Anda di halaman 1dari 2

Mata kuliah : Keperawatan Kritis

Dosen pengampuh : Ns. Dudella Desnani Firman Yasin, S.Kep.,M,Kep

Kelompok 1 :

 Aula Dila (191440103)

 Dicky Bagus s (191440106)

 Ega Fitri (1191440108)

 Henny Nopiyanti (191440114)

 Intan Permatasari (191440115)

 Lani oktaviani (191440118)

 Lianda (191440119)

 Natasya Putri (191440122)

 Nurmiati (191440125)

 Nurul Fuadah (191440126)

 Rara Kunanti(191440130)

 Rori Reviza (191440134)

 Yuli (191440139)

Kesimpulan dari Video Tindakan Oksigenasi Pasien dalam Keadaan Kritis

Dari video tersebut, kami menyimpulakan situasi dimana saat pasien mengalami sesak
nafas dan keluarga memanggil perawat, lalu perawat yang menghampiri langsung memasang
kembali nassal kanul yang terlepas. Disini terlihat perawat tersebut mengikuti prinsip
beneficence (berbuat baik) dan prinsip non- maleficence ( tidak merugikan pasien), namun
disana tidak terlihat perawat tersebut melakukan prinsip autonomi.
Lalu perawat tersebut melaporkan ke dokter dan keputusan dokter mengatakan perlu
menambah oksigen menjadi 3 liter, disana terlihat prinsip autonomi dan veracity (jujur)
dengan infomed consent yang dilakukan dan memberikan informasi dengan jelas ke pasien
dan keluarga.

Situasi selanjutnya, pasien kembali sesak & keluarga kembali memanggil perawat lalu
perawat kembali datang dan melakukan tindakan pemeriksaan TTV dan sebagainya. Namun
tidak mengikuti prinsip autonomi/infomed consent baik kepada pasien/keluarga. Setelah
berdiskusi dengan dokter, perawat mendapat order oksigenasi dengan masker oksigen, dan
langsung mengganti masker oksigen tanpa melakukan infomed consent.

Dari video tersebut kami simpulkan bahwa Infomed Consent itu perlu dilakukan
untuk menghormati prinsip Autonomy dan Veracity kepada pasien. Informed Consent
dilakukan pada pasien sadar dan mampu mengambil keputusan, jika pasien dalam keadaan
tidak mampu atau sadar Inform Consent dilakukan pada keluarga pasien. Namun menurut
Griese Oruille N (1987), Informed Consent tidak dibutuhkan pada pasien kritis atau darurat
yang membutuhkan tindakan medis secara tepat dan cepat sesuai kemampuan tenaga medis
dan peralatan medis yang tersedia. Dimana dalam hal ini Dokter memutuskan keputusan
sendiri untuk melakukan yang terbaik bagi pasien dan dilakukan atas dasar prinsip
Beneficience (Berbuat baik).

LINK VIDEO : https://youtu.be/_84P4hOdPdE

Anda mungkin juga menyukai