“ENZIM”
DISUSUN OLEH
KELOMPOK III
IBNU HAJAR ASSALAFY (517 011 231)
MARIA NELSIANA CEMBES (517 011 090)
SITTI FATIMAH AMALIA AMIR (517 011 097)
JURUSAN FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PANCASAKTI
MAKASSAR
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan yang maha Esa atas berkat dan rahmat dan hidayanya maka
penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Dalam penulisan makalah ini penulis berusaha
untuk menyajikan ringkas dan jelas isi dari makalah ini. Adapun judul dari makalah ini
adalah ENZIM.
Penulis sadar bahwa dalam penulisan makalah ini dibantu oleh barbagai pihak.baik dari
pihak dosen maupun dari teman-teman mahasiswa. Oleh sebab itu, dalam kesempatan ini
penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu. Saya
mengharapkan kritik maupun saran yang bersifat positif demi kesempurnaan makalah
ini.akhir kata dalam kesempatan ini pula penulis berharap semoga makalah ini
Penyusun
DAFTAR ISI
JUDUL
KATA PENGANTAR
BAB 1 : PENDAHULUAN
BAB 2 : PEMBAHASAN
BAB 3 : PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Enzim adalah biokatalisis atau polimer biologis yang dihasilkan oleh tubuh untuk
mengkatalisis reaksi kimia dan meningkatkan laju reaksi yang terjadi dalam jaringan tubuh
dengan cara menurunkan energi aktivasi sehingga suatu reaksi dapat berjalan dengan
cepat(Montgomery et al.,1993). Enzim merupakan katalis yang sangat selektif dan bersifat
spesifik untuk macam-macam tipe reaksi yang dikatalisis maupun substrat yang
berhubungan erat (Kennelly &Rodwell,2009). Telah diketahui bahwa sebagian besar enzim
adalah protein. Beberapa enzim digolongkan kedalam protein sederhana karena hanya
memerlukan struktur protein untuk aktivitas katalitiknya, sedangkan beberapa lainnya
tergolong protein terkonjugasi karena memerlukan suatu komponen non protein yang
disebutkofaktor (Amstrong,1995). Enzim selulase termasuk golongan hidrolase, yang terdiri
atas tiga enzim utama yaitu endo-β-glucanase (EC 3.2.1.4), exo-β-glucanase (EC 3.2.1.91),
dan β-glucosidase (EC 3.2.1.21)(Crueger and Crueger, 1984). Ketiga enzim ini bekerja secara
bersama mendegradasi selulosa dan menghasilkan gula reduksi sebagai produk akhirnya.
Enzim selulase merupakan salah satu dari sekian banyak enzim yang permintaannya paling
banyak atau cukup tinggi dipasaran. Hal ini dikarenakan peningkatan produksi bioetanol
yang berasal dari bahan berselulosa. Enzim selulase memegang peranan penting dalam
biokonversi limbah-limbah organik berselulosa menjadi protein sel tunggal, makanan
ternak, etanol dan lain-lain (Chalal, 1983). Selulasejugadigunakan dalam berbagai bidang
industri seperti industri tekstil, detergen, pulp, pengolahan limbah kertas dan sampah, serta
pengolahan kopi (Frazier, 1981). Dalam bidang farmasi, selulase digunakan untuk
menghidrolisis selulosa yang digunakan sebagai bahan dasar dalam pembuatan
metilselulosa, etilselulosa, hidroksipropilselulosa, hidroksipropilmetilselulosa, dan natrium
karboksimetilselulosa, yangmerupakan bahan-bahan tambahan yang biasa digunakan dalam
proses pembuatan tabletatausebagai suspending agent (Cantor etal,2008).Enzim selulase
dapat diproduksi dari mikroba selulolitik baik kapang maupun bakteri. Beberapa kapang dan
bakteri selulotik yang dapat menghasilkan selulase di antaranya adalah Trichoderma,
Aspergillus, Penicillium, Pseudomonas, Cellulomonas, Bacillus, Micrococcus, Cellovibrio, dan
Sporasphytophaga. Tricoderma reeseiadalah kapang selulolitik yang paling banyak diteliti,
karena mampu mensekresikan selulase sekitar 80% (Lynd et al., 2002). Enzim selulase yang
dihasilkan oleh masing –masing mikroorganisme memiliki karakteristik yang berbeda –beda.
Hal ini dipengaruhi oleh faktor lingkungan seperti suhu, pH, lingkungan tempat enzim
bekerja, konsentrasi substrat, dan waktu inkubasi. Semua jenis enzim memiliki rentang suhu
optimum untuk bekerja yangberbeda –beda pada tiap jenis mikroorganisme. Sebagian besar
enzim yang tergolong dalam mesozim memiliki aktivitas optimum pada suhu 20o–50oC
(Volk and Wheeler, 1984).
B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan pengertian Enzim!
2. Jelaskan pembagian enzim berdasarkan!
3. Uraikan Analisis kuantitatif dan analisis kualitatif setiap golongan!
C. Tujuan Pembelajaran
1. Untuk mengetahui pengertian enzim
2. Untuk mengetahui pembagian enzim.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Enzim
Enzim merupakan kelompok protein yang bersifat katalis dan mengatur perubahan
senyawa kimia dalam sistem biologis. Enzim dapat dihasilkan oleh hewan, tumbuhan dan
mikroorganisme. Secara katalitik, enzim menjalankan fungsinya dalam berbagai reaksi
seperti hidrolisis, oksidasi, reduksi, isomerasi, adisi, transfer gugus, dan kadang-kadang
pemutusan rantai karbon (Sumardjo, 2006). Enzim telah banyak digunakan dalam berbagai
proses kimiawi, baik dalam bidang industri maupun dalam bidang bioteknologi. Seiring
dengan peningkatan penggunaan enzim, berbagai eksplorasi penelitian tentang enzim telah
banyak dilakukan.
Enzim merupakan kelompok protein yang bersifat katalis dan mengatur perubahan
senyawa kimia dalam sistem biologis. Enzim dapat dihasilkan oleh hewan, tumbuhan dan
mikroorganisme. Secara katalitik, enzim menjalankan fungsinya dalam berbagai reaksi
seperti hidrolisis, oksidasi, reduksi, isomerasi, adisi, transfer gugus, dan kadang-kadang
pemutusan rantai karbon (Sumardjo, 2006). Enzim telah banyak digunakan dalam berbagai
proses kimiawi, baik dalam bidang industri maupun dalam bidang bioteknologi. Seiring
dengan peningkatan penggunaan enzim, berbagai eksplorasi penelitian tentang enzim telah
banyak dilakukan (Falch, 1991).
B. Klasifikasi Enzim
Pada saat ini, telah dikenal kurang lebih 2000 jenis enzim. Dengan semakin
banyaknya jenis enzim yang ditemukan, tidak mungkin memberi nama enzim
berdasarkan substrat atau jenis reaksinya. Untuk mengatasi hal tersebut,
dikembangkanlah sistem klasifikasi/penggolongan. Suatu sistem penggolongan yang
tepat dan deskriptif haruslah didasarkan pada suatu tata nama yang tepat pula. Pada
uraian sistem penamaan tersebut di atas, terlihat bahwa penamaan yang kurang
tepat akan memberikan hasil yang kurang memuaskan.
Berdasarkan perkembangannya, ada beberapa penggolongan enzim. Pada
tahun 1933, Baldwin menggolongkan enzim berdasarkan jenis reaksi kimianya ke
dalam 4 kelompok. Kelompok pertama adalah golongan hidrolase dan enzim
yang melakukan hidrasi dan dehidrasi. Kelompok kedua adalah enzim
pemindahan dan isomerisasi. Kelompok ketiga adalah oksidase, dan kelompok
keempat adalah dehidrogenase. Klasifikasi Baldwin belum menghasilkan tata
nama yang deskriptif dan informatif, terlihat bahwa pada kelompok pertama
terdapat enzim yang bukan/tidak melakukan hidrolase.
Pada tahun 1958, dua enzimolog Dixon dan Webb mengklasifikasikan
enzim berdasarkan jenis reaksi yang dikatalisis ke dalam 3 kelompok. Kelompok
A adalah kelompok enzim yang melakukan hidrolisis, kelompok B mengkatalisis
pemindahan gugus, serta kelompok C adalah enzim lain selain kelompok A dan B.
Klasifikasi Dixon dan Webb belum menghasilkan tata nama yang deskriptif dan
informatif, serta tidak adanya ketegasan pengelompokan dengan adanya
kelompok “lain-lain”.
Menyadari pentingnya klasifikasi dan tata nama enzim, pada tahun 1955
International Union of Biochemistry (IUB) bekerja sama dengan International
Union of Pure and Applied Chemistry (IUPAC) membentuk komisi pakar untuk
mengklasifikasikan enzim. Dasar pengklasifikasian yang dilakukan komisi pakar
IUB adalah jenis reaksi. Komisi ini mengelompokkan semua jenis enzim yang ada
ke dalam 6 kelas (Tabel 3). Keenam kelas disusun dalam urutan tertentu dan
diberi nomor yang tetap dan tidak boleh diubah-ubah. Keenam kelompok/kelas
utama enzim tersebut adalah oksidoreduktase (kelompok 1), transferase
(kelompok 2), hidrolase (kelompok 3), liase (kelompok 4), isomerase (kelompok
5) dan ligase (kelompok 6).
1. Oksidoreduktase mengkatalisis reaksi oksidasi dan reduksi, dan biasanya
menggunakan koenzim NAD, NADP, FAD, Lipoat atau Koenzim Q. Termasuk
golongan enzim oksidoreduktase adalah dehidrogenase, oksidase,
peroksidase, reduktase, hidroksilase dan oksigenase.
2. Transferase adalah enzim yang mengkatalisis pemindahan gugus tertentu
seperti gugus 1-karbon, aldehid dan keton, asil, glikosil, fosfat atau gugus
yang mengandung S. Termasuk dalam kelompok enzim transferase adalah
enzim aminotransferase, asil karnitin transferase, transkarboksilase,
transaldolase dan transketolase, glukokinase dan piruvat kinase.
3. Hidrolase adalah enzim yang mengakatalisis peningkatan pemecahan ikatan
antara karbon dengan atom lainnya melalui penambahan molekul air.
Termasuk kelompok enzim hidrolase adalah enzim esterase, amidase,
peptidase, fosfatase, dan glikosidase.
4. Liase adalah enzim yang mengkatalisis pemecahan karbon-karbon,
karbonsulfur, dan karbon-nitrogen. Termasuk kelompok enzim liase adalah
enzim dekarboksilase, aldolase, sintase, hidrase atau dehidratase,
deaminase, nukleotida siklase.
5. Isomerase adalah enzim yang mengkatalisis raseminasi optik atau isomer
geometrik dan reaksi oksidasi reduksi intramolekuler tertentu. Termasuk
kelompok enzim isomerase adalah enzim epimerase, rasemase, mutase dan
isomerase.
6. Ligase adalah enzim yang mengkatalisis pembentukan ikatan antara karbon
dengan karbon, karbon dengan sulfur, karbon dengan nitrogen, serta karbon
dengan oksigen. Untuk membentuk ikatan tersebut diperlukan energi ATP.
Termasuk kelompok enzim ligase adalah enzim sintetase dan karboksilase.
A. Kesimpulan
Enzim merupakan kelompok protein yang bersifat katalis dan mengatur
perubahan senyawa kimia dalam sistem biologis. Enzim dapat dihasilkan
oleh hewan, tumbuhan dan mikroorganisme
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Ambar. Ida. I Made. 2019. OPTIMASI SUHU DAN pH TERHADAP AKTIVITAS ENZIM
ENDOGLUKANASE MENGGUNAKAN RESPONSE SURFACE METHODOLOGY (RSM). Bandung ;
Universitas Udayaana