@EATYMOLOGIST
@MYFOODVENTURIST
1 BUMBU MAGZ
OPINI
Sejak tren
mengonsumsi kopi
naik, kedai-kedai kopi
bermunculan di
sekitar daerah saya.
Selain permintaan,
salah satu pendukung
bermunculannya
berbagai kedai kopi
ini banyaknya orang
yang berminat
menjadi barista.
teh u
at kopi
a
tamu yang berkunjung, pilihan
minuman di warung makan, sajian
setiap pagi dan sore hari di rumah.
Bahkan pernah ada hajatan yang
menjadi rasan-rasan karena tidak
menghidangkan teh.
2 BUMBU MAGZ
Issue 27 | 234
Berbeda dengan kopi yang terasa lebih "eksklusif", teh di masyarakat Jawa Tengah dan Yogyakarta
memiliki standar rasa pilihan. Nasgitel - panas, legi, kentel (panas, manis, kental).
Lalu, kenapa seakan-akan muncul gelombang pencari kopi yang cukup besar? Jawabannya
banyak dan panjang lebar. Tapi, justru karena eksklusivitasnya itulah justru muncul ruang bagi
kopi untuk muncul dan menjadi tren.
3 BUMBU MAGZ
Issue 27 | 234
KE MANA?
bernostalgia di
und corner
Kawasan Tugu Malang Berada di kompleks hotel Tugu, aneka jajan pasar, juga kue
toko ini juga dikenal sebagai basah tak ketinggalan aneka
terkenal dengan
jujugan nostalgia bagi mereka penganan kering oleh-oleh khas
berbagai bangunan yang pernah menghabiskan Malang.
yang kental dengan masa muda di Kota Malang. Tak
nuansa kolonial, mulai sekedar sebuah toko roti Roti isi klasik mulai dari bluder,
semata, Und Corner bisa roti rumball, ontbijtkoek, tarcis
dari perkantoran, dikatakan sebuah tempat yang hingga peppen tart bisa dicoba di
sekolah, hotel hingga merangkum rasa nostalgia sini. Ini lebih dari ekspektasi.
pertokoan. Kawasan ini dalam aneka roti dan penganan
yang mereka sajikan. Und Corner juga menyajikan
dipertahankan sebagai
aneka minuman serta es krim
kawasan cagar budaya. Kali pertama mengunjungi toko buatan sendiri. Di depan pintu
Salah satu bangunan ini, pikiran pun dibawa ke masa masuk, tersaji aneka buah segar
yang masih kental lalu, ke sebuah toko lama yang serta bahan makanan kering.
menyajikan sajian bernuansa Sungguh destinasi jajan yang
nuansa kolonial di
jadul, kental dengan pengaruh begitu lengkap dan menarik bagi
daerah ini adalah Toko masa kolonial - baik dari nama- para penyuka kuliner jadul.
Roti Tugu atau juga nama sajian, model toko hingga
dikenal dengan nama cara pembuatan nya. Salah satu yang wajib dicoba
ketika datang kemari adalah
Und Corner. homemade risoles khas Und
Menariknya, pengunjung justru
menemui aneka ragam roti Corner. Risoles hangat yang
Teks dan foto: @myfoodventurist dengan penamaan a la kolonial, disajikan dengan acar mustar
4 BUMBU MAGZ
bikinan sendiri, memunculkan nostalgia
rasa.
Und Corner
Jl. Kahuripan No.3, Kauman,
Klojen, Kota Malang,
Jawa Timur, 65111
5 BUMBU MAGZ
INFO
Teks dan foto: @eatymologist Meski kebanyakan dikenal berasal dari Madura dan
Kuningan, warung bubur kacang hijau (burjo) dapat
ditemui di segala penjuru Yogyakarta. Warung burjo
yang dulu dikenal dengan bubur kacang hijau dan
BURJO
Yap, Indomie menjadi hidangan utama, menggeser
bubur kacang hijau dan ketan hitam. Bahkan,
beberapa warung yang masih menyandang label
“burjo” mulai tidak menjajakan bubur kacang hijau dan
ketan hitam di warungnya.
6 BUMBU MAGZ
Issue 27 | 234
KULINER
TEH TALUA Akibat salah persepsi tentang teh talua, selama ini saya tidak
pernah tertarik mencobanya meski kerap membacanya di daftar
menu. Bayangan akan minuman teh yang bercampur amis aroma
telur sudah lebih dulu membayangi.
Cara membuat teh talua itu sendiri cukup menarik - mulai dari
cara memilih teh yang tepat, pemisahan telur bebek hingga cara
mengaduk teh talua. Teh yang biasa digunakan adalah teh produk
lokal di sekitaran Padang, karena citarasanya lebih padu dengan
bahan-bahan lain.
7 BUMBU MAGZ
Issue 27 | 234
Alat untuk mengaduk telur pun tidak
bisa sembarangan. Bagi pembuat
teh talua di Padang, lebih tepat dan
efisien jika menggunakan batang
lidi yang diikat menjadi seperti
pengocok kecil. Gabungan lidi ini
dinilai lebih rata untuk mengaduk
kuning telur dan gula pasir. Setelah
ditambahkan teh kental dan susu
kental manis, terakhir putih telur
dituangkan sebagai penutup di
bagian atas gelas.
8 BUMBU MAGZ
Issue 27 | 234
OPINI
SEGELAS KOPI
9 BUMBU MAGZ
Kedai kopi bisa menjadi ruang tamu bagi para mahasiswa perantauan yang tidak memiliki
ruang bertamu di kosnya, bisa menjadi meeting point bagi dua teman yang rumahnya
berjauhan, bisa menjadi tempat bekerja bagi mereka yang merasa terganggu kalau harus
bekerja di rumah, atau bisa juga menjadi tempat bertemu klien bagi mereka yang tak memiliki
kantor.
Rasanya tak mungkin kedai-kedai kopi itu tergantikan oleh rumah makan, karena kepraktisan
yang ditawarkannya. Sangat sah bagi siapa pun untuk datang ke kedai kopi, memesan satu
gelas kopi, dan berlama-lama di sana hingga kedai tutup. Harga segelas kopi yang kemudian
dihargai tinggi jadi masuk akal bagi pemilik kedai, kan?
Akhirnya, bagi saya si penyuka teh, minuman kopi jelas merupakan minuman yang erat
dengan hubungannya dengan kehidupan sosial. Karena itu, saya masih ke kedai kopi dan
membeli kopi seharga dua piring nasi rames. Namun, ketika saya membeli kopi, dapat lebih
dilihat sebagai kegiatan sosial, bukan kegiatan kuliner.
Bukan kopinya yang penting, tapi dengan siapa minum kopinya. Tapi, tentu penggemar kopi
tak sependapat dengan saya, ya?
10 BUMBU MAGZ
The carbs are
the answer.
No matter the
question
ANONYM
11 THEGOODLIFE.COM
ENTERTAINMENT
Kuliner memang sedang naik daun. Ini Meski diartikan sebagai jenis kuliner di kaki
tampak sekilas dari banyaknya orang yang lima atau pinggir jalan, pada kenyataannya
membicarakan soal makanan di sosial tidak semua penjual street food berada di
media. Tayangan pun mengikuti tren ini. kaki lima. Ada yang berada di dalam gang,
Dari berbagai jenis tayangan seputar kuliner ada yang memiliki kedai yang cukup layak,
yang ada, sebagian besar masih berupa bahkan ada pula warung yang letaknya
ulasan tentang referensi tempat makan. cukup jauh dari jalanan. Namun
Sebagai bantuan untuk promosi sebuah kesamaannya adalah mereka memulai
tempat makan atau usaha kuliner, tayangan usaha dari tepian jalan.
ini cukup berhasil dan kerap menjadi
rujukan Begitulah kira-kira yang ingin diangkat
dalam serial Street Food ini. Kisah
Tapi, kuliner dapat dilihat lebih dari itu. pengusaha makanan kaki lima yang sukses
Netflix, contohnya, memiliki tayangan ini cukup menarik. Mereka menjadikan
dokumenter serial yang diberi judul ‘Street makanan yang mereka jajakan menjadi
Food’. Dokumenter serial ini bercerita sebuah sajian yang tidak hanya mengisi
mengenai para pedagang kuliner di tepi perut semata, namun juga mengisi hati para
jalan atau kaki lima, yang juga dikenal penikmatnya.
sebagai jajanan street food.
12 BUMBU MAGZ
Berisi sembilan episode dari 9 negara berbeda di Asia, Street Food mencoba membagi cerita
tentang perjalanan sebuah sajian bersama sang penyaji, di bungkus dengan cerita-cerita kilas balik.
Sepiring tumisan Jay Fai di Bangkok yang meraih Michellin Star, gorengan Chaat bersaus resep
klasik di Delhi, kerang tumis resep turun temurun ayah Truoc di Saigon, hingga lupis sederhana
yang dijual dengan penuh senyum oleh Satinem di Yogyakarta.
Selamat menonton!
Teks: @myfoodventurist
13 BUMBU MAGZ
Next Issue:
Kuliner dan Lokalitas (?)
Contact us on Instagram!!
14 BUMBU MAGZ