Role Play Komunikasi Keperawatan Anak
Role Play Komunikasi Keperawatan Anak
Di Rumah Sakit Kasih Ibu Tabanan terdapat pasien anak usia sekolah umurnya 7 tahun
dengan didampingi ibunya, dia bernama Asih. Asih sudah 3 hari di rawat di ruang Ramayana
no.334, dia dirawat karena keracunan makanan yang dibelinya saat di Sekolah. Pagi hari perawat
Narti bertugas untuk memberikan obat kepada pasien Asih. Sebelum perawat Narti ingin
Kepala bangsal: Selamat pagi, silahkan duduk. Ada yang bias saya bantu ?
Perawat Narti : Begini pak, menurut catatan rekam medis yang ada, bahwa pasien Asih yang
dirawat di ruang Ramayana nomor 334 pagi ini jadwalnya untuk minum obat. Saya akan
Kepala bangsal : Baik, kalau begitu lakukan sesuai prosedur yang ada yah mas.
Perawat Narti : Baik pak, terimakasih. Kalau begitu saya permisi dulu.
obat. Namun mengetahui bahwa Asih akan diberikan obat, dia ketakutan karena tidak suka
Perawat Narti : Perkenalkan bu, nama saya perawat Narti. Saya bertugas dari jam 07.00 sampai
jam 12.00 siang nanti. Anak ibu namanya dek Asih, betul bu?. Kebetulan hari ini saya yang akan
merawat anak ibu. Hari ini saya akan memberikan obat kepada anak ibu, tujuannya supaya rasa
nyeri pada perut anak ibu bisa berkurang. Nanti ibu bisa tolong membantu saya supaya anak ibu
Ibu Yayuk : Oh begitu ya sus, ya sudah nanti saya akan bantu supaya anak saya cepat
sembuh.
Perawat Narti : Baik bu, sejauh ini bagaimana keadaan Adik Asih, bu ?
Ibu YAyuk : Ya begini lah suster, rewel disuruh minum obat tidak mau.
Perawat Narti : Wah Adik Asih sudah sehat ya. Biar dik Asih tambah sehat, dik Asih minum
Asih : Apa itu sus, saya tidak mau minum obat, obatnya pahit !
Ibu Yayuk : Asih yang nurut ya, biar Asih cepat pulang kerumah. Nanti Asih bisa sekolah
lagi.
Perawat Narti : Iya dik Asih, ini sirup. Dik Asih pernah minum sirup yang rasa strawberry kan?
Ini manis kok. Coba dulu yuk. Coba sedikit aja. Manis kok sayang.
Asih : Benar tidak pahit, suster ? Suster dulu coba yang minum.
Perawat Narti menuangkan madu pada sendok dan diminumnya supaya pasien Asih
percaya dan mau meminum obat. Lalu, perawat meminta pasien Asih untuk meminumnya satu
tetes.
Perawat Narti : Nah, sekarang adik Asih minum lagi ya, tadi kan hanya minum sedikit.
Perawat Narti menuangkan obat yang sebenarnya diminum pasien Asih pada sendok
Asih merasa kepahitan dengan obat yang diminumnya. Lalu perawat Narti memberi
madu lagi supaya Asih tidak merasa pahit lagi. Setelah pemberian obat selesai, perawat Narti
Ibu Yayuk : Terima kasih ya, suster sudah membantu anak saya minum obat. Dari kemarin
dia menangis terus, perutnya kesakitan. Astungkara, setelah dibantu suster, dia nurut minum
obat.
Perawat Narti : Iya bu, sama-sama. ini sudah menjadi tugas saya untuk membantu dik Asih
minum obat, dan saya juga senang membantu. Dik Asih cepat sembuh ya, biar bisa sekolah lagi,
Perawat Narti : Kalau begitu saya permisi dulu ya bu. Nanti jam 12.00 saya akan kesini lagi
untuk melihat keadaan dik Asih selanjutnya, sekaligus mengantarkan makanan untuk dik Asih.
Kalau misalnya ibu perlu bantuan saya lagi sebelum jam 12.00, ibu bisa memencet tombol yang
ada disamping tempat tidur dik Asih atau ibu bisa menemui saya di ruang jaga perawat ya bu.
Permisi bu.