Anda di halaman 1dari 2

RESUME WEBINAR UNTUK GURU

“Strategi Merancang PJJ Daring yang Menarik dan Intreraktif Selama Pandemi”

Webinar ini dilselenggarakan oleh Gramedia Mitra Edukasi Indonesia pada hari Rabu, 24
Februari 2021 Jam 09.30 s.d. 11.45 WIB melalui virtual Zoom. Kegiatan Webinar ini dihadiri kurang lebih
400 peserta. Dimulai dengan sambutan hingga dibuka oleh Irawan Sukma Diremtur Gramedia Mitra
Edukasi Indonesia.
Kegiatan ini berlangsung dengan lancar, dimana Ari Wibowo dari Yayasan Guru Belajar
merupakan pembicara pertama yang menyampaikan materi yang ditemani oleh Nadiya Erwoko sebagai
moderator. Kemudian, dilanjutkan dengan Denny Darulistyanto selaku Chief Technology Officer-
Kawanmuamua sebagai pembicara kedua yang sama dengan pembicara sebelumnya, ditemani oleh Nadiya
Erwoko sebagai moderator. Tema Webinar untuk guru “Strategi Merancang PJJ Daring yang Menarik
dan Intreraktif Selama Pandemi”. Materi ini diangkat karena pada saat masa Pandemi membutuhkan
keahlian guru melaksanakan pembelajaran Jarak Jauh yang menarik dan Interaktif sehingga siswa suka dan
menyenagi belajar meskipun daring sesuai kemampuan siswa dan jaringan yang ada. Pembelajaran
dilakukan untuk kompetensi murid.

Pemateri Pertama oleh Ari Wibowo dari Guru Yayasan Guru Belajar

Penyampaian materi oleh Ari Wibowo menampilkan 3 guru belajar dalam menggunakan strategi
PJJ daring dengan keterbatasan jaringan dan kemampuan.
*Guru Pertama, Ibu Titis memiliki tantangan “Terdapat grup WhatsApp orangtua namun tidak efektif” Ibu
Titis merancang cara baru dengan mencari cara agar sesuai kebutuhan dan kondisi anak dengan melakukan
siaran RRI.
*Guru kedua, Ibu Dynna memiliki tantangan “membuat pembelajaran sesuai RPP dan video namun tidak
efektif” Ibu Dynna melakukan cara baru dengan melakukan refleksi kepada orangtua dengan melibatkan
orangtua dalam perencanaan pembelajaran menyesuaikan pembelajaran dengan minat murid dan sumber
daya di rumah.
*Guru ketiga, Ibu Titik memiliki tantangan “menggunakan banyak fitur media belajar beragam namun
tidak efektif” Ibu Titik melakukan cara baru dengan memahami kondisi murid dengan memberikan
perlakuan berbeda sesuai kebutuhan murid yang berbeda menggunakan assesmen yang beragam
melibatkan orangtua.

Dengan ketiga contoh itu peserta webinar diajak untuk dapat merancang PJJ yang menarik dan
interaktif sesuai kebutuhan siswa dan ketersediaan sumber daya dirumah dengan melibat orangtua.
Penyampaian materi berjalan dengan baik, terbukti dengan banyaknya peserta yang mengajukan
pertanyaan. Berikut merupakan list nama peserta yang mengajukan pertanyaan :

Pertanyaan 1 dari bapak Sukamto diwakili oleh moderator, Bagaicara merancang pembelajaran dengan
WhatsApp Grup. Jawaban Ari Wibowo, “ dengan WA Grup lakukan emoji, cerita bersambung dan
impropisasi.

Pertanyaan kedua dari Jainun Jariah diwakili oleh moderator, “ Mengapa murid enggan hadir di virtual
dengan macam alasan bekerja dan jaringan”, Jawaban Ari Wibowo, “ Cari tahu dulu” mengapa “terjadi
demikian. Apakah gawai milik pribadi atau orangtua, apakah jam tepat? Maka perlu ada kesepakatan baik
waktu maupun kebutuhan murid. Ajukan pertanyaan kepada orangtua apa yang bisa bantu agar anak bisa
mengikuti pembelajaran.

Pemateri Kedua oleh Denny Darulistyanto selaku Chief Technology Officer-Kawanmuamua

Tantangan bagi Siswa Belajar di rumah


1. Sulit fokus
2. Tidak ada pendampingan siswa oleh guru
3. Gedget terbatas
4. Mata Kelelahan
5. Tidak seragam flatform belajar

Pendapat tentang belajar di rumah :


1. Survey dari bapak Mustakim: dia mengamati pembelajaran matemati (sulsel) mendapat tingkat
efektifitasnya 70%.
2. Survey Kurnia Sari (Surabaya): di mengamati belajar dari rumah mendapat tingkat efektifitas 60%.
3. Di Yogyakarta dar responden pendapat orangtua tentang belajar dari rumah, efektfitas hanya 33,3%.
4. Survey dari Irawati (Jakarta) : dia mensurvey guru-guru BDR mendapat efektifitas 24%

Kesimpulan :
1. Belajar di rumah, tingkat efektifitasnya 48%
2. Belajar di sekolah tingkat efektifitasnya 83%

Harapannya efektifitas belajar di rumah mendekati efektifitas belajar di sekolah. Untuk terwujud harapan
itu Denny Darulistyanto sebagai nara sumber menawarkan suatu “Learning Management System” yaitu :
1. Mengelola konten Pembelajaran di satu tempat.
2. Memudahkan Tracking Perkembangan siswa
3. Digunakan kapan saja dan dimana saja
3. Dapat mengelola hal administratif
Untuk mendapatkan itu semua perlu bergabung dengan kawanmuamua.id

Anda mungkin juga menyukai