PENDAHULUAN
No Istilah Klarifiskasi
1 Kejang Klojotan Spasme atau kejang yang terdiri dari kedutan
(Tonik klonik) otot yang konfulsif
2 Capillary refilled Tes yang dilakukan cepat pada daerah kuku
time untuk monitor dehidrasi dan jumlah aliran
darah ke jaringan
3 Wheezing Jenis bunyi kontinu seperti bersiul
4 Demam Peningkatan temperatur tubuh diatas norma
(37˚C)
5 Kemerahan seluruh Kemerahan pada kulit yang dihasilkan oleh
tubuh kongesti pembuluh kapiler
6 Ronki Bunyi kontinu seperti mengorok pada
tenggorokan atau tabung bronkial, terjadi
karena obstruksi parsial
b) Apa saja kemungkinan penyebab dari kejang dan termasuk kejang apa
pada kasus ?
Jawab:
Penyebab Kejang :
- Kejang demam
- Infeksi: meningitis, ensefalitis
- Gangguan metabolik seperti hipoglikemia, hiponatremia,
hipoksemia, hipokalsemia, gangguan elektrolit, defisiensi piridoksin,
gagal ginjal, gagal hati, gangguan metabolik bawaan, dll
- Trauma kepala
- Keracunan seperti alkohol, teofilin
- Penghentian obat anti epilepsi
- Lain-lain seperti ensefalopati, hipertensi, tumor otak, perdarahan
intrakranial, idiopatik.(Handryastuti, 2017).
Sedangkan penyebab kejang pada kasus karena adanya gangguan
elektrolit.
Terpapar sinar
matahari dari jam
12.00-14.00
Heat stress
Peningkatan panas
Badan teraba panas dalam tubuh
Respon
thermoregulasi tubuh
Circulation
Tekanan 90/70 mmHg TD : <2 tahun : <104/70 Hipotensi
darah 3-5 th : <108/70
6-9 th : 114/74
140x/menit 105x/menit Takikardi
Nadi ekstremitas hangat Suhu ekstremitas normal Hipertermia
Ekstremitas CRT <3 detik. CRT <2 detik CRT
Capillary memanjang
refilled time
Disability Mata mendelik ke Mata tidak mendelik dan Abnormal
atas dan terdapat tidak ada kejang (kejang tonik
gerakan kejang klonik)
tonik klonik di
keempat ektremitas
Exposure
Temperature 41˚C 35,8-37,5 ˚C Hipertermia
Kemerahan seluruh Tidak merah
tubuh
Primary survey
Interpretasi Primary Survey
Primary Kasus Normal Interpretasi
survey
Airway Tidak ada Tidak ada sumbatan jalan Normal
sumbatan jalan nafas
nafas
Breathing
Respiration 24x/menit, 20-25x/ menit Normal
Rate tidak ada ronki tidak ada ronki Normal
tidak ada wheezing tidak ada wheezing Normal
Circulation
Tekanan 90/70 mmHg TD : <2 tahun : <104/70 Hipotensi
darah 3-5 th : <108/70
6-9 th : 114/74
140x/menit 105x/menit Takikardi
Nadi ekstremitas hangat Suhu ekstremitas normal Hipertermia
Ekstremitas CRT <3 detik. CRT <2 detik CRT
Capillary memanjang
refilled time
Disability Mata mendelik ke Mata tidak mendelik dan Abnormal
atas dan terdapat tidak ada kejang (kejang tonik
gerakan kejang klonik)
tonik klonik di
keempat ektremitas
Exposure
Temperature 41˚C 35,8-37,5 ˚C Hipertermia
Kemerahan seluruh Tidak merah
tubuh
Secondary survey
Interpretasi Secondary Survey
Secondar Kasus Normal Interpretasi
y survey
Kepala
Mata Konjungtiva tidak Konjungtiva tidak anemis Normal
anemis
Hidung Nafas cuping hidung Nafas cuping hidung (-) Normal
(-)
Telinga Dalam batas normal Batas normal Normal
............... . ....
Artinya : maka terimalah, dan jika kamu diberi yang bukan ini
maka hati-hatilah"
2.6 Kesimpulan
Rita, anak perempuan usia 4 tahun dibawa ibunya dalam keadaan kejang tonik
klonik karena mengalami Nonexertional Heat Stroke
Mengantri sembako
dibawah terik
matahari
Terpanjan panas
Gangguan
Nonexetional
DAFTAR Heat
PUSTAKA
Stroke
Ambarwati, W.N. & Irdawati, 2009. Hubungan Preeklamsia dengan Kondisi Bayi
yang Dilahirkan secra Sectio Caesarea di RSUD DR. Moewardi Surakarta.
II(1).
Darmo, Budiman. 2014. Buku Ajar Ilmu Penyakt Dalam Jilid I Edisi VI. Jakarta:
Interna Publishing.
Grogan H. & Hopkins PM. 2002. Heat Stroke: Implication for Critical Care and
Anaesthesia. British Journal of Anaesthesia.
Guyton, A. C., Hall, J. E., 2014. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 12.
Jakarta : EGC