SKENARIO A BLOK XX
KELOMPOK 6
Anggota :
FAKULTAS KEDOKTERAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Blok Trauma dan Kegawatdaruratan Medik adalah Blok XX pada
semester 6 dari Kurikulum Berbasis Kompetensi Pendidikan Dokter Fakultas
Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang. Salah satu strategi
pembelajaran sistem Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) ini adalah
Problem Based Learning (PBL). Tutorial merupakan pengimplementasian
dari metode Problem Based Learning (PBL). Dalam tutorial mahasiswa
dibagi dalam kelompok-kelompok kecil dan setiap kelompok dibimbing oleh
seorang tutor atau dosen sebagai fasilitator untuk memecahkan kasus yang
ada.
Pada kesempatan ini dilaksanakan tutorial skenario A yang
memaparkan, Ucok, 34 tahun, mudik ke kampung halaman dengan
menggunakan travel dan duduk di bagian tengah. Mobil travel yang
ditumpanginya mengalami kecelakaan tunggal yang menewaskan sopirnya.
Pada saat kecelakaan, kepala Ucok membentur blower AC dan kakinya
terjepit bagian besi dari kursi penumpang. Saat mengevakuasi Ucok dari
dalam mobil, ucok dalam keadaan tidak sadar dan petugas polisi harus
memotong plat-plat besi yang menjepit kaki kanan Ucok. Ucok sempat sadar
pada saat dibawa mobil Ambulance dan mengeluh nyeri pada kaki kanan.
Namun, Ucok kelihatan tertidur saat sampai di UGD Puskesmas rawat inap
Indralaya.
“Tragedi Mudik”
Ucok, 34 tahun, mudik ke kampung halaman dengan menggunakan travel
dan duduk di bagian tengah. Mobil travel yang ditumpanginya mengalami
kecelakaan tunggal yang menewaskan sopirnya. Pada saat kecelakaan, kepala
Ucok membentur blower AC dan kakinya terjepit bagian besi dari kursi
penumpang. Saat mengevakuasi Ucok dari dalam mobil, ucok dalam keadaan
tidak sadar dan petugas polisi harus memotong plat-plat besi yang menjepit
kaki kanan Ucok. Ucok sempat sadar pada saat dibawa mobil Ambulance dan
mengeluh nyeri pada kaki kanan. Namun, Ucok kelihatan tertidur saat sampai
di UGD Puskesmas rawat inap Indralaya.
Pemeriksaan Fisik:
Keadaan Umum: tidak sadar, namun bangun bila dipanggil.
Primary Survey:
- Airway : bangun bila dipanggil, mengeluarkan suara jelas namun
menjerit kesakitan dan suara tambahan tidak ada. Dokter
memasangkan oksigen dengan NRM (Nonrebreathing Oxygen Face
Mask), 10 liter/menit.
- Breathing : dalam batas normal
- Circulation : denyut nadi 102x/menit. Tekanan darah 130/70 mmHg.
Terdapat fraktur terbuka di daerah 1/3 distal cruris dextra tidak ada
tanda-tanda perdarahan aktif. Dokter melakukan penatalaksanaan
terhadap sirkulasi dengan memasang IVFD dua jalur.
- Disability : Ucok terlihat tertidur, membuka mata bila dipanggil
dengan lantang, menjerit kesakitan dan tidak bisa menceritakan
kronologis kejadiannya dengan benar. Ucok mampu menggerakan
kedua tangan dan kaki kiri sesuai perintah. Reflek cahaya: pupil kanan
sedikit lebih lambat dari pupil kiri. Dokter melihat ada masalah pada
disability dan merencanakan pemeriksaan tambahan untuk Ucok.
- Exposure : Ada hematom berdiameter 4 cm dan krepitasi di daerah
parietal dextra. Tampak multiple fraktur terbuka 1/3 distal cruris
dextra (Crush injury)
Secondary Survey:
- Kepala: Ada hematom berdiameter 4 cm dan krepitasi di daerah
parietal dextra.
- Leher: trakea di tengah, JVP tidak distensi
- Thoraks: dalam batas normal
- Abdomen: dalam batas normal
- Ekstremitas: lengan dan tungkai kiri dalam batas normal, tungkai
kanan: fraktur terbuka multipel pada 1/3 distal cruris dextra, tampak
pecahan tulang kecil-kecil dan otot yang terkoyak pada beberapa
bagian, terlihat bengkak dan pucat, pasien mengeluh nyeri seperti
tertindih benda berat, terasa kesemutan, nadi dorsalis pedis tidak
teraba.
Dokter merencanakan untuk merujuk ucok ke rumah sakit BARI
Palembang. Dokter melakukan serangkaian prosedur agar proses evakuasi
berlangsung sesuai dengan standar.
2.3 Klarifikasi Istilah
Kalimat Klarifikasi
2. Saat mengevakuasi Ucok dari dalam mobil, ucok dalam keadaan tidak
sadar dan petugas polisi harus memotong plat-plat besi yang menjepit kaki
kanan Ucok. Ucok sempat sadar pada saat dibawa mobil Ambulance dan
mengeluh nyeri pada kaki kanan. Namun, Ucok kelihatan tertidur saat
sampai di UGD Puskesmas rawat inap Indralaya.
a. Apa makna Saat mengevakuasi Ucok dari dalam mobil, ucok dalam
keadaan tidak sadar dan petugas polisi harus memotong plat-plat besi
yang menjepit kaki kanan Ucok. Ucok sempat sadar pada saat dibawa
mobil Ambulance dan mengeluh nyeri pada kaki kanan. Namun, Ucok
kelihatan tertidur saat sampai di UGD Puskesmas rawat inap Indralaya
?
b. Bagaimana mekanisme dari penurunan kesadaran pada kasus dan fase
sadar?
c. Bagaimana hubungan penurunan kesadaran dengan trauma yang
dialami ucok ?
d. Bagaimana patofisiologi nyeri pada kaki kanan ?
e. Apa saja klasifikasi dari penurunan kesadaran ?
f. Bagaimana penilaian kesadaran GCS ?
3. Pemeriksaan Fisik :
Keadaan Umum: tidak sadar, namun bangun bila dipanggil.
Primary Survey:
- Airway: bangun bila dipanggil, mengeluarkan suara jelas namun
menjerit kesakitan dan suara tambahan tidak ada. Dokter
memasangkan oksigen dengan NRM (Nonrebreathing Oxygen
Face Mask), 10 liter/menit.
- Breathing: dalam batas normal
- Circulation: denyut nadi 102x/menit. Tekanan darah 130/70
mmHg. Terdapat fraktur terbuka di daerah 1/3 distal cruris dextra
tidak ada tanda-tanda perdarahan aktif. Dokter melakukan
penatalaksanaan terhadap sirkulasi dengan memasang IVFD dua
jalur.
- Disability: Ucok terlihat tertidur, membuka mata bila dipanggil
dengan lantang, menjerit kesakitan dan tidak bisa menceritakan
kronologis kejadiannya dengan benar. Ucok mampu menggerakan
kedua tangan dan kaki kiri sesuai perintah. Reflek cahaya: pupil
kanan sedikit lebih lambat dari pupil kiri. Dokter melihat ada
masalah pada disability dan merencanakan pemeriksaan tambahan
untuk Ucok.
- Exposure: Ada hematom berdiameter 4 cm dan krepitasi di daerah
parietal dextra. Tampak multiple fraktur terbuka 1/3 distal cruris
dextra (Crush injury)
a. Bagaimana interpretasi dari pemeriksaan fisik dan primery survey?
b. Bagaimana mekanisme abnormal dari pemeriksaan fisik dan primary
survey ?
c. Apa saja manajemen dari Airway ?
d. Apa saja evaluasi Airway ?
e. Apa saja gangguan pada Airway ?
f. Apa saja manajemen dari Breathing?
g. Apa saja evaluasi Breathing?
h. Apa saja gangguan pada Breathing ?
i. Apa saja manajemen dari Circulation ?
j. Apa saja evaluasi Circulation ?
k. Apa saja gangguan pada Circulation ?
l. Apa saja manajemen dari Disability ?
m. Apa saja evaluasi Disability ?
n. Apa saja gangguan pada Disability ?
o. Apa saja manajemen dari Exposure ?
p. Apa saja evaluasi Exposure ?
q. Apa saja gangguan pada Exposure ?
r. Apa saja jenis pemberian oksigen serta indikasi dan konstraindikasi
nya pada kasus ?
s. Bagaimana cara pemasangan NRM ?
t. Bagaimana indikasi dan kontraindikasi pemasangan NRM ?
u. Bagaimana cara pemasangan IVFD?
v. Bagaimana indikasi dan kontraindikasi pemasangan IVFD ?
w. Apa saja cara pemberian cairan ?
x. Apa saja jenis cairan yan dapat digunakan pada kasus ?
4. Secondary Survey:
- Kepala: Ada hematom berdiameter 4 cm dan krepitasi di daerah
parietal dextra.
- Leher: trakea di tengah, JVP tidak distensi
- Thoraks: dalam batas normal
- Abdomen: dalam batas normal
- Ekstremitas: lengan dan tungkai kiri dalam batas normal, tungkai
kanan: fraktur terbuka multipel pada 1/3 distal cruris dextra,
tampak pecahan tulang kecil-kecil dan otot yang terkoyak pada
beberapa bagian, terlihat bengkak dan pucat, pasien mengeluh nyeri
seperti tertindih benda berat, terasa kesemutan, nadi dorsalis pedis
tidak teraba.
a. Bagaimana interpretasi dari secondary survey ?
b. Bagaimana mekanisme abnormal dari secondary survey ?
c. Apa saja klasifikasi dari fraktur ?
d. Apa saja derajat dari fraktur terbuka ?
e. Apa saja tahapan dari secondary survey ?
5. Dokter merencanakan untuk merujuk ucok ke rumah sakit BARI
Palembang. Dokter melakukan serangkaian prosedur agar proses evakuasi
berlangsung sesuai dengan standar.
a. Kenapa pasien harus dirujuk ?
b. Bagaimana prosedur proses evakuasi kecelakaan yang sesuai
standar ?
c. Bagaimana cara perujukan yang tepat untuk pasien kecelakaan ?
2.7 Hipotesis
Ucok, 34 tahun, mengalami kecelakaan tunggal dengan penurunan
kesadaran dan mengeluh nyeri pada kaki kanan karna mengalami multiple
trauma (fraktur parietal dextra dan fraktur terbuka 1/3 distal cruris dextra)
disertai sindrom kompartemen.
2.8 Kerangka Konsep
Kecelakaan
Bengkak Nyeri
dan pucat (Pain)