NAMA:
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, dengan ini kami panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah tentang Kenali Strategi Pencegahan Obesitas untuk memenuhi tugas
mata kuliah Gizi Masyarakat.
Dalam penulisan makalah ini, telah banyak mendapat bantuan dan
dorongan dari berbagai pihak dalam menyelesaikan makalah ini. Untuk itu dalam
kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Ibu Irma Prasetyowati S.K.M.,M.Kes selaku Dekan Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Jember
2. Sulistiyani, S.KM.,M.Kes sebagai dosen pengampu mata kuliah
3. Teman-teman seperjuangan yang menempuh mata kuliah Gizi Masyarakat
4. Semua pihak yang ikut berpartisipasi dalam menyusun makalah ini.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari laporan ini, baik
dari materi maupun teknik penyajiannya, mengingat kurangnya pengetahuan dan
pengalaman penulis. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat
penulis harapkan.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
DAFTAR TABEL..................................................................................................iii
DAFTAR LAMPIRAN..........................................................................................iii
BAB 1. PENDAHULUAN......................................................................................1
1.3 Tujuan.............................................................................................................3
BAB 2. PEMBAHASAN.........................................................................................4
2.2 Penyebab........................................................................................................6
2.3 Gejala..............................................................................................................9
2.5 Epidemiologi................................................................................................14
2.6 Pencegahan...................................................................................................15
BAB 3. PENUTUP................................................................................................20
3.1 Kesimpulan...................................................................................................20
3.2 Saran.............................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................21
LAMPIRAN
ii
DAFTAR TABEL
Halaman
iii
DAFTAR LAMPIRAN
Lembar Dokumentasi
A. Proses Asuhan Gizi
B. Gizi Pemanfaatan Gizi, Diet dan Obesitas
C. Gambaran Obesitas pada Siswa Sekolah Dasar di SD Pertiwi dan SD Negeri
03 Alai Padang
D. Faktor-Faktor Resiko Terhadap Obesitas Pada Remaja Di Kota Blitung
E. Panduan Sehat dan Bugar Super Lengkap
F. Prinsip-Prinsip Dasar Ahli Gzi
G. Panduan Gizi Lengkap
H. Epidemiologi Penyakit Tidak Menular
I. Obesitas Pada Anak
J. Riset Kesehatan Dasar 2013
K. Prevalensi Obesitas Pada Remaja Di Kabupaten Minahasa
L. Hubungan Status Sosial Ekonomi dan gaya Hidup dengan Kejadian Obesitas
pada Siswa SD Negeri 08 Alang Awas Padang
M. Hubungan Pola Asuh Orang Tua Terhadap Tumbuh Kembang Anak dan
Kejadian Obesitas Di Sekolah Dasar Swasta Bruder Melati Pontianak
N. Kapita Selekta Kedokteran
iv
BAB 1. PENDAHULUAN
1
2
1.3 Tujuan
- Mengetahui pengertian obesitas
- Mengetahui penyebab terjadinya obesitas
- Mengetahui gejala dari obesitas
- Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya obesitas
- Mengetahui epidemiologi dari obesitas
- Mengetahui pencegahan dari obesitas
BAB 2. PEMBAHASAN
4
5
2.2 Penyebab
Regulasi simpanan lemak dan etiologi obesitas pada manusia bersifat
multifaktoral. Dalam lingkungan yang menawarkan segala kemudahan makanan
tinggi kalori, makanan cepat saji, memudahkan intervensi lingkungan yang
berdampak pada obesitas sejak masa anak-anak. Faktor genetik juga berperan
dalam mempengaruhi aktivitas fisik dan keluaran energi yang lebih sedikit yang
diamati pada bayi yang kemudian tumbuh menjadi anak obese. Selain itu
terdapat beberapa sindrom genetic yang memiliki gambaran klinis obesitas
dengan berbagai kelainan misalnya sindrom Prader-Willi, sindrom Bardet-Biedl,
sindrom Cohen, sindrom Down dan sindrom Turner. Kelainan hormon juga
menjadi penyebab obesitas. Ada kalanya obesitas yang terjadi akibat pemakaian
obat-obatan seperti kortisol/steroid, sulfonylurea, antidepresan trisiklik,
penghambat monoamin-oksidase, kontrasepsi oral, insulin, tiazolidinedion dan
antipsikotik (Tanto, 2014:126).
Menurut (Indra, 2013: 144) penyebab obesitas yaitu:
a. Gaya hidup
Obesitas bisa terjadi karena banyak faktor. Salah satu faktornya adalah
karena asupan makanan yang melebihi kebutuhan tanpa diimbangi
aktivitas yang cukup atau sedentary lifestyle (gaya hidup tanpa banyak
bergerak). Padahal, aktivitas yang cukup diperlukan untuk membakar
kelebihan energi yang ada. Jika hal ini tidak terjadi, maka kelebihan
energi akan diubah menjadi lemak dan disimpan di dalam sel-sel lemak.
Pada hasil penelitian (Octari, 2014: 134) bahwa didapatkan hubungan
yang bermakna antara pola makan dengan berat badan yang lebih.
Perbedaan ini dapat terjadi karena sangat banykanya faktor risiko
terjadinya obesitas. Hal-hal tersebut juga dipengaruhi oleh sosial budaya
suatu daerah yang berpengaruh dengan gaya hidup masyarakat.
b. Genetik
Hal lain yang juga dapat menyebabkan terjadinya obesitas adalah faktor
genetik yaitu sebanyak 25-35%. Jadi, jika ada anggota keluarga yang
memiliki riwayat obesitas, maka akan memiliki risiko yang lebih tinggi
menderita obesitas dibandingkan dengan mereka yang tidak.
7
2.3 Gejala
Penimbunan lemak yang berlebihan dibawah diafragma dan di dalam
dinding dada bisa menekan paru-paru sehingga timbul gangguan pernafasan dan
sesak nafas, meskipun penderita hanya melakukan aktivitas yang ringan.
Gangguan pernafasan bisa terjadi pada saat tidur dan menyebabkan terhentinya
pernafasan untuk sementara waktu (tidur apneu) sehingga pada siang hari
penderita sering merasa ngantuk. Obsitas bisa menyebabkan berbagai masalah
ortopedik, termasuk nyeri punggung bawah dan memperburuk osteoarthritis
(terutama di daerah pinggul, lutut dan pergelangan kaki), juga kadang-kadang
sering ditemukan kelainan kulit.
Seseorang yang menderita obesitas memiliki permukaan tubuh yang
relative lebih sempit dibandingkan dengan berat badannya, sehingga panas tubuh
tidak dapat dibuang secara efisien dan mengeluarkan keringat yang lebih banyak.
Sering ditemukan edema (pembengkakakn akibat penimbunan sejumlah cairan)
di daerah tungkai dan pergelangan kaki. Obesitas dapat dikenali dengan tanda dan
gejala sebagai berikut:
10
- Dagu rangkap
- Leher relative pendek
- Dada menggembung dengan payudara yang membesar mengandung lemak
- Perut membuncit dan dinding perut berlipat-lipat serta kedua tungkai
umumnya berbentuk X dengan kedua pangkal paha bagian dalam saling
menempel menyebabkan laserasi dan ulserasi yang dapat menimbulkan
bau tak sedap
- Pada anak laki-laki penis tampak kecil karena terbenam dalam jaringan
lemak suprapubik (Irwan, 2016:108).
Menurut Hasdianah, 2014: 65-66) gejala-gejala yang biasa dialami oleh
seseorang yang mengalami obesitas antara lain:
- Kebiasaan tidur dengan mendengkur
- Susah tidur nyeri pada punggung atau sendi
- Berhenti nafas pada saat tidur secara tiba-tiba
- Selalu merasakan panas berkeringat secara berlebihan
- Sulit bernafas
- Depresi sering merasakan ngantuk dan lelah
- Ruam atau infeksi pada lipatan kulit
Dari gejala diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa gejala obesitas
yaitu sulit bernafas, dagu rangkap, leher relative pendek, payudara yang
membesar, perut membuncit dan pada anak laki-laki penis tampak kecil.
c. Faktor hormonal
13
2.5 Epidemiologi
WHO telah menyatakan obesitas telah menjadi epidemik global, sehingga
merupakan suatu masalah kesehatan yang harus ditangani segera. Kejadian
14
2.6 Pencegahan
Menurut (Hasdianah, 2014:91) strategi pencegahan overweight dan
obesitas terdiri dari:
a. Pencegahan primer adalah dengan pendekatan komunitas untuk
mempromosikan cara hidup sehat. Usaha pencegahan dimulai dari
lingkungan keluarga, sekolah, tempat kerja dan pusat kesehatan
masyarakat.
b. Pencegahan sekunder bertujuan untuk menurunkan prevalensi obesitas.
c. Pencegahan tersier bertujuan untuk mengurangi obesitas dan komplikas
penyakit yang ditimbulkan.
16
makan yang sehat. Langkah awal dalam mengobati obesitas adalah menaksir
lemak tubuh penderita dan risiko kesehatannya dengan cara menghitung BMI.
Risiko kesehatan yang berhubungan dengan obesitas akan meningkatkan sejalan
dengan meningkatnya angka BMI yaitu :
- Risiko rendah : BMI < 27
- Risiko menengah : BMI 27-30
- Risiko tinggi : BMI 30-35
- Risiko sangat tinggi : BMI 35-40
- Risiko sangat tinggi : BMI 40 atau lebih
Jenis dan beratnya latihan serta jumlah pembatasan kalori pada setiap
penderita berbeda-beda dan obat yang diberikan disesuaikan dengan keadaan
penderita.
- Penderita dengan risiko kesehatan rendah, menjalani diet sedang (1200-
1500 kalori/hari untuk wanita, 1400-2000 kalori/hari untuk pria) disertai
dengan olahraga
- Penderita dengan risiko kesehatan menengah, menjalani diet rendah kalori
(800-1200 kalori/hari untuk wanita, 1000-1400 kalori/hari untuk pria)
disertai olahraga
- Penderita dengan risiko kesehatan tinggi atau sangat tinggi, mendapatkan
obat anti-obesitas disertai diet rendah kalori dan olahraga
Memilih program penurunan berat badan yang aman dan berhasil. Unsur-
unsur yang harus dipertimbangkan dalam memilih suatu program penurunan berat
badan yaitu:
- Diet harus aman dan memenuhi semua kebutuhan harian yang dianjurkan
(vitamin, mineral dan protein). Diet untuk menurunkan berat badan harus
rendah kalori
- Program penurunan berat badan harus diarahkan kepada penurunan berat
badan secara perlahan dan stabil
- Sebelum sebuah program penurunan berat badan dimulai, dilakukan
pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh
- Program yang diikuti harus meliputi pemeliharaan berat badan setelah
penurunan berat badan tercapai. Pemeliharaan berat badan merupakan
18
bagian tersulit dari pengendalian berat badan. Program yang dipilih harus
meliputi perubahan kebiasaan makan dan aktivitas fisik yang permanen,
untuk merubah gaya hidup yang pada masa lalu menyokong terjadinya
penambahan berat badan. Program ini harus menyelenggarakan perubahan
perilaku termasuk pendidikan dalam kebiasaan makan yang sehat dan
rencana jangka panjang untuk mengatasi masalah berat badan.
Menurut (Wahyu, 2009) pencegahan kegemukan atau obesitas berbasis
komunitas adalah:
- Tiga sasaran pencegahan kegemukan dan obesitas
- Tiga langkah pencegahan kegemukan dan obesitas
- Meningkatkan aktivitas fisik. Olahraga akan memberikan serangkaian
perubahan baik fisik mapun psikologis yang sangat bermanfaat dalam
mengendalikan berat badan (Hasdianah, 2014:92)
- Modifikasi pola makan
- Penerapan pajak penjualan makanan kategori junk food
- Membangun fasilitas publik penunjang pola hidup sehat
- Penyusutan ruang terbuka hijau dan sarana rekreasi public di kota besar
- Belajar mengelola ruang terbuka hijau
Cara, tips mencegah obesitas menurut (Hasdianah, 2014:68-69) yaitu:
- Sering melakukan aktifitas fisik dengan berolahraga secara teratur
- Mengkonsumsi makanan yang rendah lemak, berserat dan sehat. Makanan
berserat dapat membantu menurunkan berat badan, baik untuk jantung,
mencegah diabetes tipe 2, melawan kanker, memperbaiki diet (Hasdianah,
2014:95-97)
- Menjaga berat badan dengan cara yang sehat
Ada rumus yang telah dikemukakan oleh Dr. Aman selaku ketua bidang
ilmiah IDIAI yang juga ahli dalam masalah obesitas menyatakan bahwa cara
menghindari obesitas dengan “Rumus 5210”. Berikut ini penjelasannya:
a. 5 kali (minimal) makan buah dan sayur setiap hari. Usahakan buah dan
sayur selalu ada, meski buah yang harganya murah.
b. 2 jam duduk sudah terlalu lama di luar waktu sekolah, anak tidak boleh
duduk lebih dari dua jam. Waktu menonton televise, bermain game dan
19
3.1 Kesimpulan
Obesitas adalah suatau keadaan dimana seseorang mengalami kelebihan
berat badan yang dapat diukur dengan menggunakan IMT. Kelebihan berat badan
ini terjadi karena penumpukan lemak pada jaringan adiposa. Terjadinya obesitas
banyak dipengaruhi oleh gaya hidup, genetik, psikis, hormonal, obat-obatan dan
jenis kelamin. Kejadian obesitas pada laki-laki dan perempuan tidak signifikan
karena dipengaruhi oleh hal lain sepeti gaya hidup. Cara untuk mencegah
terjadinya obesitas yaitu banyak melakukan aktivitas fisik dengan berolahraga
secara teratur, mengkonsumsi makanan yang rendah lemak dan memperhatikan
gizi seimbang serta menjaga berat badan tubuh tetap normal.
3.2 Saran
Untuk tidak terjadi obesitas maka dalam pemilihan makanan harus
memperhatikan kandungan gizinya, melakukan aktivitas olahraga secara teratur,
dan batasi mengkonsumsi makanan fast food.
20
DAFTAR PUSTAKA
21
22
Melati Pontianak.
http://journal.stikmuhptk.ac.id/index.php/JKKV1N3S14/article/view/92/2
0. [Diakses pada 10 Oktober 2016].
Tanto, Chris. 2014. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta: Media Aesculapius.
Wahyu, Genis Ginanjar. 2009. Obesitas Pada Anak. Yogyakarta: PT Bentang
Pustaka.