Anda di halaman 1dari 128

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

( LURING )

Nama Sekolah : SMK NEGERI KABUH


Kelas/Semester : X Kimia Industri/Ganjil
Tema : Sampel
Subtema : Preparasi sampel
Pertemuan Ke 6
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

A. Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang
pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai
dengan bidang dan lingkup kerja Kimia Industri pada tingkat teknis, spesifik,
detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai
bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional,
regional, dan internasional.
KI 4 : Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan
prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan
bidang kerja Kimia Industri. Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan
mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif,
kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam
ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah,
serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan,
gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan
tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.5 Menerapkan pengkondisian IPK Pendukung
sampel yang akan dianalisis. 3.5.1 Menjelaskan pengertian sampling dan teknik
(C3) pengambilan contoh (C2)
IPK Kunci
3.5.2 Mengimplementasikan peralatan sampling
sesuai dengan karakteristik sampel (C3)
IPK Pengayakan
3.5.3 Memerinci alat yang dibutuhkan dalam
sampling (C4)

4.5 Melakukan pengkondisian sampel 4.5.1 Membuat bagan penyiapan contoh uji (P3)
yang akan dianalisis (digerus, 4.5.2 Menciptakan hasil karya berupa pelabelan
dikeringkan, diekstraksi, contoh uji sesuai SNI (P5)
dimurnikan). (P2)

C. Tujuan
Pembelajaran
Pengetahuan
3.5.1 Setelah melakukan pembelajaran melalui penayangan PPT tentang sampling
dan teknik pengambilan contoh, peserta didik dapat menjelaskan sampling dan
teknik pengambilan contoh dengan tepat.
3.5.2 Setelah melakukan pembelajaran melalui penayangan PPT tentang sampling
dan teknik pengambilan contoh, peserta didik dapat mengimplementasikan
peralatan sampling sesuai dengan karakteristik sampel dengan tepat.
3.5.3 Setelah melakukan pembelajaran melalui penayangan PPT tentang sampling
dan teknik pengambilan contoh, peserta didik dapat memerinci alat yang
dibutuhkan dalam sampling dengan tepat.
Keterampilan
4.5.1 Setelah melakukan pembelajaran melalui penayangan PPT tentang sampling
dan teknik pengambilan contoh, peserta didik dapat membuat bagan penyiapan
contoh uji dengan tepat.
4.5.2 Setelah melakukan pembelajaran melalui penayangan PPT tentang sampling
dan teknik pengambilan contoh, peserta didik dapat menciptakan hasil karya
berupa pelabelan contoh uji sesuai SNI dengan tepat.
-
-
D. Materi Pembelajaran
1. Sampling
2. Teknik Pengambilan Contoh

E. Pendekatan, Model dan Metode


Model Pembelajaran : Problem Based Learning
(PBL) Pendekatan : TPACK
Metode : Diskusi, pengamatan PPT materi ajar, presentasi hasil
diskusi kelompok

F. Langkah-Langkah
Pembelajaran Pertemuan
Pertama
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu

Pendahuluan Orientasi : 10
- Guru memberikan salam kepada peserta didik Menit
- Guru meminta salah satu peserta didik memimpin doa
sebelum memulai kegiatan pembelajaran (Religius-
PPK)
- Guru bersama peserta didik untuk mengecek kehadiran
peserta didik melalui Google form (TPACK)
Apersepsi :
- Guru memberi umpan pertanyaan ke peserta didik
“taukah kalian apa yang dilakukan pada sampel
sebelum dianalisis?”
Motivasi :
- Guru memberi motivasi belajar peserta didik agar
selalu bersemangat dalam belajar dan menyampaikan
kebermanfaatan materi dalam kehidupan sehari-hari
(Communication-4C)
Kegiatan Inti Orientasi peserta didik pada masalah 65
- Guru menayangkan video menit
(https://klc.kemenkeu.go.id/pusbc-sampling-kimia-cair/
) tentang teknik pengambilan contoh.
- Peserta didik menyaksikan video yang ditampilkan oleh
guru (TPACK)-(mengamati-5M)
- Guru memberi umpan pertanyaan, “bagaimana teknik
pengambilan contoh berdasarkan karakteristik
sampel???” (Menanya, Mengasosiasikan-5M)
- Guru meminta peserta didik untuk berpendapat tentang
teknik pengambilan sampel (Mengkomunikasikan-5M)
Mengorganisasikan peserta didik untuk belajar
- Guru meminta peserta didik untuk membagi kelompak
heterogen berdasarkan kemampuan menjadi 6
kelompok @6 orang
- Guru menyampaikan tugas masing-masing kelompok
untuk berdiskusi tentang teknik pengambilan contoh
yang tertuang pada LKPD
Membimbing penyelidikan individu maupun kelompok
- Guru meminta setiap kelompok mendiskusikan bersama
anggota kelompoknya tentang teknik pengambilan
contoh (collaboration) (Mengumpulkan informasi-
5M)
- Peserta didik mengolah data dan berpendapat tentang
teknik pengambilan contoh (critical thinking)-
(mencoba)
- Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik
untuk melengkapi referensi tentang teknik pengambilan
contoh dari media internet(TPACK)
- Guru membimbing proses diskusi dan apabila ada
peserta didik yang bertanya, guru mengarahkan peserta
didik untuk menjawab pertanyaan tersebut
(communication)-(menanya)
Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
- Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi dengan
kelompoknya menggunakan power point (TPACK)-
(creativity)
- Peserta didik menanggapi hasil presentasi kelompok lain
- Guru mendorong peserta didik untuk aktif bertanya dan
berdiskusi tentang pertanyaan yang diajukan
Menganalisis dan mengevaluasi proses
pemecahan masalah
- Guru memberikan penguatan menayangkan PPT materi
teknik pengambilan contoh (TPACK)
- Guru meminta peserta didik menarik kesimpulan dari
materi teknik pengambilan contoh
Penutup - Guru memberikan apresiasi pada peserta didik yang 15
aktif dengan memberikan reward berupa nilai afektif menit
(mengkonfirmasi)
- Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari
selanjutnya
- Guru menyampaikan terimakasih pada peserta didik dan
memberi semangat belajar
- Guru meminta salah satu peserta didik memimpin doa
- Guru memberi salam penutup

G. Media, Alat/Bahan, dan Sumber Belajar


1. Media
 Video
 PPT
2. Alat/Bahan
 Laptop
 LCD/proyektor
 Papan tulis dan
 spidol
3. Sumber Belajar
 Siswahyono – T.243060 LAB Pabrik I – PPE, PPT Pengambilan Contoh Uji.
Petrokimia Gresik
 Bahan Ajar Teknik Sampling
 Journal (internet)

H. Penilaian
1. Jenis dan Teknik Penilaian
No Aspek Jenis/Teknik Instrumen Penilaian
1. Sikap Non tes Lembar Penilaian sikap spiritual
(KI-1 dan KI-2) Observasi dan sosial (Terlampir)
2. Pengetahuan Test
Tertulis 1.1. Soal Test tertulis (Terlampir)
1.2. Lembar jawaban tes tertulis

Non Test 1.1. LKPD (terlampir)


Penugasan
3. Keterampilan Non Test
Observasi Lembar observasi (Terlampir)
kemampuan
belajar (5M)

2. Remedial
 Remedial dapat diberikan kepada peserta didik yang belum mencapai KKM.
Remidial terdiri atas dua bagian : remedial karena belum mencapai KKM dan
remedial karena belum mencapai Kompetensi Dasar
 Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remidial teaching
(klasikal), atau tutor sebaya, atau tugas dan diakhiri dengan tes.
 Tes remedial, dilakukan sebanyak 2 kali
3. Pengayaan
Pengayaan diberikan peserta didik yang telah tuntas mencapai KKM atau
mencapai Kompetensi Dasar.
Jombang, Agustus 2021
Kepala Sekolah
SMK Negeri Kabuh, Guru Mata Pelajaran,

Mokhammad Yasin, M.Pd, M.M Khoiriyah Umami,


M.Si NIP. 19650518198803 1 008
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
(Pembelajaran Jarak Jauh)

Nama Sekolah : SMK NEGERI KABUH


Kelas/Semester : X Kimia Industri/Ganjil
Tema : Sampel
Subtema : Preparasi sampel
Pertemuan Ke 6
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

A. Tujuan Pembelajaran
Pengetahuan
3.5.4 Setelah melakukan pembelajaran melalui penayangan PPT tentang sampling
dan teknik pengambilan contoh, peserta didik dapat menjelaskan sampling dan
teknik pengambilan contoh dengan tepat.
3.5.5 Setelah melakukan pembelajaran melalui penayangan PPT tentang sampling
dan teknik pengambilan contoh, peserta didik dapat mengimplementasikan
peralatan sampling sesuai dengan karakteristik sampel dengan tepat.
3.5.6 Setelah melakukan pembelajaran melalui penayangan PPT tentang sampling
dan teknik pengambilan contoh, peserta didik dapat memerinci alat yang
dibutuhkan dalam sampling dengan tepat.
Keterampilan
4.5.3 Setelah melakukan pembelajaran melalui penayangan PPT tentang sampling
dan teknik pengambilan contoh, peserta didik dapat membuat bagan penyiapan
contoh uji dengan tepat.
4.5.4 Setelah melakukan pembelajaran melalui penayangan PPT tentang sampling
dan teknik pengambilan contoh, peserta didik dapat menciptakan hasil karya
berupa pelabelan contoh uji sesuai SNI dengan tepat.
B. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu

Pendahuluan Orientasi : 10
- Guru memberi salam ke peserta didik Menit
- Peserta didik menjawab salam dari. (Collaboration dan
comunication- 4C)
- Guru meminta salah satu peserta didik memimpin doa
sebelum memulai kegiatan pembelajaran (Religius-
PPK)
- Guru mengecek kehadiran peserta didik (melalui
Gmeet, atau Zoom)
Apersepsi :
- Guru memberi umpan pertanyaan ke peserta didik
“taukah kalian apa yang dilakukan pada sampel
sebelum dianalisis?”
Motivasi :
- Guru memberi motivasi belajar peserta didik agar
selalu bersemangat dalam belajar dan menyampaikan
kebermanfaatan materi dalam kehidupan sehari-hari
(Communication-4C)
Kegiatan Inti Orientasi peserta didik pada masalah 65
- Guru menayangkan video menit
(https://klc.kemenkeu.go.id/pusbc-sampling-kimia-
cair/) tentang teknik pengambilan contoh.
- Peserta didik menyaksikan video yang ditampilkan oleh
guru (TPACK)-(mengamati-5M)
- Guru memberi umpan pertanyaan, “bagaimana teknik
pengambilan contoh berdasarkan karakteristik
sampel???” (Menanya, Mengasosiasikan-5M)
- Guru meminta peserta didik untuk berpendapat tentang
teknik sampling (Mengkomunikasikan-5M)
Mengorganisasikan peserta didik untuk belajar
- Guru meminta peserta didik untuk membagi kelompak
heterogen berdasarkan kemampuan menjadi 6
kelompok @6 orang
- Guru menyampaikan tugas masing-masing kelompok
untuk berdiskusi tentang teknik sampling yang tertuang
pada LKPD (melalui Google Classroom) TPACK
Membimbing penyelidikan individu maupun kelompok
- Guru meminta setiap kelompok mendiskusikan bersama
anggota kelompoknya tentang teknik sampling
(collaboration) (Mengumpulkan informasi-5M)
- Peserta didik mengolah data dan berpendapat tentang
teknik sampling (critical thinking)-(mencoba)
- Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik
untuk melengkapi referensi tentang teknik sampling dari
media internet(TPACK)
- Guru membimbing proses diskusi dan apabila ada
peserta didik yang bertanya, guru mengarahkan peserta
didik untuk menjawab pertanyaan tersebut
(communication)-(menanya) (melalui Gmeet atau
Zoom) TPACK
Mengembangkan dan menyajikan hasil karya (melalui
Gmeet atau Zoom) TPACK
- Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi dengan
kelompoknya menggunakan power point (TPACK)-
(creativity)
- Peserta didik saling menanggapi pendapat peserta didik
yang sedang presentasi
- Guru mendorong peserta didik untuk aktif bertanya dan
berdiskusi tentang pertanyaan yang diajukan
Menganalisis dan mengevaluasi proses
pemecahan masalah (melalui Gmeet atau Zoom) TPACK
- Guru memberikan penguatan menayangkan PPT materi
teknik sampling (TPACK)
- Guru meminta peserta didik menarik kesimpulan dari
materi teknik sampling
Penutup - Guru memberikan apresiasi pada peserta didik yang 15
(melalui aktif dengan memberikan reward berupa nilai afektif menit
Gmeet atau (mengkonfirmasi)
Zoom) - Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari
TPACK selanjutnya
- Guru menyampaikan terimakasih pada peserta didik dan
memberi semangat belajar
- Guru meminta salah satu peserta didik memimpin doa
- Guru memberi salam penutup

C. Media, Alat/Bahan, dan Sumber Belajar


1. Media
 Video
 PPT
2. Alat/Bahan
 Laptop
 LCD/proyektor

3. Sumber Belajar
 Siswahyono – T.243060 LAB Pabrik I – PPE, PPT Pengambilan Contoh Uji.
Petrokimia Gresik
 Bahan Ajar Teknik Sampling
 Journal (internet)
D. Penilaian
1. Jenis dan Teknik Penilaian
No Aspek Jenis/Teknik Instrumen Penilaian
1. Sikap Non tes Lembar Penilaian sikap spiritual
(KI-1 dan KI-2) Observasi dan sosial (Terlampir)

2. Pengetahuan Test
Tertulis 1.1. Soal Test tertulis (Terlampir)
1.2. Lembar jawaban tes tertulis

Non Test 1.1. LKPD (terlampir)


Penugasan
3. Keterampilan Non Test
Observasi Lembar observasi (Terlampir)
kemampuan
belajar (5M)

2. Remedial
 Remedial dapat diberikan kepada peserta didik yang belum mencapai KKM.
Remidial terdiri atas dua bagian : remedial karena belum mencapai KKM dan
remedial karena belum mencapai Kompetensi Dasar
 Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remidial teaching (klasikal),
atau tutor sebaya, atau tugas dan diakhiri dengan tes.
 Tes remedial, dilakukan sebanyak 2 kali
3. Pengayaan
Pengayaan diberikan peserta didik yang telah tuntas mencapai KKM atau mencapai
Kompetensi Dasar.

Jombang, Agustus 2021


Kepala Sekolah
SMK Negeri Kabuh, Guru Mata Pelajaran,

Mokhammad Yasin, M.Pd, M.M Khoiriyah Umami, M.Si


NIP. 19650518198803 1 008
BAHAN AJAR
TEKNIK DASAR PEKERJAAN LABORATORIUM KIMIA
KELAS/SEMESTER : X-KIMIA INDUSTRI/GANJIL

TEKNIK SAMPLING

KHOIRIYAH UMAMI, M.Si

1
Daftar Isi
A. Kompetensi Inti...................................................................................................................3
B. Kompetensi Dasar...............................................................................................................4
C. Indikator Pencapaian Kompetensi......................................................................................4
D. Tujuan Pembelajaran...........................................................................................................4
E. Uraian Materi......................................................................................................................5
1. Pengertian Sampling dan Teknk Pengambilan Contoh...................................................5
2. Peralatan Pengambilan Sampel.......................................................................................7
3. Mekanisme Pengambilan Contoh.................................................................................10
4. Bagan Penyiapan Contoh Uji........................................................................................15
5. Penandaan dan Pengemasan Contoh Pupuk..................................................................16
F. Soal Latihan, kunci jawaban dan rubrik...........................................................................18
a. Soal Latihan..................................................................................................................18
b. Kunci Jawaban..............................................................................................................19
c. Rubrik Penskoran Jawaban Pilihan Ganda...................................................................20
G. Daftar Pustaka...................................................................................................................22
Pengkondisian Sampel Yang Akan Dianalisis

Sekolah : SMK Negeri


Kabuh Program Keahlian : Teknik
Kimia Kompetensi Keahlian : Kimia
Industri
Mata Pelajaran : Teknik Dasar Pekerjaan Laboratorium
Kimia Kelas/Semester: X/Ganjil

A. Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan
faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan
lingkup kerja Kimia Industri pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks,
berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora
dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah,
dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.
KI 4 : Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur
kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang kerja
Kimia Industri. Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan
kuantitas yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif,
produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak
mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan
dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di
bawah pengawasan langsung.
B. Kompetensi Dasar
3.5 Menerapkan pengkondisian sampel yang akan dianalisis. (C3)
4.5 Melakukan pengkondisian sampel yang akan dianalisis (digerus, dikeringkan,
diekstraksi, dimurnikan). (P2)

C. Indikator Pencapaian
Kompetensi Pengetahuan
IPK Pendukung
3.5.1 Menjelaskan pengertian sampling dan teknik pengambilan contoh (C2)
IPK Kunci

3.5.2 Mengimplementasikan peralatan sampling sesuai dengan karakteristik sampel (C3)


IPK Pengayakan

3.5.3 Memerinci alat yang dibutuhkan dalam sampling (C4)


Keterampilan
4.5.1 Membuat bagan penyiapan contoh uji (P2)
4.5.2 Menciptakan hasil karya berupa pelabelan contoh uji sesuai SNI (P3)

D. Tujuan
Pembelajaran
Pengetahuan
3.5.1 Setelah melakukan pembelajaran melalui penayangan PPT tentang sampling dan
teknik pengambilan contoh, peserta didik dapat menjelaskan sampling dan teknik
pengambilan contoh dengan tepat.
3.5.2 Setelah melakukan pembelajaran melalui penayangan PPT tentang sampling dan
teknik pengambilan contoh, peserta didik dapat mengimplementasikan peralatan
sampling sesuai dengan karakteristik sampel dengan tepat.
3.5.3 Setelah melakukan pembelajaran melalui penayangan PPT tentang sampling dan
teknik pengambilan contoh, peserta didik dapat memerinci alat yang dibutuhkan
dalam sampling dengan tepat.
Keterampilan
4.5.1 Setelah melakukan pembelajaran melalui penayangan PPT tentang sampling dan
teknik pengambilan contoh, peserta didik dapat membuat bagan penyiapan contoh
uji dengan tepat.
4.5.2 Setelah melakukan pembelajaran melalui penayangan PPT tentang sampling dan
teknik pengambilan contoh, peserta didik dapat menciptakan hasil karya berupa
pelabelan contoh uji sesuai SNI dengan tepat.

E. Pendahuluan

????

Taukah kalian sebelum dilakukan pengujian pada sampel, akan dilakukan 2 langkah
terhadap sampel, apakah itu??? Untuk mengetahui jawabannya mari kita pelajari materi
berikut :

F. Uraian Materi

1. Pengertian Sampling dan Teknk Pengambilan Contoh

Sampling adalah teknik untuk menentukan sampel dari populasi yang


mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang diinginkan.

Gambar 1. Langkah Pengujian Sampel


Acuan pengambilan contoh merujuk pada SNI, sebagai berikut :
 SNI – 19 – 0428 – 1998 (Petunjuk pengambilan contoh padat)
 SNI – 19 – 0429 – 1989 A (Petunjuk pengambilan contoh cair dan semi padat)
Tujuan pengambilan contoh adalah untuk mendapatkan contoh yang
representative/mewakili tanding / lot, baik yang berbentuk curah maupun terkemas, cair
, gas.
Metode pengambilan contoh diantaranya sebagai berikut :
1) Merencanakan pengambilan contoh :
a. Lokasi dan titik pengambilan contoh direncanakan dan disesuaikan dengan alur
proses industri atau mengikuti standar perusahaan
b. Jumlah contoh dan cara-cara penanganan contoh direncanakan mengikuti
ketentuan instruksi kerja.
c. Jenis contoh uji air atau gas yang akan diambil serta wadah yang akan digunakan
disesuikan
2) Mempersiapkan pengambilan contoh :
a. Dokumen kerja (WI/IK/SOP, manual instruction, form kerja terkait) yang
relevan diidentifikasi dan disiapkan. Seperti Form Berita Acara dll
b. Peralatan kerja yang dibutuhkan : harus sesuai dengan IK (instruksi Kerja), Jenis
contoh yang akan diambil,peralatan sampling sesuai jenisnya, wadah tempat
contoh, spidol, kantong plastik dan pastikan alat pengambil contoh siap pakai.
serta alat Keselamatan/APD disiapkan.
c. Memastikan jenis contoh yang akan diambil.
d. Menyiapkan peralatan safety yang akan dipakai.
e. Menyiapkan peralatan sampling sesuai jenis contoh yang akan diambil.
f. Memastikan peralatan yang akan digunakan siap pakai.
3) Melaksanakan pengambilan contoh :
a. Teknik pengambilan contoh uji disesuaikan dengan instruksi kerja
b. Pengawetan contoh uji dilakukan dengan larutan asam HNO3 0.1N untuk
analisis logam.
c. Kondisikan contoh uji pada temperature ruangan sesuai instruksi kerja dengan
pendinginan air es dan botol tertutup rapat.
d. Peralatan untuk pengambilan contoh uji dibersihkan dan disimpan pada tempat
yang telah ditentukan.
e. Sisa contoh uji ditempatkan dan disimpan sebagai dokumen contoh sesuai
persyaratan ISO, selama 3 (tiga) bulan
Identitas penanganan contoh yang akan diuji :
• Catat jumlah contoh dan nomor contoh
• Catat asal contoh dan waktu pengambilan contoh
• Catat Petugas pengambil contoh dan parameter pengujian
Penyiapkan sampel uji dalam contoh pupuk Phonska :
• Sampel dikondisikan pada suhu kamar
• Sampel dihaluskan dengan menggunakan alat penghalus (crusser) dan jumlah
sesuai IK
• Sampel dimesh sesuai dengan IK
• Sampel ditempatkan dalam wadah dengan tutup
Gambar 2. Bagan Proses Pengambilan Contoh
• Sampled portion (Bagian yang diambil contohnya) atau populasi: Dapat diartikan
sama dengan lot atau batch, atau populasi yang akan diambil contohnya.
Merupakan sejumlah bahan (dalam hal ini pupuk) baik padat maupun cair yang
menyusun suatu unit dan mempunyai sifat-sifat yang diasumsikan seragam.
• Incremental sample (contohl inkremen) atau contoh primer/sampel lapangan:
Sejumlah contoh yang diambil dari sampled portion (lot/batch/populasi).
• Aggregate sample (contoh agregat) atau contoh campuran: Merupakan campuran
dari contoh primer yang diambil dari sampled portion atau lot/batch/populasi yang
sama.
• Reduced sample atau contoh sekunder: Merupakan turunan atau bagian dari contoh
campuran (contoh agregat) yang diturunkan dari sampel campuran tersebut melalui
proses penanganan contoh, seperti proses pengurangan contoh secara homogen
(pengadukan dan pembagian).
• Final sample (contoh akhir) atau contoh laboratorium: Merupakan bagian atau
turunan dari contoh sekunder melalui persiapan contoh seperti homogenisasi dan
pembagian. Jumlahnya disesuaikan dengan jenis pupuk yang diambil contohnya.

2. Peralatan Pengambilan Sampel :

Gambar 3. Peralatan Pengambilan Sampel Padatan


Gambar 4. Peralatan Sampling Cair dan Semi Padat
Cara Sampling :
Pilihan metoda  Acuan Tabel (Jumlah contoh yang harus diambil)
Jumlah Contoh Per Lot (Karung/Peti) Jumlah contoh yang harus diambil
(Karung/peti)
s/d 10 Semua contoh
11 – 25 5
26 – 50 7
51 – 100 10
>100 Akar pangkat 2 dari jumlah contoh

Jumlah yang harus diambil dari jumlah yang ada


Jumlah kemasan kecil Jumlah kemasan kecil untuk contoh
10.000 200
20.000 250
40.000 300
60.000 350
>100.000 400

Jumlah kemasan kecil yang diambil untuk setiap karton


Jumlah kemasan kecil dalam karton Maksimal jumlah kemasan kecil yang
diambil dari masing-masing karton
> 24 16
12 – 24 10
< 12 Semua kemasan keil dalam karton
Pupuk dalam bentuk curah
Ukuran populasi dalam ton Jumlah contoh primer yang
diperlukan
Sampai dan termasuk 2.5 Tidak kurang dari 7
Lebih besar dari 4 sampai dan termasuk 5 Tidak kurang dari 10
Lebih besar dari 8 sampai dan termasuk 9 Tidak kurang dari 14
Lebih besar dari 14 sampai dan termasuk 16 Tidak kurang dari 18
Lebih besar dari 22 sampai dan termasuk 24 Tidak kurang dari 22
Lebih besar dari 31 sampai dan termasuk 33 Tidak kurang dari 26
Lebih besar dari 42 sampai dan termasuk 45 Tidak kurang dari 30
Lebih besar dari 54 sampai dan termasuk 57 Tidak kurang dari 34
Lebih besar dari 68 sampai dan termasuk 72 Tidak kurang dari 38
Lebih besar dari 76 Tidak kurang dari 40

Pupuk cair dalam kemasan


Jumlah kemasan dalam populasi Jumlah kemasan yang dipilih sebagai
(Sample Portion) contoh
1 sampai 3 Semua kemasan
4 sampai 20 Tidak kurang dari 4
21 sampai 60 Tidak kurang dari 6
61 sampai 100 Tidak kurang dari 8
101 sampai 400 Tidak kurang dari 10
Lebih dari 400 Tidak kurang dari 20

Instruksi Umum Sampling Pupuk


1. Untuk pupuk dalam wadah kemasan, hanya pupuk yang belum dibuka saja yang
layak diambil contohnya.
2. Contoh harus diambil dan disiapkan secepat mungkin untuk menjamin contoh
masih mewakili populasi. Peralatan, permukaan yang kontak dengan bahan, dan
wadah yang digunakan dalam pengambilan contoh harus dalam keadaan bersih
dan kering.
3. Tidak ada contoh yang diambil dari sampled portion (populasi) yang
menunjukkan tanda-tanda kerusakan atau penyimpangan.
4. Jika batu-batuan secara alami terdapat dalam pupuk, jika mungkin, maka harus
dihancurkan dan dicampur dengan bagian dimana contoh 4. diambil. Jika hal ini
tidak mungkin dilaksanakan, maka dilakukan pemisahan batuan tersebut dari
bagian yang akan diambil contohnya (populasi). Berat pupuk tanpa batuan dan
batuan hasil pemisahan harus dilaporkan. Sebagai tambahan, sejumlah batuan
harus diambil sebagai contoh dan dikirim ke laboratorium bersama-sama contoh
laboratorium.
5. Setiap petugas yang akan mengambil contoh pupuk, harus mempunyai keyakinan
bahwa kondisi dimana pupuk yang akan diambil contohnya disimpan dengan baik
dan tidak terkontaminasi dengan bahan lain.
6. Peralatan sampling harus dibuat dari bahan yang tidak berpengaruh terhadap sifat
- sifat pupuk yang diambil contohnya.
7. Jika pada saat sampling digunakan sekop atau pencucuk, dimensinya harus sesuai
dengan bahanbahan yang akan diambil contohnya, termasuk ukuran wadah dan
ukuran butiran atau partikel pupuk.
8. Peralatan berupa sekop atau pencucuk (tombak) tersebut tidak digunakan jika
dimensi dan bahannya tidak sesuai untuk mengambil contoh dalam suatu
populasi.
9. Peralatan mekanis dapat digunakan untuk mengambil contoh pupuk yang
bergerak, jika peralatan tersebut mampu mengambil contoh langsung dalam aliran
produk.
10.Peralatan yang dirancang untuk membagi-bagi contoh menjadi bagian-bagian
yang sama (Devider) dapat digunakan untuk mengambil contoh primer dan
membuat contoh sekunder dan contoh laboratorium.
Kondisi dasar yang harus dipenuhi untuk menjamin contoh pupuk mewakili lot :
Contoh jumlahnya mencukupi untuk keperluan analisa
• Jika jumlah dalam lot atau pengiriman/pengapalan 10 karung atau kurang, contoh
harus diambil dari tiap karung (keseluruhan 10 karung) dalam jumlah yang sama.
• Jika jumlah dalam lot 11 karung atau lebih maka contoh diambil dari 10 karung
yang dipilih secara acak.
• Jika contoh berbentuk curah, contoh harus diambil dalam jumlah yang sama dari
tiap 10 bagian atau sektor yang dibuat secara imajiner dalam wadah curah tersebut.
3. Mekanisme Pengambilan Contoh
1. Produk pupuk kering dalam kemasan Kemasan
11 kg atau lebih : gunakan pipa tombak tunggal terbuka (pencucuk terbuka)
dengan diamater minimal 2.0 cm dan panjang 69 - 90 cm. Pencucuk tersebut
digunakan dalam posisi kemasan atau karung horisontal, ditusukkan secara diagonal
sampai semua panjang pencucuk masuk ke dalamnya, kemudian diputar dan ditarik
sehingga akan mengambil pupuk dari bagaian karung yang ditusuk. Pencucuk
ditusukkan dengan posisi bagian terbuka ke arah bawah dan diputar, kemudian
ditarik dengan posisi bagian terbuka mengarah ke atas.
Kemasan dengan berat di bawah 11 kg : karena dianggap tidak praktis untuk
mencoba mengambil contoh kemasan dengan berat kurang dari 11 kg dengan
menggunakan pencucuk, maka dapat diambil keseluruhan kantong sebagai contoh
yang dipilih dari lot.
Cara kerja
• Contoh padatan dalam karung
- Letakkan karung yang berisi bahan pada posisi horisontal bila memungkinkan
- Masukkan tombak pengambil contoh dari ujung ke ujung secara diagonal,
pengambilan contoh tergantung dari jumlah karung
- Kumpulkan semua contoh menjadi satu

Gambar 5. Pengambilan padatan dalam karung


2. Produk pupuk kering dalam bentuk curah
Gunakan pencucuk model "tombak Missouri D" panjang 135 cm Pencucuk
digunakan secara vertikal dan ditusukkan dalam posisi terbuka sampai semua bagian
panjangnya masuk contoh, kemudian diputar sehingga tertutup dan ditarik. Lakukan
paling tidak 10 titik.

Gambar 6. Pengambilan pupuk kering dalam bentuk curah


3. Sampling Lot Berjalan (Stream/moving Sampling)
Pupuk dalam bentuk bulk dapat diambil contohnya pada saat pupuk sedang
berjalan (transport) dalam proses produksi atau bongkar muat pupuk. Lakukan
pengambilan contoh paling sedikit 10 (sepuluh) kali dengan interval waktu yang
sama diambil dari aliran produk sehingga mewakili seluruh lot. Gunakan cangkir
sampling AOAC ( stream sampling cup ).

Gambar 7. Sampling Lot


4. Produk Pupuk Cair, Tidak ada Tekanan
a. Produk pupuk tanpa amonia bebas
Untuk kemasan dengan volume lebih dari 1 liter (sekitar 1 kg) aduk isi
kemasan dan pindahkan contoh yang mewakili sebanyak 500 ml dengan
penuangan atau pengisapan (dengan bantuan pipa). Contoh diambil dari wadah
yang belum dibuka.
Catatan : Pupuk yang mengandung amonia bebas dapat diidentifikasi dengan
mudah dari baunya.
b. Suspensi dan Bubuk
Aduk bahan dalam wadah selama sekitar 15 menit atau lebih sebelum
pengambilan contoh. Tenpat-tempat pengambilan contoh yang dikehendaki
menurut urutan prioritasnya adalah sebagai berikut:
(a), langsung dari dekat alat pencampur/pengaduk (mixing
vat) (b). bagian atas dari wadah atau aliran
(c). dari line pengiriman atau line sirkulasi segera setelah bahan dikeluarkan.
Jika contoh diambil dari tangki pencampuran, atau bagian atas wadah atau
aliran, gunakan botol dengan tabung aliran masuk ukuran 6-9 mm dan lubang
aliran udara berdiameter 12 mm dengan berat minimal 700 gram. Turunkan ke
kawah botol contoh mulai dari bagian atas wadah sampai ke dasar tangki dan
naikkan
pelan-pelan waktu pengisian. Contoh yang diambil dari jalur sirkulasi setelah
pengadukan atau resirkulasi secara simultan lebih dari 15 menit harus diambil
dengan botol plastik standar ukuran 500 ml.
c. Pengambilan contoh dari Tanki
Bila tanki berbentuk cylinder vertical, berada di darat, atau tanki kapal,
pengambilan contoh dilakukan sebagai berikut :
Contoh diambil pada jarak tiap 30 cm dari dasar sampai kepermukaan cairan,
Volume tiap pengambilan contoh harus sama, dan seluruhnya disatukan jadi satu
contoh. Bila isi tanki diketahui homogen, contoh diambil dari lima tempat
ketinggian, satu kali pada jarak sepersepuluh tinggi cairan dari dasar, tiga kali
dari pertengahan tinggi cairan, dan satu kali dari 9/10 tinggi cairan dari dasar;
kelima hasil pengambilan yang sama volumenya masing-masing dicampur
menjadi satu contoh.

Gambar 8. Pengambilan Contoh dari Tangki


Pengambilan contoh di tangki berbentuk silinder vertikal
Tinggi Tinggi tempat contoh diambil Volume tiap pengambilan (%
cairan (tinggi dari dasar % terhadap dari seluruh volume contoh)
terhadap tinggi tangk
tangki Lapisan Cairan
(%) atas tengah bawah atas tengah bawah
10 - - 5 - - 100
20 - - 10 - - 100
30 - 20 10 - 60 40
40 - 25 10 - 70 30
50 - 30 10 - 80 20
60 55 35 10 10 80 10
70 65 40 10 10 80 10
80 65 45 10 10 80 10
90 85 50 10 10 80 10
100 90 50 10 10 80 10

Pengambilan Contoh Gas


Menurut standart : GPA 2166-05
Sampling Gas
• Metoda Reduced Pressure (Metoda ini dapat digunakan pada kondisi yang
sama dengan metoda evacuated container. Tekanan pengisian dibatasi hingga
1/3 dari tekanan sumber)
• Metoda Helium Pop (Metoda sampling non-purge ini, terlebih dahulu
menggunakan helium untuk membuat silinder bebas udara)
• Metode Floating Piston Cylinder (Metode sampling untuk wet
gas ) Peralatan :
1. Tabung/ sample bomb dari SS , Min Press 1800 psia, Cap. 300 ml atau 500
ml (The United States Department of Transportation (DOT) certification )
dengan dua valve.
2. Pipa Transfer & Valve
3. Sampling Probe/Konektor
4. Tool/Kunci inggris.
5. Separator bila diperlukan, dll
Persiapan Sampling
• Tabung sampel harus dibersihkan sebelum pengambilan sampel. Khususnya
jika sample cylinder tersebut sebelumnya digunakan untuk sampling
hidrokarbon.
• Lapisan minyak, grease atau sludge harus dibersihkan melalui purging
dengan cara mencucinya dengan larutan detergen atau dengan suatu pelarut
organik kemudian keringkan
Penentuan Titik Sampling
• Titik sampling harus terletak dibagian atas pipa atau vessel, untuk
mengeliminasi cairan yang terikut pada saat sampling dan yang tidak ada
gangguan aliran gas yang disebabkan oleh element jaringan pipa, spt :
elbows, tee.s, reducers, piping headers, manifolds, meter tubes, valves,
orifice plates dan sebagainya.
• Gerakan aliran di dalam pipa yang melewati elbow atau tee akan
menyebabkan perputaran aliran atau dapat menyebabkan efek gerakan
centrifugal yang menyebabkan kontaminan dan komponen fraksi berat dari
gas bumi ke dinding pipa.
• Letak titik sampling biasanya tidak dilakukan dekat pompa, strainers, meter,
manifolds atau velocity. Daerah percepatan atau perubahan arah aliran dari
horizontal ke vertikal tidak dapat dipakai untuk mendapatkan sampel yang
mewakili.
4. Bagan Penyiapan Contoh Uji

Gambar 9. Cara Penyiapan Contoh Uji

Gambar 10. Cara lain Penyiapan Contoh Uji


Ukuran Contoh
1. Produk Pupuk Kering : untuk pupuk campuran, contoh bervariasi dalam
jumlah 2- 4 kg. Semua contoh tersebut harus dikirim ke laboratorium. Untuk
pupuk bukan campuran, misalnya superphosfat, kurangi contoh menjadi 1 kg
dan dikirim ke laboratorium.
2. Pupuk Cair : untuk pupuk cair, ukuran contoh paling sedikit 500 ml.
5. Penandaan dan Pengemasan Contoh Pupuk
a. Tiap wadah contoh laboratorium (contoh akhir) harus disegel oleh petugas
pengambil contoh agar isinya tidak dapat dipindahkan atau digunakan tanpa
merusak segel tersebut.
b. Label dilekatkan pada wadah yang berisi contoh laboratorium agar tidak dapat
dicopot tanpa merusak sege! atau seal.
c. Label harus terlihat dengan jelas tanpa lebih dahulu membuka segel dan berisi :
 Nama pengambil contoh (inspektur pengambil contoh) dan departemen atau
bagian dimana dia bekerja.
 Tanda identifikasi yang diberikan pengambil contoh untuk contoh tersebut.
 Tempat pengambilan contoh
 Tanggal pengamhilan contoh
 Nama bahan
 Kode identifikasi, nomor batch atau nomor pengiriman yang tersedia atau ada di
lokasi pengambilan contoh.
d. Wadah kemudian diparaf oleh orang yang bertanggung jawab terhadap produk
yang diambil contohnya atau orang yang mewakilinya.
Gambar 11. Label Contoh Uji

G. Rangkuman
 Sampling adalah teknik untuk menentukan sampel dari populasi yang mempunyai ciri-
ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang diinginkan.
 Peralatan pengambilan sampel disesuaikan dengan bentuk sampel (padat, cair, semi
padat, atau gas)
 Setelah dilakukan sampling, dilakukan pengemasan dan pelabelan
H. Soal Latihan, kunci jawaban dan rubrik
a. Soal Latihan
1. Teknik sampling merupakan langkah kegiatan analisis yang dilakukan untuk....
a. Mengambil sampel
b. Menganalisis sampel
c. Mempersiapkan sampel
d. Mengolah data hasil analisis
e. Menyimpulkan data hasil analisis
2. Penanganan sampel di laboratorium meliputi:
1. Pemisahan sampel
2. Pelarutan sampel
3. Analisis sampel
4. Administrasi sampel
5. Pengawetan sampel
Urutan langkah kerja yang benar sesuai tahapan prosedur penanganan sampel di
laboratorium adalah....
a. 2,1,3,4,5
b. 2,4,1,5,3
c. 3,2,1,5,4
d. 4,1,3,2,5
e. 4,1,5,2,3
3. Pengambilan sampel memiliki bererapa prinsip, salah satunya adalah harus jelas.
Yang dimaksud “jelas” pada prinsip pengambilan sampel adalah ...
a. Jika terdapat kesalahan pada pemeriksaan sampel, maka pemeriksaan tidak ada
gunanya
b. Hasil pemeriksaan dapat disahkan untuk seluruh bahan
c. Diharuskan teliti dan presisi
d. Jelas sesuai dengan SNI
e. Jelas pada lokasi yang ditentukan
4. Dalam teknik sampling sampel padat dikenal istilah composite sample. Composite
sample merupakan.....
a. Jumlah keseluruhan bahan
b. Contoh yang diambil dari tending/lot
c. Contoh yang diambil dari contoh campuran
d. Kumpulan dari contoh-contoh yang diambil dari sampel primer
e. Contoh yang dikirim ke laboratorium yang mewakili tending/lot
5. Suatu perusahaan pengolahan logam Alumunium menerapkan program
pengambilan sampel menurut SNI 0428 1998. Perusahaan tersebut menghasilkan
4000 karton. Setiap karton berisi 40 kemasan kecil yang berada dalam satu lot.
Berapa banyak kemasan kecil yang harus diambil?
a. 10 kemasan
b. 20 kemasan
c. 40 kemasan
d. 80 kemasan
e. 100 kemasan
6. Alat pengambil contoh yang cocok digunakan untuk pengambilan lemak-lemak
padat adalah…
a. Sekop panjang
b. Go devil
c. Botol logam
d. Bentuk tombak
e. Sekop tangan

b. Kunci Jawaban
No 1 2 3 4 5 6
Jawaban A E E D A B
c. Rubrik Penskoran Jawaban Pilihan Ganda
No Butir Soal Kategori Skor
1 Teknik sampling merupakan langkah kegiatan analisis C2 1
yang dilakukan untuk....
a. Mengambil sampel
b. Menganalisis sampel
c. Mempersiapkan sampel
d. Mengolah data hasil analisis
e. Menyimpulkan data hasil analisis
Jawaban : A
2. Penanganan sampel di laboratorium C4 1
meliputi: 1 Pemisahan sampel
2 Pelarutan sampel
3 Analisis sampel
4 Administrasi sampel
5 Pengawetan sampel
Urutan langkah kerja yang benar sesuai tahapan
prosedur penanganan sampel di laboratorium adalah....
a. 2,1,3,4,5
b. 2,4,1,5,3
c. 3,2,1,5,4
d. 4,1,3,2,5
e. 4,1,5,2,3
Jawaban : E
3. Pengambilan sampel memiliki bererapa prinsip, salah C2 1
satunya adalah harus jelas. Yang dimaksud “jelas”
pada prinsip pengambilan sampel adalah ...
a. Jika terdapat kesalahan pada pemeriksaan sampel,
maka pemeriksaan tidak ada gunanya
b. Hasil pemeriksaan dapat disahkan untuk seluruh
bahan
c. Diharuskan teliti dan presisi
d. Jelas sesuai dengan SNI
e. Jelas pada lokasi yang ditentukan
Jawaban : E
4. Dalam teknik sampling sampel padat dikenal istilah C2 1
composite sample. Compositesample merupakan.....
a. Jumlah keseluruhan bahan
b. Contoh yang diambil dari tending/lot
c. Contoh yang diambil dari contoh campuran
d. Kumpulan dari contoh-contoh yang diambil dari
sampel primer
e. Contoh yang dikirim ke laboratorium
yang mewakili tending/lot
Jawaban : D
5. Suatu perusahaan pengolahan logam Alumunium C4 1
menerapkan program pengambilan sampel menurut
SNI 0428 1998. Perusahaan tersebut menghasilkan
4000 karton. Setiap karton berisi 40 kemasan kecil
yang berada dalam satu lot. Berapa banyak kemasan
kecil yang harus diambil?
a. 10 kemasan
b. 20 kemasan
c. 40 kemasan
d. 80 kemasan
e. 100 kemasan
Jawaban : A
6. Alat pengambil contoh yang cocok digunakan untuk C2 1
pengambilan lemak-lemak padat adalah…
a. Sekop panjang
b. Go devil
c. Botol logam
d. Bentuk tombak
e. Sekop tangan
Jawaban : B
Skor Total 6
I. Daftar Pustaka
 Siswahyono – T.243060 LAB Pabrik I – PPE, PPT Pengambilan Contoh Uji.
Petrokimia Gresik
PENGAMBILAN CONTOH
Kompetensi Dasar

3.5 Menerapkan pengkondisian sampel yang akan dianalisis. (C3)


4.5 Melakukan pengkondisian sampel yang akan dianalisis (digerus, dikeringkan,
diekstraksi, dimurnikan). (P2)
Tujuan Pembelajaran
Pengetahuan
Setelah melakukan pembelajaran melalui penayangan PPT tentang sampling dan teknik pengambilan contoh,
peserta didik dapat :
1. Menjelaskan sampling dan teknik pengambilan contoh dengan tepat.
2. Mengimplementasikan peralatan sampling sesuai dengan karakteristik sampel dengan tepat.
3. Memerinci alat yang dibutuhkan dalam sampling dengan tepat.
Keterampilan
Setelah melakukan pembelajaran melalui penayangan PPT tentang sampling dan teknik pengambilan contoh,
peserta didik dapat :
1. Membuat bagan penyiapan contoh uji dengan tepat.
2. menciptakan hasil karya berupa pelabelan contoh uji sesuai SNI dengan tepat
TEKNIK SAMPLING
https://klc.kemenkeu.go.id/pusbc-sampling-kimia-cair/

Dari video yang


kaian amati,
apa yang kalian
temukan???
Pengambilan Contoh

Sampling Preparasi Pengujian


Pengambilan Contoh

Acuan Pengambilah contoh

SNI – 19 – 0428 - 1998


Petunjuk pengambilan contoh padatan

SNI – 19 – 0429 – 1989 A


Petunjuk pengambilan contoh cair dan
semi padat
Pendahuluan
• Dalam melakukan kegiatan analisis di lapangan
maupun di laboratorium, betapa pun canggihnya
metode yang digunakan, hasil analisis yang diperoleh
tidak akan banyak berarti apabila metode pengambilan
contoh tidak dilakukan dengan baik dan benar.
• Metode pengambilan contoh merupakan salah satu
faktor yang menentukan keabsahan data dan
kesimpulan yang diambil dari suatu analisis.
• Pengambilan dan penanganan contoh dapat
merupakan salah satu sumber kesalahan terbesar dari
suatu analisis.
• Jumlah contoh yang diambil harus disesuaikan dengan
kebutuhan analisis di laboratorium
• Keadaan contoh harus dapat menggambarkan kondisi
bahan atau produk pada saat contoh diambil, Misal,
contoh sebaiknya jangan disimpan pada suhu yang
terlalu panas atau terlalu dingin yang dapat
menyebabkan contoh tersebut mengalami
perubahan, mempengaruhi hasil analisa yang
diperoleh.
• Waktu pengambilan contoh sebaiknya disesuaikan
dengan jadwal analisis laboratorium, sehingga contoh
yang baru saja dikumpulkan dapat segera dianalisis.
• Teori pengambilan contoh pada umumnya didasari
oleh teori statistik.
Tujuan Pengambilan Contoh
Tujuannya untuk mendapatkan contoh yang
representative/mewakili tanding / lot, baik
yang berbentuk curah maupun terkemas, cair
, gas.
Pengambilan Contoh

1. Merencanakan pengambilan contoh :


o Lokasi dan titik pengambilan contoh
direncanakan dan disesuaikan dengan
alur proses industri atau mengikuti
standar perusahaan
o Jumlah contoh dan cara-cara penanganan
contoh direncanakan mengikuti
ketentuan instruksi kerja.
o Jenis contoh uji air atau gas yang akan
diambil serta wadah yang akan digunakan
disesuikan
Pengambilan Contoh

Identitas penting dalam penanganan contoh yang


akan diuji :
• Catat jumlah contoh dan nomor contoh
• Catat asal contoh dan waktu pengambilan
contoh
• Catat Petugas pengambil contoh dan parameter
pengujian.
Pengambilan Contoh

Penyiapkan sampel uji dalam contoh


pupuk Phonska :
• Sampel dikondisikan pada suhu kamar
• Sampel dihaluskan dengan menggunakan
alat penghalus (crusser) dng jumlah sesuai IK
• Sampel dimesh sesuai dengan IK
• Sampel ditempatkan dalam wadah
dengan tutup.
DEFINISI

• Sampled portion (Bagian yang diambil contohnya) atau populasi:


Dapat diartikan sama dengan lot atau batch, atau populasi yang akan diambil
contohnya. Merupakan sejumlah bahan (dalam hal ini pupuk) baik padat maupun cair
yang menyusun suatu unit dan mempunyai sifat-sifat yang diasumsikan seragam.
• Incremental sample (contohl inkremen) atau contoh primer/sampel lapangan:
Sejumlah contoh yang diambil dari sampled portion (lot/batch/populasi).

• Aggregate sample (contoh agregat) atau contoh campuran:


Merupakan campuran dari contoh primer yang diambil dari sampled portion atau
lot/batch/populasi yang sama.

• Reduced sample atau contoh sekunder:


Merupakan turunan atau bagian dari contoh campuran (contoh agregat) yang
diturunkan dari sampel campuran tersebut melalui proses penanganan contoh,
seperti proses pengurangan contoh secara homogen (pengadukan dan pembagian).

• Final sample (contoh akhir) atau contoh laboratorium:


Merupakan bagian atau turunan dari contoh sekunder melalui persiapan contoh
seperti homogenisasi dan pembagian. Jumlahnya disesuaikan dengan jenis pupuk
yang diambil contohnya.
Bagan Proses Pengambilan Contoh

Tanding / Lot _ _ _ _

Contoh Primer _ _ _

Contoh Campuran _ _

Contoh Sekunder _ _

Contoh Laboratorium _ _
Peralatan Sampling padatan

• Alat Pengambil Contoh bentuk tombak tunggal

• Alat Pengambil contoh bentuk tombak ganda

• Alat Pengambil contoh bentuk sekop


Peralatan Sampling cairan & semi padat

Botol Go Devil Silinder dengan klep Sekop silinder


( Untuk cairan ) ( untuk cairan ) ( untuk semi padat )
Pengambilan contoh

• Alat harus bersih, kering, bebas karat


dan berfungsi normal
• Kenali populasi Lot/sublot/batch
• Populasi bergerak
ambil secara periodik,ukuran/besaran kira
kira tetap
• Populasi padat
diam ambil secara
acak
Cara Sampling

Pilihan metoda acuan tabel


Jumlah contoh yang harus diambil

Jumlah contoh per lot Jumlah contoh yang diambil


Karung/peti Karung/peti
s/d 10 semua contoh
11 – 25 5
26 – 50 7
51 – 100 10
> 100 akar pangkat dua dari jumlah
contoh
Cara Sampling
Pilihan metoda acuan tabel

Jumlah kemasan kecil yang harus diambil Dari jumlah yang ada
Jumlah kemasan kecil Jumlah kemasan kecil untuk contoh
10.000 200
20.000 250
40.000 300
60.000 350
> 100.000 400
Jumlah kemasan kecil yang diambil untuk setiap karton

Jumlah kemasan Maksimal jumlah kemasan kecil


kecil dalam yang diambi dari masing – masing
karton karton
> 24 16
12 -24 10
< 12 semua kemasan kecil dalam karton
Tabel 2. Pupuk dalam bentuk curah

Ukuran populasi dalam ton Jumlah contoh primer yang


diperlukan
Sampai dan termasuk 2.5 Tidak kurang dari 7

Lebih besar dari 4 sampai dan termasuk 5 Tidak kurang dari 10

Lebih besar dari 8 sampai dan termasuk 9 Tidak kurang dari 14

Lebih besar dari 14 sampai dan termasuk 16 Tidak kurang dari 18

Lebih besar dari 22 sampai dan termasuk 24 Tidak kurang dari 22

Lebih besar dari 31 sampai dan termasuk 33 Tidak kurang dari 26

Lebih besar dari 42 sampai dan termasuk 45 Tidak kurang dari 30

Lebih besar dari 54 sampai dan termasuk 57 Tidak kurang dari 34

Lebih besar dari 68 sampai dan termasuk 72 Tidak kurang dari 38

Lebih besar dari 76 Tidak kurang dari 40


Tabel 3. Pupuk cair dalam kemasan

Jumlah Kemasan dalam Populasi Jumlah Kemasan yang Dipilih


Sebagai Contoh
(Sampled Portion)
1 sampai 3 Semua kemasan

4 sampai 20 Tidak kurang dari 4

21 sampai 60 Tidak kurang dari 6

61 sampai 100 Tidak kurang dari 8

101 sampai 400 Tidak kurang dari 10

Lebih dari 400 Tidak kurang dari 20


INSTRUKSI UMUM SAMPLING PUPUK

1. Untuk pupuk dalam wadah kemasan, hanya pupuk


yang belum dibuka saja yang layak diambil
contohnya.

2. Contoh harus diambil dan disiapkan secepat


mungkin untuk menjamin contoh masih mewakili
populasi. Peralatan, permukaan yang kontak dengan
bahan, dan wadah yang digunakan dalam
pengambilan contoh harus dalam keadaan bersih
dan kering.

3. Tidak ada contoh yang diambil dari sampled portion


(populasi) yang menunjukkan tanda-tanda kerusakan
atau penyimpangan.
INSTRUKSI UMUM SAMPLING PUPUK

4. Jika batu-batuan secara alami terdapat dalam pupuk,


jika mungkin, maka harus dihancurkan dan dicampur
dengan bagian dimana contoh 4. diambil. Jika hal ini
tidak mungkin dilaksanakan, maka dilakukan
pemisahan batuan tersebut dari bagian yang akan
diambil contohnya (populasi). Berat pupuk tanpa
batuan dan batuan hasil pemisahan harus
dilaporkan. Sebagai tambahan, sejumlah batuan
harus diambil sebagai contoh dan dikirim ke
laboratorium bersama-sama contoh laboratorium.

5. Setiap petugas yang akan mengambil contoh pupuk,


harus mempunyai keyakinan bahwa kondisi dimana
pupuk yang akan diambil contohnya disimpan
dengan baik dan tidak terkontaminasi dengan bahan
lain.
INSTRUKSI UMUM SAMPLING PUPUK

6. Peralatan sampling harus dibuat dari bahan yang tidak


berpengaruh terhadap sifat - sifat pupuk yang diambil
contohnya.

7. Jika pada saat sampling digunakan sekop atau


pencucuk, dimensinya harus sesuai dengan bahan-
bahan yang akan diambil contohnya, termasuk ukuran
wadah dan ukuran butiran atau partikel pupuk.

8. Peralatan berupa sekop atau pencucuk (tombak)


tersebut tidak digunakan jika dimensi dan bahannya
tidak sesuai untuk mengambil contoh dalam suatu
populasi.
INSTRUKSI UMUM SAMPLING PUPUK

9. Peralatan mekanis dapat digunakan untuk


mengambil contoh pupuk yang bergerak, jika
peralatan tersebut mampu mengambil contoh
langsung dalam aliran produk.

10.Peralatan yang dirancang untuk membagi-bagi


contoh menjadi bagian-bagian yang sama (Devider)
dapat digunakan untuk mengambil contoh primer
dan membuat contoh sekunder dan contoh
laboratortum.
PROSEDUR SAMPLING UNTUK PUPUK
Pendahuluan
Kondisi dasar yang harus dipenuhi untuk menjamin bahwa
contoh pupuk mewakili lot :
Contoh jumlahnya mencukupi untuk keperluan analisa
• Jika jumlah dalam lot atau pengiriman/pengapalan 10 karung
atau kurang, contoh harus diambil dari tiap karung
(keseluruhan 10 karung) dalam jumlah yang sama.
• Jika jumlah dalam lot 11 karung atau lebih maka contoh
diambil dari 10 karung yang dipilih secara acak.
• Jika contoh berbentuk curah, contoh harus diambil dalam
jumlah yang sama dari tiap 10 bagian atau sektor yang dibuat
secara imajiner dalam wadah curah tersebut.
Mekanisme Pengambilan Contoh
1. Produk pupuk kering dalam kemasan
Kemasan 11 kg atau lebih : gunakan pipa tombak tunggal
terbuka (pencucuk terbuka) dengan diamater minimal 2.0
cm dan panjang 69 - 90 cm. Pencucuk tersebut digunakan
dalam posisi kemasan atau karung horisontal, ditusukkan
secara diagonal sampai semua panjang pencucuk masuk ke
dalamnya, kemudian diputar dan ditarik sehingga akan
mengambil pupuk dari bagaian karung yang ditusuk.
Pencucuk ditusukkan dengan posisi bagian terbuka ke arah
bawah dan diputar, kemudian ditarik dengan posisi bagian
terbuka mengarah ke atas.

Kemasan dengan berat di bawah 11 kg : karena dianggap


tidak praktis untuk mencoba mengambil contoh kemasan
dengan berat kurang dari 11 kg dengan menggunakan
pencucuk, maka dapat diambil keseluruhan kantong sebagai
contoh yang dipilih dari lot.
Cara kerja
• Contoh padatan dalam karung
- Letakkan karung yang berisi bahan pada posisi horisontal
bila memungkinkan
- Masukkan tombak pengambil contoh dari ujung ke
ujung secara
diagonal, pengambilan contoh tergantung dari jumlah karung
- Kumpulkan semua contoh menjadi satu
Mekanisme Pengambilan Contoh
2. Produk pupuk kering dalam bentuk curah
Gunakan pencucuk model "tombak Missouri D" panjang 135 cm
Pencucuk digunakan secara vertikal dan ditusukkan dalam posisi
terbuka sampai semua bagian panjangnya masuk contoh, kemudian
diputar sehingga tertutup dan ditarik. Lakukan paling tidak 10 titik.
Mekanisme Pengambilan Contoh
• Sampling Lot Berjalan (Stream/moving Sampling)
Pupuk dalam bentuk bulk dapat diambil contohnya pada saat
pupuk sedang berjalan (transport) dalam proses produksi atau
bongkar muat pupuk. Lakukan pengambilan contoh paling sedikit
10 (sepuluh) kali dengan interval waktu yang sama diambil dari
aliran produk sehingga mewakili seluruh lot. Gunakan cangkir
sampling AOAC ( stream sampling cup ).
Produk Pupuk Cair, Tidak ada Tekanan

a. Produk pupuk tanpa amonia bebas

Untuk kemasan dengan volume lebih dari 1 liter


(sekitar 1 kg) aduk isi kemasan dan pindahkan
contoh yang mewakili sebanyak 500 ml dengan
penuangan atau pengisapan (dengan bantuan pipa).
Contoh diambil dari wadah yang belum dibuka.

Catatan :
Pupuk yang mengandung amonia bebas dapat
diidentifikasi dengan mudah dari baunya.
b. Suspensi dan Bubuk

Aduk bahan dalam wadah selama sekitar 15 menit atau lebih sebelum
pengambilan contoh. Tenpat-tempat pengambilan contoh yang
dikehendaki menurut urutan prioritasnya adalah sebagai berikut:
(a), langsung dari dekat alat pencampur/pengaduk (mixing vat)
(b). bagian atas dari wadah atau aliran
(c). dari line pengiriman atau line sirkulasi segera setelah bahan
dikeluarkan.
Jika contoh diambil dari tangki pencampuran, atau bagian atas wadah
atau aliran, gunakan botol dengan tabung aliran masuk ukuran 6-9 mm
dan lubang aliran udara berdiameter 12 mm dengan berat minimal
700 gram. Turunkan ke kawah botol contoh mulai dari bagian atas
wadah sampai ke dasar tangki dan naikkan pelan-pelan
waktu pengisian. Contoh yang diambil dari jalur sirkulasi setelah
pengadukan atau resirkulasi secara simultan lebih dari 15 menit harus
diambil dengan botol plastik standar ukuran 500 ml.
c. Pengambilan contoh dari Tanki

Bila tanki berbentuk cylinder vertical, berada di darat,


atau tanki kapal, pengambilan contoh dilakukan
sebagai berikut :
Contoh diambil pada jarak tiap 30 cm dari dasar
sampai kepermukaan cairan, Volume tiap pengambilan
contoh harus sama, dan seluruhnya disatukan jadi satu
contoh. Bila isi tanki diketahui homogen, contoh
diambil dari lima tempat ketinggian, satu kali pada
jarak sepersepuluh tinggi cairan dari dasar, tiga kali
dari pertengahan tinggi cairan, dan satu kali dari 9/10
tinggi cairan dari dasar; kelima hasil pengambilan yang
sama volumenya masing-masing dicampur menjadi
satu contoh.
Pengambilan contoh di tangki

Berbentuk silinder vertikal berada


Didarat/kapal

Homogen Tiap 30 cm dari dasar sampai Ke


permukaan cairan (volume)

5 tempat ketinggian dicampur

1 X 1/10 t dari dasar


3 X ½ t dari dasar Volume sama dicampur
1 X 9/10 t dari dasar
Pengambilan contoh di tangki berbentuk silinder
vertikal
Tinggi tempat contoh
Tinggi Volume tiap pengambilan
diambil (tinggi dari
cairan (% dari seluruh volume
dasar
terhadap contoh)
% terhadap tinggi tangki
tangki
(%) Lapisan cairan
atas tengah bawah atas tengah bawah
10 - - 5 - - 100
20 - - 10 - - 100
30 - 20 10 - 60 40
40 - 25 10 - 70 30
50 - 30 10 - 80 20
60 5 35 10 1 80 10
5 0
70 65 40 10 10 80 10
80 65 45 10 10 80 10
90 85 50 10 10 80 10
100 90 50 10 10 80 10
PENGAMBILAN CONTOH GAS

GPA 2166-05
• METODA REDUCED PRESSURE
(Metoda ini dapat digunakan pada kondisi yang
sama dengan metoda evacuated container. Tekanan
pengisian dibatasi hingga 1/3 dari tekanan sumber)

• METODA HELIUM POP


(Metoda sampling non-purge ini, terlebih dahulu
menggunakan helium untuk membuat silinder
bebas udara)

• METODE FLOATING PISTON


CYLINDER (Metode sampling untuk wet gas
)
PERALATAN :

1. Tabung/ sample bomb dari SS , Min


Press 1800 psia, Cap. 300 ml atau
500 ml (The United States
Department of Transportation (DOT)
certification ) dengan dua valve.

2. Pipa Transfer & Valve


3. Sampling Probe/Konektor
4. Tool/Kunci inggris.
5. Separator bila diperlukan, dll
PERSIAPAN SAMPLING
• TABUNG SAMPEL HARUS
DIBERSIHKAN SEBELUM
PENGAMBILAN SAMPEL. KHUSUSNYA
JIKA SAMPLE CYLINDER TERSEBUT
SEBELUMNYA DIGUNAKAN UNTUK
SAMPLING HIDROKARBON.

• LAPISAN MINYAK, GREASE ATAU SLUDGE


HARUS DIBERSIHKAN MELALUI PURGING
DENGAN CARA MENCUCINYA DENGAN
LARUTAN DETERGEN ATAU DENGAN SUATU
PELARUT ORGANIK KEMUDIAN KERINGKAN.
PENENTUAN TITIK SAMPLING
• Titik sampling harus terletak dibagian atas pipa atau
vessel, untuk mengeliminasi cairan yang terikut pada
saat sampling dan yang tidak ada gangguan aliran
gas yang disebabkan oleh element jaringan pipa, spt
: elbows, tee.s, reducers, piping headers, manifolds,
meter tubes, valves, orifice plates dan sebagainya.

• Gerakan aliran di dalam pipa yang melewati


elbow atau tee akan menyebabkan perputaran
aliran atau dapat menyebabkan efek gerakan
centrifugal yang menyebabkan kontaminan dan
komponen fraksi berat dari gas bumi ke dinding
pipa.
• Letak titik sampling biasanya tidak
dilakukan dekat pompa, strainers,
meter, manifolds atau velocity.
Daerah percepatan atau perubahan
arah aliran dari horizontal ke vertikal
tidak dapat dipakai untuk
mendapatkan sampel yang mewakili.
• CARA SAMPLING :

• GPA 2166-05 : Obtaining Natural Gas


Samples for Analysis by Gas
Chromatography
• BUKA VALVE SAMPLE POINT DAN BLOW
OUT/PURGING UNTUK MENGHILANGKAN
ADANYA KOTORAN DAN TUTUP
KEMBALI VALVE.
• PASANG SAMPLE PROBE DAN FLEKSIBLE
HOUSE YANG TELAH DILENGKAPI VALVE
POSISI TERTUTUP.
• BUKA VALVE SAMPLE POINT (FULL
OPEN) DAN PURGING DENGAN VALVE
FLEXIBLE HOUSE, DAN TUTUP KEMBALI.
• HUBUNGKAN FLESIBLE HOUSE DENGAN
SAMPLE BOMB/SAMPLE CYLINDER.
• BUKA VALVE SAMPLE BOMB DAN BUKA
VALVE FLEXIBLE HOUSE DAN ISI
SAMPAI TEKANAN SAMPLE BOMB
SAMA.
• PELAN-PELAN BUKA OUTLET VALVE
SAMPLE BOMB UNTUK MELAKUKAN
FLUSHING GAS. TUTUP KEMBALI OUTLET
VALVE SAMPLE BOMB.

• TUTUP INLET VALVE SAMPLE BOMB


KEMUDIAN BUKA OUTLET VALVE SAMPLE
BOMB DAN TUTUP KEMBALI SEBELUM
PRESSURE GAS DALAM SAMPLE BOMB HABIS.
• Buka kembali inlet valve sample bomb dan ulangi
purging sample bomb / Flushing sesuai Tabel
yang berdasarkan tekanan pipa gas.

• Tutup valve outlet sample bomb, inlet valve


sample bomb, valve flexible house dan valve
sample point.
• Lepas konektor sambungan flexible house ke
sample bomb dan ke sample point secara berlahan
karena masih ada tekanan.
• Plug kedua valve sample bomb.
• Catat Tekanan dan Temperatur pipa gas ,
Lokasi Sample point, Tanggal dan Jam
pengambilan.
Tabel : Fill and Empty Purge Cycles
GPA 2166-05 : Obtaining Natural Gas Samples for Analysis by Gas
Chromatography

Maximum Gas Pressure Number of Fill


in container, psig and Purge Cycle
15-29 13
30-59 8
60-89 6
90-149 5
150-500 4
>500 3
Penyiapan contoh uji
A

B C

B1 B2 C1 C2

D1 D2

Master Sample Contoh Uji


Cara lain

1 2

3 4
Ukuran Contoh

1. Produk Pupuk Kering : untuk pupuk


campuran, contoh bervariasi dalam jumlah
2- 4 kg. Semua contoh tersebut harus dikirim
ke laboratorium. Untuk pupuk bukan
campuran, misalnya superphosfat, kurangi
contoh menjadi 1 kg dan dikirim ke
laboratorium.

2. Pupuk Cair : untuk pupuk cair, ukuran


contoh paling sedikit 500 ml.
PENANDAAN DAN PENGEMASAN CONTOH PUPUK

1. Tiap wadah contoh laboratorium (contoh


akhir) harus disegel oleh petugas
pengambil contoh agar isinya tidak dapat
dipindahkan atau digunakan tanpa merusak
segel tersebut.

2. Label dilekatkan pada wadah yang berisi


contoh laboratorium agar tidak dapat
dicopot tanpa merusak sege! atau seal..
PENANDAAN DAN PENGEMASAN CONTOH PUPUK

3. Label harus terlihat dengan jelas tanpa lebih dahulu


membuka segel dan berisi :
a. Nama pengambil contoh (inspektur pengambil contoh)
dan
departemen atau bagian dimana dia bekerja.
b. Tanda identifikasi yang diberikan pengambil contoh
untuk contoh tersebut.
c. Tempat pengambilan contoh
d. Tanggal pengamhilan contoh
e. Nama bahan
f. Kode identifikasi, nomor batch atau nomor pengiriman
yang tersedia atau ada di lokasi pengambilan contoh.

4. Wadah kemudian diparaf oleh orang yang bertanggung


jawab terhadap produk yang diambil contohnya atau orang
yang mewakilinya.
LABEL
CONTOH SNI
UJI
No. SNI :
Komoditi :
Negara asal :
Ex. Kapal :
Tanggal tiba :
Type/Jenis :
Merek :
Jumlah :
Nomo contoh :
Tgl. Pengamblan contoh :
No. berita acara :
Nama perusahaan :
Alamat perusahaan :
No. dan Tgl. Surat tugas :
Nama petugas :

Tanda tangan tanda tangan Tanda tang


Pengusaha Petugas Bea Cukai Pengambil
Istilah - Istilah
1. Populasi : Semua bahan yang sedang diamati.
2. Sampling : Suatu metode yang telah terstandarisasi
untuk menghasilkan suatu sample.
3. Sample : Satu atau lebih bahan / produk yang
diambil dari suatu populasi.
4. Sample Primer : Sample yang diperoleh dari
populasi pada tingkat pertama dari sampling.
5. Sample Final : Suatu sample yang diperoleh dari
tahap akhir multistage sampling.
6. Persiapan Sample : Suatu cara – cara penanganan
material. Misalnya pengecilan ukuran campuran,
pembagian dan lain-lain yang diperlukan untuk
menghasilkan sample pengujian atau sample
laboratorium.
Istilah - Istilah
7. Sample Laboratorium : Suatu sample yang
dimaksudkan untuk inspeksi atau pengujian di
laboratorium.
8. Sample Pengujian : Suatu sample yang disiapkan
untuk diuji atau dianalisa.
9. Lot : Suatu kumpulan bahan atau produk tertentu
yang diproduksi dibawah kondisi yang seragam.
10. Personil : Laboratorium penguji harus mempunyai
personil yang mempunyai pendidikan, pelatihan,
dan pengetahuan teknis serta pengalaman yang
diperlukan untuk kegiatan sampling.
Laboratorium juga harus mempunyai prosedur
yang menjamin bahwa hanya personil yang
kompeten saja yang menangani sampling.
KOMPETENSI
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1.1 Lokasi dan titik pengambilan contoh direncanakan
dan disesuaikan dengan alur proses industri atau
Merencanakan mengikuti standar perusahaan
pengambilan 1.2 Jumlah contoh dan cara-cara penanganan contoh
contoh uji bahan direncanakan mengikuti ketentuan instruksi kerja
proses pabrik
1.3 Jenis contoh uji air atau gas yang akan diambil serta
wadah yang akan digunakan disesuikan

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

2.1 Dokumen kerja (WI/IK/SOP, manual instruction,


Mempersiapkan
form
pengambilan
kerja terkait) yang relevan diidentifikasi dan disiapkan.
contoh uji bahan
proses pabrik 2.2 Peralatan kerja yang dibutuhkan serta alat
Keselamatan/APD disiapkan.
KOMPETENSI

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


3.1 Teknik pengambilan contoh uji disesuaikan dengan
instruksi kerja

3.2 Pengawetan contoh uji dilakukan dengan


larutan asam untuk analisis logam
Melaksanakan
3.3 Kondisikan contoh uji pada temperature ruangan
pengambilan contoh
sesuai instruksi kerja
uji bahan proses pabrik
3.4 Sisa contoh uji ditempatkan dan disimpan sebagai
dokumen contoh sesuai persyaratan ISO

3.5 Peralatan untuk pengambilan contoh uji dibersihkan


dan disimpan pada tempat yang telah ditentukan
KOMPETENSI

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

4.1 Setiap contoh uji yang sudah diambil diberi


identitas bertuliskan tanggal, lokasi pengambilan
Mencatat dan contoh, dan pelaksana pengambilan contoh.
melaporkan hasil
pengambilan contoh uji
bahan proses pabrik
4.2 Hasil pengambilan contoh uji dicatat ke dalam
format yang telah ditentukan.
Terima kasih

Siswahyono – T.243060
LAB Pabrik I - PPE
FORMAT MEDIA PEMBELAJARAN

1. KOMPETENSI INTI :
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan
faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan
lingkup kerja Kimia Industri pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks,
berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora
dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah,
dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.
KI 4 : Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur
kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang
kerja Kimia Industri. Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan
kuantitas yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif,
kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam
ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah,
serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak
mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan
tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
2. KOMPETENSI DASAR :
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.5 Menerapkan IPK Pendukung
pengkondisian sampel yang 3.5.1 Menjelaskan pengertian sampling dan
akan dianalisis. (C3) teknik pengambilan contoh (C2)
IPK Kunci
3.5.2 Mengimplementasikan peralatan
sampling sesuai dengan karakteristik
sampel (C3)
IPK Pengayakan
3.5.3 Memerinci alat yang dibutuhkan dalam
sampling (C4)

4.5 Melakukan pengkondisian 4.5.1 Membuat bagan penyiapan contoh uji


sampel yang akan dianalisis (P3)
(digerus, dikeringkan, 4.5.2 Menciptakan hasil karya berupa
diekstraksi, dimurnikan). pelabelan contoh uji sesuai SNI (P5)
(P2)

3. TUJUAN PEMBELAJARAN :
Pengetahuan
3.5.1 Setelah melakukan pembelajaran melalui penayangan PPT tentang sampling
dan teknik pengambilan contoh, peserta didik dapat menjelaskan sampling dan
teknik pengambilan contoh dengan tepat.
3.5.2 Setelah melakukan pembelajaran melalui penayangan PPT tentang sampling
dan teknik pengambilan contoh, peserta didik dapat mengimplementasikan
peralatan sampling sesuai dengan karakteristik sampel dengan tepat.
3.5.3 Setelah melakukan pembelajaran melalui penayangan PPT tentang sampling
dan teknik pengambilan contoh, peserta didik dapat memerinci alat yang
dibutuhkan dalam sampling dengan tepat.
Keterampilan
4.5.1 Setelah melakukan pembelajaran melalui penayangan PPT tentang sampling
dan teknik pengambilan contoh, peserta didik dapat membuat bagan penyiapan
contoh uji dengan tepat.
4.5.2 Setelah melakukan pembelajaran melalui penayangan PPT tentang sampling
dan teknik pengambilan contoh, peserta didik dapat menciptakan hasil karya
berupa pelabelan contoh uji sesuai SNI dengan tepat.

4. MATERI POKOK :
1. Sampling
2. Teknik Sampling

5. JENIS MEDIA YANG DIKEMBANGKAN :


Video Pembelajaran https://klc.kemenkeu.go.id/pusbc-
sampling-kimia-cair/

6. BAHAN DAN ALAT YANG DIGUNAKAN


a. Bahan : Bahan Ajar Sampling, PPT, Video
b. Alat : Laptop dan LCD

7. LANGKAH-LANGKAH PEMBUATAN
a. Langkah I : Mengumpulkan referensi untuk bahan ajar
b. Langkah II: Membuat media ajar PPT

8. LANGKAH-LANGKAH PENGGUNAAN
a. Langkah 1 : video, PPT, dan bahan ajar dibagikan ke peserta didik
diawal pembelajaran
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
Sekolah : SMK Negeri Kabuh
Program Keahlian : Teknik Kimia
Kompetensi Keahlian : Kimia Industri
Mata Pelajaran : Teknik dasar Pekerjaan Laboratorium
Kimia Kelas/Semester : X Kimia Industri / Ganjil
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
Kelompok :

A. Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama,
toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual,
operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Kimia Industri pada tingkat
teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja,
warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.
KI 4 : Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis,
mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.

B. Kompetensi dasar
C. Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi


3.5 Menerapkan pengkondisian IPK Pendukung
sampel yang akan dianalisis. (C3) 3.5.1 Menjelaskan pengertian sampling dan teknik
pengambilan contoh (C2)
IPK Kunci
3.5.2 Mengimplementasikan peralatan sampling sesuai
dengan karakteristik sampel (C3)
IPK Pengayakan
3.5.3 Memerinci alat yang dibutuhkan dalam sampling (C4)
4.5 Melakukan pengkondisian sampel 4.5.1 Membuat bagan penyiapan contoh uji (P3)
yang akan dianalisis (digerus, 4.5.2 Menciptakan hasil karya berupa pelabelan contoh
dikeringkan, diekstraksi, uji sesuai SNI (P5)
dimurnikan). (P2)

D. Tujuan Pembelajaran
Pengetahuan
Setelah melakukan pembelajaran melalui penayangan PPT tentang sampling dan teknik pengambilan contoh, peserta didik
dapat menjelaskan sampling dan teknik pengambilan contoh dengan tepat.
Setelah melakukan pembelajaran melalui penayangan PPT tentang sampling dan teknik pengambilan contoh, peserta didik
dapat mengimplementasikan peralatan sampling sesuai dengan karakteristik sampel dengan tepat.
Setelah melakukan pembelajaran melalui penayangan PPT tentang sampling dan teknik pengambilan contoh, peserta didik
dapat memerinci alat yang dibutuhkan dalam sampling dengan tepat.
Keterampilan
Setelah melakukan pembelajaran melalui penayangan PPT tentang sampling dan teknik pengambilan contoh, peserta didik
dapat membuat bagan penyiapan contoh uji dengan tepat.
Setelah melakukan pembelajaran melalui penayangan PPT tentang sampling dan teknik pengambilan contoh, peserta didik
dapat menciptakan hasil karya berupa pelabelan contoh uji sesuai SNI dengan tepat .
E. Langkah – Langkah Kegiatan

Kelas :
Kelompok :
Nama Kelompok
:
1. ………………………….( )
2. ………………………….( )
3. ………………………….( )
4. ………………………….( )
5. ………………………….( )
6. …………………………..( )

Petunjuk Pembelajaran :
Buatlah 6 kelompok @ 6 orang
Baca, dan pelajari materi pengkondisian sampel yang ada pada bahan ajar teknik sampling
Amati video tentang materi teknik sampling
Diskusikan dengan anggota kelompok permasalahan yang ada pada materi teknik sampling
Gunakan berbagai sumber (buku ajar, PPT, internet) untuk menyelesaikan permasalahan tentang
materi teknik sampling
Presentasikan hasil kerja kelompok masing-masing didepan teman kalian

Kegiatan :
Ayo Amati
Mengajak peserta didik mengamati dan memikirkan berbagai permasalahan di sekitar yang berkaitan
dengan materi teknik sampling.
Eksplorasi Yuk
Mengajak peserta didik mengkaji dan mempelajari materi tersebut dari sumber manapun
Praktikum Virtual
Mengajak peserta didik belajar melakukan kegiatan analisis terhadap materi yang disajikan yang
dihubungkan dengan permasalahan yang muncul di kehidupan sehari-hari, belajar berdiskusi dan
berkomunikasi mengeluarkan pendapat atau ide baik dalam kelompok kecil maupun kelompok besar, serta
mengembangkan kemampuan anda dalam memecahkan masalah.
Tugas Mandiri (Formatif)
Mengajak peserta didik secara mandiri mengerjakan soal-soal latihan untuk memantapkan pemahaman
terhadap materi yang sudah dipelajari
Jika dalam satu karton terdapat 40 bungkus mie, maka jumlah sampel mie yang
harus diambil adalah....

Permasalahan yang Anda temukan


…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………................
...........................................................................................................
...........................................................................................................
...........................................................................................................
...........................................................................................................
...........................................................................................................
...........................................................................................................
...........................................................................................................
...........................................................................................................
...........................................................................................................
Suatu perusahaan pengolahan logam Alumunium menerapkan program pengambilan
sampel menurut SNI 0428 1998. Perusahaan tersebut menghasilkan 4000 karton.
Setiap karton berisi 40 kemasan kecil yang berada dalam satu lot. Berapa banyak
kemasan kecil yang harus diambil?

Peta Konsep
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………................
...........................................................................................................
...........................................................................................................
...........................................................................................................
...........................................................................................................
...........................................................................................................
...........................................................................................................
...........................................................................................................
...........................................................................................................
...........................................................................................................
Praktikum Virtual Diskusikan permasalahan berikut
bersama dengan anggota kelompok
yang dibentuk sesuai dengan
petunjuk guru kemudian catat
hasilnya dan presentasikan.

C:\Users\user\Downloads\Pengambilan Contoh.ppt

Dalam kegiatan ini kita akan membahas terkait teknik sampling yang
akan dianalisis. Bersama teman 1 kelompok cobalah berdiskusi untuk
membuat bagan penyiapan contoh uji.
Jawab :
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………

Praktikum Virtual Diskusikan permasalahan berikut


bersama dengan anggota kelompok
yang dibentuk sesuai dengan
petunjuk guru kemudian catat
hasilnya dan presentasikan.

C:\Users\user\Downloads\Pengambilan Contoh.ppt

Dalam kegiatan ini kita akan membahas terkait teknik sampling yang
akan dianalisis. Bersama teman 1 kelompok cobalah berdiskusi untuk
membuat pelabelan contoh uji sesuai SNI.
Jawab :
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
CHECK LIST OBSERVASI
Pengkondisian Sampel
Sebelum dianalisis
Nama Operator
Kelas
No Ujian

A. Tujuan
1. Memberikan intruksi kerja pada peserta didik yang benar
2. Memudahkan peserta didik untuk melakukan sampling secara baik dan benar
B. Target
1. Peserta didik yang sedang praktikum
C. Alat Pelindung Diri ( APD )
1. Jas Laboratorium
2. Masker
D. Prosedur Sampling Pupuk
1. Untuk pupuk dalam wadah kemasan, hanya pupuk yang belum dibuka saja yang layak
diambil contohnya.
2. Contoh harus diambil dan disiapkan secepat mungkin untuk menjamin contoh masih
mewakili populasi. Peralatan, permukaan yang kontak dengan bahan, dan wadah yang
digunakan dalam pengambilan contoh harus dalam keadaan bersih dan kering.
3. Tidak ada contoh yang diambil dari sampled portion (populasi) yang menunjukkan tanda-
tanda kerusakan atau penyimpangan.
4. Jika batu-batuan secara alami terdapat dalam pupuk, jika mungkin, maka harus dihancurkan
dan dicampur dengan bagian dimana contoh 4. diambil. Jika hal ini tidak mungkin
dilaksanakan, maka dilakukan pemisahan batuan tersebut dari bagian yang akan diambil
contohnya (populasi). Berat pupuk tanpa batuan dan batuan hasil pemisahan harus
dilaporkan. Sebagai tambahan, sejumlah batuan harus diambil sebagai contoh dan dikirim
ke laboratorium bersama-sama contoh laboratorium.
5. Setiap petugas yang akan mengambil contoh pupuk, harus mempunyai keyakinan bahwa
kondisi dimana pupuk yang akan diambil contohnya disimpan dengan baik dan tidak
terkontaminasi dengan bahan lain.
6. Peralatan sampling harus dibuat dari bahan yang tidak berpengaruh terhadap sifat - sifat
pupuk yang diambil contohnya.
7. Jika pada saat sampling digunakan sekop atau pencucuk, dimensinya harus sesuai dengan
bahanbahan yang akan diambil contohnya, termasuk ukuran wadah dan ukuran butiran
atau partikel pupuk.
8. Peralatan berupa sekop atau pencucuk (tombak) tersebut tidak digunakan jika dimensi dan
bahannya tidak sesuai untuk mengambil contoh dalam suatu populasi.
9. Peralatan mekanis dapat digunakan untuk mengambil contoh pupuk yang bergerak, jika
peralatan tersebut mampu mengambil contoh langsung dalam aliran produk.
10.Peralatan yang dirancang untuk membagi-bagi contoh menjadi bagian-bagian yang sama
(Devider) dapat digunakan untuk mengambil contoh primer dan membuat contoh
sekunder dan contoh laboratorium.
Kesimpulan
Setelah kalian mempelajari tentang teknik sampling, tulislah manfaat dan
kesimpulan yang kalian dapat dari materi teknik sampling !!
Manfaat :
……………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
Kesimpulan :
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………

Daftar Pustaka
 Siswahyono – T.243060 LAB Pabrik I – PPE, PPT Pengambilan Contoh Uji. Petrokimia: Gresik
LEMBAR PENILAIAN PEMBELAJARAN
Sekolah : SMK Negeri
Kabuh Program Keahlian : Teknik Kimia
Kompetensi Keahlian : Kimia Industri
Mata Pelajaran : Teknik dasar Pekerjaan Laboratorium Kimia
Kelas/Semester : X-Kimia Industri/Ganjil
Alokasi Waktu : 2x 45 menit
Kelompok :

A. Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan
faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan
lingkup kerja Kimia Industri pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks,
berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora
dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah,
dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.
KI 4 : Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif,
produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.5 Menerapkan pengkondisian sampel IPK Pendukung
yang akan dianalisis. (C3) 3.5.1 Menjelaskan pengertian sampling dan
teknik pengambilan contoh (C2)
IPK Kunci
3.5.2 Mengimplementasikan peralatan
sampling sesuai dengan karakteristik
sampel (C3)
IPK Pengayakan
3.5.3 Memerinci alat yang dibutuhkan dalam
sampling (C4)
4.5 Melakukan pengkondisian sampel yang 4.5.1 Membuat bagan penyiapan contoh uji
akan dianalisis (digerus, dikeringkan, (P3)
diekstraksi, dimurnikan). (P2) 4.5.2 Menciptakan hasil karya berupa
pelabelan contoh uji sesuai SNI (P5)

C. Tujuan Pembelajaran
Pengetahuan
3.5.1 Setelah melakukan pembelajaran melalui penayangan PPT tentang sampling dan
teknik pengambilan contoh, peserta didik dapat menjelaskan sampling dan teknik
pengambilan contoh dengan tepat.
3.5.2 Setelah melakukan pembelajaran melalui penayangan PPT tentang sampling dan
teknik pengambilan contoh, peserta didik dapat mengimplementasikan peralatan
sampling sesuai dengan karakteristik sampel dengan tepat.
3.5.3 Setelah melakukan pembelajaran melalui penayangan PPT tentang sampling dan
teknik pengambilan contoh, peserta didik dapat memerinci alat yang dibutuhkan
dalam sampling dengan tepat.
Keterampilan
4.5.1 Setelah melakukan pembelajaran melalui penayangan PPT tentang sampling dan
teknik pengambilan contoh, peserta didik dapat membuat bagan penyiapan contoh
uji dengan tepat.
4.5.2 Setelah melakukan pembelajaran melalui penayangan PPT tentang sampling dan
teknik pengambilan contoh, peserta didik dapat menciptakan hasil karya berupa
pelabelan contoh uji sesuai SNI dengan tepat.
KD Indikator Teknik Penilaian Instrumen
3.5 Menerapkan 3.5.1 Menjelaskan 1. Tes Tertulis 1. Soal tes tertulis
pengkondisian sampel pengertian sampling 2. Lembar tugas dan Lembar
yang akan dianalisis. dan teknik 2. Penugasan penilaian tugas
(C3) pengambilan contoh
(C2)
3.5.2
Mengimplementasik
an peralatan sampling
sesuai dengan
karakteristik sampel
(C3)
3.5.3 Memerinci alat yang
dibutuhkan dalam
sampling (C4)

4.5 Melakukan 4.5.1 Membuat bagan 3. Tes praktik/ unjuk 3. Lembar soal praktik dan
pengkondisian sampel penyiapan contoh uji kerja Lembar observasi unjuk
yang akan dianalisis (P3) kerja
(digerus, dikeringkan,
diekstraksi,
dimurnikan). (P2) 4.5.2 Menciptakan hasil
karya berupa
pelabelan contoh uji
sesuai SNI (P5)

Diisi dengan program remedial dan pengayaan.


Lampiran:
PENILAIAN PENGETAHUAN

Kompetensi Indikator Pencapaian Nomor Level Kunci


Soal Penskoran
Dasar Kompetensi Soal Kognitif Jawaban
Tiap-tiap sampel yang telah dimasukkan
kedalam wadah sebelum diangkut ke
laboratorium harus diberi label terlebih
dahulu untuk menghindari tertukarnya
sampel.. Langkah langkah yang harus
3.5.2 Menjelaskan dilakukan agar sampel tidak tertukar
pengertian sampling
dan teknik pengambilan adalah…
contoh (C2) A. Pada tiap label hanya diberi kode khusus

3.5 3.5.3 Mengimplementasikan B. Pada tiap label hanya dituliskan lokasi


Menerapkan peralatan sampling 1 C2 E 1
pengambilan sampel
pengkondisian sesuai dengan
sampel yang karakteristik sampel C. Pada tiap sampel hanya diberi identitas
akan (C3) tempat dan tanggal pengambilan sampel
dianalisis.
(C3) 3.5.4 Memerinci alat yang D. Pada tiap sampel hanya ditulis petugas
dibutuhkan dalam pengambilan sampel
sampling (C4)
E. Pada tiap-tiap label masing-masing
dicantumkan lokasi pengambilan sampel,
tanggal, jam, pengawet yang
ditambahkan
serta petugas yang mengambil sampel
Perhatikan data berikut:

2 C2 1. Tabung/ sample bomb dari SS , Min C 1


Press 1800 psia, Cap. 300 ml atau 500
ml (The
United States Department of
Transportation (DOT) certification )
dengan dua valve.
2. Pipa Transfer & Valve
3. Sampling Probe/Konektor
4. Tool/Kunci inggris.
5. Separator bila diperlukan
Peralatan sampling di atas digunakan
seorang analis untuk mengambil contoh
yang berwujud…
a. Padat d. Semi padat
b. Cair e. Semi cair
c. Gas
Alat yang sesuai dipergunakan untuk
mengambil contoh berupa bubuk, butiran-
butiran kecil dalam karung, dengan jalan
menusukkan tombak ke dalam karung dan
memutar pipa bagian dalam adalah…
3 C2 D 1
a. Tombak tunggal
b. Tombak ganda
c. Sekop tangan
d. Sekop panjang
e. Pasak vakum
Yang tidak perlu ada dalam daftar label
4 C3 D 1
administrasi sampel adalah…
a. Nama pengambil contoh (inspektur
pengambil contoh) dan departemen atau
bagian dimana dia bekerja.
b. Tanda identifikasi yang diberikan
pengambil contoh untuk contoh
tersebut.
c. Tempat pengambilan contoh dan
tanggal pengambilan contoh
d. Rumus kimia contoh dan nama bahan
e. Kode identifikasi, nomor batch atau
nomor pengiriman yang tersedia atau ada
di
lokasi pengambilan contoh.
Perhatikan data berikut :
1) Memastikan jenis contoh yang
akan diambil.
2) Menyiapkan peralatan safety yang
akan dipakai.
3) Menyiapkan peralatan sampling
sesuai jenis contoh yang akan diambil.
5 C4 C 1
4) Memastikan peralatan yang
akan digunakan siap pakai.
Dari data tersebut merupakan prasyarat
seorag analis untuk …
a. Merencanakan pengambilan contoh
b. Mempersiapkan pengambilan contoh
c. Melaksanakan pengambilan contoh
d. Bagian yang diambil contohnya
e. Penyiapkan sampel uji
Perhatikan data berikut :
1) Lokasi dan titik pengambilan contoh
direncanakan dan disesuaikan dengan
alur proses industri atau mengikuti
standar perusahaan
2) Jumlah contoh dan cara-cara penanganan
contoh direncanakan mengikuti
ketentuan instruksi kerja
3) Jenis contoh uji air atau gas yang akan
6 C2 C 1
diambil serta wadah yang akan
digunakan disesuikan
Dari data tersebut merupakan prasyarat
seorag analis untuk …
a. Analisis Sampel
b. Merencanakan pengambilan sampel
c. Preparasi Sampel
d. Administrasi sampel
e. Melarutkan sampel

Penilaian :
skor yang diperoleh
NILAI = x 100
skor maksimal
Keterangan :
 Baik : Skor antara 81 - 100
 Cukup : Skor antara 71 - 80
 Kurang : Skor antara 60 – 70
PENILAIAN PSIKOMOTORIK/ UNJUK KERJA
(PROSES DAN PRODUK)

Lembar Observasi Unjuk Kerja


Aspek yang Diamati
No Nama Pesiapan Proses Hasil Sikap Kerja Waktu
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1
2
3
4
dst
Rubrik Penilaian Unjuk Kerja
Aspek Skor Indikator
4 Seluruh bahan disiapkan
3 Terdapat 1 bahan yang tidak disiapkan
Pesiapan
2 Terdapat 2 bahan yang tidak disiapkan
1 Terdapat 3 bahan yang tidak disiapkan
4 Seluruh langkah percobaan diikuti dengan berurutan
3 Terdapat 1 langkah percobaan yang terlewati
Proses
2 Terdapat 2 langkah percobaan yang terlewati
1 Terdapat 3 langkah percobaan yang terlewati
4 Materi runut dan sistematis
3 Materi runut kurang sistematis
Hasil
2 Materi kurang runut tidak sistematis
1 Materi tidak runut tidak sistematis
4 Hasil pekerjaan sendiri, kebenaran, kerapian dan kebersihan tinggi
Sikap
3 Hasil pekerjaan sendiri, kebenaran, kerapian dan kebersihan sedang
Kerja
2 Hasil pekerjaan sendiri, kebenaran, kerapian dan kebersihan rendah
1 Hasil pekerjaan sendiri, kebenaran, kerapian dan kebersihan kurang
4 Percobaan sesuai dengan alokasi waktu yang ditetapkan
3 Percobaan satu hari melewati alokasi waktu yang ditetapkan
Waktu
2 Percobaan 3 hari melewati alokasi waktu yang ditetapkan
1 Percobaan pertemuan berikutnya melewati alokasi waktu yang ditetapkan
Catatan: Aspek yang diamati disesuaikan dengan kebutuhan prodi
Kriteria Penilaian:

Penilaian :
NILAI = skor yang diperoleh
x 100
skor maksimal
Keterangan :
 Baik : Skor antara 81 - 100
 Cukup : Skor antara 71 - 80
 Kurang : Skor antara 60 – 70
JURNAL PERKEMBANGAN SIKAP

Nama Sekolah : SMK Negeri


Kabuh Kelas/Semester : X-Kimia /
Ganjil Tahun Pelajaran : 2021/2022

No. Waktu Nama Peserta Didik Catatan Prilaku Butir Sikap Keterangan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
INDIKATOR PENILAIAN SIKAP

Sikap Spiritual

Butir Sikap Indikator


Beriman kepada Tuhan Yang 1. Berdoa sebelum dan sesudah menjalankan setiap perbuatan.
Maha Esa 2. Menerima semua pemberian dan keputusan Tuhan Yang Maha Esa dengan ikhlas.
3. Berusaha semaksimal mungkin untuk meraih hasil atau prestasi yang
diharapkan (ikhtiar).
4. Berserah diri (tawakal) kepada Tuhan Yang Maha Esa setelah selesai melakukan
usaha maksimal (ikhtiar).
Bertakwa kepada Tuhan Yang 1. Menjalankan ibadah sesuai dengan ajaran agama yang dianutnya.
Maha Esa 2. Memberi salam pada saat awal dan akhir pembelajaran.
3. Menjaga lingkungan hidup di sekitar rumah tempat tinggal, sekolah, dan masyarakat.
4. Memelihara hubungan baik dengan sesama makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa
5. Menghormati orang lain dalam menjalankan ibadah sesuai dengan agamanya.
Bersyukur kepada Tuhan Yang 1. Mengucapkan kalimat pujian kepada Tuhan Yang Maha Esa atas nikmat dan
Maha Esa karunia- Nya.
2. Memanfaatkan kesempatan belajar dengan sebaik-baiknya untuk meraih
kesuksesan dalam pendidikan.
3. Mensyukuri kekayaan alam Indonesia dengan memanfaatkannya
semaksimal mungkin.
Sikap Sosial
No Butir Sikap Indikator
1. Jujur 1. Tidak menyontek dalam ujian/ulangan.
adalah perilaku dapat dipercaya dalam 2. Tidak mengambil/menyalin karya orang lain tanpa menyebutkan sumbernya.
perkataan, tindakan, dan pekerjaan. 3. Mengungkapkan perasaan apa adanya
4. Menyerahkan barang yang ditemukan kepada yang berhak
5. Membuat laporan berdasarkan data atau informasi apa adanya
6. Mengakui setiap kesalahan yang diperbuat
7. Mengakui kekurangan yang dimiliki
8. Menyampaikan informasi sesuai dengan fakta yang ada.
2. Disiplin 1. Datang ke sekolah dan pulang dari sekolah tepat waktu
adalah tindakan yang menunjukkan 2. Patuh pada tata tertib atau aturan sekolah
perilaku tertib dan patuh pada 3. Mengerjakan setiap tugas yang diberikan
berbagai ketentuan dan peraturan 4. Mengumpulkan tugas tepat waktu
5. Mengikuti kaidah berbahasa yang baik dan benar
6. Memakai seragam sesuai dengan ketentuan yang berlaku
7. Membawa perlengkapan belajar sesuai dengan mata pelajaran
3. Tanggung Jawab 1. Melaksanakan setiap pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya.
adalah sikap dan perilaku seseorang 2. Melaksanakan tugas individu dengan baik
untuk melaksanakan tugas dan 3. Menerima resiko dari setiap tindakan yang dilakukan
kewajiban yang seharusnya 4. Tidak menyalahkan/menuduh orang lain tanpa bukti yang akurat
dilakukan 5. Mengembalikan barang yang dipinjam
terhadap diri sendiri, masyarakat,
No Butir Sikap Indikator
lingkungan (alam, sosial dan 6. Membayar semua barang yang dibeli
budaya), negara, dan Tuhan Yang 7. Mengakui dan meminta maaf atas kesalahan yang dilakukan
Maha Esa 8. Menepati janji
4. Santun atau Sopan 1. Menghormati orang yang lebih tua.
adalah sikap baik dalam pergaulan 2. Tidak berkata-kata kotor, kasar, dan tidak menyakitkan.
baik dalam berbicara maupun 3. Tidak meludah di sembarang tempat.
bertingkah laku. Norma kesantunan 4. Tidak menyela pembicaraan orang lain pada waktu yang tidak tepat
bersifat relatif, artinya yang dianggap 5. Mengucapkan terima kasih kepada orang yang membantunya
baik/santun pada tempat dan waktu 6. Bersikap 3S (salam, senyum, sapa)
tertentu bisa berbeda pada tempat dan 7. Meminta ijin ketika akan memasuki ruangan orang lain atau
waktu yang lain menggunakan barang milik orang lain
8. Memperlakukan orang lain sebagaimana memperlakukan dirinya sendiri.
5. Percaya Diri 1. Berpendapat atau melakukan tindakan tanpa ragu-ragu.
adalah kondisi mental atau 2. Mampu membuat keputusan dengan cepat
psikologis seseorang yang memberi 3. Berani presentasi di depan kelas
keyakinan kuat untuk berbuat atau 4. Berani berpendapat, bertanya, atau menjawab pertanyaan di hadapan
bertindak guru dan teman-temannya
No Butir Sikap Indikator
6. Rasa ingin Tahu 1. Suka bertanya
2. Suka mengamati sesuatu
3. Tidak puas pada jawaban yang ada
7. Kreatif 1. Menyusun gagasan baru
2. Menciptakan karya baru
3. Mampu memecahkan masalah

Anda mungkin juga menyukai