Puji dan syukur ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karuniaNya
sehingga saya dapat menyelesaikan Laporan Tugas Program Peningkatan Keterampilan Dasar
Tehnik Instruksional – Applied Approach ( PEKERTI-AA ) ini sebagai salah satu bukti para
peserta mampu dan memahami materi yang telah diberikan oleh Nara Sumber.
Teriring rasa syukur kehadirat Allah SWT, saya mengucapkan terima kasih dan
tersayang atas do'a dan pengorbanan material maupun moril yang tak ternilai harganya demi
Selesainya Laporan Tugas ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Pada
1. Bapak Prof. Dr. Armanto, M.Pd., MA., M.Sc., Ph.D., selaku Koordinator Kopertis Wilayah
1 SUMUT.
2. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd., selaku Rektor Universitas Negeri Medan.
3. Bapak Dr. Ismail Efendy, M.Si., selaku Rektor Institut Kesehatan Helvetia Medan.
4. Bapak Prof. Dr. Efendi Napitulu, M.Pd., selaku Koordinator PEKERTI–AA UNIMED.
5. Bapak Prof. Motlan, M.Sc., Ph.D., selaku Pembimbing Penulisan Laporan Tugas PEKERTI-
AA..
Semoga Allah SWT memberi balasan yang berlipat ganda atas do'a restu, pengorbanan
iv
Sebagai manusia biasa, saya menyadari tidak terlepas dari kekhilafan sehingga Laporan
Tugas ini jauh dari kesempurnaan, maka saya sangat mengharapkan kritik dan saran dari
Laporan Tugas ini diharapkan dapat dijadikan sebagai acuan dalam usaha memperbaiki
Sistem Pembelajan bidang studi Kimia Organik di Institut Kesehatan Helvetia Medan. Semoga
Laporan Tugas yang jauh dari kesempurnaan ini dapat berguna bagi kita semua.
Penulis,
v
DAFTAR ISI
Halaman
vi
SILABUS MATA KULIAH
1. Profil Lulusan :
Penguasaan Ilmu dan Kemampuan Riset (Scientific comprehension & research abilities)
2. Capaian Pembelajaran :
1. Mampu menerapkan konsep kimia organik dan melakukan riset dengan
memanfaatkan IPTEK pada pengembangan bahan obat dari bahan alam atau sintesis.
3. Mampu mengikuti perkembangan IPTEK dan meningkatkan penguasaan ilmu,
pengetahuan, ketrampilan dan kemampuan diri secara berkelanjutan.
4. Mampu mengambil keputusan yang tepat berdasarkan analisis informasi dan data, dan
mampu memberikan petunjuk dalam memilih berbagai alternatif solusi secara mandiri
dan kelompok. Bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi tanggung
jawab atas pencapaian hasil kerja organisasi.
3. Tujuan Pembelajaran :
Setelah mengikuti perkuliahan ini mahasiswa dapat menggambarkan struktur, menuliskan
nama senyawa (IUPAC atau trivial), teori asam basa, stereokimia, mekanisme reaksi, sifat
fisika kimia, reaksi identifikasi dan pembuatan senyawa alifatis, siklis, gugus fungsi,
tatanama, alkohol-tiol, eter-epoksida, senyawa karbonil, senyawa amina, dan senyawa
biomolekul.
5. Prasyarat : -
1
6. Strategi Pembelajaran Makro:
KOMPETENSI INDIKATOR MATERI BANGUNAN ATRIBUT SOFT INTEGRASI ALOKASI SUMBER
PERTEMUAN RINCIAN MATERI
DASAR KEBERHASILAN POKOK KARAKTER SKILL TEMATIK WAKTU BELAJAR
Kontrak Perkuliahan Mahasiswa Kontrak Kuliah 1. Penjelasn tentang Mahasiswa Tunduk pada
diharapkan dapat matakuliah mengikuti peraturan
menjalani 2. Peraturan dan tata perkuliahan dengan perkuliahan yang
perkuliahan tertib yang penuh disiplin dan sudah
hingga selesai berlaku dalam bertanggung jawab disampaikan
sesuai dengan perkuliahan
100 Kontrak
I kontrak Kimia Organik -
menit Kuliah
perkuliahan yang 3. Penandatanganan
sudah kontrak
disampaikan perkuliahan
dosen dengan
perwakilan
mahasiswa
Menjelaskan Mahasiswa dapat Senyawa 1. Konfigurasi 1. Mahasiswa sadar, 1. Sikap rasa ingin
konfigurasi elektron, menjelaskan karbon elektron disiplin dan aktif tahu konsep
distribusi elektron konfigurasi 2. Elektron valensi berdiskusi saat pembetukan
dan elektronvalensi elektron, distribusi 3. Distribusi perkuliahan. rantai senyawa
1. Fessenden
atom karbon dan elektron dan elektron valensi 2. Mahasiswa karbon.
100 2. Solomon
II klasifikasi senyawa elektronvalensi 4. Klasifikasi mempunyai 2. Mempunyai -
menit 3. Mcmurry
karbon atom karbon dan senyawa karbon kemampuan ketajaman dalam
klasifikasi mendistribusikan penulisan rantai
senyawa karbon elektron valensi senyawa karbon
dalam ikatan pada
senyawa karbon
Menjelaskan Mahasiswa dapat Gugus Fungsi 1. Pengertian gugus 1. Mahasiswa sadar, 1. Sikap rasa ingin
pengertian gugus mengklasifikasi dan Tatanama fungsi disiplin dan aktif tahu perbedaan
fungsi, klasifikasi senyawa organik IUPAC 2. Jenis gugus berdiskusi saat gugus fungsi 1. Fessenden
gugus fungsi, contoh berdasarkan gugus fungsi perkuliahan. senyawa. 100 2. Solomon
III -
gugus fungsi, cara fungsi 3. Nama rantai 2. Mahasiswa 2. Mempunyai menit 3. Mcmurry
memberikan nama Mahasiswa dapat batang mempunyai kemampuan
senyawa dan menjelaskan 4. Nama rantai kemampuan menentukan jenis
contohnya tatanama senyawa cabang menentukan jenis gugus fungsi dan
2
organik dan 5. Nomr urut C gugus fungsi dan nama senyawa
menuliskan nama Rantai batang naman senyawa
senyawa organik
Menjelaskan Mahasiswa dapat Senyawa Alifatis 1. Definisi 1. Mahasiswa sadar, 1. Mempunyai
definisi, klasifikasi, menjelaskan senyawa alifatis disiplin dan aktif pemahaman
sifat fisika kimia dan definisi, 2. Klasifikasi berdiskusi saat tentang senyawa
reaksi pembuatan klasifikasi, sifat senyawa alifatis pekuliahan. alifatis
1. Fessenden
senyawa alifatis fisika kimia dan 3. Sifat fisika 2. Mahasiswa 2. Mempunyai
100 2. Solomon
IV reaksi pembuatan kimia senyawa memunyai ketajaman -
menit 3. Mcmurry
senyawa alifatis alifatis kemampuan menganalisa dan
4. Pembuatan membedakan dan membuat
senyawa alifatis membuat senyawa senyawa alifatis
alifatis sesuai sifat berdasarakan sifat
fisika kimia fisika kimia
Menjelaskan Mahasiswa dapat Senyawa siklik 1. Definisi 1. Mahasiswa sadar, 1. Mempunyai
definisi, klasifikasi, menjelaskan senyawa siklis disiplin dan aktif pemahaman
sifat fisika kimia dan definisi, 2. Klasifikasi berdiskusi saat tentang senyawa
reaksi pembuatan klasifikasi, sifat senyawa siklis perkuliahan. siklis
1. Fessenden
siklis fisika kimia dan 3. Sifat fisika 2. Mahasiswa 2. Mempunyai
100 2. Solomon
V reaksi pembuatan kimia senyawa mempunyai ketajaman -
menit 3. Mcmurry
siklis siklis kemampuan menganalisa dan
4. Pembuatan membedakan dan membuat
senyawa siklis membuat senyawa senyawa siklis
siklis sesuai sifat berdasarakan sifat
fisika kimia fiska kimia
Menjelaskan sifat Mahasiswa dapat Derivat 1. Alkohol -tiol 1. Mahasiswa sadar, 1. Sikap rasa ingin
fisika kimia dan menjelaskan sifat Hidrokarbon-1 2. Eter, epoksida disiplin dan aktif tahu perbedaan
reaksi pembuatan fisika kimia dan dan sulfida berdiskusi saat senyawa.
alkohol -tiol, eter- reaksi pembuatan 3. Amina alifatik perkuliahan. 2. Mempunyai 1. Fessenden
epoksida, amina dan alkohol-tiol, eter- 4. Arilamina dan 2. Mahasiswa dapat ketajaman dalam 100 2. Solomon
VI -
sulfida eposida, amina, fenol membedakan menganalisa menit 3. Mcmurry
dan sulfida. masing-masing senyawa
senyawa berdasarkan sifat
berdasarkan sifat fisika kimia
fisika kimia
3
Menjelaskan Mahasiswa dapat Derivat 1. Klasifikasi 1. Mahasiswa sadar, 1. Sikap rasa ingin
klasifikasi, sifat menjelaskan Hidrokarbon-2 senyawa disiplin dan aktif tahu perbedaan
fisika kimia dan klasifikasi, sifat karbonil berdiskusi saat masing-masing
reaksi pembuatan fisika kimia dan 2. Sifat fisika perkuliahan. karbonil. 1. Fessenden
senyawa karbonil reaksi pembuatan kimia senyawa 2. Mahasiswa 2. Mempunyai 100 2. Solomon
VII -
senyawa karbonil karbonil mempnyai ketajaman dalam menit 3. Mcmurry
3. Reaksi kemampuan menganalisa
pembuatan membedakan senyawa karbonil
senyawa masing-masing
karbonil senyawa karbonil.
100
VIII UJIAN TENGAH SEMESTER
menit
Menjelaskan teori Mahasiswa dapat Teori Asam 1. Teori asam basa 1. Mahasiswa sadar, Sikap rasa ingin
asam basa dalam menjelaskan dan Basa Arrhenius disiplin dan aktif tahu perbedaan
senyawa organik mengaplikasikan 2. Teori asam basa berdiskusi saat ketiga konsep
konsep teori asam Bronsted Lowry perkuliahan. teori asam basa. 1. Fessenden
basa dalam 3. Teori asam basa 2. Mahasiswa 100 2. Solomon
IX -
senyawa organik Lewis mempunyai menit 3. Mcmurry
kemampuan
penentuan sifat
asam atau basa
senyawa organik.
Menjelaskan Mahasiswa dapat Stereokimia 1. Definisi Isomer 1. Mahasiswa sadar, 1. Sikap rasa ingin
definisi, klasifikasi menjelaskan 2. Klasifikasi disiplin dan aktif tahu cara
isomer, aturan rotasi definisi, Isomer berdiskusi saat mementukan
optik, enantiomer, klasifikasi isomer, 3. Aturan rotasi perkuliahan. jenis isomer.
1. Fessenden
diastomer, campuran aturan rotasi optik, optik, 2. Mahasiswa 2. Mempunyai
100 2. Solomon
X rasemik enantiomer, 4. Enantiomer, mempunyai ketajaman dalam -
menit 3. Mcmurry
diastomer, diastereomer dan kemampuan menganalisa
campuran rasemik campuran menentukan jenis isomer senyawa
rasemik isomer dan
mengaplikasikanatu
ran rotasi optik
4
Menjelasakan Mahasiswa dapat Mekanisme 1. Keelektro 1. Mahasiswa sadar, 1. Sikap rasa ingin
keelektronegatifan, menjelaskan Reaksi-1 negatifan disiplin dan aktif tahu perbedaan
klasifikasi pereaksi, keelektronegatifan 2. Klasifikasi berdiskusi saat konsep masing-
mekanisme reaksi , klasifikasi perekasi perkuliahan. masing reaksi 1. Fessenden
substitusi dan pereaksi, 3. Reaksi substitusi 2. Mahasiswa organik 100 2. Solomon
XI -
eliminasi mekanisme reaksi 4. Reaksi eliminasi mempunyai 2. Mempunyai menit 3. Mcmurry
substitusi dan kemampuan ketajaman
eliminasi menentukan jenis menganalisa
reaksi yang akan reaksi yang
dilakukan. berlangsung
Menjelasakan dan Mahasiswa dapat Mekanisme 1. Reaksi Adisi 1. Mahasiswa sadar, 1. Sikap rasa ingin
membedakan menjelaskan dan Reaksi-2 2. Reaksi oksidasi disiplin dan aktif tahu perbedaan
mekanisme adisi, membedakan 3. Reaksi reduski berdiskusi saat konsep masing-
reaksi reduksi, mekanisme adisi, 4. Reaksi perkuliahan. masing reaksi
oksidasi dan reaksi reduksi, kondensasi 2. Mahasiswa organik 1. Fessenden
kondensasi. oksidasi dan mempunyai 2. Mempunyai 100 2. Solomon
XII -
kondensasi kemampuan ketajaman menit 3. Mcmurry
menentukan jenis menganalisa jenis
reaksi dalam suatu reaksi dalam
proses reaksi kimia suatu proses
organik reaksi kimia
organik
Menjelaskan Mahasiswa dapat Karbohidrat 1. Definisi Mahasiswa 1. Sikap rasa ingin
struktur, klasifikasi menjelaskan Karbihidrat mempunyai tahu perbedaan
dan reaksi struktur, 2. Struktur kemampuan karbohidrat.
1. Fessenden
identifikasi klasifikasi dan karbohidrat menentukan jenis 2. Mempunyai
100 2. Solomon
XIII karbohidrat reaksi-reaksi 3. Klasifikasi karbohidrat dalam ketajaman dalam -
menit 3. Mcmurry
identifikas karbohidrat analisis. menganalisa
karbohidrat 4. Reaksi senyawa
identifikasi karbohidrat
karbohidrat
5
Menjelaskan Mahasiswa dapat Protein 1. Definisi Protein Mahasiswa 1. Sikap rasa ingin
definisi, struktur, menjelaskan 2. Struktur protein mempunyai tahu perbedaan
1. Fessenden
klasifikasi dan definisi, struktur, 3. Klasifikasi kemampuan protein.
100 2. Solomon
XIV reaksi identifikasi klasifikasi dan protein menentukan jenis 2. Mempunyai -
menit 3. Mcmurry
protein reaksi identifikasi 4. Reaksi protein dalam ketajaman dalam
protein identifikasi analisis. menganalisa
protein senyawa protein
Menjelaskan Mahasiswa dapat Lipid 1. Definisi Lipid Mahasiswa 1. Sikap rasa ingin
definisi, struktur, menjelaskan 2. Struktur lipid mempunyai tahu perbedaan
1. Fessenden
klasifikasi dan definisi, struktur, 3. Klasifikasi lipid kemampuan lipid.
100 2. Solomon
XV reaksi identifikasi klasifikasi dan 4. Reaksi menentukan jenis 2. Mempunyai -
menit 3. Mcmurry
lipid reaksi identifikasi identifikasi lipid lipid dalam analisis. ketajaman dalam
lipid menganalisa
senyawa lipid
100
XVI UJIAN AKHIR SEMESTER
menit
6
TATA KELOLA PERKULIAHAN:
1. Semua tes dan tugas diselesaikan dengan baik dan diberikan secara berkala. Tes
pertengahan, akhir semester dan tugas untuk penguasaan bahan ajaran sebelum atau
sesudah atau berkaitan langsung dengan pembahasan suatu pokok bahasan minimal lima
kali.
2. Semua kegiatan pembahasan pokok bahasan wajib diikuti. Apabila disebabkan sesuatu
hal terpaksa tidak dapat mengikuti pembahasan pokok bahasan di kelas, maka mahasiswa
harus melakukan pembahasan secara mandiri yang dituangkan dalam bentuk tulisan, dan
3. Mempresentasikan dan membahas topik yang telah ditentukan dalam forum diskusi kelas.
4. Menganalisis atau mengulas secara tuntas suatu topik dan materi kuliah dari refrensi,
buku teks atau sumber lainnya yang ditentukan, secara kelompok maupun individu.
5. Menulis makalah individu secara ilmiah yang berupa ulasan atas suatu aspek teori kimia
B. Mahasiswa dibagi dalam kelompok dengan anggota 5 sampai 10 orang atau disesuaikan
dengan jumlah mahasiswa. Masing-masing kelompok memilih topik yang akan dibahas
dan disajikannya di dalam kelas, dalam bentuk seminar atau forum diskusi yang
memungkinkan semua kelompok atau anggota berperan aktif. Dosen aktif mengikuti,
mengarahkan diskusi, dan memberikan penjelasan atau ulasan tentang topik yang dibahas.
7
PENILAIAN HASIL BELAJAR:
8
KONTRAK PERKULIAHAN
Setelah mengikuti perkuliahan ini mahasiswa dapat menggambarkan struktur molekul, menentukan gugus fungsi, menuliskan nama senyawa
(IUPAC atau trivial), teori asam basa, stereokimia, mekanisme reaksi, sifat fisika kimia, reaksi identifikasi dan pembuatan senyawa alifatis,
siklis, alkohol-tiol, eter-epoksida, sulfida, senyawa karbonil, senyawa amina, dan senyawa biomolekul.
2. Deskripsi Perkuliahan
Matakuliah Kimia Organik mempelajari tentang struktur molekul, gugus fungsi, tatanama, teori asam basa, stereokimia, mekanisme reaksi,
sifat fisika-kimia, reaksi identifikasi dan pembuatan senyawa alifatis, siklis, alkohol-tiol, eter-epoksida, sulfida, senyawa karbonil, senyawa
amina, dan senyawa biomolekul.
9
3. Profil Lulusan dan Capaian Pembelajaran
10
4. Analisis Instruksional dan Materi Kajian
Mata kuliah ini terdiri dari materi teoritis yang memberikan wawasan pada mahasiswa secara komprehensif tentang struktur molekul,
menentukan gugus fungsi, menuliskan nama senyawa (IUPAC atau trivial), teori asam basa, stereokimia, mekanisme reaksi, sifat fisika kimia,
reaksi identifikasi dan pembuatan senyawa alifatis, siklis, alkohol-tiol, eter-epoksida, sulfida, senyawa karbonil, senyawa amina, dan senyawa
biomolekul
Mata kuliah ini lebih bersifat kognitif, sehingga penekanannya pada pemahaman dan wawasan kepada mahasiswa tentang dasar -dasar sediaan
cair dan steril konsep teori dasar mengenai struktur atom dan molekul, ikatan kimia, sifat molekul, stereokimia, sifat dan reaksi senyawa-
senyawa alkana, alkena, alkil halida, eter, epoksida, sulfida, alkohol, tiol,amina dan senyawa aromatis , sehingga strategi perkuliahan yang
dipakai lebih banyak menggunakan metode ceramah interaktif, diskusi dan penugasan. Penugasan dilakukan untuk menambahkan pemahaman
mahasiswa tentang materi yang telah disampaikan. Perkuliahan akan disampaikan secara berimbang antara keaktifan dosen dan mah asiswa
tentang materi yang telah disampaikan. Mahasiswa akan diberikan kesempatan untuk bertanya dan menyampaikan hasil tugas untuk
dipresentasikan untuk selanjutnya dibahas dan didiskusikan.
1. Fessenden, R.J. and Fessenden, J.S., 1983, Kimia Organik 2nd, Terjemahan Hadyana Pujaatmaka, Jakarta: Penerbit Erlangga.
2. Hart, Harold, et. All, 2003, Kimia Organik, Terjemahan Suminar Setiati A., Ph.D., Jakarta: Erlangga.
3. Morrison, R.T. and Boyd, R.N., 1992, Organic Chemistry, 6th Ed., New Jersey: Prentice Hall International, Inc.
4. Sheitweizer, A. and Heathcoch, C.H., 1976, Introduction to Organic Chemistry, New York: Macmillan Publishing Co. Inc.
5. Solomon, T.W. Graham & Graig B Fryhle, 2004, Organic Chemistry, Singapore: John Wiley & Sons.
11
7. Tugas – Tugas / Tagihan Perkuliahan
8. Kriteria Penilaian
12
9. Jadwal Perkuliahan
13
10. Kontrak Etika
Dosen :
1. Dosen wajib melaksanakan kegiatan perkuliahan sebanyak 16 kali selama satu semester.
2. Dosen wajib memantau dan mengarahkan kegiatan kerja kelompok mahasiswa.
3. Dosen wajib memeriksa dan memberi masukan pada hasil kerja mahasiswa baik kelompok maupun individu ..
4. Dosen wajib memfasilitasi dan mengarahkan kegiatan baik kegiatan individu maupun kelompok.
5. Dosen wajib memeriksa dan menilai hasil kerja mahasiswa baik individu maupun kelompok.
6. Dosen wajib melaksanakan penilaian untuk menilai kompetensi mahasiswa.
Mahasiswa :
1. Setiap mahasiswa wajib mengikuti minimal 75% kegiatan perkuliahan terjadwal, bagi yang tidak memenuhi minimal 75% kegiatan terjadawal
tidak berhak mendapatkan nilai akhir.
2. Setiap mahasiswa wajib mengerjakan soal-soal pada setiap akhir kuliah sebagai tugas rutin.
3. Setiap mahasiswa wajib berpartisipasi dalam kegiatan kerja kelompok, sesuai kelompok yang ditetapkan.
4. Setiap kelompok mahasiswa harus menyerahkan hasil kerja kelompok kepada dosen yang disertai dengan daftar hadir kelompok.
5. Setiap kelompok mahasiswa yang ditunjuk wajib mempresentasikan hasil kerja kelompok di dalam kelas.
6. Setiap mahasiswa wajib mengerjakan soal di depan kelas, apabila ditunjuk/disuruh oleh dosen.
7. Setiap mahasiswa wajib mengikuti dua kali tes yang ditetapkan untuk satu semester yaitu Ujian tengah Semester (UTS) dan Ujian Akhir
Semester (UAS).
14
ANALISIS INSTRUKSIONAL
Mampu menerapkan konsep kimia organik dan melakukan riset dengan memanfaatkan IPTEK pada pengembangan bahan obat
dari bahan alam atau sintesis
12. Menjelaskan
Mekanisme Reaksi
15
PETA KONSEP KIMIA ORGANI
KIMIA ORGANIK
I. Kontrak II. Senyawa III. Gugus IV. Senyawa V. Senyawa VI. Derivat VII. Derivat VIII. Ujian
Kuliah Karbon Fungsi dan Alifatis Siklis Hidro Hidro Tengah
Tatanama Karbon-1 Karbon-2 Semester
16
KIMIA ORGANIK
IX. Teori X. Stereokimia XI. Mekanisme XII. Mekanisme XIII. Karbohidrat XIV. Protein XV. Lipid IX. Ujian
Asam Reaksi-1 Reaksi-2 Akhir
Basa Semester
17
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)
I. Identitas
Mata Kuliah : Kimia Organik
Semester : Ganjil
Beban Studi : 2 SKS
Pertemuan : Pertama
Pokok Bahasan : Kontrak Kuliah
Sub Pokok bahasan : Penjelasan mata kuliah, peraturan dan tata tertib dan penandatanganan kontrak perkuliahan antara Dosen dengan
Perwakilan Mahasiswa.
Standar Kompetensi : Mahasiswa memahami ruang lingkup materi kuliah dan tugas yang harus ditempuh dalam perkuliahan Kimia
Organik.
Kompetensi Dasar : Mahasiswa dapat memahami ruang lingkup materi kuliah dan tugas yang harus ditempuh dalam perkuliahan
Kimia Organik.
Indikator Keberhasilan : Mahasiswa diharapkan dapat memahmi dan menyetujui Kontrak Perkuliahan.
18
II. Peta Konsep
Kontrak Kuliah
Menjalani perkuliahan pada pertemuan selanjutnya hingga selesai sesuai dengan kontrak perkuliahan yang sudah disampaikan
19
IV. Strategi Pembeajaran Mikro
Learning Revolution
Tahapan Alokasi Jenis Tugas
No Aktivitas Perkuliahan Atribut Sumber
Pembelajaran Metode Media Evaluasi Waktu Soft Skill/ Belajar
Pembelajaran Pembelajaran Belajar
Dosen Mahasiswa T P L TR CR/JR CBR MR RI Prj Karakter
3 4 5 6 7 8 9 2 1 10 11
Pendahuluan
(Kegiatan 15
Awal): Ketertiban, m
1 a. Motivasi e Tertib, Naskah
Slide Power Kedisiplinan
disiplin Kontrak
b. Appersepsi Ceramah Mendengarkan Ceramah
Point dan n
dan patuh Kuliah
c. Tujuan Kepatuhan i
d. Deskripsi t
e. Relevansi
Penyajian 75
(Kegiatan Inti) : Ketertiban, m
e Tertib, Naskah
a. Uraian Mendengarkan Slide Power Kedisiplinan
2 Ceramah Ceramah disiplin Kontrak
b. Contoh dan melakukan Point dan n
dan patuh Kuliah
c. Latihan Kepatuhan i
t
Penutup
(Kegiatan 10
Akhr): Ketertiban, m
e Tertib, Naskah
a. Simpulan Mendengarkan Slide Power Kedisiplinan
3 Ceramah Ceramah disiplin Kontrak
b. Umpan dan bertanya Point dan n
dan patuh Kuliah
Balik Kepatuhan i
c. Tindak t
Lanjut
20
V. Evaluasi
VI. Bahan Ajar dan Media Pembelajaran
Bahan Ajar: : Handout
Media Pembelajaran : Multimedia
I. Identitas
Mata Kuliah : Kimia Organik
Semester : Ganjil
Beban Studi : 2 SKS
Pertemuan : Kedua
Pokok Bahasan : Senyawa karbon
Sub Pokok bahasan : Konfigurasi elektron, elektron valensi, distribusi elektron valensi dan kalsifikasi senyawa karbon
Standar Kompetensi : Mahasiswa harus mampu menjelaskan konfigurasi elektron, elektron valensi, distribusi elektron valensi dan
klasifikasi senyawa karbon
Kompetensi Dasar : Mahasiswa dapat menjelaskan konfigurasi elektron, elektron valensi, distribusi elektron valensi dan klasifikasi
senyawa karbon
Indikator Keberhasilan : Mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan konfigurasi elektron, elektron valensi, distribusi elektron valensi dan
klasifikasi senyawa karbon.
22
II. Peta Konsep
Senyawa Karbon
Konfigurasi Elektron Elektron Valensi Distribusi Elektron Valensi Klasifikasi Senyawa Karbon
Menjelaskan konfigurasi elektron, elektron valensi, distribusi elektron valensi dan kalsifikasi senyawa karbon
23
IV. Strategi Pembeajaran Mikro
Learning Revolution
Tahapan Alokasi Jenis Tugas
No Aktivitas Perkuliahan Atribut Sumber
Pembelajaran Metode Media Evaluasi Waktu Soft Skill/ Belajar
Pembelajaran Pembelajaran Belajar
Dosen Mahasiswa T P L TR CR/JR CBR MR RI Prj Karakter
3 4 5 6 7 8 9 2 1 10 11
Pendahuluan
(Kegiatan 15
Awal): Ketertiban, m
1 a. Motivasi e Tertib, Naskah
Slide Power Kedisiplinan
Ceramah Mendengarkan Ceramah disiplin Kontrak
b. Apperseps Point dan n
dan patuh Kuliah
c. Tujuan Kepatuhan i
d. Deskripsi t
e. Relevansi
Penyajian 75
(Kegiatan Inti) : Ketertiban, m
e Tertib, Naskah
a. Uraian Mendengarkan Slide Power Kedisiplinan
2 Ceramah Ceramah disiplin Kontrak
b. Contoh dan melakukan Point dan n
dan patuh Kuliah
c. Latihan Kepatuhan i
t
Penutup
(Kegiatan 10
Akhr): Ketertiban, m
e Tertib, Naskah
a. Simpulan Mendengarkan Slide Power Kedisiplinan
3 Ceramah Ceramah disiplin Kontrak
b. Umpan dan bertanya Point dan n
dan patuh Kuliah
Balik Kepatuhan i
c. Tindak t
Lanjut
24
V. Evaluasi
1. Tuliskan konfigurasi elektron atom belerang, 16S32 !
Jawab: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p4
2. Tuliskan konfigurasi electron atom 19K+ !
Jawab: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6
3. Tuliskan konfigurasi electron atom 17Cl- !
Jawab: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6
4. Tuliskan jumlah elektron valensi dari atom 35Br80!
Jawab: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p5. Eelektron valensi (EV) = 7
5. Tuliskan distribusi elektron valensi atom 15 P31 !
Jawab: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p3. EV = 5, maka distribusi elektron sebagai berikut:
N CH3
B D F H J
25
6. Manakah gambar senyawa dibawah ini yang termasuk senyawa karbon alifatis!
Jawab: Gambar B dan D
7. Manakah gambar senyawa dibawah ini yang termasuk senyawa karbon alisiklis!
Jawab: Gambar C dan I
8. Manakah gambar senyawa dibawah ini yang termasuk senyawa karbon heterosklis!
Jawab: Gambar A, E, F, H dan J
9. Manakah gambar senyawa dibawah ini yang termasuk senyawa karbon aromatis!
Jawab: Gambar G
10. Manakah gambar senyawa dibawah ini yang termasuk senyawa karbon alisiklis dan heterosiklis!
Jawab: Gambar J
I. Kondisi Perkuliahan:
a. Karakterisitik Mahasiswa : Memiliki motivasi membangun diri kedisiplinan dan kejujuran
b. Setting Kelas Perkuliahan dilakukan di ruang kelas yang telah ditetapkan oleh Institut Kesehatan Helvetia, di kelas
: tersebut disampaikan kontrak perkuliahan serta bahan berupa soft skill bahan ajar
26
A. Metode
1. Ceramah : Tatap Muka
Tatap muka diterapkan untuk menyampaikan materi secara menyeluruh serta mengenai aktivitas perkuliahan dan pelaksanaan tugas-tugas.
2. Belajar Terstruktur dan mandiri
Belajar mandiri dilaksanakan dengan mengikuti alur belajar mahasiswa, termasuk pelaksanaan seluruh tugas dan ujian. Mahasiswa wajib
mengikuti perkuliahan tatap muka. Mengerjakan tugas-tugas baik kelompok maupun individual. Setiap penyajian tugas kelompok diharuskan
setiap anggota tim harus hadir.
3. Belajar Kolaboratif
Kerjasama mahasiswa dibina melalui kegiatan belajar kelompok kecil untuk mengerjakan topik/tugas tertentu yang menuntut kerjasama yang
baik antar mahasiswa. Tanggung jawab terletak pada seluruh anggota kelompok. Konsep belajar kolaboratif diterapkan agar setia p mahasiswa
dapat menyumbangkan konsep pemikirannya terhadap kemajuan kelompok dan individ u anggotanya. Melalui model belajar kolaborasi ini
diharapkan kesulitan belajar dapat diatasi dengan bantuan teman sejawat. Lebih lanjut model pembelajaran ini diperkirakan aka n
menumbuhkan kemampuan dalam bekerja dengan tim, seperti kemampuan meminpin, b erkomunikasi, menghargai pendapat orang lain,
menjungjung tinggi ettika bergaul dan lain sebagainya.
B. Perangkat Pembelajaran
1. Media Persentase (Power Point)
2. Laptop
3. LCD Proyektor
C. Sumber Bacaan Perkuliahan :
1. Fessenden, R.J. and Fessenden, J.S., 1983, Kimia Organik 2nd, Terjemahan Hadyana Pujaatmaka, Jakarta: Penerbit Erlangga
2. Solomon, T.W. Graham & Graig B Fryhle, 2004, Organic Chemistry, Singapore: John Wiley & Sons.
3. Mcmurry, J, Organic Chemistry, 7th edition, Thomson Learning, 2008
4. Morrison, R.T. and Boyd, R.N., 1992, Organic Chemistry, 6th Ed., New Jersey: Prentice Hall International, Inc.
5. Sheitweizer, A. and Heathcoch, C.H., 1976, Introduction to Organic Chemistry, New York: Macmillan Publishing Co. Inc.
27
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)
I. Identitas
Mata Kuliah : Kimia Organik
Semester : Ganjil
Beban Studi : 2 SKS
Pertemuan : Ketiga
Pokok Bahasan : Gugus Fungsi dan Tatanama IUPAC
Sub Pokok bahasan : Pengertian gugus fungsi, Jenis gugus fungsi, Tatanama senyawa, Awalan nama cabang
Standar Kompetensi : Mahasiswa harus mampu menjelaskan definisi gugus fungsi, klasifikasi gugus fungsi, contoh gugus fungsi, cara
memberikan nama senyawa dan contohnya.
Kompetensi Dasar : Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian gugus fungsi, klasifikasi gugus fungsi, contoh gugus fungsi, cara
memberikan nama senyawa dan contohnya.
Indikator Keberhasilan : Mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan pengertian gugus fungsi, klasifikasi gugus fungsi, contoh gugus fungsi,
cara memberikan nama senyawa dan contohnya.
28
II. Peta Konsep
Menjelaskan definisi gugus fungsi, klasifikasi gugus fungsi, contoh gugus fungsi, cara memberikan nama senyawa dan contohnya.
29
IV. Strategi Pembeajaran Mikro
Learning Revolution
Tahapan Alokasi Jenis Tugas
No Aktivitas Perkuliahan Atribut Sumber
Pembelajaran Metode Media Evaluasi Waktu Soft Skill/ Belajar
Pembelajaran Pembelajaran Belajar
Dosen Mahasiswa T P L TR CR/JR CBR MR RI Prj Karakter
3 4 5 6 7 8 9 2 1 10 11
Pendahuluan
(Kegiatan 15
Awal): Ketertiban, m
1 a. Motivasi e Tertib, Naskah
Slide Power Kedisiplinan
Ceramah Mendengarkan Ceramah disiplin Kontrak
b. Apperseps Point dan n
dan patuh Kuliah
c. Tujuan Kepatuhan i
d. Deskripsi t
e. Relevansi
Penyajian 75
(Kegiatan Inti) : Ketertiban, m
e Tertib, Naskah
a. Uraian Mendengarkan Slide Power Kedisiplinan
2 Ceramah Ceramah disiplin Kontrak
b. Contoh dan melakukan Point dan n
dan patuh Kuliah
c. Latihan Kepatuhan i
t
Penutup
(Kegiatan 10
Akhr): Ketertiban, m
e Tertib, Naskah
a. Simpulan Mendengarkan Slide Power Kedisiplinan
3 Ceramah Ceramah disiplin Kontrak
b. Umpan dan bertanya Point dan n
dan patuh Kuliah
Balik Kepatuhan i
c. Tindak t
Lanjut
30
V. Evaluasi
1. Senyawa karbon yang mengandung gugus fungsi alkena dan eter dalam tiap molekul adala h :
A. CH C – CH2 - O – CH3 D. CH2 = CH – CO – CH2CH3
B. CH2 = CH – CHO E. CH3 – CH = CH – CH2 – O – CH3
C. CH C – CO – CH3
Jawab: E
2. Senyawa berikut mengandung gugus fungsi:
A. eter D. aldehida
B. alkohol E. asam
C. keton
Jawab: B
5. Apakah nama IUPAC dari senyawa berikut?
A. 1,3,2-pentametilpropana D. 1,1,3,3-tetrametilbutana
B. 2,4,4-trimetilpentana E. 2,2,4-trimetilpentana
C. 1,2,3E-trimetilpentana
Jawab: E
6. Nama senyawa berikut adalah ….
A. 3-metilenheksana D. 2-propil-1-butena
B. 4-etil-4-pentena E. 2-etil-1-pentena
C. 2-etil-4-pentena
Jawab: E
7. Nama senyawa berikut adalah ….
A. 2-metilsikloheksena D. 3-metilheksana
B. 1-metilsikloheks-2-ena E. 3-metilsikloeksena
C. 3-metilheptana
Jawab: A
32
8. Nama IUPAC dari senyawa berikut adalah……
A. 1,2-dimetilsikloheksana D. 1,3-dimetilsikloheksana
B. 1,4-dimetilsikloheksana E. 1,5-dimetilsikloheksana
C. 2,3-dimetilsikloheksana
Jawab: D
9. Nama IUPAC asam sorbat adalah …
A. Asam-1,2- heksadienoat D. Asam-2,4- heksadienoat
B. Asam-1,3- heksadienoat E. Asam-2,5- heksadienoat
C. Asam-2,3- heksadienoat
Jawab: D
10. Struktur senyawa berikut mempunyai nama …
A. 5-isopropil-3-metilfenol D. 2-isopropil-4-metilfenol
B. 5-isopropil-2-metilfenol E. 2-isopropil-5-metilfenol
C. 5-isopropil-1-metilfenol
Jawab: E
33
Tata Kelola Perkuliahan;
I. Kondisi Perkuliahan:
a. Karakterisitik Mahasiswa : Memiliki motivasi membangun diri kedisiplinan dan kejujuran
b. Setting Kelas Perkuliahan dilakukan di ruang kelas yang telah ditetapkan oleh Institut Kesehatan Helvetia, di kelas
:
tersebut disampaikan kontrak perkuliahan serta bahan berupa soft skill bahan ajar
II. Metode
1. Ceramah : Tatap Muka
Tatap muka diterapkan untuk menyampaikan materi secara menyeluruh serta mengenai aktivitas perkuliahan dan pelaksanaan tugas -tugas.
2. Belajar Terstruktur dan mandiri
Belajar mandiri dilaksanakan dengan mengikuti alur belajar mahasiswa, termasuk pelaksanaan seluruh tugas dan ujian. Mahasiswa wajib
mengikuti perkuliahan tatap muka. Mengerjakan tugas-tugas baik kelompok maupun individual. Setiap penyajian tugas kelompok diharuskan
setiap anggota tim harus hadir.
3. Belajar Kolaboratif
Kerjasama mahasiswa dibina melalui kegiatan belajar kelompok kecil untuk mengerjakan topik/tugas tertentu yang menuntut kerja sama yang
baik antar mahasiswa. Tanggung jawab terletak pada seluruh anggota kelompok. Konsep belajar kolaboratif diterapkan agar setiap mahasiswa
dapat menyumbangkan konsep pemikirannya terhadap kemajuan kelompok dan individu anggotanya. Melalui model belajar kolaborasi ini
diharapkan kesulitan belajar dapat diatasi dengan bantuan teman sejawat. Lebih lanjut model pembelajaran ini diperkirakan akan
menumbuhkan kemampuan dalam bekerja dengan tim, seperti kemampuan meminpin, berkomunikasi, menghargai pendapat orang lain,
menjungjung tinggi ettika bergaul dan lain sebagainya.
III. Perangkat Pembelajaran
1. Media Persentase (Power Point)
2. Laptop
3. LCD Proyektor
IV. Sumber Bacaan Perkuliahan :
1. Fessenden, R.J. and Fessenden, J.S., 1983, Kimia Organik 2nd, Terjemahan Hadyana Pujaatmaka, Jakarta: Penerbit Erlangga
2. Solomon, T.W. Graham & Graig B Fryhle, 2004, Organic Chemistry, Singapore: John Wiley & Sons.
3. Mcmurry, J, Organic Chemistry, 7th edition, Thomson Learning, 2008
4. Morrison, R.T. and Boyd, R.N., 1992, Organic Chemistry, 6th Ed., New Jersey: Prentice Hall International, Inc.
5. Sheitweizer, A. and Heathcoch, C.H., 1976, Introduction to Organic Chemistry, New York: Macmillan Publishing Co. Inc.
34
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)
1. Identitas
Mata Kuliah : Kimia Organik
Semester : Ganjil
Beban Studi : 2 SKS
Pertemuan : Keempat
Pokok Bahasan : Senyawa Alifatis
Sub Pokok bahasan : Definisi, klasifikasi, sifat fisika kimia dan pembuatan senyawa alifatis
Standar Kompetensi : Mahasiswa harus mampu menjelaskan definisi klasifikasi, sifat fisika kimia dan pembuatan senyawa alifatis
Kompetensi Dasar : Mahasiswa dapat menjelaskan definisi klasifikasi, sifat fisika kimia dan pembuatan senyawa alifatis
Indikator Keberhasilan : Mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan definisi klasifikasi, sifat fisika kimia dan pembuatan senyawa alifatis
35
II. Peta Konsep
Senyawa Alifatis
Menjelaskan definisi, klasifikasi alifatis, sifat fisika kimia dan reaksi pembuatan alifatis
36
IV. Strategi Pembeajaran Mikro
Learning Revolution
Tahapan Alokasi Jenis Tugas
No Aktivitas Perkuliahan Atribut Sumber
Pembelajaran Metode Media Evaluasi Waktu Soft Skill/ Belajar
Pembelajaran Pembelajaran Belajar
Dosen Mahasiswa T P L TR CR/JR CBR MR RI Prj Karakter
3 4 5 6 7 8 9 2 1 10 11
Pendahuluan
(Kegiatan 15
Awal): Ketertiban, m
1 a. Motivasi e Tertib, Naskah
Slide Power Kedisiplinan
Ceramah Mendengarkan Ceramah disiplin Kontrak
b. Apperseps Point dan n
dan patuh Kuliah
c. Tujuan Kepatuhan i
d. Deskripsi t
e. Relevansi
Penyajian 75
(Kegiatan Inti) : Ketertiban, m
e Tertib, Naskah
a. Uraian Mendengarkan Slide Power Kedisiplinan
2 Ceramah Ceramah disiplin Kontrak
b. Contoh dan melakukan Point dan n
dan patuh Kuliah
c. Latihan Kepatuhan i
t
Penutup
(Kegiatan 10
Akhr): Ketertiban, m
e Tertib, Naskah
a. Simpulan Mendengarkan Slide Power Kedisiplinan
3 Ceramah Ceramah disiplin Kontrak
b. Umpan dan bertanya Point dan n
dan patuh Kuliah
Balik Kepatuhan i
c. Tindak t
Lanjut
37
V. Evaluasi
1. Pernyataan berikut ini yang tidak sesuai untuk senyawa alkena adalah :
A. Merupakan senyawa tidak jenuh D. Mempunyai ikatan rangkap
B. Mempunyai rumus umum CnH2n E. Merupakan senyawa jenuh
C. Tidak larut dalam air
Jawab: A
2. Asetilena suatu senyawa alkuna yang banyak digunakan untuk :
A. Anastetik D. Pelarut
B. Pengelasan logam E. Antiseptik
C. Memeram buah
Jawab: B
3. Rumus garis-ikatan yang benar untuk senyawa (CH3)3CCH = CHCH2CH(CH3)2 adalah ....
A. D.
B. E.
C.
Jawab: B
4. Rumus singkat yang benar untuk struktur berikut adalah ....
38
5. Di antara beberapa fraksi hasil distilasi minyak bumi berikut, manakah yang mempunyai titik didih lebih tinggi?
A. LNG (C1-C2) D. minyak tanah (C 12-C16)
B. LPG (C3-C4) E. solar (C 16-C18)
C. bensin (C6-C12)
Jawab: E
6. Alkana dapat dibuat melalui reaksi-reaksi di laboratorium, reaksi yang sesuai adalah
A. Alkana dibuat dengan hidrogenasi alkena dengan katalis Ni
B. Reduksi alkilhalida akan menghasilkan suatu alkana apabila direaksikan dengan kat alis Pt
C. Reaksi wurtz dapat terjadi dengan melibatkan logam Zn
D. alkil iodida yang dioksidasi dengan HI
E. Dehidrohalogenasi alkil halida dengan larutan kalium hidroksida dalam etanol
Jawab: A
7. Pembuatan alkena dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut ini, kecuali :
A. Dehidrasi alkohol D. Pembentukan epoksida
B. Eliminasi alkil halida E. Dehidrohalogenasi alkil halida
C. Cracking (pemecahan molekul besar)
Jawab: D
8. 1-propena bila direaksikan dengan HBr akan menghasilkan senyawa :
A. 2-bromopropana D. 1-bromopropanal
B. 1-bromopropana E. 1,2-dibromopropana
C. 1-propanol
Jawab: A
9. 2-butena bila direaksikan dengan HBr akan menghasilkan senyawa :
A. 2-bromobutana D. 1-bromobutanal
B. 1-bromobutana E. 1,2-dibromobutana
C. 1-butanol
Jawab: A
10. Reaksi hidrogenasi alkena akan menghasilkan senyawa :
A. Alkana D. Sikloalkana
B. Alkena D. Alkadiena
C. Alkuna
Jawab: A
39
VI. Bahan Ajar dan Media Pembelajaran
I. Kondisi Perkuliahan:
a. Karakterisitik Mahasiswa : Memiliki motivasi membangun diri kedisiplinan dan kejujuran
b. Setting Kelas Perkuliahan dilakukan di ruang kelas yang telah ditetapkan oleh Institut Kesehatan Helvetia, di kelas
:
tersebut disampaikan kontrak perkuliahan serta bahan berupa soft skill bahan ajar
II. Metode
1. Ceramah : Tatap Muka
Tatap muka diterapkan untuk menyampaikan materi secara menyeluruh serta mengenai aktivitas perkuliahan dan pelaksanaan tugas -tugas.
2. Belajar Terstruktur dan mandiri
Belajar mandiri dilaksanakan dengan mengikuti alur belajar mahasiswa, termasuk pelaksanaan seluruh tugas dan ujian. Mahasiswa wajib
mengikuti perkuliahan tatap muka. Mengerjakan tugas-tugas baik kelompok maupun individual. Setiap penyajian tugas kelompok diharuskan
setiap anggota tim harus hadir.
3. Belajar Kolaboratif
Kerjasama mahasiswa dibina melalui kegiatan belajar kelompok kecil untuk mengerjakan topik/tugas tertentu yang menuntut kerja sama yang
baik antar mahasiswa. Tanggung jawab terletak pada seluruh anggota kelompok. Konse p belajar kolaboratif diterapkan agar setiap mahasiswa
dapat menyumbangkan konsep pemikirannya terhadap kemajuan kelompok dan individu anggotanya. Melalui model belajar kolaborasi ini
diharapkan kesulitan belajar dapat diatasi dengan bantuan teman sejawat. Lebih lanjut model pembelajaran ini diperkirakan akan
menumbuhkan kemampuan dalam bekerja dengan tim, seperti kemampuan meminpin, berkomunikasi, menghargai pendapat orang lain,
menjungjung tinggi ettika bergaul dan lain sebagainya.
40
III. Perangkat Pembelajaran
1. Media Persentase (Power Point)
2. Laptop
3. LCD Proyektor
IV. Sumber Bacaan Perkuliahan :
1. Fessenden, R.J. and Fessenden, J.S., 1983, Kimia Organik 2nd, Terjemahan Hadyana Pujaatmaka, Jakarta: Penerbit Erlangga
2. Solomon, T.W. Graham & Graig B Fryhle, 2004, Organic Chemistry, Singapore: John Wiley & Sons.
3. Mcmurry, J, Organic Chemistry, 7th edition, Thomson Learning, 2008
4. Morrison, R.T. and Boyd, R.N., 1992, Organic Chemistry, 6th Ed., New Jersey: Prentice Hall International, Inc.
5. Sheitweizer, A. and Heathcoch, C.H., 1976, Introduction to Organic Chemistry, New York: Macmillan Publishing Co. Inc.
41
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)
I. Identitas
Mata Kuliah : Kimia Organik
Semester : Ganjil
Beban Studi : 2 SKS
Pertemuan : Kelima
Pokok Bahasan : Senyawa Siklis
Sub Pokok bahasan : Definisi, klasifikasi, sifat fisika kimia dan reaksi pembuatan siklis
Standar Kompetensi : Mahasiswa harus mampu menjelaskan definisi, klasifikasi, sifat fisika kimia dan reaksi pembuatan siklis
Kompetensi Dasar : Mahasiswa dapat menjelaskan definisi, klasifikasi, sifat fisika kimia dan reaksi pembuatan siklis
Indikator Keberhasilan : Mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan definisi, klasifikasi, sifat fisika kimia dan reaksi pembuatan siklis
42
II. Peta Konsep
Senyawa Siklis
Menjelaskan definisi, klasifikasi, sifat fisika kimia dan reaksi pembuatan siklis
43
IV. Strategi Pembeajaran Mikro
Learning Revolution
Tahapan Alokasi Jenis Tugas
No Aktivitas Perkuliahan Atribut Sumber
Pembelajaran Metode Media Evaluasi Waktu Soft Skill/ Belajar
Pembelajaran Pembelajaran Belajar
Dosen Mahasiswa T P L TR CR/JR CBR MR RI Prj Karakter
3 4 5 6 7 8 9 2 1 10 11
Pendahuluan
(Kegiatan 15
Awal): Ketertiban, m
1 a. Motivasi e Tertib, Naskah
Slide Power Kedisiplinan
Ceramah Mendengarkan Ceramah disiplin Kontrak
b. Apperseps Point dan n
dan patuh Kuliah
c. Tujuan Kepatuhan i
d. Deskripsi t
e. Relevansi
Penyajian 75
(Kegiatan Inti) : Ketertiban, m
e Tertib, Naskah
a. Uraian Mendengarkan Slide Power Kedisiplinan
2 Ceramah Ceramah disiplin Kontrak
b. Contoh dan melakukan Point dan n
dan patuh Kuliah
c. Latihan Kepatuhan i
t
Penutup
(Kegiatan 10
Akhr): Ketertiban, m
e Tertib, Naskah
a. Simpulan Mendengarkan Slide Power Kedisiplinan
3 Ceramah Ceramah disiplin Kontrak
b. Umpan dan bertanya Point dan n
dan patuh Kuliah
Balik Kepatuhan i
c. Tindak t
Lanjut
44
V. Evaluasi
1. Senyawa α-pinen, komponen utama minyak terpentin yang diperoleh dari pohon pinus mempunyai struktur sebagai berikut Bagaimanakah rumus
molekulnya?
A.C10H22 D.C10H16
B.C10H20 E.C10H14
C.C10H18
Jawab: D
2. Manakah senyawa berikut yang termasuk aromatis?
Jawab: B
3. Pernyataan yang sesuai tentang piridina dengan benzena adalah ..
A. Piridina dan benzena merupakan senyawa nonpolar
B. Piridina dan benzena tidak mudah dioksidasi
C. Reaktifitas piridina terhadap substitusi tinggi
D. Reaksi eliminasi piridina akan menghasilkan benzena
Jawab: B
45
4. Timol adalah minyak antibakteri yang diperoleh dari tanaman thyme. Nama IUPAC senyawa ini adalah 2 -isopropil-5-metilfenol. Struktur timol
adalah ....
Jawab: A
5. Benzena dapat mengalami reaksi halogenasi, nitrasi, sulfonasi, asilasi dan alkilasi melalui reaksi ..
A. Adisi D. oksidasi
B. Eliminisai E. Kondensasi
C. Substitusi
Jawab: C
6. Untuk dapat memperoleh benzena harus dilakukan dengan reaksi berikut, kecuali :
A. Destilasi Natrium benzoat dengan NaOH berlebih
B. Nitrasi senyawa anilina
C. Pirolisis dari hidrokarbon alifatik pada suhu 470 0C dan katalis Cr2O3
D. Reduksi fenol dengan logam seng
Jawab: B
7. Benzena direaksikan dengan asam sulfat pada kondisi tertentu menurut persamaan berikut C6H6(aq) + H2SO4(aq) → C6H5SO3H(aq) +H2O(l). Pada
reaksi sulfonasi ini, asam sulfat berperan sebagai . . . . .
A. Zat Pendehidrasi D. Zat pengadisi
B. Oksidator E. Zat pensubstitusi
C. Suatu asam kuat
Jawab: E
46
8. Senyawa berikut termasuk aromatis, kecuali:
A. C. E.
B. D.
Jawab:B
9. Senyawa heterosiklik adalah senyawa organik yang di dalam lingkar siklisnya terdapat atom -atom selain...
A. Atom sulfat (S) dan atom nitrogen (N)
B. Atom oksigen (O) dan atom karbon (C)
C. Atom karbon (C)
D. Atom sulfat (S), atom nitrogen (N) dan atom oksigen (O)
E. Atom karbon (C) dan hidrogen (H)
Jawab: C
47
10. Senyawa berikut termasuk heterosiklis, kecuali:
A. C. E.
B. D.
Jawab: C
48
Tata Kelola Perkuliahan;
I. Kondisi Perkuliahan:
a. Karakterisitik Mahasiswa : Memiliki motivasi membangun diri kedisiplinan dan kejujuran
b. Setting Kelas Perkuliahan dilakukan di ruang kelas yang telah ditetapkan oleh Institut Kesehatan Helvetia, di kelas
:
tersebut disampaikan kontrak perkuliahan serta bahan berupa soft skill bahan ajar
II. Metode
1. Ceramah : Tatap Muka
Tatap muka diterapkan untuk menyampaikan materi secara menyeluruh serta mengenai aktivitas perkuliahan dan pelaksanaan tugas -tugas.
2. Belajar Terstruktur dan mandiri
Belajar mandiri dilaksanakan dengan mengikuti alur belajar mahasiswa, termasuk pelaksanaan seluruh tugas dan ujian. Mahasiswa wajib
mengikuti perkuliahan tatap muka. Mengerjakan tugas-tugas baik kelompok maupun individual. Setiap penyajian tugas kelompok diharuskan
setiap anggota tim harus hadir.
3. Belajar Kolaboratif
Kerjasama mahasiswa dibina melalui kegiatan belajar kelompok kecil untuk mengerjakan topik/tugas tertentu yang menuntut kerjasama yang
baik antar mahasiswa. Tanggung jawab terletak pada seluruh anggota kelompok. Konsep belajar kolaboratif diterapkan agar setia p mahasiswa
dapat menyumbangkan konsep pemikirannya terhadap kemajuan kelompok dan individu anggotanya. Melalui model belajar kolaborasi ini
diharapkan kesulitan belajar dapat diatasi dengan bantuan teman sejawat. Lebih lanjut model pembelajaran ini diperkirakan aka n
menumbuhkan kemampuan dalam bekerja dengan tim, seperti kemampuan meminpin, berkomunikasi, menghargai pendapat orang lain,
menjungjung tinggi ettika bergaul dan lain sebagainya.
III. Perangkat Pembelajaran
1. Media Persentase (Power Point)
2. Laptop
3. LCD Proyektor
IV. Sumber Bacaan Perkuliahan :
1. Fessenden, R.J. and Fessenden, J.S., 1983, Kimia Organik 2nd, Terjemahan Hadyana Pujaatmaka, Jakarta: Penerbit Erlangga
2. Solomon, T.W. Graham & Graig B Fryhle, 2004, Organic Chemistry, Singapore: John Wiley & Sons.
3. Mcmurry, J, Organic Chemistry, 7th edition, Thomson Learning, 2008
4. Morrison, R.T. and Boyd, R.N., 1992, Organic Chemistry, 6th Ed., New Jersey: Prentice Hall International, Inc.
5. Sheitweizer, A. and Heathcoch, C.H., 1976, Introduction to Organic Chemistry, New York: Macmillan Publishing Co. Inc.
49
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)
I. Identitas
Mata Kuliah : Kimia Organik
Semester : Ganjil
Beban Studi : 2 SKS
Pertemuan : Keenam
Pokok Bahasan : Derivat Hidrokarbon-1
Sub Pokok bahasan : Alkohol -tiol , eter, epoksida, amina alifatik, arilamina dan fenol dan sulfide
Standar Kompetensi : Mahasiswa harus mampu menjelaskan sifat fisika kimia dan reaksi pembuatan alkohol -tiol, eter-epoksida, amina
fenol dan sulfida.
Kompetensi Dasar : Mahasiswa dapat menjelaskan sifat fisika kimia dan reaksi pembuatan alkohol -tiol, eter-epoksida, amina, fenol
dan sulfida.
Indikator Keberhasilan : Mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan sifat fisika kimia dan reaksi pembuatan alkohol -tiol, eter-epoksida,
amina, fenol dan sulfida.
50
II. Peta Konsep
Derivat Hidrokarbon-1
Menjelaskan sifat fisika kimia dan reaksi pembuatan alkohol -tiol, eter-epoksida, amina, fenol dan sulfida.
51
IV. Strategi Pembeajaran Mikro
Learning Revolution
Tahapan Alokasi Jenis Tugas
No Aktivitas Perkuliahan Atribut Sumber
Pembelajaran Metode Media Evaluasi Waktu Soft Skill/ Belajar
Pembelajaran Pembelajaran Belajar
Dosen Mahasiswa T P L TR CR/JR CBR MR RI Prj Karakter
3 4 5 6 7 8 9 2 1 10 11
Pendahuluan
(Kegiatan 15
Awal): Ketertiban, m
1 a. Motivasi e Tertib, Naskah
Slide Power Kedisiplinan
Ceramah Mendengarkan Ceramah disiplin Kontrak
b. Apperseps Point dan n
dan patuh Kuliah
c. Tujuan Kepatuhan i
d. Deskripsi t
e. Relevansi
Penyajian 75
(Kegiatan Inti) : Ketertiban, m
e Tertib, Naskah
a. Uraian Mendengarkan Slide Power Kedisiplinan
2 Ceramah Ceramah disiplin Kontrak
b. Contoh dan melakukan Point dan n
dan patuh Kuliah
c. Latihan Kepatuhan i
t
Penutup
(Kegiatan 10
Akhr): Ketertiban, m
e Tertib, Naskah
a. Simpulan Mendengarkan Slide Power Kedisiplinan
3 Ceramah Ceramah disiplin Kontrak
b. Umpan dan bertanya Point dan n
dan patuh Kuliah
Balik Kepatuhan i
c. Tindak t
Lanjut
52
V. Evaluasi
1. Sifat fisik alkohol sesuai adalah…
A.Titik didihnya lebih rendah dibandingkan alkil halida padanannya
B. Titik didihnya lebih rendah dibandingkan eter padanannya
C. Semakin panjang gugus R pada alkohol maka kelarutannya semakin rendah
D. Bertambahnya gugus hidroksil akan mengurangi kelarutan alkohol
E. Tidak bereaksi deanga logam natrium
Jawab: C
2. Senyawa dengan rumus molekul C 5H12O termasuk kelompok senyawa
A . Fenol D. Eter
B. Amin E. . Asam Karboksilat
C. Alkanon
Jawab: D
3. Rumus bangun alkohol sekunder ditunjukkan oleh
A. CH3–(CH2)4OH D. (CH3)2CHOH
B. CH3–CH2–C(CH3)2OH E. (CH3)3COH
C. (CH3)2CH(CH2)2OH
Jawab: D
4. Suatu senyawa dengan rumus molekul C 2 H6O jika direaksikan dengan logam natrium akan menghasilkan gas hidrogen, sedangkan dengan asam
karboksilat akan menghasilkan ester. Senyawa tersebut adalah … .
A. eter D. asam karboksilat
B. aldehid E. alkohol
C. keton
Jawab: E
5. Hasil utama reaksi antara etanol dengan asam sulfat pekat pada suhu 130 0C adalah …
A. etena D. asam asetat
B. dietil eter E. metil propil keton
C. etana
Jawab: A
53
6. 1-butanol yang direaksikan dengan asam sulfat pekat pada suhu 180 0 C akan menghasilkan :
A. Asam butanoat D. 1-klorobutana
B. 2-butanol E. 2-klorobutana
C. 1-butena
Jawab: C
7. Metoksi metana dapat dibedakan dengan etanol dengan cara direaksikan dengan …
A. PCl3 D. HI
B. PCl5 E. HCl
C. KMnO4 dan H2SO4
Jawab: A
8. CH3OC(CH3)2CH3, nama lazimnya adalah …
A. metil butil eter D. metil isobutil eter
B. metil tersier butir eter E. pentil eter
C. dimetil eter
Jawab: B
9. Berdasarkan gugus fungsinya, timol termasuk ke dalam kelompok ...
56
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)
I. Identitas
Mata Kuliah : Kimia Organik
Semester : Ganjil
Beban Studi : 2 SKS
Pertemuan : Ketujuh
Pokok Bahasan : Derivat Hidrokarbon-2
Sub Pokok bahasan : Klasifikasi, sifat fisika kimia dan reaksi pembuatan senyawa karbonil
Standar Kompetensi : Mahasiswa harus mampu menjelaskan klasifikasi, sifat fisika kimia dan reaksi pembuatan senyawa karbonil
Kompetensi Dasar : Mahasiswa dapat menjelaskan klasifikasi, sifat fisika kimia dan reaksi pembuatan senyawa karbonil
Indikator Keberhasilan : Mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan klasifikasi, sifat fisika kimia dan reaksi pembuatan senyawa karbonil
57
II. Peta Konsep
Derivat Hidrokarbon-2
Aldehid Keton Asam karboksilat Ester Amida Alkil Halida Anhidrida asam karboksilat
Asam
Menjelaskan klasifikasi, sifat fisika kimia dan reaksi pembuatan senyawa karbonil
58
IV. Strategi Pembeajaran Mikro
Learning Revolution
Tahapan Alokasi Jenis Tugas
No Aktivitas Perkuliahan Atribut Sumber
Pembelajaran Metode Media Evaluasi Waktu Soft Skill/ Belajar
Pembelajaran Pembelajaran Belajar
Dosen Mahasiswa T P L TR CR/JR CBR MR RI Prj Karakter
3 4 5 6 7 8 9 2 1 10 11
Pendahuluan
(Kegiatan 15
Awal): Ketertiban, m
1 a. Motivasi e Tertib, Naskah
Slide Power Kedisiplinan
Ceramah Mendengarkan Ceramah disiplin Kontrak
b. Apperseps Point dan n
dan patuh Kuliah
c. Tujuan Kepatuhan i
d. Deskripsi t
e. Relevansi
Penyajian 75
(Kegiatan Inti) : Ketertiban, m
e Tertib, Naskah
a. Uraian Mendengarkan Slide Power Kedisiplinan
2 Ceramah Ceramah disiplin Kontrak
b. Contoh dan melakukan Point dan n
dan patuh Kuliah
Kepatuhan i
c. Latihan
t
Penutup
(Kegiatan 10
Akhr): Ketertiban, m
a. Simpul e Tertib, Naskah
Mendengarkan Slide Power Kedisiplinan
3 Ceramah Ceramah disiplin Kontrak
b. Umpan dan bertanya Point dan n
dan patuh Kuliah
Balik Kepatuhan i
c. Tindak t
Lanjut
59
V. Evaluasi
60
5. Dua pereaksi yang merupakan pereaksi khusus untuk identifikasi aldehida…..
A. Pereaksi Tollens dan pereaksi grignard D. Semua benar
B. Perekasi tollens dan pereaksi fehling E. A dan B benar
C. Pereaksi Grignard dan pereaksi Fehling
Jawab: B
6. Senyawa alkil halida yang berbau khas, digunakan sebagai anestetik dan bersifat mudah terbakar adalah :
A. CH3Cl D. CCl 4
B. CH2Cl2 E. C2H4Cl2
C. CHCl3
Jawab: C
7. Pernyataan berikut merupakan sifat fisik dari alkil halida, kecuali:
A. Peningkatan bobot molekul senyawa alkilhalida akan menaikkan titik didih dan titik leburnya
B. Titik didihnya lebih rendah dibandingkan alkana padanannya karena bobot molekulnya lebih tinggi
C. Titik didihnya menurun dengan bertambahnya berat atom halogen
D. Makin panjang rantai alkilnya maka bobot jenisnya akan semakin besar
E. Kelarutan bertambah dengan bertambah panjang rantai karbonnya.
Jawab: E
8. Senyawa berikut yang merupakan senyawa aril amina adalah :
A. Sikloheksilamina D. Difenilamina
B. Etilmetilamina E. Metilamina
C. Dietilamina
Jawab: D
9. Senyawa organik yang termasuk golongan senyawa ester adalah ... .
A. metil asetat D. metil amina
B. 3–metil butanon E. 2–metil butanon
C. metil–etil eter
Jawab: A
10. Turunan asam karboksilat yang terbentuk dari penggabungan dua molekul asam karboksilat dan kehilangan molekul air adalah :
A. Amida D. Nitril
B. Anhidrida E. Amin
C. Halida asam
Jawab: B
61
VI. Bahan Ajar dan Media Pembelajaran
62
IV. Sumber Bacaan Perkuliahan :
1. Fessenden, R.J. and Fessenden, J.S., 1983, Kimia Organik 2nd, Terjemahan Hadyana Pujaatmaka, Jakarta: Penerbit Erlangga
2. Solomon, T.W. Graham & Graig B Fryhle, 2004, Organic Chemistry, Singapore: John Wiley & Sons.
3. Mcmurry, J, Organic Chemistry, 7th edition, Thomson Learning, 2008
4. Morrison, R.T. and Boyd, R.N., 1992, Organic Chemistry, 6th Ed., New Jersey: Prentice Hall International, Inc.
5. Sheitweizer, A. and Heathcoch, C.H., 1976, Introduction to Organic Chemistry, New York: Macmillan Publishing Co. Inc.
63
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)
I. Identitas
Mata Kuliah : Kimia Organik
Semester : Ganjil
Beban Studi : 2 SKS
Pertemuan : Kesembilan
Pokok Bahasan : Teori Asam Basa
Sub Pokok bahasan : Teori asam basa Arrhenius, Bronsted Lowry dan Lewis
Standar Kompetensi : Mahasiswa harus mampu menjelaskan teori asam basa dalam senyawa organik
Kompetensi Dasar : Mahasiswa dapat menjelaskan dan mengaplikasikan konsep teori asam basa dalam senyawa organik.
Indikator Keberhasilan : Mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan dan mengaplikasikan konsep teori asam basa dalam senyawa organik .
64
II. Peta Konsep
Menjelaskan dan mengaplikasikan konsep teori asam basa dalam senyawa organik.
65
IV. Strategi Pembeajaran Mikro
Learning Revolution
Tahapan Alokasi Jenis Tugas
No Aktivitas Perkuliahan Atribut Sumber
Pembelajaran Metode Media Evaluasi Waktu Soft Skill/ Belajar
Pembelajaran Pembelajaran Belajar
Dosen Mahasiswa T P L TR CR/JR CBR MR RI Prj Karakter
3 4 5 6 7 8 9 2 1 10 11
Pendahuluan
(Kegiatan 15
Awal): Ketertiban, m
1 a. Motivasi e Tertib, Naskah
Slide Power Kedisiplinan
Ceramah Mendengarkan Ceramah disiplin Kontrak
b. Apperseps Point dan n
dan patuh Kuliah
c. Tujuan Kepatuhan i
d. Deskripsi t
e. Relevansi
Penyajian 75
(Kegiatan Inti) : Ketertiban, m
e Tertib, Naskah
a. Uraian Mendengarkan Slide Power Kedisiplinan
2 Ceramah Ceramah disiplin Kontrak
b. Contoh dan melakukan Point dan n
dan patuh Kuliah
Kepatuhan i
c. Latihan
t
Penutup
(Kegiatan 10
Akhr): Ketertiban, m
a. Simpul e Tertib, Naskah
Mendengarkan Slide Power Kedisiplinan
3 Ceramah Ceramah disiplin Kontrak
b. Umpan dan bertanya Point dan n
dan patuh Kuliah
Balik Kepatuhan i
c. Tindak t
Lanjut
66
V. Evaluasi
1. Parasetamol dapat dibuat dengan cara mereaksikan senyawa p-aminofenol dengan asam asetat anhidrat.
Berdasarkan gugus fungsinya, ibuprofen termasuk ke dalam senyawa yang bersifat ....
A. Membirukan lakmus merah D. asam lemah
B. Basa kuat E. Amfoter
C. Asam kuat
Jawab: D
3. Sifat fenol dalam larutan adalah…..
67
4. Berdasarkan gugus fungsinya, timol termasuk ke dalam senyawa yang bersifat ....
Berdasarkan gugus fungsi dan harga pKa, isoprenalin termasuk senyawa yang bersifat....
A. Membirukan lakmus merah D. asam lemah
B. Basa kuat E. Amfoter
C. Asam kuat
Jawab: A
6. Propanolol mempunyai harga pka=9,5 digunakan untuk mengobati hipertensi dengan struktur sebagai berikut:
Berdasarkan harga pka, gugus fungsi yang menyatakan bersifat basa lemah adalah....
A. CH3- D. -NH
B. –O- E. C6H5-
C. –OH
Jawab: D
68
7. Amoksilin mempunyai harga pKa=2,4; 7,4 dan 9,6 digunakan sebagai antibakteri dengan struktur sebagai berikut:
Berdasarkan harga pKa, gugus fungsi yang menyatakan bersifat asam lemah adalah....
A. -NH2 D. -S
B. –CO- E. COOH
C. –OH
Jawab: E
8. Teofilin sebagai antiasma mempunyai harga pKa=8,6 dengan struktur sebagai berikut:
Berdasarkan harga pKa, gugus fungsi yang menyatakan bersifat basa lemah adalah....
A. Amin primer dan amin sekunder D. Amin primer dan karbonil
B. Amin primer dan amin tersier E. Amin sekunder dan karbonil
C. Amin sekunder dan amin tersier
Jawab: C
9. Etambutol sangat larut dalam air dan mempunyai harga pKa=9,5 sebagai anti TBC dengan struktur sebagai berikut:
Berdasarkan harga pKa, gugus fungsi yang menyatakan bersifat basa lemah adalah....
A. Hidroksil D. Amida
B. Metil E. Metilen
C. Amin
Jawab: C
69
10. Salbutamol sebagai antiasma mempunyai harga pKa=9,3 dengan struktur sebagai berikut:
Berdasarkan harga pKa, gugus fungsi yang menyatakan bersifat basa lemah adalah....
A. Amin primer D. Hidroksil
B. Amin sekunder E. Metil
C. Amin tersier
Jawab: B
71
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)
I. Identitas
Mata Kuliah : Kimia Organik
Semester : Ganjil
Beban Studi : 2 SKS
Pertemuan : Kesepuluh
Pokok Bahasan : Stereokimia
Sub Pokok bahasan : Definisi, klasifikasi isomer, aturan rotasi optik, enantiomer, diastereome dan campuran rasemik.
Standar Kompetensi : Mahasiswa harus mampu menjelaskan definisi, klasifikasi isomer, aturan rotasi optik, enantiomer, diastereome dan
campuran rasemik.
Kompetensi Dasar : Mahasiswa dapat menjelaskan definisi, klasifikasi isomer, aturan rotasi optik, enantiomer, diastereome dan
campuran rasemik.
Indikator Keberhasilan : Mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan definisi, klasifikasi isomer, aturan rotasi optik, enantiomer, diastereome
dan campuran rasemik.
72
II. Peta Konsep
Stereokimia
Definisi Isomer Klasifikasi Isomer Aturan Rotasi Optik Enantiomer Diastomer Campuran Rasemik
Menjelaskan definisi, klasifikasi isomer, aturan rotasi optik, enantiomer, diastereome dan campuran rasemik.
73
IV. Strategi Pembeajaran Mikro
Learning Revolution
Tahapan Alokasi Jenis Tugas
No Aktivitas Perkuliahan Atribut Sumber
Pembelajaran Metode Media Evaluasi Waktu Soft Skill/ Belajar
Pembelajaran Pembelajaran Belajar
Dosen Mahasiswa T P L TR CR/JR CBR MR RI Prj Karakter
3 4 5 6 7 8 9 2 1 10 11
Pendahuluan
(Kegiatan 15
Awal): Ketertiban, m
1 a. Motivasi e Tertib, Naskah
Slide Power Kedisiplinan
Ceramah Mendengarkan Ceramah disiplin Kontrak
b. Apperseps Point dan n
dan patuh Kuliah
c. Tujuan Kepatuhan i
d. Deskripsi t
e. Relevansi
Penyajian 75
(Kegiatan Inti) : Ketertiban, m
e Tertib, Naskah
a. Uraian Mendengarkan Slide Power Kedisiplinan
2 Ceramah Ceramah disiplin Kontrak
b. Contoh dan melakukan Point dan n
dan patuh Kuliah
Kepatuhan i
c. Latihan
t
Penutup
(Kegiatan 10
Akhr): Ketertiban, m
a. Simpul e Tertib, Naskah
Mendengarkan Slide Power Kedisiplinan
3 Ceramah Ceramah disiplin Kontrak
b. Umpan dan bertanya Point dan n
dan patuh Kuliah
Balik Kepatuhan i
c. Tindak t
Lanjut
74
V. Evaluasi
1. Bagaimana hubungan kedua senyawa berikut?
A. isoelektron D. Isoton
B. Isotop E. Tidak ada hubungan
C. Isomer
Jawab: C
2. Senyawa yang merupakan isomer fungsional dari butanol adalah … .
A. CH3–CH2–CH(OH)–CH3 D. CH3–CO–CH2–CH3
B. C2H5–O–C2H5 E CH3–CH2–CHO
C. C3H7–COOH
Jawab: B
3. Pasangan senyawa karbon di bawah ini yang merupakan isomer gugus fungsional adalah :
A. metil etanoat dan propanol D. etil metil eter dan 2-propanon
B. etil metil eter dan metil etanoat E. propanol dan propanal
C. propanol dan etil metil eter
Jawab: C
4. Senyawa berikut yang bukan isomer dari asam butanoat adalah …
A. etil etanoat D. asam 2-metil propanoat
B. metil propanoat E. asam 2,2-dimetil propanoat
C. propil metanoat
Jawab: E
5. Senyawa berikut yang bukan isomer dari C 4H10O adalah...
A. dietil eter D. 2-metil 2-propanol
B. tersier butil alkohol E. metil propil eter
C. dietil keton
Jawab : C
75
6. Pasangan yang berisomer geometris adalah...
A. CH2BrCH2Br dan CH3CH2Br D. C 2H5COH dan C2H5CHO
B. CHBrCHBr dan CH2CHBr E. C 2H5COOCH3 dan CH3COOC2H5
C. CHBrCHBr dan BrCHCHBr
Jawab: C
7. Senyawa berikut memiliki konfigurasi:
A. 2R, 3S D. 2S, 3S
B. 2R, 3R E. . 3S, 3R
C. 2S, 3R
Jawab: C
8. Isomer geometri senyawa berikut adalah….
A. cis D. trans
B. E- E. Z-
C. m-
Jawab: B
76
9. Senyawa alkohol berikut ini yang bersifat optis aktif adalah … .
A. 2–propanol D. 3–pentanol
B. 2–metil–2–propanol E. 2–metil–2–butanol
C. 2–butanol
Jawab: C
10. Nama yang tepat dari senyawa beriku adalah….
A. (Z)-2-kloro-3-heksena D. (E)-2-kloro-3-heksena
B. (Z)-3-kloro-2-heksena E. (E)-3-kloro-2-heksena
C. (Z)-4-kloro-2-heksena
Jawab: E
77
II. Metode
1. Ceramah : Tatap Muka
Tatap muka diterapkan untuk menyampaikan materi secara menyeluruh serta mengenai aktivitas perkuliahan dan pelaksanaan tugas-tugas.
2. Belajar Terstruktur dan mandiri
Belajar mandiri dilaksanakan dengan mengikuti alur belajar mahasiswa, termasuk pelaksanaan seluruh tugas dan ujian. Mahasiswa wajib
mengikuti perkuliahan tatap muka. Mengerjakan tugas-tugas baik kelompok maupun individual. Setiap penyajian tugas kelompok diharuskan
setiap anggota tim harus hadir.
3. Belajar Kolaboratif
Kerjasama mahasiswa dibina melalui kegiatan belajar kelompok kecil untuk mengerjakan topik/tugas tertent u yang menuntut kerjasama yang
baik antar mahasiswa. Tanggung jawab terletak pada seluruh anggota kelompok. Konsep belajar kolaboratif diterapkan agar setia p mahasiswa
dapat menyumbangkan konsep pemikirannya terhadap kemajuan kelompok dan individu anggotan ya. Melalui model belajar kolaborasi ini
diharapkan kesulitan belajar dapat diatasi dengan bantuan teman sejawat. Lebih lanjut model pembelajaran ini diperkirakan aka n
menumbuhkan kemampuan dalam bekerja dengan tim, seperti kemampuan meminpin, berkomunika si, menghargai pendapat orang lain,
menjungjung tinggi ettika bergaul dan lain sebagainya.
III. Perangkat Pembelajaran
1. Media Persentase (Power Point)
2. Laptop
3. LCD Proyektor
IV. Sumber Bacaan Perkuliahan :
1. Fessenden, R.J. and Fessenden, J.S., 1983, Kimia Organik 2nd, Terjemahan Hadyana Pujaatmaka, Jakarta: Penerbit Erlangga
2. Solomon, T.W. Graham & Graig B Fryhle, 2004, Organic Chemistry, Singapore: John Wiley & Sons.
3. Mcmurry, J, Organic Chemistry, 7th edition, Thomson Learning, 2008
4. Morrison, R.T. and Boyd, R.N., 1992, Organic Chemistry, 6th Ed., New Jersey: Prentice Hall International, Inc.
5. Sheitweizer, A. and Heathcoch, C.H., 1976, Introduction to Organic Chemistry, New York: Macmillan Publishing Co. Inc.
78
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)
I. Identitas
Mata Kuliah : Kimia Organik
Semester : Ganjil
Beban Studi : 2 SKS
Pertemuan : Kesebelas
Pokok Bahasan : Mekanisme Reaksi-1
Sub Pokok bahasan : Keelektronegatifan, klasifikasi perekasi, reaksi substitusi, reaksi eliminasi
Standar Kompetensi : Mahasiswa harus mampu menjelaskan keelektronegatifan, klasifikasi pereaksi, mekanisme reaksi substitusi dan
eliminasi.
Kompetensi Dasar : Mahasiswa dapat menjelaskan keelektronegatifan, klasifikasi pereaksi, mekanisme reaksi substitusi dan eliminasi.
Indikator Keberhasilan : Mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan keelektronegatifan, klasifikasi pereaksi, mekanisme reaksi substitusi
dan eliminasi.
79
II. Peta Konsep
Mekanisme Reaksi - 1
80
IV. Strategi Pembeajaran Mikro
Learning Revolution
Tahapan Alokasi Jenis Tugas
No Aktivitas Perkuliahan Atribut Sumber
Pembelajaran Metode Media Evaluasi Waktu Soft Skill/ Belajar
Pembelajaran Pembelajaran Belajar
Dosen Mahasiswa T P L TR CR/JR CBR MR RI Prj Karakter
3 4 5 6 7 8 9 2 1 10 11
Pendahuluan
(Kegiatan 15
Awal): Ketertiban, m
1 a. Motivasi e Tertib, Naskah
Slide Power Kedisiplinan
Ceramah Mendengarkan Ceramah disiplin Kontrak
b. Apperseps Point dan n
dan patuh Kuliah
c. Tujuan Kepatuhan i
d. Deskripsi t
e. Relevansi
Penyajian 75
(Kegiatan Inti) : Ketertiban, m
e Tertib, Naskah
a. Uraian Mendengarkan Slide Power Kedisiplinan
2 Ceramah Ceramah disiplin Kontrak
b. Contoh dan melakukan Point dan n
dan patuh Kuliah
Kepatuhan i
c. Latihan
t
Penutup
(Kegiatan 10
Akhr): Ketertiban, m
a. Simpul e Tertib, Naskah
Mendengarkan Slide Power Kedisiplinan
3 Ceramah Ceramah disiplin Kontrak
b. Umpan dan bertanya Point dan n
dan patuh Kuliah
Balik Kepatuhan i
c. Tindak t
Lanjut
81
V. Evaluasi
1. Reaksi antara etanol dengan asam bromida berlangsung sebagai berikut CH3CH2OH + HBr CH3CH2Br + H2O. Reaksi tersebut termasuk jenis
reaksi:
A. hidrolisis D. dehidrogenasi
B. eliminasi E. substitusi
C. adisi
Jawab: E
2. Parasetamol dapat dibuat dengan cara mereaksikan senyawa p-aminofenol dengan asam asetat anhidrat, sehingga menghasilkan parasetamol
berdasarkan reaksi berikut :
Produksi parasetamol dari p-aminofenol dengan asam asetat anhidrat termasuk reaksi:
A. Adisi D. Kondensasi
B. Substitusi E. Reduksi
C. Oksidasi
Jawab: B
3. Reaksi 2–propanol dengan asam bromida menghasilkan 2–bromopropana merupakan reaksi ... .
A. adisi D. redoks
B. substitusi E. polimerisasi
C. eliminasi
Jawab: B
4. Suatu gugus aromatik direaksikan dengan asetil klorida,pada reaksi berikut;
O O
AlCl3
+ CH3CCl CCH3 + HCl
80o
asetil k lorida
suatu halida asam asetofenon
82
5. Benzena dapat mengalami reaksi halogenasi, nitrasi, sulfonasi, asilasi dan alkilasi melalui reaksi ..
A. Adisi D. Oksidasi
B. Eliminisai E. Kondensasi
C. Substitusi
Jawab: C
6. Benzena direaksikan dengan asam sulfat pada kondisi tertentu menurut persamaan: C 6H6(aq) + H2SO4(aq) → C6H5SO3H(aq) +H2O(l). Pada reaksi
sulfonasi ini, asam sulfat berperan sebagai . . . .
A. Zat pendehidrasi D. Zat Pengadisi
B. Oksidator E. Zat Pensubstitusi
C. Reduktor
Jawab: E
7. Benzaldehida dioksidasi akan terbentuk senyawa ... .
A. fenol D. toluena
B. asam benzoat E. stirena
C. asam benzena sulfonat
Jawab: B
8. Proses pengolahan margarin dari minyak nabati melalui reaksi... .
A. adisi dengan hidrogen D. esterifikasi dengan gliserol
B. hidrolisis dengan NaOH E. oksidasi dengan oksigen
C. reaksi dengan logam Na
Jawab: A
9. p-dimetilbenzena dioksidasi akan menghasilkan ... .
A. asam benzoat D. asam salisilat
B. fenol E. p-dihidroksibenzena
C. asam tereftalat
Jawab: C
10. Toluena dioksidasi sempurna akan menghasilkan ... .
A. fenol D. asam benzoat
B. anilin E. nitrobenzena
C. benzaldehida
Jawab: D
83
VI. Bahan Ajar dan Media Pembelajaran
85
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)
VII. Identitas
Mata Kuliah : Kimia Organik
Semester : Ganjil
Beban Studi : 2 SKS
Pertemuan : Kedua belas
Pokok Bahasan : Mekanisme Reaksi-2
Sub Pokok bahasan : Reaksi adisi, reaksi oksidasi, reaksi reduski dan reaksi kondensasi.
Standar Kompetensi : Mahasiswa harus mampu menjelasakan dan membedakan mekanisme reaksi reduksi, oksidasi dan kondensasi
Kompetensi Dasar : Mahasiswa dapat menjelaskan menjelaskan dan membedakan mekanisme adisi, reaksi reduksi, oksidasi dan kondensasi. .
Indikator Keberhasilan : Mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan dan membedakan mekanisme adisi, reaksi reduksi, oksidasi dan kondensasi.
86
VII. Peta Konsep
Mekanisme Reaksi - 2
Menjelaskan dan membedakan mekanisme adisi, reaksi reduksi, oksidasi dan kondensasi
87
IX. Strategi Pembeajaran Mikro
Learning Revolution
Tahapan Alokasi Jenis Tugas
No Aktivitas Perkuliahan Atribut Sumber
Pembelajaran Metode Media Evaluasi Waktu Soft Skill/ Belajar
Pembelajaran Pembelajaran Belajar
Dosen Mahasiswa T P L TR CR/JR CBR MR RI Prj Karakter
3 4 5 6 7 8 9 2 1 10 11
Pendahuluan
(Kegiatan 15
Awal): Ketertiban, m
1 a. Motivasi e Tertib, Naskah
Slide Power Kedisiplinan
Ceramah Mendengarkan Ceramah disiplin Kontrak
b. Apperseps Point dan n
dan patuh Kuliah
c. Tujuan Kepatuhan i
d. Deskripsi t
e. Relevansi
Penyajian 75
(Kegiatan Inti) : Ketertiban, m
e Tertib, Naskah
a. Uraian Mendengarkan Slide Power Kedisiplinan
2 Ceramah Ceramah disiplin Kontrak
b. Contoh dan melakukan Point dan n
dan patuh Kuliah
Kepatuhan i
c. Latihan
t
Penutup
(Kegiatan 10
Akhr): Ketertiban, m
a. Simpul e Tertib, Naskah
Mendengarkan Slide Power Kedisiplinan
3 Ceramah Ceramah disiplin Kontrak
b. Umpan dan bertanya Point dan n
dan patuh Kuliah
Balik Kepatuhan i
c. Tindak t
Lanjut
88
X. Evaluasi
1. Reaksi yang menyebabkan penjenuhan pada ikatan rangkap disebut…
A. Reaksi adisi D. Reaksi oksidasi
B. Reaksi subtitusi E. Reaksi polimerisasi
C. Reaksi eliminasi
Jawab: A
2. Hidrogenasi benzena menghasilkan senyawa ... .
A. siklobutana D. sikloheptana
B. siklopentana E. sikloheksatriena
C. sikloheksana
Jawab: C
3. Hasil akhir dari reaksi adisi 2-pentena oleh Cl2 adalah:
A. 3-kloropentana D. 2,3-dikloropentana
B. 1,2-dikloropentana E. 2-kloropentana
C. 1,3-dikloropentana
Jawab: D
4. Hasil reaksi etuna dengan Br2 akan menghasilkan senyawa….
A. 1,1,2,2-tetrabromoetena D. 1,2,3-tribromoetena
B. 1,2,3-tribromoetana E. 1,2-dibromoetana
C. 1,1,2,2-tetrabromoetana
Jawab: C
5. Reaksi pembentukan CH3CHO dari C2H5OH tergolong rekasi :
A. Oksidasi D. Kondensasi
B. Substitusi E. Reduksi
C. Adisi
Jawab: A
89
6. Senyawa alkohol di bawah ini yang tidak dapat dioksidasi adalah … .
A. etanol D. 3–metil–2–butanol
B. 2–propanol E. 3–metil–1–butanol
C. 2–metil–2–propanol
Jawab: C
7. Senyawa alkohol yang jika dioksidasi menghasilkan alkanon adalah … .
A. 2–metil–1–butanol D. 2,3–dimetil–2–butanol
B. 3–metil–2–butanol E. 2,3,3–trimetil–1–butanol
C. 2–metil–2–butanol
Jawab: B
8. Oksidasi 2–propanol akan menghasilkan … .
A. CH3–CH2–COOH D. CH3COOH
B. CH3–O–CH3 E. CH3–CHO
C. CH3–CO–CH3
Jawab: C
9. Aldehid dibuat secara laboratorium dengan mengoksidasi alkohol primer, oksidator yang digunakan adalah...
A. C2Cr2O7 C. K2Cr2O7
B. KOH E. K2Cr2O4
C. Ca(OH)2
Jawab: C
10. Alkohol dengan rumus molekul C 4H8O dioksidasi dengan kalium dikromat dalam asam menghasilkan butanon, alkohol tersebut adalah ... .
A. n–butanol D. 2–metil–1–propanol
B. 2–butanol E. 2–metil–2–propanol
C. t–butil alkohol
Jawab: B
90
XI. Bahan Ajar dan Media Pembelajaran
91
IV. Sumber Bacaan Perkuliahan :
1. Fessenden, R.J. and Fessenden, J.S., 1983, Kimia Organik 2nd, Terjemahan Hadyana Pujaatmaka, Jakarta: Penerbit Erlangga
2. Solomon, T.W. Graham & Graig B Fryhle, 2004, Organic Chemistry, Singapore: John Wiley & Sons.
3. Mcmurry, J, Organic Chemistry, 7th edition, Thomson Learning, 2008
4. Morrison, R.T. and Boyd, R.N., 1992, Organic Chemistry, 6th Ed., New Jersey: Prentice Hall International, Inc.
5. Sheitweizer, A. and Heathcoch, C.H., 1976, Introduction to Organic Chemistry, New York: Macmillan Publishing Co. Inc.
92
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)
I. Identitas
Mata Kuliah : Kimia Organik
Semester : Ganjil
Beban Studi : 2 SKS
Pertemuan : Ketiga belas
Pokok Bahasan : Karbohidrat
Sub Pokok bahasan : Definisi, struktur, klasifikasi dan reaksi identifikasi karbohidrat
Standar Kompetensi : Mahasiswa harus mampu menjelasakan definisi, struktur, klasifikasi dan reaksi identifikasi karbohidrat.
Kompetensi Dasar : Mahasiswa dapat menjelaskan menjelaskan definisi,struktur, klasifikasi dan reaksi identifikasi karbohidrat.
Indikator Keberhasilan : Mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan definisi, struktur, klasifikasi dan reaksi identifikasi karbohidrat.
93
II. Peta Konsep
Karbohidrat
94
IV. Strategi Pembeajaran Mikro
Learning Revolution
Tahapan Alokasi Jenis Tugas
No Aktivitas Perkuliahan Atribut Sumber
Pembelajaran Metode Media Evaluasi Waktu Soft Skill/ Belajar
Pembelajaran Pembelajaran Belajar
Dosen Mahasiswa T P L TR CR/JR CBR MR RI Prj Karakter
3 4 5 6 7 8 9 2 1 10 11
Pendahuluan
(Kegiatan 15
Awal): Ketertiban, m
1 a. Motivasi e Tertib, Naskah
Slide Power Kedisiplinan
Ceramah Mendengarkan Ceramah disiplin Kontrak
b. Apperseps Point dan n
dan patuh Kuliah
c. Tujuan Kepatuhan i
d. Deskripsi t
e. Relevansi
Penyajian 75
(Kegiatan Inti) : Ketertiban, m
e Tertib, Naskah
a. Uraian Mendengarkan Slide Power Kedisiplinan
2 Ceramah Ceramah disiplin Kontrak
b. Contoh dan melakukan Point dan n
dan patuh Kuliah
Kepatuhan i
c. Latihan
t
Penutup
(Kegiatan 10
Akhr): Ketertiban, m
a. Simpul e Tertib, Naskah
Mendengarkan Slide Power Kedisiplinan
3 Ceramah Ceramah disiplin Kontrak
b. Umpan dan bertanya Point dan n
dan patuh Kuliah
Balik Kepatuhan i
c. Tindak t
Lanjut
95
V. Evaluasi
1. Karbohidrat dalam lambung manusia akan terhidrolisis. Hasil hidrolisis oleh insulin tersimpan sebagai cadangan makanan yang digunakan untuk
menghasilkan tenaga. Zat cadangan itu adalah :
A. maltosa D. fruktosa
B. sukrosa E. glikogen
C. glukosa
Jawab: E
2. Penderita penyakit diabetes dapat diidentifikasi dengan menggunakan pereaksi fehling melalui urinnya, karena dalam urin tersebut terdapat
senyawa :
A. sukrosa D. glukosa
B. fruktosa E. maltosa
C. galaktosa
Jawab: D
3. Senyawa di bawah ini yang merupakan kelompok disakarida adalah….
A. Sukrosa, laktosa, dan manosa D. Sukrosa, laktosa, dan gala ktosa
B. Sukrosa, galaktosa, dan manosa C. Sukrosa, fruktosa, dan maltosa
C. Sukrosa, laktosa, dan maltosa
Jawab: C
4. Pernyataan berikut yang bukan merupakan sifat fruktosa adalah:
A. suatu monosakarida D. mereduksi fehling
B. suatu polihidroksi aldehida E. bukan polihidroksi keton
C. suatu heksaketosa
Jawab: D
5. Manusia beraktivitas memerlukani, sumber energi utama dalam tubuh manusia adalah
A.karbohidrat D.asam nukleat
B.protein E.ATP
C.lemak
Jawab: A
96
6. Manakah satu di antara karbohidrat berikut yang tidak mereduksi pereaksi Fehling atau pereaksi Benedict ?
A. glukosa D. sukrosa
B. fruktosa E . laktosa
C. maltosa
Jawab: B
7. Senyawa karbohidrat yang terdapat dalam susu ….
A. glukosa D. sukrosa
B. fruktosa E. laktosa
C. maltosa
Jawab:E
8. Sukrosa dihidrolisis akan menghasilkan senyawa ….
A. glukosa + glukosa D. fruktosa + galaktosa
B. glukosa dan fruktosa E. ribosa + fruktosa
C. glukosa + galaktosa
Jawab: B
9. Kelompok senyawa berikut yang terdiri atas monosakarida, disakarida dan polisakarida secara berurutan adalah ….
A. laktosa – fruktosa – selulosa D. amilum – selulosa – glikogen
B. galaktosa – maltosa – glikogen E. galaktosa – maltosa – glikogen
C. glikogen – maltosa – selulosa
Jawab: B
10. Jumlah isomer optis senyawa glukosa sebanyak ….
A. 2 D. 12
B. 4 E. 16
C. 8
Jawab: E
97
VI. Bahan Ajar dan Media Pembelajaran
98
IV. Sumber Bacaan Perkuliahan :
1. Fessenden, R.J. and Fessenden, J.S., 1983, Kimia Organik 2nd, Terjemahan Hadyana Pujaatmaka, Jakarta: Penerbit Erlangga
2. Solomon, T.W. Graham & Graig B Fryhle, 2004, Organic Chemistry, Singapore: John Wiley & Sons.
3. Mcmurry, J, Organic Chemistry, 7th edition, Thomson Learning, 2008
4. Morrison, R.T. and Boyd, R.N., 1992, Organic Chemistry, 6th Ed., New Jersey: Prentice Hall International, Inc.
5. Sheitweizer, A. and Heathcoch, C.H., 1976, Introduction to Organic Chemistry, New York: Macmillan Publishing Co. Inc.
99
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)
I. Identitas
Mata Kuliah : Kimia Organik
Semester : Ganjil
Beban Studi : 2 SKS
Pertemuan : Keempat belas
Pokok Bahasan : Protein
Sub Pokok bahasan : Definisi, struktur, klasifikasi dan reaksi identifikasi protein.
Standar Kompetensi : Mahasiswa harus mampu menjelasakan definisi, struktur, klasifikasi dan reaksi identifikasi protein.
Kompetensi Dasar : Mahasiswa dapat menjelaskan menjelaskan definisi,struktur, klasifikasi dan reaksi identifikasi protein.
Indikator Keberhasilan : Mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan definisi, struktur, klasifikasi dan reaksi identifikasi protein.
100
II. Peta Konsep
Protein
III.Uraian Materi
101
IV. Strategi Pembeajaran Mikro
Learning Revolution
Tahapan Alokasi Jenis Tugas
No Aktivitas Perkuliahan Atribut Sumber
Pembelajaran Metode Media Evaluasi Waktu Soft Skill/ Belajar
Pembelajaran Pembelajaran Belajar
Dosen Mahasiswa T P L TR CR/JR CBR MR RI Prj Karakter
3 4 5 6 7 8 9 2 1 10 11
Pendahuluan
(Kegiatan 15
Awal): Ketertiban, m
1 a. Motivasi e Tertib, Naskah
Slide Power Kedisiplinan
Ceramah Mendengarkan Ceramah disiplin Kontrak
b. Apperseps Point dan n
dan patuh Kuliah
c. Tujuan Kepatuhan i
d. Deskripsi t
e. Relevansi
Penyajian 75
(Kegiatan Inti) : Ketertiban, m
e Tertib, Naskah
a. Uraian Mendengarkan Slide Power Kedisiplinan
2 Ceramah Ceramah disiplin Kontrak
b. Contoh dan melakukan Point dan n
dan patuh Kuliah
Kepatuhan i
c. Latihan
t
Penutup
(Kegiatan 10
Akhr): Ketertiban, m
a. Simpul e Tertib, Naskah
Mendengarkan Slide Power Kedisiplinan
3 Ceramah Ceramah disiplin Kontrak
b. Umpan dan bertanya Point dan n
dan patuh Kuliah
Balik Kepatuhan i
c. Tindak t
Lanjut
102
V. Evaluasi
1. Yang dimaksud dengan protein adalah senyawa…
A. Polimer biologi yang tersusun dari molekul – molekul kecil yang dinamakan glukosamine
B. Polimer yang tersusun dari molekul- molekul kecil gliserol dan asam lemak yang membentuk ester
C. Polimer yang tersusun dari molekul – molekul kecil asam amino diikat bersama melalui ikatan peptida
D. Makromolekul yang mempunyai ikatan dengan tiga asam stearat
E. Makromolekul yang tersusun dari molekul – molekul tristearin
Jawab: C
2. Sifat asam amino dipengaruhi oleh gugus ….
A. Amino dan karbonil D. Amino dan hidroksil
B. Amino dan karboksil E. Alkil dan hidroksil
C. Amino dan alkil
Jawab: B
3. Ikatan peptida terbentuk antara dua asam amino melalui ikatan antara gugus….
A. Karboksil dengan amino D. Amino dan hidroksil
B. Alkil dengan amino E. Amino dengan karbonil
C. Alkil dengan karboksil
Jawab: A
4. Jumlah ikatan peptida dari senyawa polipeptida berikut sebanyak.....
A. 1 D. 4
B. 2 E. 5
C. 3
Jawab: C
5. Jika ke dalam larutan zat X ditambahkan CuSO 4 1 % dan NaOH 0,1 M akan terbentuk warna ungu, maka zat X mengandung ….
A. ikatan peptida D. ikatan S – S
B. asam amino E. glukosa
C. inti benzena
Jawab: A
103
6. Pernyataan yang benar untuk protein adalah ....
A. polimer dari asam-asam amino D. berfungsi sebagai pembangun sel tubuh
B. terbentuk melalui ikatan peptida E. semua benar
C. terdiri dari unsur-unsur C, H, O dan N
Jawab: E
7. Protein adalah polimer dari asam alfa amino. Gugus fungsi yang terdapat dalam molekul asam alfa amino adalah ….
A. – OH dan –NH2 D. NH3 dan –COOH
B. –CO– dan – NH2 E. –OH dan –COOH
C. –COOH dan –NH2
Jawab: C
8. Ikatan peptida antara asam-asam amino yang terdapat dalam protein terbentuk malalui ….
A. gugus alkohol dan gugus metil D. gugus karboksilat dan gugus metil
B. gugus metil dan gugus asam amino E. gugus amino dan gugus alkohol
C. gugus amino dan gugus karboksilat
Jawab: C
9. Molekul yang mengandung gugus amino terprotonasi (NH 3+) dan gugus karboksil terionisasi (COO-) adalah pengertian dari….
A. Lipid D. Glukosa
B. Karbohidrat E. Asam Amino
C. Protein
Jawab: E
10. Berikut ini adalah nama beberapa asam amino:
1. Asparagin 2. Metionin 3. Glutamin
4. Serin 5. Leusin 6. Prolin
Yang merupakan nama asam amino non polar adalah…..
A. 1, 2 dan 3 D. 2, 5 dan 6
B. 1, 3 dqn 5 E. 2, 4 dan 5
C. 1, 4 dan 6
Jawab: D
104
VI. Bahan Ajar dan Media Pembelajaran
105
IV. Sumber Bacaan Perkuliahan :
1. Fessenden, R.J. and Fessenden, J.S., 1983, Kimia Organik 2nd, Terjemahan Hadyana Pujaatmaka, Jakarta: Penerbit Erlangga
2. Solomon, T.W. Graham & Graig B Fryhle, 2004, Organic Chemistry, Singapore: John Wiley & Sons.
3. Mcmurry, J, Organic Chemistry, 7th edition, Thomson Learning, 2008
4. Morrison, R.T. and Boyd, R.N., 1992, Organic Chemistry, 6th Ed., New Jersey: Prentice Hall International, Inc.
5. Sheitweizer, A. and Heathcoch, C.H., 1976, Introduction to Organic Chemistry, New York: Macmillan Publishing Co. Inc.
106
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)
VII. Identitas
Mata Kuliah : Kimia Organik
Semester : Ganjil
Beban Studi : 2 SKS
Pertemuan : Kelima belas
Pokok Bahasan : Lipid
Sub Pokok bahasan : Definisi, struktur, klasifikasi dan reaksi identifikasi lipid.
Standar Kompetensi : Mahasiswa harus mampu menjelasakan definisi, struktur, klasifikasi dan reaksi identifikasi lipid.
Kompetensi Dasar : Mahasiswa dapat menjelaskan menjelaskan definisi,struktur, klasifikasi dan reaksi identifikasi lipid.
Indikator Keberhasilan : Mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan definisi, struktur, klasifikasi dan reaksi identifikasi lipid.
107
II. Peta Konsep
Lipid
III.Uraian Materi
108
IV. Strategi Pembeajaran Mikro
Learning Revolution
Tahapan Alokasi Jenis Tugas
No Aktivitas Perkuliahan Atribut Sumber
Pembelajaran Metode Media Evaluasi Waktu Soft Skill/ Belajar
Pembelajaran Pembelajaran Belajar
Dosen Mahasiswa T P L TR CR/JR CBR MR RI Prj Karakter
3 4 5 6 7 8 9 2 1 10 11
Pendahuluan
(Kegiatan 15
Awal): Ketertiban, m
1 a. Motivasi e Tertib, Naskah
Slide Power Kedisiplinan
Ceramah Mendengarkan Ceramah disiplin Kontrak
b. Apperseps Point dan n
dan patuh Kuliah
c. Tujuan Kepatuhan i
d. Deskripsi t
e. Relevansi
Penyajian 75
(Kegiatan Inti) : Ketertiban, m
e Tertib, Naskah
a. Uraian Mendengarkan Slide Power Kedisiplinan
2 Ceramah Ceramah disiplin Kontrak
b. Contoh dan melakukan Point dan n
dan patuh Kuliah
Kepatuhan i
c. Latihan
t
Penutup
(Kegiatan 10
Akhr): Ketertiban, m
a. Simpul e Tertib, Naskah
Mendengarkan Slide Power Kedisiplinan
3 Ceramah Ceramah disiplin Kontrak
b. Umpan dan bertanya Point dan n
dan patuh Kuliah
Balik Kepatuhan i
c. Tindak t
Lanjut
109
V. Evaluasi
1. Bahan baku untuk pembuatan margarin adalah minyak. Proses kimia yang dilakukan dalam pengolahan merupakan reaksi …
A. adisi dengan hidrogen D. pengesteran dengan gliserol
B. hidrolisis E. oksidasi dengan H2SO4
C. reduksi dengan logam NaOH
Jawab: A
2. Pada proses pembuatan margarin, minyak dipadatkan menjadi lemak dengan cara:
A. pemanasan D. oksidasi
B. pendinginan E. hidrogenasi
C. netralisasi
Jawab: E
3. Hasil sampingan yang diperoleh dalam industri sabun adalah ... .
A. alkohol D. gliserol
B. ester E. Asam karbon tinggi
C. glikol
Jawab: D
4. Berikut ini yang termasuk dalam asam lemak tidak jenuh adalah….
A. asam sterat, asam oleat, asam linolenat D. asam palmitat, asam palmitoleat, asam linolenat
B. asam oleat, asam linoleat, asam palmitat E. asam palmitat, asam palmitoleat, asam stearat
C. asam oleat, asam linoleat, asam palmitoleat
Jawab: C
5. Lemak adalah campuran ester-ester gliserol dengan asam-asam lemak. Proses yang dapat digunakan untuk memperoleh gliserol dari lemak
adalah…
A. oksidasi lemak D. pirolisa lemak
B. penyabunan lemak E. distilasi lemak
C. esterifikasi lemak
Jawab: B
110
6. Untuk mengetahui banyaknya ikatan rangkap yang terdapat dalam minyak, dilakukan pengukuran ... .
A. bilangan asam D. bilangan ester
B. bilangan penyabunan E. bilangan oksidasi
C. bilangan iodin
Jawab: C
7. Bilangan yang menyatakan miligram kalium hidroksida yang dibutuhkan untuk menyabunkan 1 gram lemak adalah ….
A. lemak total D. bilangan asam
B. bilangan penyabunan E. bilangan Reichert-Meisel
C. bilangan iodium
Jawab: C
8. Minyak dapat dibedakan dari lemak karena ….
A. daya panasnya D. jenis atom penyusun monomernya
B. daya emulsinya E. jenis ikatannya
C. daya oksidasinya
Jawab: E
9. Salah satu manfaat fosfolipida adalah ….
A. sebagai stabilisator D. sebagai katalisator
B. sebagai buffer E. sebagai subtituen yang reaktif
C. sebagai pengemulsi
Jawab: B
10. Sifat molekul fosfolipida adalah amfoter, artinya dalam 1 molekul terdapat ….
A. Satu bagian bersifat asam dan bagian lain bersifat basa
B. Satu bagian bersifat polar dan bagian lain bersifat nonpolar
C. Satu bagian bersifat logam dan bagian lain bersifat nonlogam
D. Satu bagian bersifat optis aktif dan bagian lain bersifat nonoptis aktif
E. Satu bagian bersifat ion dan bagian lain bersifat kovalen.
Jawab: A
111
VI. Bahan Ajar dan Media Pembelajaran
113
BAHAN AJAR
PERTEMUAN I
KONTRAK PERKULIAHAN
1. Penjelasan Matakuliah
Topik Bahasan
Kontrak Perkuliahan
Senyawa Karbon
Gugus Fungsi dan Tatanama
Senyawa Alifatis
Senyawa Siklis
Derivat Hidrokarbon-1
Derivat Hidrokarbon-2
UTS
Teori Asam Basa
Stereokimia
Mekanisme Reaksi-1
Mekanisme Reaksi-2
Karbohidrat
Protein
Lipid
UAS
114
5. Dosen wajib memeriksa dan menilai hasil kerja (tugas) mahasiswa baik
individu maupun kelompok.
6. Dosen wajib melaksanakan tes (penilaian) untuk menilai kompetensi
mahasiswa.
115
3. Penandatanganan Kontrak Perkuliahan
KONTRAK PERKULIAHAN
B. Pernyataan Kesepakatan
Pada hari ini.............tanggal.........bulan......................tahun 2017, kami
mahasiswa Program Studi Farmasi (S1) Fakultas Kesehatan Umum Institut
Kesehatan Helvetia Medan membuat kesepakatan bersama dengan dosen
pengampu mata kuliah Kimia Organik II untuk melaksanakan kegiatan perkuliahan
sebagaimana direncanakan di dalam Satuan Acara Perkuliahan yang mendahului
Kontrak Perkuliahan ini. Dalam pelaksanaan perkuliahan, dosen dan mahasiswa
sepakat untuk mematuhi aturan-aturan yang ditetapkan dalam kontrak perkulian
ini.
116
Adapun aturan-aturan dalam pelaksanaan perkuliahan yang disepakati
adalah sebagai berikut: .
I. Aturan Umum.
1. Perkuliahan dilaksanakan sebanyak 16 kali dalam satu semester sesuai jadwal
yang ditetapkan Program Studi.
2. Kegiatan perkuliahan dilaksanakan dalam bentuk Ceramah atau presentasi,
penelaahan pustaka, diskusi kelompok, presentasi hasil diskusi, mengerjakan
soal-soa atau pemecahan masalah maupun penugasan.
3. Dalam kegiatan tatap muka, mahasiswa maupun dosen harus hadir selambat-
lambatnya 15 (lima belas) menit setelah waktu tatap muka dimulai (sesuai
jadwal). Bagi mahasiswa yang terlambat, tidak diijinkan memasuki ruang
perkuliahan; sedangkan apabila dosen terlambat lebih dari 15 menit maka
mahasiswa berhak membubarkan diri.
4. Apabila karena satu dan lain hal, perkuliahan tidak dapat terlaksana, harus
dilaksanakan pertemuan pengganti di lain waktu (dengan kesepakatan
mahaiswa dan dosen) sehingga pertemuan dalam satu semester tetap 16 kali.
5. Dalam perkuliahan terjadwal, dosen maupun mahasiswa harus berpakaian rapi
dan sopan (tidak diperkenankan memakai sandal maupun kaus oblong).
6. Selama kegiatan tatap muka, mahasiswa maupun dosen tidak diperkenankan
mengaktifkan alat komunikasi (handphone).
7. Selain perkuliahan terjadwal, terdapat tugas-tugas yang harus dikerjakan
mahasiswa secara mandiri ataupun kelompok. Tugas-tugas perkuliahan yang
harus dikerjakan sebagaimana ditetapkan dalam SAP.
117
II. Aturan untuk Mahasiswa.
1. Setiap mahasiswa wajib mengikuti minimal 75 % kegiatan perkuliahan
terjadwal. Bagi yang tidak memenuhi minimal 75% kegiatan terjadawal tidak
berhak mendapatkan nilai akhir (nilai mata kuliah).
2. Setiap mahasiswa wajib berpartisipasi dalam kegiatan kerja kelompok, sesuai
kelompok yang ditetapkan.
3. Setiap kelompok mahasiswa harus menyerahkan hasil kerja kelompok kepada
dosen yang disertai dengan berita acara dan daftar hadir dalam kegiatan kerja
kelompok.
4. Setiap kelompok mahasiswa yang ditunjuk wajib mempresentasikan hasil
kerja kelompok di dalam kelas.
5. Setiap mahasiswa wajib mengerjakan soal-soal pada setiap akhir Bab bahan
kuliah sebagai tugas rutin. .
6. Setiap mahasiswa wajib mengerjakan soal di depan kelas, apabila ditunjuk
oleh dosen.
7. Setiap mahasiswa wajib mengikuti tes pada tengah semester dan akhir
semester.
8. Setiap mahasiswa wajib menyerahkan sebagai barang bukti hasil pelaksanaan
tugas perkuliahan yang telah ditetapkan dalam SAP.
9. Setiap mahasiswa wajib mengikuti dua kali tes yang ditetapkan untuk satu
semester yaitu Ujian tengah Semester (UTS) dan Ujian Akhir Semester
(UAS).
118
III. Aturan untuk Dosen.
1. Dosen wajib melaksanakan kegiatan perkuliahan 16 kali selama satu semester.
2. Dosen wajib memantau dan mengarahkan kegiatan kerja kelompok
mahasiswa.
3. Dosen wajib memeriksa dan memberi masukan hasil kerja baik kelompok
maupun individu.
4. Dosen wajib memfasilitasi dan mengarahkan kegiatan baik kegiatan individu
maupun kelompok.
5. Dosen wajib memeriksa dan menilai tugas baik individu maupun kelompok.
6. Dosen wajib melaksanakan tes untuk menilai kompetensi mahasiswa.
Demikian kontrak perkuliahan ini dibuat dan disetujui bersama oleh Dosen
Pengampu Mata Kuliah Kimia Organik II dengan Mahasiswa Peserta Kuliah.
119
PERTEMUAN II
SENYAWA KARBON
SUPRIANTO, S.Si., M.Si., Apt
Konfigurasi eleKtron
120
Contoh:
1 : 1s1
1H
ElEktron valEnsi
1 : 1s1
1H → EV = 1
121
Distribusi ElEktron
1H
1 : 1s1 → EV = 1 → H
6C
12 : 1s2 2s2 2p2 → EV = 4 → C
7N
14 : 1s2 2s2 2p3 → EV = 5 → N
8O
16 :1s2 2s2 2p4 → EV = 6 → O
KeuniKan atom C
Mampu berikatan
dengan atom karbon
lain membentuk rantai
C yang panjang terdiri
dari berjuta atom C
122
KLASIFIKASI SENYAWA KARBON
Senyawa Karbon
Alkana Alkena
Alkuna
Alisiklik Aromatik
H H
SENYAWA ALIFATIK
C C 6H
H C C H
ALKANA
H H
ETANA
H H
4H
C C C C
H H
C ALKENA ETENA
2H
C C H C C H
ALKUNA ETUNA
H H
4H
C C C C C C
H H
ALKADIENA PROPADIENA
123
SENYAWA SIKLIK C
6H
C C
ALISIKLIK SIKLOPROPANA
C
C C
6H
C C
C
C
AROMATIS BENZENA
C
C C 5H
C C N
N
HETEROSIKLIK PIRIDIN
Nitrogliserin
1,2,3-Propanatriol trinitrat
Dimerkaprol
2,3-Dimerkapto-1-propanol
124
Etambutol
2,2’-(Etilenadiimino)-di-1-butanol
Enfluran
2-Kloro-1,1,2-trifluoroetil difluorometil eter
Halotan
2-Bromo-2-kloro-1,1,1-trifluoroetana
Asam sitrat
Asam undesilinat
Klorobutanol
1,1,1-Trikloro-2-metilpropan-2-ol
Asam valproat
Asam sorbat Asam tartrat
125
Kamfer
2-Bornanon Piperazin
Karboplatin
cis-Diamina(1,1-siklobutanadikarboksilato)platinum
Gabapentin
Asam 1-(Aminometil)sikloheksanasetat
Asam retinoat
trans-asam retinoat
Disiklomin
2-(Dietilamino)etil [bisikloheksil]-1-karboksilat
126
Efedrin Asam salisilat
Gliseril Guaiakolat
3-(o-Metoksifenoksi)-1,2-propanadiol
Kloramfenikol
D-treo-(-)-2,2-Dikloro-N-[β-hidroksi-α-(hidroksimetil)-p-
nitrofenetil]asetamida
Parasetamol
Benzil benzoat 4’-Hidroksiasetanilida
Ibuprofen
2-(p-Isobutil fenil) asam propanoat Fenol
127
Nikotinamida Pirazinamida
Pirazinkarboksamida
Piridin-3-karboksamida
Pindolol
1-(Indol-4-iloksi)-3-(isopropilamino)-2-propanol
Fenazopiridin
2,6-Diamino-3-(fenilazo) piridin
Furosemida
Asam 4-kloro-N-furfuril-5-sulfamoilantranilat
128
PERTEMUAN III
GUGUS FUNGSI
DAN TATANAMA
GUGUS FUNGSI
GUGUS
FUNGSI :
ATOM
ATAU
RUMUS
STRUKTUR
YANG
MEMBERI
CIRI
KHAS
SENYAWA
129
GUGUS FUNGSI
RUMUS GUGUS
GOLONGAN AKHIRAN CONTOH
UMUM FUNGSI
ALKOHOL R - OHGUGUS FUNGSI
- OH - OL CH3OH
ETER R–O-R -O- - IL ETER CH3OCH3
HALOALKANA R– X -X - IL -IDA CH3 Cl
R – NH2 - NH2 CH3NH2
AMIN R2 – NH - NH - AMINA (CH3)2NH
R3 – N -N (CH3)3N
O
O O
O
S C-O-Na
N O Na N Na
H S
SIKLAMAT O O
SAKARIN
Na. BENZOAT
NaO3S N N OH
N
NaOOC N
SO3Na
TARTRAZIN
130
TATANAMA
HIDRKARBON
Alkana Alkena
Alkena Alkadiena
Alkadiena
Metana CH4 Metena
Met ena ----- Metad
Metadiena
iena -----
Etana C2H6 Et
Etena
ena C2H4 Etad
Etadiena
iena -----
Propana C3H8 Propena
Prop ena C3H6 Propad
Propadienaiena C3H4
Butana C4H10 But
Butena
ena C4H8 Butad
Butadiena
iena C4H6
Pentana C5H12 Pent
Pentena
ena C5H10 Pentad
Pentadienaiena C5H8
Heksana C6H14 Heksena
Heks ena C6H12 Heksad
Heksadiena iena C6H10
Heptana C7H16 Hept
Heptena
ena C7H14 Heptad
Heptadienaiena C7H12
Oktena
Oktena C8H16 Oktad
Oktadiena
iena C8H14
Oktana C8H18
Non
Nonena
ena C9H18 Nonad
Nonadienaiena C9H16
Nonana C9H20
Dek
Dekena
ena C10H20 Dekadiena
Dekad iena C10H18
Dekana C10H22
131
KEMUNGKINAN BENTUK ALKIL
Rantai Utama
butil
PENULISAN STRUKTUR
3. CARA SINGKAT
1. CARA KEKULE
H H
H C C H
H H
2. CARA LEWIS 4. CARA VON’T HOFF
H
x
Hx C X H
X
H
132
OH
1. CH3―CH2―CH2- OH
2. CH3―C = CH - CH3
I
CH2
|
CH3
TATANAMA
1. TENTUKAN RANTAI INDUK BATANG
133
1. INDUK : PROPANOL
2. N0. INDUK
3. CABANG :
• 2- METILAMINO
• 1- FENIL
CH2(OH)- CH(NHCH
NHCH33)- CH3
1 2 3
1. INDUK : ETANOL
2. N0. INDUK
3. CABANG :
• 2- SIKLOPROPIL
2- Siklopropil -1-Etanol
134
AWALAN NAMA CABANG
Cl Bis - = 2 inti benzena
Tris - = 3 inti benzena
Tetrakis - = 4 inti benzena
Pentakis - = 5 inti benzena
3 1
CH3―C – CHCl
Cl22 1. INDUK : PROPANA
2 2. N0. INDUK
3. CABANG :
• 1,1- DIKLORO
• 2,2-BIS-( p-KLORO FENIL )
Cl
1,1- dikloro-2.2- bis- (p-kloro fenil)
propana
1 3 5
CH2 = CH - C – CH = C – CH3 3,3 - bis- (4-BROMO-2-
4 I KLORO FENIL)
Cl NO22
NO 1,4 - HEKSADIENA
135
AWALAN NAMA CABANG
Cl Tris - = 3 inti benzena
1. INDUK : PROPANA
2. N0. INDUK
3 1 3. CABANG :
CH2―C
2 – CHCl
Cl22 • 1,1- DIKLORO
• 2,2,3-TRIS-( p-KLORO FENIL )
1,1- dikloro-2,2,3-
Cl Cl tris- ( p-kloro fenil )
propana
Fenoftalein
3,3-bis-(p-hidroksifenil)ftalida
Dikumarol
3,3´-Metilen bis(4-hidroksikumarin)
Heksaklorofen
2,2’-Metilen bis[3,4,6-triklorofenol]
136
AWALAN NAMA CABANG
Bisiklo - = 2 ratai Tertutp
4 Trisiklo - = 3 ratai Tertutp
3
1 1. INDUK : HEPTANA
2 2. N0. INDUK : [ 4.1.0 ]
1 3. CABANG :
1
2
1
2 1
Bisiklo – [ 4.1.0 ] -2-Heptena 1
2 2
1 1
Trisiklo – [ 2.2.1 ] -2 -Heptena
137
Gabapentin
Asam 1-(Aminometil)sikloheksanasetat
Karboplatin
cis-Diamina(1,1-siklobutanadikarboksilato)platinum
Disiklomin
2-(Dietilamino)etil [bisikloheksil]-1-karboksilat
1 2
1
1. INDUK : SPIRO [……] OKTANA
2. N0. INDUK
3. CABANG :
3 4
3
2 2- KLORO SPIRO [ 3.4 ]
OKTANA
2
1 1
Cl
138
PERTEMUAN IV
HIDOKARBON
ALIFATIS
H H
SENYAWA ALIFATIK
6H
C C H C C H
ALKANA
H H
ETANA
H H
4H
C C C C
H H
C ALKENA ETENA
2H
C C H C C H
ALKUNA ETUNA
H H
4H
C C C C C C
H H
ALKADIENA PROPADIENA
139
ALKANA [ CnH2n+2 ]
Hidrokarbon jenuh
n-alkana (normal–
(normal–
alkana) Alkana Cair
Melarutkan Lemak/minyak
Metana CH4
Sebagai pelunak kulit :
Etana C2H6 Petroleum Jelly (Vaseline)
Propana C3H8 H
Butana C4H10 Metana H C H
Pentana C5H12 H
Heksana C6H14
Heptana C7H16
H H
Oktana C8H18 Etana H C C H
Nonana C9H20
H H
Dekana C10H22
140
KELARUTAN DALAM AIR
Compound Molecular weight Water solubility, mg/L
Butane 58.12 61.0
Pentane 72.15 39.6
Hexane 86.18 10.9
Heptane 100.20 2.0
Octane 114.23 1.46
Nonane 128.26 0.122
Decane 142.29 0.021
Dodecane 170.34 0.005
141
3. Reaksi Substitusi (pergantian atom/gugus)
Atom H dalam alkana dapat diganti dengan atom/gugus lain (terutama halogen F,
Cl, Br dan I)
H H
H C H + Cl2 H C Cl + HCl
H H
Keraktifan H sama
Cl
CH3 CH3
JENIS ATOM C
ALKIL CnH2n + 1
n-alkil
Metil -CH3
Etil -C2H5
Propil -C3H7
Butil -C4H9
Pentil -C5H11
Heksil -C6H13
Heptil -C7H15
Oktil -C8H17
Nonil -C9H19
Dekil -C10H21
142
KEMUNGKINAN BENTUK ALKIL
Rantai Utama
143
ALKENA
HIDROKARBON TAK JENUH CnH2n
n-alkena (normal
(normal––alkena) Alkena
Metena ----- C1-C5 : Tidak larut dlm air
C5-C18 : Cairan
Etena C2H4
<C18 : Padat
Propena C3H6
Butena C4H8 Sifat
Tidak larut dalam air
Pentena C5H10
Rapatan Alkena air
Heksena C6H12
H H
Heptena C7H14 C C Alkena : Etilena C2H4
Oktena C8H16 H H
Nonena C9H18 Etilena sebagai anestetika
Dekena C10H20 45 % Digunakan Industri Polyetilena
15 % diubah menjadi Etilena Glikol
144
Sifat Kimia Alkena
1. Reaksi Pembakaran.
Pembakaran alkena umumnya tidak sempurna, karena
kadar C nya tinggi. Agar pembakaran berlangsung
sempurna memerlukan O2 lebih banyak.
2. Reaksi Adisi (penambahan/penjenuhan)
b. Adisi klorin
CH2 CH CH3 + Cl2 CH2 CH CH3
Cl Cl
H Cl
Propena 2-kloro Propana
Cl H
2-Pentena 2-Kloro Pentana
145
Pembuatan Alkena
1. Dehidrasi alkohol
Suatu alkena dibuat dengan mereaksikan alkohol
dengan asam sulfat pada suhu 1650C. Produk
samping yang dihasilkan adalah uap air. Contoh :
146
ALKUNA
HIDROKARBON TAK JENUH CnH2n -2
n-alkuna (normal–
(normal–alkuna) Alkuna
Metuna ----- Asetilena C2H2 H C C H
Etuna C2H2 10% untuk pengelasan logam
Propuna C3H4
Butuna C4H6
Pentuna C5H8
Heksuna C6H10
Heptuna C7H12
Oktuna C8H14
Nonuna C9H16
Dekuna C10H18
147
Sifat Kimia Alkuna
A. Hidrogenasi
1. H2/katalis
H2 Sulit berhenti
R C C R' R CH2 CH2 R' hingga alkena
Pt, Pd or Ni
2. H2/Lindlar’s katalis
B. Reduksi logam-ammonia
R H
Na or K stereoselektif
R C C R' C C anti adisi
NH3(l)
H R'
R H Br
HBr HBr
C C R CH2 CH
peroxida peroxida
H Br Br
antiMarkovnikov
D. Adisi halogen
R X X X
X2 X2
R C C R' C C R C C R'
X R' X
anti addition X
148
O tautomers: isomer-isomer
E. Hidrasi H2SO4
R C C H R C CH3 yang berbeda dalam posisi
HgSO4 ikatan ganda dan hidrogen
OH O
R C CH2 R C CH3 tautomerisasi
Markovnikov
F. Ozonolisis
O O
1) O3 +
R C C R' C C
2) Zn, H2O R OH HO R'
Pembuatan Alkuna
H X
1. R C C R' R R'
X H basa
basa
e = EtOH/KOH
vicinal dihalida
NaNH2
H X
2. R C C R' R R'
H X basa
geminal dihalida
149
PERTEMUAN V
HIDROKARBON SIKLIS
C
6H
C C
ALISIKLIK SIKLOPROPANA
C
C C
6H
C C
C
C
AROMATIS BENZENA
C
C C 5H
C C N
N
HETEROSIKLIK PIRIDIN
150
SIKLOALKANA
1. Senyawa hidrokarbon jenuh yang memiliki
sekurang‐‐kurangnya 1 cincin atom karbon
sekurang karbon,,
2. Rumus umum umum CnH2n.
3. Paling sederhana adalah siklopropana dengan
3 atom C (konformasi berbentuk planar)
planar)..
4. Jika jumlah atom C penyusun cincin > 3
berbentuk tidak planar dan melekuk melekuk,,
konformasinya paling stabil (memiliki energi
paling rendah),
H H H H
CH2 H H
C C CH2
H H
CH2 CH2 C C CH2 CH2
C C HH HH
H H Siklopropana C C CH2 CH2
H H Siklopentana
H H
H C C H CH2 CH2
H H
H H CH2
H C C H CH2 CH2 C
CH2 CH2
C C
Siklobutana H H
H H
H H CH2 CH2
C C
CH2
C
H H Sikloloheksana
H H
151
CH3 CH3
CH3 CH3
CH3 CH2
1,1-Dimetilsikloheksana 4-Etil-1,1-dimetilsikloheksana
CH 3
CH 3
CH
CH 3
1-isopropil-2-metilsikloheksana 2-Kloro-1,1,6-trimetilsikloheptana
2-metil-1-(1-metiletil)sikloheksana
CH 3 CH 2 CH CH 3
CH 3 CH 2 C CH 2 CH 3
CH 3
2-Siklobutilbutana
3-metil-3-siklobutilpentana
OH
CH3
H3C
CH3
Siklohexanol 1,1-dimetilsiklobutana
metilsiklopentana Siklohexil alkohol
CH2CH3
O
Bisiklo(2,2,2)oktana etil siklopentil eter Bisiklo(3,2,0)heptana
H H
Br O O
HO OH
Br Br Br
trans-1,2-dibromosiklohexana Cis-1,2- sikloheksanadiol
152
SENYAWA AROMATIS
Benzena C6H6 diisolasi dari limbah ikan paus
RESONANSI
Sifat
Wujud cair pada suhu kamar
Digunakan sebagai pelarut
Penyebab penyakit leukimia
Tidak dapat diadisi
MP benzene = 5.5°
5.5°C,
BP benzene=80.1°
benzene=80.1°C Fused ring of benzene cause cancer
Non--polar
Non
Aturan Hückel
Untuk menentukan kearomatisan adalah
sebagai berikut:
1. Senyawa harus berbentuk siklik
2. Senyawa harus mempunyai satu orbital
di tiap atom penyusun cincin.
3. Senyawa harus planar atau hampir planar
sehingga terdapat tumpang tindih dari
semua orbital
4. Terdapat elektron sejumlah (4n+2) di
dalam cincin.
153
ATURAN HUCKEL: 4n+2
Senyawa yang memiliki (4n + 2) elektron dalam susunan
siklik akan bersifat aromatik.
Seri 4n+2 = 2, 6, 10, 14, 18, 22, 26, 30 …….. dst.
Aturan tersebut diturunkan dengan observasi
6 10 14
14 18
DERIVAT BENZENA
X CHO
oH N H2
N o2 CH3
154
ISOMER DERIVAT BENZENA
AWALAN POSISI
(KLASIK) (IUPAC)
ortho-- (o)
ortho 1,2
meta-- (m)
meta 1,3
para-- (p)
para 1,4
1,2-dimetilbenzena CH 3
orto-dimetilbenzena CH 3
o-dimetilbenzena
CH3 1,2-dimetilbenzena
CH3 orto-dimetilbenzena
o-dimetilbenzena
CH3
1,3-dimetilbenzena
meta-dimetilbenzena
CH3 m-dimetilbenzena
CH 3
1,4-dimetilbenzena
para-dimetilbenzena
p-dimetilbenzena
CH 3
155
SIFAT FISIKA BENZENA DAN TURUNANNYA
156
SIFAT KIMIA BENZENA
SUBSTITUSI BENZENA
SUBSTITUSI BENZENA
157
Keasaman Asam Benzoat Tersubstitusi
O
X H
Efek substitusi kecil, kecuali X
O electronegatif dengan efek sgt
para orto besar pada posisi orto
meta
pKa
Substituen orto meta para
H 4.2 4.2 4.2
CH3 3.9 4.3 4.4
F 3.3 3.9 4.1
Cl 2.9 3.8 4.0
CH3O 4.1 4.1 4.5
NO2 2.2 3.5 3.4
158
PEMBUATAN BENZENA
Extractive Distillation
Reduksi Bensin
C6 sampai C8 dari fraksi bensin atau
naphta diubah menjadi senyawa benzena
dengan katalis campuran platina dan
aluminium oksida
159
Hudrogenasi Toluena
PENGGUNAAN BENZENA
160
HETEROSIKLIK
Senyawa heterosiklis adalah suatu senyawa berkerangka
siklis (cincin) yang tersusun dari atom karbon ( C) dan atom
lain, seperti nitrogen (N), oksigen (O), dan belerang (S).
SENYAWA HETEROSIKLIS
161
SENYAWA HETEROSIKLIS
Senyawa heterosiklis adalah suatu senyawa
berkerangka siklis (cincin) yang tersusun dari
atom karbon ( C) dan atom lain, seperti
nitrogen (N), oksigen (O), dan belerang (S).
Atom lain yang bukan karbon tersebut disebut
heteroatom
Contoh senyawa heterosiklis
N CH3 Heteroatom N
nikotina
BERDASARKAN SIFAT
KEAROMATISAN: Senyawa Heterosiklis
Aromatis Dan Nonaromatis
BERDASARKAN KERANGKA CINCIN :
Monosiklis Dan Cincin Terpadu (Polisiklis)
JUMLAH HETEROATOM :
Monoheteroatom Dan Poliheteroatom
JENIS HETEROATOM : OKSA
(berheteroatom O), TIA (berheteroatom S),
dan AZA (berheteroatom N)
162
KLASIFIKASI SENYAWA HETEROSIKLIS
senyawa kafein berdasarkan sifat
kearomatisannya dapat dikelompokkan
sebagai senyawa heterosiklis aromatis,
berdasarkan kerangka cincinnya dapat
dikelompokkan sebagai senyawa
heterosiklis dengan cincin terpadu,
berdasarkan jumlah heteroatom yang
dimiliki tergolong senyawa heterosiklis
poliheteroatom dengan empat
heteroatom, dan berdasarkan jenis
heteroatomnya dapat dikelompokkan
sebagai senyawa aza.
HO OH
Me
H N N
HOCH 2
Fe+
O
Me O O Cl -
H
OH N N
Me
vitamin C
minyak maw ar
(asam askorbat)
CO 2H
CO 2H
heme
163
PERTEMUAN VI
DERIVAT
HIDROKARBON-1
SUPRIANTO, S.Si., M.Si., Apt
ALKOHOL [ CnH2n+2 O]
Rumus umum Alkohol: ROH
Gugus fungsi : -OH Ciri khas alkohol
Gugus reaktif
Metil alkohol
Racun
Mata buta
164
Contoh Alkohol monovalen (bervalensi satu)
CH3 CH CH2OH 2-metil 1-propanol
I
I iso-butanol
CH3
I I glikol
OH OH
I I I 1,2,3-propanatriol
OH OH OH gliserol
KLASIFIKASI ALKOHOL
OH OH OH
CH - C H CH - C H CH - C CH 3
3 3 3
H CH 3 CH3
165
Alkohol primer Alkohol sekunder Alkohol tersier
CH3 CH3
H H
H C C O CH3 C CH3
H
OH
CH
H H H3C CH3 OH
Etil alkohol Mentol tert-Butil alkohol
(minyak peppermint)
CH2O
H H H H
Benzil alkohol H C C C H OH
H3C
C CH
H OH H
CH2OH
H H
Isopropil alkohol
H H
O
Geraniol Noretindron
(aroma mawar)
166
SIFAT KIMIA ALKOHOL
Alkohol bersifat : asam lemah
Tetapan ionisasi : 10-15- 10-16
Dua molekul alkohol atau lebih dapat
berasosiasi melalui ikatan hidrogen
Ikatan O-H bersifat sangat polar, karena
elektronegatifitas atom oksigen sangat tinggi
Alkohol + logam
2 ROH + 2 Na 2 RO-Na + H2
Alkohol Na-alkosida
Keasaman Alkohol
167
Reaksi –reaksi alkohol
Dehidrasi : alkohol alkena
H+
CH3CH2-OH CH2=CH2 + H-OH
180 C
168
Reaksi oksidasi alkohol
[O]
Alkohol Primer [O] aldehid asam karboksilat
alcoholdehydrogenase
O O
CH 3OH HC HC
H OH
metyl alcohol formaldehyde formic acid
methanol methanal methanoic acid
169
Dosis letal (LD50) Oral pada tikus (g/kg bobot badan)
Metanol -
Etanol 13.7
1-Propanol 1.87
2-Propanol 5.8
1-Butanol 4.36
1-Heksanol 4.9
Etilena Glikol 8.45
Gliserol 31.5
Formaldehida 0.70
Metabolisme metanol dalam tubuh → Formaldehida
PEMBUATAN ALKOHOL
Dari alkil halida (RX) dengan ion hidroksida:
Reaksi substitusi nukleofilik
- -
C HC H 2 CH 2 Br + OH CHC H 2 CH 2 O H + Br
1-bromo propana 1-propanol
alkil halida primer alkohol primer
Bila alkil halida primer direaksikan dengan NaOH dalam air, terjadi reaksi
subsitusi nukleofilik bimolekuler. Sedangkan bila digunakan alkohol sekunder dan
tertier akan menjalani reaksi subsitusi nukleofilik monomolekuler, karena disini
juga terjadi produk reaksi eliminiasi
Reduksi Senyawa Karbonil
O OH
N aBH 4
C H 3C C H 3 +
C H3C C H 3
H2O , H
H
H 2 , N i ka talis
O OH
ka lor , t eka nan
170
Reaksi Grignard
O
C2 H 5 MgX
H C H +
C 2 H 5 CH 2 O H
H 2 O , H
formaldehid alkohol primer
O O H
C2 H 5 MgX
CH 3 C H +
CH 3 C HC 2 H 5
aldehid H 2 O , H
alkohol sekunder
O O H
C2 H 5 MgX
CH 3 C C 3 H 7 CH 3 C C 2 H 5
+
H 2 O , H
keton C 3 H 7
alkohol tersier
O
C3 H 7 MgX
CH 2 CH 2
C 3 H 7 CH 2 O H
+
H 2 O , H
epoksida alkohol primer
O O H
C3 H 7 MgX
CH 3 C Cl CH 3 C C 3 H 7
+
H 2 O , H
asilhalida C 3 H 7
alkohol tersier
O O H
C3 H 7 MgX
CH 3 C O C 2 H 5 +
CH 3 C C 3 H 7
H 2 O , H
ester C3 H 7
alkohol tersier
+
H
+ H2 O OH
Ingat kembali Reaksi elkena dengan BH3, diikuti dengan penambahan H2O2/HO-
171
ALKOKSI ALKANA
ETER [ CnH2n+2 O]
Sifat fisik
Senyawa tak berwarna, berbau khas
Cair pada suhu kamar
Tidak larut dalam air
Mudah terbakar atau menguap
Titik didih lebih rendah dengan jumlah
atom C yang sama
172
Sifat Kimia
Tidak bereaksi dengan asam encer, basa encer,
logam natrium, zat organik lain
Sering dipakai sebagai pelarut untuk melakukan
reaksi-reaksi organik
Molekul-molekulnya tidak membentuk ikatan
hidrogen satu sama lain
Dapat membentuk ikatan hidrogen dengan
senyawa-senyawa -OH
Pereaksi grignard dibuat dengan memanfaatkan sifat eter sebagai
pelarut, reaksi : R-X + Mg R- MgX
Alkil aril halida pereaksi grignard
eter
Fenilmagnesium bromida
PEMBUATAN ETER
173
Tiol
Gugus fungsional: -SH (sufihidril)
Nama senyawa karbon ditambahkan
tiol
Contoh:
CH3-SH metanatiol
CH3-CH2SH etanatiol
SH
CH3-CH-CH3 2-propanatiol
174
Sulfida = tioeter
Sulfida = tioeter
Contoh:
CH3-S-CH3 = dimetilsulfida
CH3CH2-S-CH3= etilmetil sulfida
CH3CH(SCH3)CH2CH3= 2-(metiltio)butana
* Dibuat dari : tiol dan alkilhalida dengan basa
CH3SH + CH3Br CH3SCH3 + NaBr + H2O
CH2Cl2
Metilena Klorida
Pngekstrak kafein
Dari kopi
175
CHCl3
Kloroform kanker
Anastetika
CCl4
Karbon tetraklorida
Pelarut cuci kering
Pemadam Api
+ H2O Fosgen (COCl2) gas
beracun
DDT
Dikloro difenil Trikloroetana
Insektisida
Kloroflorokarbon (CFC)
176
Epoksida
eter siklik yaitu cincin beranggota tiga termasuk
satu atom oksigen
Pembuatan :
CH2= CH2 + O2
177
Fenol
Rumus umum
Sifat Fenol
Fenol bersifat asam lemah (lebih kuat dari alkohol)
Nama lain fenol : asam karbolat
Fenol sangat mudah teroksidasi dalam udara terbuka cepat
berubah warna
larutan encer fenol bersifat antiseptik
Antioksidan : dapat mencegah oksidasi Antioksidan fenolik
178
Keasaman Beberapa Akohol dan Fenol
AMINA
Struktur amina :
R-NH2 (R)2NH (R)3N
Primer sekunder tersier
Contoh:
CH3-CH2-CH2-CH2-NH2 (CH3)2NH (CH3)3N
Primer sekunder tersier
N CH3
N-Metil-1-Propanamina Nikotina
Anilina
N-Metil-2-Butanamina
Metil
Fenilamina Cocaín
179
Amin heterosiklik
Amin heterosiklik
180
Sifat Fisika Kimia Amina
181
Kebasaan Amina
Amina bersifat basa memiliki sepasang elektron
yang tidak digunakan bersama dengan atom lain.
Fase gas (g):
(CH3)3 N > (CH3)2NH > CH3NH2 > NH3
Most basic Least basic
Fase larutan (aq) :
(CH3)2 NH > CH3NH2 > (CH3)3N > NH3
Most basic Least basic
Perbedaan ini disebabkan adanya solvation effect ,
di mana amina dalam larutan berada sebagai ion
amonium.
Sintesis Amina
182
Sintesis dengan reaksi substitusi
Reaksi amonia/amina dengan alkil halida
Reaksi SN2 :
183
2. Reduksi gugus nitro
Amina aromatis dibuat dari reduksi nitro
aromatis. Biasanya digunakan Fe/uap,
Zn/HCl atau gas H2/Pt atau Ni.
184
PERTEMUAN VII
DERIVAT
HIDROKARBON-2
SUPRIANTO, S.Si., M.Si., Apt
ALDEHID [ CnH2n O]
Formaldehida
Untuk membuat plastik
Sebagai Desinfektan
Formaldehida 40% → Formalin :pengawet preparat biologis
H
H C O HCHO
Etanal H H
H C C O CH3CHO
H
185
O
O H O
H
H
4,4--dimetilpent
4,4 dimetilpentanal
anal 5-heks
heksenal
enal
O
O
OH
Vanillin
O O
Cinnamaldehyde
HC CH CH
2-fenilprop
fenilpropanadial
anadial
propionaldehida CH3CH2CHO 49 16
butiraldehida CH3CH2CH2CHO 76 7
186
SIFAT FISIK
1. Aldehid dengan 1-2 atom karbon (formaldehida, dan asetaldehida)
berwujud gas pada suhu kamar dengan bau tidak enak.
2. Aldehid dengan 3-12 atom karbon berwujud cair pada suhu kamar dengan
bau sedap.
3. Aldehid dengan atom karbon lebih dari 12 berwujud padat pada suhu kamar.
4. Aldehid suku rendah berupa zat cair berbau tidak enak / tajam,
5. Aldehid suku tinggi berupa zat kental bau harum.
SIFAT KIMIA
1. Oksidasi oleh kalium bikromat dan asam sulfat.
Oksidasi aldehida dengan campuran kalium bikromat dan asam sulfat akan
menghasilkan asam karboksilat
2. Oksidasi oleh larutan Fehling
Aldehida dapat mereduksi larutan fehling menghasilkan endapan merah
bata dari senyawa tembaga
3. Oksidasi dengan larutan Tollens
Aldehida dapat mereduksi larutan Tollens menghasilkan cermin perak.
KETON [ CnH2n O]
Aseton
Pelarut organik (Lemak, Karet, Plastik)
Menghilangkan cat kuku, vernis
Propanon (Aseton) H O H
H C C C H CH3COCH3
H H
Butanon H H O H
H C C C C H C2H5COCH3
H H H
187
O O
3-heksan
heksanon
on CH3
4-metil
metil--2-pentan
pentanon
on
H3 C O
Sikloheksanon
Keton
Aseton Propanon CH3COCH3
Metil etil keton Butanon CH3COC2H5
Metil isopropil keton 3-Methyl-2-butanon CH3COC3H7
Metil isobutil keton 4-Methyl-2-pentanon CH3COCH2CH(CH3)2
188
Sifat Fisika Beberapa Keton
Titik Kelarutan
Nama trivial Struktur Didih dlm air
(oC) (g/100mL)
aseton CH3COCH3 56 Tak terbatas
189
Pembuatan Aldehid dan Keton
Oksidasi Alkohol
(tidak direkomendasikan)
ASAM KARBOKSILAT
Asam salisilat
Asam aminosalisilat
Asam 4-aminosalisilat
190
NAMA ASAM KARBOKSILAT
Formula IUPAC Trivial
191
SIFAT KIMIA ASAM KARBOKSILAT
192
1. Reaksi Asam Karboksilat menjadi
Chlorides Asam
H+
CH3 CH2 CH2 CH2 OH + KMnO4 CH3 CH2 CH2
O O
NH4OH
CH2 CH C + Ag (NH3)2+ CH2 CH C
H OH
OH OH OH OH
oksidator
aldehida lemah
193
2. Oksidasi alkena RCH HR dan R2C CHR
O
H 3C H Oks H 3C
C C CH 2 CH 3 C O HO C CH 2 CH 3
H 3C H 3C
H2 H2
C Oks C
H 2C CH H 2C COOH
H 2C CH H 2C COOH
C C
H2 H2
CH 3
Anhidrida Asam:RCOOCOR C Cl
O
C OCH
3
O O
C O
C O
C N H2
194
Reactivitas Relative Derivat Asam Karboksilat
ESTER
Cetyl palmitate
The most common
lipid in whale
blubber
195
Pembuatan Esters
Ester umumnya dibuat dari asam karboksilat
Reaksi-Reaksi Esters
Kurang reaktif sbg nukleofilik dibandingkan dgn
klorida asam dan anhidrida
Cyclic ester atau biasa disebut dgn lakton bereaksi
sama dgn ester rantai terbuka
196
AMIDA
Sifat fisika : zat padat kecuali formamida
yang berbentuk cair, tak berwarna, suku-
suku yang rendah larut dalam air, bereaksi
kira-kira netral.
PENGGUNAAN AMIDA
Formamida berbentuk cair, sebagai pelarut.
Untuk identifikasi asam yang berbentuk cair.
Untuk sintesis nilon, ds.
Pembuatan Amida
Dibuat dgn mereaksikan klorida asam dengan amonia,
amina monosubstitusi atau amina disubstitusi.
197
Beberapa Molekul denga Gugus Fungsi Amida
Acetaminophen
Active ingredient in nonaspirin
pain relievers; used to make dyes
and photographic chemicals
N,N-Dimethylmethanamide
Lysergic acid diethylamide (LSD-25)
(dimethylformamide)
A potent hallucinogen
Major organic solvent; used in
production of synthetic fibers
Halida AsAm
Klorida asam dibuat dari asam carboksilat
direaksikan dgn SOCl2
Reaksi asam karboksilat dgn PBr3
menghasilkan bromida
198
Reaksi-Reaksi Halida Asam
Substitusi acyl Nukleofilik
Halogen digantikan oleh OH, OR, atau NH2
Redusi menghasilkan alkohol primer
Pereaksi Grignard menghasilkan alkohol tersier
199
Perubahan Halida asam menjadi Amida
Amida hasil reaksi klorida asam dgn NH3, amina
primary (RNH2) dan secondary (R2NH)
Reacsi dgn amines tersier (R3N) memberikan hasil yg
tidak stabil dan tdk dapt diisolasi.
HCl dinetralkan olehatau dgn menambahkan basa
200
Reakisi Khlorida asam dgn Reagen Organometallic
201
AnhidridA asam karboksilat
202
PERTEMUAN VII
II
MID
SEMESTER
203
PERTEMUAN IX
204
TEORI ARRHENIUS
TEORI Brønsted-Lowry
basa asam
NH3 + H2O NH4+ + OH-
205
TEORI LEWIS
• ASAM
– Atom, ion atau molekul akseptor PEB.
• BASA
– Atom, ion atau molekul donor PEB.
Metil
Fenilamina
Simetidin Fenobarbital
N CH3
206
Senyawa Obat
NETRAL
SENYAWA ASAM
ANORGANIK
BASA
GARAM
BAHAN OBAT ANORGANIK
ASAM LEMAH
BASA LEMAH 8
207
Senyawa Obat Organik
Asam lemah
• Sukar larut dalam air, kecuali asam organik suku rendah
(asam asetat, asam propionat, asam barbiturat)
• Larut dalam pelarut organik (eter, kloroform, heksan,
etanol)
• Contoh : asam salisilat, asam benzoat, asam asetilsalisilat
(asetosal).
Asam benzoat
Asam asetilsalisilat
208
Basa lemah
• Sukar larut dalam air
• Larut dalam pelarut organik (eter, kloroform, heksan,
etanol)
• Contoh : alkaloida (kinin, kodein, morfine, papaverin),
antihistamin (CTM, prometazin)
papaverin
prometazine
Garam organik
• Larut dalam air dan tidak larut dalam pelarut organik
• Contoh : C6H5COONa, Na benzoat, Tiamin HCl, Kodein
HCl, Papaverin HCl, Na salisilat, Tetrasiklin HCl, Morfine
HCl, Piridoksin HCl.
Na benzoat
Tiamin HCl
Na Salisilat
209
Molekul netral
• Umumnya sukar larut dalam air
• Contoh : kloramfenikol, parasetamol.
paracetamol
210
KONSTANTA IONISASI ASAM
Basa konjugasi Asam konjugasi
asam basa
CH3CO2H + H2O CH3CO2- + H3O+
[CH3CO2-][H3O+]
Kc=
[CH3CO2H][H2O]
[CH3CO2-][H3O+]
Ka= Kc[H2O] = = 1.8 x10-5
[CH3CO2H]
Ka : KEKUATAN ASAM +
[NH4+][OH-]
Kc=
[NH3][H2O]
[NH4+][OH-]
Kb= Kc[H2O] = = 1.8 x10-5
[NH3]
Kb : KEKUATAN BASA +
211
KONSTANTA KESETIMBANGAN AIR
Asam konjugasi Asam konjugasi
basa asam
H2O + H2O H3O+ + OH-
[H3O+][OH-]
Kc=
[H2O][H2O]
212
Strong electrolyte, strong acid
Sulfadiazin; pKa = 2
SKALA pH
LAKMUS LAKMUS
0 14
ASAM 7 BASA
213
Contoh pH
beberapa
bahan
alamiah
INDIKATOR UNIVERSAL
214
PERTEMUAN X
STEREOISOMER
ISOMER
STRUKTUR STEREO
DIASTOMER ENANTIOMER
CIS-TRANS OPTIK
215
ISOMER RANTAI
RMS MOLEKUL = 2.H3C- CH2- CH2 - CH2- CH3
BATANG ≠ n - Pentana
H3C- CH2- CH - CH3
l
1. H3C- CH2- CH2- CH3 CH3
n - Butana 2 –Metil Butana
H3C- CH - CH3 CH3
l l
CH3 H3C- C - CH3
2 –Metil Propana l
CH3
2,2 –Dimetil Propana
RMS MOLEKUL =
POSISI: ISOMER POSISI
RANTAI CBG
IK. RANGKAP
GUGUS ≠ 2. H2C = CH - CH2-CH2 –CH3
1- pentena
H3C – CH = CH - CH 2- CH3
2- pentena
1. H3C- CH2- CH2- CH - CH3
l
CH3 3. H3C- CH2- CH2 - CH2-OH
2 –Metil Pentana 1- butanol
H3C- CH2- CH - CH2- CH3 H3C- CH2- CH - CH3
l l
CH3 OH
3 –Metil Pentana 2- butanol
216
ISOMER GUGUS FUNGSI
ISOMER CIS-TRANS
• Isomer cis-trans terjadi pada senyawa alkena
(CIS
CIS - 2 - BUTENA TRANS – 2 -- BUTENA
217
E-Z Nomenclature
Gunakan aturan Cahn-Ingold-
Prelog untuk menentukan
Contoh
urutan prioritas gugus-gugus
yang terikat pada atom C
ikatan rangkap.
ISOMER OPTIS
CH3 - CH - CH2 – OH
Ada atom C asemetris l
NH2
Q
Jumlah isomer = 21=2
l
isomer
P ―C ― R
Senyawa berisomer optis
l P≠Q≠R≠S dikatakan bersifat optis aktif
S yaitu senyawa yg dpt
memutar bidang cahaya
Jumlah isomer optis:2n terpolarisasi
(n=jumlah atom C kiral) kekanan : Dekstro( D/R)
kekiri : Levo ( L/ S)
218
OPTICAL ISOMERISM
1 HI
1 NH
2 NH2 - C - CH2OH
3 I 2 I 2
CH3 - C - CH2OH CH3
I
4 H 3
219
ENANTIOMER DIASTOMER
1 CHO 1
CHO B B
3 3
C CH2OH HOH2C C DD C A D C A
2 2 H
H OH OH E E
D- L-
(+) GLISERALDEHIDA (-)
CH3 H3C H
H3C
C=C C=C
KONFORMASI H
H H CH3
ALL THESE STRUCTURES ARE THE SAME BECAUSE C-C BONDS HAVE ‘FREE’ ROTATION
220
O O
H H
N O O N
NH NH
O O O O
R-thalidomide S-thalidomide
is effective in
treating morning
is a teratogen
teratogen,,
sickness in pregnant causing birth
women defects
221
PERTEMUAN XI
MEKANISME REKASI-I
222
ELEKTRONEGATIFITAS
Elektronegatifitas merupakan suatu ukuran yang
memberikan kemampuan suatu atom dalam
bersaing mendapatkan elektron
KLASIFIKASI PEREAKSI
NUKLEOFIL
ION NEGATIF
MOLEKUL NETRAL
DONOR PEB
Baik OH , CH 3O , CH 3S , Cl , Br , I
223
KLASIFIKASI PEREAKSI
ELEKTROFIL: HO NO2
ION POSITIF
MOLEKUL NETRAL
AKSEPTOR PEB HO SO3H
HNO3 X X
H2SO4
X R
X2
X RCO
RX
RCOX
KLASIFIKASI REAKSI
1. a. SUBSTITUSI NUKLEOFILIK
Br
Etanol OCH2CH3
+ CH3CH2O Na
+ NaBr
224
1. REAKSI SUBSTITUSI
-
.
Nu: + R-X
X R-Nu + X: -
-
Nu: + R-X
X R-Nu:+ + X:
NUKLEOFIL LEAVING GROUP
NUKLEOFIL:
LEAVING GROUP:
2. Pelarut
HMPA CH3CN DMF DMSO H2O CH3OH
MORE REACTIVE SN2 LESS REACTIVE
Pelarut berproton, yang mengandung gugus -OH atau -NH
pada umumnya tidak baik untuk reaksi SN2.
Pelarut polar tidak berproton, sangat baik untuk reaksi
SN2 ( tidak ada OH dan NH2).
225
MEK. REAKSI SN1 MEK. REAKSI SN2
H3 C H3 C
C Br
C Br
C2 H5 HO-
H C2 H5
(R)-2-BROMO BUTANA H
(R)-2-BROMO BUTANA
CH3O - -OCH 3
H3 C
H3 C
C+ - -
C2 H5
HO C Br
H C2 H5 H
CH3 H3 C CH3
CH3O C OCH3 HO C
C C2 H5
C2 H5 C2 H5
H H H
(S)-2- BUTANOL
(S)-2-METOKSI BUTANA (R)-2-METOKSI BUTANA
226
- 2. REAKSI ELIMINASI
Nu:
H H H
-NuH
C C C C
-
-X:
H X H
H H
NaBr
CH3 CH CH CHCH3 + CH3CH2O Na CH3CH2OH + CH3 CH2CH CHCH3
Br
227
MEKANISME REAKSI E2
STABILITAS PRODUK ELIMINASI
HO H CH3
-
C C
H -
Br
CH3
C C
H3C H
trans -2- BUTENA
MEKANISME REAKSI E1
H CH3 CH3
HO - +
C C C C
H
H CH3 H3C H
C C SAYTZEFF PRODUCT
H
Br
HO -
H
(R)-2-BROMO BUTANA H
C C C C
H
+ H H
H H
HOFMANN PRODUCT
228
Zaitsev Rule: Produk alkena paling stabil adalah alkena dengan
substituen paling banyak.
Hofmann Product: Produk alkena paling sedikit adalah alkena dengan
substituen paling sedikit.
229
ELIMINATION PRODUCTS: HOFMANN VS SAYTZEFF
(CH3) 3COK
230
Alkil halida sekunder
SN-2 dan E2 dapat berkompetisi, dan akan menghasilkan
produk campuran.
Jika memakai nukleofilik basa lemah dalam pelarut polar
tak berproton, akan dihasilkan reaksi SN-2.
Jika memakai basa kuat seperti CH3CH2O-, OH- atau NH2-
akan menghasilkan reaksi eleminasi(E2).
Contoh:
231
PERTEMUAN XII
MEKANISME REKASI-II
ATURAN MARKOVNIKOV
3. REAKSI ADDISI
-ENA -ANA KARBON IKATAN RANGKAP YANG
MENGANDUNG HIDROGEN PALING BANYAK
C=C C-C MENYESERANG ATOM HIDROGEN PEREAKSI
H H
H
H
C C CH3 C C H
+ H H
CH3 H H H
H H
H
H
C C CH3 C C H
+ Br Br
CH3 H Br Br
H H
H
H
C C CH3 C C H
+ H Br
CH3 H Br H
232
ATURAN MARKOVNIKOV
3. REAKSI ADDISI
-AL -OL KARBON IKATAN RANGKAP YANG
- ON MENGANDUNG HIDROGEN PALING BANYAK
C=O - OH MENYESERANG ATOM HIDROGEN PEREAKSI
H H
C O CH3 C OH
+ H H
CH3 H
CH3 CH3
C O CH3 C OH
+ H H
CH3 H
ATURAN MARKOVNIKOV
3. REAKSI ADDISI
-AL -OL KARBON IKATAN RANGKAP YANG
MENGANDUNG HIDROGEN PALING BANYAK
C=O - OH MENYESERANG ATOM HIDROGEN PEREAKSI
H H
C O CH3 C OH
+ H OH
CH3 OH
H H
C O CH3 C OH
+ H CN
CH3 CN
H H
C O CH3 C OH
+ H NH2
CH3 NH2
233
ATURAN MARKOVNIKOV
REAKSI ADDISI
-ON -OL KARBON IKATAN RANGKAP YANG
MENGANDUNG HIDROGEN PALING BANYAK
C=O - OH MENYESERANG ATOM HIDROGEN PEREAKSI
CH3 CH3
C O CH3 C OH
+ H OH
CH3 OH
CH3 CH3
C O CH3 C OH
+ H CN
CH3 CN
CH3 CH3
C O CH3 C OH
+ H NH2
CH3 NH2
4. OKSIDASI - REDUKSI
[O]
CH3CH2OH CH3CHO [O] CH3COOH
H2 H2
Alk. Pri aldehida As. karboksilat
n – OL – AL ASAM – OAT
1 - OL
CH3CHOH CH3 [O] CH CO CH
3 3
H2
Alk. Sek keton
m-IL – n- OL m-IL – n- ON
m≠n;n≠1
[O]
(CH3)2 COH CH3
Alk. Ters m=n
234
OKSIDASI PROPANOL
H H OH H
[O]
CH3 C C H CH3 C C H
OH H H2O OH H
2-PROPANOL
O H
CH3 C C H
H
PROPANON
5. KONDENSASI
5.a. KONDENSASI ALDOL
O O
CH3CH2 C H + CH3 C H
O O
Na OH
CH2C H CH2 C H
O O OH O
H
CH3CH2 C H + CH2 C H CH3CH2 C CH2C H
H2O O
CH3CH2CH CH C H
235
5.b. KONDENSASI CLAISEN
O O
O O
Na OEt
CH2C O CH2CH3 CH2 C O CH2CH3
O O
H
CH3CH2C OCH2CH3 + CH2 C O CH2CH3
O O
R C OH
R’OH OH-
O
O H2O
H2O SOCl2 R C O
R C OR’ R’OH
O OH-
NH3 NH3 RCOOH
NR’2H R C Cl
NR’2H
H2O
RCOOH
O NH3
NR’2H O O
R C NH2
O R C O C R
NH3
R C NR’2 NR’2H
236
NO 2
X
X2
HNO 3
FeX3 AlCl 3 H2SO 4
RX
R
O
Al Cl 3
H2SO 4
R C X O
SO 3H [O] C R
COOH6
237
PERTEMUAN XIII
KARBOHIDRAT
PENGERTIAN
• Kata karbohidrat berasal dari:
C = karbon
HIDRAT ARANG
H2O = hidrat
238
KLASIFIKASI KARBOHIDRAT
Berdasarkan gugus fungsinya:
H C OH C O
HO C H HO C H
H C OH H C OH
H C OH H C OH
C H 2O H C H 2O H
D -glucose D -fr u c to s e
239
KLASIFIKASI KARBOHIDRAT
MONOSAKARIDA
• Berdasarkan Triosa
Tetrosa
Jumlah gula: Pentosa
Hexosa: Glu, fruk dan galaktosa
Heptosa
KARBOHIDRAT OLIGOSAKARIDA
Disakarida: Suk, mal dan laktosa
Trisakarida
Tetrasakarida
Pentasakarida
POLISAKARIDA
Homopolisakarida
Amilum
Glikogen
Selulosa
Heteropolisakarida
Glikoprotein
KLASIFIKASI KARBOHIDRAT
• Berdarakan sifat pereduksi Cu++ :
H C OH
H C OH
H C OH
H C OH
CH 2O H
CH 2O H
D -f r u c t o s e
D -g lu c o s e
240
MONOSAKARIDA
A. Glukosa:
Merupakan Monosakarida termasuk
Aldoheksosa H O
C
Nama lainnya: dekstrosa
Glukosa banyak terdapat pada buah-buahan H C OH
dan madu
Glukosa dalam darah yang normal 70 – 100 HO C H
mg tiap 100 mL darah
H C OH
Glukosa dalam tubuh akan dioksidasi dan
sebagian diubah menjadi glikogen (gula otot) H C OH
dengan bantuan hormon insulin
Glukosa dengan uji benedict mengasilkan CH2OH
warna dan endapan merah bata
D-glucose
Glukosa dan fruktosa merupakan isomer
(rumus molekul sama, rumus bangun
berbeda)
B. FRUKTOSA
CH 2OH
D -fructose
241
C. Galaktosa
merupakan gula
aldoheksosa H O
jarang terdapat bebas C
dalam alam H C OH
banyak terdapat dalam air
susu HO C H
PEMBENTUKAN CINCIN
PIRANOSA-FURANOSA
-D-GLUKOPIRANOSA
D-GLUKOSA
242
KESETIMBANGAN DAN
PEMBENTUKAN
CINCIN PIRANOSA
65%
-D-GLUKOPIRANOSA
MUTA
ROTASI
1%
39%
OLIGOSAKARIDA: Disakarida
SUKROSA LAKTOSA
Glucosa: C6H12O6
+
Fructosa: C6H12O6
- H2O
________
Sucrosa: C12H22O11 MALTOSA ISOMALTOSA
243
IKATAN
ALFA
IKATAN
BETA
244
DISAKARIDA
A. Sukrosa
Kita kenal sehari-hari sebagai gula Sugar beet
putih/gula pasir, terasa manis
Banyak terkandung pada tebu
atau bit
Hidrolisis sukrosa akan
menghasilkan glukosa dan
fruktosa
Bukan merupakan gula reduksi Sugar cane
Sucrose
O--D-Glucopyranosyl-(12)-
-D-fructofuranose
(glucose+fructose)
CH2OH
H CH2OH
O H H
H O
1
2H HO
OH H
OH O CH2OH
H OH OH H
B. Maltosa
Banyak terdapat pada tepung/beras
Dibentuk oleh dua gugus glukosa
melalui ikatan 1-4 glikosidik
Merupakan hasil antara hidrolisis
amilum oleh enzim amilase atau oleh
asam
Maltosa dihidrolisis lebih lanjut
menjadi glukosa oleh enzim maltase
Maltosa mudah larut dalam air, dan
memilki rasa lebih manis daripada
laktosa
245
C. Laktosa
Dikenal sebagai gula susu
Pada wanita yang sedang
menyusui, kadang ditemukan
dalam urin
Merupakan gabungan antara
glukosa dan galaktosa, melalui
ikatan 1-4 glikosidik Reducing
group
HIDROLISIS DISAKARIDA H
C
O
H C OH
HO C H
CH 2 OH CH 2 OH
H C OH
OH
H
O H
H
O OH H O H C OH
O
OH H 1 4
OH H
C C H 2O H
H H H D -g lu c o s e
H OH H OH
MALTOSA H C OH H O
C
H C OH
CH 2 OH CH 2 OH
H
HO C H HO C H
O H H O H
H H HO
H C HH
O
1 4
OH H OH H
OH O OH H C OH H C OH
C H 2O H
H OH H OH
D-galactose
D -g lu co s e
LAKTOSA H C OH
CH 2OH CH2OH
H O H
CH2OH H
CH2OH C O
H O
HO C H
1
2H HO
OH H
OH O CH2OH D-glucose H C OH
H OH H C OH
OH H
C H 2O H
SUKROSA
D -fru cto se
246
POLISAKARIDA
• Merupakan karbohidrat yang kompleks dengan berat
molekul 500.000 atau lebih
• Di alam banyak terdapat pada bahan makanan serealia,
dan umbi-umbian
• Molekul polisakarida merupakan polimer dari
monosakarida
• Polisakarida terbagi atas homopolisakarida (terssusun
atas satu jenis monosakarida) dan heteropolisakarida
(mengandung senyawa lain selain karbohidrat)
• Poliskarida berwarna putih tidak berbentuk kristal, tidak
berasa manis dan tidak dapat mereduksi ion Cu++
• Contoh:Homopolisakarida: amilum,selulosa dan
glikogen,chitin sedang heteropolisakarida : glikoprotein
HOMOPOLISAKARIDA
AMILUM
Banyak terdapat di alam, terutama sebagai
komponen jaringan tumbuhan: umbi, daun, batang
dan biji-bijian
Dikenal sehari-hari sebagai pati
Disusun oleh amilosa dan amilopektin.
Amilosa terdiri dari 250-300 unit D-glukosa
dengan ikatan 1,4 glikosidik
Amilosa
247
AMILUM
Amilopektin terdiri dari CH2OH CH2OH
1000 unit D-glukosa O O
dengan ikatan 1,4 dan OH OH
1,6 glikosidik OH O O
OH OH
Bila amilum terhidrolisis CH2OH CH2 CH2OH CH2OH
sempurna akan O O O O
menghasilkan glukosa OH OH OH OH
OH O O O OH
OH OH OH OH
AMILOPEKTIN
GLIKOGEN
Banyak terdapat di
dalam hati dan otot CH2OH CH2OH
O O
Dikenal sebagai gula OH OH
otot, sebagai sumber OH O O
energi OH OH
Diusun oleh monomer CH2OH CH2 CH2OH CH2OH
248
SELULOSA
Terdapat dalam jaringan
tumbuhan sebagai
penyusun dinding sel
Selulosa terdapat sebagai
serta-serat tumbuhan,
sayuran dan buah-buahan CH2 OH OH CH2 OH
Dalam tubuh manusia tidak O O O O
bisa dicernakan, karena OH OH OH
O
tidak ada enzim selulase OH O
OH CH2OH OH
Dicernakan baik oleh CH2 OH OH CH2 OH
hewan, karena memiiiki O O O O
enzim selulase OH OH OH
OH O O
Berguna untuk OH CH2 OH OH
memperlancar proses
pencernaan makanan, dan n ~ 5000-10000
mencegah konstipasi
(sembelit) Sellulosa
Ikatan -1,4
HETEROPOLISAKARIDA
• Merupakan senyawa gabungan antara gula dan
senyawa lain. Contoh:
• Glikoprotein: Oligosakarida terikat secara kovalen
pada rangka polipeptida
• Peptidoglikan: Oligosakarida terikat secara kovalen
pada rangka polipeptida dengan oligosakarida :
-Glukosamin atau Galaktosamin
-Asam glukuronat
-Gugus sulfat
• Glikosaminoglikan: Oligosakarida yang terlepas dari
ikatan kovalen pada rangka polipeptida
• Asam hialuronat: sebagai bahan dasar dari jaringan
ikat pada tubuh manusia
• Kondroitin sulfat : Peptidoglikan komponen kartilago
• Heparin : Peptidoglikan antikoagulan
249
TURUNAN GULA
CH2OH COOH CH O
H C OH H C OH
H C OH
HO C H HO C H
H C OH
H C OH H C OH
H C OH
H C OH H C OH
CH2OH CH2OH COOH
D-ribitol Asam D-glukonat Asam D-glukuronat
GULA AMINO
Konstituen Mukopolisakarida
250
CH2OH CH2OH
H O H H O H
H H
OH H OH H
OH OH OH O OH
H NH 2 H N C CH 3
H
-D-glukosamina -D-N-asetilglukosamina
GLIKOSAMINOGLIKAN
CH2OH
D-glucuronate 6
- H 5
O
6COO H
4 H 1 O
H O
5
H OH H
4 H 1 3 2
OH
H H NHCOCH 3
3 2 O
H OH N-acetyl-D-glucosamine
ASAM HIALURONAT
ASAM HIALURONAT adalah glikosaminoglikan
dgn pengulangan tetap disakarida dari 2 molekul
derivat glukosa; asam glukuronat & N-asetil-
glukosamina. Ikatan glikosida pada 1,3- b & 1,4-b.
251
Glikosaminoglikan
Kondroitin penyusun tendon, kartilago dan jaringan
penghubung.
Heparin merupakan peptidoglikan antikoagulan
Glikosaminoglikan
Glikosaminoglikan dengan gugus karboksilat dan atau sulfat
252
Glikosaminoglikan
Dermatan peptidoglikan jaringan binatang
Keratan peptidoglikan tulang bersama kondoitrin
Struktur
Peptidoglikan
GLIKOSAMINO
GLIKAN
ROTEIN
253
GLIKOPROTEIN
254
DINDING SEL BAKTERI GRAM NEGATIF
KITOSAN
KITIN
255
1. Molisch’s Test REAKSI UJI KARBOHIDRAT
- Tes Karbohydrat
conc.H2SO4 -naphthol
Pentose/Hexose Furfural 5-hydroxymethyl furfural
- H2O
2. Barfoed’s Test (Purple complex)
CO2H
HO
O Tollens reagent OH
HO
HO
HO + Ag
+ OH
HO OH Ag(NH3)2 OH- OH silver mirror
CH2OH
D-glucose
Fehling’s TesT
256
Barfoed TesT
Selliwanof TesT
Molisch TesT
Benedict test
257
IodIne TesT
1. Selulosa + I2
2. Amilum + I2 Biru
3. Glukosa + I2 Violet
258
PERTEMUAN XIV
PROTEIN
259
R
ASAM
NH2 C
AMINO COOH
BASA ASAM
H
R R R
H H H
Larutan Asam Titik Isoelektrik
Larutan Basa
ISOELECTRIC POINT (PI)
H C NON KIRAL
SIFAT ASAM AMINO
1. AMFOTER NH2
2. ZWITTER ION C COOH
3. OPTIK, KECUALI GLISIN GLISIN
H
AROMATIK
NON
POLAR Asam amino POLAR
260
Kelarutan Asam Amino
Nonpolar Polar
Alanin, Ala, A Asparagin, Asn, N
Isoleusin, Ile, I Sistein, Sis, C
Leusin, Leu, L Glutamin, Gln, Q
Metionin, Met, M Glisin, Gly, G
Fenilalanin, Fe, F Prolin, Pro, P
Triptopan,Trp, W Serin, Ser, S
Valin, Val, V Treonin, Tr, T
Tirosin, Tir, Y
Muatan Negatif (Asam)
Asam Aspartat, Asp, D Muatan Positif (Basa)
Asam Glutamat, Glu, E Arginin, Arg, R
Histidin, His, H
Lisin, Lis, K
HO
P h e n y la la n in e T y ro s in e T ry p to p h a n
= 0 .2 E 3 = 1 .4 E 3 = 5 .6 E 3
261
Asam amino non polar
Memiliki
gugus R
alifatik
Glisin, alanin,
valin, leusin,
isoleusin dan
prolin
Bersifat
hidrofobik.
Umum
berinteraksi
dengan lipid
262
Asam amino dengan gugus R bermuatan
positif
Lisin, arginin, dan histidin
Mempunyai gugus yg bsft basa
Gugus polar terletak di permukaan protein dapat
mengikat air.
Histidin mempunyai muatan mendekati netral
Histidin terionisasi mendekati pH fisioligis shg
berperan dlm reaksi enzimatis yg melibatkan
pertukaran proton
263
Asam amino non standar
Merupakan asam
amino diluar 20 mcm
asam Amino standar
Terjadi karena
modifikasi setelah
asam amino standar
menjadi protein.
Kurang lebih 300 asam
amino non standar modifikasi serin yang
dijumpai pada sel mengalami fosforilasi
oleh protein kinase
264
Kurva Titrasi Leusin
pI = pK1 + pK2
2
+ 3 H2O
IKATAN PEPTIDA
265
Fungsi Protein
Biokatalisator :Enzim
Transpor :Hb
Nutrein :Kasien, Ovalbumim
Kontraktil :Aktin-Miosin
Struktur :Keratin, Kolagen
Pertahanan :Antibodi
Pengatur :Hormon
Kelarutan
Albumin Larut dlm air dan larutan garam
Globulin Sedikit larut dlm air tetapi larut
dlm larutan garam
Prolamin Larut dlm 70-80% Etanol ttp
tidak larut dlm air dan Etanol
absolut
Histon Larut dlm larutan garam
Skleroprotein tidak larut dlm air dan larutam
garam
266
Konjugasi Protein
Lipoprotein–lipid
Glikoprotein–karbohidrat
Metalloprotein–logam
NUKLEOTIDA
267
PERBEDAAN DNA - RNA
268
STRUKTUR RNA
Nucleic
Acids
269
UJI PROTEIN
a. Uji Biuret
Uji NiNhydriN
Selain oleh protein, hasil positif juga diberikan oleh peptone, asam amino,
dan amin primer lainnya, termasuk amoniak. Positif: warna biru sampai
biru keunguan
270
Uji Millon
Kelompok fenol tirosin pertama
kali dinitrasi oleh asam nitrat
dalam larutan uji. Kemudian
tirosin nitrat membentuk
kompleks ion merkuri dalam
larutan membentuk merah bata,
penampilan warna merah adalah
tes positif.
Xanthoproteic test
Asam nitrat pekat bereaksi dengan cincin
aromatik yang ada pada rantai asam amino
dan memberikan larutan warna kuning
271
Sakaguchi TesT
Reaksi arginin dengan α-Naphthol dengan adanya
media alkali, akan teroksidasi dengan larutan bromin
membentuk kompleks warna merah.
Tes Sakaguchi adalah tes kualitatif spesifik untuk mendeteksi
jenis protein tertentu dengan asam amino yang mengandung
kelompok guanidinium, tes ini digunakan untuk mendeteksi
adanya arginin.
Dalam tabung reaksi bersih taruh 10 tetes albumin lalu
tambahkan 10 tetes (10% NaOH), campurkan dengan sangat
baik lalu tambahkan 2-3 tetes α-Naphthol dicampur lagi lalu
tambahkan 2-6 tetes larutan bromin, aduk rata. Warna merah
muncul menunjukkan adanya arginin.
Guanidine Arginine
272
PERTEMUAN XV
LIPID
273
ASAM LEMAK JENUH –TAK JENUH
O R < CnH2n+1
R CnH2n+1
C - C R C OH C = C
274
Asam Lemak Tak Jenuh
NAMA TRIVIAL NAMA IUPAC RUMUS KIMIA
11 12 14 16 18 20
13 15 17 19
ASAM ARAKIDONAT
TROMBOKSAN A2 11 12 14 16 18 20
13 15 17 19
VASOKONSTRIKTOR KUAT
ASAM PROSTANOAT
PLATELET AGGREGATION INHIBITOR
275
Leukotrien: penyusun utama sel darah putih.
Fungsi: konstriksi otot polos, terutama paru-
paru.
O O 7 5 3 1
3 1
9 7 8 6 4 2 COOH
8 6 4 2 COOH
5
10
10
20 12 14 16 18 20
11 12 14 16
17
18 HO 13 17 19
13 15 19
HO H
LEUKOTRIEN A4 PGE2
OH 5 3 1
7
8 6 4 2 COOH
10
12 14 16 18 20
HO 13 17 19
HO H
PGF2
276
LIPID SEDERHANA
3 H2O
IKATAN ESTER
LIPID SEDERHANA
LEMAK : GLISEROL + ASAM LEMAK JENUH (R )
MENTEGA : C3H7
PALMITIN : C15H31
MARGARIN : C17H35
LINOLEIN : C17H31
LINOLENIN : C17H29
277
LIPID SEDERHANA
LILIN : ASAM LEMAK + ALKOHOL RANTAI PANJANG
LIPID KOMPLEKS
A. FOSFOLIPID: LIPID + ASAM FOSFAT + X
CH2 OOC-(CH2)7-CH=CH(CH2)7CH3
CH3(CH2)14- COO CH O
OH
LESITIN
278
Fosfatidil Kolin (lesitin)
O
O
CH2O-C-(CH2)7CH=CH-(CH2)7CH3
CH3(CH2)14-C-OCH O CH3
CH2-O-P-OCH2CH2-N-CH3
+
OH CH3
Fosfstidil Etanolamin (sefalin)
O
O
CH2O-C-(CH2)7CH=CH-(CH2)7CH3
CH3(CH2)14-C-OCH O
CH2-O-P-OCH2 CH2 -NH2
OH
Fosfatidil Serin
O
OCH2O-C-(CH2)7CH=CH-(CH2)7CH3
CH3(CH2)14-C-OCH O
CH2-O-P-OCH2CH2-O-CH2-CH-COOH
OH NH2
Fosfatidil Inositol
O
O
CH2O-C-(CH2)7CH=CH-(CH2)7CH3
CH3(CH2)14-C-OCH O
CH2-O-P-OCH2CH2-O OH
OH OH
OH
HO
OH
279
SFINGOLIPID:
SFINGOLIPID: SPINGOSIN + ASAM FOSFAT+ ASAM LEMAK+ X
OH
CH3(CH2)12–CH=CH-CH-CH-NH- C-CH-(CH2)22-CH3
SFINGOMIELIN
SFINGOLIPID
SFINGOSIN OH
CH3(CH2)12–CH=CH-CH-CH-NH2
CH2OH
SERAMIDA OH
CH3(CH2)12–CH=CH-CH-CH-NH- C-CH-(CH2)22-CH3
CH2OH
280
LIPID KOMPLEKS
B. GLIKOLIPID
1. SEREBROSIDA: SPINGOSIN + GALAKTOSA + ASAM LEMAK
OH
CH3(CH2)12–CH=CH-CH-CH-NH- C-CH-(CH2)22-CH3
CH2OH
H O
ASAM LIGNOSERAT
H
OH H O CH2
OH H
H OH
KERASIN
ASAM LEMAK
SEREBROSIDA
281
2. SEREBROSIDA SULFAT= SULFATIDA
OH
CH3(CH2)12–CH=CH-CH-CH-NH- C-CH-(CH2)22-CH3
CH2OH
H O
H
OSO4 H O CH2
OH H
H OH
H O H
H H H H
O
H OH H NH H OH H OH
H H
C O HO C C CH 2
D-Galactose
CH 3 H NH
C
O H O C O
H 3C C NH O COO- C R
CHOH H
CHOH
CH 2 OH H
H
OH H
Gangliosida (GM1)
282
DERIVAT LIPID
STEROID
MOLEKUL YANG TERBENTUK DARI KERANGKA EMPAT CINCIN KHAS
(TIDAK DITEMUKAN PADA TUMBUHAN)
FUNGSI
SEBAGAI KOMPONEN MEMBRAN
PLASMA BINATANG
SEBAGAI PREKURSOR (SENYAWA
PENDAHULU) SINTESIS BEBERAPA
HORMON (TESTOSTERON &
ESTROGEN)
Steroid
283
ASAM EMPEDU
• DISINTESI DI HATI, DSIMPAN DALAM KANDUNG EMPEDU DAN
DIEKSKRESIKAN MELALUI USUS SAAT DIBUTUHKAN
MENGEMULSIKAN LEMAK DAN MEMBANTU ABSORSI MAUPUN
PENCERNAAN LEMAK
OH C O OH
H H
HO OH
H
GLUKOKOTIKOID
– DISINTESIS DI KORTEKS ADRENAL
– MENGATUR METABOLISME KARBOHIDRAT
– MENURUNKAN INFLAMASI
– TERLIBAT DALAM REAKSI ALERGI
CH 2 OH CH 2 OH
C= O C= O
H3 C H3 C
O OH HO OH
H3 C H H3 C H
H H H H
O O
Cortisone Cortisol
284
MINERALKORTIKOID
– DISINTESA DI KORTEKS ADRENAL.
– MENGATUR TEKANAN DARAH DAN VOLUME DENGAN
MENSTIMULASI ABSORBSI Na+, Cl-, dan HCO3-.
CH 2 OH
OH
O C=O
CH
H3 C H
H H
O
Aldosterone
IDENTIFIKASI LIPID
SUDAN IV
Jika ada lipid, Sudan IV akan terdetek
dengan warna orange kemerahan.
Acrolein test
Bila lemak dipanaskan dengan kuat dengan adanya
dehidran seperti kalium bisulfat (KHSO4). maka bagian
gliserol dari molekul tersebut mengalami dehidrasi dan
membentuk aldehid tak jenuh, akrolein (CH2 = CH-CHO).
Acrolein memiliki bau minyak goreng yang terbakar.
285
Copper acetate test
Larutan tembaga asetat tidak bereaksi dengan minyak (atau lemak),
sedangkan asam lemak jenuh dan tak jenuh bereaksi dengan
tembaga asetat membentuk garam tembaga.
copper acetate
UnsatUration TesT
Semua lemak netral mengandung gliserida
dari beberapa asam lemak tak jenuh. Asam
lemak tak jenuh menjadi jenuh dengan
diadisi yodium. Jika lemak mengandung
lebih banyak asam lemak tak jenuh, maka
akan memerluka lebih banyak yodium.
286
SOAL UJIAN AKHIR KIMIA ORGANIK
SEMESTER GANJIL
Dosen : Suprianto, S.Si., M.Si., Apt
I. Multiple Choise
1. Nama sistematik untuk senyawa yang mempunyai struktur berikut :
287
6. Senyawa dengan rumus struktur sebagai berikut diberi nama ...
9. Senyawa karbon yang mengandung gugus fungsi alkena dan eter dalam tiap molekul
adalah :
A. CH C – CH2 - O – CH3 D. CH2 = CH – CO – CH2CH3
B. CH2 = CH – CHO E. CH3 – CH = CH – CH2 – O – CH3
C. CH C – CO – CH3
10. Pasangan senyawa karbon di bawah ini yang merupakan isomer gugus fungsional
adalah....
A. metil etanoat dan propanol D. etil metil eter dan 2-propanon
B. etil metil eter dan metil etanoat E. propanol dan propanal
C. propanol dan etil metil eter
12. Jika senyawa 2-metil-2-butena direaksi dengan hidrogen klorida maka akan dihasilkan
A. 3-metil-1-kloro butana D. 2-kloro-2-metil butana
B. 2-kloro-3-metil butena E. 1-kloro-3-metil butana
C. 2-kloro-2-metil butane
288
13. Diketahui reaksi :
1. CH2=CH2 + H2 →CH3––CH3
2. CH4 + Cl2 → CH3Cl + HCl
3. CH3––CH2Br → CH2=CH2 + HBr
Jenis reaksi diatas berturut-turut adalah
A. substitusi, adisi dan eliminasi D. eliminasi, substitusi dan adisi
B. eliminasi, adisi dan substitusi E. substitusi, eliminasi dan adisi
C. adisi, substitusi dan eliminasi
14. Propil alkohol dapat dibedakan dari isopropil alkohol, karena oksidasi isopropil alkohol
menghasilkan ….
A. asetaldehid D. propandiol
B. propanol E. propena
C. aseton
15. Karbohidrat dalam lambung manusia akan terhidrolisis. Hasil hidrolisis oleh insulin
tersimpan sebagai cadangan makanan yang digunakan untuk menghasilkan tenaga. Zat
cadangan itu adalah :
A. maltosa D. fruktosa
B. sukrosa E. glikogen
C. glukosa
16. Glukosa,
17. Kertas dihidrolisis dengan katalis H2SO4. Hasil hidrolisis direaksikan dengan larutan
Fehling menghasilkan endapan merah bata. Hasil hidrolisis kertas tersebut adalah ….
A. amilosa D. maltosa
B. fruktosa E. sukrosa
C. glukosa
18. Berapa jumlah ikatan peptida dari senyawa polipeptida berikut ini?
A. 1 D. 4
B. 2 E. 5
C. 3
289
19. Bahan baku untuk pembuatan margarin adalah minyak. Proses kimia yang dilakukan
dalam pengolahannya merupakan reaksi …
A. adisi dengan hidrogen D. oksidasi dengan H2SO4
B. hidrolisis E. pengesteran dengan gliserol
C. reduksi dengan logam NaOH
II. ESSAY
1. Tuliskan produk yang dihasilkan dari reaksi benzena dengan asam sulfat berasap!
2. Senyawa amoksicilin merupakan senyawa turunan dari ampisilin yang juga merupakan
antibiotik. Namun pada kenyataannya, amoxicilin merupakan antibiotik yang lebih baik
daripada ampicilin.
Amoksilin Ampisilim
290
Kunci Jawaban Multiple Choise
1. B 6. D 11. C 16. A
2. A 7. E 12. D 17. C
3. E 8. D 13. C 18. C
4. C 9. E 14. C 19. A
5. A 10. C 15. E 20. C
Jawaban ESSAY:
1. Produk yang dihasilkan dari reaksi benzena dengan asam sulfat berasap sebagai berikut:
+ SO 3
H2SO 4
+ SO 3 SO3H
40o
H
asam benzenasulfonat
2. Struktur amoksilin mempunyai gugus penarik electron (-OH) sehingga kekuatan basa
gugus amin (-NH) bertambah menyebabkan absorbsi di usus lebih baik, sehingga terapi
dengan amoksilin lebih baik dari ampisilin.
3. Persamaan dan perbedaan antara aldosa dan ketosa
Persamaan : Aldosa dan ketosa yang memiliki jumlah atom C sama, rumus
molekulnya juga sama, contoh senyawa heksosa, C6H12O6. Keduanya tergolong
monosakarida.
Perbedaan : Aldosa adalah monosakarida yang memiliki gugus fungsi aldehid, -
CHO sedang ketosa merupakan monosakarida yang mengandung gugus fungsi
keton, yaitu gugus karbonil, -CO-.
4. Polisakarida adalah senyawa yang memgandung satuan monosakarida yang
dipersatukan dengan ikatan glukosida. Hidrolisis lengkap akan menghasilkan
monosakarida. Beberapa yang penting yaitu ; selulosa, pati, glikogen dan kitin.
Selulosa; adalah polimer tak bercabang dari glukosa yang dihubungkan melalui
ikatan 1,4 β-glikosida 300-15000 unit D-glukosa membentuk rantai lurus. Manusia
tidak dapat mencerna selulosa karena sistem pencernaan manusia tidak mempunyai
enzim untuk menghidrolisis β-glikosida (β glukosidase).
291
Pati; merupakan polisakarida yang banyak terdapat pada padi-padian, kentang,
jagung dan lainnya. Serta berfungsi sebagai penyimpan energi. Pati dapat
dipisahkan menjadi dua komponen utama berdasarkan kelarutan bila dibubur dalam
air panas. Sekitar 20% pati adalah amilosa (larut) dan 80% amilopektin (tidak larut).
Glikogen; polisakarida yang berfungsi sebagai penyimpan glukosa dalam hewan
(terutama dalam hati dan otot). Strukturnya mengandung rantai glukosa yang terikat
1,4 α dengan percabangan 1,6 α. Glikogen membantu mempertahankan
keseimbangan gula dalam tubuh, dengan jalan menyimpan kelebihan gula yang
dicerna dari makanan dan mensuplainya ke dalam darah jika diperlukan.
Kitin; adalah polisakarida linier yang mengandung N-asetil-D-glukosamin terikat β.
Hidrolisis kitin menghasilkan 2-amino-2-deoksi-D-glukosa. Kitin banyak terikat
dalam protein dan lipida, merupakan komponen utama dalam bangunan serangga.
5. Persamaan reaksi pembentukkan dipeptida dari asam amino glisin dengan alanin dan
nama dari hasil reaksi adalah…
292