep pemikirannya terhadap kemajuan kelompok dan individu anggotanya. Melalui model belajar kolaborasi ini
diharapkan kesulitan belajar dapat diatasi dengan bantuan teman sejawat. Lebih lanjut model pembelajaran ini diperkirakan akan
menumbuhkan kemampuan dalam bekerja dengan tim, seperti kemampuan meminpin, berkomunikasi, menghargai pendapat orang lain,
menjungjung tinggi ettika bergaul dan lain sebagainya.
III. Perangkat Pembelajaran
1. Media Persentase (Power Point)
2. Laptop
3. LCD Proyektor

98
IV. Sumber Bacaan Perkuliahan :
1. Fessenden, R.J. and Fessenden, J.S., 1983, Kimia Organik 2nd, Terjemahan Hadyana Pujaatmaka, Jakarta: Penerbit Erlangga
2. Solomon, T.W. Graham & Graig B Fryhle, 2004, Organic Chemistry, Singapore: John Wiley & Sons.
3. Mcmurry, J, Organic Chemistry, 7th edition, Thomson Learning, 2008
4. Morrison, R.T. and Boyd, R.N., 1992, Organic Chemistry, 6th Ed., New Jersey: Prentice Hall International, Inc.
5. Sheitweizer, A. and Heathcoch, C.H., 1976, Introduction to Organic Chemistry, New York: Macmillan Publishing Co. Inc.

99
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)

I. Identitas
Mata Kuliah : Kimia Organik
Semester : Ganjil
Beban Studi : 2 SKS
Pertemuan : Keempat belas
Pokok Bahasan : Protein
Sub Pokok bahasan : Definisi, struktur, klasifikasi dan reaksi identifikasi protein.
Standar Kompetensi : Mahasiswa harus mampu menjelasakan definisi, struktur, klasifikasi dan reaksi identifikasi protein.
Kompetensi Dasar : Mahasiswa dapat menjelaskan menjelaskan definisi,struktur, klasifikasi dan reaksi identifikasi protein.
Indikator Keberhasilan : Mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan definisi, struktur, klasifikasi dan reaksi identifikasi protein.

100
II. Peta Konsep

Protein

Definisi Struktur Klasifikasi Reaksi Identifikasi

III.Uraian Materi

Menjelaskan definisi, struktur, klasifikasi dan reaksi identifikasi protein

101
IV. Strategi Pembeajaran Mikro
Learning Revolution
Tahapan Alokasi Jenis Tugas
No Aktivitas Perkuliahan Atribut Sumber
Pembelajaran Metode Media Evaluasi Waktu Soft Skill/ Belajar
Pembelajaran Pembelajaran Belajar
Dosen Mahasiswa T P L TR CR/JR CBR MR RI Prj Karakter
3 4 5 6 7 8 9 2 1 10 11
Pendahuluan
(Kegiatan 15
Awal): Ketertiban, m
1 a. Motivasi e Tertib, Naskah
Slide Power Kedisiplinan
Ceramah Mendengarkan Ceramah disiplin Kontrak
b. Apperseps Point dan n
dan patuh Kuliah
c. Tujuan Kepatuhan i
d. Deskripsi t
e. Relevansi
Penyajian 75
(Kegiatan Inti) : Ketertiban, m
e Tertib, Naskah
a. Uraian Mendengarkan Slide Power Kedisiplinan
2 Ceramah Ceramah disiplin Kontrak
b. Contoh dan melakukan Point dan n
dan patuh Kuliah
Kepatuhan i
c. Latihan
t
Penutup
(Kegiatan 10
Akhr): Ketertiban, m
a. Simpul e Tertib, Naskah
Mendengarkan Slide Power Kedisiplinan
3 Ceramah Ceramah disiplin Kontrak
b. Umpan dan bertanya Point dan n
dan patuh Kuliah
Balik Kepatuhan i
c. Tindak t
Lanjut

102
V. Evaluasi
1. Yang dimaksud dengan protein adalah senyawa…
A. Polimer biologi yang tersusun dari molekul – molekul kecil yang dinamakan glukosamine
B. Polimer yang tersusun dari molekul- molekul kecil gliserol dan asam lemak yang membentuk ester
C. Polimer yang tersusun dari molekul – molekul kecil asam amino diikat bersama melalui ikatan peptida
D. Makromolekul yang mempunyai ikatan dengan tiga asam stearat
E. Makromolekul yang tersusun dari molekul – molekul tristearin
Jawab: C
2. Sifat asam amino dipengaruhi oleh gugus ….
A. Amino dan karbonil D. Amino dan hidroksil
B. Amino dan karboksil E. Alkil dan hidroksil
C. Amino dan alkil
Jawab: B
3. Ikatan peptida terbentuk antara dua asam amino melalui ikatan antara gugus….
A. Karboksil dengan amino D. Amino dan hidroksil
B. Alkil dengan amino E. Amino dengan karbonil
C. Alkil dengan karboksil
Jawab: A
4. Jumlah ikatan peptida dari senyawa polipeptida berikut sebanyak.....

A. 1 D. 4
B. 2 E. 5
C. 3
Jawab: C
5. Jika ke dalam larutan zat X ditambahkan CuSO 4 1 % dan NaOH 0,1 M akan terbentuk warna ungu, maka zat X mengandung ….
A. ikatan peptida D. ikatan S – S
B. asam amino E. glukosa
C. inti benzena
Jawab: A

103
6. Pernyataan yang benar untuk protein adalah ....
A. polimer dari asam-asam amino D. berfungsi sebagai pembangun sel tubuh
B. terbentuk melalui ikatan peptida E. semua benar
C. terdiri dari unsur-unsur C, H, O dan N
Jawab: E
7. Protein adalah polimer dari asam alfa amino. Gugus fungsi yang terdapat dalam molekul asam alfa amino adalah ….
A. – OH dan –NH2 D. NH3 dan –COOH
B. –CO– dan – NH2 E. –OH dan –COOH
C. –COOH dan –NH2
Jawab: C
8. Ikatan peptida antara asam-asam amino yang terdapat dalam protein terbentuk malalui ….
A. gugus alkohol dan gugus metil D. gugus karboksilat dan gugus metil
B. gugus metil dan gugus asam amino E. gugus amino dan gugus alkohol
C. gugus amino dan gugus karboksilat
Jawab: C
9. Molekul yang mengandung gugus amino terprotonasi (NH 3+) dan gugus karboksil terionisasi (COO-) adalah pengertian dari….
A. Lipid D. Glukosa
B. Karbohidrat E. Asam Amino
C. Protein
Jawab: E
10. Berikut ini adalah nama beberapa asam amino:
1. Asparagin 2. Metionin 3. Glutamin
4. Serin 5. Leusin 6. Prolin
Yang merupakan nama asam amino non polar adalah…..
A. 1, 2 dan 3 D. 2, 5 dan 6
B. 1, 3 dqn 5 E. 2, 4 dan 5
C. 1, 4 dan 6
Jawab: D

104
VI. Bahan Ajar dan Media Pembelajaran

Bahan Ajar: : Handout


Media Pembelajaran : Multimedia

Tata Kelola Perkuliahan;


I. Kondisi Perkuliahan:
a. Karakterisitik Mahasiswa : Memiliki motivasi membangun diri kedisiplinan dan kejujuran
b. Setting Kelas : Perkuliahan dilakukan di ruang kelas yang telah ditetapkan oleh Institut Kesehatan Helvetia, di kelas
tersebut disampaikan kontrak perkuliahan serta bahan berupa soft skill bahan ajar
II. Metode
1. Ceramah : Tatap Muka
Tatap muka diterapkan untuk menyampaikan materi secara menyeluruh serta mengenai aktivitas perkuliahan dan pelaksanaan tugas-tugas.
2. Belajar Terstruktur dan mandiri
Belajar mandiri dilaksanakan dengan mengikuti alur belajar mahasiswa, termasuk pelaksanaan seluruh tugas dan ujian. Mahasiswa wajib
mengikuti perkuliahan tatap muka. Mengerjakan tugas-tugas baik kelompok maupun individual. Setiap penyajian tugas kelompok diharuskan
setiap anggota tim harus hadir.
3. Belajar Kolaboratif
Kerjasama mahasiswa dibina melalui kegiatan belajar kelompok kecil untuk mengerjaka n topik/tugas tertentu yang menuntut kerjasama yang
baik antar mahasiswa. Tanggung jawab terletak pada seluruh anggota kelompok. Konsep belajar kolaboratif diterapkan agar setia p mahasiswa
dapat menyumbangkan konsep pemikirannya terhadap kemajuan kelompok dan individu anggotanya. Melalui model belajar kolaborasi ini
diharapkan kesulitan belajar dapat diatasi dengan bantuan teman sejawat. Lebih lanjut model pembelajaran ini diperkirakan aka n
menumbuhkan kemampuan dalam bekerja dengan tim, seperti kemampuan meminpin, berkomunikasi, menghargai pendapat orang lain,
menjungjung tinggi ettika bergaul dan lain sebagainya.
III. Perangkat Pembelajaran
1. Media Persentase (Power Point)
2. Laptop
3. LCD Proyektor

105
IV. Sumber Bacaan Perkuliahan :
1. Fessenden, R.J. and Fessenden, J.S., 1983, Kimia Organik 2nd, Terjemahan Hadyana Pujaatmaka, Jakarta: Penerbit Erlangga
2. Solomon, T.W. Graham & Graig B Fryhle, 2004, Organic Chemistry, Singapore: John Wiley & Sons.
3. Mcmurry, J, Organic Chemistry, 7th edition, Thomson Learning, 2008
4. Morrison, R.T. and Boyd, R.N., 1992, Organic Chemistry, 6th Ed., New Jersey: Prentice Hall International, Inc.
5. Sheitweizer, A. and Heathcoch, C.H., 1976, Introduction to Organic Chemistry, New York: Macmillan Publishing Co. Inc.

106
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)
VII. Identitas
Mata Kuliah : Kimia Organik
Semester : Ganjil
Beban Studi : 2 SKS
Pertemuan : Kelima belas
Pokok Bahasan : Lipid
Sub Pokok bahasan : Definisi, struktur, klasifikasi dan reaksi identifikasi lipid.
Standar Kompetensi : Mahasiswa harus mampu menjelasakan definisi, struktur, klasifikasi dan reaksi identifikasi lipid.
Kompetensi Dasar : Mahasiswa dapat menjelaskan menjelaskan definisi,struktur, klasifikasi dan reaksi identifikasi lipid.
Indikator Keberhasilan : Mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan definisi, struktur, klasifikasi dan reaksi identifikasi lipid.

107
II. Peta Konsep

Lipid

Definisi Struktur Klasifikasi Reaksi Identifikasi

III.Uraian Materi

Menjelaskan definisi, struktur, klasifikasi dan reaksi identifikasi lipid.

108
IV. Strategi Pembeajaran Mikro
Learning Revolution
Tahapan Alokasi Jenis Tugas
No Aktivitas Perkuliahan Atribut Sumber
Pembelajaran Metode Media Evaluasi Waktu Soft Skill/ Belajar
Pembelajaran Pembelajaran Belajar
Dosen Mahasiswa T P L TR CR/JR CBR MR RI Prj Karakter
3 4 5 6 7 8 9 2 1 10 11
Pendahuluan
(Kegiatan 15
Awal): Ketertiban, m
1 a. Motivasi e Tertib, Naskah
Slide Power Kedisiplinan
Ceramah Mendengarkan Ceramah disiplin Kontrak
b. Apperseps Point dan n
dan patuh Kuliah
c. Tujuan Kepatuhan i
d. Deskripsi t
e. Relevansi
Penyajian 75
(Kegiatan Inti) : Ketertiban, m
e Tertib, Naskah
a. Uraian Mendengarkan Slide Power Kedisiplinan
2 Ceramah Ceramah disiplin Kontrak
b. Contoh dan melakukan Point dan n
dan patuh Kuliah
Kepatuhan i
c. Latihan
t
Penutup
(Kegiatan 10
Akhr): Ketertiban, m
a. Simpul e Tertib, Naskah
Mendengarkan Slide Power Kedisiplinan
3 Ceramah Ceramah disiplin Kontrak
b. Umpan dan bertanya Point dan n
dan patuh Kuliah
Balik Kepatuhan i
c. Tindak t
Lanjut

109
V. Evaluasi

1. Bahan baku untuk pembuatan margarin adalah minyak. Proses kimia yang dilakukan dalam pengolahan merupakan reaksi …
A. adisi dengan hidrogen D. pengesteran dengan gliserol
B. hidrolisis E. oksidasi dengan H2SO4
C. reduksi dengan logam NaOH
Jawab: A
2. Pada proses pembuatan margarin, minyak dipadatkan menjadi lemak dengan cara:
A. pemanasan D. oksidasi
B. pendinginan E. hidrogenasi
C. netralisasi
Jawab: E
3. Hasil sampingan yang diperoleh dalam industri sabun adalah ... .
A. alkohol D. gliserol
B. ester E. Asam karbon tinggi
C. glikol
Jawab: D
4. Berikut ini yang termasuk dalam asam lemak tidak jenuh adalah….
A. asam sterat, asam oleat, asam linolenat D. asam palmitat, asam palmitoleat, asam linolenat
B. asam oleat, asam linoleat, asam palmitat E. asam palmitat, asam palmitoleat, asam stearat
C. asam oleat, asam linoleat, asam palmitoleat
Jawab: C
5. Lemak adalah campuran ester-ester gliserol dengan asam-asam lemak. Proses yang dapat digunakan untuk memperoleh gliserol dari lemak
adalah…
A. oksidasi lemak D. pirolisa lemak
B. penyabunan lemak E. distilasi lemak
C. esterifikasi lemak
Jawab: B

110
6. Untuk mengetahui banyaknya ikatan rangkap yang terdapat dalam minyak, dilakukan pengukuran ... .
A. bilangan asam D. bilangan ester
B. bilangan penyabunan E. bilangan oksidasi
C. bilangan iodin
Jawab: C
7. Bilangan yang menyatakan miligram kalium hidroksida yang dibutuhkan untuk menyabunkan 1 gram lemak adalah ….
A. lemak total D. bilangan asam
B. bilangan penyabunan E. bilangan Reichert-Meisel
C. bilangan iodium
Jawab: C
8. Minyak dapat dibedakan dari lemak karena ….
A. daya panasnya D. jenis atom penyusun monomernya
B. daya emulsinya E. jenis ikatannya
C. daya oksidasinya
Jawab: E
9. Salah satu manfaat fosfolipida adalah ….
A. sebagai stabilisator D. sebagai katalisator
B. sebagai buffer E. sebagai subtituen yang reaktif
C. sebagai pengemulsi
Jawab: B
10. Sifat molekul fosfolipida adalah amfoter, artinya dalam 1 molekul terdapat ….
A. Satu bagian bersifat asam dan bagian lain bersifat basa
B. Satu bagian bersifat polar dan bagian lain bersifat nonpolar
C. Satu bagian bersifat logam dan bagian lain bersifat nonlogam
D. Satu bagian bersifat optis aktif dan bagian lain bersifat nonoptis aktif
E. Satu bagian bersifat ion dan bagian lain bersifat kovalen.
Jawab: A

111
VI. Bahan Ajar dan Media Pembelajaran

Bahan Ajar: : Handout


Media Pembelajaran : Multimedia

Tata Kelola Perkuliahan;


I. Kondisi Perkuliahan:
a. Karakterisitik Mahasiswa : Memiliki motivasi membangun diri kedisiplinan dan kejujuran
b. Setting Kelas : Perkuliahan dilakukan di ruang kelas yang telah ditetapkan oleh Institut Kesehatan Helv etia, di kelas
tersebut disampaikan kontrak perkuliahan serta bahan berupa soft skill bahan ajar
II. Metode
1. Ceramah : Tatap Muka
Tatap muka diterapkan untuk menyampaikan materi secara menyeluruh serta mengenai aktivitas perkuliahan dan pelaksanaan tugas -tugas.
2. Belajar Terstruktur dan mandiri
Belajar mandiri dilaksanakan dengan mengikuti alur belajar mahasiswa, termasuk pelaksanaan seluruh tugas dan ujian. Mahasiswa wajib
mengikuti perkuliahan tatap muka. Mengerjakan tugas-tugas baik kelompok maupun individual. Setiap penyajian tugas kelompok diharuskan
setiap anggota tim harus hadir.
3. Belajar Kolaboratif
Kerjasama mahasiswa dibina melalui kegiatan belajar kelompok kecil untuk mengerjakan topik/tugas tertentu yang menuntut kerja sama yang
baik antar mahasiswa. Tanggung jawab terletak pada seluruh anggota kelompok. Konsep belajar kolaboratif diterapkan agar setiap mahasiswa
dapat menyumbangkan konsep pemikirannya terhadap kemajuan kelompok dan individu anggotanya. Melalui model belajar kolaborasi ini
diharapkan kesulitan belajar dapat diatasi dengan bantuan teman sejawat. Lebih lanjut model pembelajaran ini diperkirakan akan
menumbuhkan kemampuan dalam bekerja dengan tim, seperti kemampuan meminpin, berkomunikasi, menghargai pendapat orang lain,
menjungjung tinggi ettika bergaul dan lain sebagainya.

III. Perangkat Pembelajaran


1. Media Persentase (Power Point)
2. Laptop
3. LCD Proyektor
112
IV. Sumber Bacaan Perkuliahan :
1. Fessenden, R.J. and Fessenden, J.S., 1983, Kimia Organik 2nd, Terjemahan Hadyana Pujaatmaka, Jakarta: Penerbit Erlangga
2. Solomon, T.W. Graham & Graig B Fryhle, 2004, Organic Chemistry, Singapore: John Wiley & Sons.
3. Mcmurry, J, Organic Chemistry, 7th edition, Thomson Learning, 2008
4. Morrison, R.T. and Boyd, R.N., 1992, Organic Chemistry, 6th Ed., New Jersey: Prentice Hall International, Inc.
5. Sheitweizer, A. and Heathcoch, C.H., 1976, Introduction to Organic Chemistry, New York: Macmillan Publishing Co. Inc.

113
BAHAN AJAR

PERTEMUAN I

KONTRAK PERKULIAHAN

1. Penjelasan Matakuliah

Topik Bahasan
Kontrak Perkuliahan
Senyawa Karbon
Gugus Fungsi dan Tatanama
Senyawa Alifatis
Senyawa Siklis
Derivat Hidrokarbon-1
Derivat Hidrokarbon-2
UTS
Teori Asam Basa
Stereokimia
Mekanisme Reaksi-1
Mekanisme Reaksi-2
Karbohidrat
Protein
Lipid
UAS

2. Peraturan dan Tata Tertib Perkuliahan


Aturan Untuk Dosen.
1. Dosen wajib melaksanakan kegiatan perkuliahan sebanyak 16 kali selama satu
semester.
2. Dosen wajib memantau dan mengarahkan kegiatan kerja kelompok
mahasiswa.
3. Dosen wajib memeriksa dan memberi masukan pada hasil kerja mahasiswa
baik kelompok maupun individu (mandiri).
4. Dosen wajib memfasilitasi dan mengarahkan kegiatan baik kegiatan individu
maupun kelompok.

114
5. Dosen wajib memeriksa dan menilai hasil kerja (tugas) mahasiswa baik
individu maupun kelompok.
6. Dosen wajib melaksanakan tes (penilaian) untuk menilai kompetensi
mahasiswa.

Aturan Untuk Mahasiswa.


1. Setiap mahasiswa wajib mengikuti minimal 75 % kegiatan perkuliahan
terjadwal. Bagi yang tidak memenuhi minimal 75% kegiatan terjadawal tidak
berhak mendapatkan nilai akhir (nilai mata kuliah).
2. Setiap mahasiswa wajib berpartisipasi dalam kegiatan kerja kelompok, sesuai
kelompok yang ditetapkan.
3. Setiap kelompok mahasiswa harus menyerahkan hasil kerja kelompok kepada
dosen yang disertai dengan berita acara dan daftar hadir dalam kegiatan kerja
kelompok.
4. Setiap kelompok mahasiswa yang ditunjuk wajib mempresentasikan hasil
kerja kelompok di dalam kelas.
5. Setiap mahasiswa wajib mengerjakan soal-soal pada setiap akhir Bab bahan
kuliah sebagai tugas rutin. .
6. Setiap mahasiswa wajib mengerjakan soal di depan kelas, apabila
ditunjuk/disuruh oleh dosen.
7. Setiap mahasiswa wajib mengikuti Ujian (tes) pada tengah semester dan akhir
semester.
8. Setiap mahasiswa wajib menyerahkan sebagai barang bukti hasil pelaksanaan
tugas-tugas perkuliahan yang telah ditetapkan dalam SAP.
9. Setiap mahasiswa wajib mengikuti dua kali tes yang ditetapkan untuk satu
semester yaitu Ujian tengah Semester (UTS) dan Ujian Akhir Semester
(UAS).

115
3. Penandatanganan Kontrak Perkuliahan

KONTRAK PERKULIAHAN

A. Identitas Mata Kuliah


1. Nama Mata Kuliah : Kimia Organik
2. Kode Mata Kuliah : SF212
3. SKS : 2 (dua)
4. Semester / T. A : II (genap) / 2017-2018
5. Dosen Pengampu : Suprianto, S.Si., M.Si., Apt
Alamat : Jl. Genteng Ujung No. 05 Deli Tua .
Telp./HP : 08126363013
Email : ekahasbi@gmail.com
6. Hari Pertemuan/Jam : Rabu/08.00 - 10.30 WIB.
7. Tempat Pertemuan : Ruang 89.3.03.

B. Pernyataan Kesepakatan
Pada hari ini.............tanggal.........bulan......................tahun 2017, kami
mahasiswa Program Studi Farmasi (S1) Fakultas Kesehatan Umum Institut
Kesehatan Helvetia Medan membuat kesepakatan bersama dengan dosen
pengampu mata kuliah Kimia Organik II untuk melaksanakan kegiatan perkuliahan
sebagaimana direncanakan di dalam Satuan Acara Perkuliahan yang mendahului
Kontrak Perkuliahan ini. Dalam pelaksanaan perkuliahan, dosen dan mahasiswa
sepakat untuk mematuhi aturan-aturan yang ditetapkan dalam kontrak perkulian
ini.

116
Adapun aturan-aturan dalam pelaksanaan perkuliahan yang disepakati
adalah sebagai berikut: .
I. Aturan Umum.
1. Perkuliahan dilaksanakan sebanyak 16 kali dalam satu semester sesuai jadwal
yang ditetapkan Program Studi.
2. Kegiatan perkuliahan dilaksanakan dalam bentuk Ceramah atau presentasi,
penelaahan pustaka, diskusi kelompok, presentasi hasil diskusi, mengerjakan
soal-soa atau pemecahan masalah maupun penugasan.
3. Dalam kegiatan tatap muka, mahasiswa maupun dosen harus hadir selambat-
lambatnya 15 (lima belas) menit setelah waktu tatap muka dimulai (sesuai
jadwal). Bagi mahasiswa yang terlambat, tidak diijinkan memasuki ruang
perkuliahan; sedangkan apabila dosen terlambat lebih dari 15 menit maka
mahasiswa berhak membubarkan diri.
4. Apabila karena satu dan lain hal, perkuliahan tidak dapat terlaksana, harus
dilaksanakan pertemuan pengganti di lain waktu (dengan kesepakatan
mahaiswa dan dosen) sehingga pertemuan dalam satu semester tetap 16 kali.
5. Dalam perkuliahan terjadwal, dosen maupun mahasiswa harus berpakaian rapi
dan sopan (tidak diperkenankan memakai sandal maupun kaus oblong).
6. Selama kegiatan tatap muka, mahasiswa maupun dosen tidak diperkenankan
mengaktifkan alat komunikasi (handphone).
7. Selain perkuliahan terjadwal, terdapat tugas-tugas yang harus dikerjakan
mahasiswa secara mandiri ataupun kelompok. Tugas-tugas perkuliahan yang
harus dikerjakan sebagaimana ditetapkan dalam SAP.

117
II. Aturan untuk Mahasiswa.
1. Setiap mahasiswa wajib mengikuti minimal 75 % kegiatan perkuliahan
terjadwal. Bagi yang tidak memenuhi minimal 75% kegiatan terjadawal tidak
berhak mendapatkan nilai akhir (nilai mata kuliah).
2. Setiap mahasiswa wajib berpartisipasi dalam kegiatan kerja kelompok, sesuai
kelompok yang ditetapkan.
3. Setiap kelompok mahasiswa harus menyerahkan hasil kerja kelompok kepada
dosen yang disertai dengan berita acara dan daftar hadir dalam kegiatan kerja
kelompok.
4. Setiap kelompok mahasiswa yang ditunjuk wajib mempresentasikan hasil
kerja kelompok di dalam kelas.
5. Setiap mahasiswa wajib mengerjakan soal-soal pada setiap akhir Bab bahan
kuliah sebagai tugas rutin. .
6. Setiap mahasiswa wajib mengerjakan soal di depan kelas, apabila ditunjuk
oleh dosen.
7. Setiap mahasiswa wajib mengikuti tes pada tengah semester dan akhir
semester.
8. Setiap mahasiswa wajib menyerahkan sebagai barang bukti hasil pelaksanaan
tugas perkuliahan yang telah ditetapkan dalam SAP.
9. Setiap mahasiswa wajib mengikuti dua kali tes yang ditetapkan untuk satu
semester yaitu Ujian tengah Semester (UTS) dan Ujian Akhir Semester
(UAS).

118
III. Aturan untuk Dosen.
1. Dosen wajib melaksanakan kegiatan perkuliahan 16 kali selama satu semester.
2. Dosen wajib memantau dan mengarahkan kegiatan kerja kelompok
mahasiswa.
3. Dosen wajib memeriksa dan memberi masukan hasil kerja baik kelompok
maupun individu.
4. Dosen wajib memfasilitasi dan mengarahkan kegiatan baik kegiatan individu
maupun kelompok.
5. Dosen wajib memeriksa dan menilai tugas baik individu maupun kelompok.
6. Dosen wajib melaksanakan tes untuk menilai kompetensi mahasiswa.

Demikian kontrak perkuliahan ini dibuat dan disetujui bersama oleh Dosen
Pengampu Mata Kuliah Kimia Organik II dengan Mahasiswa Peserta Kuliah.

Medan, ........ ...................2017.

Dosen Pengampu Perwakilan Mahasiswa

Suprianto, S.Si., M.Si., Apt .................................... ........................................


NIP.196808182005011001 NIM. NIM..

119
PERTEMUAN II

SENYAWA KARBON
SUPRIANTO, S.Si., M.Si., Apt

Konfigurasi eleKtron

120
Contoh:
1 : 1s1
1H

12 : 1s2 2s2 2p2


6C

14 : 1s2 2s2 2p3


7N

16 :1s2 2s2 2p4


8O

19 : 1s2 2s2 2p5


9F

31 : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p3


15 P

ElEktron valEnsi
1 : 1s1
1H → EV = 1

12 : 1s2 2s2 2p2


6C → EV = 4

14 : 1s2 2s2 2p3


7N → EV = 5

16 :1s2 2s2 2p4


8O → EV = 6

19 : 1s2 2s2 2p5


9F → EV = 5

31 : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p3


15 P → EV = 5

121
Distribusi ElEktron
1H
1 : 1s1 → EV = 1 → H
6C
12 : 1s2 2s2 2p2 → EV = 4 → C

7N
14 : 1s2 2s2 2p3 → EV = 5 → N

8O
16 :1s2 2s2 2p4 → EV = 6 → O

KeuniKan atom C

Mampu berikatan
dengan atom karbon
lain membentuk rantai
C yang panjang terdiri
dari berjuta atom C

122
KLASIFIKASI SENYAWA KARBON

Senyawa Karbon

Senyawa Alifatik Senyawa Siklik

Hidrokarbon Hidrokarbon Karbosiklik Heterosiklik


jenuh takjenuh

Alkana Alkena
Alkuna

Alisiklik Aromatik

Siklo alkana Benzena

H H
SENYAWA ALIFATIK
C C 6H
H C C H

ALKANA
H H
ETANA

H H
4H
C C C C
H H
C ALKENA ETENA

2H
C C H C C H

ALKUNA ETUNA
H H
4H
C C C C C C
H H
ALKADIENA PROPADIENA

123
SENYAWA SIKLIK C
6H
C C
ALISIKLIK SIKLOPROPANA

C
C C
6H

C C
C
C
AROMATIS BENZENA

C
C C 5H

C C N
N
HETEROSIKLIK PIRIDIN

CONTOH SENYAWA KARBON


CHCl3
Kloroform
Triklorometana

Nitrogliserin
1,2,3-Propanatriol trinitrat

Dimerkaprol
2,3-Dimerkapto-1-propanol

124
Etambutol
2,2’-(Etilenadiimino)-di-1-butanol

Enfluran
2-Kloro-1,1,2-trifluoroetil difluorometil eter

Halotan
2-Bromo-2-kloro-1,1,1-trifluoroetana

Asam sitrat

Asam undesilinat

Klorobutanol
1,1,1-Trikloro-2-metilpropan-2-ol

Asam valproat
Asam sorbat Asam tartrat

125
Kamfer
2-Bornanon Piperazin

Karboplatin
cis-Diamina(1,1-siklobutanadikarboksilato)platinum

Gabapentin
Asam 1-(Aminometil)sikloheksanasetat

Asam retinoat
trans-asam retinoat

Disiklomin
2-(Dietilamino)etil [bisikloheksil]-1-karboksilat

126
Efedrin Asam salisilat

Gliseril Guaiakolat
3-(o-Metoksifenoksi)-1,2-propanadiol

Kloramfenikol
D-treo-(-)-2,2-Dikloro-N-[β-hidroksi-α-(hidroksimetil)-p-
nitrofenetil]asetamida

Asam aminosalisilat Metilparaben


Asam 4-aminosalisilat Metil p-hidroksibenzoat

Parasetamol
Benzil benzoat 4’-Hidroksiasetanilida

Ibuprofen
2-(p-Isobutil fenil) asam propanoat Fenol

127
Nikotinamida Pirazinamida
Pirazinkarboksamida
Piridin-3-karboksamida

Pindolol
1-(Indol-4-iloksi)-3-(isopropilamino)-2-propanol

Fenazopiridin
2,6-Diamino-3-(fenilazo) piridin

Furosemida
Asam 4-kloro-N-furfuril-5-sulfamoilantranilat

128
PERTEMUAN III

GUGUS FUNGSI
DAN TATANAMA

SUPRIANTO, M.Si., S.Si., Apt.

GUGUS FUNGSI

GUGUS
FUNGSI :
ATOM
ATAU
RUMUS
STRUKTUR
YANG
MEMBERI
CIRI
KHAS
SENYAWA

129
GUGUS FUNGSI

RUMUS GUGUS
GOLONGAN AKHIRAN CONTOH
UMUM FUNGSI
ALKOHOL R - OHGUGUS FUNGSI
- OH - OL CH3OH
ETER R–O-R -O- - IL ETER CH3OCH3
HALOALKANA R– X -X - IL -IDA CH3 Cl
R – NH2 - NH2 CH3NH2
AMIN R2 – NH - NH - AMINA (CH3)2NH
R3 – N -N (CH3)3N

ASAM KARBOKSILAT R –COOH - COOH ASAM -OAT CH3C00H

ESTER R –COO- R - COO - -IL -OAT CH3COOCH3

ALDEHIDA R – CHO - CHO - AL CH3CHO


KETON R – CO - R - CO - - ON CH3COCH3

O
O O
O
S C-O-Na
N O Na N Na

H S

SIKLAMAT O O
SAKARIN
Na. BENZOAT

NaO3S N N OH

N
NaOOC N

SO3Na
TARTRAZIN

130
TATANAMA

HIDRKARBON

Alkana Alkena
Alkena Alkadiena
Alkadiena
Metana CH4 Metena
Met ena ----- Metad
Metadiena
iena -----
Etana C2H6 Et
Etena
ena C2H4 Etad
Etadiena
iena -----
Propana C3H8 Propena
Prop ena C3H6 Propad
Propadienaiena C3H4
Butana C4H10 But
Butena
ena C4H8 Butad
Butadiena
iena C4H6
Pentana C5H12 Pent
Pentena
ena C5H10 Pentad
Pentadienaiena C5H8
Heksana C6H14 Heksena
Heks ena C6H12 Heksad
Heksadiena iena C6H10
Heptana C7H16 Hept
Heptena
ena C7H14 Heptad
Heptadienaiena C7H12
Oktena
Oktena C8H16 Oktad
Oktadiena
iena C8H14
Oktana C8H18
Non
Nonena
ena C9H18 Nonad
Nonadienaiena C9H16
Nonana C9H20
Dek
Dekena
ena C10H20 Dekadiena
Dekad iena C10H18
Dekana C10H22

131
KEMUNGKINAN BENTUK ALKIL
Rantai Utama

CH3 CH2 CH2 CH―CH3 CH2


| | | |
metil CH3 CH2 CH3 CH2
| |
etil CH3 CH2
isopropil
|
propil CH3

butil

PENULISAN STRUKTUR

3. CARA SINGKAT
1. CARA KEKULE
H H

H C C H

H H
2. CARA LEWIS 4. CARA VON’T HOFF
H
x
Hx C X H
X
H

132
OH
1. CH3―CH2―CH2- OH

2. CH3―C = CH - CH3
I
CH2
|
CH3

3. CH3 (CH2)3―CO - CH3

TATANAMA
1. TENTUKAN RANTAI INDUK BATANG

2. TENTUKAN RANTAI PENDEK CABANG

3. NO. KARBON TERKECIL HRS DEKAT:

• GUGUS FUNGSI -OH, -CHO, COOH, ETC.

• IKATAN RANGKAP C=C, C=C=C, C C

• RANTAI CABANG - CH3 , -C2H5, - C3H7


1 2 3
CH3―CH = CH―CH3 CH3―CH = CH―CH3 CABANG
| I
C2H5 CH
4 2 METIL
I 3 - METIL
3 – METIL – 2 - PENTENA 5CH3
BATANG PENTENA 2- PENTENA

133
1. INDUK : PROPANOL
2. N0. INDUK
3. CABANG :
• 2- METILAMINO
• 1- FENIL

CH2(OH)- CH(NHCH
NHCH33)- CH3
1 2 3

2 – METILAMINO – 1 – FENIL PROPANOL

AWALAN NAMA CABANG


Siklo----
Siklo heksana =6C
Siklo heptana =7C
Siklo oktana =8C
2
1 OH

1. INDUK : ETANOL
2. N0. INDUK
3. CABANG :
• 2- SIKLOPROPIL

2- Siklopropil -1-Etanol

134
AWALAN NAMA CABANG
Cl Bis - = 2 inti benzena
Tris - = 3 inti benzena
Tetrakis - = 4 inti benzena
Pentakis - = 5 inti benzena

3 1
CH3―C – CHCl
Cl22 1. INDUK : PROPANA
2 2. N0. INDUK
3. CABANG :
• 1,1- DIKLORO
• 2,2-BIS-( p-KLORO FENIL )
Cl
1,1- dikloro-2.2- bis- (p-kloro fenil)
propana

AWALAN NAMA CABANG


Br
Bis - = 2 inti benzena

1 3 5
CH2 = CH - C – CH = C – CH3 3,3 - bis- (4-BROMO-2-
4 I KLORO FENIL)
Cl NO22
NO 1,4 - HEKSADIENA

1. INDUK : 1,4 - HEKSADIENA


2. N0. INDUK
3. CABANG :
• 5 – NITRO
• 3,3- BIS - ( 4-BROMO – 2 - KLORO FENIL )

135
AWALAN NAMA CABANG
Cl Tris - = 3 inti benzena

1. INDUK : PROPANA
2. N0. INDUK
3 1 3. CABANG :
CH2―C
2 – CHCl
Cl22 • 1,1- DIKLORO
• 2,2,3-TRIS-( p-KLORO FENIL )

1,1- dikloro-2,2,3-
Cl Cl tris- ( p-kloro fenil )
propana

Fenoftalein
3,3-bis-(p-hidroksifenil)ftalida

Dikumarol
3,3´-Metilen bis(4-hidroksikumarin)

Heksaklorofen
2,2’-Metilen bis[3,4,6-triklorofenol]

136
AWALAN NAMA CABANG
Bisiklo - = 2 ratai Tertutp
4 Trisiklo - = 3 ratai Tertutp
3
1 1. INDUK : HEPTANA
2 2. N0. INDUK : [ 4.1.0 ]
1 3. CABANG :

Bisiklo – [ 4.1.0 ] Heptana


4 4
3 3 Bisiklo – [ 4.4.0 ] Dekana

Bisiklo – [ 4.3.0 ] Nonana


2 2
1 1 4 3
3 2

1
2
1

1 AWALAN NAMA CABANG


4 3 Trisiklo – [ 4.3.1 ] Dekana
3 2
1 4
2 3
1 1

2 1
Bisiklo – [ 4.1.0 ] -2-Heptena 1
2 2

1 1
Trisiklo – [ 2.2.1 ] -2 -Heptena

137
Gabapentin
Asam 1-(Aminometil)sikloheksanasetat

Karboplatin
cis-Diamina(1,1-siklobutanadikarboksilato)platinum

Disiklomin
2-(Dietilamino)etil [bisikloheksil]-1-karboksilat

AWALAN NAMA CABANG


SPIRO---- = SPRIO […….]
3 4 3
2 SPIRO [ 3.4 ] OKTANA

1 2
1
1. INDUK : SPIRO [……] OKTANA
2. N0. INDUK
3. CABANG :
3 4
3
2 2- KLORO SPIRO [ 3.4 ]
OKTANA
2
1 1
Cl

138
PERTEMUAN IV

HIDOKARBON
ALIFATIS

SUPRIANTO, S.Si., M.Si., Apt

H H
SENYAWA ALIFATIK
6H
C C H C C H

ALKANA
H H
ETANA

H H
4H
C C C C
H H
C ALKENA ETENA

2H
C C H C C H

ALKUNA ETUNA
H H
4H
C C C C C C
H H
ALKADIENA PROPADIENA

139
ALKANA [ CnH2n+2 ]
Hidrokarbon jenuh
 n-alkana (normal–
(normal–
alkana) Alkana Cair
Melarutkan Lemak/minyak
Metana CH4
Sebagai pelunak kulit :
Etana C2H6 Petroleum Jelly (Vaseline)
Propana C3H8 H
Butana C4H10 Metana H C H
Pentana C5H12 H
Heksana C6H14
Heptana C7H16
H H
Oktana C8H18 Etana H C C H
Nonana C9H20
H H
Dekana C10H22

Sifat Fisika Alkana

140
KELARUTAN DALAM AIR
Compound Molecular weight Water solubility, mg/L
Butane 58.12 61.0
Pentane 72.15 39.6
Hexane 86.18 10.9
Heptane 100.20 2.0
Octane 114.23 1.46
Nonane 128.26 0.122
Decane 142.29 0.021
Dodecane 170.34 0.005

SIFAT KIMIA ALKANA


Alkana umumnya sukar bereaksi sehingga disebut PARAFIN
1. Pembakaran.
a. Pembakaran sempurna alkana akan menghasilkan gas CO2
dan H2O C H +O CO + H O
x y 2 2(g) 2 (g)

b. Pembakaran tidak sempurna alkana menghasilkan gas CO / C


dan H2O (g)
CxHy + O2 CO (g) + C(s) + H2O (g)

2. Reaksi Perengkahan / craking (Pemecahan rantai)


Reaksi perengkahan /pemecahan rantai digunakan untuk mengubah alkana
rantai panjang menjadi rantai pendek. Contohnya pada pengolahan
Premium.
C14H30 C7H16 + C7H14
Bahan baku premium
Bensin premium merupakan campuran antara hasil penyulingan dan
hasil reaksi perengkahan.

141
3. Reaksi Substitusi (pergantian atom/gugus)
Atom H dalam alkana dapat diganti dengan atom/gugus lain (terutama halogen F,
Cl, Br dan I)

H H
H C H + Cl2 H C Cl + HCl
H H

Keraktifan H sama
Cl

CH3 CH CH3 + Cl2 CH3 C CH3 + HCl

CH3 CH3

Hidrogen paling reaktif

JENIS ATOM C
ALKIL CnH2n + 1

 n-alkil
Metil -CH3
Etil -C2H5
Propil -C3H7
Butil -C4H9
Pentil -C5H11
Heksil -C6H13
Heptil -C7H15
Oktil -C8H17
Nonil -C9H19
Dekil -C10H21

142
KEMUNGKINAN BENTUK ALKIL
 Rantai Utama

CH3 CH2 CH2 CH―CH3


CH―CH CH2
| | | |
metil CH3 CH2 CH3 CH2
| |
etil CH3 CH2
isopropil
|
propil
CH3
butil

Cara Pembuatan Alkana


1. Alkana dapat diperoleh dari reduksi alkil halida dan logam,
misalnya logam Zn (campuran Zn + Cu) atau logam Na dan
alcohol.

2. Alkana dapat diperoleh dari alkil halida melalui


terbentuknya senyawa grignard kemudian
dihidrolisis.

3. Alkana dapat diperoleh dari alkil halida oleh logan


Na (reaksi Wurtz), dimana alkana yang dihasilkan
mempunyai atom karbon dua kali banyak dari
atom karbon alkil halida yang digunakan.

143
ALKENA
HIDROKARBON TAK JENUH CnH2n
 n-alkena (normal
(normal––alkena) Alkena
Metena ----- C1-C5 : Tidak larut dlm air
C5-C18 : Cairan
Etena C2H4
<C18 : Padat
Propena C3H6
Butena C4H8 Sifat
Tidak larut dalam air
Pentena C5H10
Rapatan Alkena  air
Heksena C6H12
H H
Heptena C7H14 C C Alkena : Etilena C2H4
Oktena C8H16 H H
Nonena C9H18 Etilena sebagai anestetika
Dekena C10H20 45 % Digunakan Industri Polyetilena
15 % diubah menjadi Etilena Glikol

Sifat Fisika Alkena

144
Sifat Kimia Alkena
1. Reaksi Pembakaran.
Pembakaran alkena umumnya tidak sempurna, karena
kadar C nya tinggi. Agar pembakaran berlangsung
sempurna memerlukan O2 lebih banyak.
2. Reaksi Adisi (penambahan/penjenuhan)

a. Adisi gas Hidrogen:


CH2 CH CH3 + H2 CH3 CH2 CH3

b. Adisi klorin
CH2 CH CH3 + Cl2 CH2 CH CH3

Cl Cl

3. Adisi asam Halida


Pada adisi alkena dengan asam halida (HX) berlaku
aturan Markovnikov,
Atom H dari asam halida akan diikat oleh atom C
ikatan rangkap yang mengikat H lebih banyak.
(atom C yang lebih dekat dengan ujung)

CH2 CH CH3 + HCl CH2 CH CH3

H Cl
Propena 2-kloro Propana

CH3 CH2 CH CH CH3 + HCl CH3 CH2 CH CH CH3

Cl H
2-Pentena 2-Kloro Pentana

145
Pembuatan Alkena

1. Dehidrasi alkohol
Suatu alkena dibuat dengan mereaksikan alkohol
dengan asam sulfat pada suhu 1650C. Produk
samping yang dihasilkan adalah uap air. Contoh :

2. Dehidrohalogenasi alkil halida


Alkil halida dapat diubah menjadi alkena dengan
mereaksikannya dengan larutan kalium hidroksida
dalam etanol. Hasil samping yang dihasilkan berupa
garam kalium halida dan air. Contoh :

3. Dehalogenasi dihalida visinal


Suatu alkil dihalida dapat diubah menjadi alkena
dengan bantuan seng dalam metanol. Produk
samping yang dihasilkan adalah garam seng(II)
halida. Contoh :

4. Pemecahan (Cracking) hidrokarbon


Pembuatan alkena juga dibuat dengan pemecahan
hidrokarbon dalam minyak bumi dengan katalis
platina pada suhu tinggi. Hasil yang didapatkan
berupa campuran beberapa senyawa organik.
Contoh:

146
ALKUNA
HIDROKARBON TAK JENUH CnH2n -2
 n-alkuna (normal–
(normal–alkuna) Alkuna
Metuna ----- Asetilena C2H2 H C C H
Etuna C2H2 10% untuk pengelasan logam
Propuna C3H4
Butuna C4H6
Pentuna C5H8
Heksuna C6H10
Heptuna C7H12
Oktuna C8H14
Nonuna C9H16
Dekuna C10H18

Sifat Fisika Alkuna

147
Sifat Kimia Alkuna
A. Hidrogenasi
1. H2/katalis
H2 Sulit berhenti
R C C R' R CH2 CH2 R' hingga alkena
Pt, Pd or Ni

2. H2/Lindlar’s katalis

Pd/CaCO3, Pb(OAc)2, kuinolina ( )


N
H H
H2 Katalis “beracun”
R C C R' C C
Lindlar's stereoselektif
catalyst R R' syn adisi

B. Reduksi logam-ammonia
R H
Na or K stereoselektif
R C C R' C C anti adisi
NH3(l)
H R'

C. Adisi hidrogen halida X


R H
HX HX
R C C H C C R C CH3
X H X
Markovnikov geminal dihalida

R H Br
HBr HBr
C C R CH2 CH
peroxida peroxida
H Br Br
antiMarkovnikov
D. Adisi halogen

R X X X
X2 X2
R C C R' C C R C C R'
X R' X
anti addition X

148
O tautomers: isomer-isomer
E. Hidrasi H2SO4
R C C H R C CH3 yang berbeda dalam posisi
HgSO4 ikatan ganda dan hidrogen

OH O
R C CH2 R C CH3 tautomerisasi
Markovnikov

F. Ozonolisis
O O
1) O3 +
R C C R' C C
2) Zn, H2O R OH HO R'

Pembuatan Alkuna
H X
1. R C C R' R R'
X H basa
basa
e = EtOH/KOH
vicinal dihalida
NaNH2
H X
2. R C C R' R R'
H X basa

geminal dihalida

149
PERTEMUAN V

HIDROKARBON SIKLIS

SUPRIANTO, S.SI., M.Si., Apt.

C
6H
C C
ALISIKLIK SIKLOPROPANA

C
C C
6H

C C
C
C
AROMATIS BENZENA

C
C C 5H

C C N
N
HETEROSIKLIK PIRIDIN

150
SIKLOALKANA
1. Senyawa hidrokarbon jenuh yang memiliki
sekurang‐‐kurangnya 1 cincin atom karbon
sekurang karbon,,
2. Rumus umum umum CnH2n.
3. Paling sederhana adalah siklopropana dengan
3 atom C (konformasi berbentuk planar)
planar)..
4. Jika jumlah atom C penyusun cincin > 3
berbentuk tidak planar dan melekuk melekuk,,
konformasinya paling stabil (memiliki energi
paling rendah),

H H H H
CH2 H H
C C CH2
H H
CH2 CH2 C C CH2 CH2
C C HH HH
H H Siklopropana C C CH2 CH2

H H Siklopentana
H H

H C C H CH2 CH2
H H
H H CH2
H C C H CH2 CH2 C
CH2 CH2
C C
Siklobutana H H
H H
H H CH2 CH2
C C
CH2
C
H H Sikloloheksana
H H

151
CH3 CH3

CH3 CH3

CH3 CH2

1,1-Dimetilsikloheksana 4-Etil-1,1-dimetilsikloheksana
CH 3

CH 3
CH

CH 3

1-isopropil-2-metilsikloheksana 2-Kloro-1,1,6-trimetilsikloheptana
2-metil-1-(1-metiletil)sikloheksana

CH 3 CH 2 CH CH 3

CH 3 CH 2 C CH 2 CH 3

CH 3
2-Siklobutilbutana
3-metil-3-siklobutilpentana

OH
CH3
H3C
CH3

Siklohexanol 1,1-dimetilsiklobutana
metilsiklopentana Siklohexil alkohol
CH2CH3
O
Bisiklo(2,2,2)oktana etil siklopentil eter Bisiklo(3,2,0)heptana

H H
Br O O

HO OH
Br Br Br
trans-1,2-dibromosiklohexana Cis-1,2- sikloheksanadiol

152
SENYAWA AROMATIS
Benzena C6H6  diisolasi dari limbah ikan paus

RESONANSI

Sifat
Wujud cair pada suhu kamar
Digunakan sebagai pelarut
Penyebab penyakit leukimia
Tidak dapat diadisi
MP benzene = 5.5°
5.5°C,
BP benzene=80.1°
benzene=80.1°C Fused ring of benzene cause cancer
Non--polar
Non

Aturan Hückel
Untuk menentukan kearomatisan adalah
sebagai berikut:
1. Senyawa harus berbentuk siklik
2. Senyawa harus mempunyai satu orbital 
di tiap atom penyusun cincin.
3. Senyawa harus planar atau hampir planar
sehingga terdapat tumpang tindih dari
semua orbital 
4. Terdapat elektron  sejumlah (4n+2) di
dalam cincin.

153
ATURAN HUCKEL: 4n+2
Senyawa yang memiliki (4n + 2)  elektron dalam susunan
siklik akan bersifat aromatik.
Seri 4n+2 = 2, 6, 10, 14, 18, 22, 26, 30 …….. dst.
Aturan tersebut diturunkan dengan observasi

6 10 14

14 18

DERIVAT BENZENA
X CHO

Halo Benzena Benzaldehida

oH N H2
N o2 CH3

Nitro Benzena Toluena Fenol Anilin


O Et COOH
N
HN Et
H3C CH3
Asam Benzoat
Lidocain

154
ISOMER DERIVAT BENZENA

AWALAN POSISI
(KLASIK) (IUPAC)
ortho-- (o)
ortho 1,2
meta-- (m)
meta 1,3
para-- (p)
para 1,4

1,2-dimetilbenzena CH 3

orto-dimetilbenzena CH 3

o-dimetilbenzena

CH3 1,2-dimetilbenzena
CH3 orto-dimetilbenzena
o-dimetilbenzena
CH3
1,3-dimetilbenzena
meta-dimetilbenzena
CH3 m-dimetilbenzena
CH 3
1,4-dimetilbenzena
para-dimetilbenzena
p-dimetilbenzena
CH 3

155
SIFAT FISIKA BENZENA DAN TURUNANNYA

156
SIFAT KIMIA BENZENA
SUBSTITUSI BENZENA

SUBSTITUSI BENZENA

157
Keasaman Asam Benzoat Tersubstitusi
O
X H
Efek substitusi kecil, kecuali X
O electronegatif dengan efek sgt
para orto besar pada posisi orto
meta

pKa
Substituen orto meta para
H 4.2 4.2 4.2
CH3 3.9 4.3 4.4
F 3.3 3.9 4.1
Cl 2.9 3.8 4.0
CH3O 4.1 4.1 4.5
NO2 2.2 3.5 3.4

158
PEMBUATAN BENZENA
Extractive Distillation

Reduksi Bensin
C6 sampai C8 dari fraksi bensin atau
naphta diubah menjadi senyawa benzena
dengan katalis campuran platina dan
aluminium oksida

159
Hudrogenasi Toluena

ReaKsi : C7H8 + H2 = C6H6 + CH4

PENGGUNAAN BENZENA

160
HETEROSIKLIK
Senyawa heterosiklis adalah suatu senyawa berkerangka
siklis (cincin) yang tersusun dari atom karbon ( C) dan atom
lain, seperti nitrogen (N), oksigen (O), dan belerang (S).

SENYAWA HETEROSIKLIS

Daun tembakau yang


merupakan bahan pembuat
N rokok, mengandung
nikotina, suatu senyawa
N CH3
aromatis heterosiklis

161
SENYAWA HETEROSIKLIS
 Senyawa heterosiklis adalah suatu senyawa
berkerangka siklis (cincin) yang tersusun dari
atom karbon ( C) dan atom lain, seperti
nitrogen (N), oksigen (O), dan belerang (S).
 Atom lain yang bukan karbon tersebut disebut
heteroatom
 Contoh senyawa heterosiklis

N CH3 Heteroatom N
nikotina

KLASIFIKASI SENYAWA HETEROSIKLIS

 BERDASARKAN SIFAT
KEAROMATISAN: Senyawa Heterosiklis
Aromatis Dan Nonaromatis
 BERDASARKAN KERANGKA CINCIN :
Monosiklis Dan Cincin Terpadu (Polisiklis)
 JUMLAH HETEROATOM :
Monoheteroatom Dan Poliheteroatom
 JENIS HETEROATOM : OKSA
(berheteroatom O), TIA (berheteroatom S),
dan AZA (berheteroatom N)

162
KLASIFIKASI SENYAWA HETEROSIKLIS
senyawa kafein berdasarkan sifat
kearomatisannya dapat dikelompokkan
sebagai senyawa heterosiklis aromatis,
berdasarkan kerangka cincinnya dapat
dikelompokkan sebagai senyawa
heterosiklis dengan cincin terpadu,
berdasarkan jumlah heteroatom yang
dimiliki tergolong senyawa heterosiklis
poliheteroatom dengan empat
heteroatom, dan berdasarkan jenis
heteroatomnya dapat dikelompokkan
sebagai senyawa aza.

BEBERAPA SENYAWA HETEROSIKLIS


CH 2OH O O CH 3 Cl
CH 3 NH 2
HO CH 2OH
N
NH 2 N
N
H3C N N O N N
N NH 2
vitamin B 6 vitamin B 3 Et
CH 3
(piridoksol) (nikotinamida) pyrimetamina (antimalaria)
kafein

HO OH
Me
H N N
HOCH 2
Fe+
O
Me O O Cl -
H
OH N N
Me
vitamin C
minyak maw ar
(asam askorbat)
CO 2H
CO 2H
heme

163
PERTEMUAN VI

DERIVAT
HIDROKARBON-1
SUPRIANTO, S.Si., M.Si., Apt

ALKOHOL [ CnH2n+2 O]
Rumus umum Alkohol: ROH
Gugus fungsi : -OH Ciri khas alkohol
Gugus reaktif
Metil alkohol
Racun
Mata buta

Etil alkohol Racun


Alkohol biji-bijian
Minuman beralkohol < 45%

164
Contoh Alkohol monovalen (bervalensi satu)
CH3 CH CH2OH 2-metil 1-propanol

I
I iso-butanol
CH3

Contoh Alkohol bivalen (bervalensi dua)


CH2 CH2 1,2-etanadiol
I

I I glikol
OH OH

Contoh Alkohol trivalen (bervalensi tiga)


CH2 CH CH2
I

I I I 1,2,3-propanatriol
OH OH OH gliserol

KLASIFIKASI ALKOHOL

ALKOHOL BERDASARKAN JUMLAH ALKIL


YG TERIKAT PADA KARBON GUGUS FUNGSI

OH OH OH
CH - C H CH - C H CH - C CH 3
3 3 3

H CH 3 CH3

ALK. PRIMER ALK. SEKUNDER ALK. TERSIER


OH OH
OH

165
Alkohol primer Alkohol sekunder Alkohol tersier
CH3 CH3
H H

H C C O CH3 C CH3
H
OH
CH
H H H3C CH3 OH
Etil alkohol Mentol tert-Butil alkohol
(minyak peppermint)
CH2O
H H H H

Benzil alkohol H C C C H OH
H3C
C CH
H OH H
CH2OH
H H
Isopropil alkohol
H H
O
Geraniol Noretindron
(aroma mawar)

166
SIFAT KIMIA ALKOHOL
 Alkohol bersifat : asam lemah
 Tetapan ionisasi : 10-15- 10-16
 Dua molekul alkohol atau lebih dapat
berasosiasi melalui ikatan hidrogen
 Ikatan O-H bersifat sangat polar, karena
elektronegatifitas atom oksigen sangat tinggi
 Alkohol + logam
2 ROH + 2 Na 2 RO-Na + H2
Alkohol Na-alkosida

RO-Na + HOH  ROH + Na+ + OH-

Keasaman Alkohol

Senyawa Rumus Molekul pKa


Hydrogen chloride HCl -7 Asam Kuat
Acetic acid CH3 COOH 4.8
M ethanol CH3 OH 15.5
Water H2 O 15.7
Ethanol CH3 CH 2 OH 15.9
2-Propanol ( CH3 ) 2 CHOH 17
2-M ethyl-2-propanol ( CH3 ) 3 COH 18 Asam Lemah

167
Reaksi –reaksi alkohol
Dehidrasi : alkohol  alkena

H+
CH3CH2-OH  CH2=CH2 + H-OH
180 C

 Alkohol berfungsi sebagai basa


 Kegunaan : sintesis alkena

Reaksi alkohol dengan hidrogen halida


R-OH + H-X  R-X + H-OH
Alkohol Alkil halida
 Kegunaan : untuk sintesa alkil halida
 Kecepatan reaksi dan mekanismenya
tergantung struktur alkohol (30, 20 atau
10)
 Cara lain sintesa alkil halida dari alkohol
ROH + Cl-S-Cl  RCl + HCl  + SO2 
Atau
3ROH + PX3 3RX + H3PO3

168
Reaksi oksidasi alkohol
[O]
Alkohol Primer [O] aldehid asam karboksilat

Reaksi oksidasi alkohol


[O]
Alkohol Sekunder keton

Oksidasi alkohol dalam Hati


acetaldehydedehydrogenase
alcoholdehydrogenase
O O
CH 3CH2OH CH 3C CH 3C CO2 + H2O
H
OH
ethyl alcohol acetaldehyde acetic acid
ethanol ethanal ethanoic acid

alcoholdehydrogenase

O O
CH 3OH HC HC
H OH
metyl alcohol formaldehyde formic acid
methanol methanal methanoic acid

reacts with proteins causing denaturation


great toxicity to humans
not toxic to horses and rats

169
Dosis letal (LD50) Oral pada tikus (g/kg bobot badan)
Metanol -
Etanol 13.7
1-Propanol 1.87
2-Propanol 5.8
1-Butanol 4.36
1-Heksanol 4.9
Etilena Glikol 8.45
Gliserol 31.5
Formaldehida 0.70
Metabolisme metanol dalam tubuh → Formaldehida

PEMBUATAN ALKOHOL
Dari alkil halida (RX) dengan ion hidroksida:
Reaksi substitusi nukleofilik
- -
C HC H 2 CH 2 Br + OH CHC H 2 CH 2 O H + Br
1-bromo propana 1-propanol
alkil halida primer alkohol primer
Bila alkil halida primer direaksikan dengan NaOH dalam air, terjadi reaksi
subsitusi nukleofilik bimolekuler. Sedangkan bila digunakan alkohol sekunder dan
tertier akan menjalani reaksi subsitusi nukleofilik monomolekuler, karena disini
juga terjadi produk reaksi eliminiasi
Reduksi Senyawa Karbonil
O OH
N aBH 4
C H 3C C H 3 +
C H3C C H 3
H2O , H
H

H 2 , N i ka talis
O OH
ka lor , t eka nan

170
Reaksi Grignard
O
C2 H 5 MgX
H C H +
C 2 H 5 CH 2 O H
H 2 O , H
formaldehid alkohol primer

O O H
C2 H 5 MgX
CH 3 C H +
CH 3 C HC 2 H 5
aldehid H 2 O , H
alkohol sekunder
O O H
C2 H 5 MgX
CH 3 C C 3 H 7 CH 3 C C 2 H 5
+
H 2 O , H
keton C 3 H 7

alkohol tersier
O
C3 H 7 MgX
CH 2 CH 2
C 3 H 7 CH 2 O H
+
H 2 O , H
epoksida alkohol primer

O O H
C3 H 7 MgX
CH 3 C Cl CH 3 C C 3 H 7
+
H 2 O , H
asilhalida C 3 H 7
alkohol tersier

O O H
C3 H 7 MgX
CH 3 C O C 2 H 5 +
CH 3 C C 3 H 7
H 2 O , H
ester C3 H 7
alkohol tersier

Alkohol dari Hidrasi alkena


+
CH2=C H2 + H2 O H
CH3 CH2 OH

+
H
+ H2 O OH

Ingat kembali Reaksi elkena dengan BH3, diikuti dengan penambahan H2O2/HO-

Alkohol dari hasil fermentasi


Asam asetat
Enzim
C6 H12 O6 CH3 CH2 OH
Glukosa Etanol
Karbohidrat
Ingat: etanol-air membentuk azeotrop (95/5)

171
ALKOKSI ALKANA
ETER [ CnH2n+2 O]

 Rumus umum R-O-R atau R-O-R’


Gugus fungsional: -O-
R= alkil atau aril
 Tatanama
Gugus alkil atau aril menurut abjad
diikuti dengan kata eter
 CH3-O-CH3 : dimetil eter (metoksi – metana)
 CH3-CH2-O-CH3 : metil etil eter (metoksi-etana)
 CH3CH2-O-CH2CH3 : dietil eter (etoksi-etana)

Sifat fisik
 Senyawa tak berwarna, berbau khas
 Cair pada suhu kamar
 Tidak larut dalam air
 Mudah terbakar atau menguap
 Titik didih lebih rendah dengan jumlah
atom C yang sama

172
Sifat Kimia
 Tidak bereaksi dengan asam encer, basa encer,
logam natrium, zat organik lain
 Sering dipakai sebagai pelarut untuk melakukan
reaksi-reaksi organik
 Molekul-molekulnya tidak membentuk ikatan
hidrogen satu sama lain
 Dapat membentuk ikatan hidrogen dengan
senyawa-senyawa -OH
Pereaksi grignard dibuat dengan memanfaatkan sifat eter sebagai
pelarut, reaksi : R-X + Mg  R- MgX
Alkil aril halida pereaksi grignard

eter

Fenilmagnesium bromida

PERBEDAAN ALKOHOL DAN ETER


Eter Nama Titik didih alkohol Titik didih

CH3OCH3 Dimetil -23 CH3CH2OH 78,5


eter
CH3OCH2CH3 Etil metil 10,8 CH3CH2CH2O 82,4
eter H
CH3CH2OCH2CH3 Dietil eter 34,5 CH3(CH2)3OH 117,3

(CH3CH2CH2CH2) Dibutil 142 CH3(CH2)7OH 194,5


2O eter

PEMBUATAN ETER

RX + RONa ROR + NaX


Contoh:
CH3Cl + C2H5ONa3 C2H5-O-CH3 + NaCl

173
Tiol
 Gugus fungsional: -SH (sufihidril)
 Nama senyawa karbon ditambahkan
tiol
 Contoh:

CH3-SH metanatiol
CH3-CH2SH etanatiol
SH

CH3-CH-CH3 2-propanatiol

 Banyak tiol memiliki bau tak


menyenangkan
 Digunakan untuk mendeteksi kebocoran
gas
 Ditemukan di bawang, tiram
Onions : CH3CH2CH2-SH
1-propanatiol
Garlic : CH2= CHCH2-SH
2-propena-1-tiol
Skunk spray: CH3-CH=CH-CH2SH
trans-2-butena-1-tiol

174
Sulfida  = tioeter
  Sulfida  = tioeter
 Contoh:
 CH3-S-CH3 = dimetilsulfida
 CH3CH2-S-CH3= etilmetil sulfida
 CH3CH(SCH3)CH2CH3= 2-(metiltio)butana
* Dibuat dari : tiol dan alkilhalida dengan basa
 CH3SH + CH3Br  CH3SCH3 + NaBr + H2O

Beberapa sulfida di alam


 CH2= CHCH2-S-CH2CH=CH2
Dialilsulfida : terdapat pada bawang putih dan
bawang merah
 ClCH2CH2-S-CH2CH2Cl
di-2-kholroetilsulfida (gas mustard)

ALKIL HALIDA [ CnH2n+1 X]


Hidrokarbon Berklorin Sedikit polar

Cl2 + CH4 UV Sangat cepat (Ledakan)


CH3Cl
Metil Klorida
Refrigeran
Bahan Kimia antara

CH2Cl2
Metilena Klorida
Pngekstrak kafein
Dari kopi

175
CHCl3
Kloroform  kanker
Anastetika

CCl4
Karbon tetraklorida
Pelarut cuci kering
Pemadam Api
+ H2O  Fosgen (COCl2) gas
beracun

DDT
Dikloro difenil Trikloroetana
Insektisida

Kloroflorokarbon (CFC)

Freon (Nama dagang dari DU PONT)


Pada suhu kamar wujud gas/cair → Titik didih <
CCl3F Freon 11
CCl2F2 Freon 12
C2Cl2F4 Freon 14
Tidak larut dalam air
Lembam  merusak lapisan ozon → kanker kulit
Deodorant, hairspray, blood extender
CF4 (Perfloro karbon) dapat menggantikan fungsi hemoglobin
Fluosol – SA : Perfluorodekalin + Perfluorotripropilamin
menolak tranfusi darah normal
Teflon

176
Epoksida
eter siklik yaitu cincin beranggota tiga termasuk
satu atom oksigen

Etilena oksida Cis -2- butena oksida

trans-2-2 butena oksida

Pembuatan :
CH2= CH2 + O2 

 Kegunaan etilena oksida


o Fumigasi
o Bahan baku pembuatan senyawa kimia lain

reaksi –reaksi epoksida


+ H-OH 

Etilena oksida etilena glikol

177
Fenol
Rumus umum

Gugus fungsional: – OH p – klorofenol 2,4,6 - tribromofenol

O- kresol M- kresol P-kresol


Titik Lebur 30,9o C t.l 11,5o C t.l 35oC
Titik didih 191oC titik didih 202oC titik didih 202oC

Sifat Fenol
 Fenol bersifat asam lemah (lebih kuat dari alkohol)
Nama lain fenol : asam karbolat
 Fenol sangat mudah teroksidasi dalam udara terbuka  cepat
berubah warna
 larutan encer fenol bersifat antiseptik
 Antioksidan : dapat mencegah oksidasi  Antioksidan fenolik

BHA (butil Hydroksi Anisol) BHT (Butil Hydroksi Toulena)

178
Keasaman Beberapa Akohol dan Fenol

AMINA
Struktur amina :
R-NH2 (R)2NH (R)3N
Primer sekunder tersier
Contoh:
CH3-CH2-CH2-CH2-NH2 (CH3)2NH (CH3)3N
Primer sekunder tersier

Amina aromatis Amina alifatis Amina campuran


N

N CH3

N-Metil-1-Propanamina Nikotina
Anilina

N-Metil-2-Butanamina
Metil
Fenilamina Cocaín

179
Amin heterosiklik

Amin heterosiklik

Simetidin Fenobarbital Hemoglobin

Morfin Codeín Heroín

180
Sifat Fisika Kimia Amina

Sifat fisika Amina


Suku-suku rendah berbentuk gas.
Tak berwarna, berbau amoniak, berbau
ikan.
Mudah larut dalam air
Amina yang lebih tinggi berbentuk cair-
padat.
Kelarutan dalam air berkurang dengan
naiknya BM.
Membentuk ikatan hidrogen.
Titik didih amina tersier<sekunder<primer.

181
Kebasaan Amina
Amina bersifat basa  memiliki sepasang elektron
yang tidak digunakan bersama dengan atom lain.
Fase gas (g):
 (CH3)3 N > (CH3)2NH > CH3NH2 > NH3
Most basic Least basic
Fase larutan (aq) :
 (CH3)2 NH > CH3NH2 > (CH3)3N > NH3
Most basic Least basic
 Perbedaan ini disebabkan adanya solvation effect ,
di mana amina dalam larutan berada sebagai ion
amonium.

Sintesis Amina

182
Sintesis dengan reaksi substitusi
 Reaksi amonia/amina dengan alkil halida
 Reaksi SN2 :

 Urutan reaktivitas alkil halida untuk reaksi SN2 : CH3X >


primer > sekunder
 Alkil halida tersier tidak bereaksi substitusi dengan amonia
atau amina; diperoleh produk eliminasi.

 Kekurangan jalur ini : garam amina produk dapat


mempertukarkan proton dengan amonia atau amina awal.

 Pertukaran proton ini menghasilkan dua nukleofil atau lebih,


yang bersaing dalam reaksi dengan alkil halida.
 Diperoleh campuran mono-, di-, dan trialkil-amina serta garam
amonium kuaterner dari suatu reaksi antara amonia dan suatu
alkil halida.

 Jika menginginkan amina primer (monoalkilasi) gunakan


amina berlebih

 Jika menginginkan garam amonium kueterner, gunakan alkil


halida berlebih

183
2. Reduksi gugus nitro
Amina aromatis dibuat dari reduksi nitro
aromatis. Biasanya digunakan Fe/uap,
Zn/HCl atau gas H2/Pt atau Ni.

3. Sintesis dengan Penataan Ulang Amida

184
PERTEMUAN VII

DERIVAT
HIDROKARBON-2
SUPRIANTO, S.Si., M.Si., Apt

ALDEHID [ CnH2n O]
Formaldehida
Untuk membuat plastik
Sebagai Desinfektan
Formaldehida 40% → Formalin :pengawet preparat biologis
H
H C O HCHO

Etanal H H
H C C O CH3CHO
H

185
O
O H O

H
H
4,4--dimetilpent
4,4 dimetilpentanal
anal 5-heks
heksenal
enal
O
O
OH
Vanillin
O O
Cinnamaldehyde
HC CH CH

2-fenilprop
fenilpropanadial
anadial

Sifat fisika beberapa aldehida


Titik Kelarutan
Nama trivial Struktur Didih dlm air
(oC) (g/100mL)
formaldehida HCHO -21 Tak terbatas

asetaldehida CH3CHO 20 Tak terbatas

propionaldehida CH3CH2CHO 49 16

butiraldehida CH3CH2CH2CHO 76 7

benzaldehida C6H5CHO 178 sedikit

186
SIFAT FISIK
1. Aldehid dengan 1-2 atom karbon (formaldehida, dan asetaldehida)
berwujud gas pada suhu kamar dengan bau tidak enak.
2. Aldehid dengan 3-12 atom karbon berwujud cair pada suhu kamar dengan
bau sedap.
3. Aldehid dengan atom karbon lebih dari 12 berwujud padat pada suhu kamar.
4. Aldehid suku rendah berupa zat cair berbau tidak enak / tajam,
5. Aldehid suku tinggi berupa zat kental bau harum.

SIFAT KIMIA
1. Oksidasi oleh kalium bikromat dan asam sulfat.
Oksidasi aldehida dengan campuran kalium bikromat dan asam sulfat akan
menghasilkan asam karboksilat
2. Oksidasi oleh larutan Fehling
Aldehida dapat mereduksi larutan fehling menghasilkan endapan merah
bata dari senyawa tembaga
3. Oksidasi dengan larutan Tollens
Aldehida dapat mereduksi larutan Tollens menghasilkan cermin perak.

KETON [ CnH2n O]

Aseton
Pelarut organik (Lemak, Karet, Plastik)
Menghilangkan cat kuku, vernis
Propanon (Aseton) H O H
H C C C H CH3COCH3
H H

Butanon H H O H
H C C C C H C2H5COCH3
H H H

187
O O

CH3CH2 CCH2CH2CH3 CH3CHCH2 CCH3

3-heksan
heksanon
on CH3

4-metil
metil--2-pentan
pentanon
on
H3 C O

Asetofenon (metil fenil keton)


4-metilsikloheksan
metilsikloheksanon
on

Sikloheksanon

Perbedaan Nama Aldehida dan Keton


Nama Trivial Nama IUPAC Formula
Aldehida
Formaldehida Methanal HCHO
Asetaldehida Ethanal CH3CHO
Propionaldehida Propanal C2H5CHO
Butiraldehida Butanal C3H7CHO
Akrolein 2-Propenal CH2=CHCHO

Keton
Aseton Propanon CH3COCH3
Metil etil keton Butanon CH3COC2H5
Metil isopropil keton 3-Methyl-2-butanon CH3COC3H7
Metil isobutil keton 4-Methyl-2-pentanon CH3COCH2CH(CH3)2

188
Sifat Fisika Beberapa Keton
Titik Kelarutan
Nama trivial Struktur Didih dlm air
(oC) (g/100mL)
aseton CH3COCH3 56 Tak terbatas

metil etil keton CH3COCH2CH3 80 26

asetofenon C6H5COCH3 202 Tak larut

benzofenon C6H5COC6H5 306 Tak larut

PERBEDAAN FISIK ALDEHIDA- KETON

189
Pembuatan Aldehid dan Keton
 Oksidasi Alkohol

Alkohol primer Aldehid


Alkohol sekinder Keton

 Asilasi Friedel-Crafts (pembuatan Alkil Aril Keton)

 Reaksi Senyawa Organologam dengan Suatu Halida Asam

(tidak direkomendasikan)

(suatu reagensia kadmium)

ASAM KARBOKSILAT

Asam salisilat

Asam aminosalisilat
Asam 4-aminosalisilat

190
NAMA ASAM KARBOKSILAT
Formula IUPAC Trivial

HCO2H As. metanoat Asam formiat

CH3CO2H Asam etanoat Asam asetat

CH3(CH2)2CO2H Asam butanoat Asam butirat

CH3(CH2)2CO2H As. pentanoat Asam valerat

CH3(CH2)4CO2H As. heksanoat Asam kaproat

CH3(CH2)5CO2H As. heptanoat Asam enantat

HO2CCO2H As. etandioat Asam oksalat

HO2CCH2CO2H As.propandioat As. malonat

HO2(CH2)2CO2H As. butandioat As. suksinat

SIFAT FISIKA ASAM KARBOKSILAT

191
SIFAT KIMIA ASAM KARBOKSILAT

Reaksi Asam Karboksilat

192
1. Reaksi Asam Karboksilat menjadi
Chlorides Asam

2. Reaksi Asam Karboksilat menjadi


Ester

Pembuatan Asam Karboksilat

Asam karboksilat dapat disintesis atau dibuat melalui


beberapa cara :

1. Oksidasi alkohol primer dan aldehida


H+ O
CH3 CH2 CH2 OH + K2Cr2O7 CH3 CH2 C
OH

H+
CH3 CH2 CH2 CH2 OH + KMnO4 CH3 CH2 CH2

alkohol oksidator COOH


kuat

O O
NH4OH
CH2 CH C + Ag (NH3)2+ CH2 CH C
H OH
OH OH OH OH
oksidator
aldehida lemah

193
2. Oksidasi alkena RCH  HR dan R2C  CHR
O
H 3C H Oks H 3C
C C CH 2 CH 3 C O HO C CH 2 CH 3
H 3C H 3C

H2 H2
C Oks C
H 2C CH H 2C COOH
H 2C CH H 2C COOH
C C
H2 H2

sikloheksena asam adipat

3. Oksidasi gugus alkil pada cincin benzena


Cl Cl
CH 2 CH 2 CH 3 COOH
OH -
+ K M nO 4
CH CH 3 COOH

CH 3

Seberapa panjang pun gugus alkil, akan didegradasi menjadi


gugus karboksilat benzoat.

Asam Karboksilat dan Turunannya


 Klorida asam : RCOCl
 Ester : RCOOR'
 Amida : RCONH2 O

 Anhidrida Asam:RCOOCOR C Cl

O
C OCH
3
O O
C O
C O
C N H2

194
Reactivitas Relative Derivat Asam Karboksilat

ESTER

Cetyl palmitate
The most common
lipid in whale
blubber

Tristearin Typical dietary fat


used as an energy store in
animals
Lecithin Phospholipid found in all cell
membranes

195
Pembuatan Esters
Ester umumnya dibuat dari asam karboksilat

Reaksi-Reaksi Esters
 Kurang reaktif sbg nukleofilik dibandingkan dgn
klorida asam dan anhidrida
 Cyclic ester atau biasa disebut dgn lakton bereaksi
sama dgn ester rantai terbuka

196
AMIDA
Sifat fisika : zat padat kecuali formamida
yang berbentuk cair, tak berwarna, suku-
suku yang rendah larut dalam air, bereaksi
kira-kira netral.

PENGGUNAAN AMIDA
 Formamida berbentuk cair, sebagai pelarut.
 Untuk identifikasi asam yang berbentuk cair.
 Untuk sintesis nilon, ds.

Pembuatan Amida
Dibuat dgn mereaksikan klorida asam dengan amonia,
amina monosubstitusi atau amina disubstitusi.

197
Beberapa Molekul denga Gugus Fungsi Amida

Acetaminophen
Active ingredient in nonaspirin
pain relievers; used to make dyes
and photographic chemicals

N,N-Dimethylmethanamide
Lysergic acid diethylamide (LSD-25)
(dimethylformamide)
A potent hallucinogen
Major organic solvent; used in
production of synthetic fibers

Halida AsAm
 Klorida asam dibuat dari asam carboksilat
direaksikan dgn SOCl2
 Reaksi asam karboksilat dgn PBr3
menghasilkan bromida

198
Reaksi-Reaksi Halida Asam
 Substitusi acyl Nukleofilik
 Halogen digantikan oleh OH, OR, atau NH2
 Redusi menghasilkan alkohol primer
 Pereaksi Grignard menghasilkan alkohol tersier

Merubah halida asam menjadi Ester


 Ester dpt dibuat dengan mereaksikan klorida asam dgn
alkohol dgn adanya piridin atau NaOH
 Reaksi akan berlangsung lebih baik, jika sterik
hinderennya rendah

199
Perubahan Halida asam menjadi Amida
 Amida hasil reaksi klorida asam dgn NH3, amina
primary (RNH2) dan secondary (R2NH)
 Reacsi dgn amines tersier (R3N) memberikan hasil yg
tidak stabil dan tdk dapt diisolasi.
 HCl dinetralkan olehatau dgn menambahkan basa

Merubah Khlorida asam menjadi Alkohol

 LiAlH4 mereduksi khlorida asam menghasilkan


aldehyda dan alcohols primary

200
Reakisi Khlorida asam dgn Reagen Organometallic

 Reagen Grignard bereaksi dgn khlorida asam menjadi


alcohol tersier, dimana dua substituennya sama.

Pembentukan Keton dari Khlorida Asam

 Reasi chloride asam dgn reagent lithium


diorganocopper (Gilman), Li+ R2Cu
 produk Addisi suatu intermediate acyl diorganocopper
diikuti keluarnya RCu dan pembentukan ketone

201
AnhidridA asam karboksilat

Dibuat dgn nukleofilik karboksilat dgn


klorida asam

Reaksi-Reaksi Anhydrida Asam


Kereaktifannya sama dgn klorida asam

202
PERTEMUAN VII
II

MID
SEMESTER

203
PERTEMUAN IX

TEORI ASAM BASA

SUPRIANTO, S.Si., M.Si., Apt

204
TEORI ARRHENIUS

ASAM: LEPAS ION H+


BASA : LEPAS ION OH-

HCl(g) → H+(aq) + Cl-(aq)

NaOH(s) → Na+(aq) + OH-(aq)

TEORI Brønsted-Lowry

• ASAM: donor proton


• BASA : akseptor proton

basa asam
NH3 + H2O NH4+ + OH-

NH4+ + OH- NH3 + H2O


asam basa

205
TEORI LEWIS
• ASAM
– Atom, ion atau molekul akseptor PEB.
• BASA
– Atom, ion atau molekul donor PEB.

basa asam produk

Metil
Fenilamina
Simetidin Fenobarbital

N CH3

Anilina Nikotina Cocaín

Morfin Codeín Heroín

206
Senyawa Obat
NETRAL

SENYAWA ASAM
ANORGANIK
BASA
GARAM
BAHAN OBAT ANORGANIK

ASAM LEMAH

SENYAWA MOLEKUL NETRAL


ORGANIK
GARAM ORGANIK

BASA LEMAH 8

207
Senyawa Obat Organik

ASAM LEMAH R-COOH

MOLEKUL NON IONIK


SENYAWA NETRAL
ORGANIK
R-COONa, Ar-COONa,
GARAM RNH2.HCl, ArNH2.HCL,
ORGANIK NaOAr

BASA LEMAH R-NH2, Ar-NH2

Asam lemah
• Sukar larut dalam air, kecuali asam organik suku rendah
(asam asetat, asam propionat, asam barbiturat)
• Larut dalam pelarut organik (eter, kloroform, heksan,
etanol)
• Contoh : asam salisilat, asam benzoat, asam asetilsalisilat
(asetosal).

Asam benzoat
Asam asetilsalisilat

208
Basa lemah
• Sukar larut dalam air
• Larut dalam pelarut organik (eter, kloroform, heksan,
etanol)
• Contoh : alkaloida (kinin, kodein, morfine, papaverin),
antihistamin (CTM, prometazin)

papaverin
prometazine

Garam organik
• Larut dalam air dan tidak larut dalam pelarut organik
• Contoh : C6H5COONa, Na benzoat, Tiamin HCl, Kodein
HCl, Papaverin HCl, Na salisilat, Tetrasiklin HCl, Morfine
HCl, Piridoksin HCl.

Na benzoat

Tiamin HCl

Na Salisilat

209
Molekul netral
• Umumnya sukar larut dalam air
• Contoh : kloramfenikol, parasetamol.

paracetamol

Sifat Senyawa Asam :


 Mengubah kertas lakmus biru menjadi merah
 Bereaksi dengan logam aktif menghasilkan gas
Hidrogen
 Rasanya masam
 Bereaksi dengan basa menghasilkan air dan
senyawa garam

Sifat Senyawa Basa :


 Mengubah kertas lakmus merah menjadi biru
 Terasa licin jika mengenai kulit
 Rasanya getir
 Bereaksi dengan basa menghasilkan air dan
senyawa garam

210
KONSTANTA IONISASI ASAM
Basa konjugasi Asam konjugasi
asam basa
CH3CO2H + H2O CH3CO2- + H3O+

[CH3CO2-][H3O+]
Kc=
[CH3CO2H][H2O]

[CH3CO2-][H3O+]
Ka= Kc[H2O] = = 1.8 x10-5
[CH3CO2H]

Ka : KEKUATAN ASAM +

KONSTANTA IONISASI BASA


Asam konjugasi Basa konjugasi
basa asam
NH3 + H2O NH4+ + OH-

[NH4+][OH-]
Kc=
[NH3][H2O]

[NH4+][OH-]
Kb= Kc[H2O] = = 1.8 x10-5
[NH3]

Kb : KEKUATAN BASA +

211
KONSTANTA KESETIMBANGAN AIR
Asam konjugasi Asam konjugasi
basa asam
H2O + H2O H3O+ + OH-

[H3O+][OH-]
Kc=
[H2O][H2O]

KW= Kc[H2O][H2O] = [H3O+][OH-] = 1.0 x10-14

Hubungan Ka dan Kb sebgai berikut:


Ka  Kb = Kw

212
Strong electrolyte, strong acid

Sulfadiazin; pKa = 2

Aspirin; pKa = 3,5


strong electrolyte
Weak electrolyte, weak acid

Parasetamol; pKa = 9,5) weak electrolyte

SKALA pH
LAKMUS LAKMUS

0 14

ASAM 7 BASA

213
Contoh pH
beberapa
bahan
alamiah

INDIKATOR ASAM BASA

INDIKATOR UNIVERSAL

214
PERTEMUAN X

STEREOISOMER

SUPRIANTO, S.Si., M.Si., Apt

ISOMER

STRUKTUR STEREO

RANTAI POSISI FUNGSI KOFIGURASI KONFORMSI

DIASTOMER ENANTIOMER

CIS-TRANS OPTIK

215
ISOMER RANTAI
RMS MOLEKUL = 2.H3C- CH2- CH2 - CH2- CH3
BATANG ≠ n - Pentana
H3C- CH2- CH - CH3
l
1. H3C- CH2- CH2- CH3 CH3
n - Butana 2 –Metil Butana
H3C- CH - CH3 CH3
l l
CH3 H3C- C - CH3
2 –Metil Propana l
CH3
2,2 –Dimetil Propana

RMS MOLEKUL =
POSISI: ISOMER POSISI
RANTAI CBG
IK. RANGKAP
GUGUS ≠ 2. H2C = CH - CH2-CH2 –CH3
1- pentena
H3C – CH = CH - CH 2- CH3
2- pentena
1. H3C- CH2- CH2- CH - CH3
l
CH3 3. H3C- CH2- CH2 - CH2-OH
2 –Metil Pentana 1- butanol
H3C- CH2- CH - CH2- CH3 H3C- CH2- CH - CH3
l l
CH3 OH
3 –Metil Pentana 2- butanol

216
ISOMER GUGUS FUNGSI

3. H3C- CH2- CH2 - COOH


RMS MOLEKUL = Asam Butanoat
GUGUS ≠
H3C- CH2- CO0 - CH3
Metil Propanoat
1. H3C- CH2- CH2 - CH2-OH
4. H3C- CH2- C = CH
Butanol
1-Butuna
H3C- CH2- CH2 – 0 - CH3 H3C- CH = C = CH3
Metil propil eter 1,2- Butadiena
5. H3C- CH2- C = CH
2. H3C- CH2- CH2 - CHO
1-Butena
Butanal
H3C- CH2- C0 - CH3
Butanon
Siklobutana

ISOMER CIS-TRANS
• Isomer cis-trans terjadi pada senyawa alkena

(CIS
CIS - 2 - BUTENA TRANS – 2 -- BUTENA

(Z) - 2 - BUTENA (E) – 2 -- BUTENA

217
E-Z Nomenclature
Gunakan aturan Cahn-Ingold-
Prelog untuk menentukan
Contoh
urutan prioritas gugus-gugus
yang terikat pada atom C
ikatan rangkap.

Jika gugus-gugus yang


berprioritas lebih tinggi
berada pada sisi yang sama,
diberi nama Z (zusammen).
2Z 5E

Jika gugus-gugus yang


berprioritas lebih tinggi 3,7-dikloro-(2Z, 5E)-2,5-oktadiena
3,7-dikloro-(2Z, 5E)-okta-2,5-diena
berada pada sisi yang
berlawanan, diberi nama E
(entgegen).

ISOMER OPTIS
CH3 - CH - CH2 – OH
Ada atom C asemetris l
NH2
Q
Jumlah isomer = 21=2
l
isomer
P ―C ― R
Senyawa berisomer optis
l P≠Q≠R≠S dikatakan bersifat optis aktif
S yaitu senyawa yg dpt
memutar bidang cahaya
Jumlah isomer optis:2n terpolarisasi
(n=jumlah atom C kiral) kekanan : Dekstro( D/R)
kekiri : Levo ( L/ S)

218
OPTICAL ISOMERISM

1 HI
1 NH
2 NH2 - C - CH2OH
3 I 2 I 2
CH3 - C - CH2OH CH3
I
4 H 3

ATURAN ARAH ROTASI


H
I NO. ATOM TERTINGGI (I)
3 CH3 C - NH2
- 1
I
CH2OH NO. ATOM TERENDAH (3)
2 (CHAN-INGNOLD-PRELOG)

219
ENANTIOMER DIASTOMER
1 CHO 1
CHO B B
3 3
C CH2OH HOH2C C DD C A D C A
2 2 H
H OH OH E E
D- L-
(+) GLISERALDEHIDA (-)
CH3 H3C H
H3C
C=C C=C
KONFORMASI H
H H CH3

ALL THESE STRUCTURES ARE THE SAME BECAUSE C-C BONDS HAVE ‘FREE’ ROTATION

220
O O

H H
N O O N
NH NH
O O O O
R-thalidomide S-thalidomide
is effective in
treating morning
is a teratogen
teratogen,,
sickness in pregnant causing birth
women defects

221
PERTEMUAN XI

MEKANISME REKASI-I

SUPRIANTO, S.Si., M.Si., Apt

222
ELEKTRONEGATIFITAS
Elektronegatifitas merupakan suatu ukuran yang
memberikan kemampuan suatu atom dalam
bersaing mendapatkan elektron

KLASIFIKASI PEREAKSI
NUKLEOFIL
ION NEGATIF
MOLEKUL NETRAL
DONOR PEB

Baik OH  , CH 3O  , CH 3S  , Cl  , Br  , I 

Sedang CH 3CO 2 , NH 3 , CH 3SH

Lemah H 2O, CH 3OH , CH3O 2 , F 


Nukleofil garis bawah sebagai basa kuat

223
KLASIFIKASI PEREAKSI
ELEKTROFIL: HO NO2
ION POSITIF
MOLEKUL NETRAL
AKSEPTOR PEB HO SO3H

HNO3 X X
H2SO4
X R
X2

X RCO
RX

RCOX

KLASIFIKASI REAKSI
1. a. SUBSTITUSI NUKLEOFILIK

Br
Etanol OCH2CH3
+ CH3CH2O Na
+ NaBr

1.b. SUBSTITUSI ELEKTROFILIK


H Cl
H
FeCl3 HCl
Cl Cl Cl
FeCl3
Cl

224
1. REAKSI SUBSTITUSI

-
.
Nu: + R-X
X R-Nu + X: -
-
Nu: + R-X
X R-Nu:+ + X:
NUKLEOFIL LEAVING GROUP

NUKLEOFIL:

LEAVING GROUP:

REAKTIVITAS REAKSI SUBSTITUSI NUKLEOFILIK

Substrat, pelarut, dan konsentrasi reaktan mempenruhi kereaktifan


1. Substrat

MORE REACTIVE SN 1 LESS REACTIVE

LESS REACTIVE SN2 MORE REACTIVE

2. Pelarut
HMPA CH3CN DMF DMSO H2O CH3OH
MORE REACTIVE SN2 LESS REACTIVE
 Pelarut berproton, yang mengandung gugus -OH atau -NH
pada umumnya tidak baik untuk reaksi SN2.
 Pelarut polar tidak berproton, sangat baik untuk reaksi
SN2 ( tidak ada OH dan NH2).

225
MEK. REAKSI SN1 MEK. REAKSI SN2
H3 C H3 C
C Br
C Br
C2 H5 HO-
H C2 H5
(R)-2-BROMO BUTANA H
(R)-2-BROMO BUTANA

CH3O - -OCH 3
H3 C
H3 C
C+ - -
C2 H5
HO C Br
H C2 H5 H

CH3 H3 C CH3
CH3O C OCH3 HO C
C C2 H5
C2 H5 C2 H5
H H H
(S)-2- BUTANOL
(S)-2-METOKSI BUTANA (R)-2-METOKSI BUTANA

226
- 2. REAKSI ELIMINASI
Nu:
H H H
-NuH
C C C C
-
-X:
H X H

MORE REACTIVE ELIMINASI-1 LESS REACTIVE

LESS REACTIVE ELIMINASI-2 MORE REACTIVE

H H
NaBr
CH3 CH CH CHCH3 + CH3CH2O Na CH3CH2OH + CH3 CH2CH CHCH3

Br

227
MEKANISME REAKSI E2
STABILITAS PRODUK ELIMINASI

HO- H CH3 Alexander Saytzef (1875)


C C Produk alkena paling stabil adalah
H alkena dengan substituen paling
Br banyak .
(R)-2-BROMO BUTANA

HO H CH3
-
C C
H -
Br

CH3
C C
H3C H
trans -2- BUTENA

MEKANISME REAKSI E1
H CH3 CH3
HO - +
C C C C
H
H CH3 H3C H
C C SAYTZEFF PRODUCT
H
Br
HO -
H
(R)-2-BROMO BUTANA H
C C C C
H
+ H H
H H
HOFMANN PRODUCT

LESS STABLE ELIMINASI-1 MORE STABLE

228
Zaitsev Rule: Produk alkena paling stabil adalah alkena dengan
substituen paling banyak.
Hofmann Product: Produk alkena paling sedikit adalah alkena dengan
substituen paling sedikit.

KEREAKTIFAN RELATIF SN1, SN2 E1 DAN E2

229
ELIMINATION PRODUCTS: HOFMANN VS SAYTZEFF

Basa yang sangat kuat akan meningkatkan proporsi


alkena dengan substituen sedikit.

(CH3) 3COK

HOFMANN PRODUCT (97%)

H dari karbon tersubstitusi paling sedikit lebih sterik


oleh basa dibanding H dari karbon tersubstitusi paling
banyak. Basa yang sangat kuat akan mengeliminasi H
dari karbon tersubstitusi paling sedikit dengan sangat
dominan.
BULKY BASES : (CH3) 3COK = t- butoksi kalium
(C2H5) 3COK = 3-etil-3-pentoksi kalium

Alkil halida primer


 SN-2 berlangsung jika memakai leaving grup yang baik
seperti RS-, I-, CN-, NH3, atau Br-.

 Eleminasi E2 berlangsung jika memakai basa kuat, sepeti


tersier-butoksida
Na+ CN -
CH3CH2CH2CH2Br CH3CH2CH2CH2CN
THF-HMPA
1-bromobutana Pentananitril (90%)
- +
(CH3)3CO K
CH3CH2CH2CH2Br CH3CH2CH = CH2
1-bromobutana 1-butena (85 %)

230
Alkil halida sekunder
 SN-2 dan E2 dapat berkompetisi, dan akan menghasilkan
produk campuran.
 Jika memakai nukleofilik basa lemah dalam pelarut polar
tak berproton, akan dihasilkan reaksi SN-2.
 Jika memakai basa kuat seperti CH3CH2O-, OH- atau NH2-
akan menghasilkan reaksi eleminasi(E2).
Contoh:

Alkil halida sekunder, terutama benzilik dan allilik dapat


mengalami reaksi SN-1 dan E1, jika nukelofilik basa lemah dalam
pelarut berproton seperti etanol dan asam asetat

Alkil halida tersier


 E2 dapat terjadi jika memakai basa seperti OH dan RO-,
contoh 2-bromo-2-metilpropana akan menghasilkan produk
eleminasi sebesar 97 % jika memakai ion etoksida dalam
pelarut etanol.
 Hasil yang berbeda, jika reaksi dalam kondisi non-basic
(pemanasan dengan etanol) dapat menghasilkan produk
campuran dari SN-1dan E1.

231
PERTEMUAN XII

MEKANISME REKASI-II

SUPRIANTO, S.Si., M.Si., Apt

ATURAN MARKOVNIKOV
3. REAKSI ADDISI
-ENA -ANA KARBON IKATAN RANGKAP YANG
MENGANDUNG HIDROGEN PALING BANYAK
C=C C-C MENYESERANG ATOM HIDROGEN PEREAKSI

H H
H
H
C C CH3 C C H
+ H H
CH3 H H H
H H
H
H
C C CH3 C C H
+ Br Br
CH3 H Br Br
H H
H
H
C C CH3 C C H
+ H Br
CH3 H Br H

232
ATURAN MARKOVNIKOV
3. REAKSI ADDISI
-AL -OL KARBON IKATAN RANGKAP YANG
- ON MENGANDUNG HIDROGEN PALING BANYAK
C=O - OH MENYESERANG ATOM HIDROGEN PEREAKSI

H H

C O CH3 C OH
+ H H
CH3 H

CH3 CH3

C O CH3 C OH
+ H H
CH3 H

ATURAN MARKOVNIKOV
3. REAKSI ADDISI
-AL -OL KARBON IKATAN RANGKAP YANG
MENGANDUNG HIDROGEN PALING BANYAK
C=O - OH MENYESERANG ATOM HIDROGEN PEREAKSI

H H

C O CH3 C OH
+ H OH
CH3 OH
H H

C O CH3 C OH
+ H CN
CH3 CN
H H

C O CH3 C OH
+ H NH2
CH3 NH2

233
ATURAN MARKOVNIKOV
REAKSI ADDISI
-ON -OL KARBON IKATAN RANGKAP YANG
MENGANDUNG HIDROGEN PALING BANYAK
C=O - OH MENYESERANG ATOM HIDROGEN PEREAKSI

CH3 CH3

C O CH3 C OH
+ H OH
CH3 OH
CH3 CH3

C O CH3 C OH
+ H CN
CH3 CN
CH3 CH3

C O CH3 C OH
+ H NH2
CH3 NH2

4. OKSIDASI - REDUKSI

[O]
CH3CH2OH CH3CHO [O] CH3COOH
H2 H2
Alk. Pri aldehida As. karboksilat
n – OL – AL ASAM – OAT
1 - OL
CH3CHOH CH3 [O] CH CO CH
3 3
H2
Alk. Sek keton
m-IL – n- OL m-IL – n- ON
m≠n;n≠1
[O]
(CH3)2 COH CH3
Alk. Ters m=n

234
OKSIDASI PROPANOL

H H OH H
[O]
CH3 C C H CH3 C C H

OH H H2O OH H
2-PROPANOL
O H

CH3 C C H

H
PROPANON

5. KONDENSASI
5.a. KONDENSASI ALDOL
O O

CH3CH2 C H + CH3 C H

O O
Na OH
CH2C H CH2 C H

O O OH O
H
CH3CH2 C H + CH2 C H CH3CH2 C CH2C H

H2O O

CH3CH2CH CH C H

235
5.b. KONDENSASI CLAISEN
O O

CH3CH2C O CH2CH3 + CH3 C O CH2CH3

O O
Na OEt
CH2C O CH2CH3 CH2 C O CH2CH3

O O
H
CH3CH2C OCH2CH3 + CH2 C O CH2CH3
O O

CH3CH2 C CH2 C O CH2CH3 + CH3CH2O H


Rainer Ludwig Claisen (1851-1930). Developed the “Claisen Condensation” in 1887

KONVERSI GUGUS FUNGSI


R C N
H2O
O

R C OH
R’OH OH-
O
O H2O
H2O SOCl2 R C O
R C OR’ R’OH
O OH-
NH3 NH3 RCOOH
NR’2H R C Cl
NR’2H
H2O
RCOOH
O NH3
NR’2H O O
R C NH2
O R C O C R
NH3
R C NR’2 NR’2H

236
NO 2
X
X2
HNO 3
FeX3 AlCl 3 H2SO 4
RX
R
O
Al Cl 3
H2SO 4
R C X O

SO 3H [O] C R

COOH6

237
PERTEMUAN XIII

KARBOHIDRAT

SUPRIANTO, S.Si., M.Si., Apt

PENGERTIAN
• Kata karbohidrat berasal dari:
C = karbon
HIDRAT ARANG
H2O = hidrat

• Nama lain dari karbohidrat adalah sakarida

• Rumus umum karbohidrat (CH2O)n

238
KLASIFIKASI KARBOHIDRAT
Berdasarkan gugus fungsinya:

• ALDEHID= ALDOSA • KETON=KETOSA


• GLUKOSA
• FRUKTOSA
• GALAKTOSA
• MALTOSA H O
C H 2O H
• LAKTOSA C

H C OH C O

HO C H HO C H

H C OH H C OH

H C OH H C OH

C H 2O H C H 2O H
D -glucose D -fr u c to s e

239
KLASIFIKASI KARBOHIDRAT
MONOSAKARIDA
• Berdasarkan Triosa
Tetrosa
Jumlah gula: Pentosa
Hexosa: Glu, fruk dan galaktosa
Heptosa

KARBOHIDRAT OLIGOSAKARIDA
Disakarida: Suk, mal dan laktosa
Trisakarida
Tetrasakarida
Pentasakarida
POLISAKARIDA
Homopolisakarida
Amilum
Glikogen
Selulosa
Heteropolisakarida
Glikoprotein

KLASIFIKASI KARBOHIDRAT
• Berdarakan sifat pereduksi Cu++ :

GULA PEREDUKSI GULA NON PEREDUKSI


GLUKOSA FRUKTOSA
GALAKTOSA SUKROSA
MALTOSA H O
C CH 2O H
LAKTOSA C O
H C OH
Sellobiosa HO C H HO C H

H C OH
H C OH
H C OH
H C OH
CH 2O H
CH 2O H
D -f r u c t o s e
D -g lu c o s e

240
MONOSAKARIDA
A. Glukosa:
Merupakan Monosakarida termasuk
Aldoheksosa H O
C
Nama lainnya: dekstrosa
Glukosa banyak terdapat pada buah-buahan H C OH
dan madu
Glukosa dalam darah yang normal 70 – 100 HO C H
mg tiap 100 mL darah
H C OH
Glukosa dalam tubuh akan dioksidasi dan
sebagian diubah menjadi glikogen (gula otot) H C OH
dengan bantuan hormon insulin
Glukosa dengan uji benedict mengasilkan CH2OH
warna dan endapan merah bata
D-glucose
Glukosa dan fruktosa merupakan isomer
(rumus molekul sama, rumus bangun
berbeda)

B. FRUKTOSA

Merupkan gula ketoheksosa


(gugus fungsi keton)
Terdapat banyak pada madu
Memiliki rasa manis lebih CH 2 OH
dari glukosa C O
Fruktosa berikatan dengan HO C H
glukosa membentuk sukrosa H C OH
(gula tebu) H C OH

CH 2OH

D -fructose

241
C. Galaktosa
merupakan gula
aldoheksosa H O
jarang terdapat bebas C
dalam alam H C OH
banyak terdapat dalam air
susu HO C H

galaktosa dengan glukosa HOH C HOH


membentuk
H C OH
laktosa (gula susu)
memiliki rasa kurang manis CH 2 OH
dibandingkan dengan -glucose
DD-galactose
glukosa atau fruktosa

PEMBENTUKAN CINCIN
PIRANOSA-FURANOSA

-D-GLUKOPIRANOSA

D-GLUKOSA

D-glucosa dapat membentuk rantai


Melingkar Furanosa atau Piranosa -D-GLUKOFURANOSA

242
KESETIMBANGAN DAN
PEMBENTUKAN
CINCIN PIRANOSA


65%

-D-GLUKOPIRANOSA

MUTA
ROTASI
1%

39%

OLIGOSAKARIDA: Disakarida

SUKROSA LAKTOSA

Glucosa: C6H12O6
+
Fructosa: C6H12O6
- H2O
________
Sucrosa: C12H22O11 MALTOSA ISOMALTOSA

243
IKATAN
ALFA

IKATAN
BETA

Dekstrantriosa: Gula sake dan Madu Melon

244
DISAKARIDA
A. Sukrosa
Kita kenal sehari-hari sebagai gula Sugar beet
putih/gula pasir, terasa manis
Banyak terkandung pada tebu
atau bit
Hidrolisis sukrosa akan
menghasilkan glukosa dan
fruktosa
Bukan merupakan gula reduksi Sugar cane
Sucrose
O--D-Glucopyranosyl-(12)-
-D-fructofuranose
(glucose+fructose)

CH2OH
H CH2OH
O H H
H O
1  
2H HO
OH H
OH O CH2OH
H OH OH H

B. Maltosa
Banyak terdapat pada tepung/beras
Dibentuk oleh dua gugus glukosa
melalui ikatan 1-4 glikosidik
Merupakan hasil antara hidrolisis
amilum oleh enzim amilase atau oleh
asam
Maltosa dihidrolisis lebih lanjut
menjadi glukosa oleh enzim maltase
Maltosa mudah larut dalam air, dan
memilki rasa lebih manis daripada
laktosa

CH2OH CH2OH -D-Maltose


OH H O--D-Glucopyranosyl-(14)-
O O OH
H H -D-glucopyranose
OH 1  O 4
OH  (glucose+glucose)
H H
H H H
H OH H OH
Reducing group

245
C. Laktosa
Dikenal sebagai gula susu
Pada wanita yang sedang
menyusui, kadang ditemukan
dalam urin
Merupakan gabungan antara
glukosa dan galaktosa, melalui
ikatan 1-4 glikosidik Reducing
group

-D-Lactose CH2OH CH2OH


O--D-Galactopyranosyl- H OH H OH
H H
(14)- OH H 1 4
OH H
-D-glucopyranose OH O OH
(glucose+galactose) H OH H OH

HIDROLISIS DISAKARIDA H
C
O

H C OH

HO C H
CH 2 OH CH 2 OH
H C OH
OH
H
O H
H
O OH H O H C OH
 O
OH H 1 4
OH H

C C H 2O H
H H H D -g lu c o s e
H OH H OH
MALTOSA H C OH H O
C

H C OH
CH 2 OH CH 2 OH
H
HO C H HO C H
O H H O H
H H HO
H C HH
O
1 4
OH H OH H
OH O OH H C OH H C OH

C H 2O H
H OH H OH
D-galactose
D -g lu co s e
LAKTOSA H C OH
CH 2OH CH2OH

H O H
CH2OH H
CH2OH C O
H O
HO C H
1  
2H HO
OH H
OH O CH2OH D-glucose H C OH

H OH H C OH
OH H
C H 2O H
SUKROSA
D -fru cto se

246
POLISAKARIDA
• Merupakan karbohidrat yang kompleks dengan berat
molekul 500.000 atau lebih
• Di alam banyak terdapat pada bahan makanan serealia,
dan umbi-umbian
• Molekul polisakarida merupakan polimer dari
monosakarida
• Polisakarida terbagi atas homopolisakarida (terssusun
atas satu jenis monosakarida) dan heteropolisakarida
(mengandung senyawa lain selain karbohidrat)
• Poliskarida berwarna putih tidak berbentuk kristal, tidak
berasa manis dan tidak dapat mereduksi ion Cu++
• Contoh:Homopolisakarida: amilum,selulosa dan
glikogen,chitin sedang heteropolisakarida : glikoprotein

HOMOPOLISAKARIDA
AMILUM
Banyak terdapat di alam, terutama sebagai
komponen jaringan tumbuhan: umbi, daun, batang
dan biji-bijian
Dikenal sehari-hari sebagai pati
Disusun oleh amilosa dan amilopektin.
Amilosa terdiri dari 250-300 unit D-glukosa
dengan ikatan 1,4 glikosidik

Amilosa

247
AMILUM
Amilopektin terdiri dari CH2OH CH2OH
1000 unit D-glukosa O O
dengan ikatan 1,4 dan OH OH
1,6 glikosidik OH O O
OH OH
Bila amilum terhidrolisis CH2OH CH2 CH2OH CH2OH
sempurna akan O O O O
menghasilkan glukosa OH OH OH OH
OH O O O OH
OH OH OH OH

AMILOPEKTIN

GLIKOGEN
Banyak terdapat di
dalam hati dan otot CH2OH CH2OH
O O
Dikenal sebagai gula OH OH
otot, sebagai sumber OH O O
energi OH OH
Diusun oleh monomer CH2OH CH2 CH2OH CH2OH

D-glukosa, larut dalam O O O O


OH OH OH OH
air O O O
OH OH
Bila glukosa darah OH OH OH OH
menurun, glikogen Glikogen
diubah menjadi glukosa
Strukturnya sama Ikatan -1,6
dengan amilopektin
yang mempunyai
cabang

248
SELULOSA
Terdapat dalam jaringan
tumbuhan sebagai
penyusun dinding sel
Selulosa terdapat sebagai
serta-serat tumbuhan,
sayuran dan buah-buahan CH2 OH OH CH2 OH
Dalam tubuh manusia tidak O O O O
bisa dicernakan, karena OH OH OH
O
tidak ada enzim selulase OH O
OH CH2OH OH
Dicernakan baik oleh CH2 OH OH CH2 OH
hewan, karena memiiiki O O O O
enzim selulase OH OH OH
OH O O
Berguna untuk OH CH2 OH OH
memperlancar proses
pencernaan makanan, dan n ~ 5000-10000
mencegah konstipasi
(sembelit) Sellulosa
Ikatan -1,4

HETEROPOLISAKARIDA
• Merupakan senyawa gabungan antara gula dan
senyawa lain. Contoh:
• Glikoprotein: Oligosakarida terikat secara kovalen
pada rangka polipeptida
• Peptidoglikan: Oligosakarida terikat secara kovalen
pada rangka polipeptida dengan oligosakarida :
-Glukosamin atau Galaktosamin
-Asam glukuronat
-Gugus sulfat
• Glikosaminoglikan: Oligosakarida yang terlepas dari
ikatan kovalen pada rangka polipeptida
• Asam hialuronat: sebagai bahan dasar dari jaringan
ikat pada tubuh manusia
• Kondroitin sulfat : Peptidoglikan komponen kartilago
• Heparin : Peptidoglikan antikoagulan

249
TURUNAN GULA
CH2OH COOH CH O
H C OH H C OH
H C OH
HO C H HO C H
H C OH
H C OH H C OH
H C OH
H C OH H C OH
CH2OH CH2OH COOH
D-ribitol Asam D-glukonat Asam D-glukuronat

 Gula alkohol – tidak memiliki gugus aldehida atau ketone;


misalnya ribitol.
 Gula asam –gugus aldehida pada atom C1, atau OH pada
atom C6, dioksidasi membentuk asam karboksilat;
misalnya asam glukonat, asam glukuronat.

GULA AMINO
Konstituen Mukopolisakarida

Gula amino: gugus amino menggantikan


gugus hidroksil. Sebagai contoh
glukosamina ATAU galaktosamin.

250
CH2OH CH2OH

H O H H O H
H H
OH H OH H

OH OH OH O OH
H NH 2 H N C CH 3
H
-D-glukosamina -D-N-asetilglukosamina

Gugus amino dapat mengalami asetilasi seperti pada


N-asetilglukosamina. Contoh KITIN dan KITOSAN

GLIKOSAMINOGLIKAN

CH2OH
D-glucuronate 6
- H 5
O
6COO H
4 H 1 O
H O
5
H OH H
4 H 1 3 2
OH
H H NHCOCH 3
3 2 O

H OH N-acetyl-D-glucosamine
ASAM HIALURONAT
ASAM HIALURONAT adalah glikosaminoglikan
dgn pengulangan tetap disakarida dari 2 molekul
derivat glukosa; asam glukuronat & N-asetil-
glukosamina. Ikatan glikosida pada 1,3- b & 1,4-b.

251
Glikosaminoglikan
Kondroitin penyusun tendon, kartilago dan jaringan
penghubung.
Heparin merupakan peptidoglikan antikoagulan

Glikosaminoglikan
Glikosaminoglikan dengan gugus karboksilat dan atau sulfat

252
Glikosaminoglikan
Dermatan peptidoglikan jaringan binatang
Keratan peptidoglikan tulang bersama kondoitrin

Struktur
Peptidoglikan

GLIKOSAMINO
GLIKAN

ROTEIN

253
GLIKOPROTEIN

DINDING SEL BAKTERI GRAM POSITIF

254
DINDING SEL BAKTERI GRAM NEGATIF

KITIN DAN KITOSAN


• Sebagian besar polisakarida
struktur.
• Terdapat pada diding sel fungi dan
kerangka crustaceae, insecta and
laba-laba
• Kitin digunakana sebagai coating

KITOSAN
KITIN

255
1. Molisch’s Test REAKSI UJI KARBOHIDRAT
- Tes Karbohydrat
conc.H2SO4 -naphthol
Pentose/Hexose Furfural 5-hydroxymethyl furfural
- H2O
2. Barfoed’s Test (Purple complex)

- test for reducing sugars


- test for distinguishing monosaccharides and disaccharides
Reducing sugar + 2Cu2+ Slightly acidic 2Cu+ + oxidized sugar
Cu2O
3. Seliwanoff Test (brick red ppt)
- test for distinguishing ketose from aldoseresorcinol
conc. HCl 5-hydromethyl
Ketohexose dehydration red complex
furfural
4. Iodine Test
- test for starch starch - I2 complex (deep blue)
Starch + I2
5. Fehling’s Test
- test for reducing sugars
- test for distinguishing monosaccharides and disaccharides
Reducing sugar + Fehling reagent Boiling in water bath
Cu2O
( red ppt)
6. Benedict’s Test
- test for reducing sugar
Reducing sugar + Benedict’s reagent Boil
red ppt

CO2H
HO
O Tollens reagent OH
HO
HO
HO + Ag
+ OH
HO OH Ag(NH3)2 OH- OH silver mirror
CH2OH
D-glucose

Fehling’s TesT

256
Barfoed TesT

Selliwanof TesT

Molisch TesT

Benedict test

257
IodIne TesT

1. Selulosa + I2  
2. Amilum + I2  Biru
3. Glukosa + I2  Violet

Pati dalam suasana asam bila


dipanaskan dapat terhidrolisis
menjadi senyawa yang lebih
sederhana, hasil pemecahan pati
jika diuji dengan iodium akan
memberikan warna biru, coklat,
kuning sampai tidak berwarna

258
PERTEMUAN XIV

PROTEIN

SUPRIANTO, S.Si., M.Si., Apt

ASAM AMINO: BAGIAN PUSAT MERUPAKAN ATOM C ASIMETRIK,


DENGAN KEEMPAT PASANGAN YANG BERBEDA (GUGUS
KARBOKSIL, GUGUS AMINO, ATOM H DAN BERBAGAI GUGUS
DENGAN SIMBOL R)

KARAKTERISTIK AS.AMINO DITENTUKAN OLEH SIFAT FISIK DAN


KIMIA RANTAI SAMPING (R)

RANTAI SAMPING (R) MENENTUKAN KELOMPOK-KELOMPOK


ASAM AMINO

259
R
ASAM
NH2 C
AMINO COOH
BASA ASAM
H
R R R

NH3+ C COOH NH3+ C COO - NH2 C COO -

H H H
Larutan Asam Titik Isoelektrik
Larutan Basa
ISOELECTRIC POINT (PI)

H C NON KIRAL
SIFAT ASAM AMINO
1. AMFOTER NH2
2. ZWITTER ION C COOH
3. OPTIK, KECUALI GLISIN GLISIN
H

Klasifikasi Asam amino

AROMATIK
NON
POLAR Asam amino POLAR

BASA (+) ASAM (-)

260
Kelarutan Asam Amino
Nonpolar Polar
Alanin, Ala, A Asparagin, Asn, N
Isoleusin, Ile, I Sistein, Sis, C
Leusin, Leu, L Glutamin, Gln, Q
Metionin, Met, M Glisin, Gly, G
Fenilalanin, Fe, F Prolin, Pro, P
Triptopan,Trp, W Serin, Ser, S
Valin, Val, V Treonin, Tr, T
Tirosin, Tir, Y
Muatan Negatif (Asam)
Asam Aspartat, Asp, D Muatan Positif (Basa)
Asam Glutamat, Glu, E Arginin, Arg, R
Histidin, His, H
Lisin, Lis, K

Asam amino dengan gugus R


aromatik
 Fenilalanin, tirosin dan triptofan
 Bersifat relatif non polar.
 Fenilalanin bersama dgn V, L & I  a.a plg
hidrofobik
 Asam amino aromatik mampu menyerap sinar UV λ
280 nm  sering digunakan utk menentukan kadar
protein
H 2N COOH
COOH COOH
H 2N
H2N
NH

HO

P h e n y la la n in e T y ro s in e T ry p to p h a n

      = 0 .2 E 3       = 1 .4 E 3       = 5 .6 E 3

261
Asam amino non polar
 Memiliki
gugus R
alifatik
 Glisin, alanin,
valin, leusin,
isoleusin dan
prolin
 Bersifat
hidrofobik.
 Umum
berinteraksi
dengan lipid

Asam amino polar


 Memiliki gugus R yang tidak bermuatan
 Serin , threonin, sistein, metionin, asparagin,
glutamin
 Bersifat hidrofilik.
 Cenderung terdapat di bagian luar protein

262
Asam amino dengan gugus R bermuatan
positif
 Lisin, arginin, dan histidin
 Mempunyai gugus yg bsft basa
 Gugus polar terletak di permukaan protein dapat
mengikat air.
 Histidin mempunyai muatan mendekati netral
 Histidin terionisasi mendekati pH fisioligis shg
berperan dlm reaksi enzimatis yg melibatkan
pertukaran proton

Asam amino dengan gugus R bermuatan negatif

 Aspartat dan glutamat


 Mempunyai gugus karboksil pada rantai
sampingnya shg bermuatan (-) atau
bersifat asam pada pH 7

263
Asam amino non standar

 Merupakan asam
amino diluar 20 mcm
asam Amino standar
 Terjadi karena
modifikasi setelah
asam amino standar
menjadi protein.
 Kurang lebih 300 asam
amino non standar modifikasi serin yang
dijumpai pada sel mengalami fosforilasi
oleh protein kinase

264
Kurva Titrasi Leusin

pI = pK1 + pK2
2

PROTEIOS (YUNANI): TEMPAT PERTAMA, >50% BOBOT KERING SEL

SEBAGAI POLIMER DENGAN MONOMER ASAM AMINO


DISEBUT PULA POLIPEPTIDA KARENA IKATAN ANTAR MONOMER
MERUPAKAN IKATAN PEPTIDA
(IKATAN GUGUS KARBOKSIL DENGAN AMINO)

+ 3 H2O

Serin Sistein Serin Sistein

IKATAN PEPTIDA

265
Fungsi Protein
 Biokatalisator :Enzim
 Transpor :Hb
 Nutrein :Kasien, Ovalbumim
 Kontraktil :Aktin-Miosin
 Struktur :Keratin, Kolagen
 Pertahanan :Antibodi
 Pengatur :Hormon

Kelarutan
Albumin Larut dlm air dan larutan garam
Globulin Sedikit larut dlm air tetapi larut
dlm larutan garam
Prolamin Larut dlm 70-80% Etanol ttp
tidak larut dlm air dan Etanol
absolut
Histon Larut dlm larutan garam
Skleroprotein tidak larut dlm air dan larutam
garam

266
Konjugasi Protein
 Lipoprotein–lipid
 Glikoprotein–karbohidrat
 Metalloprotein–logam

NUKLEOTIDA

267
PERBEDAAN DNA - RNA

CIRI-CIRI DNA RNA


GULA Deoksiribosa Ribosa

Basa Citosine, Guanin; Citosin, guanin;


Adenin, Timin Adenin, Uracil
Strands Rangkaian Rangkap;
Rangkai Pasangan
Umum: Rangkaian Tunggal

Helix Ya Tidak

Fungsi Hereditas; Sentral Interprestasi info genetik ;


kontrol selluler sintesis protein
Lokasi Inti sel;Kromosom Inti sel dan sitoplasma

Struktur DNA dan RNA

268
STRUKTUR RNA

Nucleic
Acids

269
UJI PROTEIN
a. Uji Biuret

CuSO4 dalam suasana basa bereaksi dengan senyawa


yang mengandung dua atau tiga ikatan peptida
membentuk kompleks berwarna violet.
Reaksi ini bersifat tidak mutlak spesifik untuk ikatan
peptida; juga diberikan oleh semua senyawa yang
mempunyai dua atau lebih ikatan peptida.
Asam amino  negatif : tidak mempunyai ikatan
peptida Dipeptida  negatif : hanya mempunyai satu
ikatan peptida
Warna yang dihasilkan  karena terbentuknya
kompleks koordinasi antara Cu2+, gugus karbonil dan
gugus –NH- yang terdapat pada ikatan peptida

Uji NiNhydriN
Selain oleh protein, hasil positif juga diberikan oleh peptone, asam amino,
dan amin primer lainnya, termasuk amoniak. Positif: warna biru sampai
biru keunguan

270
Uji Millon
Kelompok fenol tirosin pertama
kali dinitrasi oleh asam nitrat
dalam larutan uji. Kemudian
tirosin nitrat membentuk
kompleks ion merkuri dalam
larutan membentuk merah bata,
penampilan warna merah adalah
tes positif.

Xanthoproteic test
Asam nitrat pekat bereaksi dengan cincin
aromatik yang ada pada rantai asam amino
dan memberikan larutan warna kuning

Lead SuLfite teSt


Sulfur dalam sistin, diubah menjadi natrium sulfida dengan
dididihkan dengan NaOH 10%. Na2S dapat dideteksi
dengan menambahkan timbal asetat Pb(CH3COO)2 dan
terjadi endapan PbS.

271
Sakaguchi TesT
Reaksi arginin dengan α-Naphthol dengan adanya
media alkali, akan teroksidasi dengan larutan bromin
membentuk kompleks warna merah.
Tes Sakaguchi adalah tes kualitatif spesifik untuk mendeteksi
jenis protein tertentu dengan asam amino yang mengandung
kelompok guanidinium, tes ini digunakan untuk mendeteksi
adanya arginin.
Dalam tabung reaksi bersih taruh 10 tetes albumin lalu
tambahkan 10 tetes (10% NaOH), campurkan dengan sangat
baik lalu tambahkan 2-3 tetes α-Naphthol dicampur lagi lalu
tambahkan 2-6 tetes larutan bromin, aduk rata. Warna merah
muncul menunjukkan adanya arginin.

Guanidine Arginine

Hopkin's Cole TesT

Hopkin's Cole adalah tes spesifik untuk


triptofan, satu-satunya asam amino yang
mengandung kelompok indole
menghasilkan pembentukan cincin ungu.
Pereaksi Hopkin's Cole mengandung asam
asetat glasial dan H2SO4 pekat.

272
PERTEMUAN XV

LIPID

SUPRIANTO, S.Si., M.Si., Apt

273
ASAM LEMAK JENUH –TAK JENUH
O R < CnH2n+1
R CnH2n+1

C - C R C OH C = C

KLASIFIKASI ASAM LEMAK

Asam Lemak Jenuh

NAMA TRIVIAL NAMA IUPAC RUMUS KIMIA

ASAM BUTIRAT ASAM BUTANOAT C3 H7 COOH


ASAM LAURAT ASAM DODEKANOAT C11 H23 COOH
ASAM MIRISTAT ASAM TETRADEKANOAT C13 H27 COOH
ASAM PALMITAT ASAM HEKSADEKANOAT C15 H31 COOH
ASAM STEARAT ASAM OKTADEKANOAT C17 H35 COOH
ASAM ARASIDAT ASAM EIKOSANOAT C19 H39 COOH
ASAM BEHENOAT ASAM DOKOSANOAT C21 H43 COOH

ASAM LIGNOSERAT ASAM TETRAKOSANOAT C23 H47 COOH

274
Asam Lemak Tak Jenuh
NAMA TRIVIAL NAMA IUPAC RUMUS KIMIA

ASAM PALMITOLEAT ASAM-9-HEKSADEKENOAT C15 H 29 COOH


ASAM OLEAT ASAM-9-OKTADEKENOAT C17 H 33 COOH
ASAM LINOLEAT ASAM-9,12-OKTADEKADIENOAT C17 H 31 COOH
ASAM LINOLENAT ASAM-9,12,15-OKTADEKATRIENOAT C17 H29 COOH
ASAM ARAKIDONAT ASAM-5,8,11,14-EIKOSATETRAENOAT C19 H31 COOH
EPA ASAM-11,14,17-ERIKOSAPENTAENOAT C19 H29 COOH
DHA ASAM-13,16,19-DOKOSAHEKSAENOAT C21 H31 COOH
5 3 1
7
9
8 6 4 2 C O OH
10

11 12 14 16 18 20
13 15 17 19

ASAM ARAKIDONAT

Asam Lemak Tak Jenuh


 Eikosanoid: Asam lemak tak jenuh dengan atom
karbon 20 , antara lain: prostacyclin, tromboksan,
prostaglandin dan leukotrien.
1
COOH
O
1
O 9 7 5 3
COOH
8 6 4 2
OH 10

TROMBOKSAN A2 11 12 14 16 18 20
13 15 17 19
VASOKONSTRIKTOR KUAT
ASAM PROSTANOAT
PLATELET AGGREGATION INHIBITOR

275
 Leukotrien: penyusun utama sel darah putih.
 Fungsi: konstriksi otot polos, terutama paru-
paru.

O O 7 5 3 1
3 1
9 7 8 6 4 2 COOH
8 6 4 2 COOH
5
10
10

20 12 14 16 18 20
11 12 14 16
17
18 HO 13 17 19
13 15 19
HO H
LEUKOTRIEN A4 PGE2

OH 5 3 1
7
8 6 4 2 COOH
10

12 14 16 18 20
HO 13 17 19
HO H
PGF2

Carbon Atoms/ Common Melting Point


Double Bonds* Name (°C)
Saturat ed Fat ty Acids
12:0 Lauric acid 44
14:0 Myristic acid 58
16:0 Palmitic acid 63
18:0 Stearic acid 70
20:0 Arachidic acid 77
Unsat urated Fatt y Acids
16:1 Palmitoleic acid 1
18:1 Oleic acid 16
18:2 Linoleic acid -5
18:3 Linolenic acid -11
20:4 Arachidonic acid -49

276
LIPID SEDERHANA

GLISEROL ASAM LEMAK

3 H2O

IKATAN ESTER

LIPID SEDERHANA
LEMAK : GLISEROL + ASAM LEMAK JENUH (R )
MENTEGA : C3H7

PALMITIN : C15H31

MARGARIN : C17H35

MINYAK : GLISEROL + ASAM LEMAK TAK JENUH


OLEIN : C17H33

LINOLEIN : C17H31

LINOLENIN : C17H29

277
LIPID SEDERHANA
LILIN : ASAM LEMAK + ALKOHOL RANTAI PANJANG

LILIN LEBAH (myricyl palmitate ) : C30H61 COO C15H31


SPERMACETI (cetyl palmitate) : C16H33 COO C15H31

LIPID KOMPLEKS
A. FOSFOLIPID: LIPID + ASAM FOSFAT + X
CH2 OOC-(CH2)7-CH=CH(CH2)7CH3

CH3(CH2)14- COO CH O

CH2 O–P-O CH2CH2N+(CH3)3

OH

LESITIN

278
Fosfatidil Kolin (lesitin)
O
O
CH2O-C-(CH2)7CH=CH-(CH2)7CH3
CH3(CH2)14-C-OCH O CH3
CH2-O-P-OCH2CH2-N-CH3
+
OH CH3
Fosfstidil Etanolamin (sefalin)
O
O
CH2O-C-(CH2)7CH=CH-(CH2)7CH3
CH3(CH2)14-C-OCH O
CH2-O-P-OCH2 CH2 -NH2
OH

Fosfatidil Serin
O
OCH2O-C-(CH2)7CH=CH-(CH2)7CH3
CH3(CH2)14-C-OCH O
CH2-O-P-OCH2CH2-O-CH2-CH-COOH
OH NH2
Fosfatidil Inositol
O
O
CH2O-C-(CH2)7CH=CH-(CH2)7CH3
CH3(CH2)14-C-OCH O
CH2-O-P-OCH2CH2-O OH
OH OH
OH
HO
OH

279
SFINGOLIPID:
SFINGOLIPID: SPINGOSIN + ASAM FOSFAT+ ASAM LEMAK+ X

OH

CH3(CH2)12–CH=CH-CH-CH-NH- C-CH-(CH2)22-CH3

(CH3)3N+ CH2CH2 O-P-O CH2


O-

SFINGOMIELIN

SFINGOLIPID
SFINGOSIN OH

CH3(CH2)12–CH=CH-CH-CH-NH2

CH2OH

SERAMIDA OH

CH3(CH2)12–CH=CH-CH-CH-NH- C-CH-(CH2)22-CH3

CH2OH

280
LIPID KOMPLEKS
B. GLIKOLIPID
1. SEREBROSIDA: SPINGOSIN + GALAKTOSA + ASAM LEMAK

OH

CH3(CH2)12–CH=CH-CH-CH-NH- C-CH-(CH2)22-CH3

CH2OH

H O
ASAM LIGNOSERAT
H
OH H O CH2
OH H

H OH
KERASIN

ASAM LEMAK
SEREBROSIDA

R=H NAMA RUMUS

KERASIN LIGNOSERAT CH3(CH2)22-COO-

SEREBRON SEREBRONAT CH3(CH2)21-CHOHCOO-

NEVRON NEVRONAT CH3(CH2)7-CH=CH(CH2)13COO-

OKSINEVRON OKSINEVRONAT CH3(CH2)7-CH=CH(CH2)12CHOHCOO-

281
2. SEREBROSIDA SULFAT= SULFATIDA

SULFATIDA: SPINGOSIN + GALAKTOSA + ASAM LEMAK

OH

CH3(CH2)12–CH=CH-CH-CH-NH- C-CH-(CH2)22-CH3

CH2OH

H O
H
OSO4 H O CH2
OH H

H OH

3. GANGLIOSIDA:SER+GLU+GAL+ ASAM SIALAT+NASETILGALAKTOSAMIN+GAL


N-Acetyl-D-galactosamine D-galactose D-glucose

CH 2 OH CH 2OH CH 2OH CH 2OH


OH OH H
O O O O O
OH O OH
H H

H O H
H H H H
O
H OH H NH H OH H OH
H H
C O HO C C CH 2
D-Galactose
CH 3 H NH
C
O H O C O
H 3C C NH O COO- C R
CHOH H

CHOH
CH 2 OH H
H

OH H

N-acetylneuraminidate (sialic acid)

Gangliosida (GM1)

282
DERIVAT LIPID

 STEROID
MOLEKUL YANG TERBENTUK DARI KERANGKA EMPAT CINCIN KHAS
(TIDAK DITEMUKAN PADA TUMBUHAN)

FUNGSI
 SEBAGAI KOMPONEN MEMBRAN
PLASMA BINATANG
 SEBAGAI PREKURSOR (SENYAWA
PENDAHULU) SINTESIS BEBERAPA
HORMON (TESTOSTERON &
ESTROGEN)

BILA DALAM TUBUH KANDUNGAN


STEROID TINGGI MENGAKIBATKAN
ATHEROSCLEROSIS
• MENGGANGGU JANTUNG
• BILA DI OTAK STROKE

Steroid

283
ASAM EMPEDU
• DISINTESI DI HATI, DSIMPAN DALAM KANDUNG EMPEDU DAN
DIEKSKRESIKAN MELALUI USUS SAAT DIBUTUHKAN
MENGEMULSIKAN LEMAK DAN MEMBANTU ABSORSI MAUPUN
PENCERNAAN LEMAK

OH C O OH

H H
HO OH
H

GLUKOKOTIKOID
– DISINTESIS DI KORTEKS ADRENAL
– MENGATUR METABOLISME KARBOHIDRAT
– MENURUNKAN INFLAMASI
– TERLIBAT DALAM REAKSI ALERGI
CH 2 OH CH 2 OH
C= O C= O
H3 C H3 C
O OH HO OH
H3 C H H3 C H

H H H H
O O
Cortisone Cortisol

284
MINERALKORTIKOID
– DISINTESA DI KORTEKS ADRENAL.
– MENGATUR TEKANAN DARAH DAN VOLUME DENGAN
MENSTIMULASI ABSORBSI Na+, Cl-, dan HCO3-.

CH 2 OH
OH
O C=O
CH

H3 C H

H H
O
Aldosterone

IDENTIFIKASI LIPID
SUDAN IV
Jika ada lipid, Sudan IV akan terdetek
dengan warna orange kemerahan.

Acrolein test
Bila lemak dipanaskan dengan kuat dengan adanya
dehidran seperti kalium bisulfat (KHSO4). maka bagian
gliserol dari molekul tersebut mengalami dehidrasi dan
membentuk aldehid tak jenuh, akrolein (CH2 = CH-CHO).
Acrolein memiliki bau minyak goreng yang terbakar.

285
Copper acetate test
Larutan tembaga asetat tidak bereaksi dengan minyak (atau lemak),
sedangkan asam lemak jenuh dan tak jenuh bereaksi dengan
tembaga asetat membentuk garam tembaga.

Tes ini digunakan untuk membedakan antara minyak atau lemak


netral dan asam lemak jenuh dan tidak jenuh.
petroleum ether and dissolved oil
Minyak zaitun: perhatikan bahwa petroleum eter
mengandung minyak terlarut dan tampak tidak copper acetate
berwarna, larutan berair tetap biru di bagian
bawah.

Asam oleat: lapisan atas petroleum eter menjadi hijau


karena terbentuk tembaga oleat. Lapisan bawah menjadi
kurang berwarna biru. copper oleate in the petroleum ether

copper acetate

Liebermann - Burchard TesT


Kolesterol bereaksi sebagai alkohol khas dengan asam kuat pekat dengan
warna tertentu.
Anhidrida asetat digunakan sebagai bahan pelarut dan dehidran, dan asam
sulfat digunakan sebagai bahan dehidran dan oksidator. Hasil positif diamati
saat larutan menjadi merah atau merah muda, ungu, biru, dan akhirnya
berwarna kebiru-biruan.

UnsatUration TesT
Semua lemak netral mengandung gliserida
dari beberapa asam lemak tak jenuh. Asam
lemak tak jenuh menjadi jenuh dengan
diadisi yodium. Jika lemak mengandung
lebih banyak asam lemak tak jenuh, maka
akan memerluka lebih banyak yodium.

286
SOAL UJIAN AKHIR KIMIA ORGANIK
SEMESTER GANJIL
Dosen : Suprianto, S.Si., M.Si., Apt

I. Multiple Choise
1. Nama sistematik untuk senyawa yang mempunyai struktur berikut :

A. 1-metil-2.2-dimetil butana D. 3,3-dimetil-isoheksana


B. 2,3,3-trimetil pentana E. Tetrametil butana
C. 1, 1-dimetil-isoheksana

2. Senyawa dengan rumus struktur sebagai berikut diberi nama ...

A. Trisiklo – [ 2.2.1 ] -1 -Heptena D. Trisiklo – [ 2.3.1 ] -1 -Heptena


B. Trisiklo – [ 2.2.1 ] -2 -Heptena E. Trisiklo – [ 2.1.2 ] -2 -Heptena
C. Trisiklo – [ 2.2.1 ] -3 -Heptena

3. Senyawa dengan rumus struktur sebagai berikut diberi nama ...


CH3―CH = C―CH3
|
C2H5
A. 1 – Metil – 2 – Pentena D. 3 – Metil – 1 – Pentena
B. 2 – Metil – 2 – Pentena E. 3 – Metil – 2 – Pentena
C. 2 – Metil – 3 – Pentena

4. Senyawa dengan rumus struktur sebagai berikut diberi nama ...

A. 1 – Metilamino – 1 – fenil propanol D. 1 – Metilamino – 3 – fenil propanol


B. 1 – Metilamino – 2 – fenil propanol E. 3 – Metilamino – 1 – fenil propanol
C. 2 – Metilamino – 1 – fenil propanol

5. Senyawa dengan rumus struktur sebagai berikut diberi nama ...

A. Bisiklo – [ 4.1.0 ] Heptana


B. Bisiklo – [ 4.2.0 ] Heptana D. Bisiklo – [ 4.2.1 ] Heptana
C. Bisiklo – [ 4.1.2 ] Heptana E. Bisiklo – [ 4.0.1 ] Heptana

287
6. Senyawa dengan rumus struktur sebagai berikut diberi nama ...

A. 1- Siklopropil -2-Etanol D. 2- Siklopropil -1-Etanol


B. 2- Siklopropil -2-Etanol E. 3- Siklopropil -1-Etanol
C. 1- Siklopropil -1-Etanol

7. Senyawa dengan rumus struktur sebagai berikut diberi nama ...

A. 3- Klorospiro [ 3.4 ] oktana D. 2- Klorospiro [ 4.3 ] oktana


B. 3- Klorospiro [ 3.3 ] oktana E. 2- Klorospiro [ 3.4 ] oktana
C. 3- Klorospiro [ 4.4 ] oktana

8. Rumus bangun alkohol sekunder ditunjukkan oleh


A. CH3–(CH2)4OH D. (CH3)2CHOH
B. CH3–CH2–C(CH3)2OH E. (CH3)3COH
C. (CH3)2CH(CH2)2OH

9. Senyawa karbon yang mengandung gugus fungsi alkena dan eter dalam tiap molekul
adalah :
A. CH  C – CH2 - O – CH3 D. CH2 = CH – CO – CH2CH3
B. CH2 = CH – CHO E. CH3 – CH = CH – CH2 – O – CH3
C. CH  C – CO – CH3

10. Pasangan senyawa karbon di bawah ini yang merupakan isomer gugus fungsional
adalah....
A. metil etanoat dan propanol D. etil metil eter dan 2-propanon
B. etil metil eter dan metil etanoat E. propanol dan propanal
C. propanol dan etil metil eter

11. Reaksi pembentukan CH3CHO dari C2H5OH tergolong rekasi :


A. Adisi D. Kondensasi
B. Substitusi E. Reduksi
C. Oksidasi

12. Jika senyawa 2-metil-2-butena direaksi dengan hidrogen klorida maka akan dihasilkan
A. 3-metil-1-kloro butana D. 2-kloro-2-metil butana
B. 2-kloro-3-metil butena E. 1-kloro-3-metil butana
C. 2-kloro-2-metil butane

288
13. Diketahui reaksi :
1. CH2=CH2 + H2 →CH3––CH3
2. CH4 + Cl2 → CH3Cl + HCl
3. CH3––CH2Br → CH2=CH2 + HBr
Jenis reaksi diatas berturut-turut adalah
A. substitusi, adisi dan eliminasi D. eliminasi, substitusi dan adisi
B. eliminasi, adisi dan substitusi E. substitusi, eliminasi dan adisi
C. adisi, substitusi dan eliminasi

14. Propil alkohol dapat dibedakan dari isopropil alkohol, karena oksidasi isopropil alkohol
menghasilkan ….
A. asetaldehid D. propandiol
B. propanol E. propena
C. aseton

15. Karbohidrat dalam lambung manusia akan terhidrolisis. Hasil hidrolisis oleh insulin
tersimpan sebagai cadangan makanan yang digunakan untuk menghasilkan tenaga. Zat
cadangan itu adalah :
A. maltosa D. fruktosa
B. sukrosa E. glikogen
C. glukosa

16. Glukosa,

mengandung gugus fungsional


A. alkohol dan aldehid D. alkohol dan keton
B. aldehid dan asam karboksilat E. aldehid dan ester
C. alkohol dan asam karboksilat

17. Kertas dihidrolisis dengan katalis H2SO4. Hasil hidrolisis direaksikan dengan larutan
Fehling menghasilkan endapan merah bata. Hasil hidrolisis kertas tersebut adalah ….
A. amilosa D. maltosa
B. fruktosa E. sukrosa
C. glukosa

18. Berapa jumlah ikatan peptida dari senyawa polipeptida berikut ini?

A. 1 D. 4
B. 2 E. 5
C. 3

289
19. Bahan baku untuk pembuatan margarin adalah minyak. Proses kimia yang dilakukan
dalam pengolahannya merupakan reaksi …
A. adisi dengan hidrogen D. oksidasi dengan H2SO4
B. hidrolisis E. pengesteran dengan gliserol
C. reduksi dengan logam NaOH

20. Hidrolisis lemak menghasilkan ….


A. gliserol D. gliserol dan sabun
B. asam-asam amino E. gliserol dan asam amino
C. gliserol dan asam karboksilat

II. ESSAY
1. Tuliskan produk yang dihasilkan dari reaksi benzena dengan asam sulfat berasap!
2. Senyawa amoksicilin merupakan senyawa turunan dari ampisilin yang juga merupakan
antibiotik. Namun pada kenyataannya, amoxicilin merupakan antibiotik yang lebih baik
daripada ampicilin.

Amoksilin Ampisilim

Tuliskan alasan bahwa amoksilin lebih baik dari ampisilin!


3. Tuliskan persamaan dan perbedaan antara aldosa dan ketosa !
4. Tuliskan empat jenis senyawa yang termasuk polisakarida!
5. Tuliskan persamaan reaksi pembentukkan dipeptida dari asam amino glisin dengan
alanin dan nama dari hasil reaksi tersebut!

290
Kunci Jawaban Multiple Choise
1. B 6. D 11. C 16. A
2. A 7. E 12. D 17. C
3. E 8. D 13. C 18. C
4. C 9. E 14. C 19. A
5. A 10. C 15. E 20. C

Jawaban ESSAY:
1. Produk yang dihasilkan dari reaksi benzena dengan asam sulfat berasap sebagai berikut:

+ SO 3
H2SO 4
+ SO 3 SO3H
40o
H
asam benzenasulfonat
2. Struktur amoksilin mempunyai gugus penarik electron (-OH) sehingga kekuatan basa
gugus amin (-NH) bertambah menyebabkan absorbsi di usus lebih baik, sehingga terapi
dengan amoksilin lebih baik dari ampisilin.
3. Persamaan dan perbedaan antara aldosa dan ketosa
 Persamaan : Aldosa dan ketosa yang memiliki jumlah atom C sama, rumus
molekulnya juga sama, contoh senyawa heksosa, C6H12O6. Keduanya tergolong
monosakarida.
 Perbedaan : Aldosa adalah monosakarida yang memiliki gugus fungsi aldehid, -
CHO sedang ketosa merupakan monosakarida yang mengandung gugus fungsi
keton, yaitu gugus karbonil, -CO-.
4. Polisakarida adalah senyawa yang memgandung satuan monosakarida yang
dipersatukan dengan ikatan glukosida. Hidrolisis lengkap akan menghasilkan
monosakarida. Beberapa yang penting yaitu ; selulosa, pati, glikogen dan kitin.
 Selulosa; adalah polimer tak bercabang dari glukosa yang dihubungkan melalui
ikatan 1,4 β-glikosida 300-15000 unit D-glukosa membentuk rantai lurus. Manusia
tidak dapat mencerna selulosa karena sistem pencernaan manusia tidak mempunyai
enzim untuk menghidrolisis β-glikosida (β glukosidase).

291
 Pati; merupakan polisakarida yang banyak terdapat pada padi-padian, kentang,
jagung dan lainnya. Serta berfungsi sebagai penyimpan energi. Pati dapat
dipisahkan menjadi dua komponen utama berdasarkan kelarutan bila dibubur dalam
air panas. Sekitar 20% pati adalah amilosa (larut) dan 80% amilopektin (tidak larut).
 Glikogen; polisakarida yang berfungsi sebagai penyimpan glukosa dalam hewan
(terutama dalam hati dan otot). Strukturnya mengandung rantai glukosa yang terikat
1,4 α dengan percabangan 1,6 α. Glikogen membantu mempertahankan
keseimbangan gula dalam tubuh, dengan jalan menyimpan kelebihan gula yang
dicerna dari makanan dan mensuplainya ke dalam darah jika diperlukan.
 Kitin; adalah polisakarida linier yang mengandung N-asetil-D-glukosamin terikat β.
Hidrolisis kitin menghasilkan 2-amino-2-deoksi-D-glukosa. Kitin banyak terikat
dalam protein dan lipida, merupakan komponen utama dalam bangunan serangga.
5. Persamaan reaksi pembentukkan dipeptida dari asam amino glisin dengan alanin dan
nama dari hasil reaksi adalah…

292

Anda mungkin juga menyukai