Anda di halaman 1dari 15

1

GIZI MASYARAKAT

KELOMPOK RENTAN GIZI

Oleh :

Kelompok

Nama Anggota :

1. Ismiati

2. Ratih Alfadhia Putri

3. Winny Oklisya Amri

4. Wahyu Agung Pambudi

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS ANDALAS
2017
2

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat, dan karunia, hidayah,

dan pertolongannya. Berkat segala hal itulah, kelompok dapat menyelesaikan makalah ini.

Dan makalah ini berjudul tentang KELOMPOK RENTAN GIZI untuk dapat

menyelesaikan tugas yang diberikan oleh dosen mata kuliah Dasar Gizi Masyarakat. Dalam

menyelesaikan makalah ini kelompok banyak mendapatkan bantuan, bimbingan, dan

pengarahan dari berbagai pihak. Untuk itu dalam kesempatan ini kelompok ingin

mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat :

1. Dosen mata kuliah Gizi Masyarakat yang banyak memberikan saran dan masukan kepada

kelompok.

2. Orang tua dan keluarga besar yang membantu sangat besar baik moril dan materil

3. Seluruh rekan rekan di Fakultas Kesehatan Masyarakat dan semua pihak yang telah

membantu dalam penyelesaian penulisan makalah ini.

Kelompok menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari makalah ini baik

penulisan maupun materinya. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari

berbagai pihak agar dapat berguna bagi kelompok.

Padang, Februari 2017

Kelompok
3

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i

DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 1

1.2 Perumusan Masalah ...................................................................................... 1

1.3 Tujuan .......................................................................................................... 2

1.4 Manfaat ........................................................................................................ 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian kelompok rentan gizi .................................................................. 3

2.2 Kelompok-kelompok rentan gizi ................................................................... 3

a. Bayi.......................................................................................................... 3

b. Anak Balita............................................................................................... 5

c. Anak Sekolah............................................................................................ 6

d. Remaja ...................................................................................................... 7

e. Ibu hamil.................................................................................................... 7

f. Ibu Menyusui............................................................................................. 8

g. Usia Lanjut................................................................................................. 9

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan ................................................................................................... 11

3.2 Saran ............................................................................................................. 11

DAFTAR PUSTAKA
4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Gizi dan pangan merupakan salah satu faktor terpenting dalam pengembangan

kualitas Sumber Daya Manusia. Gizi sangat mempengaruhi kecerdasan dan produktivitas

kerja manusia. Masalah gizi pada hakikatnya adalah masalah kesehatan masyarakat,

namun penanggulangannya tidak dapat dilakukan dengan pendekatan medis dan

pelayanan kesehatan saja. Penyebab timbulnya masalah gizi adalah multifaktor, oleh

karena itu pendekatan penanggulangnya harus melibatkan berbagai sektor terkait.

Pemerintah Indonesia sendiri juga telah banyak melakukan usaha untuk

meningkatkan keamanan pangan dan status gizi masyarakat. Banyak kegiatan UPGK

(Usaha Perbaikan Gizi Keluarga) dilakukan oleh pemeintah. Namun demikian masih

cukup banyak kelompok yang rentan gizi yang lebih cenderung pada kekurangan gizi

(defisiensi gizi, under nutritions) dari pada kelebihan gizi (over nutritions).

Berdasarkan fenomena diatas, saya tertarik untuk memuat makalah Kelompok

Rentan Gizi. Kelompok tersebut adalah bayi, anak balita, anak sekolah, remaja, ibu hamil,

ibu menyusui dan lanjut usia. Makalah ini juga sebagai salah satu tugas pada mata kuliah

Dasar-Dasar Gizi.

1.2 Perumusan Makalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka adapun rummusan masalah dari makalah

ini adalah:

a. Apa yang dimaksud dengan kelompok rentan gizi?

b. Siapa saja yang masuk kedalam kelompo rentan gizi?


5

1.3 Tujuan

Penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui tentang apa yang dimaksud dengan

kelompok rentan gizi, Siapa saja yang masuk kedalam kelompo rentan gizi, dan untuk

menyelesaikan tugas pada mata kuliah Dasar- Dasar Gizi

1.4 Manfaat

Dengan adanya makalah ini diharapkan pengetahuan penulis dan pembaca dapat

bertambah tentang materi kelompok rentan gizi.


6

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kelompok Rentan Gizi

Kelompok rentan gizi adalah suatu kelompok di dalam masyarakat yang paling

mudah menderita gangguan kesehatannya atau rentan karena kekurangan gizi. Biasanya

kelompok rentan gizi ini berhubungan dengan proses kehidupan manusia, oleh sebab itu

kelompok ini terdiri dari kelompok umur tertentu dalam siklus kehidupan manusia. Pada

kelompok-kelompok umur tersebut berada pada suatu siklus pertumbuhan atau

perkembangan yang memerlukan zat-zat gizi dalam jumlah yang lebih besar dari

kelompok umur yang lain. Oleh sebab itu apabila kekurangan zat gizi maka akan terjadi

gangguan gizi atau kesehatannya.

Kelompok-kelompok rentan gizi ini terdiri dari :

a. Kelompok bayi : 0-1 tahun

b. Kelompok dibawah 5 tahun (balita) : 1-5 tahun

c. Kelompok anak sekolah : 6-12 tahun

d. Kelompok remaja : 13-20 tahun

e. Kelompok ibu hamil dan menyusui.

f. Kelompok usia lanjut

2.2 Kelompok-kelompok Rentan Gizi

a. Bayi

Kecilnya tubuh dan pertumbuhan yang cepat merupakan faktor utama yang

mempengaruhi kebutuhan energi dan nutrien bagi bayi. Imaturitas dari fisiolgi dan

perkembangan menyebabkan bayi membutuhkan bentuk makanan yang berbeda.

Didalam siklus kehidupan manusia, bayi berada didalam masa pertumbuhan dan
7

perkembangan yang paling pesat. Bayi yang dilahirkan dengan sehat, pada umur 6

bulan akan mencapai pertumbuhan atau berat badan 2 kali lipat dari berat badan pada

waktu dilahirkan. Untuk pertumbuhan bayi dengan baik, zat-zat gizi yang sangat

dibutuhkan ialah :

a. Protein, dibutuhkan 3-4 gram/kilogram berat badan.

b. Calsium (Ca)

c. Vitamin D tetapi karena Indonesia berada di daerah tropis maka hal ini tidak

begitu menjadi masalah.

d. Vitamin A dan K yang harus diberikan sejak post natal.

e. Fe (zat besi) diperlukan karena didalam proses kelahiran sebagian Fe ikut

terbuang.

Secara alamiah sebenarnya zat-zat gizi tersebut sudah terkandung didalam ASI

(air susu ibu). Oleh sebab itu, apabila gizi makan ibu cukup baik dan anak diberi ASI

pada umur sampai 4 bulan, zat-zat gizi tersebut sudah dapat mencukupi. Pemberian

ASI saja tanpa makanan tambahan lain sampai pada umur 4 bulan ini disebut

pemberian ASI eksklusif. Disamping itu, ASI juga mempunyai keunggulan, yakni

mengandung immunoglobulin yang memberi daya tahan tubuh pada bayi, yang

berasal dari tubuh ibu. Immunoglobulin ini dapat bertahan pada anak sampai dengan

bayi berumur 6 bulan.

Peralihan ASI kepada makanan tambahan (PMT) harus dilakukan sesuai dengan

kondisi anatomi dan fungsional alat pencernaan bayi. Setelah masa pemberian ASI

eksklusif berakhir maka mulai umur 4 bulan bayi diberi makanan tambahan, itupun

makanan yang sangat halus.

Kemudian mulai umur 9 bulan sudah dapat diberikan makanan tambahan yang

lunak sampai dengan umur 18 bulan. ASI tetap diteruskan dan mulai umur 18 bulan
8

dapat diberikan makanan tambahan agak keras (semisolid) sampai dengan umur 2

tahun. Akhirnya pada umur 2 tahun, ASI diberhentikan (anak disapih) dan sudah dapat

diberi makanan seperti makanan orang dewasa. Mengenai jumlah makanan tambahan

pun juga makin lama makin ditingkatkan, sesuai dengan kebutuhan kalori yang

diperlukan bayi /anak untuk berkembang.

Tabel Peralihan ASI ke Makanan dan Kebutuhan Kalori

Umur Anak PMT Kebutuhan Kalori

0-4 bulan ASI saja 300 kalori

4-9 bulan Makanan halus 800 kalori

9-12 bulan Makanan lembut 900 kalori

12-18 bulan Makanan lunak 1100 kalori

18-24 bulan Makanan semi keras 1300 kalori

Makanan dewasa dan


24 bulan (2th)
disapih

b. Anak Balita

Anak balita juga merupakan kelompok umur yang rawan gizi dan rawan penyakit.

Pertumbuhan yang melambat dan tidak menentu berdampak pada kebutuhan nutrien.

Kelompok ini yang merupakan kelompok umur yang paling menderita akibat gizi

(KKP) dan jumlahnya dalam populasi besar. Beberapa kondisi atau anggapan yang

menyebabkan anak balita ini rawan gizi dan rawan kesehatan antara lain sebagai

berikut :

a. Anak balita berada dalam masa transisi dari makanan bayi ke makanan orang

dewasa.
9

b. Biasanya anak balita ini sudah mempunyai adik atau ibunya sudah bekerja

penuh sehingga perhatian ibu sudah berkurang.

c. Anak balita sudah mulai main di tanah dan sudah dapat main diluar rumahnya

sendiri sehingga lebih terpapar dengan lingkungan yang kotor dan kondisi

yang memungkinkan untuk terinfeksi dengan berbagai macam penyakit.

d. Anak balita belum dapat mengurus dirinya sendiri, termasuk dalam memilih

makanan. Dipihak lain ibunya sudah tidak begitu memperhatikan lagi makanan

anak balita karena dianggap sudah dapat makan sendiri. Dengan adanya

posyandu (pos pelayanan terpadu) yang sasaran utamanya adalah anak balita,

sangat tepat untuk meningkatkan gizi dan kesehatan anak balita.

c. Anak Sekolah

Pada umumnya kelompok umur ini mempunyai kesehatan yang lebih baik

dibandingkan dengan kesehatan anak balita. Masalah-masalah yang timbul pada

kelompok ini antara lain : berat badan rendah, defisiensi Fe (kurang darah) dan

defisiensi vitamin E. Masalah ini timbul karena pada umur-umur ini anak sangat aktif

bermain dan banyak kegiatan, baik di sekolah maupun di lingkungan rumah

tangganya. Di pihak lain anak kelompok ini kadang-kadang nafsu makanan mereka

menurun sehingga konsumsi makanan tidak seimbang dengan kalori yang diperlukan.

Program UKS (Usaha Kesehatan Sekolah) adalah sangat tepat untuk membina

dan meningkatkan gizi dan kesehatan kelompok ini. Disamping anak sekolah adalah

kelompok yang sudah terorganisasi sehingga mudah untuk dijangkau oleh program,

juga karena kelompok ini merupakan kelompok yang mudah menerima upaya

pendidikan. Ahli pendidikan berpendapat bahwa kelompok umur ini sangat sensitif

untuk menerima pendidikan, termasuk pendidikan gizi.


10

d. Remaja

Pertumbuhan anak remaja pada umur ini juga sangat pesat kemudian juga

kegiatan-kegiatan jasmani termasuk olahraga juga pada kondisi puncaknya. Oleh

sebab itu, apabila konsumsi makanan tidak seimbang dengan kebutuhan kalori untuk

pertumbuhan dan kegiatan-kegiatannya maka akan terjadi defisiensi yang akhirnya

dapat menghambat pertumbuhannya.

Pada anak remaja puteri mulai terjadi menarche (awal menstruasi) yang berarti

mulai terjadi pembuangan Fe. Oleh sebab itu, kalau konsumsi makanan, khususnya Fe

maka akan terjadi kekurangan Fe (anemia). Upaya untuk membina kesehatan dan gizi

kelompok ini juga dapat dilakukan melalui sekolah (UKS) karena kelompok ini pada

umumnya berada di bangku sekolah menengah pertama maupun atas (SLP atau SLA).

Disamping itu pembinaan melalui organisasi-organisasi kemasyarakatan,

misalnya : karang taruna, remaja / pemuda masjid, gereja, dan sebagainya juga tepat.

Karena kelompok pada remaja ini sudah mulai tertarik berorganisasi atau senang

berorganisasi.

e. Ibu Hamil

Ibu hamil sebenarnya juga berhubungan dengan proses pertumbuhan, yaitu

pertumbuhan janin yang dikandungnya dan pertumbuhan berbagai organ tubuhnya

sebagai pendukung proses kehamilan tersebut, misalnya mammae. Untuk mendukung

berbagai proses pertumbuhan ini maka kebutuhan makanan sebagai sumber energi

juga meningkat.

Kebutuhan kalori tambahan bagi ibu hamil sekitar 300-350 kalori per hari.

Demikian pula kebutuhan protein meningkat dengan 10 gram sehari. Peningkatan

metabolisme berbagai zat gizi pada ibu hamil juga memerlukan peningkatan suplai

vitamin, terutama thiamin, riboflavin, vitamin A dan D.


11

Kebutuhanbn berbagai mineral, khususnya Fe dan calsium juga meningkat.

Apabila kebutuhan kalori, protein, vitamin dan mineral yang meningkat ini tidak dapat

dipenuhi melalui konsumsi makanan oleh ibu hamil, akan terjadi kekurangan gizi.

Kekurangan gizi pada ibu hamil dapat berakibat:

a. Berat badan bayi pada waktu lahir rendah atau sering disebut berat badan bayi

rendah (BBLR).

b. Kelahiran prematur (lahir belum cukup umur kehamilan)

c. Lahir dengan berbagai kesulitan dan lahir mati. Gizi selama kehamilan

penting, namun banyak tambahan kebutuhan nutrien dapat terpenuhi apabila

ibu mempunyai cadanagan nutrien yang cukup sebelum hamil. Kebutuhan

energi dan nutrien selama kehamilan lebih tinggi daripada orang dewasa.

Kebutuhan energi dapat diprediksi dari kehilangan nutrien selama konsepsi.

f. Ibu Menyusui

Laktasi yang berhasil membutuhkan dukungan nurien yang besar. Air susu ibu

(ASI) adalah makanan utama bayi oleh sebab itu maka untuk menjamin kecukupan

ASI bagi bayi, makanan ibu yang sedang menyusui harus diperhatikan. Sekresi ASI

rata-rata 800-850 mililiter per hari dan mengandung kalori 60-65 kalori, protein 1,0-

1,2 gram dan lemak 2,5-3,5 gram setiap 100 mililiter. Zat-zat ini diambil dari tubuh

ibu dan harus digantikan dengan suplai makanan ibu sehari-hari. Untuk itu maka ibu

yang sedang menyusui memerlukan tambahan 800 kalori sehari dan tambahan protein

25 gram sehari, diatas kebutuhan bila ibu tidak menyusui.

Dalam batas-batas tertentu kebutuhan bayi akan zat-zat gizi ini diambil dari tubuh

ibunya tanpa menghiraukan apakah ibunya mempunyai persediaan cukup atau tidak.

Apabila konsumsi makanan ibu tidak mencukupi, zat-zat didalam ASI akan

terpengaruh, ASI akan tetap memberikan jatah yang diperlukan oleh anaknya dengan
12

mengambil jaringan ibunya, akibatnya ibunya menjadi kurus. Bila konsumsi Ca ibu

yang berkurang, Ca akan diambil dari cadangan Ca jaringan ibunya sehingga

memberikan osteoporosis dan kerusakan gigi (caries dentis).

g. Usia Lanjut

Secara alami, fungsi fisiologis dalam tubuh lansia menurun seiring pertambahan

usianya. Penurunan fungsi ini tentunya akan menurunkan kemampuan lansia untuk

menanggapi datangnya ransangan baik dari luar maupun dari dalam tubuh lansia itu

sendiri.

Perubahan fungsi fisiologis yang terjadi pada lansia pada dasarnya melipuri

penurunan kemampuan sistem saraf, yaitu pada indera penglihatan, pendengaran

peraba, perasa dan penciuman. Selanjutnya, perubahan ini juga mengakibatkan

peneunan sistem pencernaan, sistem saraf, sistem pernapasan, sistem endokrin, sistem

kardiovaskuler, hingga kemampuan muskoloskeletal.

Meskipun usia ini sudah tidak mengalami penurunan fungsinya maka sering

terjadi gangguan gizi. Contohnya pada usila beberapa gigi bahkan semuanya tanggal

sehingga terjadi kesulitan dalam mengunyah makanan. Oleh sebab itu apabila

makanan tidak diolah sedemikian rupa sehingga tidak memerlukan pengunyahan maka

akan terjadi gangguan dalam pencernaan dan penyerapan oleh usus.

Disamping itu, alat pencernaan dan kelenjar-kelenjarnya juga sudah menurun

sehingga makanan yang mudah dicerna dan tidak memberatkan fungsi kelenjar

pencernaan. Makanan yang tidak banyak mengandung lemak pada umumnya mudah

dicerna. Kadar serat yang tidak dapat dicerna sebaiknya tidak dikonsumsi oleh usila

namun demikian makanan yang mengandung serat yang lain harus banyak, agar dapat

melancarkan peristaltik dan dengan demikian melancarkan defekasi (buang air besar).
13

Keperluan energi pada usila sudah menurun, oleh sebab itu konsumsi makanan

untuk usila secara kuantitas tidak sama dengan pada kelompok rentan yang lain. Yang

penting disini kualitas makanan dalam arti keseimbangan zat gizi harus dijaga.

Kegemukan pada usila sangat merugikan bagi usila sendiri karena merupakan resiko

untuk berbagai penyakit seperti : kardiovaskuler, diabetes melitus, hipertensi, dan

sebagainya.

Perubahan-perubahan fungsi fisiologis pada lansia dapat menyebabkan penurunan

asupan makanan yang berakibat pada penurunan status gizi. Penurunan fungsi

fisiologis pada lansia yang memeiliki kaitan yang erat dengan penurunan status gizi

adalah menurunnya kemampuan mengunyah makanan dan berkurangnya sekresi

enzim pencernanaan.
14

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kelompok rentan gizi adalah suatu kelompok di dalam masyarakat yang paling

mudah menderita gangguan kesehatannya atau rentan karena kekurangan gizi. Biasanya

kelompok rentan gizi ini berhubungan dengan proses kehidupan manusia, oleh sebab itu

kelompok ini terdiri dari kelompok umur tertentu dalam siklus kehidupan manusia

Kelompok-kelompok rentan gizi ini terdiri dari :

a. Kelompok bayi : 0-1 tahun

b. Kelompok dibawah 5 tahun (balita) : 1-5 tahun

c. Kelompok anak sekolah : 6-12 tahun

d. Kelompok remaja : 13-20 tahun

e. Kelompok ibu hamil dan menyusui.

f. Kelompok usia lanjut

3.2 Saran

Kelompok tersebut berada pada suatu siklus pertumbuhan atau perkembangan

memerlukan zat-zat gizi dalam jumlah yang lebih besar dari kelompok umur yang lain.

Oleh sebab itu apabila kekurangan zat gizi maka akan terjadi gannguan kesehatan. Jadi

diharapkan orang-orang yang masuk ke dalam kelompok rentan gizi tersebut agar lebih

bisa menjaga asupan nutrisi dan pangan yang dikonsumsi nya, sehingga dapat

menuingkatkan kecerdasan, produktivitas kerja, dan kesehatan yang merupakan faktor

terpenting dalam pengembangan kualitas Sumber Daya Manusia.


15

DAFTAR PUSTAKA

Notoatmodjo. Soekidjo. 2003. Prinsip-Prinsip Dasar Ilmu Kesehatan Masyarakat.

Jakarta : Rineka Cipta.

Notoatmodjo. Soekidjo.2007. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta: Rineka Cipta.

Almatsier, Sunita. 2002. Prinsip Dasar Ilmu Gizi.Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.

Fatmah. 2010.Gizi Usia Lanjut. Depok : PT. Gelora Aksara Pratama

Departemen Gizi dan Kesehatan Masyarakat FKM UI. 2007. Gizi dan Kesehatan Masyarakat

Forum Mahasiswa Gizi Fakultas Kesehatan MasyarakatT Universiatas Hassanudin Makassar

Kelompok Rentan Gizi. http://formazifkmuh.blogspot.com/2009/03/kelompok-rentan-

gizi.html. Diakses pada 30 mei 2017. 21:49:12 WIB.

Anda mungkin juga menyukai