Halaqah yang ke-77 dari Silsilah Ilmiyyah Beriman Kepada Hari Akhir adalah
tentang An Naar (Neraka) Dan Adzabnya (Bagian 02)
ً ۬ سع
ِيرا َ ۡڪ َّل َما َخ َب ۡت ِز ۡد َن ٰـ ُهم
ُ
Setiap kali neraka akan padam, maka Kami akan menambah nyala
apinya
ُص َد ۢة
َ َع َل ۡي ِہمۡ َنا ۬ ٌر ُّم ۡؤ
Bagi mereka neraka yang tertutup
أۡل ۡ
ِ إِنَّ ٱل ُم َن ٰـفِقِينَ فِى ٱلدَّ ۡركِ ٱ َ ۡس َف ِل مِنَ ٱل َّن
ً ِار َو َلن َت ِج َد َل ُهمۡ َنص
يرا
Sesungguhnya orang-orang munafik berada di tingkat paling bawah
dari neraka.
Dan orang yang paling ringan adzabnya adalah yang disebutkan oleh
Rosululloh Sholallohu Alaihi Wasallam :
Sesungguhnya penghuni neraka yang paling ringan adzabnya adalah orang yang
memakai dua sandal dan dua tali sandal dari api. Akan mendidih otaknya oleh
sebab keduanya. Seperti mendidihnya periuk. Dia tidak melihat ada orang yang
lebih keras adzabnya dari pada dia. Padahal sesungguhnya dialah orang yang
paling ringan adzabnya. (HR. Bukhari dan Muslim).
ارةُۖ أ ُ ِع َّد ۡتَ اس َو ۡٱلح َِج َ َفإِن َّلمۡ َت ۡف َعلُو ْا َو َلن َت ۡف َعلُو ْا َفٱ َّتقُو ْا ٱل َّن
ُ ار ٱ َّلتِى َوقُو ُدهَا ٱل َّن
َل ِۡل َك ٰـف ِِرين
Maka hendaklah kalian takut dengan neraka, yang bahan bakarnya
manusia dan batu, yang disediakan untuk orang-orang kafir.
Dan Alloh Subhanahu Wa Ta’ala berfirman dalam Surat Al-Anbiya :98
Dan telah berlalu bahwasanya api di dunia adalah satu dari tujuh puluh bagian api
neraka. Tidak ada kesejukan sama sekali di dalam neraka. Benda-benda sekitar yang
diharapkan memiliki kesejukan, ternyata merupakan adzab tersendiri bagi
penghuninya. Angin yang sangat panas, air yang mendidih dan teduhan atau
naungan dari asap yang sangat hitam.
Alloh Subhanahu Wa Ta’ala berfirman dalam Surat Al-Waqiah:41-44
Pergilah kalian kepada teduhan yang memiliki tiga cabang. Yang tidak
menaungi dan tidak melindungi dari api neraka. Sungguh neraka akan
melemparkan percikan api sebesar istana (Maksudnya tinggi dan
besar). Percikan api tersebut seperti unta-unta hitam yang condong ke
warna kuning.
Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini, dan sampai bertemu kembali
pada halaqah selanjutnya.
Saudaramu,
Abdullāh Roy
Di kota Al-Madīnah