Anda di halaman 1dari 21

MATEMATIKA TEKNIK

oleh
Dra. Endang Pudji Purwanti, MT

Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya


X. MOMEN INERSIA

10.1. Capaian Pembelajaran Khusus


Mahasiswa mampu memahami dan menggunakan integral untuk perhitungan Momen Inersia
pada Keping Datar, Panjang Kurva / Busur, Permukaan Putaran (Luas Kulit), Volume Benda
Putar dengan Teorema Sumbu Tegak Lurus maupun Teorema Sumbu Sejajar. Bentuk
Khusus

10.2. Pendahuluan Momen Inersia

Energi yang dimiliki benda karena geraknya adalah energi kinetik, yang ditunjukkan dengan

rumus Ek = 12 mv .
2

v Partikel P bermassa m, berotasi mengelilingi


mP sumbu x dengan kecepatan sudut  rad/dt
r
 Kecepatan linier P, tergantung kepada :
X
- Kecepatan sudut  rad/dt
- Jarak P dari pusat

Jika  bertambah 1 rad/dt, maka P bergerak

r r dengan kecepatan r cm/dt.


Jika  bertambah  rad/dt, maka P bergerak
1 radian
dengan ke
cepatan r cm/dt

Gambar 10. 1 Illustrasi Kecepatan Angular

Jika kecepatan sudut P =  rad/dt maka kecepatan linier P adalah v = r.

Jadi untuk partikel yang berotasi berlaku Ek = 12 mv atau Ek = 12 m r .


2 2 2

E = 1  2 mr 2
k 2

dimana :  = kecepatan sudut partikel P terhadap sudut rotasi


m = massa partikel P
r = jarak partikel P dari sumbu rotasi

Matematika Teknik by Endang Pudji Purwanti 2


Andaikan terdapat banyak partikel yang keseluruhannya berputar terhadap sumbu X atau
sumbu Y dengan kecepatan sudut sama.


v1 
r1 a
m1 1
v2
r2 a2 k
A
m2 v3
r3 a3 A = a 1 + a 2 + a3
m3
k = radius girasi

Energi total sistem (benda tegar):


E k = E k1 + E k 2 + . . . . + E kn

=   2 mr 2 =
1
2
1
2  2  mr 2

dimana : 1
2  2 : dapat diubah dengan menambah atau mengurangi kelajuan rotasi.

 mr 2
: sifat benda yang berotasi, disebut momen kedua massa atau momen

inersia ( I ).

I=  mr 2

JARI-JARI GIRASI
Massa total ( M ) dari sistem dikumpulkan pada suatu titik yang berjarak R dari sumbu,
sedemikian hingga Ek dari M sama dengan Ek total, atau ditulis :
M= m i I = MR2.

I
R= R = jari-jari girasi.
M
➢ Momen Inersia terhadap suatu garis yang letaknya sebidang dengan dataran atau busur
disebut Momen Inersia Axial.
➢ Momen Inersia terhadap satu titik yang letaknya sebidang dengan dataran atau busur
atau terhadap garis yang tegak lurus pada bidang/busur disebut Momen Inersia
Kutub/Polar. Yang selanjutnya disebut dengan Teorema sumbu tegak lurus.

Momen Inersia Polar adalah jumlah momen inersia axial terhadap sumbu X dan terhadap
sumbu Y.

Matematika Teknik by Endang Pudji Purwanti 3


Y Io = I x + I y

x P Io = m(OP) 2
= m(x 2
+ y2 )
y
 mx  my
2
Io = + 2

O X
Io = I y + I x

Z Io = I x + I y
Gambar 10. 2 Illustrasi Momen Inersia Polar
Contoh Soal :
Hitung momen inersia dari keping empat persegipanjang homogen dengan panjang l dan lebar b
terhadap :
a. sumbu XX Y C
b. sumbu YY
c. Sumbu CC

X X
Y C

a. Momen inersia terhadap sumbu XX b b


I x =  r 2 dm =  y 2 dm
Y
0 0
b
b
1
dy I x =   y 2 ldy = i b 3
0
3
y
1 1
X
0 Y l
X I x =  lb 3 = b 2 M
3 3

b2 b
Jari-jari girasi : R = =
3 3
b. Momen inersia terhadap sumbu YY l l

Y
I y =  r dm =  x 2 dm
2

0 0
b
l
1
I y =   x 2 bdx = b l 3
0
3
x
1 1
X X I y =  bl 3 = l 2 M
0 Y dx l 3 3

l2 l
Jari-jari girasi : R = =
3 3

Matematika Teknik by Endang Pudji Purwanti 4


c. Momen inersia terhadap sumbu CC l
2
l
2
Ic =  r dm = x
2 2
dm
−l −l
b 2 2

l
2
1 3
I c =   x 2 bdx = b l
x −l 12
2

X
0 1 3 1 2
Ic =  bl = l M
-(1/2)l (1/2) l
dx
12 12

l2 l
Jari-jari girasi : R = =
12 2 3

2. Dapatkan momen inersia polar dari keping lingkaran homogen dengan jari-jari a
terhadap titik pusatnya.
Penyelesaian :
L =  r2
Y dL = 2r dr

dL
dIo = r2 dm = 2 r3  dr
a
Io = 2  r
3
0
X dr
0

1 4 1
= 2  a = a 4
4 2
Gambar 10. 3 Illustrasi Momen Inersia Keping
Lingkaran

I o = I x + I y , karena simetris I x = I y maka I o = 2I x → I x = 12 I o = 14 a 4

atau I x = 14 a M
2

Matematika Teknik by Endang Pudji Purwanti 5


10.3. Momen Inersia Keping Datar (Luasan)
Momen inersia terhadap sumbu X dan terhadap sumbu Y dari keping datar homogen yang
dibatasi oleh kurva y = f(x), sumbu X garis x = a, x = b dengan rapat massa .
Y 1 3
dI x = y dx dI y = x 2 y dx
y = f(x) 3

b
1
x Ix =   y 3 dx
3 a

dx X
O a b
b
Gambar 10. 4 Illustrasi Momen Inersia
I y =   x 2 ydx
Luasan Daerah a

Momen inersia terhadap sumbu X dan terhadap sumbu Y dari keping datar homogen yang
dibatasi oleh kurva y1 = f1(x), y2 = f2(x), garis x = a, x = b dengan rapat massa .

Y 1
b
Ix =   ( y13 − y 2 3 )dx
3 a
x
Y1 = f1 (x)
Y2 = f2 (x) b
I y =   x 2 ( y1 − y 2 )dx
X a
0 a dx b
Gambar 10. 5 Illustrasi Momen Inersia
Luasan diantara Dua Kurva

10.4.Momen Inersia Panjang Kurva/Busur


Momen inersia busur AB terhadap sumbu X dan terhadap sumbu Y dari busur kurva y =
f(x), garis x = a, x = b dengan rapat massa .

Matematika Teknik by Endang Pudji Purwanti 6


Y dI x = y 2 ds dI y = x 2 ds
b b
I x =   y ds
2
I y =   x 2 ds
x P(x,y) a a
y = f(x)
2
y
 dy 
dimana : ds = 1 +   dx
X  dx 
O a b

Gambar 10. 6 Illustrasi Momen Inersia


Panjang Busur

Momen inersia busur terhadap sumbu X :

2
 dy 
b
Ix =  y 2
1 +   dx
a  dx 

Momen inersia busur terhadap sumbu Y :

2
 dy 
b
I y =   x2 1 +   dx
a  dx 

Contoh soal :
Tentukan momen inersia terhadap sumbu X dari busur setengah lingkaran
x2 + y2 = a2 diatas sumbu X.
Penyelesaian :
Y
y2 + x 2 = a2 y= a2 − x2
dy x a
=− ds = dx
dx y y
a a
X a
-a 0 a I x =   y 2 ds =   y 2 dx
−a −a
y

3
a 2
1 3 1
I x = a  ydx = a  a 2 cos2 d = a  = a 2 M
−a  2 2
2

a 2
Jari-jari girasi : R =
2

Matematika Teknik by Endang Pudji Purwanti 7


10.5. Momen Inersia Permukaan Putaran (Kulit)
Momen inersia permukaan putaran terhadap sumbu X dari busur kurva y = f(x), garis x
= a, x = b yang diputar mengelilingi sumbu X dengan rapat massa .

y = f(x) y = f(x)
Y Y
B
A

0 a b X 0 v X

Y1 Y1

Gambar 10. 7 Illustrasi Momen Inersia Luas Kulit


dm = dK = 2yds

b 2
 dy 
dI x = y dK
2
I x = 2  y ds
3
dimana : ds = 1 +   dx
a  dx 

Momen inersia busur terhadap sumbu X :

2
 dy 
b
I x = 2  y 3 1 +   dx
a  dx 

Contoh soal :
Tentukan momen inersia benda putar yang terjadi terhadap sumbu X jika busur setengah
lingkaran x2 + y2 = a2 diputar mengelilingi sumbu X
Penyelesaian :
Y dm =  dK = . 2  y ds
a
= . 2  y dx
y
0 X dIx = . 2  y2 dx
a a
Ix = 2  . y dx = 2 .  (a 2 − x 2 )dx
2

−a −a

a
 1 3 8
= 2  .2 a x −
2
x  = a 4
 3 0 3

Matematika Teknik by Endang Pudji Purwanti 8


10.6. Momen Inersia Volume Benda Putar
➢ Momen inersia terhadap sumbu Y dari volume benda putar yang terjadi jika luasan yang
dibatasi oleh kurva y = f(x), sumbu X, garis x = a, x = b diputar mengelilingi sumbu Y.

Y dm =  dV
= . 2 xy dx
Y = f(x)
dIy = x2 dm
= x2 . 2 xy dx

X
= . 2 x3y dx
0 a b

b
Iy = 2  x
3
ydx
a

➢ Momen inersia terhadap sumbu X dari volume benda putar yang terjadi jika luasan yang
dibatasi oleh kurva y = f(x), sumbu X, garis x = a, x = b diputar mengelilingi sumbu X.
y = f(x) y = f(x)
Y Y
B
A

0 a b X 0 v X

Y1 Y1

Gambar 10. 8 Illustrasi Momen Inersia Volume


Keping lingkaran terhadap garis yang menembus bidang lingkaran , momen inersia adalah
1
I o = a 4 . Sehingga untuk benda pejal tersebut momen inersia ditulis :
2
b
1
Ix =   y
4
dx
2 a

Contoh soal :
1. Tentukan momen inersia terhadap sumbu X dari volume benda putar yang terjadi jika
r
luasan yang dibatasi oleh kurva y = x, sumbu X, garis x = t diputar mengelilingi sumbu
t
X.
Matematika Teknik by Endang Pudji Purwanti 9
Penyelesaian :
1 2
V= r t
3
1
M= r 2 t
3
4
r 
t
1
Ix =     x  dx
0
2 t 

t
r4 r4 3 2 3
  x dx = t =
4
Ix = Mr R = r
2t 4 0 10 10 10

2. Tentukan momen inersia dari volume benda putar yang terjadi jika luasan yang dibatasi
oleh kurva y = r, sumbu X, garis x = 0, x = t
(a). diputar mengelilingi sumbu X; I x
(b). diputar mengelilingi sumbu Y; I y
Penyelesaian :
a. Momen inersia terhadap sumbu X V = r 2 t

M = r 2 t
Y
t
1
   r dx
4
Ix =
r 2 0

X
r4 1
Ix = t   = Mr2
2 2
t 1
R = r
2

b. Momen inersia terhadap sumbu Y V = t 2 r M = t 2 r


t t
Y
Iy = 2  x
3
ydx = 2   tx 3 dx
r 0 0

1 1
Iy =   r t 4 = M t2
2 2
X
0 t 1
R = t
2

Matematika Teknik by Endang Pudji Purwanti 10


10.7. Teorema Sumbu Sejajar (Dalil Pergeseran)
Jika momen inersia ( I ) terhadap sumbu yang melalui pusat gravitasi/titik berat
benda tersebut diketahui, maka dapat dituliskan harga I terhadap sumbu lain yang sejajar
dengan sumbu tersebut dengan jarak tertentu.

A Misal G : pusat gravitasi benda


P m : massa pita PQ

G I G =  mx 2
L
I AB =  m( x + L) 2
Q
I AB =  mx 2 + 2 L mx + L2  m
L+x
I AB= I G + L2 M
Gambar 10. 9 Illustrasi Dalil Pergeseran atau :

I =I + ML2
AB G

Contoh soal :
Jika diketahui suatu keping persegipanjang berukuran 20 cm x 10 cm dan bermassa 2 kg
Tentukan I terhadap sumbu yang terletak pada jarak 5 cm dari sisi 20 cm serta nilai jari-jari
girasinya.

Penyelesaian :
massa total 2
A
10
= = = 0.01 kg cm2
panjang x lebar 20 x10
M.l 2 2(10 2 ) 100
IG = = = kg cm3
10 12 12 6
20

I AB= I G + ML2
100
B = + 2(10) 2 = 216.67
6
217.67
R= = 10.4 cm
2

Matematika Teknik by Endang Pudji Purwanti 11


Tabel 10. 1 Ikhtisar Momen Inersia Luasan Bentuk Baku
Bentuk Luasan Posisi sumbu Momen Inersia
bl 3 1 2
Pada sisi lebar b = l M
1. Segiempat 3 3
(1) (3)
lb 3 1 2
Pada sisi panjang l = b M
3 3
b
3. Melalui sentoid, bl 3 1
l (2) = l 2M
sejajar dengan sisi b 12 12
(1)
(3) 4. Melalui sentoid, b 3l 1 2
= b M
b
sejajar dengan sisi l 12 12
bl(b 2 + l 2 )
(5) (3)

5. Melalui sentoid,
l
(2) 12
1 2 2
tegak lurus bidang = (b + l ) M
12
bh3 1 2
2. Segitiga 1. Pada sisi alas b = hM
(3)
12 6
2. Melalui sentroid bh 3 1
= h2M
h sejajar dg sisi alas 36 18
(2) G

(1) 3. Melalui puncak sejajar bh3 1 2


b
= hM
dg sisi alas 4 2
3. Lingkaran
(2) (1)
1. Pada diameternya r 4 1 2
= r M
4 4
0 (1)

2. Pada garis tangent 5r 4 5 2


= r M
(garis singgung) 4 4
(3)
(2)
(1)
(1)
3.Melalui pusat tegak r 4 1 2
= r M
lurus (sumbu polar) 2 2

4. Setengah lingkaran

Pada diameternya r 4 1 2
G = r M
8 4

Matematika Teknik by Endang Pudji Purwanti 12


Tabel 10. 2 Ikhtisar Momen Inersia Volume Bentuk Baku

Bentuk Volume Posisi sumbu Momen Inersia


Silinder Pejal 1 2
Pada sumbu X a M
(a, L) 2
Y

r
C X 1
Pada sumbu Y, Sumbu Z (3a 2 + L2 ) M
12
L
Z

1 2 2
2. Balok Pejal 1. Pada sumbu X (t + l ) M
12
Y
1 2 2
l
2. Pada sumbu Y ( p + l )M
t
X 12
p 1 2 2
Z 3. Pada sumbu Z ( p + t )M
12
Bola (a)
Y

Pada diameternya 2 2
0 X
a M
( sumbu X, Y, Z) 5
Z

4. Kerucut Pejal 3 2
1. Pada sumbu X a M
Y 10
a
X 2. Pada sumbu Y, sumbu 3  a2 
h  + h 2 M
Z 5 4 
Z

Matematika Teknik by Endang Pudji Purwanti 13


Contoh soal :
1. Tentukan momen kedua luasan dan radius girasinya dari bentuk dibawah ini terhadap
sumbu yang diberikan.
a. b.
B
B

h = 12 mm
C C G
b = 4 cm
A
A b = 6 mm
l = 10 cm

c. d.
B r = 4 cm
r = 4 cm

A
0 A

Penyelesaian :
Bentuk Momen kedua Radius Girasi

lb 3 10(4 3 ) b 4
IAA = = = 213.3 kAA = = = 2.309
3 3 3 3
bl 3 4(10 3 ) l 10
IBB = = = 133.3 kBB = = = 5.774
(a) 3 3 3 3

lb 3 10(4 3 ) b 4
ICC = = = 53.3 kCC = = = 1.155
12 12 2 3 2 3
bh3 6(12 3 ) h 12
IAA = = = 864 kAA = = = 4.899
12 12 6 6
bh3 6(12 3 ) h 12
IBB = = = 2592 kBB = = = 8.485
(b) 4 4 2 2
bh3 6(12 3 ) h 12
ICC = = = 288 kCC = = = 2.828
36 36 3 2 3 2

r 4  (4 4 ) r 4
= =2
IAA = = = 201.1 kAA =
4 4 2 2
(c) 5r 4 5 (4 4 ) r 5 4
IBB = = = 1005 kBB = = = 4.472
4 4 2 2
(d) r 4  (4 4 ) r 6
= =3
IAA = = = 508.9 kAA =
8 8 2 2

Matematika Teknik by Endang Pudji Purwanti 14


2. Dari tiang penyangga kapal berbentuk I di bawah ini, tentukan :
18 cm a. Momen kedua luasan dan radius
Cp 2 cm girasinya terhadap sumbu XX.
4 cm 3 cm b. Letak sentroid luasan bentuk I.
c. Momen kedua luasan dan radius
Cq 12 cm
girasi terhadap sumbu NN yang
N N melewati sentroid sejajar
dengan sumbu XX.
Cr 3 cm
X X
16 cm

Penyelesaian :
Momen
Momen
Jarak titik kedua thd Momen kedua
Luas statis thd.
berat XX sentroid // thd. XX
XX
XX
Bagian
bl 3
b.l d IXX = IG + Ad2 MS = A.d
12
P 16 16 8(2 3 ) 8(2 3 ) 16(16)
+ 16(16)2
12 12
Q 24 9 2(12 3 ) 2(12 3 ) 24(9)
+ 24(9)2
12 12
R 48 1.5 16(33 ) 16(33 ) 48(1.5)
+ 48(1.5)2
12 12

A = 88 I XX = 6477.33  Ms = 544

a. Dengan menggunakan teorema sumbu sejajar (dalil pergeseran) ditulis I XX =


IG + Ad2 dari tabel di atas didapat momen kedua luasan adalah I XX = 6477.33

6477.33
cm4 dan radius girasi terhadap sumbu XX adalah kXX = = 8.579 cm
88

b. Letak sentroid dihitung dari Ms = My maka letak sentroid adalah

y=
Ms
=
 Ms = 544 = 6.182 cm
M  A 88

Matematika Teknik by Endang Pudji Purwanti 15


c. Dengan menggunakan teorema sumbu sejajar (dalil pergeseran) ditulis I XX =

INN + Ay2 dan y = 6.182 , maka


INN = IXX - Ay2
= 6477 – 88(6.182)2
= 3114 cm4
Radius girasi terhadap sumbu NN adalah :

3114
kNN = = 5.949 cm.
88

10.8. Soal Latihan


Dapatkan momen inersia dari benda dibawah ini dengan density  konstan.
1. Luasan yang dibatasi : y = 9 – x2, sumbu X terhadap sumbu Y.
2. Luasan yang dibatasi : y = x2 dan x2 = y terhadap sumbu X dan sumbu Y.
3. Luasan yang dibatasi : y = 4 – x2, y = 0 terhadap garis x = 4.
4. Luasan yang dibatasi : r2 = a2cos 2 terhadap titik O.
5. Busur sikloida x = a( t – sin t ), y = a( 1 – cos t ), 0  t  2 terhadap sumbu X.
6. Kulit benda putar jika busur sikloida (no.5) diputar mengelilingi sumbu X terhadap sumbu
X.
7. Volume benda putar jika luasan yang dibatasi oleh sikloida diputar mengelilingi sumbu X.
8. Batang silinder berongga terhadap
sumbu simetrinya dengan rapat
R = 8 cm
massa bahan = 0.008 kg/cm 3.
r = 4 cm

40 cm

9. Tentukan I dan k dari kerucut pejal dengan jari-jari r dan tinggi t terhadap sumbu
simetrinya.
10. Tentukan I dari bola pejal dengan jari-jari r terhadap salah satu diameternya.
11. Tentukan I dan k terhadap sumbu DD dan sumbu EE.

5 13 E
8

Ø6
D D
E

Matematika Teknik by Endang Pudji Purwanti 16


12. Tentukan I dan k dari masing-masing gambar bidang dibawah ini terhadap sumbunya
masing-masing (dalam cm )
18
B

R11
5

7
(i)
2
4

9
(ii)
3

A A
Ø9
(i) (ii) 26 B
5

15
C C
R1 R9

4
D 2 D E E
4

9
2 32

10
10
8
12
F F
3 10
G G

4 J 12
3
5
22
2
6
5
H H
12
4
10

Matematika Teknik by Endang Pudji Purwanti 17


15
4
L L
5 5
4
8 20
4 3
K K
7
4

13. Profil I dari tiang penyangga kapal di bawah ini tentukan :

a. momen inersia dan radius girasi terhadap sumbu XX


b. titik berat luasan
c. momen inersia dan radius girasi yang melewati sentroid sejajar sumbu XX

10 cm
3 cm

4 cm 15 cm

4 cm
X X
18 cm

14. Profil I dari tiang penyangga kapal di bawah ini tentukan :

a. momen inersia dan radius girasi terhadap sumbu AA


b. titik berat luasan
c. momen inersia dan radius girasi terhadap sumbu BB.
d. momen inersia dan radius girasi terhadap sumbu CC.
e. momen inersia dan radius girasi yang melewati sentroid sejajar sumbu AA.
f. momen inersia dan radius girasi yang melewati sentroid tegak lurus bidang
16cm
B C B
3 cm

4 cm 11 cm

6 cm
A C A
16 cm

Matematika Teknik by Endang Pudji Purwanti 18


15. Profil I dari tiang penyangga kapal di bawah ini tentukan :

a. momen inersia dan radius girasi terhadap sumbu XX


b. momen inersia dan radius girasi terhadap sumbu YY.
c. momen inersia dan radius girasi yang melewati sentroid sejajar sumbu XX.
Y 6 cm
8 cm 6 cm

12 cm

25 cm 4 cm

X X
Y
16 . Dari spesimen cetakan kapal Fiberglass di bawah ini tentukan :

a. momen inersia dan radius girasi terhadap sumbu XX


b. titik berat luasan

55
R.100
68°
60
°

5
175

17. Dari spesimen cetakan kapal Fiberglass di bawah ini tentukan :

a. momen inersia dan radius girasi terhadap sumbu XX


b. titik berat luasan

55 50
24
60
°

5 175

Matematika Teknik by Endang Pudji Purwanti 19


10.9. Referensi

1. Baisuni Hasyim, Kalkulus


2. Bird, JO & May AJC, Technician Mathematic 3
3. Dale Vaeberg, Edwin J. Purcell, (2001)., Calculus, Batam, Interaksara
4. Endang Pudji Purwanti, Matematika II
5. Erwin Kreyszig, (1991)., Advance Engineering Mathematics, Sixth Edition, John
Wiley & Sons, Inc.
6. Irwin JR, Essentials of Applied Mathematics
7. Stroud, K.A, (1992), Engeneering Mathematics, 3nd Edition, The Macmillan Press
Ltd

Matematika Teknik by Endang Pudji Purwanti 20


Matematika Teknik by Endang Pudji Purwanti 21

Anda mungkin juga menyukai