Pengertian Klausa
Klausa ialah penggabungan kata yang terdiri dari subjek dan predikat. Klausa biasanya
dilengkapi menggunakan objek, pelengkap, dan keterangan. Sehingga, dapat ditarik
kesimpulannya bahwa klausa lebih lengkap dibandingkan dengan frasa. Namun, klausa belum
menjadi sebuah kalimat sebab tidak memiliki intonasi akhir.
Adapun ciri ciri klausa guna membedakannya dari frasa dan kalimat sebagai berikut:
Menurut strukturnya, klausa bisa dibagi menjadi klausa terikat dan klausa bebas. Kategori ini
berhubungan dengan kemungkinan klausa guna sebagai sebuah kalimat.
Klausa Bebas
Klausa bebas ialah klausa yang memiliki potensi sebagai sebuah kalimat sebab mempunyai
subjek dan predikat. Jenis klausa ini dikenal sebagai induk kalimat atau klausa utama. Ciri
khusus pada klausa bebas ialah tanpa pemakaian konjungsi.
Contohnya:
Klausa Terikat
Klausa terikat tak mempunyai susunan lengkap seperti pada klausa bebas, sehingga klausa pada
jenis ini tak memiliki potensi menjadi sebuah kalimat. Jenis klausa ini dikenal sebagai anak
kalimat atau klausa bawahan. Klausa ini berbeda dengan klausa bebas yaitu tidak memakai
konjungsi, klausa terikat bisa diidentifikasi dengan penggunaan konjungsi yang ada di depannya.
Contoh:
“saat kakak berjalan” adalah Klausa terikat yang ada di dalam kalimat “Anjing menggonggong
saat kakak berjalan.”
Pengelompokan klausa menurut unsur yang bertugas sebagai predikat. Menurut unsur ini, klausa
dibedakan menjadi klausa verbal, klausa adjektival, klausa nominal, klausa adverbial, serta
klausa preposisional.
Klausa Verbal
Sesuai pada namanya, klausa verbal adalah klausa yang berisi predikat berbentuk kata kerja
(verba). Klausa verba ini dibagi menjadi klausa intransitif dan klausa transitif. Klausa transitif
ialah klausa yang predikatnya sebagai kata kerja transitif maupun kata kerja yang membutuhkan
objek.
Sementara Klausa intransitif ialah klausa yang menggunakan predikat berbentuk kata kerja
intransitif.
Contohnya:
– Anjing berlari
– Burung berterbang
– Adik membaca buku
– Nanda menyanyi
Klausa Nominal
Klausa nominal adalah klausa dimana predikatnya termasuk kata benda maupun frasa nomina.
Contohnya:
Klausa Adjektival
Subjek dan predikat merupakan unsur wajib di dalam klausa. Dalam kasus ini, predikatnya
sebagai kata keadaan. Penyusunan klausa adjektival terdiri atas subjek dengan kategori nomina
dan predikat. Contohnya:
Klausa preposisional ialah klausa yang mana predikatnya termasuk frasa preposisional.
Predikatnya berkategori menjadi kata depan.
Contoh:
Klausa Subjek
Pada klausa ini, subjek menjadi sebuah frasa nominal. Kedudukannya akan subjek mendahului
predikat.
Contohnya adalah:
Ibu menyapu
Pada klausa diatas, “ibu” kedudukannya menjadi subjek, dan “menyapu” menjadi predikat.
Klausa ini dikenal sebagai klausa inti. Klausa inti bisa dikembangkan jadi inti dari suatu kalimat
dan masih tetap memerhatikan bagiannya yang menduduki subjek serta predikat. Salah satu
contohnya seperti berikut:
Ibu ternyata menyapu halaman rumah belakang.
Klausa Objek
Dalam klausa, objek berupa frasa nominal & melengkapi verba transitif. Ada 2 macam objek,
yakni objek langsung & tak langsung. Objek langsung ialah objek yang diketahui perbuatannya
dengan langsung pada predikat verbal. Sementara objek tak langsung ialah objek sebagai
penerima perbuatan di dalam predikat verbal.
Contoh:
Ibu sedang memasak capcai (mengandung objek langsung “capcai” dari verba “memasak”).
Ibu sedang memasak capcai untuk keluarga (mengandung objek tak langsung “untuk keluarga”
dari verba “memasak”)
Klausa Keterangan
Keterangan fungsinya memperluas dan membatasi makna subjek maupun predikat. Ada
sejumlah jenis keterangan, seperti keterangan sebab, keterangan cara, keterangan alat, keterangan
tempat, keterangan waktu, keterangan subjek, dll.
Contoh:
Klausa Pelengkap
Klausa pelengkap berwujud nomina, adjektiva, atau frasa adjektiva pada predikat verbal, dan
frasa nominal. Biasanya pelengkap ini sering disalah artikan menjadi objek.
Contoh:
Contoh Klausa
Dari penjelasan mengenai pengertian klausa, ciri-cirinya, dan sejumlah jenis klausa, maka
selanjutnya langsung pada poin contoh klausa sendiri. Agar lebih memahami klausa dan bisa
membedakannya menggunakan frasa maupun kalimat, berikut ini beberapa contoh dari klausa:
KELOMPOK 4
ARPIANI C1M019017
Klausa adalah satuan dalam sebuah bahasa yang terdiri dari beberapa kata, sekurang-kurangnya
terdiri dari subjek dan predikat dan berpotensi menjadi kalimat. Klausa dikatakan berpotensi
menjadi kalimat karena secara sekilas dia terlihat sama dengan kalimat, perbedaan hanya
terdapat pada ketiadaan intonasi dan tanda baca pada klausa. Secara teori unsur atau inti klausa
adalah Subjek (S) dan Predikat (P), tetapi dalam prakteknya, unsur subjek sering dihilangkan
Contohnya :
Andi Datang
Membawa semua bukti (tidak ada subjek, tetapi kita mengerti bahwa yang membawa semua
a. Klausa Bebas
Klausa bebas adalah klausa yang berpotensi menjadi sebuah kalimat, artinya jika dalam
penulisannya diawali dengan huruf kapital dan diakhiri tanda baca, maka klausa ini bisa menjadi
kalimat. Biasa dalam sebuah kalimat, inti dari kalimat tersebut berupa klausa bebas.
Contohnya
b. Klausa Terikat
Klausa terikat adalah klausa yang tidak berpotensi menjadi kalimat walaupun dalam
penulisannya diawali oleh huruf kapital dan diakhiri oleh tanda baca. Biasanya ia menjadi
a. Klausa Subjek
Klausa subjek adalah klausa yang berkedudukan sebagai Subjek dalam sebuah kalimat.
Klausa Objek adalah klausa yang berkedudukan sebagai objek dalam sebuah kalimat.
c. Klausa Keterangan
Klausa keterang adalah klausa yang berkedudukan sebagai Keterangan dalam sebuah kalimat.
d. Klausa Pelengkap
Klausa pelengkap adalah klausa yang berkedudukan sebagai pelengkap dalam sebuah kalimat.
a. Klausa Lengkap
Klausa yang memiliki unsur Subjek (S) dan Predikat (P). Jika subjeknya di awal disebut Klausa
Lengkap Susun biasa, jika Subjeknya berada di belakang Predikat maka disebut Klausa Lengkap
Klausa tak lengkap adalah jenis klausa yang hanya memiliki unsur Predikat (P) tanpa Subjek.
Contohnya :
a. Klausa Negatif
Klausa negatif adalah klausa yang memiliki kata negatif seperti “tidak”,”bukan”,”jangan”,dll,
Contohnya :
b. Klausa Positif
Klausa positif adalah klausa yang tidak memiliki kata negatif sehingga predikatnya bersifat
positif.
a. Klausa Verbal
Contohnya :
Kami berlari
Ibu memasak
b. Klausa Nominal
Contohnya :
c. Klausa Adjektival
d. Klausa Preposisional
Klausa preposisional adalah klausa yang predikatnya adalah frasa dari kata depan (preposisi).
Contohnya :
e. Klausa Numeral
Klausa numeral adalah klausa yang predikatnya berupa kata atau frasa numeralia (bilangan).