Tanggal : 20/03/2021

Nama : Kartika Octavia Harman Paraf Asisten :

Nim : 15020150039 Nurfaidah Lianti Rahman
Kelas/Klp : C11C12/1

PURIFIKASI
eme
A. KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS PREPARATIF (KLTP)
1) SKEMA KERJA
Disiapkan alat dan bahan
- Ditotolkan ekstrak berbentuk pita pada garis penotolan
- Dielusi dengan eluen yang sesuai
- Ditandai noda yang terbentuk menggunakan pensil
- Dikeruk noda yang telah ditandai
- Di sentrifug untuk memisahkan pengotor dan isolat
Isolat
- Ditotolkan pada lempeng KLT analitik untuk mengetahui profil kromatogram
nya
Profil Kromatogram isolat
2) PRINSIP KERJA KLTP
(Menurut Rolland, 2019.Hal:47)
Kromatografi lapis tipis preparatif (KLTP), prinsip pemisahan senyawa dengan metode
KLTP adalah interaksi antara senyawa dengan fase diam dan fase gerak. Fase diam
digunakan adalah silica gel 60 PF 254 dan fase gerak adalah n-heksan : etil asetat :
metanol (2:6:1) dengan penambahan 1 tetes asam asetat glasial.
3) DISKUSI

 Prinsipnya yaitu : absorbsi dan partisi.

 Cara penotolan pita dilakukan berdempetan tdk terputus (menggunakan pipa
kapiler)
 Ekstrak yang digunakan adalah fraksi, fraksi dari kromatografi kolom
konvensional dan kromatografi cair vakum. Bisa juga langsung ekstrak baru
yang dipakai
 Pelarut yang bagus itu tidak mudah menguap (n heksan dan etil)
 Setelah dikeruk, noda ditambahkan methanol pa (karena bersifat polar)
 Profil kromatogram adalah nilai Rf

B). KRISTALISASI/REKRISTALISASI
1) SKEMA KERJA
2) PRINSIP KERJA KRISTALISASI/REKRISTALISASI
(Astuti Puji Rika.dkk.2016.Pengaruh Lama Waktu Pengadukan Terhadap
Pengikatan Impuritis Untuk Meningkatkan Kadar NaCl Pada Garam Rakyat.
Journal Of Pharmacy And Science Vol.1, No.1 (Juli 2016). P ISSN :2527:6328)
Prinsip dari rekristalisasi adalah perbedaan kelarutan antara zat yang akan
dimurnikan dengan kelarutan zat pencampur atau pencemarnya.
3) DISKUSI
Kristalisasi adalah metode untuk memisahkan senyawa murni dr zat pengotor.
Sampel yang bias digunakan adalah sampel yang bisa mengkristal. Contoh :
daun sirih yg mengandung piperin, yg mengandung minyak atsiri juga bisa
mengkristal
C). KROMATOGRAFI MULTI ELUEN
1). SKEMA KERJA
a. Penjenuhan Chamber
Disiapkan chamber beserta tutupnya
- Diisi chamber dengan eluen yang akan digunakan
- Dimasukkan dengan potongan kertas saring yang lebih tinggi
dari chamber lalu tutup
- Dibiarkan hingga eluen mencapai ujung kertas saring
Chamber telah jenuh
b. Penotolan dan pengempangan sampel
Disiapkan alat dan bahan
- Direndam hasil kerokan KLTP dengan metanol dan kloroform
PA selama 5 menit
- Disaring menggunakan pipet tetes yang didalamnya ada kapas
untuk menyaring silika
- Dilarutkan hasil saring menggunakan metanol PA
- Disiapkan lempeng yang telah diaktifkan
- Ditotolkan ekstrak hasil saring sebelumnya
- Dielusi lempeng yang telah ditotolkan dengan eluen non
polar,kemudian polar
- Dikeringkan kemudian diamati di bawah lampu UV 254 dan
366
- Dilihat pembentukan noda
- Dihitung nilai Rf
Isolat Tunggal
2) PRINSIP KERJA KROMATOGRAFI MULTI ELUEN
Dalam multi eluen, setelah pengembang tunggal menaik,kromatogram
diangkat dari chamber dan dikeringkan, biasanya selama 5-10 menit.
Kromatogram tersebut kemudian dielusi lagi dalam eluen segar dari pelarut
yang sama dalam arah yang sama untuk jarak yang sama.Proses ini, yang
dapat diulang berkali-kali, meningkatkan resolusikomponen dengan nilai RF
bawah 0,5. Beberapa pengembang dilakukandengan pelarut yang berbeda
dalam arah yang sama, masing-masingyang menjalankan jarak yang sama
atau berbeda, disebut elusi bertahap. Sebuah fase kurang polar dapat
digunakan pertama, diikuti oleh faseyang lebih polar, atau sebaliknya.
Pemindahan material nonpolar kebagian atas lapisan, meninggalkan zat
terlarut polar terganggu darimana dia berasal. Setelah kering, zat terlarut
polar dipisahkan olehpengembang dengan eluen (Fried,1999).
3) DISKUSI
KLT multi eluen adalah penggunaan eluen atau fase gerak yang berbeda
yang memungkinkan pemisahan analit berdasarkan tingkat polaritas yang
berbeda. Hasil kerukan yang didapat pada uji KLTP digunakan kembali di
KLT multi eluen. Sampel dari sentrifuge disaring menggunakan pipet tetes yg
didalamnya ada kapas untuk menyaring silica. Lempeng yang digunakan itu
lempeng aluminium (lempeng biasa)
D. KROMATOGRAFI DUA DIMENSI
1) SKEMA KERJA
Disiapkan alat dan bahan
- Dimasukkan hasil kerokan lempeng KLTP kedalam vial kemudian
dilarutkan dengan metanol
- Ditotolkan filtrat pada lempeng KLT ukuran 10 x 10 cm
menggunakan 2 eluen berbeda
- Dielusi lempeng pada eluen pertama,diangkat, kemudian diangin-
anginkan
- Diamati lempeng dibawah lampu UV 254 dan 366
- Dihitung nilai Rf dan diamati noda yang terbentuk
- Disiapkan eluen yang kedua
- Diputar lempeng 90º Derajat, lalu dimasukkan kedalam chamber
berisi eluen kedua
- Dilanjutkan dengan proses elusi hingga mencapai batas atas ,
diangkat, lalu diangin anginkan
- Dihitung nilai Rf dan diamati noda yang terbentuk
- Dianalisis dengan spektrofotometri UV-Vis dan IR
Isolat Murni
2) PRINSIP KERJA KROMATOGRAFI DUA DIMENSI
Menurut Rubiyanto, Dwiarso. 2017
Dikerjakan dengan 2 arah dan dengan 2 macam system pelarut. Untuk
keperluan ini dibutuhkan plat yang berukuran besar/standar. Dilakukan untuk
senyawa yang berdekatan sifat kepolarannya tetapi terdapat dalam
campuran/sampel yang sama dan umumnya dipilih system pelarut pertama
yang tidak berbeda jauh kepolarannya dengan system pelarut kedua.
3) DISKUSI
 KLT 2 dimensi adalah cara yang pemakaian lapisan fase diamnya lebih luas
untuk memisahkan campuran yg mengandung banyak komponen
 Ukuran lempeng 10cmx10m dari aluminium
 DAFTAR PUSTAKA
Astuti Puji Rika.dkk.2016. Pengaruh Lama Waktu Pengadukan Terhadap
Pengikatan Impuritis Untuk Meningkatkan Kadar NaCl Pada Garam
Rakyat. Journal Of Pharmacy And Science Vol.1, No.1 (Juli 2016). P
ISSN :2527:6328
Fried, Bernard & Sherma, Joseph. (1999).Thin Layer Chromatography 4th
Edition, Revised and Expanded. New York : Marcel Dekker.
Rolland.2019. Senyawa Antibakteri Dari Fungsi Endofit. Penerbit cv:Seribu
Bintang : Malang
Rubiyanto, Dwiarso. 2017. Metode Kromatografi. Yogyakarta : Deepublish.
BUKTI LITERATUR