Anda di halaman 1dari 15

Analisis tingkat kepuasan pasien atas kualitas pelayanan Poli Gigi

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arifin Achmad Pekanbaru

By:
Mitra Yulia
Sri Restuti
Henni Noviasari

The Economic Faculty of Riau University,Pekanbaru Indonesia


e-mail: mitra.yulia@ymail.com

An analysis of patients satisfaction toward the service quality of Poli Gigi of


Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arifin Ahmad Pekanbaru

Abstract
This research was conducted at Poli Gigi of RSUD Arifin Ahmad Pekanbaru the
purposes of the research were to find out the patients satisfactiontoward service quality
that covered tangibles,reability,responsiveness,assurance,and emphaty.
There were 100 respondents. The samples were taken by accidental sampling.
The importance performance analysis (IPA) was used to analyze the data by using
kartesius diagram. The diagram kartesius was used to identify service and the quality
degree of companies services.
The result of the research showed that the dimension satisfied the Poli Gigi
patients of RSUD Arifin Ahmad Pekanbaru was tangiable dimension. It was 76% for
tangiable dimension and assurance dimension was 71%. Meanwhile, the reliability and
responsive dimension gave enough satisfaction 68%, and empathy dimension was 69%.
In order to get more satisfaction and improve the Poli Gigi image, they were suggested
to increase the quality services.
Keywords: Satisfaction of Patients, Tangibles, Reliability, Responsiveness, Assurance
and Emphaty.

1
JOM FEKON Vol.1 No. 2 Oktober 2014
PENDAHULUAN menunjukkan bahwa setiap semesternya
mengalami peningkatan. Peningkatan
Latar Belakang Masalah jumlah pasien Poli Gigi RSUD Arifin
Bagi masyarakat, pelayanan jasa Achmad diharapkan dapat
kesehatan juga merupakan kebutuhan memaksimalkan kinerja para karyawan
yang mendesak sifatnya yang harus sebagai pemberi jasa kesehatan dan
segera dipenuhi. Untuk itu kebutuhan untuk memberikan kepuasan kepada
tersebut merupakan prioritas utama para pasiennya.
yang sudah seharusnya mendapat Berdasarkan dari uraian diatas,
perhatian khusus yang bisa terjangkau maka penulis tertarik untuk meneliti
oleh segenap lapisan masyarakat tanpa lebih jauh mengenai kepuasan
terkecuali. Untuk itu, dalam rangka masyarakat terhadap penggunaan jasa
mendukung kesehatan bagi semua rumah sakit dimana lokasi penelitian
orang, harus ada upaya yang harus dilakukan pada kota pekanbaru. Adapun
dilakukan, salah satunya adalah judul yang penulis pilih adalah
pemerintah memberikan sarana ³Analisis Tingkat Kepuasan Pasien
kesehatan bagi masyarakatnya. Salah Atas Kualitas Pelayanan Poli Gigi
satu sarana tersebut adalah rumah sakit. Rumah Sakit Umum Daerah RSUD
Untuk mengetahui jumlah $ULILQ $FKPDG 3HNDQEDUX´
kunjungan pasien Poli Gigi Rumah
Sakit Umum Daerah (RSUD) Arifin Perumusan Masalah
Achmad Pekanbaru, dapat dilihat pada Berdasarkan latar belakang masalah
tabel 1.1: di atas, dapat dirumuskan masalah
yaitu: Bagaimana tingkat kepuasan
Tabel 1.1 : Jumlah Perkembangan pasien atas kualitas pelayanan Poli Gigi
Pengunjung Pada Poli Gigi RSUD Arifin RSUD Arifin Achmad Pekanbaru?
Achmad Tahun 2011 ± 2013

Tahun Semester Jumlah Persentase Tujuan dan Manfaat Penelitian


Pengunjung Perubahan Tujuan penelitian ini adalah
Poli Gigi Kunjungan
untuk mengetahui tingkat kepuasan
Semester 1 2098 - pasien atas kualitas pelayanan Poli Gigi
2011 (Jan-jun) RSUD Arifin Achmad Pekanbaru.
Semester 2 2338 11,43
(Jul-Des) Manfaat Penelitian
Semester 1 2485 6,28 Manfaat dari penelitian ini adalah :
2012 (Jan-jun) a. Bagi Rumah Sakit : Sebagai bahan
Semester 2 2647 6,51
masukan berarti bagi RSUD Arifin
(Jul-Des) Achmad Pekanbaru guna
peningkatan dimasa yang akan
Semester 1 2760 4,26 datang.
2013 (Jan-jun)
b. Bagi Penulis : Menjadi
Semester 2 3052 10,57 kesempatan bagi penulis untuk
(Jul-Des)
mengaplikasikan ilmu manajemen.
Sumber : RSUD Arifin Achmad c. Bagi Peneliti Selanjutnya : Sebagai
Pekanbaru sumber referensi bagi pihak ketiga.

Dari Tabel 1.1, jumlah data pasien


tahun 2011 ± 2013 per semesternya

2
JOM FEKON Vol.1 No. 2 Oktober 2014
TELAAH PUSTAKA Keragaman produk biasanya diukur
Kualitas Layanan (Service Quality) secara subjektif oleh masing-
Nilai yang diberikan pelanggan, masing individu (dalam hal ini
sangat kuat didasari oleh faktor kualitas konsumen) yang menunjukkan
jasa. Dimana kualitas suatu produk /jasa adanya perbedaan kualitas suatu
adalah sejauh mana produk/jasa produk (jasa). Dengan demikian
memenuhi spesifikasinya. Menurut perkembangan kualitas suatu
American Society For Quality Control produk menurut karakter
dalam Lupiyoadi (2006) Kualitas fleksibilitas agar dapat
adalah Keseluruhan ciri-ciri dan menyesuaikan diri dengan
karakteristik-karakteristik dari suatu permintaan pasar.
produk/jasa dalam hal kemampuannya Dalam Tjiptono (2008)
untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan dikemukakan cara konsumen menilai
yang telah ditentukan atau bersifat laten. lima dimensi kualitas jasa kesehatan
Menurut Wyckof dalam yakni:
Tjiptono (2006) kualitas jasa adalah 1. Reliabilitas : Janji ditepati sesuai
tingkat keunggulan yang diharapkan jadwal dan diagnosisnya terbukti
dan pengendalian atas tingkat akurat.
keunggulan tersebut untuk memenuhi 2. Daya Tanggap : Mudah diakses,
kebutuhan pelanggan. sedangkan tidak lama menunggu dan bersedia
menurut Parasuraman, et. al., dalam mendengar keluh kesah pasien.
Kotler (2006) kualitas layanan 3. Jaminan : Pengetahuan,
merupakan perbandingan antara layanan keterampilan, kepercayaan dan
yang diharapkan (persepsi) konsumen reputasi.
dengan kualitas layanan yang 4. Empati : Mengenal pasien dengan
diharapkan konsumen. Jika kualitas baik, mengingat masalah (penyakit,
layanan dirasakan sama atau melebihi keluhan,dll) sebelumnya,
kualitas layanan yang diharapkan, maka pendengar yang baik dan sabar.
layanan dikatakan berkualitas dan 5. Bukti fisik : Ruang tunggu,
memuaskan. ruang operasi, peralatan dan bahan-
Sviokla dalam Lupiyoadi dan bahan tertulis.
Hamdani (2009) mengemukakan Dimensi-dimensi kualitas
kualitas memiliki delapan dimensi pelayanan yang telah dikemukakan,
pengukuran yang terdiri atas aspek- harus dilaksanakan dengan baik.
aspek sebagai berikut: Apabila tidak, hal tersebut akan
1. Kinerja (performance). Kinerja di menimbulkan kesenjangan antara
sini merujuk pada karakter produk organisasi (perusahaan) dan pelanggan
inti yang meliputi merek, atribut- karena perbedaan persepsi mereka
atribut yang dapat diukur, dan tentang wujud pelayanan.
aspek-aspek kinerja individu. Menurut Lupiyoadi (2006) ada
Kinerja beberapa produk biasanya lima kesenjangan (gap) yang
didasari oleh preferensi subjektif menyebabkan adanya perbedaan
pelanggan yang pada dasarnya persepsi mengenai kualitas pelayanan
bersifat umum. adalah sebagai berikut:
2. Keragaman Produk (features). a. Kesenjangan persepsi manajemen
Dapat berbentuk produk tambahan Terjadi adanya perbedaan antara
dari suatu produk inti yang dapat penilaian pelayanan menurut
menambah nilai suatu produk. pengguna jasa dan persepsi

3
JOM FEKON Vol.1 No. 2 Oktober 2014
manajemen mengenai harapan kecenderungan untuk memberikan
pengguna jasa. janji yang berlebihan. Dalam hal ini
b. Kesenjangan spesifikasi kualitas komunikasi eksternal telah
Terjadi kesenjangan antara persepsi mendistorsi harapan pelanggan.
manajemen mengenai harapan e. Kesenjangan dalam pelayanan yang
pengguna jasa dan spesifikasi dirasakan
kualitas jasa. Kesenjangan terjadi Terjadi perbedaan persepsi antara
antara lain karena tidak jasa yang dirasakan dan yang
memadainya komitmen manajemen diharapkan oleh pelanggan.
terhadap kualitas jasa, persepsi
mengenai ketidaklayakan, tidak Kepuasan Pasien
memadainya standarisasi tugas dan Kata kepuasan atau satisfaction
tidak adanya penyusunan tujuan. berasal dari bahasa latin, yang terdiri
c. Kesenjangan penyampaian dari kata satis yang artinya cukup baik
pelayanan atau memadai. Kata yang kedua adalah
Terjadi kesenjangan antara faction yang artinya melakukan atau
spesifikasi kualitas jasa dan membuat.
penyampaian jasa. Kesenjangan ini Kepuasan pelanggan adalah
terutama disebabkan oleh faktor- indikator utama dari standar suatu
faktor: (1) ambisius peran, yaitu fasilitas kesehatan dan merupakan
sejauh mana pegawai dapat suatu ukuran mutu pelayanan kepuasan
melakukan tugas sesuai dengan pelanggan yang rendah akan
harapan pelanggan; (2) konflik berdampak terhadap jumlah kunjungan
peran, yaitu sejauh mana pegawai yang akan mempengaruhi provitabilitas
meyakini bahwa mereka tidak fasilitas kesehatan tersebut, sedangkan
memuaskan semua pihak; (3) sikap karyawan terhadap pelanggan
kesesuaian pegawai dengan tugas juga akan berdampak terhadap kepuasan
yang harus dikerjakannya; (4) pelanggan dimana kebutuhan pelanggan
kesesuaian teknologi yang dari waktu ke waktu akan meningkat,
digunakan pegawai; (5) sistem begitu pula tuntutannya akan mutu
pengendalian dari atasan, yaitu pelayanan yang diberikan (Atmojo,
tidak memadainya sistem penilaian 2006).
dari sistem imbalan; (6) perceived Menurut Irawan (2003),
control, yaitu sejauh mana pegawai kepuasan adalah perasaan senang atau
merasakan kebebasan atau kecewa dari seseorang yang mendapat
fleksibilitas untuk menentukan cara kesan dari membandingkan hasil
pelayanan; (7) team work, yaitu pelayanan kinerja dengan harapan-
sejauh mana pegawai dan harapannya.
managemen merumuskan tujuan Engel, et. al., dalam Tjiptono
bersama di dalam memuaskan (2006) menyatakan bahwa kepuasan
pelanggan secara bersama-sama pelanggan merupakan evaluasi purna
dan terpadu. beli dimana alternatif yang dipilih
d. Kesenjangan komunikasi sekurang-kurangnya sama atau
Terjadi kesenjangan anatara melampaui harapan pelanggan,
penyampaian jasa dan komunikasi sedangkan ketidakpuasan timbul apabila
eksternal. Kesenjangan ini terjadi hasil (outcome) tidak memenuhi
karena tidak memadainya harapan.
komunikasi horinzontal dan adanya

4
JOM FEKON Vol.1 No. 2 Oktober 2014
Sugito (2005) berpendapat 2. Memberikan dasar yang baik bagi
bahwa tingkat kepuasan merupakan pembelian ulang.
fungsi dari perbedaan antara kinerja 3. Mendorong terciptanya loyalitas
yang dirasakan dengan harapan, apabila pelanggan.
kinerja di bawah harapan maka 4. Membentuk suatu rekomendasi
pelanggan akan kecewa. informal dari mulut kemulut yang
Kotler (2005) mengatakan akan sangat menguntungkan bagi
bahwa kepuasan konsumen merupakan perusahaan.
perasaan senang atau kecewa seseorang 5. Reputasi perusahaan menjadi baik
yang muncul setelah membandingkan dimata pelanggan.
antara kinerja (hasil) produk atau jasa 6. Laba yang diperoleh dapat
yang dipikirkan terhadap kinerja yang meningkat.
diharapkan. Kepuasan atau
ketidakpuasan pelanggan adalah respon Analisis Tingkat Kepuasan
pelanggan terhadap evaluasi Tingkat Kepentingan
ketidaksesuaian atau diskonfirmasi yang Tingkat kepentingan pelanggan
dirasakan antara harapan sebelumnya menurut Tjiptono (2006) didefinisikan
dan kinerja aktual produk yang sebagai keyakinan pelanggan sebelum
dirasakan setelah pemakaian Tse dan mencoba atau membeli produk jasa
Wilton dalam Tjiptono (2006). yang akan dijadikannya standar acuan
Westbrook & Reilly dalam dalam menilai kinerja produk jasa
Tjiptono (2005) mengemukakan bahwa tersebut.
kepuasan konsumen merupakan respon Menurut Zeithaml,
emosional terhadap pengalaman yang Parasuraman, Berry dalam Rangkuti
berkaitan dengan produk atau jasa yang (2003), ada 2 tingkat kepentingan
dibeli. Band dalam Nasution (2005) pelanggan yaitu :
mengatakan bahwa kepuasan tercapai a. Adequate Service adalah tingkat
ketika kualitas memenuhi dan melebihi kinerja jasa minimal yang masih
harapan, keinginan dan kebutuhan dapat diterima berdasarkan
konsumen. Sebaliknya, bila kualitas perkiraan jasa yang mungkin
tidak memenuhi dan melebihi harapan, akan diterima dan tergantung
keinginan dan kebutuhan konsumen pada alternatif yang tersedia.
maka kepuasan tidak tercapai. b. Desired Service adalah tingkat
Setiap pelanggan atau pengguna kinerja jasa yang diharapkan
jasa perusahaan perlu diperhatikan pelanggan akan diterimanya, yang
kebutuhannya.Pemenuhan kebutuhan merupakan gabungan dari
tersebut akan meningkatkan kepuasan kepercayaan pelanggan mengenai
pelanggan atau pengguna jasa tersebut apa yang dapat dan harus
sehingga akan memberikan manfaat diterimanya. Harapan pelanggan
bagi perusahaan. dapat dibentuk dan didasarkan oleh
Menurut Tjiptono (2006) beberapa faktor, diantaranya
terdapat beberapa manfaat yang pengalaman berbelanja dimasa
diperoleh atas kepuasan pelanggan, lampau, opini teman dan kerabat,
antara lain: serta informasi dan janji- janji
1. Hubungan antara perusahaan perusahaan dan para pesaing.
dengan pelanggannya menjadi Faktor-faktor tersebutlah yang
harmonis. menyebabkan harapan seseorang biasa-
biasa saja atau sangat kompleks.

5
JOM FEKON Vol.1 No. 2 Oktober 2014
Tingkat Kinerja Rumah Sakit

Tingkat kinerja menurut Pada awalnya sejarahnya, orang


Tjiptono (2006) adalah kinerja aktual mendirikan rumah sakit memang atas
produk yang dirasakan setelah dasar naluri ingin tolong menolong, rasa
pemakaiannya. Samsudin (2005) sosial, rasa belas kasihan , dan simpati
menyebutkan bahwa Kinerja adalah diantara sesama, serta semangat
tingkat pelaksanaan tugas yang dapat keagamaan yang tinggi (Hilman, 2003).
dicapai seseorang, unit atau divisi Secara umum dapat dibedakan
dengan menggunakan kemampuan yang dua kategori rumah sakit, yaitu rumah
ada dan batasan-batasan yang telah sakit umum dan rumah sakit khusus.
ditetapkan untuk mencapai tujuan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
organisasi atau perusahaan. 156b/Menkes/Per/II/1988
Menurut Darma (2005) bahwa mencantumkan pengertian-pengertian
faktor-faktor tingkat kinerja staf sebagai berikut (Hartono, 2010) :
meliputi: mutu pekerjaan, jumlah a. Rumah Sakit adalah sarana
pekerjaan, efektifitas biaya dan inisiatif. kesehatan yang menyelenggarakan
Sementara karakteristik individu yang pelatihan kesehatan secara merata,
mempengaruhi kinerja meliputi: umur, dengan mengutamakan upaya
jenis kelamin, pendidikan, lama kerja, penyembuhan penyakit dan
penempatan kerja dan lingkungan kerja pemulihan kesehatan, yang
(rekan kerja, atasan, organisasi, dilaksanakan secara serasi dan
penghargaan dan imbalan). terpaku dengan upaya peningkatan
Kotler (2006) mendefinisikan kesehatan dan pencegahan penyakit
kinerja sebagai hasil yang dirasakan. dalam suatu tatanan rujukan, serta
Apabila harapan pelanggan merupakan dapat dimanfaatkan untuk
perkiraan atau keyakinan pelanggan pendidikan dan penelitian.
tentang apa yang diterimanya bila ia b. Rumah Sakit Umum adalah Rumah
membeli atau mengkonsumsi suatu Sakit yang menyelenggarakan
produk, maka kinerja merupakan pelayanan kesehatan kepada
persepsi pelanggan terhadap apa yang masyarakat untuk semua jenis
diterima setelah mengkonsumsi produk penyakit, mulai dari pelayanan
yang dibeli. kesehatan dasar sampai dengan
Muddie dan Angela dalam pelayanan subspesialistik sesuai
Tjiptono (2006) menjelaskan ada lima dengan kemampuannya.
faktor yang menyebabkan kinerja aktual c. Rumah Sakit Khusus adalah Rumah
produk buruk yaitu : Sakit yang menyelenggarakan
1. Pelanggan keliru pelayanan kesehatan kepada
mengkonsumsikan jasa yang masyarakat untuk jenis penyakit
diinginkan. atau berdasarkan disiplin ilmu
2. Kinerja karyawan perusahaan jasa tertentu.
buruk. d. Sedangkan Undang-Undang (UU)
3. Pelanggan keliru menafsirkan Nomor 44 tahun 2009 tentang
signal (harga, positioning, dll). Rumah Sakit menyebutkan bahwa
4. Miskomunikasi rekomendasi rumah sakit adalah institusi
mulut ke mulut. pelayanan kesehatan yang
5. Miskomunikasi penyedia jasa menyelenggarakan pelayanan
oleh pesaing kesehatan perorangan secara

6
JOM FEKON Vol.1 No. 2 Oktober 2014
paripurna (meliputi promotif, d. Assurance
preventif, kuratif, dan rehabilitatif) e. Empathy
dengan menyediakan pelayanan
rawat inap, rawat jalan, dan rawat Kerangka Penelitian
darurat. Rumah Sakit Umum, dalam Gambar 2.1 : Kerangka
UU tersebut didefinisikan sebagai Penelitian
Rumah Sakit yang memberikan
pelayanan kesehatan untuk semua
bidang dan jenis penyakit.
Sementara Rumah Sakit Khusus
adalah Rumah Sakit yang
memberikan pelayanan utama pada
satu bidang atau jenis penyakit
tertentu berdasarkan disiplin ilmu,
golongan umur, organ, jenis
penyakit, atau kekhususan lainnya.
Rumah Sakit tidak boleh
dipandang sebagai suatu entitas yang Sumber : Parasuraman,Zeithanl dan
terpisah dan berdiri sendiri dalam Berry dalam Tjiptono (2008)
sistem kesehatan. Rumah Sakit adalah
bagian dari sistem kesehatan, dan METODE PENELITIAN
perannya adalah mendukung pelayanan Lokasi Penelitian
kesehatan dasar melalui penyediaan Penelitian ini dilakukan di
fasilitas rujukan dan mekanisme RSUD Arifin Achmad yang terletak di
bantuan. Menurut Organisasi Kesehatan jl. Diponegoro No.2 Pekanbaru.
Sedunia atau World Health
Organisation (WHO), Rumah Sakit Teknik Pengumpulan Data
harus berintegrasi dalam kesehatan a. Wawancara, yaitu tehnik
dimana ia berada. pengumpulan data melalui
wawancara langsung dengan
Hipotesis pimpinan perusahaan maupun semua
Dari rumusan masalah dan latar pihak terkait dalam penelitian ini.
belakang yang telah diuraikan, maka b. Kuesioner, yaitu tehnik pengambilan
penulis mencoba merumuskan suatu data dengan cara membuat daftar
hipotesis penelitian sebagai berikut : pertanyaan yang berhubungan
Diduga tingkat kepuasan pasien atas dengan minat untuk membeli
kualitas pelayanan yang diberikan oleh asuransi beasiswa, selanjutnya
Poli Gigi RSUD Arifin Achmad diberikan dan ditanyakan langsung
Pekanbaru masih rendah. kepada responden yang dianggap
sebagai sampel. Hal ini dilakukan
Variabel Penelitian agar hasil yang diterima dapat lebih
1. Variabel Dependen : Kepuasan jelas.
Pasien
2. Variabel Independen : Kualitas Populasi dan Sampel
Pelayanan yang meliputi : Populasi dalam penelitian ini
a. Tangible adalah seluruh masyarakat yang berobat
b. Reliability ke Poli Gigi RSUD Arifin Achmad
c. Responsiveness Pekanbaru. Dalam penelitian ini

7
JOM FEKON Vol.1 No. 2 Oktober 2014
populasi adalah pengunjung yang data yang dibutuhkan yang berasal dari
berobat di poli Gigi RSUD Arifin RSUD Arifin Achmad Pekanbaru.
Achmad Pekanbaru selama tahun 2013
yang berjumlah 5812 jiwa. Metode Analisis Data
Metode pengambilan sampel
dilakukan secara accidental sampling. Analisis adalah kegiatan untuk
Menurut Sugiyono (2009) accidental memanfaatkan data sehingga dapat
sampling adalah mengambil responden diperoleh suatu kebenaran atau
sebagai sampel berdasarkan kebetulan, ketidakbenaran dari suatu hipotesa.
yaitu siapa saja yang secara kebetulan Dalam analisis diperlukan imajinasi dan
bertemu dengan peneliti dapat kreativitas sehingga diuji kemampuan
digunakan sebagai sampel bila orang peneliti dalam menalar sesuatu
yang kebetulan ditemui cocok sebagai (Subagyo,2001). Penelitian ini
sumber data dengan kriteria utamanya menggunakan Importance Perfomance
adalah orang tersebut merupakan pasien Analisis (IPA).
yang berobat pada Poli Gigi RSUD
Teknik Analisis Data
Arifin Achmad. Jumlah sampel
Uji Validitas
diketahui dengan menggunakan Rumus
Validitas adalah suatu ukuran
Slovin (Sugiono, 2009)
yang menunjukkan tingkat-tingkat
Rumus : kevalidan atau kesahihan sesuai
N= N
instrumen. Suatu instrumen dikatakan
1+ Ne2
valid atau sahib mempunyai validitas
= 5812
tinggi. Sebaliknya instrumen yang
1 + 5812(0,1)
kurang valid berarti memiliki validitas
= 5812
rendah (Arikunto,2002).
58,13
Uji validitas digunakan untuk
= 99,98 dibulatkan
mengukur sah atau valid tidaknya suatu
menjadi 100
kuesioner. Uji signifikan dilakukan
dengan membandingkan nilai r hitung
Dimana :
dengan r tabel. Jika r tiap butir lebih
n : Ukuran sampel
besar dari r dan nilai r positif, maka
N : Ukuran populasi
butir atau pertanyaan tersebut dikatakan
e : Persentase kelonggaran
valid. Perhitungan tersebut akan
ketidaktelitian karena kesalahan
dilakukan dengan bantuan komputer
Pengambilan sampel yang masih dapat
program SPSS (Statistical Package for
ditelorir atau diinginkan dalam
Social Science) versi 17. Untuk
penelitian ini sebesar 10 %.
menentukan nomor-nomor item yang
valid dan yang gugur, perlu
Jenis dan Sumber Data
dikonsultasikan dengan tabel r product
Alat yang digunakan untuk moment. Kriteria penilaian uji validitas,
mengumpulkan data primer adalah adalah:
daftar pertanyaan atau angket yang a. Apabila r hitung > r tabel (pada
diserahkan kepada pasien di RSUD taraf signifikansi 5%), maka
Arifin Achmad. Sedangkan metode dapat dikatakan item kuesioner
untuk mengumpulkan data sekunder tersebut valid.
adalah dengan mengumpulkan b. Apabila r hitung < r tabel (pada
dokumentasi yang berhubungan dengan taraf signifikansi 5%), maka

8
JOM FEKON Vol.1 No. 2 Oktober 2014
dapat dikatakan item kuesioner perfomance / kinerja dan
tersebut tidak valid. kepentingan / harapan.
Tingkat kepentingan pasien
Uji Reliabilitas (harapan) diberi bobot sebagai
Reliabilitas adalah alat untuk berikut:
mengukur suatu kuesioner yang a) Jawaban sangat setuju diberi bobot
merupakan indikator dari variabel atau 5 dengan skor tertinggi : 100 x 5 =
konstruk. Suatu kuesioner dikatakan 500
reliabel atau handal jika jawaban b) Jawaban setuju diberi bobot 4
seseorang terhadap pertanyaan adalah c) Jawaban cukup setuju diberi bobot 3
konsisten atau stabil diukur sekali saja. d) Jawaban tidak setuju diberi bobot 2
Untuk mengetahui apakah suatu e) Jawaban sangat tidak setuju diberi
variabel reliabel atau tidak digunakan bobot 1, dengan skor terendah : 100
uji Alpha Cronbach. Semakin nilai x 1 = 100
alphanya mendekati satu maka nilai Sedangkan untuk tingkat
reliabilitas datanya semakin terpercaya. Perfomance (kinerja) diberi bobot
Perhitungan tersebut akan dilakukan sebagai berikut :
dengan bantuan komputer program a) Jawaban sangat setuju diberi bobot
SPSS (Statistical Package for Social 5 dengan skor tertinggi : 100 x 5 =
Science) versi 17. Nilai Cronbach 500
Alpha pada penelitian ini akan b) Jawaban setuju diberi bobot 4
digunakan nilai 0.6 dengan asumsi c) Jawaban cukup setuju diberi bobot 3
bahwa daftar pertanyaan yang diuji d) Jawaban tidak setuju diberi bobot 2
akan dikatakan reliabel bila nilai e) Jawaban sangat tidak setuju diberi
Cronbach Alpha > 0.6 Syarat suatu alat bobot 1, dengan skor terendah : 100
ukur menunjukkan kehandalan yang x 1 = 100
semakin tinggi adalah apabila koefisien b. Teknik Pengukuran Tingkat
UHOLDELOLWDV . \DQJ PHQGHNDWL DQJND Kepuasan
VDWX $SDELOD NRHILVLHQ DOSKD . OHELK Untuk mengetahui tingkat
besar dari 0.6 maka alat ukur dianggap kepuasan pelanggan dilakukan dengan
handal (Ghozali, 2005). menjumlahkan hasil perkalian bobot
tiap dimensi dengan rata-rata dari
Metode IPA (Importance Perfomance seliish antara rata-rata persepsi dan rata-
Analisis) rata harapan tiap tiap dimensi atau dapat
dirumuskan menjadi:
a. Analisis Data
1. Analisis data serta pengolahan data 7. NHSXDVDQ ™ %RERW [ ™ *DS
dalam penelitian ini adalah dengan rata-rata tiap Dimensi)
menggunakan teknik statistik.
Penelitian ini menggunakan dua Hal tersebut dilakukan
jenis data yaitu data yang mewakili mengingat bahwa tidak semua dimensi
tingkat kinerja pelayanan poli gigi memiliki bobot yang sama. Bila pada
(perfomance) dan data yang penjumlahan tersebut (TK kepuasan)
mewakili tingkat kepentingan diperoleh hasil >-1, misal -0,56
(harapan) pasien. dikatakan bahwa rata-rata kinerja
2. Martila dan James (1997) dalam instansi tersebut baik dan hanya
Importance Perfomance Analisis sebagian kecil yang tidak memenuhi
(IPA), memberikan bobot dari nilai harapan responden dan responden pada
1 sampai dengan 5 terhadap

9
JOM FEKON Vol.1 No. 2 Oktober 2014
umumnya puas. Sebaliknya, apabila responden kemudian menghitung
diperoleh hasil <-1, kinerja pemberi jasa rata-UDWD WLDS UHVSRQGHQ ;´
masih kurang berarti responden masih 3. Menghitung rata-rata harapan
kurang puas. Untuk menggambarkan <´ GHQJDQ VHOXUXK item <´
tingkat kepuasan. 4. Menghitung rata-rata dari rata-rata
c. Pemetaan Hasil Penelitian SHUVHSVL ;´ GDQ VHOXUXK
Pemetaan faktor-faktor yang ada item ;´
pada tiap dimensi yang mempengaruhi 5. Membuat diagram dengan
kepuasan dilakukan dengan diagram PHQJJXQDNDQ ;´ <´ DEVLV GDQ
kartesius. Diagram kartesius merupakan ordinat)
suatu diagram yang dibagi atas empat 6. Memasukkan hasil rata-rata
bagian yang dibatasi oleh dua garis ;´ <´ WLDS item pada diagram
yang berpotongan tegak lurus pada titik kartesius.
(X,Y) dimana X merupakan rata-rata
dari skor Tingkat pelaksanaan atau HASIL PENELITIAN DAN
kepuasan pelanggan Poli Gigi RSUD PEMBAHASAN
Arifin Achmad. Seluruh faktor atau
atribut dan Y adalah rata-rata dari rata- Deskripsi Profil Responden
rata skor tingkat kepentingan seluruh Pada bab V ini akan
faktor yang mempengaruhi kepuasan dikemukakan gambaran umum
pasien. Kartesius membagi diagram responden yang menjadi obyek
menjadi 4 bagian. Pertama (A) disebut penelitian ini. Responden dalam
dengan daerah prioritas utama yang penelitian ini adalah pasien Poli Gigi
harus dibenahi karena harapan tinggi RSUD Arifin Achmad yang secara
sedangkan persepsi rendah. Kedua (B) kebetulan berobat sedang berobat pada
disebut dengan daerah yang harus Poli Gigi RSUD Arifin Achmad.
dipertahankan, karena harapan tinggi Kuesioner yang disebar sebanyak 100
dan persepsi juga tinggi. Bagian (C) kuesioner yang diberikan kepada
disebut prioritas rendah, karena daerah responden.
ini memberikan harapan rendah dan
persepsi rendah, sedangkan bagian Responden Berdasarkan Jenis
keempat (D) dikategorikan sebagai Kelamin
daerah berlebihan, karena harapan Jenis kelamin dapat
rendah dan persepsi tinggi, jadi bukan menunjukkan kondisi fisik dari
menjadi priorita untuk dibenahi. seseorang. Dalam kaitannya dengan
Selanjutnya, setiap butir bidang kesehatan, jenis kelamin sering
instrumen ditempatkan pada empat kali memberikan arti akan kekuatan
bagian kartesius, sehingga dapat fisik seseorang. Gambaran umum
diketahui butir-butir mana yang berada mengenai pasien Poli Gigi RSUD Arifin
ditiap bagian. Langkah untuk mengisi Achmad Pekanbaru berdasarkan jenis
diagram dilakukan seperti dibawah ini : kelamin dapat ditabulasikan sebagai
1. Menjumlahkan nilai harapan (Y) berikut :
setiap item dari seluruh
responden, kemudian menghitung
rata-UDWD WLDS UHVSRQGHQ <´
2. Menjumlahkan nilai persepsi (X)
setiap atribut dari seluruh

10
JOM FEKON Vol.1 No. 2 Oktober 2014
Tabel 5.1 :Profil PasienBerdasarkan Kebersihan 0,510 0,197 t hitung > t Valid
Jenis Kelamin dan kerapian tabel
ruangan
pemeriksaan
Uraian Jumlah Persentase Kecepatan 0,426 0,197 t hitung > t Valid
Perempuan 68 68 % memberikan tabel
Laki-laki 32 32 % pelayanan
Total 100 100 % Ketepatan 0,439 0,197 t hitung > t Valid
waktu tabel
Sumber : Data Olahan, 2014 pelayanan

Tabel 5.1 menunjukkan bahwa Prosedur 0,421 0,197 t hitung > t Valid
pasien Poli Gigi RSUD Arifin Achmad pelayanan tabel
tidak berbelit-
lebih banyak berjenis kelamin belit
perempuan dibandingkan berjenis Kemampuan 0,552 0,197 t hitung > t Valid
kelamin laki-laki. dokter dan tabel
perawat

5.1 Uji Validitas dan Reliabilitas Pemberian 0,380 0,197 t hitung > t Valid
informasi yang tabel
Pengujian validitas dan reliabitas jelas dan
dimaksudkan untuk mengukur kualitas mudah
data dan konsistensi dari hasil dimengerti
pengukuran yang dilakukan. Hasil Tindakan 0,518 0,197 t hitung > t Valid
cepat pada saat tabel
pengujian dari tabel 5.5 memperlihatkan pasien
kevalidan data dimana nilai r hitung membutuhkan
dalam uji ini adalah korelasi antara Kesopanan 0,759 0,197 t hitung > t Valid
intem dengan total skornya. Sedangkan dokter dan tabel
petugas
nilai r tabel dapat dilihat pada tabel r
Pengetahuan 0,815 0,197 t hitung > t Valid
dengan persamaan N-2 = 100-2 = 98 = dan tabel
0,197. keterampilan
Sedangkan hasil pengujian dari Jaminan 0,696 0,197 t hitung > t Valid
tabel 5.7 juga memperlihatkan nilai keamanan dan tabel
kepercayaan
&URQEDFK¶V $OSKD sebesar 0.8 yang terhadap
lebih besar dari nilai batas kritis 0.6 pelayanan.
sehingga dapat dinyatakan reliabel. Perhatian 0,719 0,197 t hitung > t Valid
Sehingga ini membuktikan bahwa terhadap tabel
keluhan pasien
indikator variabel yang digunakan valid
Memahami 0,660 0,197 t hitung > t Valid
serta realibel dan layak dalam kebutuhan tabel
mengambil keputusan selanjutnya. para pelanggan
Hasil uji validitas dan reliabilitas Pelayanan 0,474 0,197 t hitung > t Valid
kuesioner pada indikator dimensi kepada semua tabel
pasien tanpa
kualitas pelayanan sebagai berikut : memandang
Tabel 5.5 : Hasil Uji Validitas Data status sosial.
Kinerja Sumber : Data Olahan, 2014
Kusioner Perbandi Kesimp
t hitung t tabel ngan ulan
Keadaan seperti ini
Ruang tunggu 0,488 0,197 t hitung > t Valid
menggembirakan bagi pihak Poli Gigi
yang nyaman tabel
RSUD Arifin Achmad atas pelayanan
Kelengkapan 0,451 0,197 t hitung > t Valid yang mereka berikan kepada pihak Poli
dan kebersihan tabel Gigi RSUD Arifin Achmad sendiri telah
fasilitas
kesehatan
memberikan persepsi yang puas dengan

11
JOM FEKON Vol.1 No. 2 Oktober 2014
harapan pasien. Namun hal ini juga membentuk empat kotak diagram
sebagai koreksi bagi Poli Gigi RSUD kartesius. Penilaian pasien terhadap tiap
Arifin Achmad itu sendiri untuk dimensi kemudian ditata sesuai titik
meningkatkan kualitasnya karena masih koordinat masing-masing tiap dimensi
dianggap cukup puas bagi sehingga menghasilkan diagram berikut
konsumennya/pasiennya yaitu pada ini
variabel keandalan, daya tanggap dan
empati yang dianggap masih cukup
puas oleh pasien dengan harapan KESIMPULAN DAN SARAN
mereka. Tingkat kesesuaian tiap
Kesimpulan
dimensi dapat dilihat pada tabel berikut
ini : Berdasarkan hasil analisis data
yang telah dikemukakan diatas maka
Tabel 5.19 : Hasil Penilaian dan penelitian ini dapat disimpulkan sebagai
Kinerja berikut :
Dimensi Kesesuaian

80- 70- 60- 50- 40- 1. Tangibel


100% 79% 69% 59% 49%
Sangat Sesu Cuk Tidak Sangat Tingkat kepuasan pada indikator
Sesuai ai up Sesuai Tidak bukti fisik (tangible) berdasarkan
Sesu Sesuai
ai hasil analisis menunjukkan puas,
Bukti fisik 76 % berarti pasien Poli Gigi RSUD
Arifin Achmad Pekanbaru telah
Keandalan 68 % merasakan puas terhadap kinerja
dan sesuai dengan kinerja harapan
Daya 68 % pasien yang terdapat pada indikator
tanggap
bukti fisik.
Jaminan 71 %
2. Reliability
Tingkat kepuasan pada indikator
Empati 69 %
keandalan (reliability) berdasarkan
hasil analisis diatas menunjukkan
Sumber : Data Olahan, 2014 pada tingkat cukup puas, berarti
masih terdapat kinerja yang harus
diperbaiki di Poli Gigi RSUD Arifin
Pemetaan Hasil Penelitian
Achmad Pekanbaru agar mencapai
Berdasarkan tabel 5.16 tentang
harapan pasien di indikator daya
koordinat kemudian digambarkan dalam
tanggap.
diagram kartesius. Data yang diolah
3. Responsiveness
kemudian dikelompokkan kedalam 4
Tingkat kepuasan pada indikator
bidang kartesius. Hasil menunjukkan
daya tanggap (responsiveness)
bahwa rata-rata responden berada dalam
berdasarkan hasil analisis diatas
skala cukup puas.
menunjukkan pada tingkat cukup
Dari tabel 5.16 dapat dilihat
puas, berarti masih terdapat kinerja
bahwa rata-rata Y= 43,5 dan X= 30,6.
yang harus diperbaiki di Poli Gigi
Dengan demikian dapat disusun
RSUD Arifin Achmad Pekanbaru
diagram kartesius dengan tingkat
agar mencapai harapan pasien di
kepentingan berada dalam garis 43,5
indikator daya tanggap.
dan kinerja dalam garis 30,6.
Pertemuan garis harapan dan kinerja ini

12
JOM FEKON Vol.1 No. 2 Oktober 2014
4. Assurance pasien, oleh karena itu pihak Poli
Tingkat kepuasan pada indikator Gigi RSUD Arifin Achmad
jaminan (assurance) berdasarkan meningkatkan kualitas
hasil analisis menunjukkan puas, pelayanannya karena hal ini harus
berarti pasien Poli Gigi RSUD lebih diperhatikan secara serius.
Arifin Achmad Pekanbaru telah 2. Setiap Dokter dan Petugas yang
merasakan puas terhadap kinerja melayani di Poli Gigi RSUD Arifin
dan sesuai dengan kinerja harapan Achmad Pekanbaru perlu
pasien yang terdapat pada indikator memperhatikan dan mempermudah
jaminan. proses pendaftaran diri pasien dan
5. Empathy ketepatan waktu pasien menemui
Tingkat kepuasan pada indikator dokter yang menangani pasien
empati (empathy) berdasarkan hasil tersebut, sehingga prosedur
analisis diatas menunjukkan pada pelayanan yang diberikan Poli Gigi
tingkat cukup puas, berarti masih tidak berbelit-belit nantinya, karena
terdapat kinerja yang harus semakin singkat waktu pasien
diperbaiki di Poli Gigi RSUD Arifin menunggu akan menciptakan
Achmad Pekanbaru agar mencapai persepsi positif pada benak pasien
harapan pasien di indikator empati. terhadap Poli Gigi RSUD Arifin
Achmad Pekanbaru.
3. Pihak Poli Gigi perlu menjalin
Saran komunikasi yang baik dan
menunjukkan perhatian yang lebih
Dalam persaingan bisnis jasa
terhadap keluhan yang disampaikan
yang semakin berkembang dan yang
pasien, tanpa membedakan status
juga tidak dapat dipungkiri lajunya
atau keluarga, dan memberikan
perkembangan teknologi yang menuntut
tanggapan yang sangat baik
Poli Gigi RSUD Arifin Achmad
terhadap keluhan pasien baik itu
Pekanbaru untuk bersaing ketat dengan
dokter atau pun petugas, dan
jasa kesehatan lainnya baik yang
berikan solusi yang benar dan
terdapat di Pekanbaru maupun diluar
mudah dimengerti bagi pasien agar
Pekanbaru, jadi Poli Gigi RSUD Arifin
tidak keliru nantinya.
Achmad Pekanbaru harus dapat
membentuk strategi pasar yang jitu
untuk kelangsungan hidup Poli Gigi DAFTAR PUSTAKA
RSUD Arifin Achmad Pekanbaru
tersebut, misalnya : Atmojo, Yunianto Tri. 2006. Mengukur
Kepuasan Pelanggan. Diakses
1. Pihak Poli Gigi harus Pada Tanggal 13 Januari 2014
memperhatikan indikator-indikator dari
yang berada pada diagram A yaitu http://triatmojo.wordpress.com
pemberian informasi yang jelas dan
mudah dimengerti oleh pasien, C.N. Krishna Naik. 2010. Service
tindakan dokter dan petugas yang Quality (Servqual) and its Effect
cepat saat pasien membutuhkan on Customer Satisfaction in
serta kesopanan dokter dan petugas Retailing. European Journal of
dalam melayani pasiennya. Karena Social Sciences ± Volume 16,
keberadaan item pada kuadran A ini Number 2. Tahun 2010.
dianggap sangat penting oleh

13
JOM FEKON Vol.1 No. 2 Oktober 2014
Estie Kusuma Wardhani,2006. & Consumer Risk Group.
Pengukuran Tingkat Kepuasan Universitas Gunadarma : Depok.
Konsumen Jasa Penerbangan
(Studi Kasus Pada Jasa Listyorini. Sari, 2013. Analisis Tingkat
Penerbangan Garuda Indonesia Kepuasan Pasien Rawat Inap
Semarang - Jakarta). Jurnal Rumah Sakit Islam Sultan
Manajemen : Semarang. Agung Semarang Dilihat Dari
Dimensi Kualitas Pelayanan.
Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Jurnal Manajemen : Semarang.
Multivariat dengan program
SPSS. Badan Penerbit Lupiayoadi, Rambat dan Hamdani, A.
Universitas Diponegoro, 2006. Manajemen Pemasaran
Semarang Jasa. Salemba Empat: Jakarta.

Hazlina Abdul Kadir, Nasim Rahmani Lupiyoadi, Rambat. 2001. Manajemen


and Reza Masinaei. Pemasaran Jasa Teori dan
2011.Impacts of service quality Praktek. Jakarta: Salemba
on customer satisfaction:Study Empat.
of Online banking and ATM
services in Malaysia. Nasution. 2005. Manajemen Mutu
International Journal of Trade, Terpadu. Bogor : Ghalia
Economics and Finance, Vol.2, Indonesia.
No.1. Tahun 2011.

Irawan, H. 2003. 10 Prinsip Kepuasan Prima, Naomi. 2010. Pengukuran


Pelanggan. PT. Gramedia : Tingkat Kepuasan Pelanggan
Jakarta. Terhadap Jasa Pelayanan
Kesehatan (Unit Rawat Inap
Khasanah, Imroatul. 2010. Analisis Rumah Sakit Umum Sumedang).
Pengaruh Kualitas Pelayanan Universitas Winajaya.
Terhadap Kepuasan
Konsumen Rs St. Elisabeth Putri,2008. Pengaruh Kualitas
Semarang. Universitas Pelayanan Terhadap Kepuasan
Diponegoro : Semarang. Nasabah Britama Di Bank
Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
Kotler, Philip. 2003. Manajemen Cabang Purbalingga.
Pemasaran Jilid I. PT
Prehalindo : Jakarta Rangkuti, Freddy. 2008. Riset
Pemasaran. Gramedia Pustaka
Kotler, Philip and Kevin Lane Keller. Umar : Jakarta
2006. Manajemen Pemasaran.
Edisi Kedua Belas. Erlangga : Sugiono. 2009. Metode Penelitian
Jakarta. Kuantitatif, Alfabetha, Bandung.

Lesmana, Andi. 2005. Analisis Tjiptono, Fandy. 2008. Strategi


Kepuasan Nasabah Terhadap Pemasaran Jasa. Rineka cipta:
Pelayanan Bank Mandiri Jakarta.
(Persero) Tbk Di Bagian Retail

14
JOM FEKON Vol.1 No. 2 Oktober 2014
Tjiptono, Fandy. 2008. Service
Manajemen Dalam Mewujudkan
Layananan Prima. Andi offest :
Yogyakarta

Tjiptono, Fandy dan Gregourius


Chandra 2006. Service, Quality,
and SatisIDFWLRQ´ Andi offest :
Yogyakarta

http://www.woodpress.com/ Kepuasan
Konsumen. (diakses tanggal 05
Januari 2014).

www.ken-kepuasan.blogspot.teori-
kepuasan.com (diakses tanggal
05 Januari 2014).

www.kualitas.pelayanan.manajemenpe
masaran.com (diakses tanggal
05 Januari 2013)

15
JOM FEKON Vol.1 No. 2 Oktober 2014

Anda mungkin juga menyukai