Anda di halaman 1dari 2

Nama : Laili Muthia Ghina

Kelas : 1 A kenari
NIM : 1140970120016

Kasus 1
1. Siapa yang menolong Ayik pada saat kejadian penjambretan?
2. Apa ada barang selain dompet yang dijambret?
3. Bagaimana reaksi ayik setelah dijambret?
4. Kapan kejadian penjambretan itu berlangsung?
5. Dimana kejadian penjambretan itu berlangsung?
6. Kenapa penjambret punya kesempatan untuk melakukan aksinya?
7. Apakah Ayik dan laki-laki yang menggonceng ayik berusaha mempertahankan
dompet ayik?
8. Bagaimana Ayik menaruh dompetnya sehingga bisa dijambret dengan mudah?
9. Apa isi barang berharga yang ada di dompet Ayik?
10. Apakah ada fisik Ayik dan laki laki yang membonceng Ayik tersebut cidera?
11. Apakah ada saksi mata saat kejadian penjambretan tersebut?
12. Apakah sebelumnya Ayik merasa diikuti sebelum kejadian?

Kasus 2

1. Siapa dokter yang memberikan intruksi kepada Ns. Weny?


2. Apa pasien dicompensasi cordis memang sering merasakan nyeri di dada?
3. Kapan Tn. K masuk ke rumah sakit?
4. Di sebelah mana nyeri dada yang dirasakan Tn. K?
5. Apakah Tn. K menderita decompensasi cordis sudah lama?
6. Berapa umur Tn. K?
7. Mengapa Ns. Weny diberikan intruksi untuk menyuntikan lasix 1 ampul secara
intravena? Apa kegunaan dari lasix tersebut?
8. Apakah pasien juga mengalami sesak napas?
9. Apakah pasien juga memiliki penyakit bawaan?
10. Apa penyebab decompensasi cordis?
11. Apakah penderita decompensasi cordis merasakan nyeri dada pada waktu tertentu?
12. Apakah decompensasi cordis berhubungan dengan paru-paru?
13. Berapa skala sakit yang dirasakan Tn. K?
14. Bagaimana tindakan keperawatan yang dilakukan Ns. Weny ketikan Tn. K
mengeluhkan nyeri dada?
15. Siapa anggota keluarga yang berada di ruang rawat Tn. K saat Tn. K mengeluhkan
nyeri dada?

Jika saya seorang perawat dan berada di posisi Ns. Weny maka hal yang saya lakukan
adalah mengecek GCS Tn. K menanyakan disebelah mana nyeri yang dirasakan lalu
mengkaji keadaan umum, status mental dan ttv. Setelah itu saya akan melakukan
kolaborasi pemberian terapi IV line RL dan Dower Catheter (DC),Setelah itu saya akan
melakukan kolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapi farmakologi Ranitidine 50
mg, Furosemide 20 mg, terapi injeksi masuk/ IV sesuai dengan advis dokter. Setelah
pasien tidak mengeluhkan nyeri dada maka saya akan menganjurkan pasien untuk
membatasi aktivitas dan membuat rencana tindak lanjut seperti memantau keadaan
umum, status mental, ttv, memantau pola nafas (irama, kecepatan, kedalaman, retraksi
dinding dada, penggunaan otot bantu pernafasan), pertahankan O2 sesuai kebutuhan,
pertahankan bed rest dan posisi semifowler, kolaborasi dengan dokter untuk terapi
lanjutan.

Anda mungkin juga menyukai