Anda di halaman 1dari 2

I.

Pengertian Supervisi Pendidikan Secara etimologis, istilah Supervisi diambil dari perkataan bahasa
inggris supervision artinya pengawasan di bidang pendidikan. Ditinjau sisi morfologisnya, supervisi
dapat dijelaskan menurut bentuk kata. Supervisi terdiri dari dua kata, yakni super berarti atas, lebih,
visi berarti lihat, titik, awasi. Supervisor atau pengawas dianggap jabatan yang secara ideal diduduki
oleh seseorang yang mempunyai keahlian di bidangnya. Kelebihan dan keunggulan bukan saja dari
segi kedudukan, melainkan pula dari segi skiil yang dimilikinya.

II. Fungsi dan Tujuan Supervisi

- Fungsi Menurut Arikunto (2006:13) sedikitnya ada tiga fungsi supervisi yaitu : 1. Sebagai kegiatan
meningkatkan mutu pembelajaran. 2. Sebagai pemicu atau penggerak terjadinya perubahan pada
unsur-unsur yang terkait dengan pembelajaran. 3. Sebagai kegiatan memimpin dan membimbing.
- Tujuan Tujuan umum Supervisi adalah memberikan bantuan teknis dan bimbingan kepada guru
dan staf agar personil tersebut mampu meningkatkan kwalitas kinerjanya, dalam melaksanakan
tugas dan melaksanakan proses belajar mengajar.

III. Prinsip-prinsip Supervisi Adapun prinsip-prinsip positif supervisi menurut Tahalele (1979) adalah:
a. Ilmiah, yaitu dilaksanakan secara sistematis, objektif, dan menggunakan instrumen. Sistematis,
maksudnya berurut dari masalah satu ke masalah berikutnya secara runtut.

b. Kooperatif, artinya terdapat kerja sama yang baik antara supervisor dan guru.

c. Konstruktif, artinya dalam melaksanakan supervisi, hendaknya mengarah kepada perbaikan,


apapun perbaikannya dan seberapun perbaikannya.

d. Realistik, sesuai dengan keadaan, tidak terlalu idealistik.

e. Progresif, artinya dilaksanakannya maju selangkah demi selangkah namun tetap mantap.

f. Inovatif, yang berarti mengikhtiarkan pembaruan dan berusaha menemukan hal-hal baru dalam
supervisi.

g. Menimbulkan perasaan aman bagi guru-guru.

h. Memberikan kesempatan kepada supervisor dan guru untuk mengevaluasi diri mereka sendiri,
dan menemukan jalan pemecahan atas kekurangannya.

IV. Sasaran Supervisi Sasaran Supervisi Ditinjau dari objek yang disupervisi, ada 3 macam bentuk
supervisi:

a. Supervisi Akademik, Menitikberatkan pengamatan supervisor pada masalahmasalah akademik,


yaitu hal-hal yang berlangsung berada dalam lingkungan kegiatan pembelajaran pada waktu siswa
sedang dalam proses mempelajari sesuatu

b. Supervisi Administrasi, Menitikberatkan pengamatan supervisor pada aspekaspek administrasi


yang berfungsi sebagai pendukung dan pelancar terlaksananya pembelajaran.
c. Supervisi Lembaga, Menyebarkan objek pengamatan supervisor pada aspekaspek yang berada di
sekolah. Supervisi ini dimaksudskan untuk meningkatkan nama baik sekolah atau kinerja sekolah
secara keseluruhan. Misalnya: Ruang UKS (Unit Kesehatan Sekolah), Perpustakaan dan lain-lain.

V. Kenapa Supervisi Perlu Dilakukan Supandi (1986:252), menyatakan bahwa ada dua hal yang
mendasari pentingnya supervisi dalam proses pendidikan. a) Perkembangan kurikulum merupakan
gejala kemajuan pendidikan. Perkembangan tersebut sering menimbulkan perubahan struktur
maupun fungsi kurikulum. b) Pengembangan personel, pegawai atau karyawan senantiasa
merupakan upaya yang terus-menerus dalam suatu organisasi. Pengembangan personal dapat
dilaksanakan secara formal dan informal.

Alasan-alasan tersebut terkait dengan empat aspek sebagai berikut :

a) Kualitas Proses Pernbelajaran b) Profesionalisme Guru c) Tanggung Jawab Kepala Sekolah d)


Peningkatan Mutu Pendidikan

VI. Teknik-Teknik Supervisi Teknik supervisi adalah cara-cara yang di gunakan dalam melakukan
supervisi. Ada bermacam-macam teknik yang dapat di gunakan dalam supervisi Pendidikan.
Pemilihan dan Penggunaan suatu teknik supervisi di tentukan oleh tujuan yang hendak di capai,
masalah yang di hadapi, dan Lingkungan yang memungkinkan berlangsungnya supervisi. Secara garis
besar Teknik supervise dapat di bedakan menjadi dua yakni Individual dan kelompok.

VII. Supervisi Klinis Supervisi klinis adalah supervisi yang difokuskan pada perbaikan pembelajaran
melalui siklus yang sistematis mulai dari tahap perencanaan, pengamatan dan analisis yang intesif
terhadap penampilan pembelajarannya dengan tujuan untuk memperbaiki proses pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai