Anda di halaman 1dari 10

Pengertian Klausa, Ciri Ciri, Macam dan Contohnya

Pengertian Klausa

Klausa ialah penggabungan kata yang terdiri dari subjek dan predikat. Klausa biasanya
dilengkapi menggunakan objek, pelengkap, dan keterangan. Sehingga, dapat ditarik
kesimpulannya bahwa klausa lebih lengkap dibandingkan dengan frasa. Namun, klausa belum
menjadi sebuah kalimat sebab tidak memiliki intonasi akhir.

Ciri – Ciri Klausa

Adapun ciri ciri klausa guna membedakannya dari frasa dan kalimat sebagai berikut:

 Mempunyai satu jenis predikat


 Tidak mempunyai intonasi akhir
 Apabila ditambah dengan intonasi akhir maka menjadi sebuah kalimat
 Klausa termasuk bagian dari kalimat plural

Jenis – Jenis Klausa

Klausa dibagi menurut kategorinya masing-masing, antara lain :

1. Klausa Menurut Strukturnya

Menurut strukturnya, klausa bisa dibagi menjadi klausa terikat dan klausa bebas. Kategori ini
berhubungan dengan kemungkinan klausa guna sebagai sebuah kalimat.

Klausa Bebas

Klausa bebas ialah klausa yang memiliki potensi sebagai sebuah kalimat sebab mempunyai
subjek dan predikat. Jenis klausa ini dikenal sebagai induk kalimat atau klausa utama. Ciri
khusus pada klausa bebas ialah tanpa pemakaian konjungsi.

Contohnya:

 Agus sangat tampan


 Ayah membaca
 Ibu menyapu

Klausa Terikat

Klausa terikat tak mempunyai susunan lengkap seperti pada klausa bebas, sehingga klausa pada
jenis ini tak memiliki potensi menjadi sebuah kalimat. Jenis klausa ini dikenal sebagai anak
kalimat atau klausa bawahan. Klausa ini berbeda dengan klausa bebas yaitu tidak memakai
konjungsi, klausa terikat bisa diidentifikasi dengan penggunaan konjungsi yang ada di depannya.
Contoh:

“saat kakak berjalan” adalah Klausa terikat yang ada di dalam kalimat “Anjing menggonggong
saat kakak berjalan.”

2. Klausa Menurut Unsur Sebagai Predikatnya

Pengelompokan klausa menurut unsur yang bertugas sebagai predikat. Menurut unsur ini, klausa
dibedakan menjadi klausa verbal, klausa adjektival, klausa nominal, klausa adverbial, serta
klausa preposisional.

Klausa Verbal

Sesuai pada namanya, klausa verbal adalah klausa yang berisi predikat berbentuk kata kerja
(verba). Klausa verba ini dibagi menjadi klausa intransitif dan klausa transitif. Klausa transitif
ialah klausa yang predikatnya sebagai kata kerja transitif maupun kata kerja yang membutuhkan
objek.
Sementara Klausa intransitif ialah klausa yang menggunakan predikat berbentuk kata kerja
intransitif.

Contohnya:

– Anjing berlari
– Burung berterbang
– Adik membaca buku
– Nanda menyanyi

Klausa Nominal

Klausa nominal adalah klausa dimana predikatnya termasuk kata benda maupun frasa nomina.
Contohnya:

– Kakaknya seorang pilot


– Bu sofia dulu seorang pejabat Negara
– Mereka murid SMP

Klausa Adjektival

Subjek dan predikat merupakan unsur wajib di dalam klausa. Dalam kasus ini, predikatnya
sebagai kata keadaan. Penyusunan klausa adjektival terdiri atas subjek dengan kategori nomina
dan predikat. Contohnya:

– Baju itu sangat cantik


– Bunga itu indah sekali
Klausa Preposisional

Klausa preposisional ialah klausa yang mana predikatnya termasuk frasa preposisional.
Predikatnya berkategori menjadi kata depan.

Contoh:

– Kakak ke bandara besok senin


– Nanda dan sinta dari perpustakaan
– Keluarnya menuju ke timur
– Baju-baju rombek ditaruh almari

3. Klausa Menurut Fungsinya

Jenis klausa ini dibagi menjadi 4 jenis, diantaranya :

Klausa Subjek

Pada klausa ini, subjek menjadi sebuah frasa nominal. Kedudukannya akan subjek mendahului
predikat.

Contohnya adalah:

Ibu menyapu
Pada klausa diatas, “ibu” kedudukannya menjadi subjek, dan “menyapu” menjadi predikat.
Klausa ini dikenal sebagai klausa inti. Klausa inti bisa dikembangkan jadi inti dari suatu kalimat
dan masih tetap memerhatikan bagiannya yang menduduki subjek serta predikat. Salah satu
contohnya seperti berikut:
Ibu ternyata menyapu halaman rumah belakang.

Klausa Objek

Dalam klausa, objek berupa frasa nominal & melengkapi verba transitif. Ada 2 macam objek,
yakni objek langsung & tak langsung. Objek langsung ialah objek yang diketahui perbuatannya
dengan langsung pada predikat verbal. Sementara objek tak langsung ialah objek sebagai
penerima perbuatan di dalam predikat verbal.

Contoh:

Ibu sedang memasak capcai (mengandung objek langsung “capcai” dari verba “memasak”).
Ibu sedang memasak capcai untuk keluarga (mengandung objek tak langsung “untuk keluarga”
dari verba “memasak”)
Klausa Keterangan

Keterangan fungsinya memperluas dan membatasi makna subjek maupun predikat. Ada
sejumlah jenis keterangan, seperti keterangan sebab, keterangan cara, keterangan alat, keterangan
tempat, keterangan waktu, keterangan subjek, dll.

Contoh:

– Karena salah, dina tidak sekolah (keterangan sebab)


– Ibu mencabut rumput menggunakan cangkul (keterangan alat)
– Adik mengendarai motor dengan lincah (keterangan cara)

Klausa Pelengkap

Klausa pelengkap berwujud nomina, adjektiva, atau frasa adjektiva pada predikat verbal, dan
frasa nominal. Biasanya pelengkap ini sering disalah artikan menjadi objek.

Contoh:

– Sinta menjadi seorang biarawati

Contoh Klausa

Dari penjelasan mengenai pengertian klausa, ciri-cirinya, dan sejumlah jenis klausa, maka
selanjutnya langsung pada poin contoh klausa sendiri. Agar lebih memahami klausa dan bisa
membedakannya menggunakan frasa maupun kalimat, berikut ini beberapa contoh dari klausa:

1. Berlari itu menyehatkan


2. Sinta rajin belajar
3. Pria itu actor handal
4. Adik mencuci mobil
5. Ibu bersama teman-teman arisannya
6. Kakak menyapu
7. Manajer menolak pekerjaan kita

KELOMPOK 4

ARPIANI C1M019017

ARDIN WIRA YUDA C1M019015

BAIQ ELASWARI ARIMBI C1M019023

BAGUS WICAKSONO C1M019021

DIAN APRIANI C1M019033


A. PENGERTIAN DAN FUNGSI KLAUSA

Klausa adalah satuan dalam sebuah bahasa yang terdiri dari beberapa kata, sekurang-kurangnya

terdiri dari subjek dan predikat dan berpotensi menjadi kalimat. Klausa dikatakan berpotensi

menjadi kalimat karena secara sekilas dia terlihat sama dengan kalimat, perbedaan hanya

terdapat pada ketiadaan intonasi dan tanda baca pada klausa. Secara teori unsur atau inti klausa

adalah Subjek (S) dan Predikat (P), tetapi dalam prakteknya, unsur subjek sering dihilangkan

sehingga tidak tertulis, tetapi tetap dapat ditemukan secara eksplisit.

Contohnya :

Bersama dengan saya, andi datang membawa semua bukti.

Pada kalimat itu terdapat tiga klausa yaitu :

Besama dengan Saya (Tidak ada subjek)

Andi Datang

Membawa semua bukti (tidak ada subjek, tetapi kita mengerti bahwa yang membawa semua

bukti itu adalah Andi)

C. CIRI – CIRI KLASUSA

 Memiliki subjek baik secara tertulis atau tidak tertulis.


 Memiliki predikat
 Tidak memiliki intonasi akhir dan tanda baca (jika ditambahkan unsur ini, maka klausa
akan menjadi kalmiat)
1. Jenis Klausa Berdasarkan Strukturnya

a. Klausa Bebas

Klausa bebas adalah klausa yang berpotensi menjadi sebuah kalimat, artinya jika dalam

penulisannya diawali dengan huruf kapital dan diakhiri tanda baca, maka klausa ini bisa menjadi

kalimat. Biasa dalam sebuah kalimat, inti dari kalimat tersebut berupa klausa bebas.

Contohnya

 kamu harus pergi


 dia menangis
 ayah sangat marah

b. Klausa Terikat

Klausa terikat adalah klausa yang tidak berpotensi menjadi kalimat walaupun dalam

penulisannya diawali oleh huruf kapital dan diakhiri oleh tanda baca. Biasanya ia menjadi

pelengkap dalam sebuah kalimat.

 supaya kita sadar


 ketika ibu tidur
 dekat kantor kelurahan

2. Jenis Klausa Berdasarkan Fungsinya

a. Klausa Subjek

Klausa subjek adalah klausa yang berkedudukan sebagai Subjek dalam sebuah kalimat.

Contohnya, Ternyata ayah sedang membaca buku itu.


b. Klausa Objek

Klausa Objek adalah klausa yang berkedudukan sebagai objek dalam sebuah kalimat.

Contohnya, Ibu sedang menyusun daftar belanjaan.

c. Klausa Keterangan

Klausa keterang adalah klausa yang berkedudukan sebagai Keterangan dalam sebuah kalimat.

Contohnya : Karena sakit, budi tidak pergi sekolah.

d. Klausa Pelengkap

Klausa pelengkap adalah klausa yang berkedudukan sebagai pelengkap dalam sebuah kalimat.

Contohnya : Aku dianggap sudah mati.

3. Jenis Klausa Berdasarkan Kelengkapan Unsurnya

a. Klausa Lengkap

Klausa yang memiliki unsur Subjek (S) dan Predikat (P). Jika subjeknya di awal disebut Klausa

Lengkap Susun biasa, jika Subjeknya berada di belakang Predikat maka disebut Klausa Lengkap

Susun Balik (Inversi). Contohnya

 Kami sedang bekerja


 Ibu memasak
 Andi sekolah hari ini

b. Klausa Tak Lengkap

Klausa tak lengkap adalah jenis klausa yang hanya memiliki unsur Predikat (P) tanpa Subjek.
Contohnya :

 terpaksa berhenti dari pekerjaannya


 sudah pergi dari tadi siang
 sedang membuat kue

4. Jenis Klausa Berdasarkan Kata Negatifnya

a. Klausa Negatif

Klausa negatif adalah klausa yang memiliki kata negatif seperti “tidak”,”bukan”,”jangan”,dll,

sehingga predikatnya bersifat negatif.

Contohnya :

 Ibu belum pergi


 Bukan saya yang melakukannya

b. Klausa Positif

Klausa positif adalah klausa yang tidak memiliki kata negatif sehingga predikatnya bersifat

positif.

 saya berhasil melakukannya


 kami sudah menjadi anggota

4. Berdasarkan Fungsi Predikatnya

a. Klausa Verbal

Klausa verbal merupakan klausa yang predikatnya berupa kata kerja.

Contohnya :

 Kami berlari
 Ibu memasak
b. Klausa Nominal

Klausa nominal adalah klausa yang predikatnya berupa kata benda.

Contohnya :

 Ibunya seorang guru.


 Dia siswa SMA

c. Klausa Adjektival

Klausa adjektival adalah klausa yang disusun oleh kata sifat.

 Baju yang mahal


 Cerdas sekali

d. Klausa Preposisional

Klausa preposisional adalah klausa yang predikatnya adalah frasa dari kata depan (preposisi).

Contohnya :

 dari pasar malam


 menuju ke sekolah

e. Klausa Numeral

Klausa numeral adalah klausa yang predikatnya berupa kata atau frasa numeralia (bilangan).

 Dua juta sebulan


 Tiga kai sehari 

Anda mungkin juga menyukai