LAPORAN KASUS
Pengobatan diberikan mengikuti prinsip skin health restoration berupa: (1) krim malam,
yaitu campuran krim tretinoin 0,1% dan hidrokuinon 4% dengan perbandingan 1:1. Cara aplikasi
obat adalah pada seluruh lengan,secara tipis, lalu dipijat sampai krim meresap. (2) peeling
dengan asam glikolat 35% selama 3 menit. (3) pencegahan terhadap efek sinar ultraviolet
diberikan pelembab dan tabir surya SPF 40. (4) obat sistemik, yaitu vitamin C bentuk ester 1x500
mg, dan vitamin E 2x200 UI setiap hari.
Pada kunjungan pasien 2 minggu kemudian, krim malam diganti menjadi campuran krim
tretinoin 0,1% dan krim hidrokuinon 4% dengan perbandingan 2:1, pengobatan lainnya masih
tetap. Kunjungan pasien berikutnya, sekitar 3 minggu kemudian, tampak makula hipopigmentasi
mulai memudar, pengobatan tetap diteruskan. Pada 3 minggu berikutnya, makula hipopigmentasi
tampak lebih pudar. Krim malam kemudian diganti dengan campuran tretinoin 0,1% dan
hidrokuinon 4% dengan perbandingan 4:1. Kunjungan pasien 1 bulan kemudian, makula
hipopigmentasi hampir tidak terlihat lagi, pengobatan masih tetap sama, kecuali konsentrasi
asam glikolat untuk peeling ditingkatkan menjadi 50%.
DISKUSI
1
Proses ini akan menyebabkan penyebaran melanosom lebih merata, sehingga warna kulit lebih
merata. Pada kasus ini tidak diperlukan proses bleaching, yang termasuk proses koreksi kulit,
karena kelainan berupa hipopigmentasi, bukan hiperpigmentasi. Cara aplikasi obat adalah
dioleskan pada seluruh lengan secara tipis, lalu dipijat sampai krim meresap.Tujuan dilakukan
peeling adalah untuk mempermudah penyerapan zat aktif dalam krim malam. Pemberian
pelembab pada kasus ini untuk mengurangi ketidaknyamanan akibat efek iritasi selama
pemakaian tretinoin.3 Penggunaan tabir surya pada kasus ini untuk melindungi kulit karena bahan
aktif yang digunakan pada konsep ini, yaitu tretinoin, hidrokuinon dan asam alfa hidroksi,
menyebakan kulit lebih sensitif terhadap sinar matahari sehingga dapat terjadi sun damage.3
Pemberian vitamin C dan E adalah sebagai antioksidan.
Setelah 4 bulan pengobatan, makula hipopigmentasi pada lengan pasien memudar,
hampir tidak terlihat lagi. Selain itu kulit pasien tampak lebih lembut dan lembab sehingga tidak
hanya kelainannya saja yang diobati, tetapi secara keseluruhan fungsi kulit juga diperbaiki. Hal ini
sesuai dengan prinsip skin health restoration, yaitu koreksi dan stimulasi kulit.
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
1. Ortonne J-P, Bahadoran P, Fitzpatrick TB et al. Hypomelanoses and hypermelanoses. Dalam: Freedberg IM,
Eisen AZ, Wolff K, Austen KF et al., editor. Dermatology in General Medicine. Edisi ke-6. New York: McGraw
Hill, 2003: 836-80.
2. Ortonne J-P, Bose SK. Pigmentation: dyschromia. Dalam: Baran R, Maibach HI, editor. Textbook of Cosmetic
Dermatology. Edisi ke-3. London: Taylor & Francis, 2005: 393-409.
3. Obagi ZE. Obagi Skin Health Restoration and Rejuvenation. New York: Springer-Verlag, 2000: 87-109.