GIZI MASYARAKAT
Oleh :
Kelompok
Nama Anggota :
1. Ismiati
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat, dan karunia, hidayah,
dan pertolongannya. Berkat segala hal itulah, kelompok dapat menyelesaikan makalah ini.
Dan makalah ini berjudul tentang KELOMPOK RENTAN GIZI untuk dapat
menyelesaikan tugas yang diberikan oleh dosen mata kuliah Dasar Gizi Masyarakat. Dalam
pengarahan dari berbagai pihak. Untuk itu dalam kesempatan ini kelompok ingin
1. Dosen mata kuliah Gizi Masyarakat yang banyak memberikan saran dan masukan kepada
kelompok.
2. Orang tua dan keluarga besar yang membantu sangat besar baik moril dan materil
3. Seluruh rekan rekan di Fakultas Kesehatan Masyarakat dan semua pihak yang telah
Kelompok menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari makalah ini baik
penulisan maupun materinya. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari
Kelompok
3
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
a. Bayi.......................................................................................................... 3
b. Anak Balita............................................................................................... 5
c. Anak Sekolah............................................................................................ 6
d. Remaja ...................................................................................................... 7
e. Ibu hamil.................................................................................................... 7
f. Ibu Menyusui............................................................................................. 8
g. Usia Lanjut................................................................................................. 9
DAFTAR PUSTAKA
4
BAB I
PENDAHULUAN
Gizi dan pangan merupakan salah satu faktor terpenting dalam pengembangan
kualitas Sumber Daya Manusia. Gizi sangat mempengaruhi kecerdasan dan produktivitas
kerja manusia. Masalah gizi pada hakikatnya adalah masalah kesehatan masyarakat,
pelayanan kesehatan saja. Penyebab timbulnya masalah gizi adalah multifaktor, oleh
meningkatkan keamanan pangan dan status gizi masyarakat. Banyak kegiatan UPGK
(Usaha Perbaikan Gizi Keluarga) dilakukan oleh pemeintah. Namun demikian masih
cukup banyak kelompok yang rentan gizi yang lebih cenderung pada kekurangan gizi
(defisiensi gizi, under nutritions) dari pada kelebihan gizi (over nutritions).
Rentan Gizi. Kelompok tersebut adalah bayi, anak balita, anak sekolah, remaja, ibu hamil,
ibu menyusui dan lanjut usia. Makalah ini juga sebagai salah satu tugas pada mata kuliah
Dasar-Dasar Gizi.
Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka adapun rummusan masalah dari makalah
ini adalah:
1.3 Tujuan
Penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui tentang apa yang dimaksud dengan
kelompok rentan gizi, Siapa saja yang masuk kedalam kelompo rentan gizi, dan untuk
1.4 Manfaat
Dengan adanya makalah ini diharapkan pengetahuan penulis dan pembaca dapat
BAB II
PEMBAHASAN
Kelompok rentan gizi adalah suatu kelompok di dalam masyarakat yang paling
mudah menderita gangguan kesehatannya atau rentan karena kekurangan gizi. Biasanya
kelompok rentan gizi ini berhubungan dengan proses kehidupan manusia, oleh sebab itu
kelompok ini terdiri dari kelompok umur tertentu dalam siklus kehidupan manusia. Pada
perkembangan yang memerlukan zat-zat gizi dalam jumlah yang lebih besar dari
kelompok umur yang lain. Oleh sebab itu apabila kekurangan zat gizi maka akan terjadi
a. Bayi
Kecilnya tubuh dan pertumbuhan yang cepat merupakan faktor utama yang
mempengaruhi kebutuhan energi dan nutrien bagi bayi. Imaturitas dari fisiolgi dan
Didalam siklus kehidupan manusia, bayi berada didalam masa pertumbuhan dan
7
perkembangan yang paling pesat. Bayi yang dilahirkan dengan sehat, pada umur 6
bulan akan mencapai pertumbuhan atau berat badan 2 kali lipat dari berat badan pada
waktu dilahirkan. Untuk pertumbuhan bayi dengan baik, zat-zat gizi yang sangat
dibutuhkan ialah :
b. Calsium (Ca)
c. Vitamin D tetapi karena Indonesia berada di daerah tropis maka hal ini tidak
terbuang.
Secara alamiah sebenarnya zat-zat gizi tersebut sudah terkandung didalam ASI
(air susu ibu). Oleh sebab itu, apabila gizi makan ibu cukup baik dan anak diberi ASI
pada umur sampai 4 bulan, zat-zat gizi tersebut sudah dapat mencukupi. Pemberian
ASI saja tanpa makanan tambahan lain sampai pada umur 4 bulan ini disebut
pemberian ASI eksklusif. Disamping itu, ASI juga mempunyai keunggulan, yakni
mengandung immunoglobulin yang memberi daya tahan tubuh pada bayi, yang
berasal dari tubuh ibu. Immunoglobulin ini dapat bertahan pada anak sampai dengan
Peralihan ASI kepada makanan tambahan (PMT) harus dilakukan sesuai dengan
kondisi anatomi dan fungsional alat pencernaan bayi. Setelah masa pemberian ASI
eksklusif berakhir maka mulai umur 4 bulan bayi diberi makanan tambahan, itupun
Kemudian mulai umur 9 bulan sudah dapat diberikan makanan tambahan yang
lunak sampai dengan umur 18 bulan. ASI tetap diteruskan dan mulai umur 18 bulan
8
dapat diberikan makanan tambahan agak keras (semisolid) sampai dengan umur 2
tahun. Akhirnya pada umur 2 tahun, ASI diberhentikan (anak disapih) dan sudah dapat
diberi makanan seperti makanan orang dewasa. Mengenai jumlah makanan tambahan
pun juga makin lama makin ditingkatkan, sesuai dengan kebutuhan kalori yang
b. Anak Balita
Anak balita juga merupakan kelompok umur yang rawan gizi dan rawan penyakit.
Pertumbuhan yang melambat dan tidak menentu berdampak pada kebutuhan nutrien.
Kelompok ini yang merupakan kelompok umur yang paling menderita akibat gizi
(KKP) dan jumlahnya dalam populasi besar. Beberapa kondisi atau anggapan yang
menyebabkan anak balita ini rawan gizi dan rawan kesehatan antara lain sebagai
berikut :
a. Anak balita berada dalam masa transisi dari makanan bayi ke makanan orang
dewasa.
9
b. Biasanya anak balita ini sudah mempunyai adik atau ibunya sudah bekerja
c. Anak balita sudah mulai main di tanah dan sudah dapat main diluar rumahnya
sendiri sehingga lebih terpapar dengan lingkungan yang kotor dan kondisi
d. Anak balita belum dapat mengurus dirinya sendiri, termasuk dalam memilih
makanan. Dipihak lain ibunya sudah tidak begitu memperhatikan lagi makanan
anak balita karena dianggap sudah dapat makan sendiri. Dengan adanya
posyandu (pos pelayanan terpadu) yang sasaran utamanya adalah anak balita,
c. Anak Sekolah
Pada umumnya kelompok umur ini mempunyai kesehatan yang lebih baik
kelompok ini antara lain : berat badan rendah, defisiensi Fe (kurang darah) dan
defisiensi vitamin E. Masalah ini timbul karena pada umur-umur ini anak sangat aktif
tangganya. Di pihak lain anak kelompok ini kadang-kadang nafsu makanan mereka
menurun sehingga konsumsi makanan tidak seimbang dengan kalori yang diperlukan.
Program UKS (Usaha Kesehatan Sekolah) adalah sangat tepat untuk membina
dan meningkatkan gizi dan kesehatan kelompok ini. Disamping anak sekolah adalah
kelompok yang sudah terorganisasi sehingga mudah untuk dijangkau oleh program,
juga karena kelompok ini merupakan kelompok yang mudah menerima upaya
pendidikan. Ahli pendidikan berpendapat bahwa kelompok umur ini sangat sensitif
d. Remaja
Pertumbuhan anak remaja pada umur ini juga sangat pesat kemudian juga
sebab itu, apabila konsumsi makanan tidak seimbang dengan kebutuhan kalori untuk
Pada anak remaja puteri mulai terjadi menarche (awal menstruasi) yang berarti
mulai terjadi pembuangan Fe. Oleh sebab itu, kalau konsumsi makanan, khususnya Fe
maka akan terjadi kekurangan Fe (anemia). Upaya untuk membina kesehatan dan gizi
kelompok ini juga dapat dilakukan melalui sekolah (UKS) karena kelompok ini pada
umumnya berada di bangku sekolah menengah pertama maupun atas (SLP atau SLA).
misalnya : karang taruna, remaja / pemuda masjid, gereja, dan sebagainya juga tepat.
Karena kelompok pada remaja ini sudah mulai tertarik berorganisasi atau senang
berorganisasi.
e. Ibu Hamil
berbagai proses pertumbuhan ini maka kebutuhan makanan sebagai sumber energi
juga meningkat.
Kebutuhan kalori tambahan bagi ibu hamil sekitar 300-350 kalori per hari.
metabolisme berbagai zat gizi pada ibu hamil juga memerlukan peningkatan suplai
Apabila kebutuhan kalori, protein, vitamin dan mineral yang meningkat ini tidak dapat
dipenuhi melalui konsumsi makanan oleh ibu hamil, akan terjadi kekurangan gizi.
a. Berat badan bayi pada waktu lahir rendah atau sering disebut berat badan bayi
rendah (BBLR).
c. Lahir dengan berbagai kesulitan dan lahir mati. Gizi selama kehamilan
energi dan nutrien selama kehamilan lebih tinggi daripada orang dewasa.
f. Ibu Menyusui
Laktasi yang berhasil membutuhkan dukungan nurien yang besar. Air susu ibu
(ASI) adalah makanan utama bayi oleh sebab itu maka untuk menjamin kecukupan
ASI bagi bayi, makanan ibu yang sedang menyusui harus diperhatikan. Sekresi ASI
rata-rata 800-850 mililiter per hari dan mengandung kalori 60-65 kalori, protein 1,0-
1,2 gram dan lemak 2,5-3,5 gram setiap 100 mililiter. Zat-zat ini diambil dari tubuh
ibu dan harus digantikan dengan suplai makanan ibu sehari-hari. Untuk itu maka ibu
yang sedang menyusui memerlukan tambahan 800 kalori sehari dan tambahan protein
Dalam batas-batas tertentu kebutuhan bayi akan zat-zat gizi ini diambil dari tubuh
ibunya tanpa menghiraukan apakah ibunya mempunyai persediaan cukup atau tidak.
Apabila konsumsi makanan ibu tidak mencukupi, zat-zat didalam ASI akan
terpengaruh, ASI akan tetap memberikan jatah yang diperlukan oleh anaknya dengan
12
mengambil jaringan ibunya, akibatnya ibunya menjadi kurus. Bila konsumsi Ca ibu
g. Usia Lanjut
Secara alami, fungsi fisiologis dalam tubuh lansia menurun seiring pertambahan
usianya. Penurunan fungsi ini tentunya akan menurunkan kemampuan lansia untuk
menanggapi datangnya ransangan baik dari luar maupun dari dalam tubuh lansia itu
sendiri.
Perubahan fungsi fisiologis yang terjadi pada lansia pada dasarnya melipuri
peneunan sistem pencernaan, sistem saraf, sistem pernapasan, sistem endokrin, sistem
Meskipun usia ini sudah tidak mengalami penurunan fungsinya maka sering
terjadi gangguan gizi. Contohnya pada usila beberapa gigi bahkan semuanya tanggal
sehingga terjadi kesulitan dalam mengunyah makanan. Oleh sebab itu apabila
makanan tidak diolah sedemikian rupa sehingga tidak memerlukan pengunyahan maka
sehingga makanan yang mudah dicerna dan tidak memberatkan fungsi kelenjar
pencernaan. Makanan yang tidak banyak mengandung lemak pada umumnya mudah
dicerna. Kadar serat yang tidak dapat dicerna sebaiknya tidak dikonsumsi oleh usila
namun demikian makanan yang mengandung serat yang lain harus banyak, agar dapat
melancarkan peristaltik dan dengan demikian melancarkan defekasi (buang air besar).
13
Keperluan energi pada usila sudah menurun, oleh sebab itu konsumsi makanan
untuk usila secara kuantitas tidak sama dengan pada kelompok rentan yang lain. Yang
penting disini kualitas makanan dalam arti keseimbangan zat gizi harus dijaga.
Kegemukan pada usila sangat merugikan bagi usila sendiri karena merupakan resiko
sebagainya.
asupan makanan yang berakibat pada penurunan status gizi. Penurunan fungsi
fisiologis pada lansia yang memeiliki kaitan yang erat dengan penurunan status gizi
enzim pencernanaan.
14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kelompok rentan gizi adalah suatu kelompok di dalam masyarakat yang paling
mudah menderita gangguan kesehatannya atau rentan karena kekurangan gizi. Biasanya
kelompok rentan gizi ini berhubungan dengan proses kehidupan manusia, oleh sebab itu
kelompok ini terdiri dari kelompok umur tertentu dalam siklus kehidupan manusia
3.2 Saran
memerlukan zat-zat gizi dalam jumlah yang lebih besar dari kelompok umur yang lain.
Oleh sebab itu apabila kekurangan zat gizi maka akan terjadi gannguan kesehatan. Jadi
diharapkan orang-orang yang masuk ke dalam kelompok rentan gizi tersebut agar lebih
bisa menjaga asupan nutrisi dan pangan yang dikonsumsi nya, sehingga dapat
DAFTAR PUSTAKA
Notoatmodjo. Soekidjo.2007. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta: Rineka Cipta.
Almatsier, Sunita. 2002. Prinsip Dasar Ilmu Gizi.Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.
Departemen Gizi dan Kesehatan Masyarakat FKM UI. 2007. Gizi dan Kesehatan Masyarakat