Agenda III PKP 7 Pengendalian Pelaksanaan Pekerjaan
Agenda III PKP 7 Pengendalian Pelaksanaan Pekerjaan
Skenario Pembelajaran
Pengendalian Pelaksanaan
Sesi JP Topik dan Pembahasan Metode Alat bantu
1 2 Pendahuluan: Curah fikiran Berita Surat Khabar terkait kegagalan
Membahas Pentingnya Pengendalian Ceramah proyek
Pelaksanaan Kegiatan Diskusi
Slide No 1.sd. 25
2 3 Rencana monitoring berdasarkan Curah fikiran Kontrak Pengadaan Barang/Jasa
analisis perjanjian atau kontrak Ceramah
Dilaksanakan dengan studi kasus atas Diskusi Slide 26 s.d. 40
beberapa contoh kontrak Studi Kasus
3 1 Prestasi pekerjaan sesuai dengan Diskusi Kontrak Pengadaan Barang/Jasa
dokumen perjanjian/kontrak Studi Kasus
Dilaksanakan dengan studi kasus atas Slide 41 s.d. 43
beberapa contoh kontrak
4 2 Faktor penyebab ketidaksesuaian Ceramah Kasus Ketidaksesuaian dengan Kontrak
pekerjaan dengan dokumen/kontrak Diskusi
Diskusi dan Studi kasus tentang kondisi Studi Kasus Slide 44 s.d. 49
dan prilaku yang dapat menyebabkan
ketidaksesuaian
5 1 Ketentuan pinalti terhadap penyedia Ceramah Slide 50 s.d. 56
barang/jasa terkait Diskusi
Diskusi tentang jenis-jenis penaliti
terhadap ketidaksesuaian
Kerangka Modul
Pengendalian Pelaksanaan Kegiatan
Bab Judul Isi Referensi
1 Pendahuluan 1. Konsep Nugroho, Riant, 2008, Public Policy, Jakarta, PT. Elex Media
2. Yuridis Komputindo
3. Deskripsi Operasional Peraturan Perundang-undangan terkait
2 Teknik dan rencana monitoring 1. Analisis perjanjian atau http://www.wikiapbn.org/kerangka-acuan-kerja/
Kegiatan kontrak http://web.ipb.ac.id/~erizal/manpro/monitoring-
2. Teknik Monitoring pengendalian-proyek
3. Rencana monitoring Soeharto, 1997, Manajemen Proyek, Jakarta, Penerbit
Erlangga
Sanusi, Bachrawi, 2000, Pengantar Evaluasi Proyek, Jakarta,
Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia
3 Prestasi pekerjaan 1. Waktu https://www.pengadaan.web.id/2016/08/cara-membuat-
2. Mutu kurva-s-dalam-pekerjaan-konstruksi.html
3. Kuantitas
4 Faktor Ketidaksesuaian pekerjaan 1. Ketidaksesuaian Referensi2 tentang
dengan dokumen/kontrak 2. Kondisi Manajemen Proyek/Kontrak
3. Prilaku Kecurangan
Korupsi
5 Pinalti terhadap penyedia 1. Jenis-jenis Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa
barang/jasa terkait ketidak Sanksi/Pinalti Pemerintah Nomor 9 Tahun 2018 Tentang Pedoman
sesuaian pelaksanaan pekerjaan 2. Sanksi dan Ganti Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Melalui Penyedia
Kerugian
3. Pemutusan Kontrak
6 Penutup 1. Rangkuman
Susunan Materi
Mengapa (Latar Belakang)
• Konsep
• Landasan Hukum
Apa (Deskripsi)
• Dimensi
• Monitoring
• Evaluasi
• Pengganjaran
Akuntabilitas Kinerja
MENGELOLA
TUGAS
Kinerja
• The accomplishment of a given task measured against preset known
standards of accuracy, completeness, cost, and speed. In a contract,
performance is deemed to be the fulfillment of an obligation, in a manner
that releases the performer from all liabilities under the contract.
Sumber:
http://www.businessdictionary.com/definition/performance.html
Sumber: https://www.uniassignment.com/essay-samples/law/the-meaning-of-public-accountability-law-
constitutional-administrative-essay.php
• “Asas Akuntabilitas” adalah asas yang menentukan bahwa setiap kegiatan dan hasil
akhir dari kegiatan Penyelenggara Negara harus dapat dipertanggungjawabkan kepada
masyarakat atau rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi negara sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Sumber: Penjelasan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 1999 Tentang Penyelenggaraan Negara Yang
Bersih Dan Bebas Dari Korupsi, Kolusi, Dan Nepotisme
Peraturan yang Berkaitan
UU Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan
Bebas dari KKN
• Untuk mencapai pengelolaan keuangan negara yang efektif, efisien, transparan, dan
akuntabel, menteri/pimpinan lembaga, gubernur, dan bupati/walikota wajib melakukan
pengendalian atas penyelenggaraan kegiatan pemerintahan (pasal 2)
• Pimpinan Instansi Pemerintah wajib a. menetapkan ukuran dan indikator kinerja; b. mereviu
dan melakukan validasi secara periodik atas ketetapan dan keandalan ukuran dan indikator
kinerja; c. mengevaluasi faktor penilaian pengukuran kinerja; dan d. membandingkan secara
terus-menerus data capaian kinerja dengan sasaran yang ditetapkan dan selisihnya
dianalisis lebih lanjut. (pasal 35)
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014
Tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
• Kegiatan adalah bagian dari program yang dilaksanakan oleh satu atau
beberapa satuan kerja pada kementerian negara/lembaga atau unit kerja
pada SKPD sebagai bagian dari pencapaian sasaran terukur pada suatu
program dan terdiri dari sekumpulan tindakan pengerahan sumber daya
baik yang berupa personil (sumber daya manusia), barang modal termasuk
peralatan dan teknologi, dana, atau kombinasi dari beberapa atau
kesemua jenis sumber daya tersebut sebagai masukan (input) untuk
menghasilkan keluaran (output) dalam bentuk barang/jasa.
• Kinerja adalah keluaran/hasil dari kegiatan/program yang telah atau
hendak dicapai sehubungan dengan penggunaan anggaran dengan
kuantitas dan kualitas terukur
• Terhadap tujuan
Evaluasi • historikal
• Terhadap best practises
• manajerial
Pengganjaran • politikal
Metode
• Survey lapangan
• diskusi
• Desk monitoring
Kompetensi pemonitor
• Memahami pekerjaan yang dimonitor
• Memahami pelaksana dan konteks pelaksanaan
• Memahami dan menguasai metode
Metode Komparasi
• Tujuan
• Historikal
• Best practises
Jenis-jenis evaluasi
Pengganjaran
Etika
Politik
Hukum
Manajemen
Teknis/Finansial
Sumber: Nugroho, 2008
Bagaimana
Teknik-Teknik Pengendalian
Pelaksanaan Pekerjaan
Teknik-Teknik Pengendalian Pelaksanaan Pekerjaan
PENGENDALIAN PELAKSANAAN
PEKERJAAN BARANG DAN JASA
•JASA
•Barang •Orientasi pada
•Orientasi pada INPUT – PROSES -
OUTPUT OUTPUT
Barang
dan Jasa
Setiap benda baik berwujud maupun tidak berwujud, bergerak
BARANG maupun tidak bergerak, yang dapat diperdagangkan,
dipergunakan atau dimanfaatkan oleh pengguna barang
33
•Mampu melaksanakan
dan menganalisis hasil
monitoring
pelaksanaan pekerjaan
Hasil pengadaan barang/jasa
Belajar
Materi
Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Nomor 9 Tahun 2018 Tentang Pedoman
Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Melalui Penyedia
Naskah Perjanjian/Kontrak
Isi
• 1) para pihak telah sepakat atau setuju mengadakan Kontrak
• 2) para pihak telah menyepakati besarnya harga Kontrak dalam Kontrak
• 3) Kontrak yang dibuat ini meliputi beberapa dokumen dan merupakan satu kesatuan yang disebut
Kontrak.
• 4) apabila terjadi pertentangan antara ketentuan yang ada dalam dokumen Kontrak maka yang urutannya
lebih dulu sesuai dengan hierarkinya.
• 5) persetujuan para pihak untuk melaksanakan kewajiban masing-masing.
• 6) jangka waktu pelaksanaan pekerjaan, yaitu kapan dimulai dan diakhirinya pekerjaan tersebut.
• 7) kapan mulai efektif berlakunya Kontrak; dan
• 8) ungkapan-ungkapan dalam perjanjian harus mempunyai arti dan makna yang sama
c. Penutup
• Pernyataan bahwa para pihak telah menyetujui untuk melaksanakan perjanjian; dan
• Tanda tangan para pihak dalam Kontrak dengan dibubuhi materai.
Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Nomor 9 Tahun 2018 Tentang Pedoman
Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Melalui Penyedia
Mengendalikan Pelaksanaan
Kontrak Pengadaan Barang/Jasa
Menganalisis substansi kontrak
Sumber: Dr. Ir. Erizal, Magr, Monitoring & Pengendalian Proyek , diadaptasi
SASARAN PENGENDALIAN
• Pengendalian Biaya dan Waktu
• Pengendalian Teknis
• Pengendalian
Fisik
Administrasi
Jadwal kontrak
(curva s)
realisasi kontrak
100% Waktu
42
Pengendalian pada Tahap Pelaksanaan
Kegiatan/ Proyek
Biaya dan •
•
•
Biaya
Penggunaan Orang
Waktu
Waktu •
•
Kinerja dan Produktivitas
Prosedur
• Benar
Informasi • Tepat waktu
Sumber: Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Nomor 9 Tahun 2018
Tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Melalui Penyedia
Kurva S
Jadwal pelaksanaan
pekerjaan yang disajikan
dalam grafis yang
memberikan ukuran prestasi
pekerjaan pada sumbu Y
dan satuan waktu pada
sumbu X.
Mutu Jumlah
Waktu
Antara lain,
namun tidak terbatas pada:
Kelemahan Pengawasan
SPMK Lemah
Kontrak Lemah
Procastination Window
Free rider
/ Penundaan Dressing
Fraud Corruption
Segitiga kecurangan atau fraud triangle menjelaskan tiga kondisi yang dapat
memberi petunjuk mengenai adanya kecurangan yakni :
Opportunity/peluang
, peluang ini
Pressure/tekanan, RATIONALIZATION
berhubungan dengan
ini sering didorong budaya korporasi dan
oleh kebutuhan yang pengendalian intern
(sangat) mendesak, yang tidak
termasuk kebutuhan FRAUD mencegah,
untuk “sejajar” TRIANGLE mendeteksi, dan
dengan tetangganya mengoreksi keadaan.
PRESSURE OPPORTUNITY
atau rekan sekerja di
perusahaan/kantor.
Rationalization/pembenaran
, pembenaran adalah cara
pelaku “menentramkan
diri”, misalnya “semua orang
juga korupsi” atau “nanti
juga saya kembalikan
(jarahan saya)”.
Korupsi
Pemerasan
Benturan Gratifikasi
Penyuapan secara
kepentingan Ilegal ekonomi
Permainan
Permainan
dalam
Pembelian
faktur
Permainan
Permainan
dalam
Penjualan
tender
Ketentuan Pinalti
terhadap penyedia
barang/jasa terkait ketidak
sesuaian pelaksanaan
pekerjaan sesuai dengan
lingkup kewenangannya
Sanksi atas penyimpangan
Penerima Kewenangan
No. Kelompok sanksi Bentuk sanksi Saat peristiwa
sanksi penetapan
PNS dan Saat menjadi
Teguran lisan PA/KPA
pegawai pegawai
Sanksi PNS dan Saat menjadi
1 Teguran tertulis PA/KPA
administrasi pegawai pegawai
Pelaku pengadaan
Blacklist Penyedia BJ Proses PBJP
dan PA/KPA
Tuntutan ganti PNS non Saat menjadi
PA/KPA
rugi bendahara pegawai
Tuntutan Saat menjadi
PNS bendahara BPK RI
Penggantian perbendaharaan pegawai
2
kerugian negara Sita jaminan Penyedia BJ Proses PBJP
Denda Penyedia BJ Proses PBJP Pelaku pengadaan
Proses pemilihan dan PA/KPA
Sanksi finansial Penyedia BJ
penyedia
Kurungan/ Tidak terikat Aparat penegak
3 Pidana Semua pihak
penjara ruang dan waktu hukum
55
Sanksi bagi Penyedia
56
Sanksi bagi Penyedia
57
Denda dan Ganti Rugi
karena terjadinya cidera janji/wanprestasi yang tercantum dalam Kontrak.
• sanksi ganti rugi atau
• denda keterlambatan.
Sumber: Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Nomor 9 Tahun 2018
Tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Melalui Penyedia
Denda dan Ganti Rugi
Sanksi ganti rugi apabila terjadi;
• kegagalan bangunan, menyerahkan jaminan yang tidak bisa dicairkan,
• melakukan kesalahan dalam perhitungan volume hasil pekerjaan berdasarkan hasil audit,
• menyerahkan barang/jasa yang kualitasnya tidak sesuai dengan Kontrak berdasarkan hasil audit.
• Besarnya sanksi ganti rugi adalah sebesar nilai kerugian yang ditimbulkan.
Sumber: Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Nomor 9 Tahun 2018
Tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Melalui Penyedia
Pemutusan Kontrak oleh Pejabat
Penandatangan Kontrak
KKN, kecurangan
penyimpangan
dan/atau pailit Daftar Hitam
prosedur
pemalsuan
menghentikan
tidak dapat
pekerjaan selama
menyelesaikan
waktu yang
pekerjaan
ditentukan
Sumber: Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Nomor 9 Tahun 2018
Tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Melalui Penyedia
Referensi
• Undang-undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 1999 Tentang
Penyelenggaraan Negara Yang Bersih Dan Bebas Dari Korupsi,
Kolusi, Dan Nepotisme
• Undang-undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003
Tentang Keuangan Negara
• Undang-undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2004 Tentang
Perbendaharaan Negara
• Undang-undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2004 Tentang
Pemeriksaan Pengelolaan Dan Tanggung Jawab Keuangan Negara
• Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2006
Tentang Pelaporan Keuangan Dan Kinerja Instansi Pemerintah
Referensi
• Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60 Tahun 2008 Tentang Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah
• Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 Tentang Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
• Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 20l9 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah
• Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Nomor 9 Tahun
2018 Tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Melalui Penyedia
• Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 108 Tahun 2017
Tentang Kompetensi Pemerintahan
• Pedoman Pasal 22 Tentang Larangan Persekongkolan Dalam Tender Berdasarkan
Undang-Undang No. 5 Tahun 1999 Tentang Larangan Praktek Monopoli dan
Persaingan Usaha Tidak Sehat, KPPU RI
Referensi
• https://www.uniassignment.com/essay-samples/law/the-meaning-of-public-accountability-law-
constitutional-administrative-essay.php
• http://www.businessdictionary.com/definition/performance.html
• http://www.bpkp.go.id/berita/read/1002/9420/Kebocoran-Proyek-Instansi-Pemerintah-Diduga-
Capai-30-.bpkp
• https://www.pengadaan.web.id/2016/08/cara-membuat-kurva-s-dalam-pekerjaan-konstruksi.html
• http://www.wikiapbn.org/kerangka-acuan-kerja/
• http://web.ipb.ac.id/~erizal/manpro/monitoring-pengendalian-proyek
• George & Jones, 2005, Understanding and Managing Organizational Behavior, New Jersey, Pearson
Prantice Hall
• Nugroho, Riant, 2008, Public Policy, Jakarta, PT. Elex Media Komputindo
• Sanusi, Bachrawi, 2000, Pengantar Evaluasi Proyek, Jakarta, Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi
Universitas Indonesia
• Soeharto, 1997, Manajemen Proyek, Jakarta, Penerbit Erlangga