Tamka6. Pindahan Tanah Mekanis
Tamka6. Pindahan Tanah Mekanis
1
BAB I
PENDAHULUAN
Yang dimaksud dengan tanah adalah bagian teratas dari kulit bumi yang
relatif Iunak dan tidak begitu kompak terdiri atas material-material lepas.
Sedangkan batuan adalah bagian dari kulit bumi yang lebih keras dan
terdiri atas kumpulan mineral-mineral. Menurut skala kekuatan batuan
utuh (intact rock), tanah biasanya dikatagorikan sebagai material yang
mempunyai nilai kuat tekan (USC) lebih kecil dari 1 MPa. Secara umum
kegiatan pemindahan tanah mekanis dikontrol oleh karakteristik batuan
utuh dan massa batuan:
2
Karena peredaran kekuatan dari material yang akan digali, maka sering
dilakukan penggolongan material sebagai berikut:
3
BAB II
TABEL 11-1
4
lunak, maka indeks plastisitas dan "slake durability" juga berpengaruh
terhadap produksi penggalian.
Klasifikasi kuat tekan batuan menurut berbagai peneliti dapat dilihati pada
Gambar 2.1. Contoh pemilihan macam gigi gali berdasarkan uji UCS
dapat dilihat pada tabel II-2
5
GAMBAR 2-1
TABEL 11-2
Nilai kuat tarik (UTS) selalu jauh lebih kecil daripada nilai kuat tekan
(UCS). Perbandingan antara UCS terhadap UTS sering disebut nisbah
ketangguhan (tough ness ratio) atau indeks kegetasan (brittleness index)
yang telah diakui bermanfaat untuk memperkirakan kinerja suatu alat gali.
Kinerja alat gali dapat meningkat beberapa kali lipat bila nisbah tersebut
semakin besar. Tabel II-3 memberikan keterangan berbagai selang nilai
indeks kegetasan (brittleness index).
TABEL II-3
7
2.5 "Point Load Index" (PLI) ISRM, 1985
αc = 23 Is
Jika ls = 1 MPa, maka indeks tersebut tidak lagi mempunyai arti, sehingga
disarankan untuk menggunakan pengujian lain dalam penentuan kekuatan
(strength) batuan.
GAMBAR 2-2
UJI POINT LOAD INDEX
Penentuan nilai indeks untuk aksial (PLl - AX) dan diametrikal (PLI - DI)
dilakukan sebagai berikut:
PLI - AX =
PLI - DI =
dimana,
F = beban belah, N
L = panjang total bagian yang terbelah,
terbe m
A = luas total bagian yang terbelah,
terbe m2
Gambar 2-3
O & K WEDGE TEST
2.7 "Impact Strength Index" (ISI)
TABEL II-4
V Batu keras medium Hard clay slate, soft-sand stone & limestone 4 40
VI Relatif batu luak Soft clay, very soft sand-stone, chalk, fine sand, anthracite, 2 20
cemented pebble sandstones
VIa Relatif batu luak Gravel soil, broken slate, hard fossil coal, hardened clay 15 15
VII Batu lunak Hard clay, soft fossil coal, clayey soil, hard brown coal 1 10
10
2.8 Abrasivitas
Kerusakan "pick" atau gigi peralatan gali sangat tergantung pada tingkat
abrasivitas batuan yang digali. Maka uji abrasivitas bermaksud menduga
keausan gigi bila kontak dengan batuan.
GAMBAR 2-4
CAI Schimazek F
Pemerian Pemerian
(0.1mm) (N/mm)
0.3 - 0.5 Abrasiv rendah <0.01 Tidak abrasiv
0.5 - 1.0 Agak abrasiv 0.01 - 0.05 Abrasiv rendah
1.0 - 2.0 Abrasiv sedang 0.05 - 0.1 Abrasiv sedang
2.0 - 4.0 Sangat abrasiv 0.1 - 0.5 Cukup abrasiv
>4.0 Paling abrasiv 0.5 - 1.0 Abrasiv
1.0 - 2.5 Sangat abrasiv
2.5 - 4.0 Abrasiv sekali
>4.0 Paling abrasiv
12
BAB III
Setiap massa batuan (rock mass) terbentuk dari sekumpulan batuan utuh
yang dipisahkan satu dengan lainnya oleh bidang tak menerus
(discontinuity plane), seperti patahan, rekahan, kekar, bidang perlapisan,
bidang geser dan lainnya. Perilaku massa batuan oleh karenanya sangat
bergantung atas sifat-sifat bidang tak menerus dst.
RQD dihitung dari persentase inti bor yang diperoleh dengan panjang
minimum 10 cm dan dihitung sebagai berikut:
Jarak pisah antar bidang tak menerus atau kekar adalah jarak tegak lurus
antara dua bidang tak menerus yang berurutan sepanjang sebuah garis
pengamatan yang disebut “scan-line” dinyatakan sebagai "intact length".
Panjang scan-line minimum untuk bidang tak menerus sekitar 50 kali jarak
rata-rata bidang tak menerus yang hendak diukur. Jarak bidang tak
menerus dan keterangannya menurut Attewell (1993) terlihat pada Tabel
III-1.
13
TABEL III-1
Struktur bidang
Pemerian Jarak - mm
Tak menerus
Sangat terpisah jauh Sangat tebal >2000
Terpisah jauh Tebal sekali 600 - 2000
Terpisah sedang Tebal 200 - 600
Sedikit terpisah Tipis 60 - 200
Terpisah sangat dekat Sangat tipis 20 -60
Terlapiskan (tebal) 6--20
Terlapiskan (sempit) 6--20
Foliasi, terbelah 6--20
Terpisah ekstrim dekat Lapisan tipis <20
Sangat berfoliasi, terbelah <6
Jurus (strike) adalah arah garis horizontal pada bidang tak menerus yang
tegak lurus terhadap kemiringan bidangnya, sedangkan kemiringa
kemiringan (dip)
adalah sudut tegak ke-bawah
ke bawah dari garis horizontal (lihat Gambar 3
3-1).
GAMBAR 3-1
KEMIRINGAN (DIP) DAN JURUS (STRIKE) PADA PERMUKAAN
LERENG
3.2 Kecepatan Rambat Gelombang Seismik
GAMBAR 3-2
GAMBAR 3-3
dimana:
1 2
1
2
2 1
17
GAMBAR 3-4
GAMBAR 4-1
20
Pettifer & Fookes (1994) melakukan modifikasi terhadap kriteria
penggaruan seperti ditunjukkan pada Gambar 4-2. Ada dugaan bahwa
jarak kekar rata-rata dengan kuat tekan batu merupakan parameter
penting dalam menilai kemampugaruan yang percontoh batuannya.dapat
dlperoleh dari singkapan atau bor inti.
TABEL IV-1
Bobot 30 25 20 10 5
Kemenerusan kekar Tdk.terus Agak terus terus - # gouge terus- n gouge terus - gouge
Bobot 5 5 3 0 0
Tdk ada pisah Agak pisah Pisah < 1 mm Gouge < 5 mm Gouge > 5 mm
Gouge kekar Bobot
5 5 4 3 1
Sgt. Tdk. Agak tdk Sgt.
Menguntungkan
Orientasi kekar Bobot menguntungkan menguntungkan menguntungkan Menguntungkan
5
15 13 10 3
Bobot total 100-90 90-70 70-50 50-25 <25
Penaksiran Eks. susah digaru &
Peledakan Sgt susah digaru Susah digaru Mudah digaru
kemampugaruan diledakkan
Pemilihan traktor CAT D9G CAT D9 / D8 CAT D8 / D7 HATD7
21
GAMBAR 4-2
22
BAB V
5.1 Umum
Tambang terbuka pada dasarnya dapat dibagi menjadi dua sistem kerja.
yaitu menerus (continuous) dan tidak menerus (discontinuou
s/intermitten). Peralatan gali tambang terbuka yang bersifat menerus
adalah
h Bucket Wheel Excavator (BWE), Sunface
ace Miner (SM) Dosco
TB3000, Wirtgen Surface Miner, Voest Alpine Surface Miner, Hurson
Easy Miner dan Paurat C
C-Miner.
Miner. Ujung tombak dariperalatan gali adalah
alat potongnya yang berfungsi sebagai penerus daya dari motor
penggerak ke bahan galian. Beberapa macam alat gali dapat dilihat pada
Gambar 5.1
Gambar 5-1
Alat gali utama yang dipakai pada mesin gali mekanik
(Modifikasi oleh S. Kramadibrata, 1996)
Untuk menangani dan memuat material ke atas alat-angkut dipergunakan
bermacam-macam alat-gali-muat, antara lain :
1) Power shovel
2) Hydraulic shovel
3) Dragline/hydraulic exavator
4) Backhoe
5) Wheel loader
6) Track loader / shovel loader
7) Bucket wheel excavator (BWE)
8) Clamshell / grab bucket
9) Overhead shovel loader
10) Continuous surface miners
11) Bulldozer
TABEL V-1
URUTAN PEMBONGKARAN BATUAN MENURUT TINGKAT KUAT
TEKAN UNIAKSIAL
24
TABEL V-2
CARA PEMILIHAN ALAT - GALI
Jenis alat
Bucket wheel-excavator
Track-type Loader
Hydraulic-shovel
Power-scraper
Power-shovel
Kapal keruk
Jenis Material
Clamshell
Bulldozer
Back-hoe
Dragline
1. Mudah digali + + + + + + + + + +
2. Agak mudah digali + + + + + + - - + +
3. Agak sukar digali + + - + + + - - - -
4. Sangat sukar digali + - - - - - - - - -
Keterangan :
(+) : alat-gali dapat beker
(-) : alat-gali sukar atau tidak dapat bekerja tanpa bantuan alat lain atau peledakan
25
TABEL V-3
PEMBOBOTAN PEMILIHAN ALAT UNTUK PEMINDAHAN TANAH PUCUK
Keterangan :
2 = bisa dipertimbangkan
Pull-power
Elevating
Dragline
Dozers
4 = bisa dipertimbangkan dalam
situasi khusus
A = tinggi
B = sedang
C = rendah
0 - 0,6m 1 1 1 1 1 3 1 1
Tebal tanah pucuk (m)
0,6 - 1,5 1 1 1 1 1 3 4 3 1 1
0 - 100 1 1 2 2 1 3
100 - 150 2 2 1 1 1 4 3 1
300 - 500 1 1 1 4 2 1
> 500 2 2 2 4 1 1
Baik A A A A A A A B A A
Fleksibilitas pada
berbagai kondisi Biasa A A A A A A B B B A
lapangan
Buruk B B B B B B B B B B
26
TABEL V-4
PEMBOBOTAN PEMILIHAN ALAT UNTUK PEMINDAHAN LAPISAN PENUTUP
Keterangan :
Pull-power Scraper
Front-end Loaders
Elevating Scraper
Hydraulics hover
3 = bisa dipertimbangkan dalam kondisi-
kondisi tertentu
Dragline
Dozers
Shovel
4 = bisa dipertimbangkan dalam situasi
khusus
A = tinggi
B = sedang
C = rendah
0 - 10m 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
10 -20 m 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Tebal
20 - 30 m 1 1 2 3 3 3 2 2 2 2 2
30 m 1 2 3 4 4 4 2 3 3 3 3
Fragmentasi buruk 3 1 1 3 1 3 - - - - 1
Agak bongkah-bongkah 2 1 1 2 1 2 - 2 2 2 1
Karakteristik
Fragmentasi baik 1 1 1 1 1 1 3 1 1 1 1
Unkonsolldasi 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
15-50 m 1 1 - 1 1 - 2 - - 1
50-100 m 1 - 2 1 1 - 1 - - - 1
150-300 m - - 1 - - 1 - 1 1 1 2
>300 m - - 1 - - 1 - 1 1 1 1
Baik 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Karakteristik
pendukung lapisan Sedang 1 2 2 1 1 1 2 1 1 1 1
batubara
Buruk 1 4 4 2 2 2 4 1 1 1 1
- Kapasitas - A C A A B A A A A A A
pemisahan
- Kemampuan7 - A A B A A B A A A A A
produksi
Baik A A A A A A B A A A A
Fleksibilitas pada
berbagai kondisi Biasa A B B B A A B A A A A
lapangan
Buruk A C C C B B C B B B B
Mobilitas - B B B A A A C A A A A
27
TABEL V-5
PEMBOBOTAN PEMILIHAN ALAT UNTUK PEMUATAN BATUBARA
Keterangan :
1 = harus dipertimbangkan
Elevating
Shovel
4 = bisa dipertimbangkan dalam situasi
khusus
A = tinggi
B = sedang
C = rendah
0,3 -1,0 m 2 1 1 2 1 1 1 4
1,0 -1,5m 1 1 1 1 1 1 1 3
Tebal lapisan
1,5 -3,0 m 1 1 1 1 2 2 2 2
batubara
3,0-7,5 m 1 2 2 1 3 3 3 1
> 7,5 m 1 3 3 1 4 4 4 1
Sangat terfragmentasi/lunak 1 1 1 1 1 1 1 1
Fragmentasi Terfragmentasi sedang 1 1 1 1 2 2 2 3
Terfragmentasi rendah/keras 1 3 2 1 4 3 4
Sangat lunak 4 1 1 1 1 1 1 3
Kondisi lantai
Sedang 1 1 1 1 1 1 1 2
tambang
Keras 1 1 1 1 1 1 1 1
Mobilitas - B A A A A A A B
Baik A A A A A A A B
Fleksibilitas
pada berbagai Biasa B B B A A A A B
kondisi lapangan
Buruk C B B B B B B C
Tinggi 1 1 3 1 1 1 1 2
Kebutuhan
Sedang 1 1 1 2 1 1 1 1
produksi
Rendah 1 1 1 3 1 1 1 1
28
5.2 Bulldozer
Bulldozer merupakan alat gali (excavator) dan alat dorong atau alat gusur
(dozer) yang kuat. Ditinjau dari segi penggeraknya ada 2 macam
bulldozers, yaitu "rubber tired bulldozers or wheel dozers" dan " track type
bulldozers or crawler dozer."
Gerakannya lebih gesit dan lincah, tetapi hanya cocok untuk daerah-
daerah yang kering dan landasannya keras. Untuk daerah-daerah yang
becek dan landasannya lunak, maka bulldozer tipe ini (lihat Gambar 5-2)
akan kehilangan kekuatannya karena sering selip. Untuk bekerja di
daerah yang banyak terdapat batuan yang tajam juga tidak cocok, kecuali
kalau ban-bannya "dibungkus" dengan anyaman rantai baja.
Gambar 5-2
Bulldozer Ber-Ban (Beroda) Karet
29
5.2.2 Bulldozer yang memakai rantai (track type bulldozers or
crawler dozer)
GAMBAR 5-3
Jenis "track" atau "crawler ada dua macam, standar dan khusus, yang
khusus biasanya untuk daerah yang daya dukungnya rendah Untuk
produk CAT biasanya disebut "low ground pressure track", sedangkan
untuk produk KOMATSU disebut "swamp track"
30
• "Universal blade" (U-blade)
Bilah tipe ini (lihat Gambar 5-4a) sangat efisien untuk rnemindahkan
material dalam jumlah besar dengan jarak dorong yang panjang, misalnya
pada pekerjaan-pekerjaan rehabilitasi, dan penggusuran lapisan tanah
penutup. Tetapi dapat juga untuk pengumpulan material di sekitar
tumpukan material (stockpile), dan membantu alat muat dalam pengisian
ke hopper"
Bilah tipe ini (lihat Gambar 5-4b) khusus dipergunakan untuk menggali
atau mendorong material yang memerlukan tenaga dorong yang cukup
besar. Karena ukurannya lebih kecil dari pada bilah tipe "U", maka lebih
mudah digerakkan dan sangat cocok untuk menangani material yang
berukuran besar.
Bilah jenis ini (lihat Gambar 5-4c) dirancang untuk dipergunakan pada
pembuangan material ke arah samping, misalnya perintisan jalan,
pengisian kembali material ke tempatnya semula, pembuatan parit dan
sebagainya. Bilah jenis ini penggunaannya dapat diatur dengan posisi
lurus maupun membentuk sudut ke km atau ke kanan.
Bilah jenis ini (lihat Gambar 5-4d) dapat dipergunakan untuk mendorong
"power scraper" (pusher loading). Untuk mengurangi pengaruh benturan
pada bilah dapat dipasang karet pelindung.
Bilah tipe ini (lihat Gambar 5-4e) dirancang untuk pekerjaan penyebaran
dan perataan tanah, pengisian kembali material, "landscaping", dan
pembersihan tanah. Bilah jenis ini dapat diatur pemakaiannya dengan
31
melakukan pengangkatan (tilting) maupun memiringkannya ke kanan atau
ke km (angling).
• "AEM U-blade"
Bilah jenis ini (lihat Gambar 5-4f) merupakan pengembangan dari bilah
tipe "universal", sehingga, dapat dipergunakan untuk memindahkan
material dengan volume yang lebih besar untuk material-material yang
kohesif seperti tanah liat dan lempung pasiran. Dapat juga dipakai untuk
menggusur napal, batubara, serpihan-serpihan kayu, pekerjaan-pekerjaan
penimbunan dan reklamasi.
• "K/G blade"
Bilah tipe ini (lihat Gambar 5-4g) khusus dipergunakan untuk pekerjaan
pembersihan lahan, seperti untuk membabat semak-semak, menebas
pepohonan, menimbun pohon-pohon sisa penebasan, membuat saluran
penyaliran, dan juga mampu untuk memadamkan kebakaran pada
timbunan kayu-kayu kering.
• "Landfill blade"
Bilah tipe ini (lihat Gambar 5-4h) dirancang untuk menangani material
buangan (waste) dan material lapisan penutup seperti halnya pada
pengisian dan penyebaran material. Bagian atas bilah ini dilengkapi
dengan "saringan" untuk melindungi radiator mesinnya. Bentuknya yang
melengkung menyebabkan material yang didorong akan menyebar lebih
merata.
Bilah tipe ini berbentuk huruf "V" (lihat Gambar 5-4i) dengan ujung
pemotong (cutting edge) bergerigi menyerupai gergaji ; dirancang khusus
untuk memotong semak belukar, pepohonan dan sisa-sisa tanggul agar
rata dengan tanah.
32
• "Rake blade"
Bilah tipe ini bentuknya mirip dengan alat garu yang bergerigi rapat (lihat
Gambar 5-4j); digunakan untuk mencabut semak-semak, akar pepohonan,
dan memisahkan bongkah-bongkah batuan, dll.
33
GAMBAR 5-4
TIPE-TIPE BILAH BULLDOZER
34
TABEL V-6
Penggunaan Khusus
Rome KG Blade
S (Strength)
Cushion
Rakes
Angle
G = baik
F = sedang
Pendorongan (dozing)
Timbunan ringan G E G E E
Material biasa E G F F G G
Material Mat G F F F
Perataan timbunan E E F E
Pembuatan kemiringan E G E G
Pembuatan saluran G G E G G
Pembuatan jenjang E E E E
Pengangkutan batu G F G F F
Perintisan (pioneering)
Pembuatan tempat kerja G G G G F F
Pembuatan jalan G G G G G
Pembersihan stump G G F G E G G
Pembersihan batu G F F F F
Penalaan lahan (land forming)
Pembuatan teras & penyaliran E G E G
Pembuatan kolam G E F E E
Pembersihan lapangan
Pembersihan semak E F G F E E
Pembersihan pohon E F F F E E
Penumpukan (stacking) F F F F G E
35
5.3 Power Shovel
GAMBAR 5-5
36
Pada urnumnya semakin keras batuan yang akan digali. semakin kecil
ukuran sekopnya, tetapi gigi-gigi sekop itu harus terbuat dari baja-mangan
(manganese-steel).
TABEL V-7
Volume sekop
3
Macam tanah m 0.57 0.75 0.94 1.13 1.32 1.53 1.87 2,29 2.62 3.06 3.37 3.82 4.59
3
yd 0.75 1 1.25 1.5 1.75 2 2,5 3 3.5 4 4.5 5 6
Moist loam atau m3 126 157 191 218 245 271 310 356 401 443 486 524 608
Light sandy clay yd3 165 205 250 285 32a 355 405 465 525 580 635 685 795
3
Pasir dan kerikil m 119 153 176 206 229 252 298 344 386 424 459 493 566
3
yd 155 200 230 270 300 330 390 450 505 555 600 645 740
3
Tanah biasa m 103 134 161 183 206 229 271 310 348 390 428 463 524
3
yd 135 175 210 240 270 300 355 405 455 510 560 605 685
3
Tanah liat. m 84 111 138 161 180 203 237 275 310 344 375 405 463
3
keras dan liat yd 110 145 180 210 235 265 310 360 405 450 490 530 605
3
Batuan hasil m 73 96 119 138 157 176 210 245 279 313 348 383 440
3
Peledakan yd 95 125 155 180 205 230 275 320 365 410 455 500 575
Tanah liat m3 54 73 92 111 126 141 176 206 237 264 294 321 375
Basah & lengket yd3 70 95 120 145 165 185 230 270 310 345 385 420 490
3
Batuan yang m 38 57 73 88 107 122 149 180 206 233 260 287 336
3
Besar-besar yd 50 75 95 115 140 160 195 225 270 305 270 305 305
37
TABEL V-8
PENGARUH KEDALAMAN DAN SUDUT PUTRAR POWER SHOVEL
(FAKTOR KONVERSI)
TABEL V-9
EFISIENSI KERJA
Kondisi Pengelolaan (Management)
Kondisi Kerja
Bagus sekali Bagus Sedang Buruk
38
BAB VI
ALAT ANGKUT
6.1 Umum
Ditinjau dari segi pergerakannya ada dua macam power scraper, yaitu :
39
(b) “Scraper” yang memiliki mesin penggerak sendiri (self propelled
scraper)
Alat ini (lihat gambar 6-1) adalah “power scraper” modern, yaitu alat
yang memiliki mesin penggerak khusus, sehingga gerakannya gesit
dan lincah. Dengan sendirinya produksi alat ini dapat tinggi. Untuk
pengangkutan jarak sedang (+ 5 km) sudah terbukti dapat menyaingi
truk, baik dari segi produksi maupun biaya per ton (m3) nya.
40
TABEL VI-1
Rear Dump
Conveyor
Bulldozer
Pipeline
Train
Skip
tertentu.
4 = bisa dipakai pada keadaan
khusus
Material bongkahan 1 1 1 1 1
maks. 3 cm 1 1 1 1 2 1
maks. 2 cm 1 1 2 2 1 1 1 1 2 1 1 1
halus 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4
Panjang jalan 0 - 100 m 1 1 2 3 3 3 1 3 3 4 4 4
angkut 100 - 170 m 2 1 1 2 2 3 1 2 2 4 4 4
170 - 330 m 2 1 1 1 2 1 1 1 4 4 4
330 - 500 m 3 2 1 1 1 1 1 1 4 4 4
500 -1.670 m 1 1 1 1 1 1 3 4 4
1.670 - 3.330 m 3 3 2 1 1 1 2 2 3
3.330 - 5 .000 m 3 1 1 1 1 1 3
> 5.000 m 2 2 2 1 1 2
Keadaan tanah baik 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4
basah, lunak 1 3 3 2
Kemiringan jalan 3% 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 4
5% 1 1 3 2 1 2 1 2 2 2 1 4 4
10% 1 1 3 3 3 1 3 3 1 3 4
15% 1 1 3 3 1 1 2 4
20% 1 1 4
20% 4 1 4
Fleksibilitas Baik 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Sedang 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 3 4
Buruk 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4
Produk§j per hari Baik 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 4
Sedang 3 3 2 1 1 1 1 1 2 2 2 4
Buruk 2 1 1 1 1 1 1 1 2 4
Tonase Baik 1 1 1 1 1 1 1 1 1
keseluruhan Sedang 3 3 1 1 1 1 1 1 3 2 3 4
Buruk 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4
41
GAMBAR 6-1
"SELF PROPELLED STANDAR POWER SCRAPER"
Alat angkut yang paling, umum digunakan di tambang terbuka adalah truk
jungkit. Truk curah yang dirancang khusus untuk kondisi jalan tambang
(bukan aspal). Pertama kali truk jungkit dibuat dan diperkenalkan pada
tahun 1930-an dengan kapasitas ±15 ton. Pada tahun 1950-an
kapasitasnya menaik hingga ± 30 ton dan meningkat lagi hingga ± 350 ton
pada tahun 1970-an.
42
(a) roda penggeraknya adalah roda-roda depan (front wheel drive).
Pada umumnya lebih lambat dan ban-ban depannya cepat aus.
(b) roda penggeraknya adalah roda-roda belakang (rear wheel drive or
standard). Tipe truk yang paling banyak dipergunakan pada saat
ini, karena keausan ban-ban depannya lebih rendah.
(c) roda penggeraknya adalah roda-roda depart dan belakang (four
wheel drive), sehingga daya dorongnya lebih besar. Oleh sebab itu
truk jenis ini banyak dipakai pada jalur-jalur jalan yang becek dan
lembek.
(d) roda penggeraknya adalah semua roda-roda belakang (double rear
wheel drive). Pada umumnya roda penggerak jenis ini dipakai untuk
truk-truk yang berkapasitas besar dan dipakai untuk jalur jalan yang
daya dukungnya rendah.
(2) Berdasarkan cara mengosongkan muatan
Kerangka (body) bak-nya pada umumnya terbuat dan baja yang tahan
abrasi. Pada saat ini sudah ada kerangka bak yang terbuat dari
paduan (alloy) alumunium, sehingga lebih ringan, tetapi tetap kuat dan
tahan abrasi.
Pada umumnya ukuran truk curah dibagi rrienjadi tiga golongan, yaitu
43
(a) ukuran kecil, yaitu truk-truk yang mempunyai kapasitas sampai 25
ton.
(b) ukuran sedang, yaitu yang mempunyai kapasitas antara 25 - 100
ton.
(c) ukuran besar, yaitu yang memiliki kapasitas di atas 100 ton.
Kerugiannya :
(a) agak sukar "mengisi'nya karena kecil, sehingga lebih lama "spotting
time'nya
(b) diperlukan lebih banyak pengemudi, waktu perawatan
(maintenance), macamnya suku cadang (spare parts) untuk
sasaran produksi yang sama.
(c) mesinnya sering memakai bahan bakar yang mahal
44
GAMBAR 6-2
45
(4) Berdasarkan porosnva :
(a) "Rigid type"
Truk jenis ini kapasitasnya bervariasi dari kecil hingga besar serta
digunakan untuk kondisi jalan yang relatif baik (lihat Gambar 6-3).
GAMBAR 6-3
3TRUK JUNGKIT TIPE "RIGID"
GAMBAR 6-4
TRUK JUNGKIT TIPE "ARTICULATED"
46
BAB VII
Besarnya tahanan gulir dinyatakan dalam pounds (lbs) dari tractive pull
yang diperlukan untuk menggerakkan tiap gross ton berat kendaraan
beserta isinya pada jalur jalan mendatar dengan kondisi jalur jalan
tertentu. Beberapa angka tahanan gulir untuk berbagai macam jalan dapat
dilihat pada Tabel VII-1.
47
Tabel VII-1.
Angka-angka Tahanan Gulir Untuk Berbagai Macam Jalan
Kalau jalur jalan itu naik, disebut kemiringan positif (plus slope), maka
tahanan kemiringan atau. grade resistance (=GR) akan melawan gerak
kendaraan, sehingga memperbesar tractive effort atau rimpull yang
diperlukan. Sebaliknya jika jalur itu turun, disebut kemiringan negatif
(minus slope), maka tahanan kemiringannya. akan membantu gerak
kendaraan, artinya mengurangi rimpull yang dibutuhkan.
Adalah suatu faktor yang menunjukkan berapa bagian dari seluruh berat
kendaraan itu pada ban atau track yang dapat dipakai untuk menarik atau
mendorong. Atau suatu faktor dimana jumlah berat kendaraan pada ban
atau track penggerak (driving tires or track) itu harus dikalikan untuk
menunjukkan rimpull maksimum antara ban atau track dengan permukaan
48
jalur jalan tepat sebelum roda selip. Besarnya coefficient of traction pada
bermacam-macam keadaan jalur jalan dapat dilihat pada Tabel VII-2.
Tabel VII-2
Yaitu besarnya kekuatan tank (pulling force) yang dapat diberikan oleh
mesin kepada permukaan roda atau ban penggeraknya yang menyentuh
permukaan jalur jalan. Rimpull biasanya dinyatakan dalam pounds (lbs),
dan dihitung dengan rumus:
HP = tenaga mesin, HP
49
engines), maka kemerosotan tenaga karena berkurangnya tekanan, rata-
rata adalah ± 3% dari HP di atas permukaan air-laut untuk setiap kenaikan
tinggi 1000 ft kecuali 1000 ft yang pertama.
Untuk yang 2-tak, kemerosotan itu lebih kecil, yaitu sebesar ± 1°is dari HP
di permukaan air-laut untuk setiap kenaikan tinggi 1.000 ft yang pertama.
50
BAB VIII
51
Kapasitas bilah = 1,58 x 80% = 1,30 cu yd bank measured (bank cu yd =
BCY). Produksi yang diperkirakan = 1,30 x 35 = 45,50 cu yd/jam. Bila ada
500 BCY tanah yang harus dipindahkan tiap jam oleh bulldozer, maka
diperlukan :
500
= 10,99 unit, dibulatkan 11 unit bulldozer
45,50
IH 83 0,80 x 1,58
Bila dengan rumus : P = E = x 60 x = 44,80 c u yd / jam
C 100 1,405
E = effective working time, atau efisiensi kerja, menit.
I = in bank correction factor (swell factor), %.
H = ukuran sekop (heaped capacity of dipper), cu yd.
C = waktu daur (cycle time).
500
Bulldozer yang dibutuhkan = = 11,16 unit, atau dibulatkan 11 unit
44,80
8.1.3 Pembabatan
52
M = waktu untuk merobohkan pepohonan yang memiliki diameter
tertentu, menit.
N = jumlah pohon tiap acre untuk selang (interval) diameter tertentu
D = jumlah diameter semua pohon yang mempunyai diameter lebih
besar dari 6 ft tiap acre, ft.
F = waktu untuk merobohkan per ft diameter pepohonan yang
mempunyai diameter lebih dan 6 ft, menit/ft.
20 10 15 10 5 26
T = + x 0,3 + x 1,5 + x 2,5 + x 7,0 + x 2,0
2 2 2 2 2 2
= 78,8 menit
53
8.2 Perkiraan Produksi Power Shovel
8.2.1 Contoh-1
54
126,12 x 1,934
=
2.000
= 121,96 ton/jam
55
- Medan kerja dekat permukaan air
air-laut
- Yang diangkut adalah tanah biasa dengan faktor muai (swell factor =
S.F) = 80% dan kerapatan atau bobot isi (density) = 2 300 Ib per cu yd
1. Waktu tetap (fixed time) yang terdiri atas waktu menggali.dan mengisi
(digging and loading time), mengosongkan (dumping time), membelok
(turning) dan mencapai kecepatan maksimum.
= 12 cu pay yd (BCY)
= 27.600 lbs.
12 x 27
Panjang galian agar saaper penuh = = 122 ft
8 x 4 / 12
15 x 27
Panjang (jarak) pengosongan = = 67 ft
8 x 9 / 12
122
- waktu pengisian (loading time) = = 0.405 mm
3,41 x 88
67
- waktu pengosongan (spreading & dumping) = = 0,223 mm
3,41 x 88
2. Mengangkut muatan
1.600
Waktu yang diperlukan = = 1,440 menit
12,65 x 88
57
b. Jalur BC : jarak 1 200 ft, kemiringan 9%
1.200
Waktu yang diperlukan = = 0,454 min
30 x 88
3. Kembali kosong
58
a. Jalur DC jarak 600 ft, kemiringan -6%
RP yang diperlukan untuk mengatasi RR = 70 x 17 = 1.190 lb
RP yang diperlukan untuk percepatan = 20 x 17 = 340 lb
RP yang membantu karena kemiringan = -20 x 6 x 17 = -2.040 lb
Jumlah RP yang diperlukan = -510 lb
Jadi RR dan percepatan sudah diimbangi oleh kemiringan jalan yang
membantu itu. Sehingga power scraper dapat bergerak pada gigi
berapa saja Tetapi karena jaraknya pendek diambil pada gigi - 4
dengan kecepatan maksimum 20 mph.
600
Waktu yang dibutuhkan = = 0.341 min
20 x 88
59
Waktu edar = waktu tetap + mengangkut + kembali
kosong
= 2,200 + 2,834 + 2,027 = 7,061 min
Bila efisiensi kerja 83%, maka banyaknya lintasn (trip) per jam
83% x 60
= = 7,08 kali, atau dibulatkan 7 kali
7.061
Volume tiap jam yang diangkut = 7 x 12,00 = 84,00 cu yd (BCY)
Atau dapat juga dihitung dengan rumus sebagai berikut :
IH
P =Ex
C
80% x 15
Jadi P = 50 x = 84,96 cu yd
7.061
Seandainya diketahui bahwa tahan yang akan dipindahkan dengan
power scraper tersebut adalah 500 cu y tiap jam, maka jumlah power
scraper yang diperlukan adalah :
500
= 5,88 unit, dibulatkan 6 unit
84,96
60
15 21
- waktu pengisian (loading time) = x = 5, 250 min
1 60
- waktu pengosongan (dumping time) = 0,200 min
- waktu untuk membelok = 2 x 0,300 = 0,600 min
- waktu untuk ganti gigi (gear),
83% x 60
= = 4,21 Kali dibulatkan 4 kali
11,861
IH 80% x 15%
P=E = 50 x = 50.59 cu yd / jam
C 11.881
61