KEBIJAKAN
Dosen Pengampuh :
Disusun Oleh :
UNIVERSITAS UDAYANA
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan tugas ini tepat waktu.
Tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada bapak dosen Prof. Dr. I K. G. Bendesa, M.A.D.E
atas bimbingannya selaku dosen mata kuliah Makro Lanjutan. Juga kepada rekan rekan
mahasiswa yang telah membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari masih terdapat kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu kritik
dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi
kesempurnaan makalah kami kedepannya. Semoga ini bermanfaat bagi para pembaca,
terutama kami sebagai mahasiswa Universitas Udayana.
Kelompok 6
Daftar Isi
Kata Pengantar................................................................................................................i
Daftar Isi..........................................................................................................................ii
BAB I Pendahuluan
1.1. Latar Belakang.....................................................................................................
1.2. Rumusan Masalah................................................................................................
1.3. Tujuan Manfaat....................................................................................................
BAB II Pembahasan
2.1 Kemajuan teknologi model Solow......................................................................
2.2 Teori pertumbuhan sampai data empiris.............................................................
2.3 Kebijakan untuk mendorong pertumbuhan.........................................................
2.4 Teori pertumbuhan endogen...............................................................................
BAB III Penutup
3.1 Simpulan..............................................................................................................
Daftar Pustaka.................................................................................................................iii
BAB I
PENDAHULUAN
Sejauh ini model Solow mengasumsikan hubungan yang tidak berubah antara
input modal dan tenaga kerja serta output barang dan jasa. Tetapi model ini dapat
dimodifikasi untuk mencakup kemajuan teknologi yang merupakan variabel eksogen,
yang meningkatkan kemampuan masyarakat untuk berproduksi sepanjang waktu.
Prediksi model Solow tentang harga faktor dan ketepatan prediksi patut
diperhatikan ketika dibandingkan dengan teori perkembangan perekonomian kapitalis
Karl Max. Marx memprediksi bahwa pengambilan modal akan menurun sepanjang
waktu dan dalam hal ini akan mengarah pada krisis politik serta ekonomi. Sejarah
perekonomian belum mendukung prediksi Marx, yang sebagian menjelaskan mengapa
saat ini kita mempelajari teori pertumbuhan Solow dan bukan teori Marx.
2.2.2 Convergence
Banyak penelitian dilakukan untuk menjawab pertanyaan apakah ekonomi saling
mendukung satu sama lain sepanjang waktu. Secara khusus, apakah perekonomian yang
dimulai dari bawah atau miskin lebih cepat tumbuh dibandingkan dengan perekonomian
yang kaya? Jika iya, maka perekonomian dunia yang miskin akan dapat mengejar
perekonomian dunia yang sudah maju. Cara mengejar ini disebut convergence. Jika tidak
ada convergence, maka negara-negara yang memulai dengan miskin akan tetap
selamanya miskin.
Model Solow meramalkan kapan convergence terjadi. Kapan pertemuan
(convergence) perekonomian terjadi, bergantung pada perbedaan saat mereka memulai.
Jika dua perekonomian dengan kondisi mapan yang sama seperti yang ditingkat oleh
tingkat tabungan, pertumbuhan populasi, dan efisiensi tenaga kerja, karena kesalahan
sejarah mulai dengan persediaan modal yang berbeda. Perekonomian akan berkonvergen
dengan kondisi mapannya sendiri-sendiri, yang akhirnya akan ditentukan oleh tabungan,
pertumbuhan populasi dan pendidikan.
Tradisi hukum suatu negara adalah sebuah contoh dari institusi tersebut.
Beberapa negara seperti A.S, Australia, India dan Singapura, merupakan daerah bekas
koloni Inggris dan karenanya memiliki sistem hukum dengan gaya-Inggris. Negara-
negara lainnya seperti Italia, Spanyol dan banyak negara di Amerika Latin memiliki
tradisi hukum yang berasal dari Kode Napoleonik Prancis. Penelitian menemukan bahwa
perlindungan hukum bagi pemegang saham dan kreditor lebih kuat dengan gaya-Inggris
daripada sistem gaya-Prancis. Hasilnya, negara-negara dengan hukum gaya-Inggris
memiliki pasar modal yang lebih berkembang. Selanjutnya, negara dengan pasar modal
yang berkembang mengalami pertumbuhan yang lebih cepat, karena lebih mudah
perusahaan kecil atau pun perusahaan baru untuk membiayai proyek investasi, sehingga
terjadi alokasi yang lebih efisien pada modal negara tersebut.
Perbedaan institusi penting lainnya terjadi antarnegara adalah kualitas dari
pemerintahan negara itu sendiri. Suatu pemerintah yang ideal harus berperilaku sebagai
“tangan yang menolong” (helping hand) pada sistem pasar, perlindungan hak milik,
pelaksanaan perjanjian yang telah disetujui, promosi kompetisi, penindakan pelaku
kejahatan dan lain sebagainya. Namun terkadang, pemerintah menyimpang dari bentuk
ideal ini dan berperilaku lebih sebagai “tangan yang menyerobot” dengan menggunakkan
wewenang yang dimiliki negara untuk memperkaya sekelompok kecil individu
sementara masyarakat luas menderita. Studi empiris membuktikan bahwa tingkat korupsi
yang cukup tinggi di suatu negara merupakan faktor penentu yang cukup penting bagi
pertumbuhan ekonomi.
Y = AK
Y adalah output, K adalah persediaan modal, dan A adalah konstanta yang mengukur
jumlah output yang diproduksi untuk setiap unit modal. Fungsi produksi ini tidak
menunjukkan muatan dari pengembalian modal yang kian menurun. Satu unit modal
tambahan memproduksi unit output tambahan sebesar A, tanpa memperhitungkan berapa
banyak modal yang ada. Ketiadaan pengembalian modal yang kian menurun ini
merupakan perbedaan penting antara model pertumbuhan endogen dan model Solow.
∆K = sY - K
Persamaan ini menyatakan bahwa perubahan persediaan modal (∆K) sama dengan
investasi (sY) dikurangi depresiasi (K). Menggabungkan persamaan ini dengan fungsi
produksi Y = AK, didapatkan :
∆Y/Y = ∆K/K = sA -
Jadi, perubahan sederhana dalam fungsi produksi bisa mengubah secara dramatis
prediksi tentang pertumbuhan ekonomi. Dalam model Solow, tabungan akan mendorong
pertumbuhan untuk sementara, tetapi pengembalian modal yang kian menurun pada
akhirnya akan mendorong perekonomian mencapai kondisi mapan di mana pertumbuhan
hanya bergantung pada kemajuan teknologi eksogen. Sebaliknya, dalam model
pertumbuhan endogen, tabungan dan investasi bisa mendorong pertumbuhan yang
berkesinambungan.
∆K = sY - K (akumulasi modal).
Jika kita menggadakan jumlah modal (K) dan jumlah pekerja efektif dalam perusahaan
manufaktur [(1 – u)LE], maka output berupa barang dan jasa (Y) akan menjadi ganda.
Pada saat yang sama model ini juga merupakan bagian dari model pertumbuhan
Solow. Jika u, bagian dari angkatan kerja yang berada di universitas, dinyatakan konstan,
maka efisiensi tenaga kerja E tumbuh pada tingkat konstan g(u). Hasil pertumbuhan
konstan dalam efisiensi tenaga kerja pada tingkat g ini sama dengan asumsi yang dibuat
dalam model Solow dengan kemajuan teknologi, maka untuk setiap nilai tertentu dari u,
model pertumbuhan endogen ini bekerja seperti halnya model Solow.
Ada dua variabel penting dalam model ini. Seperti dalam model Solow, dalam
bagian output yang digunakan untuk tabungan dan investasi :
BAB III
PENUTUP
3.1 SIMPULAN
Pertumbuhan ekonomi jangka panjang adalah determinan terpenting dari
kesejahteraan ekonomi penduduk suatu negara. Dalam kondisi mapan model
pertumbuhan Solow, tingkat pertumbuhan pendapatan perkapita hanya ditentukan oleh
tingkat kemajuan teknologi eksogen. Dalam model Solow juga dapat menjelaskan lebih
banyak, seperti pertumbuhan yang seimbang dan covergence kondisional. Dalam model
Solow dengan pertumbuhan populasi dan kemajuan teknologi, kondisi mapan Kaidah
Emas dicirikan dengan kesetaraan antara produk marjinal modal neto dan tingkat
pertumbuhan kondisi mapan. Teori pertumbuhan endogen modern berusaha
menjelaskan tingkat kemajuan teknologi, yang dalam model Solow disebut variabel
eksogen. Model ini berusaha menjelaskan keputusan-keputusan yang menentukan
penciptaan ilmu pengetahuan melalui penelitian dan pengembangan.
DAFTAR PUSTAKA